Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nilai Rata – Rata

Menurut Sudijono, Anas (2009:77), nilai rata-rata dari sekumpulan data yang berupa
angka itu pada umumnya mempunyai kecenderungan untuk berada disekitar titik pusat
penyebaran data angka tersebut; karena itulah nilai rata-rata atau ukuran rata-rata itu
dikenal pula dengan nama Ukuran Tendensi Pusat (Measure of Cental Tendency). Nilai
Rata-rata juga sering dikenal dengan istilah Ukuran Nilai Prtengahan (Measure of
Central Value), sebab nilai rata-rata itu pada umumnya merupakan nilai pertengahan dari
nilai-nilai yang ada. Selain itu, karena nilai rata-rata itu biasanya berposisi pada sekitar
sentral penyebaran nilai yang ada, maka nilai rata-rata itu pun yang dikenal dengan nama
Ukuran Posisi Pertengahan (Measyre of Central Position).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, nilai rata – rata adalah
merupakan penjelasan kelompok yang didasarkan nilai rata-rata dari kelompok tersebut.
Maka individu-individu yang mewakili kelompok itu diharapkan tidak terjadi
penyimpangan yang ekstrem sehingga bisa mewakili ( representatif) dari kelompok atau
populasi / obyek penelitian. Teknik statistik untuk menjelaskan nilai rata-rata pada
kelompok ini disebut tendency central (gejala pusat) dapat menggunakan tekhnik yaitu
modus, median, mean.

Mengapa nilai rata-rata diperlukan ???

 Memberikan gambaran deskriptif terhadap data yang diperoleh

 Membandingkan gambaran deskriptif suatu kelompok dengan kelompok lain

Sebagai dasar dalam perhitungan statistik inferensial

Statistik Infrensial adalah semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian
data (contoh ) atau juga sering disebut dengan sampel untuk kemudian sampai pada
peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data induknya(populasi).
2.2 Sifat – Sifat Nilai Rata- rata

 Modus : Digunakan bila peneliti ingin cepat memberikan penjelasan kepada


kelompok dengan hanya mempunyai data yang populer pada kelompok saja. Teknik
ini kurang teliti karena merupakan penghitungan kasar.
 Median : Digunakan bila ada data yang ektrem dalam kelompok
 Mean :Digunakan bila dalam kelompok itu mempunyai data yang merata,
namun demikian agar pembaca memberikan interpretasi sendiri maka ketiga
tekhnik tersebut digunakan semua dan hasilnya juga disajikan semua

Sifat Mean, Median, dan Modus


1. Mean
 Dapat digunakan untuk menghitung rata-rata dari data yang mempunyai
nilai merata atau yang mempunyai nilai dengan sebaran nilai yang relatif
kecil.
 Nilai rata-rata hitung atau mean di pengaruhi oleh pengamatan atau observasi.
 Tidak dapat digunakan untuk kelompok data yang mempunyai data
ekstrim.
 Data yang digunakan adalah data yang mempunyai skala pengukuran
interval atau rasio.
 Harganya unik atau hanya mempunyai satu nilai.
 Dapat dimanipulasi secara matematis, sehingga dapat dipergunakan untuk
keperluan statistik

 Hanya berlaku untuk data kuantitatif

 Sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrem besar atau kecil

2. Median

 Dapat digunakan untuk menghitung rata-rata dari data yang mempunyai


nilai ekstrim.

 Untuk menentukkan nilai median harus dilakukan pengurutan data dari


yang terkecil ke yang terbesar aau sebaliknya.
 Dapat dipakai untuk menghitung rata-rata dari data kualitatif.

 Dipengaruhi jumlah observasi

 Tidak dipengaruhi oleh nilai observasi

 Sering dipakai pada distribusi frekuensi yang miring

 Digunakan pada data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif berskala ratio,
interval maupun ordinal

3. Modus

 Dapat digunakan untuk data yang mempunyai skala pengukuran minimal


adalah nominal.

 Tidak dipengaruhi nilai ekstrim

 Digunakan baik pada data kualitatif (nominal dan ordinal) maupun data
kuantitatif (interval dan rasio)

 Kelebihannya adalah mudah untuk ditemukan, dan kekurangannya tidak


semua data mempunyai modus.

2.3 Cara menghitung nilai rata-rata


a. Data tunggal
Modus (data tunggal)
Merupakan tekhnik penjelasan kelompok yang dilaksanakan atas nilai yang
sedang populer ( yang sedang menjadi mode) atau yang sering muncul dalam
kelompok tersebut.
Contoh Data kualitatif:
1. Kebanyakan pemuda Indonesia merokok
2. Kebanyakan tentara berambut pendek
Contoh Data Kuantitatif
Hasil pencatatan umur pegawai di kanor X adalah sbb ( dalam tahun).
20, 45, 60, 56, 45, 45, 20, 19, 57, 45, 45, 51, 35.
Rumus
MO = b+p ( bi )
bi + b2
Keterangan :
MO = Modus
b = batas bawah klas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang klas interval
b1 = frekuensi pada klas modus (frekuensi pada klas interval
terbanyak) dikurangi frekuensi klas interval terdekat
sebelumnya
b2 = frekuensi klas modus dikurangi frekuensi klas interval
berikutnya .
Median
Merupakan salah satu tekhnik pejelasan kelompok yang didasarkan atas nilai
tengah dari kelmpok data yang telah disusun urutannya dari terkecil sampai terbesar
atau sebaliknya. Mis kelompok umur sbb;
19, 20, 20, 35, 45, 45, 45, 45, 45, 51, 56, 57,60. n ganjil
180, 171, 170, 167, 166, 165, 164, 160, 147, 145, cm (TB )
Bila n genap maka nilai dibagi dua sehingga 166 +165 = 165,5 artinya tinggi badan
rata-rata kelompok 2 itu = 165,5
Mean
Merupakan penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari
kelompok tersebut .
(1) Rata-rata ( mean ) dapat dihitung dengan menjumlah data seluruh individu dalam
kelompok itu kemudian dibagi n sehingga rumus sbb.
Rumus 1 : Mε = Σ X i
n
Ket : Mε = Mean ( rata-rata )
Σ = Epselon ( jumlah )
Xi = Nilai x ke 1 sampai ke n
n = jumlah individu / sampel/ responden
Contoh 1 : tinggi badan ( cm ) (90 +120+160+60+180+190+90+180+70+160)
10
Mε = 1300 : 10 = 130. Mε harus mewakili individu artinya data jangan terjadi
penyimpangan yang ektrem .
Rumus (1) hanya dapat digunakan pada jumlah pengamatan yang tidak banyak
sedangkan jika data yang tersedia cukup banyak yaitu dengan beberapa rumus yaitu :
(2) Data disusun dalam bentuk distribusi frekuensi tanpa
pengelompokkan
Rumus (2) : Mε = Ʃfixi
Ʃfi
Ket : Mε = rata-rata
Ʃ = jumlah
f = frekuensi
x =hasil pengamatan
(3) Data disusun dalam bentuk distribusi frekuensi dengan
interval kelas yang sama
Rumus (3) : Mε = Ʃfi Nt
Ʃfi
Ket : Mε = rata-rata
Ʃ = jumlah
f = frekuensi
Nt = nilai tengah

(4) Perhitungan rata-rata menggunakan kode


Rumus (4) :
Mε = k + (Ʃdi/n)
Ket : Mε = rata- rata
k = sembarang nilai yang merupakan asumsi rata-rata
di =selisih nilai xi terhadap k
n = jumlah pengamatan
Rumus (5) :
x = k + (Ʃfi di/ Ʃfi)
Ket : Mε = rata-rata
k = sembarang nilai yang merupakan asumsi rata-rata
di =selisih nilai xi terhadap k
n = jumlah pengamatan

b. Range (rentang)
Rentang merupakan ukuran despersi ( penyimpangan ) yang paling sederhana
karena hanya melibatkan 2 nilai dalam distribusi . Yaitu nilai terbesar dan terkecil.
Range merupakan gambaran kasar tentang besarnya variasi sehingga dengan range
saja belum bisa mengetahui variasi yang sebenarnya
Contoh :
1. Distribusi berat badan dengan range yang sama tetapi mean berbeda
2. Range berbeda tapi mean sama

2.4 Interpretasi Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata

1. Perhitungan nilai rata-rata dilakukan untuk memberikan interpretasi terhadap data


yang diperoleh

2. Dengan menggunakan salah satu ukuran nilai rata-rata, maka diperoleh suatu nilai
yang bisa mewakili seluruh nilai observasi yang diperoleh

3. Pada kurva yang simetris, mean, median dan modus terletak pada satu titik
4. Pada kurva yang berdistribusi tidak simetris

 Pada distribusi miring ke kanan, modus akan bergeser ke kiri mengikuti nilai
dengan frekuensi terbanyak, mean akan bergeser ke kanan karena terpengaruh
oleh nilai ekstrim dan median terletak antara mean dan modus

 Pada distribusi miring ke kiri, modus akan bergeser ke kanan mengikuti nilai
dengan frekuensi terbanyak, mean akan bergeser ke kiri karena terpengaruh
oleh nilai ekstrim dan median terletak antara mean dan modus
 Pada distribusi miring (kekanan atau kekiri), median selalu berada ditengah-
tengah antara mean dan modus, mean selalu tertarik ke arah nilai ekstrim.
Secara empiris, jarak antara modus dan median adalah 2/3 jarak modus dan
mean

Anda mungkin juga menyukai