OSTEOMIELITIS
A. Konsep Dasar Medis
1. Definisi
Osteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulitdisembuhkan
daripada infeksi jaringan lunak karena terbatasnya asupandarah, respons jaringan
terhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan danpembentukan involukrum
(pembentukan tulang baru di sekeliling jaringantulang mati). Osteomielitis dapat
menjadi masalah kronis yang akanmempengaruhi kualitas hidup atau
mengakibatkan kehilangan ekstremitas(Brunner dan suddarth, 2001).Osteomielitis
adalah infeksi entukan involukrum (pembentukantulang baru di sekeliling
jaringan tulang mati). Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang
yangdapat disebabkan oleh bakteri, virus atau proses spesifik.
2. Etiologi
Staphylococcus aureus hemolyticus (koagulasi positif) sebanyak 90%
dan jarang oleh Streptococcus hemolyticus
Haemophilus influenzae (5-50%) pada usia di bawah 4 tahun
Organisme lain seperti B. coli, B. aeruginosa capsulata, Proteus
mirabilis,Brucella dan bakteri anaerob yaitu Bacterioides fragilis.
Osteomyelitis juga bisa terjadi melalui 3 cara (Wikipedia, the
freeencyclopedia, 2000) yaitu:
1). Aliran darahInfeksi bisa disebabkan oleh penyebaran hematogen (melalui
darah) darifokus infeksi di tempat lain (misalnya tonsil yang terinfeksi, lepuh,
gigiterinfeksi). Aliran darah bisa membawa suatu infeksi dari bagian tubuhyang
lain ke tulang. Pada anak-anak, infeksi biasanya terjadi di ujung tulang tungkai
dan lengan. Sedangkan pada orang dewasa biasanya terjadi pada tulang belakang
dan panggul. Osteomyelitis akibat penyebaran hematogen biasanya terjadi
ditempat di mana terdapat trauma.
2). Penyebaran langsungOrganisme bisa memasuki tulang secara langsung
melalui frakturterbuka, cedera traumatik seperti luka tembak, selama
pembedahantulang atau dari benda yang tercemar yang menembus tulang.
3). Infeksi dari jaringan lunak di dekatnyaOsteomyelitis dapat berhubungan
dengan penyebaran infeksi jaringanlunak Infeksi pada jaringan lunak di sekitar
tulang bisa menyebar ketulang setelah beberapa hari atau minggu. Infeksi jaringan
lunak bisatimbul di daerah yang mengalami kerusakan karena cedera,
terapipenyinaran atau kanker, atau ulkus di kulit yang disebabkan oleh
jeleknyapasokan darah(misalnya ulkus dekubitus yang terinfeksi)
3. Patofisiologi
Patologi yang terjadi pada ostemielitis hematogen akut tergantungpada usia, daya
tahan klien, lokasi infeksi, dan virulensi kuman. Infeksi terjadimelalui saluran
darah dari focus ditempat lain dalam tubuh pada fasebakteremia dan dapat
menimbulkan septikimia. Embulus infeksi kemudianmasuk ke dalam juksta
empifisis pada daerah metafisis tulang panjang.Proses selanjutnya adalah tejadi
hyperemia dan edema di daerah metafisis disertai dengan pembentukan pus.
Terbentuknya pus ketika jaringan tulangtidak dapat bersekpensi, menyebabkan
tekanan dalam tulang meningkat.Peningkatan tekanan dalam tulang menyebabkan
terjadinya sirkulasi dantimbul trombosis pada pembuluh darah tulng dan akhirnya
menyebabkannekrosis tulang. Disamping proses yang di sebutkan di atas,
pembentukan tulang baru yang ektensif terjadi pada dalam poreosteus sepanjang
deafisis(terutam pada anak-anak) sehingga terbebtuk suatu lingkuangan tulangseperti peti
mayat dengan jaringan sekuestrum di dalamnya. proses initerlihat jelas pada akhir
minggu ke dua. Apabila pus menembus tulang,terjadi pengalian pus (discharge)
keluar melalui lubang yang di sebut kloakaatau melalui sinus pada jaringan lunak
dan kulit. Pada tahap selanjutnya,penyakit osteomielitis kronis. Pada daerah
tulang kanselus, infeksi dapatterlokalisasi serta diliputi oleh jaringan fibrosa yang
membentuk abses tulangkronis.
4. Manifestasi Klinis
a. Panas tinggi, anoreksia, malaise (adanya proses septikemia)
b. Nyeri tulang dekat sendi, tidak dapat menggunakan anggotabersangkutan,
pembengkakan lokal (tanda-tanda radang akut : rubor,dolor, kalor, tumor,
fungsi larsa) dan nyeri tekan
c. Pada osteomielitis kronik biasanya rasa sakit tidak begitu berat,
anggotayang terkena nanah dan bengkak
d. LAB : Leukositosis, anemia, LED meningkat
5. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah : sel darah putih meningkat sampai 30.000 disertai laju
endap darah ; pemeriksaan titer antibody anti stafilokokus ; pemeriksaan k
ultur darah untuk menentukan bakterinya (50% POSITIF) dan di ikuti uji
sensetivitas. selain itu,harus diperiksa adanya penyakit anemia sel sabit
yang merupakan jenis osteomeilitis yang jarang terjadi.
7. Komplikasi
a. Dini :
1) Kekakuan yang permanen pada persendian terdekat (jarang terjadi)
2) Abses yang masuk ke kulit dan tidak mau sembuh sampai tulang
yangmendasarinya sembuh
3) Atritis septik
b. Lanjut :
1) Osteomielitis kronik ditandai oleh nyeri hebat rekalsitran,
danpenurunan fungsi tubuh yang terkena
2) Fraktur patologis
3) Kontraktur sendi
4) Gangguan pertumbuhan
8. Pencegahan
2. Penyimpangan KDM
3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa pre-operasi
a. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan agen cedera fisik
(inflamasi dan pembengkakan
b. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, alat imobilisasi,
danketerbatasan menahan beban berat badan.
c. infeksi berhubungan dengan pembentukan abses tulang
6. Rencana Intervensi
Pre-operasi
Dx 1 : Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan inflamasi
dan pembengkakan
.NOC : Perilaku Mengendalikan Nyeri Tujuan : Setelah dilakukkan tindakan
keperawatan penatalaksanaan nyeriselama 3 x 24 jam diharapkan nyeri berkurang
Kriteria Hasil:
1. https://www.academia.edu/9712072/LP_OSTEOMELITIS
2. https://www.scribd.com/doc/202485029/Laporan-Pendahuluan-Dan-
Asuhan-Keperawatan-Osteomielitis
3. http://sandre22.blogspot.com/2014/02/laporan-pendahuluan-pada-pasien-
dengan.html
4. https://www.scribd.com/doc/202485029/Laporan-Pendahuluan-Dan-
Asuhan-Keperawatan-Osteomielitis
5.