TEKNIK PELAKSANAAN
A. Aktivitas Pelaksanaan PKLI
Selama pelaksaan PKLI seluruh aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa
mendapat pengawasan dan bimbingan dari Pembimbing lapangan. Dengan adanya
kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan pembimbing lapangan, maka
mahasiswa dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang berlaku.
Dalam melaksanakan pekerjaannya mahasiswa dituntut untuk mandiri dan
bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan.
Pelaksanaan praktik kerja lapangan yang dilaksanakan oleh penulis
berlangsung selama 2 bulan kerja, dimulai dari sejak tanggal 17 Desember 2018
sampai 28 Februari 2019. Aktivitas yang dilakukan pada saat PKLI meliputi
perbaikan dan pembuatan suku cadang seperti Eye Bolt Bracket Cover sebagai
salah satu bagian dari tutup tangki peleburan. Pembentukan dilakukan pada
bagian samping bagian tutup tangki pelebur aluminium tersebut dimana benda ini
dibuat sebagai tempat penahan atau pengunci dari tutup tangki tersebut dengan
tangki peleburan agar tutup tidak lepas atau terbuka pada saat peleburan
dilakukan. Pembentukan ini dilakukan dengan pengerjaan pemotongan,
pembentukan dan pengelasan.
Adapun kegiatan yang penulis lakukan selama PKLI secara garis besar
adalah seperti berikut:
1. Senin, 17 – selasa 18 Desember 2018
a. Orientasi lapangan oleh Supervisor Pemesinan.
b. Perkenalan dengan Karyawan PT. Karya Mulya Utama serta berdiskusi
untuk mengopersikan mesin yang ada di PT tersebut.
c. Memahami situasi di PT. Adi Karya Mulia Utama dengan kegiatan
yang dilakukan adalah Mengenal tata tertib dan layout perusahaan.
2. Pembuatan Bakal Roda Gigi Payung
Hari / Tanggal : Rabu 19- Jumat 21 Desember 2018
Waktu : 08.00 – 17.00 WIB
43
44
a. Alat Produksi
1) Schuitmath (Jangka Sorong)
2) Pahat Bubut (Mata Intan)
3) Dial Indicator
4) Center drill, Center jalan
5) Palu Lunak
6) Kunci Chuck, Kunci Pas/Ring, Kunci Toolpost
7) Plat Penyanggah Pahat
8) Coolant
9) APD pemesinan
b. Bahan Produksi
1) Carbon Steel (C1008-C1095)
c. Mesin Produksi
1) Mesin Bubut
Langkah Kerja:
Adapun langkah kerja yang penulis lakukan dalam
pengerjaan benda kerja berbentuk segi lima ialah sebagai berikut:
8) Membersihkan mesin
6. Senin 14 – Kamis 17 Januari 2019 Penulis memotong plat
mengggunakan blender dengan plat dengan ketebalan 12 mm dengan
ukuran 2,5 x 115 mm sebanyak 145 buah dan merapikan permukaannya
= 2,2785 Kg
Jadi harga untuk bahan produksi dengan ukuran 155 mm x 105 mm x 16
mm yang berjumlah 2 potong adalah = 2 x (2,2785 Kg x 8750,00)
= 2 x (19.936,875)
= 2 x 20.000,00
= 40.0000
Harga untuk bahan produksi dengan ukuran 155 mm x 105 mm x 12 mm,
ialah:
Volume = P x L x T
= 155 mm x 105 x 12 mm
= 0,155 m x 0,15 m x 0,012 m
= 0,0001953 m3
Maka, Berat = Volume x Massa Jenis
= 0,0001953 m3 x 8750 Kg/m3
= 1,708875 Kg
Maka, P = V x I x Cos 𝜑 x √3
= 240 V x 100 A x 0,85 x 1,73
= 35292 Watt
= 35,292 kW
= Rp. 60.000,00
Sehingga, dapat diperoleh total cost production adalah:
∑ x = Harga bahan produk + Upah produksi + Pemakaian arus listrik
= Rp(92.000,00 +20.000,00) + Rp.120.000,00 + Rp.(20.000,00 + 60.000,00)
= Rp.312.000,00
Dimana, harga jual produk = Rp.400.000,00
Maka, kisar keuntungan = Harga jual produk – Total cost production
= Rp.400.000,00 – Rp.312.000,00
= Rp.88.000,00
C. Pembahasan Hasil Pelaksanaan PKLI
Praktik Kerja Lapangan Industri ( PKLI) yang dilaksanakan oleh penulis
selama 60 hari kerja (yang dilaksanakan penulis 17 Desember 2018 – 28 Februari
2019) di PT. Adi Karya Mulia Utama berlangsung sesuai jadwal yang penulis
rencanakan. Ilmu dan pengalaman yang penulis inginkan telah didapatkan
meskipun belum maksimal. Hal tersebut dikarenakan waktu pelaksanan PKLI
yang kurang sehingga belum mampu mengembangkan diri secara efektif.
Hasil maupun output yang bisa penulis dapatkan dari kegiatan pelaksanaan
PKLI ini adalah peningkatan skill atau kemampuan dibidang pengelasan.
Pengelasan yang baik dan benar akan menghasilkan sambungan yang rapi dan
kuat. Setiap pengelasan harus memperhatikan material dasar yang akan dilas
supaya pemilihan bahan pengisi (elektroda) yang dipergunakan tepat serta tipe
sambungan harus diperhatikan karena pemilihan tipe sambungan akan
mempengaruhi kekuatan sambungan tersebut. Seperti pada seorang welder ingin
membuat suatu rancangan, maka ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan
di amati serta di pahami baik secara teknis maupun praktis.
Teori yang berkaitan dengan pengelasan tidak selamanya dapat menjadi
acuan atau patokan terhadap proses pengerjaan yang terjadi sebenarnya, karena
dalam suatu pekerjaan selalu ada hal – hal yang tak terduga yang seharusnya dapat
kita siasati dengan pengalaman dan pemahaman kita.
D. Refleksi Mahasiswa
Setelah melaksanakan kegiatan PKLI di PT. Adi Karya Mulia Utama,
banyak hal yang berbeda antara dunia pendidikan dengan dunia industri terkait
59
dengan teori maupun prosedur prakteknya. Pada kondisi berada di dunia industri
seseorang dituntut untuk bekerja secara nyaman dan praktis tetapi tetap memiliki
standar yang dapat diterima di masyarakat bahkan menjadi ciri khas dari suatu
produk. Jika mengikuti prosedur pengelasan yang ada pada teori pengelasan,
maka proyek tidak terselesaikan dengan tepat waktu. Dengan adanya pemikiran
untuk bekerja praktis maka semua pekerjaan akan terasa lebih ringan dan mudah.
Pemikiran praktis juga harus diperhatikan keselamatan kerja dan hasil
pekerjaannya, pemikiran praktis yang terkait disini yaitu melakukan sebuah
tindakan yang tidak sesuai dengan prosedur sebenarnya tanpa mengurangi tingkat
keberhasilan dan keselamatan pekerjaan.
Pengelasan adalah pekerjaan yang sulit dan memiliki resiko. Seperti
penggunaan APD nya, pada awalnya APD adalah alat yang menggangu tetapi
dengan pelatihan yang benar dan keingginan mencoba maka APD justru menjadi
alat bantu untuk pekerjaan tersebut. Sama seperti pengelasan juga, semakin sering
mengelas maka kita akan semakin mudah untuk mengerjakan pekerjaan las dan
semakin sedikit peluang kesalahan dari pekerjaan kita.
Pelaksanaan PKLI di PT. Adi Karya Mulia Utama merupakan pengalaman
terbaik bagi penulis meskipun terkesan lelah tetapi banyak ilmu yang penulis
dapatkan dibidang pengelasan.
Ada beberapa hal yang menjadi refleksi bagi penulis sebagai praktikan
setelah pelaksanaan PKLI yaitu:
• Penulis sebagai Pelaksana Kegiatan PKLI merasakan manfaat yang besar
setelah melaksanakan PKLI di PT. Adi Karya Mulia Utama terutama di
bidang pengelasan.
• Pelaksana Kegiatan PKLI tidak hanya sebatas melaksanakan pekerjaan
berdasarkan job sheet dan arahan dari mandor ataupun supervisor, tetapi
juga sebagai wadah pengembangan diri didalam menjalin kerja sama dan
rasa tanggung jawab terhadap sesama pekerja.
• Perencanaan suatu pekerjaan dengan kerja nyata sangat berbeda untuk itu
penulis banyak diperkenalkan dengan teori teori lapangan yang diturunkan
dari karyawan yang sudah berpengalaman.
60
• Teori pengelasan yang didapat saat perkuliahan menjadi lebih sempurna dan
mudah dipahami setelah PKLI di PT. Adi Karya Mulia Utama.
• Sifat teoritis yang membutuhkan waktu yang cukup dapat berubah menjadi
praktis dan efektif.
• Tanggung jawab terhadap suatu proyek menjadi lebih diperhatikan.
• Keterampilan dalam pengoprasian mesin las menjadi lebih baik.