Anda di halaman 1dari 18

BAB III

TEKNIK PELAKSANAAN
A. Aktivitas Pelaksanaan PKLI
Selama pelaksaan PKLI seluruh aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa
mendapat pengawasan dan bimbingan dari Pembimbing lapangan. Dengan adanya
kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan pembimbing lapangan, maka
mahasiswa dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang berlaku.
Dalam melaksanakan pekerjaannya mahasiswa dituntut untuk mandiri dan
bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan.
Pelaksanaan praktik kerja lapangan yang dilaksanakan oleh penulis
berlangsung selama 2 bulan kerja, dimulai dari sejak tanggal 17 Desember 2018
sampai 28 Februari 2019. Aktivitas yang dilakukan pada saat PKLI meliputi
perbaikan dan pembuatan suku cadang seperti Eye Bolt Bracket Cover sebagai
salah satu bagian dari tutup tangki peleburan. Pembentukan dilakukan pada
bagian samping bagian tutup tangki pelebur aluminium tersebut dimana benda ini
dibuat sebagai tempat penahan atau pengunci dari tutup tangki tersebut dengan
tangki peleburan agar tutup tidak lepas atau terbuka pada saat peleburan
dilakukan. Pembentukan ini dilakukan dengan pengerjaan pemotongan,
pembentukan dan pengelasan.
Adapun kegiatan yang penulis lakukan selama PKLI secara garis besar
adalah seperti berikut:
1. Senin, 17 – selasa 18 Desember 2018
a. Orientasi lapangan oleh Supervisor Pemesinan.
b. Perkenalan dengan Karyawan PT. Karya Mulya Utama serta berdiskusi
untuk mengopersikan mesin yang ada di PT tersebut.
c. Memahami situasi di PT. Adi Karya Mulia Utama dengan kegiatan
yang dilakukan adalah Mengenal tata tertib dan layout perusahaan.
2. Pembuatan Bakal Roda Gigi Payung
Hari / Tanggal : Rabu 19- Jumat 21 Desember 2018
Waktu : 08.00 – 17.00 WIB

43
44

Peralatan, Bahan dan Mesin yang digunakan:


a. Alat Produksi
1) Schuitmath (Jangka Sorong)
2) Pahat Bubut (Mata Intan)
3) Dial Indicator
4) Mata Bor 10,22,28 mm
5) Center drill, Center jalan
6) Palu Lunak
7) Kunci Chuck, Kunci Pas/Ring, Kunci Toolpost
8) Plat Penyanggah Pahat
9) Coolant
10) APD pemesinan
b. Bahan Produksi
1) Besi HSS, Dawal : 85 mm dan Pawal : 70 mm
a. Mesin Produksi
1) Mesin Bubut
Langkah Pengerjaan
Adapun langkah pengerjaan bakal roda gigi yang penulis lakukan
ialah:
1) Membaca gambar jobsheet yang ingin di kerjakan
2) Memotong benda kerja sesuai ukuran yang di tentukan
3) Menyetel benda kerja pada cekam mesin bubut menggunakan besi
berbentuk dial indicator
4) Menghidupkan mesin dan melakukan pengeboran dengan center drill
dan melanjutkannya dengan bor 10,22,dan 28 mm
5) Melakukan pembubutan rata sepanjang 30 mm dengan diameter 50
mm
6) Selanjutnya melakukan pengerjaan pada bagian bentuk payung
dengan sudut 45o
7) Melakukan pembubutan pada lobang yang sudah di bor menggunakan
pahat dalam hinggan D=30 mm
8) Mematikan mesin dan membuka benda kerja
45

3. Membantu Karyawan Dalam Pengerjaan Penggerindaan Tutup Tangki


Hari / Tanggal : Sabtu 22 Desember 2018
Waktu : 08.00 – 17.00 WIB
Peralatan dan Bahan :
a. Alat
1) Mesin Gerinda Tangan serta Perlengkaannya
2) Sarung Tangan
3) Masker
4) Kaca Mata
5) Batu gerinda tangan (kasar dan poles)
b. Bahan
1) Tutup tangki peleburan
Langkah Kerja:

Gambar 31. Tutup Tangki


1) Mempersiapkan gerinda tangan beserta perlengkapannya
2) Memakai alat pelindung diri yang di sediakan
3) Melakukan pekerjaan pada bagian yang di suruh oleh karyawan
hingga pada tahap folesing.
4) Mematikan gerinda dan menyimpan semua peralatan pada tempatnya

4. Pembubutan Rata Pada Benda Kerja Segi Lima


Hari / Tanggal : Senin 07 – 09 Januari 2019
Waktu : 08.00 – 17.00 WIB
Peralatan, Bahan dan Mesin yang digunakan :
46

a. Alat Produksi
1) Schuitmath (Jangka Sorong)
2) Pahat Bubut (Mata Intan)
3) Dial Indicator
4) Center drill, Center jalan
5) Palu Lunak
6) Kunci Chuck, Kunci Pas/Ring, Kunci Toolpost
7) Plat Penyanggah Pahat
8) Coolant
9) APD pemesinan
b. Bahan Produksi
1) Carbon Steel (C1008-C1095)
c. Mesin Produksi
1) Mesin Bubut
Langkah Kerja:
Adapun langkah kerja yang penulis lakukan dalam
pengerjaan benda kerja berbentuk segi lima ialah sebagai berikut:

Gambar 32. Pembubutan rata benda segi lima


1) Mengikat benda kerja pada ragum mesin bubut
2) Menyetel benda kerja menggunakan besi berbentuk dial indicator
3) Menghidupkan mesin dan memasang bor senter drill pada kepala
lepas dan membut lubang sebagai tumpuan senter.
4) Menggannti bor senter drill dengan senter jalan, dimana senter jalan
berfungsi sebagai penahan benda kerja
47

5) Memasang pahat pada toolpost dan melakukan pengerjaan pada benda


kerja
6) Mematikan mesin dan membalikkan benda kerja untuk melakukan
pengerjaan pada bagian sisi yang lain dengan langkah kerja yang sama
7) Mematikan mesin dan melepas benda kerja
8) Membersihkan mesin
5. Pembubutan Pada Benda Kerja Persegi Panjang
Hari / Tanggal : Kamis 10 - Sabtu 12 Januari 2019
Waktu : 08.00 – 17.00 WIB
Peralatan, Bahan dan Mesin yang digunakan :
a. Alat Produksi
1) Schuitmath (Jangka Sorong)
2) Pahat Bubut (Mata Intan)
3) Palu Lunak
4) Kunci Chuck, Kunci Toolpost
5) Plat Penyanggah Pahat
6) Coolant
7) APD pemesinan
b. Bahan Produksi
1) Besi plat dengan ketebalan 10 mm sebanyak 5 biji
c. Mesin Produksi
1) Mesin Bubut
Langkah Kerja:
Adapun langkah kerja yang penulis lakukan dalam pengerjaan benda
kerja berbentuk persegi panjang ialah:
1) Memotong benda kerja sebanyak 5 biji sesuai ukuran yang di tentukan
2) Menempel benda kerja dengan mesin las
3) Mempersiapkan peralatan mesin bubut
4) Mengikat benda kerja pada cekam
5) Memasang pahat mesin bubut pada toolpost
6) Melakukan pengerjaan pembubutan
7) Mematikan mesin dan melepas benda kerja
48

8) Membersihkan mesin
6. Senin 14 – Kamis 17 Januari 2019 Penulis memotong plat
mengggunakan blender dengan plat dengan ketebalan 12 mm dengan
ukuran 2,5 x 115 mm sebanyak 145 buah dan merapikan permukaannya

Gambar 33. Memotong plat menggunakan Blender (Las Oksi-Asetilen)

Gambar 34. Plat yang sudah dipotong

7. Jumat 18 – Senin 21 Januari 2019 Penulis melakukan perataan


permukaan benda kerja menggunakan mesin milling

Gambar 35. Perataan permukaan benda kerja


49

8. Selasa 22 Januari 2019 Penulis membantu salah satu karyawan


melakukan pengelasan penuh pada roda gigi yang sudah rusak

Gambar 36. Las penuh pada roda gigi


9. Rabu 23 – Sabtu 26 Januari 2019 Penulis membantu karyawan dalam
pembuatan tutup tangki peleburan, pekerjaan yang dilakukan penulis
disini adalah memotong plat, mengelas dan juga menggerinda.

Gambar 37. Proses pembuatan tutup tangki peleburan


50

10. Senin 28 Januari – Kamis 28 Februari 2019 penulis membuat pekerjaan


spesifik penulis yaitu Eye Bolt Bracket cover.

B. Pekerjaan Secara Spesifik


Dalam kesempatan kali ini penulis mengambil topik laporan praktek kerja
lapangan industri tentang pembentukan Eye Bolt Bracket Cover sebagai tempat
pengunci tutup dari tangki pelebur aluminium di PT. Adi Karya Mulia Utama.
Dan adapun data-data laporan penulis dapatkan berdasarkan survei dan
wawancara di PT. Adi Karya Mulia Utama yang dselama melaksanakan PKLI.
1. Langkah kerja
Adapun langkah kerja pembuatan Eye Bolt Bracket Cover ini adalah
sebagai berikut :
1. Persiapan dan mengamati pekerjaan pengelasan ( 28-29 Januari 2019)
2. Mengamati setiap detail pekerjaan pengelasan

Gambar 38. Karyawan teknik pengelasan


3. Mengikuti dan membantu karyawan di devisi pengelasan untuk
membiasakan diri untuk ikut serta dalam satu proyek
4. Persiapan untuk pembentukan plat-plat yang akan dipotong ( 30 Januari
2019)
5. Melakukan pelatihan pengelasan yang baik dan benar bedasarkan
instruksi dari karyawan devisi pengelasan
Alat alat yang digunakan adalah :
• Mesin las busur manual
51

• Elektroda RB – 26 3.2 mm, LB – 26 3.2 mm


• Topeng las digital
• Sarung tangan las
• Palu terak
• Gerinda
6. Membiasakan diri menggunakan APD berupa topeng las otomatis
7. Mengamati ukuran-ukuran plat yang akan dipakan dalam pembuatan job
sheet yang akan dibentuk. Contoh plat yang akan diperiksa adalah
ketebalan dan ukuran yang akan dipotong bedasarkan gambar jobsheet
dibantu oleh mandor workshop.
Adapun proses pengerjaannya adalah sebagai berikut
1. Pemotongan plat besi 16 mm dan 12 mm sebagai bahan dasar.

Gambar 39. Pemotongan benda kerja menggunakan blender


2. Menyatukan bahan yang sudah dipotong dengan cara di las untuk
menghaluskan permukaan plat tersebut dengan menggunakan mesin
sekrap.
52

Gambar 40. Benda kerja yang di las las


3. Merapikan permukaan plat dengan menggunakan mesin sekrap

Gambar 41. Penyekrapan benda kerja


4. Memulai pengerjaan benda kerja dengan las titik pada setiap
sambungannya. Kawat las yang penulis gunakan adalah kawat las
LB 3.2 mm.

Gambar 42. Las titik pada benda kerja


53

5. Memastikan bahwa plat yg di las tegak lurus dengan bidangnya.

Gambar 43. Pemeriksaan benda kerja


6. Membuat tulang atau alat pembantu agar plat tidak bergerak pada
saat pengelasan penuh atau isi pada sisi sisi nya.

Gambar 44. Benda kerja yang sudah di las titik


7. Selanjutnya adalah melakukan las penuh atau isi antara plat dengan
bidang alas nya.
54

Gambar 45. Las penuh benda kerja

8. Pekerjaan yang terakhir adalah merapikan seluruh bagian permukaan


benda kerja denga menggunakan mesin gerinda, mata atau batu
gerinda yang digunakan adalah batu gerinda poles.

Gambar 46. Benda kerja yang siap pakai


55

2. Cost Production (Biaya Produksi)


Adapun biaya produksi untuk membuat satu buah Eye Bolt Bracket Cover
tersebut, adalah Rp.312.000,00. Berikut ialah uraian biaya produksinya :
1. Harga bahan produk
a. Plat Besi
Plat Besi yang digunakan ada dua jenis yaitu plat SS400 16 mm dan plat
SS400 12 mm. Harga Plat SS400 16 mm adalah Rp.8.750,00/Kg dan harga plat
SS400 12 mm adalah Rp.8.750,00/Kg. Ukuran bahan yang akan dipakai adalah
plat SS400 dengan ukuran 155 mm x 150 mm x 12 mm ( 1 Potong) dan 155 mm x
105 mm x 16 mm (2 potong) dan ukuran 155 mm x 105 mm x 12 mm (2 Potong).
Harga plat SS400 16 mm adalah Rp.8.750,00/Kg, maka harga untuk bahan
produksi dengan ukuran 155 mm x 150 x 12 mm, ialah:
Volume = P x L x T
= 155 mm x 150 mm x 12 mm
= 0,155 m x 0,15 m x 0,012 m
= 0,000279 m3

Maka, Berat = Volume x Massa Jenis


= 0,000279 m3 x 8750 Kg/m3
= 2,44125 Kg
Jadi harga untuk bahan produksi dengan ukuran 155 mm x 150 mm x 12
mm adalah = 2,44125 Kg x 8750,00
= 21.360,9375
= 22.000,00
Harga untuk bahan produksi dengan ukuran 155 mm x 105 mm x 16 mm,
ialah:
Volume = P x L x T
= 155 mm x 105 mm x 16 mm
= 0,155 m x 0,105 m x 0,016 m
= 0,0002604 m3
Maka, Berat = Volume x Massa Jenis
= 0,0002604 m3 x 8750 Kg/m3
56

= 2,2785 Kg
Jadi harga untuk bahan produksi dengan ukuran 155 mm x 105 mm x 16
mm yang berjumlah 2 potong adalah = 2 x (2,2785 Kg x 8750,00)
= 2 x (19.936,875)
= 2 x 20.000,00
= 40.0000
Harga untuk bahan produksi dengan ukuran 155 mm x 105 mm x 12 mm,
ialah:
Volume = P x L x T
= 155 mm x 105 x 12 mm
= 0,155 m x 0,15 m x 0,012 m
= 0,0001953 m3
Maka, Berat = Volume x Massa Jenis
= 0,0001953 m3 x 8750 Kg/m3
= 1,708875 Kg

Jadi harga untuk bahan produksi dengan ukuran 155 mm x 105 mm x 12


mm yang berjumlah 2 potong adalah = 2 x (1,708875 Kg x 8750,00)
= 2 x (14.953,6563)
= 2 x 15.000,00
= 30.0000
Maka total harga untuk plat besi adalah :
= Rp.22.000.00 + Rp.40.000,00 + Rp.30.000,00
= Rp. 92.000,00
b. Elektroda
Harga elektroda LB 52U diameter 3,2 mm adalah Rp.40.000,00 per Kg. 1
Kg = + 32 biji. Jadi harga satu biji elektroda adalah Rp.1.250,00. Elektroda yang
digunakan dalam pembuatan satu buah Eye Bolt Bracket Cover itu sekitar 16 biji.
Maka total harga elektroda adalah Rp.20.000,00
2. Upah produksi
Dalam memproduksi Eye Bolt Bracket Cover yang berlangsung selama 1
hari, dengan upah Rp.120.000,00 / hari.
57

3. Biaya pemakaian Listrik


Biaya pemakaian listrik menggunakan mesin las adalah
Dik : V = 220 Volt
I = 110 A
Tarif = RP.832,00/ kWh
Dit : Biaya listrik per jam
Daya (Wattage) = V x I
= 220 v x 110 A
= 24200 Watt
= 24,2 kW
Maka biaya listrik perjam adalah = Tarif/ kWh x wattage
= Rp.832,00/ kWh x 24,2 Kw
= Rp.20.134,00 per jam
Maka, untuk pemakaian mesin dalam 1 hari dengan waktu kerja selama 1
jam per hari, ialah = Rp. 20.000,00

Biaya pemakaian listrik menggunakan mesin sekrap adalah


Dik: V = 240 volt
I = 100 Ampere
Cos 𝜑 = 0,85 ( Toleransi dari motor 85% )
√3 = 1,73 ( Nilai konstanta )

Maka, P = V x I x Cos 𝜑 x √3
= 240 V x 100 A x 0,85 x 1,73
= 35292 Watt
= 35,292 kW

Tarif / kWh = Rp 832,00 /kWh


Konsumsi listrik = 35,292 kW
Biaya listrik perjam = Tarif / kWh x Wattage
= Rp 832,00/ kWh x 35,292 kW
= Rp 29.362,00 per jam
Maka, untuk pemakaian mesin dalam 1 hari dengan waktu kerja selama 2
jam per hari, ialah = 2 x Rp.30.000,00
58

= Rp. 60.000,00
Sehingga, dapat diperoleh total cost production adalah:
∑ x = Harga bahan produk + Upah produksi + Pemakaian arus listrik
= Rp(92.000,00 +20.000,00) + Rp.120.000,00 + Rp.(20.000,00 + 60.000,00)
= Rp.312.000,00
Dimana, harga jual produk = Rp.400.000,00
Maka, kisar keuntungan = Harga jual produk – Total cost production
= Rp.400.000,00 – Rp.312.000,00
= Rp.88.000,00
C. Pembahasan Hasil Pelaksanaan PKLI
Praktik Kerja Lapangan Industri ( PKLI) yang dilaksanakan oleh penulis
selama 60 hari kerja (yang dilaksanakan penulis 17 Desember 2018 – 28 Februari
2019) di PT. Adi Karya Mulia Utama berlangsung sesuai jadwal yang penulis
rencanakan. Ilmu dan pengalaman yang penulis inginkan telah didapatkan
meskipun belum maksimal. Hal tersebut dikarenakan waktu pelaksanan PKLI
yang kurang sehingga belum mampu mengembangkan diri secara efektif.
Hasil maupun output yang bisa penulis dapatkan dari kegiatan pelaksanaan
PKLI ini adalah peningkatan skill atau kemampuan dibidang pengelasan.
Pengelasan yang baik dan benar akan menghasilkan sambungan yang rapi dan
kuat. Setiap pengelasan harus memperhatikan material dasar yang akan dilas
supaya pemilihan bahan pengisi (elektroda) yang dipergunakan tepat serta tipe
sambungan harus diperhatikan karena pemilihan tipe sambungan akan
mempengaruhi kekuatan sambungan tersebut. Seperti pada seorang welder ingin
membuat suatu rancangan, maka ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan
di amati serta di pahami baik secara teknis maupun praktis.
Teori yang berkaitan dengan pengelasan tidak selamanya dapat menjadi
acuan atau patokan terhadap proses pengerjaan yang terjadi sebenarnya, karena
dalam suatu pekerjaan selalu ada hal – hal yang tak terduga yang seharusnya dapat
kita siasati dengan pengalaman dan pemahaman kita.
D. Refleksi Mahasiswa
Setelah melaksanakan kegiatan PKLI di PT. Adi Karya Mulia Utama,
banyak hal yang berbeda antara dunia pendidikan dengan dunia industri terkait
59

dengan teori maupun prosedur prakteknya. Pada kondisi berada di dunia industri
seseorang dituntut untuk bekerja secara nyaman dan praktis tetapi tetap memiliki
standar yang dapat diterima di masyarakat bahkan menjadi ciri khas dari suatu
produk. Jika mengikuti prosedur pengelasan yang ada pada teori pengelasan,
maka proyek tidak terselesaikan dengan tepat waktu. Dengan adanya pemikiran
untuk bekerja praktis maka semua pekerjaan akan terasa lebih ringan dan mudah.
Pemikiran praktis juga harus diperhatikan keselamatan kerja dan hasil
pekerjaannya, pemikiran praktis yang terkait disini yaitu melakukan sebuah
tindakan yang tidak sesuai dengan prosedur sebenarnya tanpa mengurangi tingkat
keberhasilan dan keselamatan pekerjaan.
Pengelasan adalah pekerjaan yang sulit dan memiliki resiko. Seperti
penggunaan APD nya, pada awalnya APD adalah alat yang menggangu tetapi
dengan pelatihan yang benar dan keingginan mencoba maka APD justru menjadi
alat bantu untuk pekerjaan tersebut. Sama seperti pengelasan juga, semakin sering
mengelas maka kita akan semakin mudah untuk mengerjakan pekerjaan las dan
semakin sedikit peluang kesalahan dari pekerjaan kita.
Pelaksanaan PKLI di PT. Adi Karya Mulia Utama merupakan pengalaman
terbaik bagi penulis meskipun terkesan lelah tetapi banyak ilmu yang penulis
dapatkan dibidang pengelasan.
Ada beberapa hal yang menjadi refleksi bagi penulis sebagai praktikan
setelah pelaksanaan PKLI yaitu:
• Penulis sebagai Pelaksana Kegiatan PKLI merasakan manfaat yang besar
setelah melaksanakan PKLI di PT. Adi Karya Mulia Utama terutama di
bidang pengelasan.
• Pelaksana Kegiatan PKLI tidak hanya sebatas melaksanakan pekerjaan
berdasarkan job sheet dan arahan dari mandor ataupun supervisor, tetapi
juga sebagai wadah pengembangan diri didalam menjalin kerja sama dan
rasa tanggung jawab terhadap sesama pekerja.
• Perencanaan suatu pekerjaan dengan kerja nyata sangat berbeda untuk itu
penulis banyak diperkenalkan dengan teori teori lapangan yang diturunkan
dari karyawan yang sudah berpengalaman.
60

• Teori pengelasan yang didapat saat perkuliahan menjadi lebih sempurna dan
mudah dipahami setelah PKLI di PT. Adi Karya Mulia Utama.
• Sifat teoritis yang membutuhkan waktu yang cukup dapat berubah menjadi
praktis dan efektif.
• Tanggung jawab terhadap suatu proyek menjadi lebih diperhatikan.
• Keterampilan dalam pengoprasian mesin las menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai