Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Ali Rahman Mutajalli
NIM: 1110051100077
KONSENTRASI JURNALISTIK
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2014 M
PEMAKNAAN KORUPSI DALAM KASUS
RATU ATUT CHOSIYAH DI MAJALAH DETIK
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Ali Rahman Mutajalli
NIM: 1 I 10051100077
Pembimbing
18 200801 I 008
KONSENTRASI JURNALISTIK
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NBGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
M
1436 Ht2014
PENGESAHAN PANITIAN UJIAN
Sidang Munaqasyah
Ketua Sekretaris
Anggota
Penguji I
Pembimbing
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yarry berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
i
KATA PENGANTAR
memberikan limpahan rahmat dan berkah-Nya, sehingga penulis bisa sampai pada
titik ini. Titik di mana penulis merasa lega telah menyelesaikan beratnya memikul
cintai bersama, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, dan para
sahabatnya. Kita sebagai ummatnya semoga mendapat syafaat kelak dari beliau di
Proses penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari campur tangan
dan dukungan berbagai pihak, baik mereka yang terlibat secara langsung maupun
tidak terlibat langsung. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan penghargaan
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A., sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu
Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Drs. Jumroni, M.Si., dan Wakil
2. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
ii
hingga skripsi ini selesai. Penulis hanya bisa mengucapkan banyak terima
kasih.
3. Kholis Ridho, M.Si., sebagai Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Dra. Hj. Musfirah
4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, terima kasih telah
Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah
6. Nanang Supriatna dan Irwan Nugroho dari Majalah Detik, serta seluruh staf
kewajiban sebagai seorang muslim yaitu menuntut ilmu. Ayah dan Ibu yang
telah mengorbankan rasa rindu yang selalu menggeliat di dalam dadanya, agar
kelak bisa melihat anaknya memiliki masa depan yang lebih baik dari dirinya,
terima kasih.
iii
8. Saudaraku Yusuf Dhahir Rahman dan istri yang selalu menyempatkan
istri yang baru saja meresmikan hubungannya, semoga bahagia lahir batin
dunia akhirat. Adikku Radia Rahman dan Aminuddin Rahman yang selalu
motivasi kepada penulis agar tetap fokus pada tujuan. Terima kasih atas
segalanya.
10. Ani Berta dan seluruh teman-teman blogger di DBlogger Community dan
Blogger Reporter ID, terima kasih atas kerjasama dan pengalaman yang
AIR, penulis bahagia pernah bersama kalian dan bangga bisa menjadi bagian
dari suka dan duka kawan-kawan semua, kebersamaan itu akan penulis
rindukan.
Terakhir, penulis memohon maaf kepada semua pihak yang pernah penulis
khususnya yang telah membantu proses penyelesaian skripsi ini, jika kiranya
selama ini penulis pernah melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak
iv
Dalam skripsi ini juga tentunya tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan
yang butuh diperbaiki. Oleh karena itu penulis terbuka menerima saran dan kritik
membangun dari para pambaca. Terima kasih, semoga skripsi ini bermanfaat.
Desember 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN
vi
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA PEMBERITAAN
KASUS KORUPSI RATU ATUT CHOSIYAH DI
MAJALAH DETIK
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................80
B. Saran .........................................................................................82
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, tidak hanya
buruk bagi kondisi ekonomi bangsa, misalnya harga barang menjadi mahal
1
Jeremy Pope, Strategi Memberantas Korupsi (Edisi Ringkas). Penerjemah Masri Maris
(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 2.
2
Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 Tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Jakarta, 2002), h. 30.
3
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Pendidikan Anti-Korupsi: Dampak Masif Korupsi. (Jakarta: Dikti, 2012), h. 6.
1
2
Seluruh lapisan masyarakat akan menyorot setiap ada tersangka baru yang
diumumkan oleh KPK melalui media massa. Sanksi sosial tersebut tentunya
korup tersebut.
Majalah Detik. Berita tentang Atut tersebut dimuat dalam tiga edisi di
Majalah Detik, yaitu edisi 97 (7-13 Oktober 2013), edisi 98 (14-20 Oktober
2013), dan edisi 109 (30 Desember 2013-5 Januari 2014). Ketiga edisi
tersebut fokus membahas tentang tindak pidana korupsi yang dilakukan Ratu
pemberitaan Ratu Atut Chosiyah di Majalah Detik dalam tiga edisi tersebut,
hingga masyarakat sadar bahwa mereka telah dikhianati oleh pemimpin yang
4
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Jakarta, 2002), h. 4.
3
telah mereka pilih saat pemilu. Cara pandang Majalah Detik dalam menyikapi
Majalah Detik menyajikan berita kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah, dan
dengan nama segi tiga tanda yaitu ground, denotatum, dan interpretant. Peirce
membagi ground dalam tiga kategori yaitu qualisigns, sinsigns, dan legisigns.
Interpretan oleh Peirce juga dibagi dalam tiga ketegori yaitu, rheme, decisign,
dan argument. Begitupun dengan denotatum yang dibagi dalam tiga kategori
yaitu, icon, index, dan symbol.5 Teori inilah yang kemudian dijadikan dasar
1. Pembatasan Masalah
Oktober 2013), dan edisi 109 (30 Desember 2013-5 Januari 2014) yang
5
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Rosdakarya, 2009), h. 41-42.
4
2. Perumusan Masalah
Majalah Detik?
Majalah Detik?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tanda apa yang terdapat dalam pemberitaan Ratu Atut
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Sanders Peirce.
2. Manfaat Praktis
akademis bagi para mahasiswa yang ingin terjun dan serius dalam bidang
jurnalistik.
E. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
fenomena tentang apa yang dialami oleh objek yang diteliti.6 Deskriptif
terhadap apa yang sedang diteliti.7 Dalam hal ini data berupa pemberitaan
6
Lexy J. Moleong, Metodologi Penulisan Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 2007), h. 6.
7
Moleong, Metodologi Penulisan Kualitatif, h. 11.
6
interpretant).
Ratu Atut Chosiyah yang terdapat dalam Majalah Detik di tiga edisi yang
a. Observasi
b. Dokumentasi
c. Wawancara
Amerika yang paling orisinil dan multidimensional. Lahir pada tahun 1839
unsur dalam mempelajari tanda yang dikenal dengan nama segi tiga
F. Tinjauan Pustaka
8
J. Moleong, Metodologi Penulisan Kualitatif, h. 186.
9
Sobur, Semiotika Komunikasi, h.39
10
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 14.
8
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Objek penelitian skripsi ini adalah foto-
dan Mice Talk About Hape” ditulis oleh Nurma Wazibali. Fakultas Ilmu
ditulis oleh Yikki Arstania. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
penelitian skripsi ini adalah karikatur tentang Megawati dalam buku Dari
penulis angkat yaitu “Pemaknaan Korupsi Dalam Kasus Ratu Atut Chosiyah
bahwa belum ada judul skripsi yang sama dengan yang ingin penulis angkat
LANDASAN TEORI
menyiapkan materi konstruksi, ada tiga hal yang menjadi perhatian utama
cepat dan tepat (real-time) informasi yang dilepas oleh media bisa sampai
media cetak dalam konsep real-time. Untuk media elektronik yang live,
9
10
juga harus disiarkan dan saat itu juga berita harus sampai ke pemirsa.
Berbeda dengan media cetak yang terbit harian, mingguan, atau bulanan.
bagian dari kebiasaan hidup yang tidak bisa dilepaskan. Berbeda dengan
konstruksi citra hanya ada dua model yang dibangun oleh media massa
yaitu, model good news dan model bad news. Model good news cenderung
bahwa objek yang diberitakan memiliki citra lebih baik dari yang
3
Bungin, Penulisan Kualitatif, h. 186.
11
sebenarnya. Model ini sering digunakan pada iklan, baik itu iklan produk
model bad news adalah model konstruksi berita dengan memberikan kesan
yang telah sampai pada tahap ini akan merasa ada yang kurang jika dalam
hal tertentu cenderung skeptis dan berpikir negatif, akibatnya jika ada
4
Bungin, Penulisan Kualitatif, h. 186-188.
5
Bungin, Penulisan Kualitatif, h. 189.
12
ada pesan yang disampaikan media massa yang bersifat emosional, maka
hal itu hanya berlangsung sementara bagi masyarakat dan tidak permanen.
mungkin belum tentu terjadi. Hal ini terjadi karena terlalu banyaknya
ekspose berita yang tidak biasa, abnormal, lain dari yang lain, yang bisa
hal yang wajar atau tidak wajar, normal atau tidak normal, yang terjadi
6
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana, 2008), h. 72-73.
7
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2005), h. 23.
8
Bungin, Sosiologi Komunikasi, h. 75.
13
a. Pengertian Semiotika
semeion yang berarti tanda atau seme yang berarti penafsir tanda.
Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika,
turun hujan.10
9
Warner J. Severin dan James W. Tankard Jr, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan
Terapan di Dalam Media Massa (Jakarta: Kencana, 2008), h. 386-387.
10
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi (Bandung: Rosdakarya, 2009), h.16-17.
11
Jhon Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 67.
14
ini tanda adalah konstruksi manusia dan hanya bisa dipahami di dalam
dirinya, dan bergantung pada pengenalan dari para pengguna bahwa itu
adalah tanda.12
sendiri, dan makna (meaning) adalah hubungan antara suatu objek atau
Secara umum, ada tiga jenis masalah yang hendak diulas dalam
berupa apa saja, baik itu kata, isyarat, teks, komposisi musik atau film,
disusun dari dua elemen, yaitu aspek citra tentang bunyi (kata atau
bunyi atau konsep sebagai dua komponen yang tidak terpisahkan. Atau
dengan kata lain, kehadiran satu berarti kehadiran yang lain seperti dua
15
Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 18.
16
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 5-6.
16
Tabel 1.
Semiotika Charles Sanders Peirce18
tanda yang dikenal dengan nama segi tiga tanda yaitu ground,
17
Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 31-34
18
Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 34.
19
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 14.
17
dalam tiga kategori yaitu, icon, index, dan symbol. Ketiga, Interpretan
oleh Peirce juga dibagi dalam tiga ketegori yaitu, rheme, decisign, dan
argument.20
bertalian dengan kualitas atau tanda yang berdasar pada suatu sifat.
dengan bumi, bola, atau bundar. Boneka sama dengan lucu, imut, atau
empuk. Hitam sama dengan kotor, kelam, atau gelap, dan lain
sebagainya.
20
Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 41-42
21
Sobur, Analisis Teks Media, h. 97-98
18
kategori yaitu icon, index, dan symbol. Ikon adalah hubungan antara
tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Indeks adalah
petandanya.22
Tabel 2.
Contoh Semiotika Charles Sander Peirce24
Ikonis Indeksikal Simbolis
a. Lukisan a. Suara a. Diucapkannya kata
kucing kucing kucing
b. Gambar b. Suara b. Makna gambar
kucing langkah kucing
c. Patung kucing c. Makna suara
kucing c. Bau kucing kucing
d. Foto kucing d. Gerak d. Makna bau kucing
e. Sketsa kucing e. Makna gerak
kucing kucing
Adapun unsur ketiga dari segi tiga tanda Peirce yaitu
22
Kris Budiman, Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas (Yogyakarta:
Jalasutra, 2011), h. 20-22
23
Sobur, Analisis Teks Media, h. 98.
24
Sobur, Analisis Teks Media, h. 99
19
digital online yang berada dibawah naungan situs warta digital Detikcom. Dan
pada sub bab ini akan membahas tentang media online di Indonesia, ekonomi
dilakukan secara real time. Media online dikenal juga dengan istilah media
25
Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 42.
20
media.26
media itu sendiri. Pada media massa tradisional seperti surat kabar, radio, dan
televisi, khalayak harus menunggu umpan balik yang cukup lama karena
dibatasi oleh ruang dan waktu. Begitupun jika seseorang ingin mengirimkan
hubungan antara pembaca dan media bisa berlangsung cepat. Media Baru,
telah menyatukan semua yang dimiliki media lama. Pengguna internet dapat
membaca berita melalui blog, website, dan sosial media. Radio dapat didengar
melalui radio streaming, begitupun dengan siaran televisi yang bisa disaksikan
melalui live streaming. Majalah dan surat kabar pun bisa diunduh dalam
bentuk digital.27
Media lama dan Media Baru oleh Holmes disebut juga era media
pertama dan era media kedua. Kedua era media tersebut memiliki perbedaan
Tabel 3.
Karakteristik Media Lama dan Media Baru28
26
Rulli Nasrullah, Cyber Media (Yogyakarta: IDEA Press Yogyakarta, 2013), h. 16-17.
27
Apriadi Tamburaka, Literasi Media (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), h. 77-78.
28
Rulli Nasrullah, Cyber Media, h. 18.
21
online adalah Majalah Tempo pada 6 Maret 1996. Hal tersebut dilakukan
untuk mempertahankan Majalah Tempo tetap hidup yang saat itu sedang
dibredel.29 Namun dari segi bisnis, Detikcom adalah media online pertama di
Indonesia yang menyajikan informasi secara real time dengan menjual konten
bagi para pengiklan. Detikcom mulai online dengan sajian lengkap pada 9 Juli
a. Ekonomi Media
sebagai institusi bisnis dan kedua sebagai institusi sosial. Sebagai institusi
29
“Kecap Dapur,” Majalah Tempo, Edisi Ulang Tahun ke-40.
30
Dwi Aris Subakti, “Indepth Report: Media Online dan Media Kapita.” (Jakarta:
Yayasan Satu Dunia), h. 9.
22
untuk kepentingan masyarakat. Hal ini mulai terlihat pada masa awal era
banyak atau apa yang tingkat penjualannya paling tinggi bagi pengiklan.
media.32
dari sisi ekonomi.33 Seperti saat ini, banyak pengusaha besar yang tertarik
modal yang dia tanamkan bisa kembali dan menghasilkan keuntungan. Hal
31
Alfarabi, “Kajian Komunikasi Kritis Terhadap Ekonomi Politik Media,” IDEA
FISIPOL UMB IV, No 17 (Juni 2010): h. 1.
32
Alfarabi, “Kajian Komunikasi Kritis,” h. 2.
33
Usman Ks, Ekonomi Media (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), h. 6.
23
oleh segelintir orang yang memiliki modal. Fenomena ini disebut juga
dan kebutuhan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa media massa sangat
b. Ekonomi Politik
sistem yang diterapkan oleh suatu negara atau pemerintahan. Dalam ilmu
ekonomi politik, dikenal dua sistem yang sangat terkenal dan masih
dipakai sampai saat ini. Sistem tersebut adalah sistem ekonomi politik
usaha lebih banyak dilakukan oleh negara dan dikendalikan oleh aparat
pemerintah.
Ilmu politik adalah teori tentang kekuasaan dan pemerintahan, dan ilmu
ekonomi politik. Secara garis besar, ada empat bentuk sistem ekonomi
politik yang sampai saat ini cukup dominan. Yaitu sistem ekonomi politik
35
Didik J. Rachbini, Ekonomi Politik dan Teori Pilihan Publik (Bogor: Ghalia Indonesia,
2006), h. 4-5.
36
Rachbini, Ekonomi Politik, h. 11.
25
Tabel 4.
Sistem Ekonomi Politik37
Pertanyaan yang sering muncul, apakah negara bisa lepas dan tidak
itu, dunia ekonomi dan politik sangat diperlukan oleh setiap masyarakat
karena tidak semua interaksi ekonomi dan sosial dapat dikelola dengan
37
Rachbini, Ekonomi Politik, h. 12.
26
C. Korupsi
a. Pengertian Korupsi
38
Rachbini, Ekonomi Politik, h. 131-132.
39
Rachbini, Ekonomi Politik, h. 133.
40
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, edisi 97, 7-13 Oktober 2013, h. 47.
27
menggunakan wewenang untuk mencapai tujuan yang tidak sah, dan tidak
negara, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang dari segi
Lubis dan Scott, menyebutkan bahwa korupsi adalah tingkah laku pejabat
41
Jeremy Pope, Strategi Memberantas Korupsi (Edisi Ringkas). Penerjemah Masri Maris
(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 2.
42
Syamsul Anwar, “Korupsi Dalam Perspektif Hukum Islam” Jurnal Hukum No. 1 Vol.
15 (Januari 2005): h. 15-16.
43
Igm Nurdjana, Sistem Hukum Pidana dan Bahaya Laten Korupsi (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010), h. 16-18.
28
menguasai harta orang lain dengan jalan yang batil karena merupakan
Menyerahkan urusan harta kepada hakim untuk mengambil hak orang lain,
padahal orang tersebut mengetahui bahwa sebenarnya tidak ada hak atas
harta tersebut, juga termasuk dalam kasus ini.45 Frasa „memakan harta
sesama dengan jalan batil‟ dalam ayat ini, menurut Syamsul Anwar
dalam surat Ali Imran ayat 161. Dalam ayat ini korupsi dipahami dengan
kata gulul.
ى
َ س هَا كَسَبَثْ وَهُنْ الَ يُظَْلوُو
ٍ ًَ ْف
gulul dalam ayat ini adalah kebijakan pembagian ganimah atau harta
rampasan perang yang menyimpang dari ketentuan yang ada dan tidak
Adapun hukuman bagi orang yang khianat dalam ayat ini, menurut
46
Syamsul Anwar, “Korupsi Dalam Perspektif Hukum Islam” h. 18.
47
Syamsul Anwar, “Korupsi Dalam Perspektif Hukum Islam”, h. 19-20.
30
yang mengeluarkan suara dan itu membuatnya malu karena semua mata
48
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, h. 265-266.
BAB III
dengan Hikmat Tomet (almarhum) dan memiliki tiga anak yaitu, Andika
Samsudin. Atut mengawali karir politiknya pada tahun 2001. Saat itu
1
“Jawara, Uang, dan Sang Ratu,” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 87.
2
“Jawara, Uang, dan Sang Ratu.” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 88.
31
32
Banten. Pada 28 Juli 2010 misalnya, Atut melantik adiknya, Ratu Tatu
sebagai pelaksana tugas Wali Kota Serang, dan adik iparnya, Airin
dinasti politik di Banten. Ditambah lagi posisi suami Atut, Hikmat Tomet,
penting lainnya juga diduduki oleh adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana,
3
“Jawara, Uang, dan Sang Ratu.” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 89.
4
“Setelah Atut Jadi Ratu,” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 71.
33
politik Atut di Banten. Suami Atut bertugas menyalurkan dana dari pusat,
Atut.5
Satu lagi posisi penting dan sangat berpengaruh di Banten saat itu
Tubagus Chasan Sochib lah otak sebenarnya dibalik dinasti ini. Dia yang
5
“Setelah Atut Jadi Ratu.” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 73.
6
“Jawara, Uang, dan Sang Ratu,” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 90.
34
Oktober 2013. Sejak saat itu, Atut dicegah bepergian keluar negeri oleh
Oktober 2013, Atut mulai diperiksa KPK sebagai saksi dalam tertangkap
suap perkara Pilkada Lebak, Banten, dan kasus pengadaan alat kesehatan
Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiah dan keluarganya yang berkuasa sejak
Banten berdiri.8
Banten pada tahun 2011 yang diduga digelapakn dan jatuh ke organisasi
7
“Ada Atut di Suap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 48.
8
“Ratu Atut Cenat-Cenut,” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 52.
35
adik Atut. Kekayaan Atut yang tercatat dalam Data Laporan Hasil
Banten dan Jawa Barat, dan berbagai perusahaan yang bergerak dibidang
B. Majalah Detik
Majalah Detik lebih mendalam dan akurat, seperti penyajian berita dan
9
“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 14-20 Oktober 2013, h. 65.
10
Wawancara pribadi dengan Irwan Nugroho, Jakarta, 8 September 2014.
36
versi, yaitu versi pdf, versi iphone, versi ipad, dan versi android. Hal ini
Sabtu dengan berbagai topik mulai dari laporan utama, isu politik,
yang berbeda dalam membaca majalah. Total unduh per Januari 2014
11
Mediakit Detikcom 2014
12
Wawancara pribadi dengan Irwan Nugroho.
37
warga Banten. Tubagus Chasan Sochib, ayah Atut, sebagai arsitek politik
Provinsi Banten, bisa berubah 180 derajat dan berada di barisan depan
Banten, bisa menempatkan Atut menjadi orang nomor dua di Banten saat
Banten pertama kali terbentuk. Hingga pada pemilu 2006 Atut berhasil
Walaupun saat ini Atut dan Wawan sudah ditahan KPK, namun
pemimpinnya tumbang. Apalagi saat ini Ratu Tatu Chasanah, adik Atut,
oleh KPK, menjadi angin segar bagi warga Banten yang selama ini geram
Atut di MK, bisa menjadi pintu masuk bagi KPK untuk mengungkap
Pada edisi ini mengangkat laporan utama tentang babak baru KPK
dalam mengusut kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah di Banten. Pada laporan
utama edisi ini, terdapat tiga berita yang membahas tentang kasus Atut.
Analisis yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah analisis semiotika
dalam sebuah teks berita, maka teks tersebut harus dibedah dengan mencari
mana yang termasuk dalam kategori segi tiga tanda Peirce, yaitu ground,
Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan yang menjadi tersangka kasus suap
1
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 54.
39
40
a. Objek
Objek utama pada berita ini adalah Ratu Atut Chosiyah selaku
penyuapan tersebut. Selain Atut, ada juga Rano Karno sebagai Wakil
KPK (baris 5).4 Dalam berita ini juga membahas tentang Akil Mochtar
dalam berita ini selaku perantara dari Atut dan Akil (baris 15).6
2
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 51.
3
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.
4
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.
5
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.
6
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.
41
Tabel 5.
Denotatum Berita I : Ada Atut Disuap Akil
b. Representasi
KPK (baris 26).7 Representasi dari berita ini sangat jelas terlihat pada
lead berita ini. Pada paragraf kelima dituliskan tentang alasan KPK
mencegah Atut keluar negeri terkait skandal suap pilkada Lebak yang
7
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.
42
Tabel 6.
Ground Berita I : Ada Atut Disuap Akil
c. Interpretasi
kasus suap pilkada Lebak, maka KPK menjadikan kasus ini sebagai
8
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 54.
9
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 52.
10
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 50.
43
bagi KPK untuk menyelidiki kasus korupsi dan sengketa pilkada yang
Tabel 7.
Interpretant Berita I : Ada Atut Disuap Akil
11
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 55.
12
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 51.
13
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 54.
44
bawah kendali Wawan, mulai dari proyek recehan hingga proyek miliaran
tersebar di 102 titik di Jakarta, Bandung, Serang, Bogor, dan Bali. Serta
a. Objek
Tabel 8.
Denotatum Berita II : Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau
14
“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 60.
15
“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 59.
16
“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 59.
45
b. Representasi
17
“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 59.
18
“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 59.
19
“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 57.
46
Tabel 9.
Ground Berita II : Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau
c. Interpretasi
dinasti yang dikenal dengan nama dinasti Rau atau dinasti Atut.
(baris 125).20
20
“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 61.
47
posisinya ketika dia tiada. Namun karena kuatnya KPK saat ini
Tabel 10.
Interpretant Berita II : Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau
21
“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 59.
22
“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 59.
23
“Sang Gubernur Jenderal Dari Pasar Rau,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 62.
48
tentang awal karir Akil Mochtar. Mulai dari sejak ia kecil yang pernah
menjadi loper koran dan tukang semir sepatu, hingga akhirnya menjadi
tahanan KPK (baris 37).24 Pria kelahiran 18 Oktober 1960 ini mengawali
lainnya, dan dua diantaranya dari partai politik, yakni Akil Mochtar dan
Mahfud Md. Akil mulai dicurigai melakukan korupsi pada tahun 2006
24
“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 65.
25
“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 65.
49
ditangkap oleh KPK atas kasus penerima suap Rp 3 miliar dalam pecahan
(baris 130).26
a. Objek
Bupati Gunung Mas menjadi objek utama dalam berita ini. Total Rp
7,2 miliar rupiah milik Akil diduga KPK sebagai hasil kosupsi. Selain
itu, KPK juga menemukan dua linting ganja dan dua butir ekstasi di
Tabel 11.
Denotatum Berita III : Dolar dan Ganja Pak Ketua
b. Representasi
26
“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 68.
27
“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 69.
50
sejak tahun 1998. Akil terpilih menjadi ketua MK pada 1 April 2013.
127).30
Tabel 12.
Ground Berita III : Dolar dan Ganja Pak Ketua
28
“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 66.
29
“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 64.
30
“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 68.
51
c. Interpretasi
Akil berasal dari rakyat kecil, dia pernah menjadi loper koran
dan tukang semir sepatu (baris 37).31 Namun hal ini tidak bisa
KPK. Padahal dia sering menulis di sosial media lewat akun twitternya
Tabel 13.
Interpretant Berita III : Dolar dan Ganja Pak Ketua
31
“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 65.
32
“Dolar dan Ganja Pak Ketua,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 69.
52
Pada edisi ini mengangkat laporan utama tentang posisi Atut yang
mulai terancam dan akan digantikan oleh Rano Karno. Selain itu edisi ini juga
membahas tentang kehidupan glamor nan mewah dari sang Ratu. Laporan
utama edisi ini mengangkat delapan berita, namun penulis hanya memilih tiga
Walaupun sebenarnya dari dulu sudah menjadi rahasia umum bagi warga
Namun kasus tersebut tidak pernah diusut tuntas dan menguap begitu saja,
karena semua lini mulai dari kejaksaan dan kepolisian sudah “diamankan”
Wardana alias Wawan dalam kasus suap pilkada Lebak, pihak yang
a. Objek
Objek dalam berita ini tetap pada Atut sebagai fokus utama
33
“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 57.
34
“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 53.
53
pihak yang membela Atut. Pihak yang membela Atut adalah jawara
yang siap membela Atut dan keluarganya jika ada yang berani macam-
(baris 33).35
kasus dan yang terbesar adalah penyaluran dana hibah dari kas
Tabel 14.
Denotatum Berita I : Ratu Atut Cenat Cenut
35
“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 51.
36
“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 51.
37
“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 53.
54
di Banten.
Tubagus Chasan Sochib adalah simbol 5
pendiri Persatuan Pendekar Persilatan dan
Seni Budaya Banten Indonesia.
b. Representasi
oleh Tubagus Chasan Sochib, ayah Atut, juga tengah bersiap untuk
Tabel 15.
Ground Berita I : Ratu Atut Cenat Cenut
38
“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 53.
39
“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 51.
55
mereka.
Atut menghilang dari muka publik: Atut 53
sebenarnya ada hanya saja tidak
menampakkan diri di depan umum.
Proses hukumnya membeku: proses 170
hukumnya tidak diteruskan.
Sinsigns Kasus korupsi dinasti Atut menguap begitu 172
saja: kasus korupsi yang menyangkut
keluarga Atut tidak diusut tuntas.
Atut seolah tak tersentuh hukum: Atut 166
kebal terhadap hukum.
Legisigns Kasus korupsi Atut terkuak dengan tangan 182
Tuhan: masyarakat sudah putus asa terhadap
kasus korupsi Atut.
c. Interpretasi
Banten bahwa dinasti Atut sudah banyak merugikan rakyat selama ini,
namun tidak ada yang berani menindak mereka. Karena mulai dari
atut punya jawara yang siap menindak siapa saja yang berani melawan
40
“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 57.
41
“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 51.
42
“Ratu Atut Cenat Cenut,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 53.
56
Tabel 16.
Interpretant Berita I : Ratu Atut Cenat Cenut
Rano Karno yang akan segera menggantikan posisi Ratu Atut Chosiyah
43
“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 60.
44
“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 60.
57
a. Objek
Wakil Gubernur Banten dan sesaat lagi akan menggantikan posisi Ratu
61).45 Hal tersebut tidak lepas dari peran Rano Karno selama ini yang
Tabel 17.
Denotatum Berita II : Si Doel Menghitung Hari
b. Representasi
45
“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 61.
46
“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 61.
58
Tabel 18.
Ground Berita II : Si Doel Menghitung Hari
c. Interpretasi
47
“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 60.
48
“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 61.
59
Kesempatan ini juga bisa dimanfaatkan oleh Rano Karno sebagai ajang
74).49
Tabel 19.
Interpretant Berita II : Si Doel Menghitung Hari
49
“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 61.
50
“Si Doel Menghitung Hari,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 61.
60
tanah yang tersebar di 65 titik di Banten dan Jawa Barat, hotel, media
berupa radio, SPBU, dan tempat rekreasi. Total kekayaan Atut mencapai
pemerintah Banten. Seperti Hotel Ratu Bidakara yang sering dipakai oleh
a. Objek
51
“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 68.
52
“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 64.
53
“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 64.
61
Tabel 20.
Denotatum Berita III : Wah, Tajirnya Nyonya Besar
b. Representasi
62).54 Perusahaan ini merupakan usaha yang didirikan oleh ayah Atut,
(baris 60).55
54
“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 64.
55
“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 64.
62
perusahaan ini, keluarga Atut juga memiliki aset berupa tanah yang
48).56
Tabel 21.
Ground Berita III : Wah, Tajirnya Nyonya Besar
c. Interpretasi
56
“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 64.
57
“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 65.
63
Banten. Mereka siap melakukan apa saja sesuai perintah Atut jika ada
sebuah sistem dinasti yang dibangun oleh Tubagus Chasan Sochib. Dia
Tabel 22.
Interpretant Berita III : Wah, Tajirnya Nyonya Besar
58
“Wah, Tajirnya Nyonya Besar,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 68.
64
Banten.
PT Sinar Ciomar Raya Utama adalah milik
keluarga Ratu Atut Chosiyah.
Ratu Atut Chosiyah memonopoli APBD di
Provinsi Banten.
balik tahanan KPK. Serta skenario yang diduga dibentuk oleh dinasti Rau
(sebutan untuk dinasti yang dibangun Chasan Sochib, ayah Atut) untuk
Banten. Laporan utama edisi ini memuat tiga berita, seperti yang diuraikan
berikut ini.
Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Dia berusaha keluar dari tahanan
mengalihkan status Atut menjadi tahanan kota namun ditolak oleh KPK
59
“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 39.
65
a. Objek
terbatas, digambarkan secara dramatis pada awal berita ini (baris 6).61
Selain itu, berita ini juga membahas objek tentang parlemen Banten
sebuah perusahaan atau kartel narkoba yang bisa dipimpin dari dalam
60
“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 41.
61
“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 37.
62
“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 41.
63
“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 41.
66
Tabel 23.
Denotatum Berita I : Titah Ratu Dari Bui
b. Representasi
rutan yang serba terbatas. Hal itu sangat terlihat ketika beberapa
64
“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 38.
67
Banten (baris 70).65 Namun usaha tersebut ditolak KPK. Atut bahkan
Tabel 24.
Ground Berita I : Titah Ratu Dari Bui
c. Interpretasi
Saat ini KPK sudah kuat, berani, tegas, dan tidak pandang bulu
65
“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 39.
66
“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 40.
68
jika statusnya menjadi terdakwa (baris 86).67 Atut pun yang sudah
Tabel 25.
Interpretant Berita I : Titah Ratu Dari Bui
67
“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 39.
68
“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 41.
69
menjadi tersangka kasus suap pilkada Lebak dan kasus pengadaan alat
a. Objek
Chosiyah. Saat ini Tatu menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Banten.
Tabel 26.
Denotatum Berita II : Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian
69
“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.
70
“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 48.
70
b. Representasi
DPD Golkar Banten pada Musyawarah Daerah Luar Biasa DPD Partai
Tabel 27.
Ground Berita II : Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian
71
“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 47.
72
“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 46.
73
“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 48.
71
c. Interpretasi
Buktinya, jika ada satu atau beberapa anggota keluarga yang mandek
dalam memimpin Banten, maka anggota keluarga yang lain sudah siap
74
“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.
75
“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.
72
tiri Atut, anak, dan menantunya yang sudah matang berpolitik di Partai
Tabel 28.
Interpretant Berita II : Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian
Pada berita ini memaparkan tentang awal karir Ratu Tatu Chasanah
di dunia politik. Awalnya dia hanya seorang ibu rumah tangga yang
76
“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.
77
“Ratu Golkar Dulu, Gubernur Kemudian,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 49.
73
Jhon Chaidir, untuk masuk ke dunia politik (baris 90).78 Pertama kali Tatu
berkiprah di dunia politik pada tahun 2006, langsung menjadi Ketua DPD
Partai Golkar Pandeglang. Dua kali gagal menjadi Wakil Bupati yaitu di
masuk DPRD Banten tahun 2009 dan menjadi Wakil Ketua DPRD
Banten. Sampai akhirnya saat ini berhasil menjadi Wakil Bupati Serang.
148).79
a. Objek
kedepan atau akan berakhir seperti era orde baru (baris 10).80 Setelah
Tabel 29.
Denotatum Berita III : Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan
b. Representasi
mencolok antara Atut dan Tatu. Adik-kakak ini sangat berbeda dalam
84).82 Dia mengaku tidak bisa didandani dan lebih memilih tampil
natural. Tatu juga dipersepsikan lebih cerdas, lebih santun, dan lebih
82
“Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 54.
83
“Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 52.
75
Tabel 30.
Ground Berita III : Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan
c. Interpretasi
dampak positif bagi dirinya. Atut yang memiliki karakter glamor dan
tidak akan didapati pada karakter Tatu. Hal ini akan membuat persepsi
selanjutnya.
Tabel 31.
Interpretant Berita III : Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan
dilakukan. Mereka bisa memilih melakukan hal yang positif ataupun hal-hal
yang negatif. Apapun yang dilakukan oleh pejabat tidak bisa lepas dari sorotan
media massa. Dalam hal ini media massa yang penulis jadikan sebagai bahan
Salah satu pejabat yang menjadi sorotan media massa pada tahun 2013
adalah Ratu Atut Chosiyah, terkait kasus korupsi yang dilakukannya secara
84
“Ratu Baru, Hitam & Tak Suka Dandan,” Majalah Detik, 7-13 Oktober 2013, h. 57.
77
dilakukan Atut sudah sampai pada titik yang tidak wajar, sangat berdampak
buruk bagi warga di Provinsi Banten, khususnya warga kecil menengah yang
Chosiyah, tidak serta merta memberitakan tentang Atut begitu saja. Majalah
news, sesuai teori yang dipaparkan oleh Burhan Bungin dalam bukunya
Penulisan Kualitatif, sebagaimana telah dijelaskan pada bab dua skripsi ini.
oleh Ratu Atut Chosiyah telah membuat geram masyarakat Banten. Betapa
segala hal, malah menjadi sebaliknya. Mulai dari bidang pendidikan, ekonomi,
sosial, hingga infrastruktur, belum ada yang bisa dibanggakan. Masih terlihat
Kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin juga masih kental di provinsi
Banten.
sudah terbentuk sebuah sistem yang mengatur pergerakan APBD Banten agar
dana tersebut dikelola dan hanya berputar dikalangan keluarga dan kerabat
yang ingin memulai usaha di Banten, untuk bisa bersaing jika mereka tidak
Majalah Detik sebagai media massa juga merasakan hal itu. Ketika
mengirim jurnalisnya meliput di daerah Banten, mereka tidak lepas dari rasa
was-was akan intimidasi dari pihak dinasti Atut. Beberapa ancaman pun
Namun hal tersebut harus dilalui agar bisa mendapatkan informasi tentang
kepada masyarakat dan pemilik modal agar bisa terbit setiap pekan.
Jika dilihat dari sudut pandang Islam, maka Atut dan keluarganya tidak
uang rakyat dari hasil korupsi yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
dalam bab dua skripsi ini, Atut termasuk pengkhianat karena telah
memikul seekor unta yang mengeluarkan suara dan hal itu akan membuatnya
PENUTUP
A. Kesimpulan
Atut Chosiyah yang dimuat di Majalah Detik dalam tiga edisi dengan
mendefinisikan tanda yang terdiri dari tiga dimensi yaitu ground, denotatum,
dan interpretant. Ketiga dimensi ini kemudian penulis gunakan sebagai dasar
1. Tanda yang terdapat dalam Majalah Detik dalam pemberitaan Ratu Atut
rheme, decisign, dan argument. Setiap berita di tiga edisi Majalah Detik
tersebut telah diklasifikasikan dalam tabel yang terdapat pada bab empat
skripsi ini.
pemberitaan Ratu Atut Chosiyah dalam tiga edisi di Majalah Detik, bahwa
80
81
sehari-hari.
ketakutan akan ancaman dari para jawara yang terdiri dari preman,
siap „menguliti‟ dan membuat tidak berdaya siapa saja yang berani
bagi masyarakat. Oleh karena itu politik dinasti harus segera dihentikan
B. Saran
2. Kejadian seperti ini (politik dinasti) agar dicegah supaya tidak menyebar
yang layak. Masyarakat Indonesia cukup banyak, negeri ini pun kaya, jadi
jangan sampai ada pihak yang rakus akan kekayaan dan kekuasaan
dunia politik, politik itu asyik, susah ditebak, tapi pasti. Jadi sayang jika
Nurdjana, Igm. Sistem Hukum Pidana dan Bahaya Laten Korupsi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010.
Rachbini, Didik J. Ekonomi Politik dan Teori Pilihan Publik. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2006.
Severin, Warner J dan W. Tankard Jr, James. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode,
dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana, 2008.
83
84
Jurnal
Anwar, Syamsul. “Korupsi Dalam Perspektif Hukum Islam.” Jurnal Hukum No. 1
Vol. 15 (Januari 2005): h. 15-16.
Subakti, Dwi Aris. “Indepth Report: Media Online dan Media Kapita.” Jakarta:
Yayasan Satu Dunia.
Sumber Lain
“Ada Atut Disuap Akil,” Majalah Detik, edisi 97 (7-13 Oktober 2013).
“Titah Ratu Dari Bui,” Majalah Detik, edisi 109 (20 Desember 2013-5 Januari
2014).
LAMPIRAN
Majalah Detik Edisi 97-Berita I
10
15
Lead
20
25
30
86
50
55
60
65
35 70
40 75
45 80
87
100
105
110
115
85
120
90
125
95
130
88
135
140
145
150
165
155
170
160
89
Majalah Detik Edisi 97-Berita II
10
15
Lead
20
25
30
35
90
60
65
70
75
40
80
45
85
50
90
55
91
95 110
100 115
105 120
125
130
135
140
92
Majalah Detik Edisi 97-Berita III
145
150
155
Lead
160
165
170
175
93
30
35
40
5
45
10
50
15
20
25
94
55
60
65
95
70
100
75
105
80
110
85
115
90
95
120
125
155
130
160
135
165
140
170
145
175
150
180
96
Majalah Detik Edisi 98-Berita I
5
Lead
10
15
20
25
30
35
97
60
65
70
40
75
45
80
50
85
55
98
115
120
90 125
95 130
100 135
105 140
110 145
99
150 170
155 175
160 180
165
100
Majalah Detik Edisi 98-Berita II
10
15
20
25
30
Lead
101
55
60
35
65
40
70
45
75
50
102
Majalah Detik Edisi 98-Berita III
10
15
20
25
30
Lead
35
103
75
40
80
45
85
50
90
55
95
60
100
65
105
70
104
130
135
140
145
110
115
120
125
105
150
190
155
195
160
200
165
170
175
180
185
106
Majalah Detik Edisi 109-Berita I
10
15
20
25
30
Lead
35
107
55
60
65
70
40
75
45
80
50
85
108
110
115
120
125
90
130
95
135
100
140
105
145
109
Majalah Detik Edisi 109-Berita II
150
Lead
155
160
165
170
175
110
5
10
15 40
20 45
25 50
30 55
35
60
111
100
65
105
70
110
75
115
80
120
85
125
90
130
95
112
160
165
170
135
175
140
180
145
185
150
190
155
113
Majalah Detik Edisi 109-Berita III
10
15
20
25
30
Lead 35
114
40
45
75
50
55
80
60
85
65
90
70
95
115
135
100
140
105
145
110
150
115
155
120
160
125
165
130
116
170
175
180
185
117
Transkip Wawancara
Pesan apa yang ingin disampaikan ke masyarakat dari pemberitaan Ratu Atut
Chosiyah di Majalah Detik?
Kasus Atut di Banten sebenarnya sudah lama menjadi sorotan, terutama kasus
korupsi, pemerintahan Ratu Atut dianggap pemerintahan yang tidak bersih. Sejak
tahun 2011 dia sudah dilaporkan dalam penyalahgunaan dana bansos. Dana
bansos yang digunakan untuk pemilihan gubernur, untuk kepentingan dia sendiri,
untuk pencalonannya. Dibagi-bagi ke berbagai yayasan yang tidak valid. Tahun
2011, Atut sebenarnya sudah memberikan jawaban klarifikasi mengenai kasus
korupsinya. Selain itu, kasus korupsinya bukan hanya dana bansos, tapi banyak.
Selain kasus korupsi di Banten, disorot juga mengenai politik dinasti, bagaimana
keluarga besar itu, juga ikut menguasai politik dan pemerintahan di Banten,
hubungan kekerabatan merajalela di Banten, hal itu memang tidak salah, tidak ada
yang melarang, sistem atau undang-undang tidak melarang, tapi etika politiknya,
melanggar norma-norma sosial, tidak bagus jika sebuah dinasti menguasai
jabatan-jabatan politik dan pemerintahan, karena semua akses dan sumber daya
yang ada di wilayah itu akan dikuasai oleh keluarga, yang terjadi di Banten tidak
hanya keluarga yang memegang jabatan politik, hal itu untuk melanggengkan
bisnis di keluarga mereka.
Banyak bisnis di Banten maupun di tingkat kabupaten atau kota, dikuasai oleh
keluarga itu. Dia menguasai politik sekaligus menguasai bisnis. Akhirnya terjadi
korupsi, dari politik menjadi korupsi. Dinasti sepanjang itu proporsional
sepanjang tidak berlebihan, tidak melampaui batas, oke. Tapi di Banten, politik
dinasti pada akhirnya menyebabkan korupsi. Kita ingin memberikan pesan kepada
pembaca bahwa inilah sebuah realita tentang politik pemerintahan di Banten, jika
salah satu orang sangat kuat posisinya maka birokrasi yang dia ciptakan,
pemerintahan yang dia ciptakan, pemerintahan yang koruptif.
Kita bisa mengatakan seperti itu , karena sekarang sedang didakwa kasus korupsi
dan sudah di vonis empat tahun mengenai kasusnya dengan Akil Mochtar, belum
lagi kasus pencucian uang. Ketua KPK mengatakan kasus korupsi di Banten
sudah sangat kronis. Penyebabnya pola jaringan kekuasaan dan politik dinasti
118
yang menyebabkan hal itu terjadi. Akhirnya berbagai proyek pembangunan di
Banten dikuasai oleh mereka sendiri. Itu yang kita temukan di lapangan.
Awal mula pemembentukan Provinsi Banten dari keluarga Atut sendiri yah?
Sebenarnya kalau kita lihat dari cerita sejarah yang kita dapat dari para pendiri
Banten, Tubagus Chasan Sochib sebenarnya dulu orang yang sangat menentang
terbentuknya Provinsis Banten, karena dia sudah sangat diuntungkan pada
zamannya Soeharto. Proyek-proyek di Jawa Barat dikuasai semua melalui PT
Ciomas Raya. Jika Provinsi Banten terbentuk maka rezeki dia terputus, dia dan
eksistensinya akan terancam. Dia itu orangnya Soeharto, orang orde baru. Dia
sangat berkuasa di Banten karena menjabat Ketua DPD Golkar Banten. Jika
Banten terbentuk, kekuasaan dia akan hilang dan terputus.
Awalnya dia berseberangan dengan para pendiri Banten, tapi ketika desakan
masyarakat semakin kuat untuk mendirikan Banten dan akhirnya terwujud, dia
bisa menelikung di akhir-akhir perjalanan, dia tampil di depan dan mendukung
terbentuknya Banten. Sebelumnya menolak dan setelah terbentuk dia menjadi
orang di barisan para pendiri.
Salah satu tim penyusun sejarah Banten, dosen dari kampus UIN di Serang
bercerita bahwa, Chasan Sochib merupakan orang yang sangat disegani dan
ditakuti oleh masyarakat Banten. Saat ingin menulis sejarah Banten, dosen ini
harus wawancara terlebih dahulu. Dia harus melalui orang dilingkaran satu
Chasan Sochib terlebih dahulu. Ketika tulisan dan bukunya selesai, buku ini
dilaunching, Chasan Sochib di undang. Sebelum acara dimulai, Chasan Sochib
menerima buku tersebut, dibaca, dan dia tidak menemukan namanya sebagai
pendiri Banten dalam buku tersebut, akhirnya Chasan Sochib marah besar.
Tapi kenyataannya, Chasan Sochib memang tidak ada di barisan pendiri, karena
dulunya dia menentang, tapi setelah Banten terbentuk, dia berubah sikap. Orang
LIPI menyebut dia sebagai arsitek politik yang sangat canggih, otak politiknya
sangat canggih.
Saat itu pemilihan Gubernur masih dipilih DPRD, dia bisa menempatkan Atut
menjadi wakil gubernur. Coba bayangkan, sebelumnya menolak Provinsi Banten,
setelah Banten terbentuk, dia mendukung, berubah sikap 180 derajat. Setelah itu
dia bisa memasukkan Atut menjadi wakil gubernur, kan luara biasa. Itu sepak
terjang politik Chasan Sochib. Setelah itu, pada tahun 2002 Atut menjadi Wakil
Gubernur, tahun 2005 Atut jadi Gubernur karena Gubernurnya, Djoko Munandar,
korupsi. Tahun 2007 dia berhasil pilkada langsung, Atut menang, tahun 2006 Atut
menang, setelah Atut menang jadi gubernur, keluarga-keluarganya mulai
menggurita.
119
Sampai sekarang data yang kita himpun, Banten memiliki delapan kabupaten
kota, separuhnya keluarganya Atut. Itu kan luar biasa. Kalau kita mengatakan
bahwa akhirnya politik dinasti itu membawa korupsi, proyek-proyek dikuasai
mereka, coba lihat Tangsel, tempat Airin, terjadi hal seperti itu juga. Banyak
proyek-proyek di Tangsel dikuasai Wawan yang kantor-kantornya fiktif. Katanya
alamatnya di Serang. Itulah politik dinasti seperti itu, bukannya lebih baik,
birokrasinya bukannya lebih baik, tapi akses negatifnya adalah sumber daya
ekonomi kemudian proyek-proyek dikusai oleh mereka, jadilah korupsi.
Inti dari yang ingin disampaikan bahwa ternyata politik dinasti itu kurang baik?
Kita ingin memberikan gambaran bahwa di Banten inilah terjadi sebuah politik
dinasti yang sangat massif dan dinati itu mengusai seluruh sumber ekonomi dan
seluruh sumber daya di wilayah itu, sehingga korupsi tumbuh subur disana.
Bagi kita inilah saatnya Banten berubah. Sejak dulu masyarakat bingung, Banten
dikenal dengan korupsinya, tapi tidak ada yang berani, entah karena apa. Sekarang
ada momentum tertangkapnya ketua MK yang melibatkan Gubernur Banten.
Akhirnya KPK punya pintu masuk untuk mengusut kekayaan-kekayaan Atut,
kasus-kasus korupsi dia yang dulu-dulu itu bisa terkena juga.
Sepertinya masih, tapi jika hal ini tidak terjadi, maka tidak akan ada tranformasi
sosial, kita sudah menulis satu persatu, artinya kita mau memberitahu bahwa di
Banten ini tidak akan beres, Atut bisa di penjara, tapi politik dinasti sudah sangat
sistemik, sehingga mereka sudah kokoh , sistem mereka sudah berjalan meski pun
pemimpinnya tumbang, Atut dipenjara, mereka sudah tersistem, apalagi saat ini
Tatu sebagai ketua DPD Golkar Banten.
Mungkin sekarang sudah tidak menjabat lagi karena sudah diproses. Proses yang
seharusnya ketika dia jadi terdakwa, dia harus diberhentikan sementara dan
digantikan oleh Rano Karno, menjadi Plt, setelah Plt diangkat menjadi Gubernur,
prosesnya seperti itu. Seharusnya dari kemarin, saat itu Rano Karno kita kawal
juga.
120
Atut Rp 6 miliar. Artinya susah bagi Banten, selalu terbentur, padahal Atut sudah
dipenjara, tapi Banten sepertinya masih gelap, masih jauh dari perbaikan.
Narasumber
Irwan Nugroho
121
Wawancara pribadi dengan Irwan Nugroho, Redaktur Pelaksana Fokus Majalah
Detik, mengenai kasus korupsi Ratu Atut Chosiyah di Banten, pada Senin, 8
September 2014.
Videonya bisa dilihat disini: https://www.youtube.com/watch?v=hlkTZSFZ7UQ