Anda di halaman 1dari 11

29 Media Farmasi, Vol 10 No.

2 September 2013 : 29-39

MENINGKATKAN KERJA FUNGSI GINJAL DENGAN


KONSUMSI TEPUNG GANYONG (Canna edulis Kerr.)

THE KIDNEY FUNCTION IMPROVEMENT BY CANNA


STARCH COMSUMPTION (Canna edulis Kerr.)
Grin Fariah, Endang Darmawan

Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta


Email: eddarmawan@gmail.com

ABSTRAK
Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan
jari. Ganyong dengan kandungan karbohidrat yang tinggi dapat meningkatkan
fungsi kerja ginjal yang diujikan pada tikus yang mengalami hiperurisemia
dengan melakukan diet fiber. Hiperurisemia adalah keadaan di mana terjadi
peningkatan asam urat di dalam darah darah. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mempelajari pengaruh konsumsi tepung ganyong pada tikus yang menderita
penyakit gout terhadap fungsi ginjal. Penetapan kadar kreatinin plasma tikus
menggunakan metode Jaffe (Creatinine FS). Perlakuan pemberian suspensi
tepung ganyong tersebut dilakukan pada hari ke-1, 3,dan 7. Data kadar kreatinin
rata-rata antar kelompok perlakuan dianalisis secara statistik menggunakan uji
Kruskall-Wallis (non parametrik) dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney
(p<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung ganyong selama
7 hari dapat menurunkan kadar kreatinin rata-rata pada tikus yang diinduksi
dengan kalium oksonat (p<0,05). Hal ini ditunjukan oleh nilai AUC kelompok
pemberian tepung ganyong dosis 0,75; 1,5; 2,5 g/kgBB (p.o.) adalah secara
berturut-turut sebesar 26,67 ± 3,96, 28,10 ± 4,80, dan 23,41 ± 4,84 (p<0,05),
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung ganyong selama
7 hari dapat menurunkan kadar kreatinin plasma tikus yang diinduksi dengan
kalium oksonat, lebih lanjut dapat memperbaiki fungsi kerja ginjal.

Kata kunci: ganyong (Canna edulis Kerr.), gout, hiperurisemia, kreatinin.

ABSTRACT
Gout is an inflammatory disorder caused by the deposition of uric acid crystalline
the joints and fingers. On the other hand, cannarhizome with high carbohydrate
content can improve kidney function tested in rats with a diet hyperuricemia with
fiber. Hyperuricemia state where is an increase in blood uric acid. The purpose of
this study is to investigate the kidney function improvement by canna starch
consumption in gout rats. Plasma creatinine level determination with Jaffe
method (Creatinine FS). Afterwards, the creatinine plasma levels among groups
were statistically analyzed using the Kruskall-Wallis test and followed by
MannWhitney test (p <0,05). The results showed that administration of canna
flour for 7 days can reduce the average plasma creatinine levels in rats induced
by potassium oxonat (p <0,05). The results revealed the decreasing of AUC
Meningkatkan Kerja Fungsi Ginjal Grin Fariah, dkk 30

values of the treatment groups (0.75, 1.5, 2.5 g/kgBW, p.o.) which are 26.67±3.96,
28.10±4.80, and 23:41±4.84 respectively (p<0,05). In conclusion, the
consumption of canna starch for 7 days can reduce plasma creatinine levels in
potassium oxonate-induced rats, which might be can improve the kidney function.

Keywords: canna (Canna edulis Kerr.), gout, hyperuricemia, creatinine.

PENDAHULUAN
Prevalensi hiperurisemia
Hiperurisemia adalah gangguan mencapai 2,6-47,2% yang bervariasi
karena peningkatan kadar asam urat pada berbagai populasi. Prevalensi
darah di atas normal. Secara gout juga bervariasi antara 1-15,3%.
biokimia, akan terjadi hipersaturasi Pada suatu studi didapatkan insidensi
yaitu kelarutan asam urat dalam gout 4,9% pada kadar asam urat
darah melewati ambang batas darah >9 mg/dl, 0,5% pada kadar 7-
normal. Secara pragmatis dapat 8,9%, dan 0,1% pada kadar <7
digunakan patokan kadar asam urat mg/dl. Insidensi kumulatif gout
>7 mg/dl pada laki-laki, dan >6 mencapai angka 22% setelah 5
mg/dl pada perempuan. Keadaan tahun, pada kadar asam urat >9
hiperurisemia merupakan faktor mg/dl (Hidayat dkk., 2009).
risiko timbulnya gout artritis, Menurut Tjay dan Raharja,
nefropati gout, atau batu ginjal (2007) penyakit gout banyak diterapi
(nefrolitiasis). Hiperurisemia dapat menggunakan obat-obatan
terjadi akibat peningkatan tergantung pada tahap penyakitnya.
pembentukan asam urat Salah satu obat yang digunakan
(overproduction), penurunan untuk pengobatan gout adalah
ekskresi asam urat urin allopurinol. Obat allopurinol
(underexcretion), atau gabungan memiliki efek samping yang agak
keduanya (Hidayat dkk., 2009). sering terjadi, terutama reaksi alergi
Pada penyakit gout terjadi kulit, gangguan lambung-usus, nyeri
deposit asam urat kronis di jaringan kepala, pusing, dan rambut rontok.
yang akhirnya membentuk kristal Salah satu tanaman yang banyak
asam urat dan menimbulkan nyeri dibudidayakan oleh masyarakat di
sendi sehingga penurunan kadar Indonesia yaitu tanaman ganyong
asam urat menjadi salah satu dari (Canna edulis Kerr.).Tepung
tujuan terapi gout. Selama ini ganyong ini mengandung
diketahui bahwa terapi dapat karbohidrat, seperti serat, disakarida
dilakukan secara farmakologis dan dan karbohidrat lainnya yang bersifat
non farmakologis (Hawkins dan soluble fiber. Oleh karena itu,
Rahn., 2005). dengan soluble fiber yang
31 Media Farmasi, Vol 10 No.2 September 2013 : 29-39

terkandung dalam umbi ganyong pembuatan tepung ganyong. Larutan


diharapkan dapat memperbaiki CMC-Na 5% digunakan untuk
fungsi ginjal dan otomatis sistem mensuspensikan tepung ganyong,
ekskresi asam urat melalui ginjal Allopurinol, dan Kalium Oksonat
juga membaik. (Sigma-Aldrich). Reagen yang
Berdasarkan penjelasan tersebut digunakan dalam pembacaan kadar
di atas, menarik untuk dilakukan kreatinin darah yaitu Creatinine FS
penelitian tentang konsumsi tepung (DiaSys).
ganyong pada tikus yang diinduksi Alat pembuatan tepung dan
dengan kalium oksonat selama 7 suspensi tersebut mencakup
hari. Adapun parameter yang timbangan ohaus, alat parut, kain
digunakan adalah kadar kreatinin kassa, panci, pisau, ayakan 100
darah sebagai indikator fungsi ginjal. mesh, corong, gelas ukur, gelas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat beaker, pipet tetes, mortir dan
menjelaskan perubahan fungsi ginjal stamper, aluminium foil dan spatula.
akibat pemberian tepung ganyong. Alat perlakuan hiperurisemia dan
Lebih lanjut secara klinik dapat pengambilan sampel darah serta
dijadikan bahan pertimbangan dalam penetapan kadar kreatinin darah
manajemen terapi penyakit ginjal mencakup jarum suntik, canule,
dalam hal pengobatan secara non gelas ukur, timbangan analitik,
farmakologi. tabung haematokrit, tabung
eppendorf dan Spektrofotometer UV-
METODE PENELITIAN Visibel.
Pembuatan Suspensi Tepung
Waktu dan tempat penelitian
Ganyong
Penelitian ini dilaksanakan di
Pembuatan suspensi tepung
Laboraturium Farmakologi dan
ganyong dilakukan dengan cara
Laboraturium Kimia Farmasi,
menimbang tepung ganyong yang
Universitas Ahmad Dahlan pada
diperlukan dan mensuspensikannya
bulan September-November 2012.
dalam larutan CMC-Na 0,5% sampai
Bahan dan alat
diperoleh konsentrasi yang
Penelitian ini menggunakan
diinginkan. Berdasarkan orientasi
hewan uji tikus putih jantan galur
pembuatan suspensi tepung ganyong
Sprague Dawley (SD) yang sudah
dan kelarutannya dalam CMC-Na
lolos Ethical Clearance local dengan
0,5% serta orientasi pengambilan
No. 111/KEC-LPPT/VII/2013,
suspensi dengan spuit injeksi oral,
berumur 10-12 bulan dan berat tubuh
maka didapatkan konsentrasi
150-250 gram sebanyak 36 ekor.
suspensi tertinggi yang dapat diambil
Umbi ganyong diperoleh dari
menggunakan injeksi tersebut yaitu 5
Kebumen, Jawa Tengah pada bulan
gram tepung ganyong dilarutkan
Juli 2012, selanjutnya dilakukan
Meningkatkan Kerja Fungsi Ginjal Grin Fariah, dkk 32

dalam 10,0 ml CMC-Na 0,5%. tiga puluh enam ekor tikus jantan
Selanjutnya dibuat perhitungan dibagi menjadi 6 kelompok.
konversi pemberian suspensi tepung Kelompok 1 sebagai kontrol
ganyong pada tikus. Volume normal hanya diberi pakan dan air
pemberian suspensi tepung ganyong minum.Kelompok 2 sebagai kontrol
pada tikus dengan berat badan 200 negatif, diberi induktor
gram yaitu 1,0 ml. Berdasarkan hasil hiperurisemia kalium oksonat 250
perhitungan, dibuat orientasi dosis mg/kgBB dan CMC-Na 0,5%.
pemberian tepung ganyong yaitu: Kelompok 3 sebagai kontrol postif,
2,5; 1,5; dan 0,75g/kgBB. diberi Allopurinol 5 mg/ kgBB dan
induktor .hiperurisemia kalium
Perlakuan Hewan Uji oksonat 250 mg/kgBB. Kelompok 4
Untuk menguji efek suatu obat, diberi suspensi tepung ganyong 0,75
digunakan model in vivo yaitu gram/kgBB dan induktor
hiperurisemia pada hewan yang .hiperurisemia kalium oksonat 250
diinduksi kalium oksonat. Induksi .mg/kgBB. Kelompok 5 diberi
hiperurisemia dilakukan dengan cara suspensi tepung ganyong 1,5
melarutkan kalium oksonat 250 gram/kgBB dan kalium oksonat 250
mg/kgBB dalam CMC-Na 0,5%, mg/kgBB. Kelompok 6 diberi
diberikan melalui rute intraperitonial suspensi tepung ganyong 2,5
pada setiap perlakuan hewan uji, dua gram/kgBB dan kalium oksonat 250
jam setelah pemberian tepung mg/kgBB.
ganyong. Pengambilan sampel darah Dosis kalium oksonat yang dapat
pada tikus, dilakukan 2 jam setelah membuat hiperurisemia pada hewan
induksi kalium oksonat secara intra uji yaitu 250mg/kgBB (Mo dkk.,
peritoneal pada hari ke-1, 3, dan 7. 2007). Dosis allopurinol yang
Tikus jantan galur Sprague digunakan pada perlakuan hewan uji
Dawley umur 10-12 minggu tikus dengan kondisi hiperurisemia
dipelihara dalam kandang per yaitu 5 mg/kgBB tikus (Haidari dkk.,
kelompok di dalam laboraturium 2011 dan Mo dkk., 2007). Pemberian
pemeliharaan hewan uji kampus 3 obat allopurinol 5 mg/kgBB dan
Universitas Ahmad Dahlan. Tikus suspensi tepung ganyong secara oral
dipelihara dengan kondisi dan pakan dilakukan selama 7 hari berturut-
yang sama. Sebelum digunakan turut. Pemberian suspensi tepung
untuk penelitian, tikus diadaptasi ganyong dilakukan 2 kali sehari.
selama 1 minggu di kandang plastik
Penetapan kadar kreatinin darah
yang ditutup dengan anyaman kawat
dan dilakukan pengambilan darah Kadar kreatinin darah ditetapkan
pada semua tikus sebelum diberi dengan metode Jaffe yaitu reaksi
perlakuan dan induksi kalium kompleks kreatinin-pikrat dengan
oksonat sebagai hari ke-0. Sebanyak menggunakan reagen Creatinine FS.
33 Media Farmasi, Vol 10 No.2 September 2013 : 29-39

Cuplikan darah ditampung dalam Kadar standar kreatinin yang


microtube 1,5 mL yang diberi tertera pada leaflet reagen Creatinine
heparin, disentrifugasi dengan FS yaitu 2 mg/dl. Kadar kreatinin
kecepatan 8000 rpm selama 10 darah dihitung dengan rumus sebagai
menit. Bahan uji diambil dengan berikut.
menggunakan pipet mikro dan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi Kadar =

seperti pada Tabel I. Δ Absorbansi sampel x kadar standar kreatinin


--------------------------------------------------------
Kadar kreatinin darah diperiksa Δ Absorbansi standar
dengan metode Jaffe dengan prinsip
kerjanya adalah kreatinin Uji statistik yang digunakan
membentuk kompleks kreatinin- adalah uji distribusi dengan
pikrat warna kuning dengan asam Kolmogrov-Smirnov dan uji
pikrat dalam suasana alkali. homogenitas dengan Levene statistic.
Perubahan absorbansi pada waktu Apabila nilai signifikansi kurang dari
tertentu proposional dengan 0,05 (p<0,05), artinya sampel
konsentrasi kreatinin dalam sampel. tersebut diambil dari populasi yang
Kreatinin serum dibaca secara terdistribusi tidak normal. Sedangkan
spektrofotometri visibel pada jika p>0,05 artinya sampel tersebut
panjang gelombang 492 nm dengan diambil dari populasi yang
suhu 37˚C. terdistribusi normal. Apabila data
Data berupa absorbansi dicatat terdistribusi normal dan homogen
dan dihitung menjadi kadar kreatinin dilanjutkan dengan uji statistik
darah dalam satuan mg/dl. parametrik (uji Anova satu jalan
dengan taraf kepercayaan 95%).

Tabel I. Analisis kuantitatif kreatinin

Sediaan Aquadest Standar Serum Reagen 1 (R1) Reagen 2 (R2)

Blanko 50,0 µl - - 1000,0 µl 250,0 µl


Standar - 50,0 µl - 1000,0 µl 250,0 µl
Sampel - - 50,0 µl 1000,0 µl 250,0 µl
Campur dan inkubasi pada suhu 37˚C selama 5 menit sebelum diberikan reagen ke-2.
Campur dan baca absorbansi A1 setelah 60 detik, kemudian baca absorbansi A2 setelah 120 detik.
Keterangan: ΔA = (A2-A1) sampel atau standar
Meningkatkan Kerja Fungsi Ginjal Grin Fariah, dkk 34

Kemudian bila terdapat perbedaan tepung ganyong. Rendemen yang


yang signifikan maka dilanjutkan diperoleh pada pembuatan tepung
dengan Least Significant Difference dari umbi ganyong adalah 13,20%
(LSD) dengan taraf kepercayaan Hasil analisis kuantitatif yang
95%. Apabila tidak terdistribusi dilakukan oleh Laboratorium Uji
normal maka dilanjutkan ke uji non- Teknologi Pangan dan Hasil
parametric Kruskal-Wallis, untuk Pertanian, Fakultas Teknologi
mengetahui kelompok mana yang Pertanian, Universitas Gadjah Mada
mempunyai perbedaan, jika hasil menunjukkan bahwa kandungan
diterima dilanjutkan ke uji Mann- yang dominan terdapat dalam
Whitney dengan taraf kepercayaan tepung ganyong adalah amilum
95%. sebesar 76,26 ± 0,14 %.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kadar Kreatinin Darah
Pembuatan dan Analisis Tepung Penelitian ini dilakukan untuk
Ganyong mengetahui pengaruh pemberian
Hasil pembuatan untuk 5,0 kg tepung ganyong terhadap
umbi ganyong adalah. 660,0 gram peningkatan kerja fungsi ginjal pada
tikus yang menderita penyakit gout

Tabel II. Rata-rata kadar kreatinin hari ke-0, 1, 3,dan 7 (mean ± SE)
Rata-rata kadar kreatinin (mg/dl) pada hari ke
Kelompok
0 1 3 7
Normal 0,38±0,03 3,10±0,47 1,07±0,10 0,96±0,11
Kontrol negative 0,49±0,09 2,04±0,27 4,50±0,76 6,52±1,66
Kontrol positif 0,50±0,10 1,33±0,33 0,93±0,08 0,81±0,16
Kadar kreatinin Kadar kreatinin

Dosis 0,75 0,69±0,20 2,17±0,87 1,77±0,54 1,00±0,21


Dosis 1,5 0,63±0,04 1,36±0,10 1,00± 0,05 1,63±0,63
Dosis 2,5 0,60±0,07 0,77±0,06 1,07±0,04 0,52±0,10

7 normal
Kontrol negatif
6
Kontrol positif
5 Dosis 0,75
4 Hari Dosis 1,5
3 Dosis 2,5
2
1
0
0 2 4 6 8
Hari
Gambar 1. Grafik kadar kreatinin hari ke-1, 3, dan 7 selama pemberian tepung
ganyong.
35 Media Farmasi, Vol 10 No.2 September 2013 : 29-39

dengan parameter kreatinin darah. Mann-Whitney dengan taraf


Tikus diberi suspensi tepung kepercayaan 95% yang tersaji pada
ganyong secara oral selama 7 hari Tabel III.
dan diinduksi dengan induktor Tabel III terlihat bahwa
hiperurisemia kalium oksonat. pemberian tepung ganyong dosis
Pengambilan sampel darah 0,75 g, 1,5 g dan 2,5 g/kgBB dapat
dilakukan pada hari ke- 0, 1, 3, dan 7 menurunkan kadar kreatinin plasma
melalui sinus orbitalis tikus dan tikus. Penurunan kadar kreatinin
ditampung dalam eppendrof. plasma dari ketiga kelompok tersebut
Selanjutnya darah disentrifugasi terlihat bahwa pemberian tepung
selama 10 menit dengan kecepatan ganyong dengan dosis 2,5 g/kgBB
8000 rpm. Plasma diambil dan memberikan efek yang paling besar,
direaksikan dengan reagen yaitu sebesar 0,52 mg/dl (p<0,05).
Creatinine FS. Kemudian dibaca Selanjutnya untuk penurunan kedua
serapan larutan pada panjang dengan dosis 0,75 g/kgBB sebesar
gelombang 505,0 nm. Data serapan 1,00 mg/dl (p<0,05) dan dosis 1,5
yang didapat kemudian dihitung g/kgBB, yaitu sebesar 1,63 mg/dl
menjadi data kadar kreatinin darah. (p<0,05).
Rata-rata kadar kreatinin darah Jika dibanding hasil perubahan
tersaji pada Tabel II. kadar kreatinin plasma karena
Profil perubahan kadar kreatinin pemberian allopurinol (kontrol
darah pada Gambar 1 positif), tidak terdapat perbedaan
menggambarkan pada hari ke-0 yang bermakna (p>0,05). Namun
kadar glukosa darah tikus diambil demikian pada kelompok pemberian
sebelum diberi perlakuan (base line) dosis 2,5 g/kgBB rata-rata
dan belum diinduksi kalium oksonat. penurunannya lebih besar
Selanjutnya pada hari ke-1, 3, dan 7 dibandingkan kelompok kontrol
dilakukan pengambilan darah setelah positif (p>0,05).
diberi perlakuan tepung ganyong dan Profil AUC total (AUC0-7)
induksi kalium oksonat. Kadar diperoleh dari perhitungan luas area
kreatinin darah pada kelompok di bawah kurva dari hari ke-0 sampai
negatif lebih tinggi dibandingkan ke-7. Profil AUC total (Gambar 2)
dengan kadar kreatinin darah pada juga memperlihatkan bahwa
kelompok normal. Kadar kreatinin kelompok kontrol negatif dengan
darah pada kelompok perlakuan nilai AUC total sebesar 29,84 mg.dl
-1
ganyong pada dosis 0,75 g/kgBB, 1,5 hari. Hal ini menunjukkan bahwa
g/kgBB dan 2,5 g/kgBB lebih rendah induksi kalium oksonat dapat
dibandingkan dengan kelompok menyebabkan hiperurisemia.
negatif. Data rata-rata kadar kreatinin Menurut penelitian Obermayr dkk.,
darah selanjutnya dilakukan uji (2008) hiperurisemia merupakan
Meningkatkan Kerja Fungsi Ginjal Grin Fariah, dkk 36

faktor resiko penyakit ginjal yang Berdasarkan nilai AUC tersebut


ditandai dengan meningkatnya kadar jika dibandingkan dengan hasil
kreatinin plasma darah tikus. Nilai perubahan kadar kreatinin dalam
AUC dari 3 variasi dosis berturut- plasma karena pemberian allopurinol
turut turun sebesar 10,89; 8,60; dan (kontrol positif), tidak terdapat
5,69 mg.dl-1.hari dibandingkan perbedaan yang bermakna.
kelompok kontrol negative.

Tabel III. Data hasil kadar kreatinin hari ke -7


Kelompok N Mean ± SE Keterangan
Normal 6 0,96 ± 0,11 ↓ a (p=0,004)
Kontrol negative 6 6,52 ± 1,66
Kontrol positif 6 0,81 ± 0,16 ↓ a (p=0,004)
Dosis 0,75 6 1,00 ± 0,21 ↓ a (p=0,004)
Dosis 1,5 6 1,63 ± 0,63 ↓ a (p=0,016)
Dosis 2,5 6 0,52 ± 0,10 ↓ a (p=0,002)
Keterangan :
↑ = lebih tinggi dibandingkan ko ntrol negatif
↓ = lebih rendah dibandingkan kontrol negatif
a = berbeda bermakna dibandingkan kontrol negatif
N= jumlah tikus

40
30
20
10
0
normal negatif positif dos 0,75 dos 1,5 dos 2,5
Kelompok
Gambar 2. Profil AUC total (AUC0-7).

Tabel IV. Nilai AUC setelah pemberian tepung ganyong pada tikus selama 7 hari (mean ± SE)
Kelompok N Mean ± SE Keterangan
Normal 6 9,98 ± 0,84 ↓ a (p=0,004)
Kontrol negatif 6 29,84 ± 4,82 -
Kontrol positif 6 6,68 ± 0,75 ↓ a (p=0,004)
Dosis 0,75 g/kgBB 6 10,89 ± 1,89 ↓ a (p=0,010)
Dosis 1,5 g/kgBB 6 8,60 ± 1,16 ↓ a (p=0,006)
Dosis 2,5 g/kgBB 6 5,69 ± 0,28 ↓ a (p=0,004)
Keterangan :↑ = lebih tinggi dibandingkan kontrol negati f, ↓ = lebih rendah dibandingkan kontrol
negative, a = berbeda bermakna dibandingkan kontrol negatif
37 Media Farmasi, Vol 10 No.2 September 2013 : 29-39

Namun demikian kelompok dapat menurunkan kadar asam urat


pemberian dosis 2,5 g/KgBB rata- dalam plasma. Hasil penelitian ini
rata penurunannya lebih besar didapat berdasarkan nilai AUC, dosis
dibandingkan kelompok kontrol tepung ganyong yang memiliki efek
positif(p>0,05). antihiperurisemia terbesar adalah
Penurunan kreatinin plasma 0,75 g/kgBB (AUC=5,6 mg.dl-1 .
akibat pemberian tepung ganyon hari) dan efeknya mendekati nilai
dalam penelitian ini dapat dijelaskan penurunan pada pemberian
dengan mekanisme sebagai berikut. allopurinol dosis 5 mg/kgBB
(AUC=6,68 mg.dl-1 .hari) sebagai
1. Mekanisme aktivitas dari
antioksidan kontrol positif (p>0,05).

Menurut penelitian Zhang dan 2. Mekanisme soluble dietary fiber


memperbaiki fungsi ginjal
Wang (2011) kandungan umbi
ganyong (Canna edulis Kerr.) Krishnamurthy dkk., (2012)
memiliki aktivitas antioksidan menyatakan bahwa high dietary fiber
berasal dari polifenol (soluble fiber). dapat mengurangi inflamasi dan
Aktivitas antioksidan dapat menurunkan angka kematian yang
menghambat enzim ksantin oksidase disebabkan penyakit gagal ginjal
(enzim yang menguraikan ksantin kronis (GGK). Parameter yang
menjadi asam urat). Diet makanan digunakan adalah eGFR (estimated
yang dapat menghambat ksantin glomerular filtration rate), kadar
oksidase dapat menurunkan stres kolesterol, dan trigliserida. Nilai
oksidatif. Dengan menurunnya stres eGFR normal adalah <60 ml/menit
oksidatif, maka penyakit yang per 1,73m2. Data yang diperoleh
berhubungan dengan stres oksidatif menunjukkan hasil bahwa dengan
tersebut dapat dihambat (Dew dkk., high dietary fiber yang dilakukan
2005). pasien GGK, dapat menormalkan
Meningkatnya asam urat dalam angka eGFR, yaitu 50 ± 10 ml/menit
darah dapat dikaitkan dengan per 1,73m2. Nilai eGFR
peningkatan penyakit ginjal (Siu menunjukkan kemampuan
dkk., 2006). Mekanisme antioksidan glomerulus ginjal melakukan filtrasi.
dapat menurunkan asam urat dengan Penelitian menyatakan bahwa
menghambat enzim ksantin oksidase. dietary fiber dapat mengubah
Apabila enzim ksantin oksidase aktivitas koloni bakteri dari yang
terhambat, maka asam urat tidak seharusnya memfermentasi
terbentuk, sehingga soluble dietary proteolitik menjadi memfermentasi
fiber lebih lanjut dapat memperbaiki sakarolitik. Fermentasi sakarolitik
fungsi ginjal. Pemberian tepung dapat meningkatkan ekskresi lipid
ganyong pada tikus selama 7 hari dan urea sehingga kadar lipid dan
Meningkatkan Kerja Fungsi Ginjal Grin Fariah, dkk 38

urea dalam plasma turun. Kondisi ini Ucapan Terimakasih:


dapat meringankan kerja ginjal 1. Indofood Riset Nugraha 2012
seseorang yang mengalami GGK yang telah membiayai semua
sehingga kondisi ginjal membaik. penelitian ini dengan kontrak No:
Berdasarkan penelitian yang SKE.019/S1/IRN-ISM/V/2012)
telah disebutkan di atas, 2. Rekan-rekanku Annisa
menunjukkan bahwa diet makanan Fatmawati, Meutia Zuhra, Meta
yang mengandung fiber dapat Kusumawardhani, Widya yang telah
memperbaiki fungsi kerja ginjal. Hal banyak membantu di laboratorium.
ini dapat dinyatakan bahwa umbi
ganyong yang mengandung banyak DAFTAR PUSTAKA
serat juga dapat meningkatkan fungsi
kerja ginjal pada tikus jantan galur Dew, T.P., Day, A.J., Morgan,
M.R.A., 2005, Xanthine Oxidase
Sprogue Dawley dengan parameter
Activity in Vitro: Effects of Food
penurunan kadar kreatinin plasma Extracts and Components, United
setelah pemberian tepung ganyong Kingdom: Procter Department of
selama 7 hari. Food Science, 53 (16) : 6510–
Secara keseluruhan, dapat 6515.
dikatakan untuk penurunan kadar Haidari, F., Seid A.K., Majid M.S.,
kreatinin plasma. Jika dilihat dari Soltan A.M., Mohammad R.R.,
2011, Effects of Parsley
rata-rata kadar kreatinin plasma
(Petroselinum crispum) and its
setelah pemberian tepung ganyong Flavonol Constituents,
selama 7 hari dapat meningkatkan Kaempferol and Quercetin, on
kerja fungsi ginjal lebih baik. Serum Uric Acid Levels,
Biomarkers of Oxidative Stress
KESIMPULAN and Liver Xanthine
Oxidoreductase Aactivity in
Oxonate-Induced Hyperuricemic
Berdasarkan hasil penelitian
Rats, Iranian Journal of
mengenai tepung ganyong ini, dapat Pharmaceutical Research, 10
ditarik kesimpulan bahwa tepung (4): 811-819.
ganyong dapat meningkatkan kerja Hawkins, D.W ., Rahn, D.W., 2005,
fungsi ginjal dengan parameter kadar Gout and Hyperuricemia,
kreatinin darah tikus yang menderita Pharmacotherapy, A
pathophysiological Approach,
gout dengan induksi kalium oksonat.
McGraw-Hill.
Dosis efektif tepung ganyong yang Hidayat, R., 2009, Gout dan
dapat menurunkan kadar kreatinin Hiperurisemia, Divisi
darah pada tikus yang menderita Reumatologi Departemen Ilmu
penyakit gout dengan induksi kalium Penyakit Dalam, Fakultas
oksonat yaitu 2,5 g/kgBB. Kedokteran Universitas
Indonesia. 22, Jakarta.
39 Media Farmasi, Vol 10 No.2 September 2013 : 29-39

Krishnamurthy, V.M.R., Wei, G., Siu, Y.P., Leung, K.T., Tong,


Baird, B. C., 2012, High Dietary M.K.H, Kwan, T.H., 2006, Use
Fiber Intake is Associated with of Allopurinol in Slowing the
Decreased Inflammation and All- Progression of Renal Disease
Cause Mortality in Patients with Through its Ability to Lower
Chronic Kidney Disease, Kidney Serum Uric Acid Level,
International; 8 (1): 300-306. American Journal of Kidney
Mo, S.F., Zhou F., LVYZ., Hu QH, Disease, 47 (1):51-59.
Zhang DM., Kong LD., 2007, Tjay, T.H., Rahardja, K., 2007,
Hypouricemic action of selected Obat-obat Penting, PT Elex
flavonoids in mice : structure Media Komputindo Kelompok
activity relationships, Biol. Kompas-Gramedia, Jakarta.
Pharm. Bull. 30 : 1551-1556. Zhang, J., Wang, Z.W., 2012,
Obemayr, R.P., Temml, C., Gutjhr, Soluble dietary fiber from Canna
G., Knechtelsdorfer, M., edulis Ker by-product and its
Oberbauer, R., Braun, R.K., physicochemical properties,
2008, Elevated Uric Acid Carbohydrate Polymers, 92 :
Incrases the Risk For Kidney 289– 296.
Disease, Clinical Epidemiology,
ISSN: 1046-6673/1912-2407.

Anda mungkin juga menyukai