Anda di halaman 1dari 9

ETIKA PUBLIK BAGI KEPEMIMPINAN PEMERINTAH DAERAH

Rumsari Hadi Sumarto


Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia Desanta, Yogyakarta
Email: hrumsari@yahoo.com

Abstract
Ethics has always been a part of human life in which ethics as a guide to judge the good of an action. Ethics is
actually very close to one's life including public leaders. If the public leader always presents ethics in every action,
then the public leader will be able to minimize actions that conflict with ethical values, including in cases of
corruption. Ethical values that should be used as guidance for public leaders, especially the head of the region seems
to lose its meaning when the head of the region committed ethical violations such as corruption cases. Therefore, it is
important to understand that public ethics can fortify regional heads to keep acting in accordance with prevailing
norms and not to deny public ethics. Public ethics that always be the basis of behavior of the head of the region will
bring to the head of the region that is able to represent itself as a person who has personal integrity and can be an
example for the bureaucratic apparatus and society in a region.

Key words: Public Ethics, Local Government Leadership, Integrity

PENDAHULUAN masuk dalam OTT dari KPK dengan bukti-


Latarbelakang bukti yang sudah dipegang oleh KPK.
Pada saat ini kasus-kasus yang Pada tahun 2017 saja, hingga bulan
menyangkut semakin tergerusnya etika dari September sudah 5 Kepala Daerah yang
pemimpin publik semakin mengemuka dan terjerat kasus korupsi, diantaranya adalah
bahkan beberapa pejabat publik yang Gubernur Bengkulu, Ridwan atas dugaan
melakukan pelanggaran etika tersebut seolah- suap pada proyek peningkatan jalan TES-
olah menganggap kasus tersebut bukan suatu Muara Aman dan proyek peningkatan jalan
kejadian yang luar biasa dan dilakukan juga Curug Air Dingin Kabupaten Rejang Lebong.
oleh pemimpin publik lainnya. Pelanggaran Dalam kasus ini, Ridwan diduga mendapat
etika yang terjadi dari pemimpin publik lebih commitment fee Rp 4,7 miliar dari proyek itu.
banyak didominasi oleh kasus korupsi. Dari Kemudian Bupati Pamekasan Achmad
tahun ke tahun wajah pemimpin publik Syafii sebagai tersangka pada Rabu
seperti gubernur, bupati, walikota yang (2/8/2017) dalam kasus dugaan suap untuk
tersangkut korupsi dengan berbagai macam menghentikan penanganan kasus korupsi
kasus semakin marak menghiasi headline di penyelewengan dana desa. Selain Achmad,
media cetak dan elektronik. Terlepas dari KPK menetapkan empat orang lainnya
opini yang menggiring bahwa kasus korupsi sebagai tersangka yakni Kepala Kejaksaan
yang dituduhkan kepada seorang pemimpin Negeri Pamekasan Rudi Indra Prasetya,
publik sering dikaitkan dengan rekayasa Kepala Inspektorat Kabupaten Pamekasan,
politik, tetapi realitanya pemimpin publik Sucipto Utomo, Kepala Desa Dasuk Agus
tersebut khususnya kepala daerah mayoritas Mulyadi, dan Kepala Bagian Administrasi
112 | PUBLISIA (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017
Inspektorat Kabupaten Pamekasan Noer Prima. Dalam kasus ini, Eddy Rumpoko
Solehhoddin. Pada tahun yang sama Tim KPK diduga menerima suap Rp 500 juta atau
menangkap Wali Kota Tegal Siti Masitha sekitar 10 persen dari nilai proyek.
Soeparno pada Selasa (29/8/2017) di Rumah http://nasional.kompas.com/read/2017/09/19/0700
Dinas Wali Kota di Kompleks Balai Kota, Kota 0031/hingga-september-2017-5-kepala-daerah-
Tegal bersama dua orang lainnya yakni Ketua terjaring-ott-kpk-siapa-saja-mereka?page=all
DPD Partai Nasdem Brebes Amir Mirza Dengan terpaparnya beberapa kasus
Hutagalung dan Wakil Direktur RSUD korupsi tersebut, maka perlu dipertanyakan
Kardinah Cahyo Supriadi. Walikota Tegal tentang makna dan realisasi etika bagi para
ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemimpin publik khususnya kepala daerah.
suap pengelolaan dana jasa pelayanan RSUD Integritas pemimpin publik sering
Kardinah Kota Tegal Tahun 2017 dan dipertanyakan pada saat pemimpin publik
pengadaan barang dan jasa di lingkungan tersebut terjerat dalam kasus pelanggaran
Kota Tegal tahun 2017. Siti diduga menerima etika publik. Sebagai pemimpin di suatu
suap Rp 5,1 miliar. Kemudian KPK daerah, para pemimpin publik menjadi
menetapkan Bupati Batubara OK Arya cerminan baik bagi aparat birokrasi dan bagi
Zulkarnaen sebagai tersangka pada Kamis masyarakat di daerah tersebut. Masyarakat
(14/9/2017), pasca-operasi tangkap tangan tentunya menginginkan kepala daerah
yang dilakukan sehari sebelumnya. Dalam mereka merupakan sosok yang ‘bersih’ dan
kasus ini, selain Bupati OK Arya, empat orang dapat menjadi teladan bagi masyarakat di
lainnya yakni Kadis Pekerjaan Umum dan daerah tersebut. Dengan demikian,
Penataan Ruang (PUPR) Helman Herdady, penghayatan akan etika publik harus benar-
seorang pemilik dealer mobil Sujendi Tarsono benar menjadi bagian yang tidak terpisahkan
alias Ayen, dua orang kontraktor bernama dari sosok kepala daerah bahkan menjadikan
Maringan Situmorang dan Syaiful Azhar, acuan atau landasan bagi pemimpin publik
turut ditetapkan sebagai tersangka. OK Arya dalam berperilaku dan memimpin suatu
menjadi tersangka kasus suap pengerjaan pemerintah daerah.
pembangunan infrastruktur di Kabupaten
Batubara tahun 2017. Ia diduga menerima fee Tujuan Penulisan
Rp 4,4 miliar dari tiga proyek pembangunan Adapun tujuan penulisan mengenai
jembatan. Pada bulan September 2017, Wali Etika Publik bagi Kepemimpinan Pemerintah
Kota Batu Eddy Rumpoko ditetapkan sebagai Daerah adalah mendeskripsikan dan
tersangka pada Minggu (18/9/2017) pasca menganalisis ha-hal yang berkenaan dengan
operasi tangkap oleh tim KPK di rumah etika publik bagi Kepala Daerah baik
dinasnya sehari sebelumnya. Ia menjadi Gubernur, Bupati dan Walikota. Etika publik
tersangka dugaan suap proyek belanja modal seyogyanya menjadi dasar perilaku kepala
dan mesin pengadaan meubelair di Pemkot daerah sehingga kepala daerah mampu
Batu tahun anggaran 2017 senilai Rp 5,26 menghadirkan sosok yang memiliki integritas
miliar, yang dimenangkan PT Dailbana

Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017 PUBLISIA (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) | 113
tinggi dan dapat menjadi teladan bagi aparat mengedepankan norma-norma yang ada
publik dan masyarakat. sehingga orang tersebut akan bersikap kritis
untuk setiap tindakan yang dilakukan. Dalam
KAJIAN PUSTAKA hal ini orang akan mempertimbangkan secara
Etika Publik matang apakah tindakannya akan merugikan
Etika selalu hadir pada setiap sisi atau menguntungkan orang lain. Apabila
kehidupan seseorang dan organisasi. Bahkan etika dijadikan landasan untuk bertindak,
dari usia dini hingga lanjut usia selalu maka orang tersebut akan memilih langkah
diperhadapkan bagaimana hidup yang selaras yang tidak merugikan pihak lain. Dengan
dengan etika terlebih bila orang tersebut demikian, etika bukan merupakan sesuatu
berada di tengah-tengah komunitas. Bila etika yang abstrak dan dapat dirasionalkan
dilanggar oleh seseorang atau organisasi, sehingga pada dasarnya mudah untuk
maka sanksi sosial dan hukum biasanya dilakukan tetapi dapat dianggap rumit karena
dikenakan pada pemimpin publik yang seseorang melakukan penawaran lain yang
melakukan pelanggaran etis tersebut. lebih menguntungkan dirinya sekalipun harus
Menurut Haryatmoko, etika lebih merugikan orang lain.
dipahami sebagai refleksi atas baik atau Di dalam etika biasanya dikenal dengan
buruk, benar atau salah yang harus dilakukan hati nurani. Menurut Bertens, hati nurani
atau bagaimana melakukan yang baik atau adalah instansi dalam diri manusia yang
benar (2011: 2). Sedang menurut Bertens, menilai tentang moralitas perbuatan manusia.
etika berarti moral. Etika menyangkut suatu Tidak mengikuti hati nurani berarti
perbuatan boleh dilakukan atau tidak. Etika menghancurkan integritas pribadi dan
tidak tergantung pada hadir tidaknya orang mengkhianati martabat terdalam manusia
lain. Etika jauh bersikap absolut (2013: 8). (2013: 41). Dapat dikatakan juga bahwa hati
Etika membawa manusia untuk berpikir dan nurani adalah kesadaran moral, instansi yang
bertindak lebih hati-hati dengan membuat seseorang menyadari yang baik
mempertimbangkan sisi baik dan buruk dari atau yang buruk (secara moral) dalam
tindakan yang dilakukan. Etika dikatakan perilaku seseorang (Bertens 2013: 41). Dengan
absolut dalam arti bahwa etika tidak memberi adanya hati nurani dalam diri seseorang,
ruang untuk direduksi pemaknaannya dari maka orang tersebut seolah-olah mendapat
suatu tindakan yang dilakukan. Dengan lebih tuntunan dari dalam dirinya yang menilai
mengedepankan sisi baik, maka seseorang suatu perbuatan itu layak atau tidak layak
dapat melakukan tindakan yang etis sehingga untuk dilakukan. Apabila tuntunan di dalam
tidak merugikan pihak lain. Ditegaskan oleh berhasil mengarahkan kepada hal yang
Praja bahwa etika mempunyai sifat yang positif, maka akan memberi dampak positif
mendasar yaitu sifat kritis. Etika menuntut pada perilaku orang tersebut. Orang tersebut
agar orang bersikap rasional terhadap norma mampu menjaga dan mempertahankan
(2003: 59). Sifat rasional dari seseorang akan integritas dirinya dan tidak mencederai
membimbing seseorang untuk martabat terdalam manusia. Misalnya dalam

114 | PUBLISIA (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017
konteks korupsi, bila hati nurani menuntun ke Pemimpin menurut Syafii adalah orang yang
arah yang positif bahwa korupsi mencederai mempengaruhi pihak lain melalui proses
integritas pribadi dan merugikan pihak lain, kewibawaan komunikasi sehingga orang lain
maka sebenarnya orang tersebut akan tersebut bertindak sesuatu dalam mencapai
membentengi dirinya untuk tidak melakukan tujuan tertentu (2013: 132). Seorang
korupsi. Oleh karena itu, pemahaman akan pemimpin dapat mempengaruhi orang lain
hati nurani yang benar akan membawa sehingga orang lain akan melakukan tindakan
seseorang untuk menerapkan prinsip-prinsip sesuai yang diinginkan pemimpin tersebut
etika dengan benar terlebih etika publik bagi dalam rangka pencapaian suatu tujuan.
pemimpin publik khususnya kepala daerah Ordway Tead mengemukakan sifat-sifat
yang sering menjadi sosok sentral dan pemimpin adalah energi jasmani dan rohani,
berpengaruh di suatu daerah. kepastian akan maksud dan tujuan,
Etika publik menekankan pada standar entusiasme, ramah, penuh persahabatan dan
untuk menentukan suatu tindakan baik atau tulus, integritas (pribadi yang bulat),
buruk di dalam ranah pelayanan publik. kecakapan teknik, mudah menatapkan
Menurut Haryatmoko, etika publik bertujuan keputusan, cerdas, cakap mengajar, keyakinan
menjamin integritas pejabat dalam pelayanan (Pamudji 1993: 74 -75). Sifat-sifat pemimpin
publik (2011: 8). Ditambahkan pula oleh tidak jauh dari integritas seseorang dan sifat
Haryatmoko bahwa etika publik menuntut tersebut akan membawa pemimpin
tiga kompetensi pejabat publik yaitu mempengaruhi orang lain atau kelompok
kompetensi teknis, kompetensi etika dan dengan energi yang positif.
kompetensi leadership (2011: 20). Apabila etika Dikatakan oleh Sedarmayanti bahwa
publik dihayati oleh setiap pemimpin publik pemimpin bangsa abad 21 harus memiliki
dalam hal ini kepala daerah, maka kasus minimal beberapa kemampuan kompetensi
pelanggaran etika seperti korupsi setidaknya diantaranya adalah kemampuan pribadi yang
dapat diminimalir bahkan tidak akan meliputi memiliki integritas tinggi (jujur,
dilakukan oleh kepala daerah. Seyogyanya loyal, beriman), memiliki visi yang jelas,
kompetensi etika yang ada dalam etika publik intelegensia tinggi kreatif dan inovatif, tidak
menjadi tuntunan bagi pemimpin publik atau mudah puas, fleksibel dan memiliki
kepala daerah khususnya sehingga integritas kematangan jiwa, sehat jasmani dan rohani,
kepala daerah tetap terjaga di samping memiliki wawasan dan kharismatik,
kompetensi teknis yang harus dimiliki mempunyai idealisme dan cinta tanah air
seorang kepala daerah. (2009: 142 – 143). Setangguh dan secerdas
apapun seorang pemimpin tetapi pemimpin
Kepemimpinan Publik tersebut tetap harus memiliki integritas yang
Sebelum berbicara mengenai tinggi sehingga kemampuan dan kecerdasan
kepemimpinan publik biasanya sosok yang dimiliki tidak disalahgunakan untuk
pemimpin menjadi pendahulu untuk lebih memanipulasi setiap tindakan yang
memperjelas tentang konsep kepemimpinan. dilakukan. Terlebih kepemimpinan publik

Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017 PUBLISIA (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) | 115
atau kepemimpinan pemerintahan khususnya kemampuan seorang pemimpin publik untuk
pemerintah daerah harus mampu mempengaruhi aparat birokrasi dan
merepresentasikan dirinya sebagai sosok yang memotivasi mereka untuk meningkatkan
cerdas sekaligus memiliki kepribadian yang kinerjanya agar penyelenggaraan pelayanan
menjunjung tinggi nilai-nilai etis. Integritas publik dapat menjadi lebih optimal.
dirinya tidak akan dipertaruhkan untuk Disebutkan oleh Kaloh bahwa salah satu
melakukan tindakan yang bertentangan karakteristik kepemimpinan pemerintahan,
dengan nilai-nilai etika publik yang berlaku. khususnya kepala daerah adalah tanggap
Menurut Sedarmayanti, saat ini banyak terhadap kondisi politik, baik dalam
pihak yang mendambakan pemimpin yang organisasi pemerintahan maupun dalam
mampu membawa ke arah yang lebih baik, masyarakat, serta memberikan jawaban atau
mendambakan pemimpin sejati, yang mampu tanggapan atas kritik, saran dan mungkin juga
menghadirkan visi, mengintegrasikan makna pengawasan yang datangnya dari masyarakat,
hidup di dalamnya dan perilaku lain yang serta tanggap terhadap harapan dan
dibangun berdasar prinsip dan etika universal kebutuhan masyarakat (2014: 5 – 6).
yang menguntungkan masyarakat (2009: 201 – Ditambahkan oleh Kaloh bahwa keadaan dan
202). Ekspetasi dari masyarakat atau siapapun tantangan yang dihadapi oleh kepala daerah
sangat mendasar yaitu memiliki sosok antara lain bagaimana mewujudkan otonomi
pemimpin publik yang berintegritas. luas, nyata dan bertanggung jawab yang
Mengintegrasikan makna hidup dalam didukung oleh kualitas sumber daya aparatur
perilakunya yang dibangun berdasar prinsip yang prima, sumber alam dan sumber
dan etika universal kiranya menjadi landasan keuangan serta sarana dan prasarana yang
kuat bagi pemimpin publik untuk bertindak. memadai, yang mampu meningkatkan dan
Segala tindakan bila dilandasi oleh perilaku mengembangkan kemampuan dan kehidupan
etis akan memberi dampak positif bagi aparat masyarakat melalui program dan trategi
birokrasi dan masyarakat di daerah tersebut. pelayanan dan pemberdayaan (2014: 6).
Pemimpin adalah orangnya, sedang Karakteristik kepemimpinan publik
kepemimpinan menurut Sedarmayanti adalah khususnya kepala daerah harus fokus untuk
seni mempengaruhi dan mengarahkan orang mengembangkan organisasi pemerintahan
dengan cara kepatuhan, kepercayaan, agar semakin berdaya guna dalam melayani
kehormatan dan kerja sama yang bersemangat kepentingan publik, tanggap dan peka
dalam mencapai tujuan bersama (2009: 121). terhadap apa yang menjadi ekspetasi
Sedang kepemimpinan birokrasi adalah masyarakat di daerah tersebut. Dengan
kemampuan mempengaruhi dan memberikan demikian, pada dasarnya tidak mudah
motivasi kepada bawahan yang berdampak menjadi pemimpin publik khususnya kepala
kepada meningkatnya kinerja pegawai yang daerah mengingat tugas dan tanggung
dipimpinnya (Pasolong 2013: 118). Dengan jawabnya luas baik fokus ke dalam organisasi
demikian, kepemimpinan birokrasi atau publik itu sendiri maupun kepada
kepemimpinan publik merupakan masyarakat. Untuk itu dibutuhkan pemimpin

116 | PUBLISIA (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017
publik dalam hal ini kepala daerah yang terutama kepala daerah yang mengelola
memiliki kredibilitas dan integritas yang pemerintah daerah dan melayani masyarakat
tinggi untuk mengemban tugas dan tanggung di daerah tersebut.
jawab tersebut.
Bahkan Kartasasmita menyatakan IMPLEMENTASI ETIKA PUBLIK PADA
bahwa kepemimpinan sangat penting dan KEPEMIMPINAN PEMERINTAH DAERAH
amat menentukan dalam kehidupan setiap Kepemimpinan publik atau
bangsa karena maju mundurnya masyarakat, kepemimpinan pemerintah daerah khususnya
jatuh bangunnya bangsa ditentukan oleh yang meletakkan perilaku etis menjadi begitu
pemimpinnya (Pasolong 2013: 18). penting untuk selalu diwacanakan mengingat
Kepemimpinan publik khususnya kepala banyaknya pemimpin publik khususnya
daerah menjadi penentu keberhasilan Kepala Daerah yang tersangkut kasus
pembangunan di daerahnya dan penentu pelanggaran etika publik dalam memimpin
keberhasilan dalam memotivasi dan dan mengelola daerahnya. Pelanggaran etika
menggerakkan bawawahannya agar memiliki publik yang dominan dilakukan oleh
jiwa pelayanan sehingga mampu melayani pemimpin publik adalah kasus korupsi.
masyarakat dengan baik. Keberhasilan Haryatmoko mengatakan bahwa korupsi
tersebut tidak lepas juga dari sosok pemimpin yang sudah mengakar membuat tugas etika
publik atau kepala daerah yang melandasi publik untuk membangun integritas pejabat
etika universal dalam setiap perilakunya. publik menjadi semakin tidak mudah.
Terlebih saat ini konsep tentang Membangun integritas tidak cukup hanya
kepemimpinan pelayan selalu menjadi mengandalkan kualitas moral seseorang tetapi
wacana yang selalu dibangun dan diopinikan dengan membangun budaya etika organisasi
sehingga sosok pemimpin publik yang (2011: 31). Jelas bahwa korupsi yang sudah
memiliki integritas yang tinggi sangat mengakar akan sulit untuk diurai dan
dibutuhkan. Pasolong mengatakan bahwa diluruskan terlebih bila korupsi dilakukan
karakteristik kepemimpinan pelayan adalah secara sistemik. Budaya etika organisasi harus
mendengarkan, empati, menyembuhkan, dijadikan landasan perilaku bagi siapapun
kesadaran diri, persuasif, konseptualisasi, sehingga korupsi tidak akan menjadi kebiasan
kemampuan untuk melihat masa depan, yang merambah ke setiap jenjang struktur
kemampuan melayani, komitmen pada organisasi pemerintah. Tentu saja sosok
pertumbuhan individu dan membangun pemimpin publik harus kuat dalam
komunitas (2013: 66). Kemampuan melayani mengusung dan melembagakan budaya etika
harus didasarkan pemahaman bahwa organisasi kepada anggotanya.
kepentingan pribadi tidak boleh di atas Menurut Haryatmoko, korupsi
kepentingan publik. Dengan demikian, mengkomunikasikan praktik pelaksanaan
tindakan melakukan korupsi yang sarat kekuasaan seperti cara membuat laporan, cara
dengan kepentingan pribadi tidak dapat berinteraksi dengan atas dan instansi lain,
dibenarkan untuk sosok pemimpin pelayan cara kontrak, cara membuat anggaran, cara

Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017 PUBLISIA (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) | 117
mendapat jabatan, cara penempatan anak atau menghapus jejak kejahatan dengan
buah, cara perekrutan karyawan, syarat menyumbangkan uang untuk pembangunan
urusan bisa beres (2011: 28). Dalam hal ini rumah ibadah, lembaga agama atau ke bentuk
berarti bahwa korupsi dapat dilakukan dalam kesalehan lain (2011: 28). Dengan label peduli
setiap urusan atau kegiatan dengan mencari terhadap kegiatan sosial, maka hal yang
celah untuk melakukan tindakan yang dilakukan tersebut seolah-olah menjustifikasi
sebenarnya mengingkari hati nurani. bahwa melakukan korupsi tidak menjadi
Misalnya bagaimana seseorang pejabat publik masalah bila dimanifestasikan dalam bentuk
menyusun anggaran dengan melakukan mark sumbangan ke kegiatan agama dan kegiatan
up sehingga tidak sesuai dengan harga sosial lainnya. Tentu saja hal ini sangat
kewajaran. Bagaimana seseorang ingin bertentangan dengan nilai-nilai etis yang tidak
mendapatkan jabatan tertentu, maka pejabat memberi ruang sedikitpun untuk
diatasnya memberi celah dengan menawarkan membenarkan bahwa tindakan korupsi
suatu ‘harga’ atas suatu jabatan tertentu. diperbolehkan bila hasil korupsi tersebut
Menurut London, penyalahgunaan yang dihibahkan untuk kegiatan sosial.
dilakukan tidak hanya didefinisikan dari Menurut Haryatmoko, apa yang
sudut pandang hukum, tetapi juga harus dipertaruhkan dalam habitat buruk korupsi
diperhitungkan pemaknaan sosial dan standar adalah pembentukan mental bangsa (mental
budaya, artinya korupsi menggerogoti nilai- menerabas), egoisme, tak peduli kesejahteraan
nilai kepemimpinan, kewarganegaraan, bersama, tidak peka terhadap ketidakadilan,
representasi, deliberasi dan akuntabilitas redupnya solidaritas (2011: 28). Apapun
(Haryatmoko 2011: 29). Dengan demikian, argumen yang ingin membenarkan tindakan
korupsi tidak dipandang berdampak pada korupsi tetap bertentangan dengan nilai-nilai
sudut pandang hukum tetapi juga etis bahkan akan menjadikan pelemahan
dipertimbangkan pada dampak terhadap mental bangsa dan mereduksi konsep
nilai-nilai sosial, budaya dan nilai-nilai keadilan.
kepemimpinan yang lebih dalam maknanya. Dijelaskan oleh Haryatmoko bahwa etika
Dalam hal ini hukuman tidak akan berhasil publik berupaya mengelaborasi agar norma
memberhentikan seseorang untuk etika semakin tercermin dalam regulasi
menghindari dari tindakan korupsi bila orang pelayanan publik (2011: 31). Organisasi publik
tersebut tidak menanamkan nilai-nilai tidak lain dibentuk dalam rangka
tersebut secara mendalam dan terrepresentasi memberikan pelayanan publik sehingga
dalam setiap perilakunya. Bahkan akan lebih publik dapat mengakses layanan publik
memprihatinkan bila hasil tindakan korupsi dengan cara yang cepat, mudah dan selaras
dimanipulasi untuk manifestasi kegiatan dengan norma yang berlaku. Dengan
sosial atau lebih dikenal dengan impunity. demikian, apabila di dalam pelayanan publik
Menurut Haryatmoko, impunity menjadi salah masyarakat dihadapkan pada situasi bahwa
satu sebab mewabahnya korupsi dan tiadanya untuk mempercepat pelayanan ada harga
rasa bersalah yaitu mengurangi rasa bersalah

118 | PUBLISIA (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017
tertentu yang harus dibayar, maka etika yang saling bertentangan, tetapi mampu
publik tidak hadir dalam pelayanan tersebut. memberi pemecahan dengan
Adapun tujuan etika publik menurut mengesampingkan kepentingan pribadi atau
Haryatmoko adalah ingin menjamin agar ada kelompok (Haryatmoko 2011: 73). Integritas
integritas organisasi atau badan pemerintah, memang akan diuji saat pejabat publik
yang dimulai dengan integritas pejabat publik dihadapkan pada situasi penggunaan sumber-
yang tepat janji (2011: 35). Integritas pejabat sumber yang ditujukan untuk pelayanan
publik menjadi penting sebagai landasan publik, pertentangan di dalam hati nurani
integritas organisasi. Dengan demikian, akan semakin kuat bila harus
seseorang harus menjaga integritas dirinya mempertimbangkan antara kepentingan
agar mampu menghadirkan sosok yang pribadi dan kepentingan publik. Bila
positif dan dapat menjadi teladan bagi orang kepentingan pribadi lebih dominan, maka
lain. Terlebih bila sosok tersebut merupakan jalan untuk melakukan tindakan korupsi akan
pejabat publik, maka intergritas sebagai semakin kuat. Logika-logika untuk
pejabat publik layak untuk dipegang teguh membenarkan tindakan korupsi dapat
dan dipertahankan. dibangun dengan mencari celah di mana
Menurut Haryatmoko, integritas publik tindakan tersebut dapat dilakukan.
merupakan kualitas perilaku seseorang atau Dengan demikian, nilai-nilai etis
organisasi yang sesuai dengan nilai-nilai, selayaknya dijaga dan dipertahankan oleh
standar dan aturan moral yang diterima oleh pejabat publik agar integritas tetap terjaga
anggota organisasi dan masyarakat (2011: 72). saat suatu situasi dan keadaan menguji
Pejabat publik dalam hal ini kepala daerah integritas pribadi seorang pejabat publik atau
sangat perlu menjaga integritasnya karena kepala daerah. Hal yang mendasar mengapa
yang dihadapi tidak hanya bawahan di perlunya integritas pada sosok kepala daerah
lingkungan organisasi publik tetapi juga bahwa kepala daerah harus menjadi ‘teladan’
berhadapan dengan masyarakat yang sering baik bagi bawahannya dan masyarakat. Syafii
memberi penilaian atas perilakunya sebagai menegaskan bahwa salah satu teknik
kepala daerah. Ditambahkan oleh kepemimpinan pemerintahan Indonesia
Haryatmoko, bahwa integritas publik baru adalah teknik keteladanan (2013: 159 -160).
kelihatan ketika harus berhadapan dengan Keteladanan kepala daerah yang memiliki
kebijakan publik yang menyangkut integritas tinggi dan mampu menghayati dan
pengelolaan kekayaan negara. Integritas mendasari setiap tindakannya dalam ranah
publik berkaitan erat dengan penggunaan etika publik akan menjadi barometer bagi
sumber dana, sumber daya, aset dan bawahan dan masyarakat untuk bertindak
kekuasaan yang sesuai dengan tujuan jabatan seperti kepala daerah tersebut.
publik untuk digunakan dalam meningkatkan Dengan demikian, kepala daerah tidak
pelayanan publik (2011: 73). Bahkan integritas akan melakukan tindakan korupsi karena
publik akan teruji ketika pejabat publik tindakan tersebut jelas bertentangan dengan
dihadapkan pada pilihan-pilihan kewajiban etika publik dan mencederai integritas

Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017 PUBLISIA (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) | 119
dirinya. Masyarakat akan sulit membangun menjadi teladan bagi aparat pelayan publik
kepercayaan kembali kepada kepala daerah dan masyarakat di daerah tersebut.
yang telah melanggar etika publik. Dengan
demikian, sudah selayaknya setiap kepala DAFTAR PUSTAKA
daerah harus menjaga dirinya dengan Bertens, K., 2013, Etika, Edisi Revisi,
membetengi diri melalui etika publik agar Yogyakarta: Kanisius
dapat terhindar dari perilaku yang melanggar Haryatmoko, 2011, Etika Publik, untuk
etika publik dan mampu membawakan Integritas Pejabat Publik dan Politisi,
dirinya sebagai sosok kepala daerah yang Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
patut diakui integritas dirinya Pamudji, S., 1993, Kepemimpinan Pemerintahan
di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara
KESIMPULAN Pasolong, Harbani, 2013, Kepemimpinan
Kasus korupsi yang marak terjadi di Birokrasi, Bandung: Alfabeta
Indonesia mulai dari pusat hingga daerah Praja, Juhaya S., 2003, Aliran-aliran Filsafat dan
telah menjadi konsumsi bangsa Indonesia Etika, Jakarta: Kencana Prenadamedia,
dengan terjeratnya beberapa pejabat publik Sedarmayanti, 2009, Reformasi Administrasi
dan khususnya kepala daerah pada kasus Publik, Reformasi Birokrasi dan
korupsi. Korupsi yang marak dilakukan oleh Kepemimpinan Masa Depan, Bandung:
kepala daerah terjadi karena beberapa kepala Refika Aditama
daerah menafikan etika publik yang Syafii, Inu Kencana, 2013, Sistem Administrasi
seharusnya menjadi dasar segala perilaku dari Negara Republik Indonesia, Jakarta: Bumi
kepala daerah. Etika publik yang menuntun Aksara
kepala daerah untuk selalu Kaloh, J., 2014, Kepemimpinan Kepala Daerah,
mempertimbangkan baik dan buruknya suatu Pola Kegiatan, Kekuasaan dan Perilaku
tindakan yang akan dilakukkan sebenarnya Kepala Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi
sangat relevan bagi kepala daerah untuk tidak Daerah, Jakarta: Sinar Grafika
terseret kasus korupsi. Namun kenyataannya http://nasional.kompas.com/read/2017/09/19/0700
banyak kepala daerah yang tidak dapat 0031/hingga-september-2017-5-kepala-
menghindar untuk masuk dalam lingkaran daerah-terjaring-ott-kpk-siapa-saja-
kasus korupsi. mereka?page=all
Oleh karena itu, etika publik seyogyanya
benar-benar menjadi pegangan bagi kepala
daerah dalam mengelola organisasi publik
yang dipimpinnya agar pelayanan publik
dapat terealisir dengan baik dan etis. Etika
publik yang menjadi dasar dalam setiap
langkah dan tindakan kepala daerah akan
semakin menguatkan dirinya sebagai sosok
yang memiliki integritas tinggi dan dapat

120 | PUBLISIA (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai