Injeksi IC KEL. 6
Injeksi IC KEL. 6
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan definisi injeksi IC
2. Untuk menjelaskantujuan injeksi IC
3. Untuk menjelaskan indikasi injeksi IC
4. Untuk menjelaskan kontraindikasi injeksi IC
5. Untuk menjelaskan keuntungan injeksi IC
6. Untuk menjelaskan kerugian injeksi IC
7. Untuk menjelaskan pemberian injeksi IC
1.4 Manfaat
Manfaat Teoritis
Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang Injeksi Intracutan
Manfaat Praktis
1. Menambah pengetahuan mahasiswa dan masyarakat tentang definisi Injeksi IC
2. Menambah pengetahuan mahasiswa dan masyarakat tentang tujuan Injeksi IC
3. Menambah pengetahuan mahasiswa dan masyarakat tentang indikasi Injeksi IC
4. Menambah pengetahuan mahasiswa dan masyarakat tentang kontra indikasi IC
5. Menambah pengetahuan mahasiswa dan masyarakat tentang Keuntungan
6. Menambah pengetahuan mahasiswa dan masyarakat tentang kerugian
7. Menambah pengetahuan mahasiswa dan masyarakat tentang prosedur
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.5 Keuntungan injeksi IC(intracutan)
1. Suplai darah sedikit, sehingga absorbsi lambat
2. Bisa mengetahui adanya alergi terhadap obat tertentu.
3. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam pemberian obat
5
2.9 Prosedur pemberian obat injeksi IC(intracutan)
Pemberian obat secara intracutan adalah tindakan memasukkan obat kedalam tubuh
melalui jaringan kulit dengan menggunakan spuit. Pemberian obat secara intracutan
dapat dilakukan pada lengan bawah bagian dalam, dada bagian atas, dan punggung di
bawah scapula.
Contoh obat yang diberikan melalui injeksi intracutan adalah :
1. Vaksin Bacillus Calmette Guerrin (BCG) 0,05 ml
0,1 ATS atau ADS + 0,9 NaCl untuk menetralisir endotoksin dari kuman tetanus atau
difteri.
2. Adrenalin 1%.
0,1 ml vaksin sel diploid manusia (pasteur mariex) untuk vaksin rabies.
3. Ekstrak allergen.
Tujuan :
1. Untuk tes diagnostik terhadap alergi.
2. Mengetahui reaksi obat tertentu.
3. Untuk tes penyakit tertentu.
6
10. Ampul : ketuk obat yang ada di ujung ampul, patahkan leher ampul dengan
tangan menggunakan kain kasa.
11. Isi spuit sebanyak 0,1 ml dan larutkan dengan aquabides bila perlu.
12. Flakon/vial : isap udara sebanyak cairan yang diperlukan. Tusuk jarum
dengan posisi bavel tegak. Suntikkan udara kedalam flakon. Balik flakon,
dengan tangan kiri memegang flakon dengan ibu jari dan jari tengah
sedangkan tangan kanan memegang ujung barrel dan plugger. Jaga ujung
jarum dibawah cairan. Biarkan tekanan udara membantu mengisi obat dalam
keadaan spuit. Setelah selesai, tarik jarum dari flakon.
13. Ampul : masukkan jarum kedalam ampul. Isap obat. Jaga ujung jarum berada
di bawah cairan setelah selesai tarik jarum dari ampul
14. Buang udara dalam spuit,tutup kembali kemudian masukkan ke dalam bak
injeksi.
15. Pilih area penusukan kemudian, lakukan disinfeksi dengan kapas alkohol.
16. Lakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghadap ke atas membentuk
sudut 15-200 dari permukaan kulit.
17. Masukkan obat perlahan-lahan hingga terjadi gelembung.
18. Tarik spuit tanpa melakukan masase.
19. Tandai daerah suntikan, tunggu 10 menit perhatikan reaksi pasien bila ada
rasa gatal berarti pasien alergi terhadap obat. Akan tetapi, jika tidak ada rasa
gatal lanjutkan pemberian obat.
20. Rapikan pasien.
21. Rapikan alat.
22. Cuci tangan
23. Dokumentasikan tindakan. (Sigalingging, 2012)
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Memberikan obat melalui suntikan intracutan atau intradermal adalah suatu tindakan
membantu proses penyembuhan melalui suntikan kedalam jaringan kulit atau
intradermis. Injeksi intracutan dimasukkan langsung kelapisan epidermis tepat dibawah
startum korneum.Umumnya berupa larutan atau suspensi dalam air volume yang
disuntikan sedikit (0,1 – 0,2 ml) digunakan untuk tujuan diagnosa.
Indikasi untuk injeksi intracutan yaitu pasien yang membutuhkan test alergi, pasien
yang akan melakukan vaksinasi, menegakkan diagnosa penyakit, dan dilakukan sebelum
memasukan obat. Kontraindikasinya ialah pasien yang mengalamiinfeksipadakulit,
pasien dengan kulit terluka dan pasien yang sudah dilakukan skin test. Keuntungan
injeksi intracutan yaitu suplai darah sedikit, sehingga absorbsi lambat bisa mengetahui
adanya alergi terhadap obat tertentu dan memperlancar proses pengobatan dan
menghindari kesalahan dalam pemberian obat. Sedangkan, kerugiannyayaitu tuntutan
sperilitas sangat ketat, memerlukan petugas terlatih yang berwenang untuk melakukan
injeksi dan adanya resiko toksisitas jaringan dan akan terasa sakit saat penyuntikan.
Prinsipnya sebelum memberikan obat, perawat harus mengetahui diagnosa medis
pasien, indikasi pemberian obat, dan efek samping obat, dengan prinsip 10 benar, setelah
dilakukan injeksi, juga tidak boleh dilakukan pemijatan pada area yang telah diinjeksi
karena akan mempengaruhi hasil test. Sebelum dilakukan prosedur injeksi, terlebih
dahulu dilakukan persiapan alat, persiapan pasien, dan persiapan lingkungan.Setelah
tindakan perawat juga harus melakukan dokumentasi, mencatat tindakan yang telah
dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi / respon klien terhadap obat
perawat yang melakukan) pada catatan keperawatan.
3.2 Saran
Pada saat melakukan injeksi intracutan, hendaknya terjalin hubungan terapeutik antara
perawat dan pasien, karena biasanya pasien berubah menjadi cemas ketika akan
dilakukan injeksi. Kerjasama antara perawat dan pasien juga sangat dibutuhkan. Hal ini
bertujuan agar tindakan yang dilakukan lancar dan mendapat hasil yang maksimal.
8
DAFTAR PUSTAKA
Potter, & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan Buku 2 . Jakarta: Salemba Medika.
http://dhitaalfan.blogspot.com/2017/04/injeksi-intracutan_10.html