MATERI

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan harta paling berharga di dunia, ungkapan tersebut terucap
ketika orang sudah tidak sehat lagi atau dengan kata lain bila orang tersebut sedang jatuh
sakit. Pendidikan kesehatan merupakan sebuah proses yang amat kompleks. Oleh karena itu,
setiap orang perlu diberikan informasi tentang kesehatan agar dapat menjalankan hidup
yang sesuai dengan prinsip kesehatan.
Kesehatan bertujuan untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat Sekolah secara
optimal. Guna pencapaian tujuan tersebut, masyarakat Sekolah didorong agar tahu
permasalahan dan pencarian jalan untuk mengatasi berbagai masalah yang muncul. Upaya
membina gaya hidup sehat itu, terdapat sejumlah faktor yang ikut terlibat. Guru pendidikan
jasmani dan kesehatan menduduki posisi yang sangat strategis dalam meletakkan dasar yang
kuat bagi kualitas hidup sehat generasi di masa yang akan datang. Terkait dengan tugas ini
adalah pengembangan pengalaman belajar di sekolah.
Kesehatan pribadi adalah kesehatan bagian-bagian tubuh kita masing-masing yaitu
meliputi kesehatan kulit, rambut dan kuku, kesehatan mata, hidung, telinga, mulut dan gigi,
tangan dan kaki, juga memakai pakaian yang bersih dan melakukan gerakan dan istirahat
(Suharto, 1997:2).
Jadi kesehatan pribadi merupakan usaha atau perilaku manusia untuk menjaga kesehatannya
sendiri. Adapun faktor yang mempengaruhi ada 8 aspek yaitu: kebersihan pribadi,
kebersihan lingkungan, makanan, hidup teratur, daya tahan tubuh, pencegahan terhadap
penyakit, fasilitas penunjang kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga.
b. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui pelayanan keperawatan di tingkat sekolah.
2) Untuk mengetahui program usaha kesehatan di sekolah.

1
1.3 Rumusan Masalah
a. Bagaimana pelayanan keperawatan di tingkat sekolah ?
b. Apa saja program usaha kesehatan di sekolah ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pelayanan Keperawatan Di Tingkat Sekolah


A. Pengertian
Pelayanan keperawatan ditingkat sekolah adalah pendídikan pencegahan
penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks. Pelayanan kesehatan di
sekolah diutamakan.
a. Peningkatan kesehatan (promotif),  dilaksanakan melalui kegiatan intra kurikuler
dan penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan oleh tenaga kesehatan disekolah.
Contohnya :
1. Kegiatan penyuluhan gizi,
2. Kesehatan pribadi,
3. Penyakit menular,
4. Cara menggosok gigi yang benar,
5. Cara mengukur tinggi dan berat badan
6. Cara memeriksa ketajaman penglihatan.
b. Pencegahan (preventif)  dilaksanakan melalaui kegiatan peningkatan daya tahan
tubuh.
Contohnya :
1. Imunisasi oleh petugas puskesmas,
2. Pemberantasan sarang nyamuk,
3. Pengobatan sederhana oleh dokter kecil,
4. Kegiatan penjaringan kesehatan bagi siswa kelas I yang baru masuk dan
pemeriksaan berkala setiap 6 bulan bagi seluruh siswa.
c. Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif),  dilakukan melalui
kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit dan untuk
meningkatkan kemamapuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi
normal. Kegiatan :
1. Pengobatan ringan untuk mengurangi derita sakit
2. Pertolongan pertama di sekolah serta rujukan medik ke puskesmas.

3
3. Kasus kecelakaan, keracunan atau kondisi lain yang membahayakan nyawa dan
kasus penyakit khusus.

B. Peran Perawat Kesehatan Sekolah


a. Sebagai pelaksana askep di sekolah, perawat mempunyai peran :
1) Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan
pengumpulan data, analisis data serta perumusan dan prioritas masalah
2) Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama Tim Pemina Usaha Kesehatan di
Sekolah (TPUKS)
3) Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun
4) Menilai dan memantau kegiatan UKS
5) Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
b. Sebagai pengelola kegiatan UKS, perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas
menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS atau dapat juga ditunjuk sebagai
seorang koordinator UKS I tingkat puskesmas. Bila perawat kesehatan ditunjuk
sebagai koordinator makan pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi tanggung
jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.
c. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan, peranan perawat kesehatan dalam
memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara langsung melalui
penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal atau tidak langsung sewaktu
melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik perseorangan.

C. Fungsi Perawat Sekolah


1. Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan memberikan
pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah
2. Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan fisik
sekolah
3. Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program kesehatan masyarakat
yang lain.

4
D. Peran Sekolah Dalam Meningkatkan Kesehatan
a. Fasilitas dan program pendidikan jasmani atau olah raga memadai dan terprogram
dengan baik, di sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar.
b. Menciptakan dan meningkatkan kesehatan peserta didik.
Upaya yang dilakukan : Menciptakan lingkungan Sekolah Sehat (Health Promoting
School/HPS) melalui UKS.

E. Menurut WHO (DEPKES 2008) ada 6 ciri utama sekolah yang dapat mempromosikan
atau meningkatkan kesehatan :
1. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu
peserta didik, orangtua dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di
masyarakat.
2. Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan sehat dan aman, meliputi :
a) Sanitasi dan air yang cukup
b) Bebas dari pengaruh negatif
c) Pekarangan sekolah yang aman
d) Dukungan masyarakat yang sepenuhnya
e) Bebas dari segala macam bentuk kekerasan
f) Suasana yang memperdulikan pola asuh, rasa hormat dan saling percaya
3. Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :
Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun orangtua.
4. Memberikan akses untuk di laksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu :
a) Kerjasama dengan Puskesmas setempat
b) Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana
c) Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan keamanan
makanan
5. Menerapkan kebijakan dan upaya di sekolah untuk mempromosikan dan
meningkatkan kesehatan, yaitu :
a) Kebijakan yang di dukung oleh staf sekolah termasuk mewujudkan proses belajar
mengajar yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh
masyarakat sekolah

5
b) Kebijakan-kebijakan dalam memberikan pelayanan yang adil untuk seluruh siswa
c) Kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkoba
termasuk alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan
6. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat,
dengan :
a) Memperhatikan adanya masalah kesehatan masyarakat yang terjadi
b) Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat

2.2 Program Usaha Kesehatan Sekolah (Uks)


A. Pengertian
Kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani, atau mental
dan sosial, bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan, (M.
Dwijo Martoyo 1987:7). Sejalan dengan pengertian tersebut usaha kesehatan terutama
ditujukan kepada usaha peningkatan kesehatan masyarakat dengan mencakup antara lain
: mencegah penyakit, memperpanjang hidup manusia, meningkatkan hidup yang sehat,
memberantas penyakit menular, dan membina peranserta masyarakat dalam rangka
memelihara kesehatan. Usaha membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat
dilakukan secara terpadu, baik dengan program pendidikan di sekolah melalui pendidikan
olahraga dan kesehatan, melalui usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan
dan pemeliharaan kesehatan(Dirjen Diskesmen, 1985:6).
Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan Usaha Kesehatan Sekolah adalah
upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara
terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan
agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan
kesehatan lingkungan sekolah (Effendi,1998).

B. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah


Tujuan usaha kesehatan sekolah adalah mencapai kesehatan anak didik yang
sebaik-baiknya hingga dapat tumbuh secara harmonis, efisien dan optimal dalam
mencapai manusia Indonesia sehat jasmani, rohani dan mental, (DEPKES. R.I 1982 : 15).

6
Tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk mencapai potensi maksimal yang ada
pada anak didik, sebab dengan menjalankan usaha kesehatan sekolah di harapkan kita
mendapat anak didik yang sehat jasmaniah, rohaniah dan sosial, yaitu :
1. Tumbuh dan berkembang sesuai dengan umurnya.
2. Memiliki sikap, tingkah laku dan kebiasaan sehat
3. Tidak mempunyai kelainan dan mengidap penyakit.(Soepeno B.A 1984 : 49).
Menurut Mu’rifah dan Hardianto Wibowo (1992 : 131), tujuan umum Usaha
Kesehatan Sekolah adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya sedangkan tujuan khusus UKS adalah
untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik,
yang didalamnya mencakup :
1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip
hidup sehat, serta partisipasi aktif dalam usaha peningkatan usaha kesehatan di
sekolah dan perguruan agama, di rumah tangga, maupun di lingkungan masyarakat.
2. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, maupun sosial.
3. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan
narkoba, dan sebagainya.
Sasaran dari program usaha kesehatan sekolah adalah masyarakat sekolah yang
terdiri dari anak didik, Guru dan petugas sekolah lainnya (Sonja Poernomo. Dkk, 19782 :
15). Sedangkan menurut Soepeno B.A sasaran UKS adalah : murid, guru, petugas-
petugas sekolah lainnya dan lingkungan sekolah.

C. Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah.


1. Primer : Peserta didik sebagai sasaran primer,
2. Sekunder : Guru pamong belajar atau tutor orang tua, pengelola pendidikan dan
pengelola kesehatan serta TP UKS disetiap jenjang
3. Tertier : Lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK/RA sampai
SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama
serta pondok pesantren beserta lingkungannya.

7
4. Sasaran lainnya : Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan.

D. Batasan usaha kesehatan sekolah


Usaha Kesehatan sekolah (UKS) ialah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan
di sekolah-sekolah, dengan sasaran utamanya adalah anak-anak sekolah dan
lingkungannya (Mu’rifah,1992:131). Usaha ini dijalankan mulai dari Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Menengah pertama (SMP), sampai Sekolah Menengah Umum (SMU).
Sekolah sebagai lembaga (institusi) pendidikan merupakan media yang penting
untuk menyalurkan segala bentuk pembaruan tata cara dan kebiasaan hidup sehat, agar
lebih mudah tertanam pada anak-anak. Dengan demikian, akan dapat memberikan
pengaruh terhadap kehidupan keluarga, masyarakat sekitarnya, bahkan masyarakat yang
lebih luas lagi. Anak didik di kemudian hari diharapkan akan memiliki sikap dan
kebiasaan hidup dengan norma-norma kesehatan. Pendidikan kesehatan disakolah
melalui program UKS mempunyai peranan yang sangat efektif sebab :
1) Sekolah lanjutan tingkat pertama,sebagai masyarakat sekolah mempunyai komunitas
(peserta didik) yang sangat besar.
2) Sekolah Dasar, sebagai lembaga pendidikan, tersebar luas di seluruh pelosok tanah
air, dari pedesaan hingga kota-kota besar.
Dipandang dari segi pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa depan,
pelaksanaan UKS di SD adalah ekonomis. Apalagi untuk kepentingan ini masyaraskat
(orang tua murid) selalu dilibatkan dalam berbagai bentuk, melalui POMG (persatuan
orang tua murid dan guru).

E. Ruang Lingkup Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah.


Ruang lingkup kegiatan usaha kesehatan sekolah. Trias UKS :
1. Pendidikan kesehatan (Health Education in School)
Tujuan :
a) Peserta didik memiliki pengetahuan tentang kesehatan,
b) Mengembangkan teknologi tepat guna tentang kesehatan,
c) Mampu bertahan hidup dari segala ancaman yang membahayakan fisik maupun

8
2. Pelayanan kesehatan (School Health Service)
a) Kegiatan peningkatan (Promotif), latihan keterampilan teknis pemeliharaan
kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran
kesehatan. Contoh : kader kesehatan sekolah, olahraga, kesenian, berkebun dan
lomba.
b) Kegiatan pencegahan (Preventif), memelihara kesehatan bersifat umum dan
khusus, penjaringan kesehatan bagi anak, monitoring peserta didik,
melakukan usaha pencegahan penyakit menular.
c) Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (Kuratif), mendiagnosa dini terhadap
suatu penyakit, melakukan pengobatan terhadap penyakit, imunisasi,
melaksanakan P3K dan tindakan rujukan ke puskesmas serta pemberian makanan
tambahan anak sekolah (Delawati, 2007).
3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat : kesehatan lingkungan fisik, psikososial, dan
budaya.

F. Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah


Pelaksanaan UKS menuntut garapan bersama. Oleh karena itu, Pembentukan
BKUKS di semua tingkat sangat penting. Kerja sama itu semakin diperlukan karena
disekolah tidak ada guru atau tenaga khusus untuk menangani UKS. Tulang punggung
pelaksanaan UKS di Sekolah adalah guru, dan berbagai tenaga kesehatan seperti dokter,
ahli gizi, dan paramedis. Pelaksanaan UKS di SD juga menuntut kerjasama dari semua
pihak baik guru, siswa, maupun orang tua. Usaha kesehatan sekolah mempunyai 3 (tiga)
program, yang dikenal dengan TRIAS UKS, yaitu terdiri dari pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan dan lingkungan sekolah yang sehat.
1. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang bertujuan untuk
mengubah perilaku seseorang menjadi baik bagi kehidupan diri sendiri dan
masyarakat serta bertanggungjawab dalam melaksanakan kegiatannya. Hal ini,
dikemukakan dalam undang-undang pokok pendidikan tahun 1954 nomor 12 sebagai
tujuan pendidikan yang membentuk manusia susila yang cakap, warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.

9
Pendidikan kesehatan berarti menanamkan kebiasaan hidup sehat dan
mendorong anak-anak didik untuk turut serta dalam usaha-usaha kesehatan dan
bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri beserta lingkungannya. Kegiatan yang
dijalankan di sekolah adalah memberikan pengertian tentang segala sesuatu yang
bersangkut pautdengan masalah kesehatan, dan menanamkandasar-dasar kebiasaan
hidup sehat, serta mendorong anak didik untuk ikut serta secara aktif dalam setiap
usaha kesejahteraan diri, keluarga, dan lingkungannya.
Caranya adalah dengan mengintegrasikan pendidikan kesehatan kedalam
berbagai mata pelajaran yang relevan,dan semua kegiatan yang dilakukan di sekolah.
Mata pelajaran yang sangat relevan adalah pendidikan jasmani atau olahraga.
Pendidikan kesehatan bertujuan menanamkan pengetahuan, pandangan dan
kebiasaan hidup sehat kepada para siswa agar siswa berprilaku hidup sehat dan dapat
ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri serta lingkungannya, memiliki
daya tangkal terhadap narkotika, alkohol dan zat-zat kesehatan.
Hal-hal yang diberikan pada pendidikan kesehatan antara lain
meliputi :
a. Kebersihan perorangan dan lingkungan
b. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
c. Gizi
d. Pencegahan kecelakaan (keamanan) dan PPPK
e. Perawatan orang sakit di rumah
f. Mengenal dan tahu cara memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (Rumah
Sakit, Dokter, dan Puskesmas)
g. Mengetahui dan mempunyai daya tangkal terhadap akibat penyalahgunaan
narkotika, obat-obat/zat berbahaya.
2. Pelayanan Kesehatan di Sekolah
Pelayanan Kesehatan di sekolah, mempunyai tujuan :
a) Mengikuti pertumbuhan dan perkembangan para siswa.
b) Mengetahui bila ada kelainan gangguan kesehatan sedinimungkin.
c) Pencegahan penyakit menular.
d) Pengobatan secepat-cepatnya (pengobatan sederhana)

10
e) Rehabilitasi (pemulihan).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah :
a) Pemeriksaan kesehatan secara berkala.
b) Pemeriksaan kesehatan secara umum.
c) Pengukuran berat badan dan tinggi badan para siswa secara berkala.
d) Pemeliharaan dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah.
e) Pencegahan danpemberantasanpenyakit menular,memberantas sumber infeksi dan
mencegah tercemarnya makanan oleh kuman.
f) Usaha di bidang gizi.
g) Kesehatan gigi di sekolah.
h) Pengobatan ringan dan P3K.
i) Mengirimkan atau merujuk mereka yang membutuhkan pengobatan dan
perawatan lebuh lanjut ke Puskesmas atau rumah sakit.(Mu’rifah 1992 : 131).
Di dalam pelaksanaannya, pelayanan kesehatan di sekolah ini dapat dilakukan
oleh semua petugas kesehatan, khususnya petugas kesehatan UKS dari Puskesmas
dan sebagian dapat dilakukan oleh guru dan para siswa.(Mu’rifah 1992 : 133)
3. Lingkungan Kehidupan Sekolah Yang Sehat
Menurut Sonja Poernomo (1978: 44-72) bahwa program Usaha Kesehatran
Sekolah meliputi lingkungan fisik dan lingkungan mental (psikis) yang kesemuanya
harus memenuhi syarat-syarat kesehatan. Lingkungan fisik sekolah meliputi :
a. Bangunan sekolah dan lingkungannya :
1) Gedung sekolah, beserta peralatannya.
2) Halaman, kebun,pekarangan sekolah.
3) Pembuangan sampah,tinja dan air limbah.
4) Sumber air
5) Warung skolah
6) Tempat berolahraga.
7) Pagar sekolah.
b. Kebersihan Lingkungan.

11
Pemeliharaan kebersihan lingkungan adalah faktor yang sangat penting
dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Pemeliharaan kebersihan
lingkungan antara lain :
1) Membersihkan peralatan sekolah.
2) Membersihkan lantai.
3) Membersihkan WC dan kamar kecil setiap hari.
4) Membersihkan kaca-kaca jendela.
5) Membersihkan saluran air
6) Pemeliharaan tanaman-tanaman, kebersihan halaman. (Mu’rifah ,1992:133)

G. Sarana dan Prasarana Usaha Kesehatan Sekolah


Mengenai sarana dan prasarana Usaha kesehatan sekolah dijelaskan oleh Djonet
Soetatmo (1982, 122-123) meliputi :
1. Ruang UKS atau klinik sekolah
2. Alat-alat pemeriksaan yang diperlukan
3. Alat-alat PPPK
4. Obat-obatan sehari-hari yang diperlukan

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pelayanan keperawatan ditingkat sekolah adalah pendídikan pencegahan penyakit,
peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks. Pelayanan kesehatan di sekolah
diutamakan.
Kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani, atau mental dan
sosial, bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan, (M. Dwijo
Martoyo 1987:7). Sejalan dengan pengertian tersebut usaha kesehatan terutama ditujukan
kepada usaha peningkatan kesehatan masyarakat dengan mencakup antara lain : mencegah
penyakit, memperpanjang hidup manusia, meningkatkan hidup yang sehat, memberantas
penyakit menular, dan membina peranserta masyarakat dalam rangka memelihara kesehatan.
Usaha membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat dilakukan secara terpadu, baik
dengan program pendidikan di sekolah melalui pendidikan olahraga dan kesehatan, melalui
usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan(Dirjen
Diskesmen, 1985:6).

3.2 Saran
Setelah mempelajari dan mendalami program keperawatan kesehatan sekolah,
diharapkan mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang program-progran
kesehatan di sekolah dalam mencegah terjadinya penyakit. Diharapkan baik mahasiswa
maupun masyarakat dapat memahami tentang pentingnya program kesehatan di sekolah,
khususnya mahasiswa diharapkan mampu memahami tidak hanya program kesehatan
sekolah tetapi juga cara pencegahan atau penanggulangan terhadap penyakit yang sering
terjadi di lingkungan sekolah.

13
DAFTAR PUSTAKA

M. Dwijo Martoyo, Sutrisno,1987, Pendidikan Kesehatan dan Usaha Kesehatan Sekolah, Tiga
Serangkai, Solo.
Mu’rifah, dan Hardianto Wibowo, 1992, Pendidikan Kesehatan, Deparemen Pendidikan dan
Kebudayaan RI, Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1983, Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai