Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada
potensi biologik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling
berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses
yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri pada setiap
anak.
Oleh karena itu, tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah,
tenaga kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai
kesehatan yang optimal. Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah
dambaan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu
memperhatikan,mengawasi, dan merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang
anak dapat berlangsung secara alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada
orang dewasa atau orang tua. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa
balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya.
Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,kesadaran
sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga
dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan atau
stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak akan optimal
bila interaksi diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Untuk bisa merawat dan
membesarkan anak secara maksimal tentu kita perlu mengetahui banyak hal yang
berkaitan dengan anak itu sendiri, yang pada gilirannya akan menjadi bekal yang sangat
berharga bagi kita dalam merawat dan membesarkan buah hati kita.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa maksud dari Tumbuh Kembang Anak ?
2. Bagaimana prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan ?
3. Seperti apa Indikator Perkembangan dan Pertumbuhan Anak ?
4. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang ?
5. Bagaimana Ciri – Ciri Tumbuh Kembang ?
6. Seperti apa Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak ?
7. Bagaimana Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak ?
C. Tujuan
a. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami isi dari Makalah ini.
b. Tujuan khusus
1. Mahasiswa dapa mmahami apa maksud dari Tumbuh Kembang Anak.
2. Mahasiswa dapat memahami bagaimana prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan.
3. Mahasiswa dapat memahami seperti apa Indikator Perkembangan dan
Pertumbuhan Anak.
4. Mahsiswa dapat memahami apa Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang.
5. Mahasiswa dapat memahami bagaimana Ciri – Ciri Tumbuh Kembang.
6. Mahasiswa dapat memahami seperti apa Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan
Anak.
7. Mahasiswa dapat memahami bagaimana Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan
Anak.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tumbuh Kembang


Pertumbuhan (growth) adalah merupakan peningkatan jumlah dan besar sel di seluruh
bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan mensintesis protein-protein baru,
menghasilkan penambahan jumlah dan berat secara keseluruhan atau sebagian. Dalam
pertumbuhan manusia juga terjadi perubahan ukuran, berat badan, tinggi badan, ukuran
tulang dan gigi, serta perubahan secara kuantitatif dan perubahan fisik pada diri manusia itu.
Dalam pertumbuhan manusia terdapat peristiwa percepatan dan perlambatan. Peristiwa ini
merupakan kejadian yang ada dalam setiap organ tubuh.
Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu,yaitu secara
bertahap,berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami
peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif, psikososial maupun spiritual ( Supartini,
2000).
Perkembangan (development) adalah perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkatkan dan meluasnya kapasitas seseorang melalui
pertumbuhan, kematangan atau kedewasaan (maturation), dan pembelajaran (learning).
Perkembangan manusia berjalan secara progresif, sistematis dan berkesinambungan dengan
perkembangan di waktu yang lalu. Perkembangan terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi
kematangan organ mulai dari aspek fisik, intelektual, dan emosional. Perkembangan secara
fisik yang terjadi adalah dengan bertambahnya sempurna fungsi organ. Perkembangan
intelektual ditunjukan dengan kemampuan secara simbol maupun abstrak seperti berbicara,
bermain, berhitung. Perkembangan emosional dapat dilihat dari perilaku sosial lingkungan
anak.

B. Prinsip Pertumbuhan Dan Perkembangan


Secara umum pertumbuhan dan perkembangan memiliki beberapa prinsip dalam
prosesnya. Prinsip tersebut dapat menentukan ciri atau pola dari pertumbuhan dan
perkembangan setiap anak. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah sebagi berikut:

3
1. Proses pertumbuhan dan perkembangan sangat bergantung pada aspek kematangan
susunan syaraf pada manusia, di mana semakin sempurna atau kompleks kematangan
saraf maka semakin sempurna pula proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
dari proses konsepsi sampai dengan dewasa.
2. Proses perkembangan dan pertumbuhan setiap individu adalah sama, yaitu mencapai
proses kematangan, meskipun dalam proses pencapaian tersebut tidak memiliki
kecepatan yang sama antara individu yang satu dengan yang lain.
3. Proses pertumbuhan dan perkembangan memiliki pola khas yang dapat terjadi mulai dari
kepala hingga ke seluruh bagian tubuh atau juga mulai dari kemampuan yang sederhana
hingga mencapai kemampuan yang lebih kompleks sampai mencapai kesempurnaan dari
tahap pertumbuhan dan perkembangan (Narendra, 2002).
C. Indikator Perkembangan dan Pertumbuhan Anak
1. Pertumbuhan pada anak
a. Berat Badan
Pada masa pertumbuhan berat badan bayi dibagi menjdai dua yaitu usia 0-6 bulan
dan usia 0-12 bulan. Untuk usia 0-6 bulan berat badan akan mengalami
penambahan setiap seminggu sekita 140 -200 gram dan berat badannya akan
menjadi dua kali berat badan lahir pada akhir bulan ke 6. Sedang kan pada usia 6-
12 bulan terjadi penambahan setiap seminggu sekitar 40 gram dan pada akhir
bulan ke 12 akan menjadi penambahan 3 kali lipat berat badan lahir.Pada masa
bermain, terjadi penambahan berat badan sekitar 4 kali lipat dari berat badan lahir
pada usia kurang lebih 2,5 tahun serta penambahan berat badan setiap tahunnya
adalah 2-3 kilogram. Pada masa pra sekolah dan sekolah akan terjadi penambahan
berat badan setiap tahunya kurang lebih 2-3 kilogram.
b. Tinggi badan
Pada usia 0-6 bulan bayi akan mengalami penambahan tinggi badan sekitar 2,5
cm setiap bulannya. Pada usia 6-12 bulan akan mengalami penambahan tinggi
badan hanya sekitar 1,25 cm setiap bulannya.pada akhir tahun pertama akan
meningkat kira-kira 50% dari tinggi badan waktu lahir. Pada masa bermain
penambahan selama tahun ke 2 kurang lebih 12 cm sedangkan penambahan tahun
ketiga rata-rata 4-6 cm. Pada masa pra sekolah, khususnya diakhir usia 4 tahun,

4
terjadi penambahan rata-rata 2 kali lipat dari tinggi badan waktu lahir dan
mengalami penambahan setiap tahunya kurang lebih 6-8 cm. Pada masa sekolah
akan mengalami penambahan setiap tahunnya.setelah usia 6 tahun tinggi badan
bertambah rata-rata 5 cm, kemudian pada usia 13 tahun bertambah lagi menjadi
rata-rata 3 kali lipat dari tinggi badan waktu lahir.
c. Lingkar Kepala
Pertumbuhan pada lingkar kepala ini terjadi dengan sangat cepat sekitar 6 bulan
pertama, yaitu dari 35 -43 cm. Pada usia-usai selanjutnya pertumbuhan lingkar
kepala mengalami perlambatan. Pada usia 1 tahun hanya mengalami pertumbuhan
kurang lebih 46,5 cm. Pada usia 2 tahun mengalami pertumbuhan kurang lebih 49
cm, kemudian akan bertambah 1 cm sampai dengan usia tahun ke tiga bertambah
lagi kurang lebih 5 cm sampai dengan usia remaja.
d. Gigi
Pertumbuhan gigi pada masa tumbuh kembang banyak mengalami perubahan
mulai dari pertumbuhan sampai penanggalan. Pertumbuhan gigi menjadi 2 bagian
yaitu bagaian rahang atas dan bagian rahang bawah.
a. Pertumbuhan gigi bagian rahang atas
 Gigi insisi sentral pada usia 8-12 bulan
 Gigi insisi lateral pada usia 9-13 bulan
 Gigi taring atau kakinus paa usia 16-22 bulan
 Molar pertama anak laki-laki pada usia 13-19 bulan
 Molar pertama anak perempuan pada usia 14-18 bulan, sedangkan
molar kedua pada usia 25-33 bulan
b. Pertumbuhan gigi bagian rahang bawah
 Gigi insisi sentral pada usia 6-1 bulan
 Gigi insisi lateral pada usia 10-16 bulan
 Gigi taring atau kakinus paa usia 17-23 bulan
 Molar pertama anak laki-laki pada usia 14-18 bulan
 Molar pertama anak perempuan pada usia 23-30-18 bulan
 Molar kedua pada usia 29-31 bulan

5
e. Organ Penglihatan
Perkembangan organ penglihatan dapat dimuali pada saat lahir. Pada usia 1 bulan
bayi memiliki perkembangan, yaitu adanya kemampuan melihat untuk mengikuti
gerakan dalam rentang 90 derajat, dapat melihat orang secara terus menerus, dan
kelenjar air mata sudah mulai berfungsi. Pada usia 2-3 bulan memiliki penglihatan
perifer hingga 180 derajat. Pada usia 4-5 bulan kemampuan bayi untuk
memfiksasi sudah mulai pada hambatan 1,25 cm, dapat mengenali botol susu,
melihat tangan saat duduk atau berbaring, melihat bayangan di cermin, dan
mampu mengakomodasi objek. Usia 5-7 bulan dapat menyesuaikan postur untuk
melihat objek, mampu mengembangkan warna kesukaan kuning dan merah,
menyukai rangsangan visual kompleks, serta mengembangkan koordinasi mata
dan tangan. Pada usia 7-11 bulan mampu memfiksasi objek yang sangat kecil.
Pada usia 11-12 bulan ketajaman penglihatan mendekati 20/20, dapat mengikuti
objek yang dapat bergerak. Pada usia 12-14 bulan mampu mengidentifikasi
bentuk geometrik. Pada usia 18-24 bulan mampu berakamodasi dengan baik.
f. Organ Pendengaran
Sete;ah lahir, bayi sudah dapat berespons terhadap bunyi yang keras dan refleks.
Pada usia 2-3 bulan mampu memalingkan kepala ke smping bila bunyi setinggi
telinga. Pada usia 3-4 bulan anak memiliki kemampuan dalam melokalisasi bunyi
dengan makin kuat dan mulai mampu membuat bunyi tiruan. Pada usia 6-8 bulan
mampu berespons pada nama sendiri. Pada usia 10-12 bulan mampu mengenal
beberapa kata dan artinya. Pada usia 18 bulan mulai dapat membedakan bunyi.
Pada usia 36 bulan mampu membedakan bunyi yang halus dalam bicara. Pada
usia 48 bulan mulai membedakan bunyi yang serupa dan mampu mendengarkan
yang lebih halus.
g. Organ Seksual
Pertumbuhan organ seksual laki-laki antara lain terjadinya pertumbuhan yang
cepat pada penis pada usia 12-15 tahun, testis pada usia 11-15 tahun, kemudian
rambut pubis pada usia 12-15 tahun. Perkembangan pubertas diawali dengan
beberapa tahap sebagai berikut (Soetjiningsih, 1998).

6
 Tahap I (Prapubertas) : pada dasarnya sama dengan masa anak-anak, tidak
terdapat rambut pubis
 Tahap III : Terjadi pembesaran penis awal terutama dalam panjang,
testis dan skrotum terus membesar, serta rambut lebih lebat, kasar, keriting, dan
merata pada seluruh pubis.
 Tahap IV : Terjadi peningkatan ukuran penis denga pertumbuhan
diameter, glans lebih besar dan lebih lebar, serta skrotum lebih gelap.
Perkembangan organ seksual perempuan antara lain terjadinya pertumbuhan payudara
antara usia 10-15 tahun dan rambut pubis antara usia 11-14 tahun. Perkembangan
payudara memiliki tahap-tahap sebagai berikut.
 Tahap I : Tumbuhnya puting susu dengan area kecil, penonjolan disekitarpapila,
dan terjadinya pembesaran diameter areola
 Tahap II : Pembesaran lanjut dari payudara dan areola tanpa pemisahan
konturnya
 Tahap III : Terjadi proyeksi areola dan papila
 Tahap IV : Tahap konfigurasi dewasa pryoksi papila yang hanya disebabkan
oleh resesi areola ke dalam kontur umum

Pertumbuhan rambut pubis memililiki tahap-tahap sebagai berikut (wong,1996).

 Tahap I : Tidak terdapat rambut pubis


 Tahap II : Terjadi pertumbuhan rambut pubis yang jarang
 Tahap III : Rambut pubis lebih hitam, kasar, kriting dan merata pada seluruh pubis
 Tahap IV : Rambut pubis lebih lebat dan kriting
 Tahap V : Rambut pubis orang dewasa dalam penyebaran, baik kuantitas, jenis,
maupun pola penyebaran kebagian dalam paha

D. Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang


Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda antara satu
dengan manusia lainnya, bisa dengan cepat bahkan lambat, tergantung pada individu dan
lingkungannya. Proses tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor di antaranya :
a. Faktor heriditer/ genetik

7
Faktor heriditer Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu,
yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan
mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif, psikososial maupun
spiritual ( Supartini, 2000).
Merupakan faktor keturunan secara genetik dari orang tua kepada anaknya. Faktor ini
tidak dapat berubah sepanjang hidup manusia, dapat menentukan beberapa karkteristik
seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, dan beberapa
keunikan sifat dan sikap tubuh seperti temperamen.
Faktor ini dapat ditentukan dengan adanya intensitas dan kecepatan dalam pembelahan
sel telur, tingkat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas, dan
berhentinya pertumbuhan tulang. Potensi genetik yang berkualitas hendaknya dapat
berinteraksi dengan lingkungan yang positif agar memperoleh hasil yang optimal.
b. Faktor Lingkungan/ eksternal
Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi individu setiap hari mulai lahir
sampai akhir hayatnya, dan sangat mempengaruhi tercapinya atau tidak potensi yang
sudah ada dalam diri manusia tersebut sesuai dengan genetiknya. Faktor lingkungan ini
secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Lingkungan pranatal (faktor lingkungan ketika masihdalam kandungan)
Faktor prenatal yang berpengaruh antara lain gizi ibu pada waktu hamil, faktor
mekanis, toksin atau zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas, dan anoksia
embrio.
2) Lingkungan postnatal ( lingkungan setelah kelahiran )
Lingkungan postnatal dapat di golongkan menjadi :
1. Lingkungan biologis, meliputi ras, jenis kelamin, gizi, perawatan kesehatan,
penyakit kronis, dan fungsi metabolisme.
2. Lingkungan fisik, meliputi sanitasi, cuaca, keadaan rumah, dan radiasi.
3. Lingkungan psikososial, meliputi stimulasi, motivasi belajar, teman sebaya, stress,
sekolah, cinta kasih, interaksi anak dengan orang tua.
4. Lingkungan keluarga dan adat istiadat, meliputi pekerjaan atau pendapatan
keluarga, pendidikan orang tua, stabilitas rumah tangga, kepribadian orang tua.
c. Faktor Status Sosial ekonomi

8
Status sosial ekonomi dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Anak yang lahir
dan dibesarkan dalam lingkungan status sosial yang tinggi cenderung lebih dapat
tercukupi kebutuhan gizinya dibandingkan dengan anak yang lahir dan dibesarkan dalam
status ekonomi yang rendah.
d. Faktor nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen penting dalam menunjang kelangsungan proses
tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi
seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan
tersebut tidak di penuhi maka proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat.
e. Faktor kesehatan
Status kesehatan dapat berpengaruh pada pencapaian tumbuh kembang. Pada anak
dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk tumbuh kembang sangat mudah.
Namun sebaliknya, apabila kondisi status kesehatan kurang baik, akan terjadi
perlambatan.

E. Ciri – Ciri Tumbuh Kembang


Tumbuh kembang merupakan suatu proses utama yang hakiki dan khas pada anak, dan
merupakan suatu yang terpenting pada anak tersebuut. Tumbuh kembang anak ini terutama
mempunyai ciri – ciri antara lain :
a. Bahwa manusia itu bertumbuh dan berkemang sejak dalam Rahim sebagai janin, akan
berlanjut denga proses tumbuh kembang anak, dan kemudian proses tumbuh kembang
dewasa.
b. Dalam periode tertentu, terdapat adanya periode percepatan atau periode perlambatan,
antara lainnya :
1. Pertumbuhan cepat terdapat pada masa janin
2. Pertumbuhan yang cepat sekali terjadi dalam tahun pertama, yang kemudia secara
berangsur angsur berkurang sampai usia 3-4 tahun
3. Pertumbuhan berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik.
4. Kemudian pertumbuhan cepat kembali pada masa akil balik (12-16 tahun)
5. Selanjutnya pertumbuyan kecepatan secara berangsur angsur berkurang sampai suatu
waktu (sekitar usia18 tahun) berhenti.

9
c. Terdapat adanya laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ organ
d. Tumbuh kembang merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh dua factor penentu,
yaitu factor genetic yang merupakan factor bawaan, yang menunjukkan potensi anak dan
factor lingkungan, yang merupakan factor yang menentukan apakah factor genetic
(potensi) anak akan tercapai.
e. Pola perkembangan anak mengikuti arah perkembangan yang disebut sefalokoudal (dari
arah kepala kemudian ke kaki) dan proksimal-distal (menggerakkan anggota gerak yang
paling dekat dengan pusat, kemudian baru yang jauh).
f. Pola perkembangan anak sama pada setiap anak, tetapi kecepatannya berbeda-beda.
dirahasiakan , memperhatikan khusu', taqwa dan ibadah.

F. Aspek Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak


Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009) menyebutkan aspek-aspek
perkembangan yang dapat dipantau meliputi gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara
dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian.
1. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar, seperti duduk,
berdiri, dan sebagainya.
2. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh
otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu,
menjimpit, menulis dan sebagainya.
3. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah
dan sebagainya.
4. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri
anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan
ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan
sebagainya.

10
G. Tahap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat ditentukan oleh masa atau waktu
kehidupan anak. Menurut Hidayat (2008) secara umum terdiri atas masa prenatal dan masa
postnatal.
1. Masa prenatal
Masa prenatal terdiri atas dua fase, yaitu fase embrio dan fase fetus. Pada masa embrio,
pertumbuhan dapat diawali mulai dari konsepsi hingga 8 minggu pertama yang dapat
terjadi perubahan yang cepat dari ovum menjadi suatu organisme dan terbentuknya
manusia. Pada fase fetus terjadi sejak usia 9 minggu hingga kelahiran, sedangkan
minggu ke-12 sampai ke-40 terjadi peningkatan fungsi organ, yaitu bertambah ukuran
panjang dan berat badan terutama pertumbuhan serta penambahan jaringan subkutan dan
jaringan otot.
2. Masa postnatal
Terdiri atas masa neonatus, masa bayi, masa usia prasekolah, masa sekolah, dan masa
remaja.
a. Masa neonatus
Pertumbuhan dan perkembangan post natal setelah lahir diawali dengan masa
neonatus (0-28 hari). Pada masa ini terjadi kehidupan yang baru di dalam ekstrauteri,
yaitu adanya proses adaptasi semua sistem organ tubuh.
b. Masa bayi
Masa bayi dibagi menjadi dua tahap perkembangan. Tahap pertama (antara usia 1-12
bulan): pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini dapat berlangsung secara
terus menerus, khususnya dalam peningkatan sususan saraf. Tahap kedua (usia 1-2
tahun): kecepatan pertumbuhan pada masa ini mulai menurun dan terdapat
percepatan pada perkembangan motorik.
c. Masa usia prasekolah
Perkembangan pada masa ini dapat berlangsung stabil dan masih terjadi peningkatan
pertumbuhan dan perkembangan, khususnya pada aktivitas fisik dan kemampuan
kognitif. Menurut teori Erikson (dalam Nursalam, 2005), pada usia prasekolah anak
berada pada fase inisiatif vs rasa bersalah (initiative vs guilty). Pada masa ini, rasa
ingin tahu (courius) dan adanya imajinasi anak berkembang, sehingga anak banyak

11
bertanya mengenai segala sesuatu di sekelilingnya yang tidak diketahuinya. Apabila
orang tua mematikan inisiatifnya maka hal tersebut membuat anak merasa bersalah.
Sedangkan menurut teori Sigmund Freud, anak berada pada fase phalik, dimana anak
mulai mengenal perbedaan jenis kelamin perempuan dan lakilaki. Anak juga akan
mengidentifikasi figur atau perilaku kedua orangtuanya sehingga kecenderungan
untuk meniru tingkah laku orang dewasa disekitarnya. Pada masa usia prasekolah
anak mengalami proses perubahan dalam pola makan dimana pada umunya anak
mengalami kesulitan untuk makan. Proses eliminasi pada anak sudah menunjukkan
proses kemandirian dan perkembangan kognitif sudah mulai menunjukkan
perkembangan, anak sudah mempersiapkan diri untuk memasuki sekolah (Hidayat,
2008).
d. Masa sekolah
Perkembangan masa sekolah ini lebih cepat dalam kemampuan fisik dan kognitif
dibandingkan dengan masa usia prasekolah.
e. Masa remaja
Pada tahap perkembangan remaja terjadi perbedaan pada perempuan dan laki-laki.
Pada umumnya wanita 2 tahun lebih cepat untuk masuk ke dalam tahap
remaja/pubertas dibandingkan dengan anak laki-laki dan perkembangan ini
ditunjukkan pada perkembangan pubertas.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan (growth) adalah merupakan peningkatan jumlah dan besar sel
di seluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan mensintesis
protein-protein baru, menghasilkan penambahan jumlah dan berat secara keseluruhan
atau sebagian.
Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa,
kreativitas,kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-
dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Pada masa periode kritis ini,
diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang.
Perkembangan anak akan optimal bila interaksi diusahakan sesuai dengan kebutuhan
anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam
kandungan. Untuk bisa merawat dan membesarkan anak secara maksimal tentu kita
perlu mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan anak itu sendiri, yang pada
gilirannya akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi kita dalam merawat dan
membesarkan buah hati kita.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih focus dan details dalam menjelaskan tntang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,A. Aziz Alimul. 2008. Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika. Hal : 8-23

Rukiiyah, Ali Yeyeh. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta : Trans
Info Mdia. Hal 106-123

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC. Hal :1-13

Maryuni, Anik. 2013. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta. TIM

14

Anda mungkin juga menyukai