Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

PERCOBAAN III
PEMBUATAN LARUTAN DARI LARUTAN PEKAT

KELOMPOK: SATU (I)


MATA KULIAH: KIMIA DASAR LABORATORIUM MEDIK
DOSEN PENGAMPU: SURATNO, S.Pd., M.Sc

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2017
PEMBUATAN LARUTAN H2 SO4 PEKAT
I. TUJUAN
1. Praktikan diharapkan dapat menghitung jumlah bahan awal yang dipipet dalam pembuatan
larutan.
2. Praktikan diharapkan dapat membuat larutan konsentrasi tertentu dari bahan cair larutan
pekat dengan benar dan aman.
3. Praktikan dapat mempelajari cara dan teknik melarutkan/mengencerkan bahan kimia cair
sehingga praktikan dapat membuat larutan dengan benar dan aman.

II. DASAR TEORI


Larutan merupakan campuran homogen antar dua atau lebih zat berbeda jenis. Ada dua
komponen utama pembentuk larutan, yaitu zat terlarut (solute) dan pelarut (solvent). Fasa
larutan dapat berupa gas, cair atau padat bergantung pada sifat kedua komponen pembentuk
larutan. Apabila fasa larutan dan fasa zat- zat pembentuk sama, zat yang berbeda dalam jumlah
terbanyak umumnya disebut pelarut sedangkan zat lainnya sebagai zat terlarutnya (Mulyono,
2006).
Peranan larutan sangat besar karena umumnya bahan kimia yang akan direaksikan
berwujud cairan atau dalam bentuk larutannya untuk membuat larutan diperlukan teknik atau
cara yang benar agar pekerjaan ini dapat dilakukan lebih cepat dan aman.
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air yang berfungsi
sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat akan tetapi
kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion sejenis,
efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain (Khopkar, 2003).
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara
menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan
senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini
terutama dapat tejadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan
dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan kedalam air, bukan sebaliknya. Jika
air ditambahkan kedalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang
dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita
berada didekatnya, percikan asam ini merusak kulit (Brady, 1999).
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Botol reagen
2. Batang pengaduk
3. Botol semprot
4. Labu ukur 100 mL
5. Karet penghisap
6. Pipet ukur 10 mL
B. Bahan
1. Aquades
2. Asam sulfat pekat (𝐻2 𝑆𝑂4 )
3. Kertas label
4. Tissue

IV. PROSEDUR KERJA


1. Sediakan pipet ukur 1 mL, batang pengaduk, gelas kimia 50 mL, labu ukur 100 mL.
2. Catat berat jenis (𝜌), persentase kadar (%), dan massa molekul relatif (Mr) dari asam sulfat
pekat (perhatian: Lihat pada label botol stok larutan asam sulfat pekat).
3. Hitung molaritas asam sulfat pekat dalam botol stok tersebut.
4. Hitung volume yang harus dipipet untuk membuat 100 mL larutan 𝐻2 𝑆𝑂4 0,1 M.
5. Pipet larutan 𝐻2 𝑆𝑂4 pekat (di lakukan di lemari asam) sebanyak 0,56 𝑚𝐿 kedalam labu ukur
100 𝑚𝐿 yang telah berisi aquades ± setengah volume labu ukur. (Perhatian: khusus untuk
asam sulfat, masukkan asam sulfat pekat kedalam aquades, bukan sebaliknya).
6. Tambahkan aquades sampai tanda batas, kemudian kocok sampai larutan homogen.
7. Simpan dalam botol dan beri label/etiket.

V. HASIL PENGAMATAN

No. Nama Konsentrasi Volume Volume


larutan awal akhir
1. 𝐻2 𝑆𝑂4 0,1 M 0,56 𝑚𝐿 100 𝑚𝐿
VI. PEMBAHASAN
Setelah dilakukan percobaan dan kemudian dilakukan pengamatan, dapat diuraikan bahwa
pembuatan larutan dari larutan pekat adalah pengenceran larutan. Hal yang harus diperhatikan
adalah saat memipet larutan 𝐻2 𝑆𝑂4 harus dilakukan dilemari asam, dan ketika memasukkan
larutan 𝐻2 𝑆𝑂4 pekat, labu ukur ditambahkan aquades terlebih dahulu untuk menghindari
terjadinya reaksi antara 𝐻2 𝑆𝑂4 pekat dengan aquades yang menyebabkan reaksi panas pada
dinding labu ukur. Panas yang dilepaskan ketika air ditambahkan kedalam asam sulfat pekat
menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Itulah
sebabnya larutan 𝐻2 𝑆𝑂4 yang ditambahkan kedalam aquades bukan sebaliknya.

VII. KESIMPULAN
Setelah dilakukan percobaan dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa, ketika melakukan
praktikum yang terpenting adalah menjaga keselamatan kerja. Memipet larutan 𝐻2 𝑆𝑂4 harus
dilakukan dilemari asam dan larutan 𝐻2 𝑆𝑂4 dimasukkan kedalam aquades bukan sebaliknya.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Mulyono HAM. 2006. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: Bumi Aksara.
Brady, J.E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Binarupa Aksara.
Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Surabaya: Kartika.
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia: Jakarta.
https://annisanfushie.wordpress.com/2008/09/29/74/
IX. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai