Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas dan
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur Negara memiliki
kekuatan dan kemampuan professional kelas dunia, berintegritas tinggi non
parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non parsial dan
kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan Sumber Daya
Manusia.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang pendidikan
dan pelatihan jabatan bagi pegawai negeri sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah
satu jenis diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari
aparatur sipil negara (ASN) yang profesional adalah diklat prajabatan. Diklat
ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS.
Sedangkan pedoman penyelenggaraan diklat prajabatan cpns golongan III
diatur dalam PERKALAN No. 15 Tahun 2015. Selain itu, dalam Undang-
Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan
Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu)
tahun masa percobaan. Tujuan dari diklat ini adalah untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU
ASN mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam
mencetak PNS. maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan

1
aktualisasi khususnya di pelayanan bdang kesehatan yang dilaksanakan di unit
organisasi Puskesmas Tanjung Siang Kabupaten Subang.

Saat ini masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek termasuk


terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas sejalan dengan peningkatan
teknologi informasi, dan pengetahuan. Kebutuhan dan tuntutan masyarakat
terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat, baik pelayanan yang
bersifat preventive, promotif, kuratif dan rehabilitative. Hal ini menunjukan
bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan semakin kritis,peduli dan
meningkat kebutuhanya, terutama pada pelayanan kesehatan umum masyarakat
yang optimal,efektif dan efisiensi di puskesmas dengan berdasarkan pada prinsip
nilai-nilai yang terkandung pada pasal 3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014
dan berdasarkan serta erat relevansinya dengan nilai-nilai dasar ANEKA, yaitu :
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi

1.2 Tujuan

Sebagai pelayanan masyarakat ASN memiliki fungsi : sebagai kebijakan


publik, pelayan publik dan pemersatu Negara kesatuan republik Indonesia, maka
sebagai tujuan penulisan rancangan kegiatan aktualisasi ini diharapkan menjadi
pedoman secara utuh dan permanen dalam mengaktualisasikan nilai nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi (ANEKA)
dalam profesi dokter umum pada puskesmas Pabuaran Kabupaten Sukabumi

2
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan aktualisasi ini adalah :
a. Mewujudkan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas jabatan
b. Mengedepankan nasionalisme dalam pelaksanaan tugas jabatan
c. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksaan tugas jabatan.
d. Mewujudkan inovasi untuk peningkatan mutu pelaksanan tugas jabatan.
e. Mengedepankan sikap anti korupsi dan mendorong pemberantasan dan
pencegahan korupsi dilingkungan instansi.
f. Menjadi motivasi dan seamangat untuk selalu melakukan akltualisasi nilai
dasar ASN untuk jangka panjang.

1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi

Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi dari tanggal 19 April -18 Mei


2019. Dimana tempat mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA yakni Badan Diklat
Kabupaten Subang dan tempat dimana CPNS tersebut bekerja, yakni di
Puskesmas Tanjungsiang dengan kegiatan-kegiatan aktualisasi yang disesuaikan
dengan tugas dan fungsi CPNS tersebut.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup penulisan rancangan aktualisasi ini merupakan deskripsi dari
Tugas Pokok dan Fungsi serta uraian-uraian tugas, bersumber dari :
1. Satuan Kerja Pegawai ( SKP ).
2. Instruksi Pimpinan Langsung.
3. Inisiatif sendiri se ijin atasan langsung.
4. Gabuang dari ketiga sumber tersebut.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI AKTUALISASI

2.1. PROFIL UMUM PUSKESMAS PABUARAN

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan bagi masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat agar memperoleh
derajat kesehatan yang optimal.

Upaya yang diselenggarakan di puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan


Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Wajib meliputi
Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga
Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular serta Pengobatan. Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan
yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia, upaya ini memberikan
daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan
global dan nasional.

Adapun Upaya Kesehatan Pengeobatan umum termasuk ke dalam Upaya


Kesehatan Pengembangan, yakni upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat serta disesuaikan
dengan kemampuan puskesmas. Upaya Kesehatan Pengembangan tersebut
ditetapkan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten dengan mempertimbangkan
masukan dari masyarakat, apabila puskesmas belum mampu
menyelenggarakannya tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten wajib menyelenggarakannya. Selain Upaya Kesehatan
pengobatan umum yang termasuk ke dalam Upaya Kesehatan Pengembangan
lainnya adalah: Upaya Kesehatan Anak sekolah, Upaya Kesehatan Olah Raga,
Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan

4
Jiwa, Upaya Kesehatan Mata, Upaya Kesehatan Usia Lanjut, Pembinaan
Pengobatan Tradisional, Perawatan Kesehatan Masyarakat dan lain sebagainya.

Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus


melaksanakan manajemen yang baik. Manajemen puskesmas adalah rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan output yang
efektif dan efisien, dimana manajemen terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian yang manjadi satu kesatuan saling terkait dan berkesinambungan.
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk
mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan
dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan
berdaya guna. Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, mulai dari tahap analisa sampai rencana
pelaksanaan yang akan dilakukan baik dari Upaya Kesehatan Pengembangan.

2.2. PROFIL UPTD PUSKESMAS PABUARAN


Nama puskesmas : UPTD Puskesmas Pabuaran Kecamatan Pabauaran
Kode puskesmas : P 32020903 BPJS: -
Alamat : Jl. Raya PuncakTugu NO 08 Kecamatan Pabuaran

Kabupaten Sukabumi
Status puskesmas: TTP (Tanpa Tempat Perawatan)

Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Pabuaran Di Dalam


dan Luar Gedung

KEGIATAN FASILITAS PELAYANAN JENIS PELAYANAN

DALAM BP Umum - Pemeriksaan pasien


GEDUNG - Penetpana diagnosa
- Koordinasi lintas program (Lab,
EKG, Rontgen)
- Rujukan
MTBS (Manajemen Terpadu - Pemeriksaan pasien
Balita Sakit) - Penetpana diagnosa
- Koordinasi lintas program (Lab,
EKG, Rontgen)

5
- Rujukan
BP Gigi (dalam proses - Pemeriksaan pasien
pengadaan) - Penetpana diagnose
- Koordinasi lintas program (Lab,
EKG, Rontgen)
- Rujukan
KIA/ KB - Pemeriksaan Ibu Hamil
- Pemeriksaan Ibu dan Anak
- Pelayanan KB (Pemasangan/
Pengangkatan IUD/ Alat
kontrasepsi lainnya
- Imunisasi
- Koordinasi lintas program (Lab,
EKG dan rontgen)
- Konselingn
- Rujukan
Ruang Gizi - Kosultasi Gizi
- Penimbangan BB
- Pengukuran TB
- Pelayanan kesehatan balitas gizi
buruk
- Koordinasi lintas program (lab,
Rontgen)
- Rujukan
Ruang Obat - Melayani obat bagi pasien rawat
jalan
- Menyediakan keperluan obat bagi
pelayanan kesehatan di Pusling
Rujukan - Pembuatan surat rujukan
- Merujuk pasien PONED ke RS
dgn ambulance
LUAR - Puskesmas Keliling Melayani masyarakat yang tinggal
GEDUNG - Poskesdes jauh dari Puskesmas dan
- Polindes membutuhkan pelayanan kesehatan
- Posyandu
- Posbindu
- UKS & UKK

2.3. DATA UMUM UPTD PUSKESMAS PABUARAN

UPF Puskesmas Pabuaran terletak di Jl. Raya PuncakTugu no 08 Desa


Pabuaran Kecamatan Pabuaran Kabupaten Sukabumi. Wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pabuaran terdiri dari Desa pabuaran, Desa Cibadak, Desa lembur
Sawah, Desa ciwalat, Desa Sirna Sari, Desa Bantar Sari dan Desa Sukajaya.
Adapun batas wilayah kerja kerja UPTD Pabuaran adalah sbb:

6
1. Sebelah Barat : Lapangan Pabuaran
2. Sebelah Utara : Kantor Polisi
3. Sebelah Timur : Kantor bank BRI
4. Sebelah Selatan : Sungai Cikaso

2.4. PETA WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PABUARAN

2.5. DEMOGRAFI

Keadaan topografi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pabuaran ( yang


meliputi Desa pabuaran, Desa Cibadak, Desa lembur Sawah, Desa ciwalat, Desa
Sirna Sari ,Desa Bantar Sari dan Desa Sukajaya ) terdiri dari dataran rendah dan
dataran tinggi. Hal ini menjadikan mata pencaharian penduduk di daerah tersebut
relatif beragam. Namun secara garis besar sumber penghidupan penduduk di
daerah tersebut dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) golongan. Yaitu dari
sektor agraris (meliputi pertanian sawah dan ladang), sektor industri (industri
rumah tangga dan industri sedang), sektor perdagangan dan sektor jasa.

Jumlah penduduk dari tujuh desa tersebut sampai tahun 2015 adalah 43237
jiwa, yang terdiri tujuh desa.

Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pabuaran


Hingga Akhir Desember 2015
(sumber data umum UPTD puskesmas Pabuaran )

Jumlah penduduk
No Desa

7
1. Pabuaran 5.029
2. Cibadak 7.747
3. Lembur Sawah 4.059
4. Ciwalat 4.536
5. Sirna Sari 7.351
6. Bantar Sari 9.393
7. Sukajaya 4.569
Jumlah 43.237

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.6. NAMA ORGANISASI : DINAS KESEHATAN KABUPATEN


SUKABUMI

UNIT ORGANISASI : UPTD PUSKESMAS PABUARAN

2.7. STRUKTUR ORGANISASI


KEPALA PUSKESMAS PABUARAN
KASUBAG TATA USAHA
KEPEGAWAIAN
KEUANGAN
PERLENGKAPAN / ASSET

KIA

BIDAN DESA

8
GIZI

PENGOBATAN

FARMASI
PUSTU SUKAJAYA
PUSTU SIRNA SARI

PROMKES

P2M

IMUNISASI
P2 RABIES
P2 ISPA/DIARE
TB PARU

KESLING

USAHA KESEHATAN PENGEMBANGAN

YANKESUS
UKGMD/UKS
LANSIA

UNIT ORGANISASI
2.8. VISI MISI ORGANISASI
1. VISI PUSKESMAS PABUARAN

MENUJU MASYARAKAT KECAMATAN PABUARAN KABUPATEN


SUKABUMI SEHAT, MANDIRI DAN BERKEADILAN

2. MISI PUSKESMAS PABUARAN


1. MENINGKATKAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP
PELAYANAN KESEHATAN DASAR

9
2. MENJAMIN TENAGA KESEHATAN DASAR YANG
MERATA DAN BERKUALITAS
3. MENJAMIN KETERSEDIAAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN YANG
MERATA TERJANGKAU DAN BERKUALITAS
4. MENINGKATKAN UPAYA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DIBIDANG KESEHATAN

3. MOTTO : SELALU BERUSAHA MEMBERIKAN PELAYANAN YANG


TERBAIK
4. NILAI ORGANISASI
 KEJUJURAN
 TANGGUNGJAWAB
 BIJAKSANA
 KEPEDULIAN
 CEPAT TANGGAP
 LOYAL
 KREATIVITAS
 KESETIAAN

2.9. TUGAS POKOK FUNGSI PUSKESMAS PABUARAN

A. TUGAS POKOK

Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata


pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh terpadu dan
berkesinambungan yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan ( private goods ) dan pelayanan kesehatan
masyarakat ( public goods )

B. FUNGSI
Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

10
Pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam
pembangunan kesehatan
Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama
2.10. URAIAN TUGAS DOKTER UMUM PADA PUSKESMAS
PABUARAN

A. TUGAS POKOK
Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran
B. URAIAN TUGAS
1. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan serta konsultasi medis
pada pasien di Puskesmas
2. Memberikan pelayanan rujukan medis serta surat-surat yang
berhubungan dengan hasil pemeriksaan kesehatan
3. Bertanggung jawab dan melaporkan kegiatan pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan kepada Kepala Puskesmas
4. Bersama dengan Kepala Puskesmas melaksanakan fungsi
manajemen Puskesmas
5. Membina pengelolaan yang berkaitan dengan obat-obatan
6. Melaksanakan UKM di posyandu balita, lansia dan kelompok
masyarakat
7. Meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah dengan
jalan penyuluhan, pembinaan kader UKS, dokter kecil, sekolah
sehat
8. Membantu menyusun laporan tahunan, profil kesehatan
puskesmas
9. Berperan serta dan bertanggung jawab dalam program 5 bebas
(bebas asap rokok, bebas sampah, bebas air tergenang, bebas
semak, bebas debu)

11
10. Berkoordinasi lintas program dan lintas sektor serta menghadiri
pertemuan-pertemuan kedinasan yang diperintahkan atasan
11. Mengikuti seminar profesi atau kursus atau pelatihan dalam
rangka peningkatan mutu SDM
12. Melaksankan tugas lainnya yang diberikan atasan sesuai
ketentuan perundangan yang berlaku

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN

3.1. NILAI DASAR ANEKA


Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pemahaman(
internalisasi) dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN.
Nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap ASN adalah Akuntabilitas
ASN, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,dan Anti korupsi yang
diakronimkan menjadi ANEKA. Setiap ASN yang profesional harus
memiliki integritas untuk menginternalisasi dan mengaktualisasi nilai-nilai
ANEKA dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sehari-hari.
Berdasarakan dari kelima nilai dasar ANEKA tersebut, yang harus
ditanamkan kepada setiap pegawai ASN, maka perlu dijelaskan indikator-
indikator dari ANEKA, sebagai landasan teori :
a. Akuntabilitas.
Adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang pegawai ASN adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik.
b. Nasionalisme
Adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan uraian tugasnya
dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa dan

12
negara dengan non diskriminantif dan netralitas dengan pola tindak
jujur dan adil.
c. Etika Publik
Merupakan refleksi atas standar, norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk
mengarahkan kebijakan publik,pelayan publik dalam rangka
menjalankan tanggungjawab pelayan publik.
d. Komitmen Mutu
Merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu
antara lain mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan
memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara.
e. Anti Korupsi

Adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas


segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi yang terdiri dari :
a. kerugian keuangan Negara
b. Suap menyuap
c. Pemerasan
d. Perbuatan curang
e. Penggelapan dalam jabatan
f. Benturan kepentingan dan pengadaan
g. Gratifikasi

3.2. KETERKAITAN RANCANGAN KEGIATAN DENGAN NILAI-


NILAI DASAR.

13
Tugas fungsi dan uraian tugas pelaksanaan kegiatan aktualisasi
nilai-nilai dasar di Dinas Kesehatan,unit kerja Puskesmas Pabuaran
dengan uraian tugas seorang dokter umum. Tugas yang saya laksanakan di
tempat kerja bersumber dari Sasaran Kerja Pegawai (SKP),Penugasan
khusus dari atasan (Mentor), Inisiatif sendiri yang mendapat persetujuan
atasan langsung ( mentor). Rancangan kegiatan yang telah dibuat telah
memuat nilai dasar ANEKA yang diinternalisasikan pada uraian tugas
saya sebagai dokter umum pada puskesmas pabuaran meliputi kegiatan
yang akan dilaksanakan sesuai rencana dalam rancangan aktualisasi dan
secara langsung kegiatan tersebut terkait atau berlandaskan pada nilai-nilai
dasar profesi PNS sebagaimana terdapat pada rancangan kegiatan pada
pointer 3 dibawah ini

3.3. RANCANGAN KEGIATAN

Adapun rancangan kegiatan dokter umum di UPTD Puskesmas Pabuaran


Kecamatan Pabuaran adalah sebagai berikut:

A. Melakukan Pelayanan Medik Umum Rawat Jalan


 Tujuan: untuk meningkatkan pelayanan puskesmas rawat jalan
upaya untuk kesehatan masyarakat tingkat pertama yang bermutu
 Sasaran: pasien umum dan jkn
 Nilai dasar : akuntabilitas ,Nasionalisme, Etika Publik, Anti
korupsi
 Uraian/Tahapan: panggil sesuai antrian kecuali pasien gawat dan
lansia sapa  melakukan anamnesa, pemeriksaan tanda vital
dan pemeriksaan fisik  pemeriksaan penunjang  membuat
diagnosa sesuai dengan hasil pemeriksaan tat laksana dan
edukasi  memberikan resep rasional pasien mengambil obat
umum atau JKN
 Output/hasil kegiatan:
 Dokter memanggil pasien sesuai urutan dan sopan, sehingga pasien
tidak merasa dibeda-bedakan antar pasien(etika publik , komitmen

14
mutu). Mendahului pasien usia lanjut atau pasien dengan keadaan
gawat darurat. Hal ini memudahkan pasien usia lanjut agar tidak
terlalu lama mengantri sehingga puskesmas bisa menjalankan
santun lansianya. Begitu juga dengan pasien gawat darurat
didahulukan agar mendapatkan penanganan sesegera mungkin.
(akuntabilitas, etika public) Sapa pasien dengan ramah sambil
perkenalkan diri agar terjadi hubungan yang baik antara dokter
pasien. (etika public, komitmen mutu) Dengarkan keluhan pasien
secara seksama, tanpa memandang status pasien, apakah pasien
jaminan, atau pasien umum. ( komitmen mutu, etika public,
nasionalisme). Perilakukan pasien dengan baik. Setelah bertanya
dan di dapatkan data secara lengkap mengenai pasien, periksa
pasien secara menyeluruh untuk menunjang data-data yang di
dapat dari anamnesis. Jika telah dilakukan pemeriksaan secara
seksama, dan dibutuhkan pemeriksaan penunjang, lakukan
pemeriksaan penunjang. (komitmen mutu, akuntabilitas,) Dokter
menegakkan diagnosis dengan benar sesuai anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Diagnosis yang
ada adalah dasar dokter memberikan terapi secara rasional kepada
pasien. (komitmen mutu, akuntabilitas,). Setelah pasien
mendapatkan resep obat, pasien tidak dikenakan biaya apapun
sesuai Perda (anti korupsi)

 Kontribusi terhadap Visi Misi:


Mendukung visi puskesmas pabuaran dalam Terwujudnya
kabupaten sukabumi sehat dengan layanan kesehatan merata dan
berkualitas
Mendukung misi puskesmas pabuaran untuk Menyelenggarakan
kesehatan dasar secara prima dan berkualitas

 Kontribusiterhadap Nilai Organisasi :


Nilai yang dijalankan adalah tanggung jawab dan profesionalisme

15
 Manfaat untuk Pimpinan:
Membantu tugas pimpinan dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada masyarakat

 Mafaat untuk Organisasi :


Citra puskesmas di mata masyarakat bagus. Kunjungan meningkat,
setoran pasien umum meningkat.

 Manfaat untuk Masyarakat :


Ketenangan dalam menunggu antrian. Kepuasan dalam
memperoleh pelayanan dari puskesmas.

 Manfaat untuk Diri Sendiri :


Citra dokter ASN baik. Terus menerus berusaha memberikan yang
terbaik

B. Membuat catatan medik rawat jalan


 Tujuan: Mempunyai bukti fisik untuk dipertanggung jawabkan secara
hukum
 Sasaran: pasien umum dan jkn
 Nilai Dasar: Akuntabilitas,,Etika Publik, Komitmen Mutu
 Uraian/Tahapan kegiatan:
Menggali keluhan, pemeriksaan fisik  dituliskan Subjek, dan
Objek  Tarik kesimpulan diagnosis  ditulis di assessment 
rencana pengobatan dan tindak lanjut ditulis di planning
 Output/ Hasil Kegiatan :
Hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (jika
dimungkinkan), diagnosis, serta obat dituliskan sesuai dengan
kolom yang tersedia. Jika tidak ada kolom, maka penulisannya
dilakukan dengan format SOAP. Tulis dengan lengkap, benar, dan

16
bertanggung jawab sesuai dengan keilmuan yang dokter dapatkan
(komitmen mutu, etiika public, akuntabilitas).
 Kontribusi terhadap Visi Misi:
Melaksanakan tugas tenaga kesehatan dengan penuh tanggung
jawab
 Kontribusiterhadap Nilai Organisasi :
Profesional, tanggung jawab
 Manfaat untuk Pimpinan:
Membantu pimpinan menertibkan dokter-dokter dan paramedic
dalam penulisan rekam medis.

 Mafaat untuk Organisasi :


1. Memperlihatkan professional kerja puskesmas
2. Mempunyai bukti fisik hukum jika ada masalah

 Manfaat untuk Masyarakat :


1. Riwayat penyakit pasien tersimpan rapi sehingga mudah dalam
melanjutkan pengobatan pasien
2. Sugesti masyarakat untuk sehat meningkat, karena dilayani
secara profesional
 Manfaat untuk Diri Sendiri :
Penghubung dokter untuk meliohat riwayat penyakit dan
pengobatan

C. Memberikan rujukan pasien JKN ke FKTL


 Tujuan: Mengurangi jumlah rujukan yang tidak perlu
 Sasaran: Masyarakat yang berobat ke puskesmas pabuaran
 Nilai Dasar: Akuntabilitas,Nasionalisme,etika publik,komitmen
mutu,anti korupsi

17
Uraian/Tahapan kegiatan: Panggilan sesuai antrian kecuali pasien
gawat darurat dan lansia  Sapa  Anamnesis  Pemeriksaan Fisik 
Pemeriksaan Penunjang  Diagnosis sesuai keilmuan  Perlu
pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut  Buat pengantar rujukan 
Rujukan diberikan

Output/ Hasil Kegiatan :

Dokter memanggil pasien sesuai urutan dan sopan.(etika publik ,


komitmen mutu)Mendahului pasien usia lanjut atau pasien dengan keadaan
gawat darurat. (akuntabilitas, etika public) Sapa pasien dengan ramah sambil
perkenalkan diri. (etika public, komitmen mutu) Dengarkan keluhan pasien
secara seksama, tanpa memandang status pasien, apakah pasien jaminan,
atau pasien umum. ( komitmen mutu, etika public, nasionalisme). Perlakukan
pasien dengan baik. Setelah bertanya dan di dapatkan data secara lengkap
mengenai pasien, periksa pasien secara menyeluruh untuk menunjang data-
data yang di dapat dari anamnesis. Jika telah dilakukan pemeriksaan secara
seksama, dan dibutuhkan pemeriksaan penunjang, lakukan pemeriksaan
penunjang. (komitmen mutu, akuntabilitas,)
Jika di puskesmas kekurangan sarana prasarana, maka untuk menegakkan
diagnosis, pasien perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
Sehingga diperlukan surat rujukan. Dokter menjelaskan secara seksama
kondisi pasien mengapa dia harus dirujuk. Namun terkadang ada pasien
yang tanpa ada indikasi rujuk dan minta dengan paksa dokternya untuk
memberikan rujukan. Dokter secara professional tetap sesuai prosedur
rujukan yang benar. Walaupun dokter diiming-imingi pasien tersebut
diberikan sesuatu. ( anti korupsi) Dokter tetap teguh pendirian. Dokter
memberikan surat pengantar kepada pasien untuk dibuatkan surat rujukan.

Kontribusi terhadap Visi Misi:

18
Mendukung visi puskesmas pabuaran dalam Terwujudnya
masyarakat kabupaten sukabumi sehat dengan layanan kesehatan merata
dan berkualitas.
Mendukung misi puskesmas pabuaran untuk Menyelenggarakan kesehatan
dasar yang merata terjangkau dan berualitas

Kontribusi terhadap Nilai Organisasi :


Tanggung jawab, manusiawi, professional, jujur

Manfaat untuk Pimpinan:


Pimpinan jadi terbantu untuk melakukan sosialisasi rujukan secara benar.
Tidak turun tangan langsung.
Mafaat untuk Organisasi :
Kredibilitas puskesmas baik di mata masyarakat dan dinas kesehatan
Manfaat untuk Masyarakat :
Masyarakat percaya bahwa puskesmas sekarang ini sudah lebih mandiri
dan professional dalam menghadapi beberapa kasus penyakit
Manfaat untuk Diri Sendiri :
Lebih percaya diri, pintar, dan mandiri dengan alat dan obat yang tersedia
dalam menangani pasien

D. Membuat Surat Keterangan Sehat


Tujuan: untuk pasien yang berhak mendapatkannya untuk keperluan
pribadi
Sasaran: Masyarakat pabuaran yang mau membuat surat sehat
Nilai dasar:Akuntabilitas, anti korupsi
Uraian/Tahapan kegiatan:
Pasien masuk sesuai dengan antriandilakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik dengan lengkap  peemeriksaan tanda vital

19
menimbang berat badan tinggi bdan tes buta warna
memberikan hasil pemeriksaan yang sudah di tanda tangan ke pasien
Output/hasil kegiatan:

Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar


Dalam melakukan pemeriksaan surat kesehatan, saya akan menggunakan
teknik non gratifikasi, yaitu dengan menolak secara halus segala macam
pemberian dari pasien yang berhubungan dengan pekerjaan dan berkaitan
dengan kewajiban saya sebagai seorang dokter Puskesmas.
memberikan surat sehat adalah tugas dan tanggungjawab seorang dokter
Puskesmas dan pasien berhak untuk mendapatkannya
Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan optimal dari dokter dan tenaga kesehatan lain dari
Puskesmas tanpa harus mengeluarkan uang
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
Mengetahui kondisi kesehatan pasien

E. Melakukan pemeliharaan Kesehatan Ibu hamil di Poli KIA melalui ANC


(Ante Natal Care) terpadu

Tujuan: pemeliharaan kesehatan ibu hamil melalui ANC terpadu


Sasaran: pasien ibu hamil
Nilai dasar:Akuntabilitas, etika publik,nasionalisme
Uraian/Tahapan kegiatan:
Pasien ibu hamil masuk sesuai antrian ke poli KIA dilakukan
anamnesis secara lengakap pemeriksaan tanda vital Persiapan alat
kehamilan  edukasi  kontrol
Output/hasil kegiatan :

20
Bagi Pasien :

Khususnya untuk ibu hamil, dapat berkonsultasi dengan dokter


tentang kehamilannya secara lebih mendalam
Dapat diketahui penyakit penyerta dengan adanya pemeriksaan yang lebih
tajam melalui pemeriksaan laboratorium

Bagi Puskesmas :

Mengetahui kondisi ibu hamil yang kontrol, sehingga jika ada


komplikasi, bisa segera dilakukan tindak lanjut
Dapat mempersiapkan rujukan dini berencana bagi bumil dengan risti
(resiko tinggi)
Perwujudan visi organisasi
Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui ANC terpadu akan
meningkatkan upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui
peningkatan kesehatan keluarga

Memperlakukan semua pasien dengan sama, tanpa memandang suku,


agama, status sosial pasien, maupun status jaminan kesehatan pasien
sebagai pasien BPJS ataupun pasien umum.

Manfaat
Bagi Pasien :
Mendapat pelayanan yang sama sesuai haknya dan antrian
Bagi Puskesmas :
Melayani lebih tertib sesuai antrian

Perwujudan Visi Organisasi :

Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui ANC terpadu akan


meningkatkan upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui
peningkatan kesehatan keluarga

21
F. Melakukan pemeliharaan Kesehatan Ibu hamil di Poli KIA melalui
ANC (Ante Natal Care) terpadu
 Tujuan : membantu mengembalikan teori – teori atau tindakan
penanganan bayi dan ibu hamil yang emergenci
 Nilai dasar: Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu
 Uraian/Tahapan kegiatan: Koordinasi dengan Kepala puskesmas dan
bidan koordinator persiapan para bidan  persiapan infokus
Persiapan materi  Pembuatan hand out  diskusi  Evaluasi
 Output/hasil kegiatan
Input : Penyiapan bahan-bahan materi tentang kegawatdaruratan maternal-
neonatal yang akan diberikan pada bidan desa
Process : Materi diberikan melalui presentasi dalam bentuk power point
kepada para bidan desa dan masing-masing bidan desa dibawakan materi
berupa handout
Output :
Terlaksananya kegiatan pemberian materi materi pada bidan desa
Tercapainya peningkatana pemahaman materi tentang penanganan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal oleh bidan desa

Manfaat :

1. Bidan Desa
Dapat melakukan penanganan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal dengan tepat
2. Puskesmas
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
3. Dinas Kesehatan dan masyarakat
Menurunkan AKI dan AKB
Perwujudan Visi Organisasi :

Pemberian materi tentang tatalaksana kegawatdaruratan maternal dan neonatal


pada bidan desa akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan tenaga kesehatan

22
Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam memberika refreshing pada bidan, saya akan menggunakan teknik
Performance Planning dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.Berkoordinasi dengan Bikor (Bidan koordinator wilayah) untuk
merencanakan kapan dan dimana materi akan diadakan
2.Mempersiapkan materi yang akan disampaikan
3.Menyampaikan materi melalui power point pada waktu dan tempat yang
direncanakan dan membagikan materi berupa handout pada para bidan desa
4.Mempraktekan salah satu materi secara langsung pada para bidan desa
Perwujudan visi organisasi
Pemberian materi tentang tatalaksana kegawatdaruratan maternal
dan neonatal pada bidan desa akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan tenaga kesehatan

G. Melakukan home visite /kunjungan rumah pasien

 Tujuan: Mengaktifkan kembali fungsi dokter puskesmas untuk


pengabdian masyarakat selain di belakang meja periksa
 Sasaran : Masyarakat dan ibu hamil yang mempunyai factor resiko
 Nilai dasar: Akuntabilitas, nasionalisme,etika publik, komitmen mutu,
anti korupsi
 Uraian/Tahapan Kegiatan :
 Persetujuan kapus  Koordinasi pemegang program perkesmas 
Jadwal kunjungan  Konfirmasi pasien dan kader  kunjungan
rumah  Identifikasi masalah kesehatan  Solusi masalah  Buat
laporan kunjungan rumah

Output/ Hasil Kegiatan :


Persutujuan kepala puskesmas untuk melakukan kunjungan rumah
dengan adanya surat tugas. Koordinasikan ke pemegang program
perkesmas akan adanya dokter untuk kunjungan rumah(etika public,
akuntabilitas). Atur jadwal antara pemegang program, pasien untuk

23
kunjungan rumah. Setelah ditentukan jadwal, tepati jadwal yang ada.
Jangan sampai mengecewakan pasien dan keluarga yang dikunjungi.
(komitmen mutu, akuntabilitas, etika public). Lakukan pengamatan
secara seksama baik itu dari kondisi pasien, keluarga, lingkungan dan
lain-lain. (komitmen mutu). Beri nasihat ke pasien secara lengkap. Hal
ini bertujuan untuk menciptakan kesehatan masyarakat yang
menyeluruh dan menyentuh (nasionalisme).

Kontribusi terhadap Visi Misi:


Sesuai misi puskesmas:
1. Menyelenggarakan kesehatan dasar secara prima
2. Memberdayakan kemandirian masyarakat agar hidup sehat

Kontribusiterhadap Nilai Organisasi : Profesional, manusiawi,


kemitraan, tanggung jawab

Manfaat untuk Pimpinan:


Membantu pimpinan dalam upaya menjemput bola untuk
meningkatkan angka kesehatan masyarakat
Mafaat untuk Organisasi :
1. Berjalannya program puskesmas untuk meningkatan angka
kesehatan
2. Meningkatkan hubungan baik puskesmas, kader, dan masyarakat
3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada puskesmas
Manfaat untuk Masyarakat :
1. Pematauan sakit pasien di rumah
2. Pelayanan kesehatan terjangkau sampai ke rumah
3. Mencari solusi bersama untuk pengobatan pasien

Manfaat untuk Diri Sendiri :


1. Menjalankan tugas abdi Negara sebagai pelayan masyarakat

24
2. Memotivasi diri untuk lebih banyak bekerja daripada mengeluh
3. Meningkatkan kepekaan hati

Setelah membuat rancangan kegiatan tersebut diatas, langkah /


Tahapan Utama. Selanjutnya adalah memasukan rancangan aktualisasi
jenis-jenis kegiatan seperti yang ter dapat pada tabel-tabel :
 Tabel 1 adalah merupakan tabel tahapan utama yang menjadi landasan
penjelasan pada kegiatan, tabel-tabel selanjutnya, sehingga dapat
mendeskripsikan antara kegiatan sesuai SKP, Instruksi dari
pimpinan,Inisiatif diri sendiri sesuai uraian tugas fungsinya,Nilai-nilai
sebagai profesi ASN dan Relevansi dengan nilai-nilai yang terkandung
pada Mata Diklat ANEKA.
 Tabel 1 Tabel ini alat bagi saya dalam menjelaskan keterkaitan nilai
dasar dengan kegiatan, yakni Tabel 1 : Keterkaitan Nilai Dasar dengan
kegiatan dan merupakan tabel/format 1 dalam penulisan rancangan
aktualisasi nilai-nilai profesi Aparatur Sipil Negara.
 Tabel 2 adalah tabel yang membantu saya dalam mengungkapkan
teknik yang dipergunakan berikut kualitas proses dan output kegiatan
yang dilaksanakan, yakni Tabel 2 : Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
merupakan tabel/format 2 dalam penulisan rancangan aktualisasi nilai-
nilai profesi Aparatur Sipil Negara.

25
3.4. TABEL RENCANA KEGIATAN
A. RENCANA JADWAL KEGIATAN PUSKESMAS PABUARAN

NO TANGGAL KEGIATAN TEMPAT SASARAN

1 01 Desember 2015 Melakukan pelayanan


medik umum rawat jalan
Puskesmas Pasien umum dan
Sumber kegiatan : SKP Pabuaran Pasien JKN

Melakukan pelayanan
2 03 Desember 2015
medik umum rawat jalan
Sumber kegiatan : SKP
Puskesmas Pasien umum dan
Pabuaran Pasien JKN

Membuat catatan medik


3 04 Desember 2015 pasien rawat jalan pasien
UMUM dan JKN dengan
lengkap Puskesmas Pasien umum dan
Pabuaran Pasien JKN
Sumber kegiatan : SKP

Membuat catatan medik


4 05 Desember 2015 pasien rawat jalan pasien
UMUM dan JKN dengan Puskesmas Pasein UMUM dan
lengkap Pabuaran JKN

Sumber kegiatan : SKP

5 07 Desember 2015
Membuat rujukan untuk
pasien ke Fasilitas Puskesmas Pasien JKN
Pabuaran
Kesehatan Tingkat
Lanjutan

26
Sumber : SKP
Memberikan rujukan
6 08 Desember 2015 pasien JKN ke FKTL
Puskesmas Pasien JKN
Pabuaran
Sumber kegiatan : SKP
Melakukan pemeliharaan
7 09 Desember 2015
Kesehatan Ibu hamil di
Puskesmas Ibu hamil
Poli KIA melalui ANC Pabuaran
(Ante Natal Care) terpadu

Sumber kegiatan : SKP

8 10 Desember 2015
Melakukan home visite
Sumber kegiatan : Masyarakat
Puskesmas Kecamatan pabuaran
Penugasan dari atasan
Pabuaran dan Ibu hamil RESTI

Melakukan home visite


9 11 Desember 2015
Sumber kegiatan : Puskesmas Masyarakat
Pabuaran Kecamatan pabuarn
Penugasan dari atasan
dan Ibu hamil RESTI

Memberikan materi
10 12 Desember 2015
kepada para bidan desa
tentang penanganan
Puskesmas Bidan desa
kegawatdaruratan pada
Pabuaran
maternal dan neonatal
Sumber kegiatan : SKP

Membuat surat

27
11 14 Desember 2015 keterangan sehat
Puskesmas
Sumber kegiatan : SKP
Pabuaran Pasien UMUM dan
JKN

Melakukan pemeliharaan
12 15 Desember 2015
Kesehatan Ibu hamil di
Puskesmas
Poli KIA melalui ANC Pabuaran Ibu hamil
(Ante Natal Care) terpadu

Sumber kegiatan : SKP

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI DASAR ANEKA

TABEL 1: KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN


NO. KEGIATAN NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN
KEGIATAN
1 2 3 4

28
1. Melakukan  Pasien mendaftar di loket dengan
pelayanan medik Etika publik membawa kartu berobat dan KTP
( keramahan )
umum rawat jalan  Pasien menuju Poli Umum untuk
Sumber kegiatan : mendapat pelayanan sesuai
SKP antrian
 Dokter melakukan pemeriksaan
pasien
 Dokter memberikan KIE
(Komunikasi, Informasi,
Edukasi) dengan ramah tentang
diagnosa dan pengobatan pasien
sehungga pasien memahami
penjelasan dokter
 Mencatat hasil wawancara dan
pemeriksaan pasien pada catatan
medik pasien
 Memberikan KIE pada pasien
tentang Modifikasi Lifestyle
pada pasien yang datang

 Setelah semua pemeriksaan


dokter sudah selesai pasien
Anti Korupsi diberikan resep obat dan di tarif
( jujur ) sesuai perda untuk pasien
UMUM dan gratis untuk pasien
(JKN)

Nasionalisme  Dalam melakukan pemeriksaan


(persatuan pasien rawat jalan, saya tidak
Indonesia) akan membedak-bedakan pasien
menurut status SARA (Suku,

29
Ras, Agama, Antar golongan)
dan status jaminan kesehatan
pasien (pasien BPJS dan pasien
umum)

2. Membuat catatan Akuntabilitas  Dokter melakukan wawancara


medik pasien rawat
(ketepatan) tentang keluhan utama pasien
jalan pasien
UMUM dan JKN dilanjutkan dengan pemeriksaan
dengan lengkap
fisik pasien, dan pemeriksaan
Sumber : SKP
penunjang (misalnya :
pemeriksaan, seperti Gula darah,
Kolesterol, Asam Urat, Hb) jika
diperlukan. Kemudian hasil
pemeriksaan tersebut akan ditulis
pada rekam medis pasien sesuai
kenyataan
 Penulisan rekam medis harus
dilakukan dengan tepat mulai
dari keluhan pasien, pemeriksaan
fisik, diagnosa kerja dan rencana
tindak lanjut

Komitmen mutu Dalam membuat catatan medik, saya


(orientasi mutu) akan mengutamakan mutu, yaitu dengan
menulis catatan medik pasien selengkap
mungkin dan sistematis agar riwayat
kesehatan pasien yang tercantum di
dalam catatan medik lebih jelas.

30
3. Membuat rujukan Akuntabilitas Dalam merujuk pasien, langkah yang
untuk pasien ke (tanggung harus dilakukan :
Fasilitas Kesehatan jawab,konsisten,  Agar pasien yakin dan percaya
Tingkat Lanjutan Kepercayaan. untuk dirujuk ke fasilitas
Sumber : SKP kesehatan tingkat lanjut, dokter
harus memberikan informasi
dengan jelas
 Meminta persetujuan pada
pasien/keluarganya yang akan
dirujuk, Pembuatan rujukan ke
fasilitas kesehatan tingkat lanjut
sesuai indikasi

 Rujukan harus dibuat dengan


Komitmen mutu efektif dan efisien sesuai
efektifdan efisien ) indikasi dan aturan.

 Jadi jika pasien tersebut tidak


Etika public ada indikasi untuk dirujuk tapi
Jujur mereka tetap meminta surat
rujukan ke fasilitas kesehatan
Anti Korupsi tingkat lanjut, dengan di iming
Gratifikasi – imngi imbalan dokter tidak
boleh memberikan surat
rujukan.
 Untuk pasien-pasien BPJS,
jika diagnosanya masih
termasuk 144 diagnosa yang
bisa ditangani oleh Puskesmas,
tidak bisa dilakukan rujukan ke
fasilitas kesehatan tingkat
lanjut

31
4. Membuat surat Anti korupsi  Dalam membuat surat
keterangan
( jujur ) keterangan sehat, harus
sehat
Sumber : SKP mencantumkan sesuai hasil
pemeriksaan dengan jujur.
 Berani menolak segala
macam suap untuk penerbitan
surat keterangan sehat yang
tidak sesuai dengan kondisi
pasien. Misalnya hasil
pemeriksaan dinyatakan
bahwa pasien tidak sehat,
menderita penyakit tertentu
yang bisa mempengaruhi
hasil tes kesehatannya, dan
pasein meminta untuk
mengubah hasil pemeriksaan
dengan janji akan
memberikan hadiah, kita
sebagai dokter harus dengan
tegas menolak hal tersebut
 Retribusi untuk pembayaran
surat keterangan sehat oleh
pasien harus sesuai dengan
Perda Kabupaten Sukabumi

Akuntabilitas  Dalam membuat surat

32
( profesional ) keterangan sehat, dokter
harus bertindak professional,
yaitu dengan menuliskan
hasil pemeriksaan pasien
pada surat keterangan sehat
sesuai kondisi kesehatan
pasien saat itu

5. Melakukan Etika Publik  ANC (Ante Natal Care) Terpadu


pemeliharaan (kesopanan) adalah pemeriksaan kehamilan
Kesehatan Ibu yang dilakukan oleh dokter
hamil di Poli KIA kepada ibu hamil minimal sekali
melalui ANC (Ante selama kehamilan ibu tersebut,
Natal Care) terpadu meliputi
Sumber kegiatan : 1.Konsultasi dengan dokter
SKP 2.Pemeriksaan tanda-tanda vital
(Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, suhu),
3.Pemeriksaan umum (head to toe),
4.Pemeriksaan kehamilan (TFU (Tinggi
fundus uteri), Leopold (pemeriksaan
posisi janin dari luar), dan DJJ (Denyut
Jantung Janin)).
5.Pemeriksaan Hb (Hemoglobin)
6.Menuliskan hasil pemeriksaan dan
pengobatan serta KIE pada buku KIA
dan catatan medik
Dalam melakukan pemeriksaan, saya
harus melakukan dengan sopan

Nasionalisme  Dalam melakukan pemeriksaan


(persatuan ANC pada ibu hamil, saya akan
Indonesia) memperlakukan semua pasien

33
dengan sama, tanpa memandang
Suku, Agama, Ras, Antar
golongan (SARA)
6. Memberikan Komitmen mutu  Pemberian materi kepada para
materi kepada para (efektif) bidan desa mengenai
bidan desa tentang kegawatdaruratan maternal dan
penanganan neonatal merupakan salah satu
kegawatdaruratan bentuk sharing pengetahuan
pada maternal dan antara dokter kepada bidan. Hal
neonatal ini perlu dilakukan agar bidan
Sumber kegiatan : bias lebih memahami
inisiatif sendiri penanganan,kegawatdaruratan
maternal dan neonatal sehingga
angka kematian ibu dan bayi
baru lahir bias ditekan

Akuntabilitas  Pemberian materi kepada para


(Pengetahuan) bidan desa mengenai
kegawatdaruratan maternal dan
neonatal merupakan salah satu
bentuk sharing pengetahuan
antara dokter kepada bidan. Hal
ini perlu dilakukan agar bidan
bias lebih memahami
penanganan kegawatdaruratan
maternal dan neonatal sehingga
angka kematian ibu dan bayi
baru lahir bias ditekan

7. Melakukan home Nasionalisme  Saya akan melakukan

34
visite (Keadilan) pendataan pasien yang akan
Sumber kegiatan : dilakukan home visite di
Penugasan dari wilayah Puskesmas tempat
atasan saya bekerja tanpa melihat
asal usul dan kondisi
ekonomi pasien.
 Dengan prinsip keadilan, saya
lebih memprioritaskan pasien
lansia, bumil resti ,factor
resiko dan riwayat penyakit
kronis untuk dilakukan home
visite
 Dalam melakukan home
visite, saya akan bertindak
Anti Korupsi jujur dengan tidak menerima
(gratifikasi) pemberian dalam bentuk
apapun dari pasien

35
FORMULIR 2: TEKNIK AKTUALISASI NILAI DASAR
NO. NILAI DASAR DAN URAIAN PENGGUNAAN TEKNIK AKTUALISASI
TEKNIK AKTUALISASI NILAI DASAR DAN MANFAATNYA BAGI PIHAK
LAIN DAN PERWUJUDAN VISI ORGANISASI
1 2 3
1. Etika Publik 1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Keramahan Dalam melakukan pemeriksaan pada pasien rawat jalan
di Poli umum, saya akan menggunakan teknik
Teknik : Komunikasi Efektif, yaitu dengan cara :
Komunikasi Efektif 1. Melakukan komunikasi dengan pasien secara jelas,
dengan mengajukan pertanyaan terbuka, sehingga
pasien bisa mengutarakan keluhannya dengan lebih
jelas dan lengkap
2. Memeriksa pasien secara teliti sehingga dokter bisa
mendiagnosa pasien dengan tepat dan memberikan
terapi dengan benar.
3. Menjaga kerahasiaan mengenai segala informasi
yang didapat dari wawancara dan pemeriksaan
dengan pasien.
4. Menanyakan kepada pasien tentang hal-hal yang
belum dipahami baik tentang diagnosa maupun
pengobatannya
5. Memberikan informasi tambahan berupa modifikasi
Lifestyle kepada pasien untuk penyakit kronis
1. Manfaat
Bagi Pasien :
 Diharapkan pasien akan merasa nyaman karena bisa
berkonsultasi dengan dokter lebih mendalam
 Komunikasi dan pemeriksaan yang tepat akan
menghasilkan diagnosa dan terapi yang tepat,
sehingga diharapkan kesembuhan pasien segera
tercapai

36
Bagi Puskesmas :
 Puskesmas mendapat kepercayaan dari masyarakat
sehingga diharapkan kualitas pelayanan publik akan
meningkat

2. Dampak jika tidak dilakukan :


Jika tidak dilakukan komunikasi efektif oleh dokter saat
melakukan wawancara dan pemeriksaan pasien, maka
pasien tidak akan merasa nyaman, sehingga informasi
dari pasien tidak akan tergali dengan baik. Akibatnya,
bisa terjadi diagnosa yang kurang tepat yang
menghasilkan tatalaksana yang kurang tepat pula
3. Perwujudan Visi Organisasi :
Pelayanan pada pasien rawat jalan akan
meningkatkan upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama yang bermutu

Nasionalisme 1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar


Persatuan Indonesia Dalam melakukan pemeriksaan pasien rawat jalan, saya
akan menggunakan teknik non-diskriminatif, yaitu
Teknik : dengan cara :
Non Diskriminnatif -Melakukan pemeriksaan pasien sesuai dengan antrian
-Memberikan layanan pada semua pasien rawat jalan
dengan sama sesuai haknya dan kondisi penyakitnya

2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan dengan lebih tertib (sesuai
antrian)  lebih nyaman
Bagi Puskesmas :
Memberikan pelayanan pada pasien dengan teratur
dan tertib

37
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika pemeriksaan pasien tidak dilakukan sesuai antrian,
akan timbul kecemburuan sosial antar pasien. Selain itu
pemeriksaan pasien tidak akan berjalan tertib, karena
setiap pasien ingin didahulukan
4. Perwujudan visi organisasi
Pelayanan pada pasien rawat jalan akan meningkatkan
upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang
bermutu

1. Kontribusiterhadap Nilai Organisasi :


Nilai yang dijalankan adalah tanggung jawab dan
profesionalisme

2.Manfaat untuk Pimpinan:


Membantu tugas pimpinan dalam memberikan pelayanan
yang berkualitas kepada masyarakat
Anti Korupsi
3.Mafaat untuk Organisasi :
Jujur Citra puskesmas di mata masyarakat bagus. Kunjungan
meningkat, setoran pasien umum meningkat.

4.Manfaat untuk Masyarakat :


Kepuasan dalam memperoleh pelayanan dan obat dari
puskesmas.
5.dampak jiga tidak dilakukan :
Pasien akan terbebani dengan pembayaran yang tidak
sesuai (JKN) kemungkinan citra puskesmas dimasyrakat
tidak baik

6.Manfaat untuk Diri Sendiri :


Citra dokter ASN baik. Terus menerus berusaha
memberikan yang terbaik
2. Nilai Dasar : Akuntabilitas 1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam membuat catatan rekam medik, saya akan
Teknik : menggunakan teknik Personal Agreement
Personal (Kesepakatan intrapersonal), yaitu dengan langkah-
Agreement(Kesepakatan langkah sebagai berikut:
intrapersonal) 1. Melakukan wawancara dengan pasien tentang

38
keluhan yang dialami oleh pasien
2. Melakukan pemeriksaan fisik pasien, meliputi
tanda-tanda vital pasien (Tekanan darah, nadi, laju
pernafasan, suhu tubuh) dan physical exam from
head to toe
3. Membuat diagnosa kerja yang didapatkan dari hasil
wawancara dan pemeriksaan fisik
4. Menentukan rencana tindak lanjut, meliputi rencana
pengobatan (Planning Therapy) dan rencana untuk
melakukan pemeriksaan penunjang tambahan untuk
membantu penegakan diagnosa (Planning
Diagnose)

2. Manfaat :
Bagi Pasien :
 Mendapat pengobatan lebih tepat, karena riwayat
kesehatan pasien sebelumnya dapat diketahui
Bagi Puskesmas :
 Mempunyai catatan riwayat kesehatan pasien secara
lengkap dan terstruktur, sehingga memudahkan
dalam pengobatan pasien
 Dapat digunakan sebagai bahan bukti di pengadilan
jika sewaktu-waktu dibutuhkan

1. Dampak jika tidak dilakukan :


Jika catatan medik pasien yang ditulis tidak sesuai
dengan yang ditemukan, maka termasuk pemalsuan
dokumen dan bisa dikenakan pidana. Dan jika tidak
menggunakan teknik SOAP, riwayat kesehatan pasien
tidak bisa diketahui dengan pasti dan jelas

2. Perwujudan Visi Organisasi :

39
 Pembuatan catatan medik yang tepat akan mencapai
program upaya peningkatan kesehatan masyarakat
tingkat pertama yang bermutu

Akuntabilitas 1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar


Kepercayaan Dalam membuat rujukan untuk pasien ke fasilitas
Teknik : kesehatan tingkat lanjut, saya akan menggunakan teknik
Performance Agreement Performance Agreement (Kesepakatan Kinerja), yaitu
(Kesepakatan Kinerja) dengan:
 Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)
dengan jelas pada pasien/keluarga pasien tentang
alasan kuat mengapa harus dirujuk
 Diharapkan pasien dapat segera memebrikan
persetujuan untuk dirujuk sehingga dokter dapat
membuat surat persetujuan agar dapat dilakukan
tindakan lebih lanjut dengan cepat

 Manfaat :
Bagi pasien :
6. Pasien mendapat pelayanan kesehatan secara
optimal sampai dengan fasilitas kesehatan tingkat
lanjut sesuai dengan penyakit pasien
Bagi Puskesmas :
7. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada
Puskesmas

 Dampak jika tidak dilakukan :


8. Jika pasien tidak membawa surat rujukan dari
Puskesmas, maka kemungkinan pasien ditolak
oleh rumah sakit rujukan sangat besar

 Perwujudan Visi organisasi :

40
9. Dengan rujukan yang cepat dan tepat, maka
upaya peningkatan kesehatan masyarakat
tingkat pertama yangbermutu dapat tercapai

3. Komitmen mutu  Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar


efektif dan efisien Dalam membuat surat rujukan, teknik yang saya
Teknik : gunakan adalah I-P-O (Input-Process-Output), yaitu :
I-P-O (Input-Process- Input : Menentukan pasien yang memang harus dirujuk
Output dan yang tidak
Process : Membuat Surat Rujukan sesuai indikasi
Output : Menyerahkan surat rujukan kepada pasien /
keluarga pasien dan meminta pasien ke
fasilitas kesehatan rujukan (untuk pasien
dengan kondisi stabil), sedangkan pasien
dengan kondisi gawat akan dirujuk
menggunakan ambulans Pusling (Puskesmas
Keliling)

 Manfaat
Bagi Pasien :
Mendapat pelayanan optimal
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan masyarakat

 Dampak jika tidak dilakukan


Jika hal ini tidak dilakukan, rujukan yang dibuat bisa
tanpa indikasi, tapi atas permintaan pasien

 Perwujudan visi organisasi


Dengan rujukan yang tepat, maka upaya peningkatan

41
kesehatan masyarakat tingkat pertama yang bermutu
dapat tercapai
 Dokter menjelaskan secara seksama
kondisi pasien mengapa dia harus
Anti Korupsi dirujuk. Namun terkadang ada pasien
yang tanpa ada indikasi rujuk dan minta
dengan paksa dokternya untuk
memberikan rujukan. Dokter secara
professional tetap sesuai prosedur
rujukan yang benar. Walaupun
dokter diiming-imingi pasien tersebut
diberikan sesuatu. Dokter tetap teguh
pendirian. Dokter memberikan surat
pengantar kepada pasien untuk dibuatkan
surat rujukan.

1.Kontribusi terhadap Nilai Organisasi :


Tanggung jawab, manusiawi, professional, jujur
2.Manfaat untuk Pimpinan:
Pimpinan jadi terbantu untuk melakukan sosialisasi rujukan
secara benar. Tidak turun tangan langsung.
3.Mafaat untuk Organisasi :
Kredibilitas puskesmas baik di mata masyarakat dan dinas
kesehatan
4.Manfaat untuk Masyarakat :
Masyarakat percaya bahwa puskesmas sekarang ini sudah
lebih mandiri dan professional dalam menghadapi beberapa
kasus penyakit

5.Manfaat untuk Diri Sendiri :


Lebih percaya diri, pintar, dan mandiri dengan alat dan obat
yang tersedia dalam menangani pasien

Komitmen mutu  Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar


efektif dan efisien Dalam membuat surat rujukan, teknik yang saya
Teknik : gunakan adalah I-P-O (Input-Process-Output), yaitu :
I-P-O (Input-Process- Input : Menentukan pasien yang memang harus dirujuk
Output

42
dan yang tidak
Process : Membuat Surat Rujukan sesuai indikasi
Output : Menyerahkan surat rujukan kepada pasien /
keluarga pasien dan meminta pasien ke
fasilitas kesehatan rujukan (untuk pasien
dengan kondisi stabil), sedangkan pasien
dengan kondisi gawat akan dirujuk
menggunakan ambulans Pusling (Puskesmas
Keliling)

 Manfaat
Bagi Pasien :
Mendapat pelayanan optimal
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan masyarakat

 Dampak jika tidak dilakukan


Jika hal ini tidak dilakukan, rujukan yang dibuat bisa
tanpa indikasi, tapi atas permintaan pasien

 Perwujudan visi organisasi


Dengan rujukan yang tepat, maka upaya peningkatan
kesehatan masyarakat tingkat pertama yang bermutu
dapat tercapai
4. Anti Korupsi 1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Jujur Dalam melakukan pemeriksaan surat kesehatan, saya
akan menggunakan teknik non gratifikasi, yaitu dengan
Teknik : menolak secara halus segala macam pemberian dari
Non Gratifikasi pasien yang berhubungan dengan pekerjaan dan
berkaitan dengan kewajiban saya sebagai seorang dokter
Puskesmas.
Akuntabilitas memberikan surat sehat adalah tugas dan tanggungjawab

43
( professional ) seorang dokter Puskesmas dan pasien berhak untuk
mendapatkannya
Teknik :
Transparansi 2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan optimal dari dokter dan tenaga
kesehatan lain dari Puskesmas tanpa harus
mengeluarkan uang
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
Mengetahui kondisi kesehatan pasien

3. Dampak jika tidak dilakukan


Jika dalam melakukan pemberian surat sehat dokter
atau tenaga kesehatan lain dari Puskesmas menerima
pemberian pasien atau bahkan meminta sesuatu dari
pasien, maka kepercayaan masyarakat pada Puskesmas
akan berkurang

5. Etika Publik 4. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar


Kesopanan Dalam melakukan pemeriksaan pada ibu hamil, saya
akan menggunakan teknik Komunikasi Efektif, yaitu
Teknik : dengan langkah-langkah :
Komunikasi Efektif 1.Menyapa ibu hamil dengan menyebutkan namanya
2.Meminta ijin pada ibu hamil sebelum melakukan
pemeriksaan
3.Melakukan pemeriksaan di tempat yang tertutup
4.Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi) pada ibu hamil tentang kehamilannya dan
memberikan kesempatan untuk ibu hamil untuk
menanyakan hal-hal yang menyangkut kehamilannya

44
secara terbuka

2. Manfaat
Bagi Pasien :
 Khususnya untuk ibu hamil, dapat berkonsultasi
dengan dokter tentang kehamilannya secara lebih
mendalam
 Dapat diketahui penyakit penyerta dengan adanya
pemeriksaan yang lebih tajam melalui pemeriksaan
laboratorium
Bagi Puskesmas :
 Mengetahui kondisi ibu hamil yang kontrol,
sehingga jika ada komplikasi, bisa segera dilakukan
tindak lanjut
 Dapat mempersiapkan rujukan dini berencana bagi
bumil dengan risti (resiko tinggi)

3. Dampak jika tidak dilakukan


Jika hal ini tidak dilakukan, maka kondisi ibu hamil
di wilayah Puskesmas tersebut tidak dapat diketahui
oleh dokter Puskesmas, sehingga dikhawatirkan bisa
terjadi keterlambatan penanganan

1. Perwujudan visi organisasi


Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui ANC terpadu
akan meningkatkan upaya pemeliharaan kesehatan
masyarakat melalui peningkatan kesehatan keluarga

Nasionalisme 1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar


persatuan Indonesia Dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil melalui ANC
Teknik : terpadu, teknik yang akan saya gunakan adalah Non-
Non Diskriminatif Diskriminatif, maksudnya adalah dalam melakukan

45
pemeriksaan ANC pada ibu hamil, saya akan :
-Melayani ibu hamil sesuai dengan antrian
-Memperlakukan semua pasien dengan sama, tanpa
memandang suku, agama, status sosial pasien, maupun
status jaminan kesehatan pasien sebagai pasien BPJS
ataupun pasien umum.

2. Manfaat :
Bagi Pasien :
 Mendapat pelayanan yang sama sesuai haknya dan
antrian
Bagi Puskesmas :
 Melayani lebih tertib sesuai antrian

3. Dampak jika tidak dilakukan :


Jika tidak melayani sesuai antrian, maka pelayanan tidak
bias berjalan optimal, karena setia ibu hamil ingin
didahulukan

4. Perwujudan Visi Organisasi :


 Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui ANC
terpadu akan meningkatkan upaya pemeliharaan
kesehatan masyarakat melalui peningkatan
kesehatan keluarga

6. Komitmen mutu 1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar


Inovatif Dalam memberikan materi kepada para bidan desa
Teknik : I-P-O tentang penanganan kegawatdaruratan pada maternal
dan neonatal, saya menggunakan teknik IPO (Input-
Process-Output)
1. Input : Penyiapan bahan-bahan materi tentang

46
kegawatdaruratan maternal-neonatal yang akan
diberikan pada bidan desa
2. Process : Materi diberikan melalui presentasi dalam
bentuk power point kepada para bidan desa dan
masing-masing bidan desa dibawakan materi berupa
handout
3. Output :
Terlaksananya kegiatan pemberian materi materi pada
bidan desa
Tercapainya peningkatana pemahaman materi tentang
penanganan kegawatdaruratan maternal dan
neonatal oleh bidan desa

2. Manfaat :
4. Bidan Desa
 Dapat melakukan penanganan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal
dengan tepat
5. Puskesmas
 Mendapat kepercayaan dari masyarakat
6. Dinas Kesehatan dan masyarakat
 Menurunkan AKI dan AKB

3. Dampak jika tidak dilakukan :


Jika pemberian materi ini tidak dilaksanakan, maka
Bidan desa tidak akan mendapat pengetahuan yang
cukup tentang kegawatdaruratan maternal-neonatal 
resiko terjadi kematian ibu / bayi baru lahir

7. Perwujudan Visi Organisasi :


Pemberian materi tentang tatalaksana kegawatdaruratan

47
maternal dan neonatal pada bidan desa akan
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan tenaga kesehatan

Akuntabilitas 1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar


Pengetahuan Dalam memberika refreshing pada bidan, saya akan
menggunakan teknik Performance Planning dengan
Teknik : langkah-langkah sebagai berikut :
Performance Planning 1.Berkoordinasi dengan Bikor (Bidan koordinator
(Perencanaan Kinerja) wilayah) untuk merencanakan kapan dan dimana materi
akan diadakan
2.Mempersiapkan materi yang akan disampaikan
3.Menyampaikan materi melalui power point pada
waktu dan tempat yang direncanakan dan membagikan
materi berupa handout pada para bidan desa
4.Mempraktekan salah satu materi secara langsung pada
para bidan desa

2. Manfaat
Bagi Bidan Desa:
Lebih memahami tentang penanganan awal
kegawatdaruratan maternal dan neonatal sebelum
melakukan rujukan, sehingga diharapkan bisa
menurunkan AKI dan AKB
Bagi Masyarakat :
Diharapkan bisa menurunkan AKI dan AKB

3. Dampak jika tidak dilakukan


Jika materi ini tidak dilaksanakan maka :
Bidan desa tidak akan mendapat pengetahuan yang
cukup tentang kegawatdaruratan maternal-neonatal 
resiko terjadi kematian ibu / bayi baru lahir

48
4. Perwujudan visi organisasi
Pemberian materi tentang tatalaksana kegawatdaruratan
maternal dan neonatal pada bidan desa akan
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan tenaga kesehatan

7. Nasionalisme 1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar


 Keadilan Dalam melakukan Home Visite, saya menggunakan
Teknik : teknik Attachment Case Priority, yaitu dengan :
Attachment Case Priority 1. Mendata pasien yang akan dilakukan home visite di
wilayah Puskesmas tempat saya bekerja.
2. Lebih memprioritaskan pasien Lansia ,ibu hamil
RESTI dan faktor resiko , yang menderita Penyakit
Kronis untuk dikunjungi

2. Manfaat :
Bagi Pasien :
 Kesehatan pasien bisa lebih diperhatikan
 Pengobatan pasien bisa lebih dipantau
Bagi Puskesmas :
 Bisa memantau kondisi kesehatan pasien
 Dapat mendata dan mengelompokkan pasien 
pasien yang perlu observasi rutin dan yang tidak
 Lebih mengenal masyarakat di wilayahnya
 Memantau Kesehatan Lingkungan yang mungkin
berpengaruh terhadap penyakit pasien
3. Dampak jika tidak dilakukan:
Jika hal ini tidak dilakukan, home visite yang
direncanakan menjadi kurang terorganisir, sehingga
dikhawatirkan urutan rumah yang dikunjungi adalah

49
hasil pemilihan acak, bukan dari prinsip keadilan sosial
yaitu lebih mendahulukan pasien Lansia dengan
penyakit kronis
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Kegiatan home visite akan meningkatkan kesehatan
masyarakat dan pemeliharaan kesehatan masyarakat
Anti Korupsi 1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Jujur Dalam melaksanakan home visite, saya akan
menggunakan teknik non gratifikasi, yaitu dengan
Teknik : menolak segala macam pemberian dari pasien yang
Non Gratifikasi berhubungan dengan pekerjaan dan berkaitan dengan
kewajiban saya sebagai seorang dokter Puskesmas
2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan optimal dari dokter dan tenaga
kesehatan lain dari Puskesmas tanpa harus
mengeluarkan uang
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
Mengetahui kondisi kesehatan pasien

3. Dampak jika tidak dilakukan


Jika dalam melaksanakan home visit dokter atau
tenaga kesehatan lain dari Puskesmas menerima
pemberian pasien atau bahkan meminta sesuatu dari
pasien, maka kepercayaan masyarakat pada Puskesmas
akan berkurang

50
3.4. Rencana Jadwal Coaching dan Mentoring

Dalam membantu peserta prajab dalam keberhasilan kegiatan aktualisasinya


dan pembuatan laporan, diperlukan fasilitator yakni coach dan mentor. Selama 2
minggu aktualisasi, direncanakan kegiatan coaching dan mentoring. Rencana
kegiatan ini dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Rencana Jadwal Kegiatan Coaching dan Mentoring


Kegiatan Minggu 1 Minggu 2

Coaching

Mentoring

51
Tabel 3. Rencana Jadwal Aktualisasi

Sebelum melakukan kegiatan aktualisasi, diperlukan rencana jadwal


kegiatan untuk mempermudah dan pengontrol peserta untuk tepat waktu dan dapat
mencapai target aktualisasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.

Rencana Jadwal Aktualisasi

NO KEGIATAN Minggu 1 Minggu 2


1 Melakukan
pelayanan medik
umum rawat jalan

Sumber : SKP
2 Membuat catatan
medik pasien
rawat jalan pasien
UMUM dan JKN
dengan lengkap

Sumber : SKP

3 Memberikan
rujukan pasien

52
JKN ke FKTL

Sumber : SKP

4 Membuat surat
keterangan sehat

Sumber : SKP
5 Melakukan
pemeliharaan
Kesehatan Ibu
hamil di Poli KIA
melalui ANC
(Ante Natal Care)
terpadu

Sumber kegiatan :
SKP
6 Memberikan
materi kepada
para bidan desa
tentang
penanganan
kegawatdaruratan
pada maternal
dan neonatal

Sumber kegiatan :
inisiatif sendiri

7 Melakukan home
visite

Sumber kegiatan :
Penugasan dari
atasan

53
3.5. Timeline Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi tercapai dengan usaha dan kerjasama banyak pihak.


Ada tujuh buah kegiatan terlaksana dengan baik. Dibawah ini dapat dilihat
kegiatan aktualisasi dibuat secara timeline

Tabel 4. Timeline Kegiatan Aktualisasi

JADWAL RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR


PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

DARI TANGGAL 01 DESEMBER sd 15 DESEMBER 2015

BULAN DESEMBER 2015


NO KEGIATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PABUARAN
01 02 03 04 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15
1. Melapor kepada
mentor
2. Cek kesehatan di
RS sekarwangi
3. Melakukan
pelayanan medik
umum rawat jalan
4. Membuat catatan
medik pasien
rawat jalan pasien
UMUM dan JKN
dengan lengkap

5. Memberikan
rujukan pasien
JKN ke FKTL

54
6. Membuat surat
keterangan sehat

7. Melakukan
pemeliharaan
Kesehatan Ibu
hamil di Poli KIA
melalui ANC
(Ante Natal Care)
terpadu

8. Memberikan
materi kepada
para bidan desa
tentang
penanganan
kegawatdaruratan
pada maternal
dan neonatal

9. Melakukan home
visite

10. Evaluasi dan


laporan

55
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
ASN adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi sebagai penjalan
kebijakan pemerintah, pelayan masyarakat dan pemersatu bangsa. Dengan
tugasnya itu ASN sebelum mengemban suatu jabatan harus melalui pendidikan
dan pelatihan Prajabatan. Di Diklat Prajabatan tersebut, selama 2 minggu di
kelas, peserta menginternalisasi nilai-nilai ANEKA. Dilanjutkan
mengaktualisasinya di 2 minggu berikutnya. Dalam kegiatan aktualisasi ini
diharapkan peserta melakukan kegiatan aktualisasi tersebut dengan memunculkan
nilai-nilai ANEKA yang telah diinternalisasinya.

56
57

Anda mungkin juga menyukai