Anda di halaman 1dari 12

Nama : rifda djalali

Nim : 16.3.15.0075

A. Risiko dan Pengembalian Investasi

Risiko dan Pengembalian Investasi menjadi salah satu topik yang selalu di bahas dalam
perencanaan keuangan, khususnya perencanaan investasi. Apa sebenarnya hubungan antara
risiko dan pengembalian investasi?

Risiko dan Pengembalian Investasi Sesuai dengan sub judul di atas, terdapat tiga kata yang
akan kita bahas: Risiko (Risks), Pengembalian (Return) dan Investasi (Investment). Baik kita
mulai dulu dengan definisi masing-masing kata tersebut.

Jenis jenis investasi

1. Deposito Berjangka

Deposito berjangka adalah deposito bank dengan tingkat bunga yang lebih tinggi
daripada tabungan biasa. Deposito berjangka memiliki tanggal jatuh tempo yang jelas. Jika
Anda ingin mencairkan deposito sebelum tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan, maka
tentunya akan ada penalti yang diberikan.

Akan tetapi, jika deposito Anda memang sudah memasuki tanggal jatuh temponya, maka
Anda memiliki hak untuk mencairkan dana tanpa adanya denda yang harus
dibayarkan.Semakin lama ataupun semakin besar Anda mendepositokan uang, maka semakin
banyak juga bunga yang akan didapatkan dari hasil deposito.

Deposito berjangka seringkali dianggap sebagai salah satu bentuk investasi yang memiliki
resiko rendah dan terbilang cukup ampuh.

Lalu Sebenarnya Apa Kelemahan Deposito?


Kelemahan dari deposito adalah Anda tidak akan dapat menyentuh uang Anda selama jangka
waktu yang ditentukan. Jadi, pastikan Anda memiliki uang cadangan untuk dana darurat
Anda.Selain itu, bunga dari deposito juga terbilang cukup kecil jika dibandingkan dengan jenis
investasi lainnya. Terkadang bunga hasil deposito bahkan tidak sebanding dengan tingkat
inflasi yang terjadi.

2. Emas atau Logam Mulia

Investasi emas atau logam mulia mungkin dapat dikatakan sebagai salah satu jenis yang
sangat klasik. Investasi ini telah populer dikalangan masyarakat Asia dari zaman dahulu hingga
sekarang.

Emas biasanya akan mengalami kenaikan harga sebagai respons terhadap kejadian-kejadian
tertentu yang menyebabkan nilai paper investment, seperti saham dan obligasi,
menurun.Harga emas juga dapat bergejolak dalam jangka pendek, namun tetap terjaga
nilainya dalam jangka panjang. Melihat hal ini, tentunya emas dapat menjadi salah satu
investasi yang layak dipertimbangkan.

3. Properti

rumah - gadai rumah - investasi properti

Memiliki fungsi yang serupa dengan nilai properti umumnya terus meningkat dari tahun ke
tahun. Hal ini seringkali membuat properti menjadi salah satu pilihan investasi jangka panjang
yang populer.

Namun perlu diketahui bahwa selain keuntungan, kerugian melakukan investasi properti juga
terlihat sangat mencolok. Salah satunya adalah dimana Anda akan mengeluarkan biaya yang
tinggi, dan membutuhkan banyak uang untuk membeli sebuah properti.

Di samping itu, properti yang dibeli tentunya juga akan membutuhkan perawatan untuk
menjaganya agar memiliki nilai jual yang tinggi pada jangka waktu beberapa tahun kedepan.

4. Saham

Investasi saham dapat dikatakan sebagai jenis investasi yang paling terkenal. Investasi saham
biasanya berupa bentuk kepemilikan sebuah perusahaan. Bila Anda memiliki saham di
perusahaan, maka Anda berhak untuk mendapatkan bagian dari keuntungan yang
didapatkan.

Investasi saham cenderung menawarkan hasil yang tinggi jika dibandingkan dengan jenis
investasi lainnya. Akan tetapi, saham akan bersifat high risk, high return. Investasi jenis ini
berisiko tinggi untuk dijalankan, harga saham dapat naik dan turun sangat drastic dalam
jangka waktu yang cepat.

Untuk investasi saham biasa juga dikategorikan dalam dua macam, yaitu;saham dividen dan
saham pertumbuhan. Saham pertumbuhan adalah saham di perusahaan yang berkembang
pesat.

5. Peer to Peer Lending

Investasi dalam Jangka Waktu 6 Bulan koinworks fintech lending fleksibel

Bentuk investasi dari peer-to-peer lending adalah sebuah platform pinjaman dana dari
investor yang akan diberikan kepada UKM yang menjadi borrower. Setiap investor akan
mendapatkan suku bunga efektif yang sangat kompetitif, hampir mencapai 18% per tahun.

Investasi jenis ini juga memungkinkan investor untuk dapat memilih sendiri, tingkatan resiko
yang mampu diterima, mulai dari low risk, medium, hingga high risk. Setiap jenis resiko
biasanya memiliki bunga kompetitifnya masing-masing.

Berbeda dari jenis investasi lainnya, peer-to-peer lending juga memungkinkan Anda untuk
dapat mulai berinvestasi hanya dengan Rp 100.000. Tentunya investasi jenis ini sangat cocok
bagi para investor pemula untuk mulai belajar mengenai
1. Investasi (Investments)

Investasi (investments) menurut Tandelilin adalah tindakan seseorang untuk mengeluarkan


uang atau kemampuan finansialnya saat ini dengan harapan orang tersebut memperoleh
uang yang lebih banyak di masa yang akan datang..

Risiko (Risks)

Risiko menurut Jorion adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil
investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan.Pada artikel kali ini Finansialku tidak
akan menjelaskan risiko berdasarkan perhitungan matematis. Berbicara mengenai investasi,
seorang investor dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaituInvestor tipe 1 / Risk Seeker : Tipe
Investor yang lebih berani mengambil risiko untuk menghasilkan keuntungan yang lebih
besar / imbal hasil tinggi. Investor tipe 1 ini bersedia berinvestasi pada produk-produk pasar
modal dan perdagangan berjangkatInvestor tipe 2 / Risk Neutral: Investor yang berharap
kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Intinya investor risk
neutral cenderung memilih produk-produk investasi yang dapat mengembangkan uangnya
(peningkatan imbal hasil).Investor tipe 3 / Risk Averter: Tipe investor ketiga adalah investor
yang berusaha menjauhi risiko. Tujuan utama investor tipe risk averter adalah menjaga nilai
uangnya agar tidak kebalap dengan inflasi (keamanan modal). Umumnya investor tipe risk
averter berinvestasi pada produk-produk perbankan dan dijamin oleh pemerintah.
Tingkat Pengembalian (Returns)

Pengembalian (return) adalah keuntungan yang akan di dapat pada masa yang akan
datang. Pengembalian (return) adalah kompensasi dari adanya inflasi (kenaikan harga-harga
barang).Pengembalian (return) investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu return yang
diharapkan (expected return) dan return yang sebenarnya (realized return).

Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Return)

Tingkat pengembalian di masa depan yang diharapkan oleh investor.

Tingkat Pengembalian yang Sebenarnya (Realized Return)

Tingkat pengembalian actual atau tingkat pengembalian yang sebenarnya diterima oleh
investor.

Expected Return = Peluang x Tingkat Keuntungan

Ada seorang calon investor melihat laporan kinerja investasi reksa dana saham. Dalam
laporan tersebut tertulis, pengembalian yang didapat adalah 15%. Saat ini kondisi ekonomi
sedang cukup lesu, investor merasa ragu bahwa pengembalian tahun ini mungkin hanya bisa
60% dari return tahun sebelumnya. Maka tingkat pengembalian yang diharapkan (expected
return) adalah:

60% x 15% = 9%.

Calon investor tersebut kemudian memutuskan investasi di reksa dana saham tersebut.
Setelah melihat laporan tahunannya, investor tersebut ternyata mendapatkan pengembalian
12%. Angka 12% menunjukkan tingkat pengembalian actual atau tingkat pengembalian yang
sebenarnya.

Pengembalian produk investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu pendapatan dari
selisih harga jual dan beli (capital gain) serta pendapatan dari bunga, dividen atau arus kas
(cash flow).
Contoh: Seseorang yang berinvestasi di saham, akan mendapatkan dua potensi keuntungan
yaitu keuntungan dari selisih harga jual dengan harga beli serta keuntungan dari pembagian
dividen.

Risiko portofolio

Risiko portofolio adalah varian return sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio


tersebut. Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar (standard deviation) atau varian
(variance) yang merupakan kuadrat dari deviasi standar.

Portofolio dengan dua aktiva

Portfolio dua asset adalah portfolio yang dibentuk hanya terdiri dari dua asset atau sekuritas.
Pembentukan ini dapat dilakukan pada berbagai keadaan, yaitu dimulai dari tidak adanya
investasi yang bebas risiko dan tidak diperkenankannya short sales (menjual saham yang tidak
dimiliki).
Kalau kita hanya memiliki 2 sekuritas A dan B, maka tingkat keuntungan yang diharapkan dari
portfolio adalah :

E(RP) = WA .RA + WB .RB E(RP) = XA .(RA) + XB .(RB) WA + WB = 1

Keterangan :

E(RP) : tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu portfolio

E(RA) : ekspektasi return dari sekuritas A

RA : satu outcome dari sekuritas A

XA : proporsi asset/dana yang diinvestasikan pada saham A

E(RB) : ekspektasi return dari sekuritas B

RB : suatu outcome dari sekuritas B

XB : proporsi asset/dana yang diinvestasikan pada saham B

Jika Short sales diperkenankan, maka:

XA + XB = 1 ------ XB = 1- XA ……….persamaan 1

Dimana : XA ≥ 0 , XB ≥ 0

Dengan demikian ekspansi return dari portfolio yang terdiri dari 2 saham/sekuritas menjadi :

E(RP) = XA .E(RA) + XB .E(RB) E(RP) = XA .E(RA) + (1-RA) .E(RB)

Deviasi standar portfolio yang terdiri dari 2 jenis sekuritas adalah :

σP2 = XA2 .σA2 + XB2 .σB2 + 2XAXB .σA

σP = √ XA2 .σA2 + XB2 .σB2 + 2XAXB .σAB

Dimana :

σP = varian portfolio σA = kovarian saham A

σB = kovarian saham B

σAB = kovarian antara A dan B


XA = proporsi dana ke sekuritas A

XB = proporsi dana ke sekuritas B

Jika Short sales diperkenankan, maka:

XA + XB = 1 ------ XB = 1- XA ……….persamaan 1

Dimana : XA ≥ 0 , XB ≥ 0

Dengan demikian ekspansi return dari portfolio yang terdiri dari 2 saham/sekuritas menjadi :

E(RP) = XA .E(RA) + XB .E(RB) E(RP) = XA .E(RA) + (1-RA) .E(RB)

Deviasi standar portfolio yang terdiri dari 2 jenis sekuritas adalah :

σP2 = XA2 .σA2 + XB2 .σB2 + 2XAXB .σA

σP = √ XA2 .σA2 + XB2 .σB2 + 2XAXB .σAB

Dimana :

σP = varian portfolio σA = kovarian saham A

σB = kovarian saham B

σAB = kovarian antara A dan B

XA = proporsi dana ke sekuritas A

XB = proporsi dana ke sekuritas B

Kemudian masukan persamaan 1 :

σP = √ XA2 σA+ XB2 σB + 2XAXB σAB

σP = √ XA2 σA + (1-XA2) σB2 + 2XA(1.XA) σAB


dan, karena σAB = KAB σA σB, maka :

σP = √ XA2 σA2+ (1-XA2) σB2 + 2XA(1.XA) KAB σAσB

Koefisien korelasi berada antara +1 (maksimum) dan -1 (minimum). Koefisien korelasi +1


menunjukan bahwa tingkat keuntungan antara 2 sekuritas tersebut selalu bergerak dari arah
yang sempurna sama (artinya kalau yang satu naik 10% maka yang lain juga naik 10%).
Sedangkan korelasi sebesar -1 menunjukan bahwa pergerakan tengkat keuntungan menuju
kearah berlawanan yang sempurna (artinya jika yang satu naik 10% maka yang lain akan turun
sebesar 10%).

Portofolio dengan banyak aset

Portfolio banyak asset adalah portfolio yang terdiri lebih dari dua sekuritas atau banyak
sekuritas. RUMUS : E(RP) = Σ E(Ri)Xi Atau,

E(RP) = WA.RA + WB.RB +…+Wn.Rn

( Dimana : WA+WB+…+Wn = 1)

Keterangan :

E(Rp) = tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu portfolio

E(Ri) = ekspektasi return dari sekuritas i

Ri = satu outcome dari sekuritas i

Xi = proporsi dana / asset yang diinvestasikan pada saham.

RISIKO PASAR

Risiko pasar muncul karena harga pasar bergerak dalam arah yang merugikan organisasi. Pada
bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai teknik pengukuran risiko pasar dengan
menggunakan deviasi standar, diikuti dengan teknik VAR diteruskan dengan teknik stress-
testing.

DEVIASI STANDAR
Jika kita membicarakan distribusi normal, maka kita hanya memerlukan dua parameter
yaitu nilai rata - rata ( atau disebut juga sebagai nilai yang diharapkan ) dan deviasi standarnya.

Konsep deviasi standar, distribusi normal, nilai rata - rata menjadi landasan bagi
perhitungan Value At Risk.

Kurva normal

Deviasi standar dipakai untuk menghitung penyimpangan dari nilai rata - rata. Semakin
besar deviasi standar, semakin besar penyimpangan. Penyimpangan dipakai sebagai indikator
risiko. Semakin besar penyimpangan, semakin besar risiko.

· Perhitungan deviasi standar

E(R) = SRi / N

sRt = S(Ri – E(R))2 / (N - 1)

sR = ( sR2 )1/2

VAR ( VALUE AT RISK )

. Misal jika besok adalah hari yang jelek, berapa besar ( nilai rupiah ) dan berapa besar
kemungkinan ( probabilitas ) kerugian yang bisa dialami perusahaan besok ( atau beberapa
hari mendatang ), jawabannya besok ada kemungkinan sebesar 5% bahwa kerugian
perusahaan ( karena pergerakan harga pasar yang tidak menguntungkan ) sebesar Rp 10 juta
atau lebih. Dalam hal ini VAR menjawab pertanyaan tersebut dengan memberikan nilai uang
dari kerugian tersebut ( Rp 10 juta ), dan besar kemungkinannya ( 5% )

·Teknik perhitungan VAR bisa menggunakan metode historis, metode analitis dan simulasi
Monte-Carlo.

1. VAR Metode Historis ( Back Simulation )

· Return dapat dihitung dengan cara

Return = {[P(t+1) – Pt)] / Pt}*100%

Dimana Pt = return pada hari t

Pt+1 = return pada hari t+1

· Metode historis mempunyai kelebihan yaitu tidak mengamsumsikan distribusi tertentu dan
sederhana. Namun ada juga kelemahannya seperti asumsi bahwa data masa lalu bisa
digunakan untuk memperediksi masa datang.

· VAR portofolio = [ VAR X2 + VAR Y2 + 2 x PXY X VARX VARY] 1/2

VAR x = VAR (value at risk saham X)

VARy = VAR (value at risk saham Y)

Pxy = korelasi return saham X dengan saham Y

2. VAR Metode Modeling ( Analytical )

· Metode analitis biasanya mengasumsikan distribusi tertentu yang mendasari return atau
harga. Biasanya distribusi normal ( yang berbentuk bel ) yang diasumsikan mendasari
pergerakan harga. Kemudian dapat dihtung nilai yang diharapkan ( misal rata – rata ) dan
penyimpangan dari nilai yang diharapkan. VAR dapat dihitung dengan parameter yang
dideduksi ( diambil ) dari distribusi ( nilai yang diharapkan dan penyimpangan )

Anda mungkin juga menyukai