Anda di halaman 1dari 30

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk masyarakan ini
dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, Maret 2017

Penyusun

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….3

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………..4


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….4
1.3 Tujuan ……………………………………………………………...4
1.4 Manfaat ……………………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………...5

2.1 Anatomi Sistem Endokrin ………………………………………….5

2.2 Fisiologi Sistem Endokrin ………………………………………….12

2.3 Hormon Sistem Endokrin ………………………………………..…15

2.4 Proses Pembentukan Glukosa Menjadi Energi ……………….……20

2.5 Kebutuhan Nutrisi dan Cairan ………………………………..........25

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………29

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………....29

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………....30

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan


hasil sekresinya langsung ke dalam darah ang beredar dalam jaringan kelenjar
tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.

Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk


memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid,
kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar
suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu. Beberapa dari organ endokrin
ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal) disamping itu juga
ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda
misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan


memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling
berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya,
medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf
(neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua
kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Bila sistem endokrin
umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui
neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah .


Kelenjar endokrin ini termasuk hepar, pancreas (kelenjar eksokrin dan endokrin),
payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin
melepaskan sekresinya kedalam duktus pada permukaan tubuh, sepertikulit, atau
organ internal, seperti lapisan traktusintestinal.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa anatomi sistem endokrin ?
2. Apa fisiologi sistem endokrin ?
3. Apa hormon yang dikeluarkan system endokrin ?
4. Bagaimana proses pembentukan glukosa menjadi energi ?
5. Apa kebutuhan nutrisi dan cairan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa anatomi sistem endokrin
2. Untuk mengetahui apa fisiologi sistem endokrin
3. Untuk mengetahui apa hormon yang dikeluarkan system
endokrin
4. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan glukosa
menjadi energi
5. Untuk mengetahui apa kebutuhan nutrisi dan cairan

1.4 Manfaat
1. Mengetahui apa anatomi sistem endokrin
2. Mengetahui apa fisiologi sistem endokrin
3. Mengetahui apa hormon yang dikeluarkan system endokrin
4. Mengetahui bagaimana proses pembentukan glukosa menjadi
energi
5. Mengetahui apa kebutuhan nutrisi dan cairan

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Sistem Endokrin

1.Hipotalamus

Hipotalamus merupakan bagian dari otak yang terletak di antara


cereberum dan batang otak, tepatnya di atas kiasma optika dan di bawah thalamus.

2.Hipofisis atau Pituitari

A.Ukuran dan Lokasi

1. Kelenjar hipofisis adalah organ berbentuk oval,sebesar kacang dengan


berat sekitar 0,5 g
2. Organ ini melekat dibagian dasar hipotalamus otak pada batang yang
disebut infudium (batang hipotalamus)
3. Hipofisis terletak pada lekukan berbentuk pelana ditulang sfenoid (sela
tursika) dan terbungkus dalam perpanjangan durameter.

B.Divisi Kelenjar

1. Lobus anterior (adenohipofisis) kelenjar terdiri dari pars distalis, pars


tuberalis, dan pars intermedia.

a) Pars distalis merupakan tonjolan lobus anterior

5
b) Pars tuberalis pada manusia tereduksi menjadi lempeng tipis sel-sel
epitel pada bagian superior pars distalis
c) Pars intermedia,bersebelahan dengan pars distalis ,sangat jelas pada
janin tetapi tereduksi setelah dewasa

2. Lobus Posterior pituitari (neurohipofisis) menghubungkan neurohipofisis


dengan otak.

3.Kelenjar Tiroid

Terletak didepan trakea,dibawah kartilago krikoid dan berbentuk seperti


kupu-kupu.Kelenjar tiroid diperdarahi oleh arteri karotid eksterna dan arteri tirpid
inferior.

Sel utama yang mengeluarkan hormon tiroid tersusun membentuk folikel-


folikel berisi koloid.Berat normal tiroid 30 g dan kaya vaskularisasi dengan suplai
darah 80-120 ml/menit.Bahan utama koloid adalah suatu molikel glikoprotein
besar (tiroglobin) yang didalamnya terikat hormon-hormon tiroid dalam berbagai
stadium sintesis .Hormon yang dihasilkan sel folikel yang mengandung iodium
dari asam aminotirosia yaitu tetraioditironin(T4) dan Tri iodiotironin (T3)
berperan dalam pertumbuhan ,diferensial sel ,kontrol laju metabolisme basal.

Secara mikroskopik,parenkim tiroid disusun oleh epitel berbentuk


lingkaran yang disebut folikel tiroid.Bentuk sel folikular yang gepeng dan lumen
penuh berisi koloid menandakan kelenjar inaktif,sebaliknya jika folikular
berbentuk kuboid dan lumen kosong maka kelenjar aktif.Sel folikular berbentuk

6
kuboid ,inti bualt ,daerah basal kaya retikulum endoplasma dan apikal,terdapat
kompleks golgi dan granul sekretorik berisi koloid.Lalu menghasilkan kalsitonin
yang menghambat reabsorpsi tulang oleh osteoklas.

4.Kelenjar Paratiroid

A) Morfologi

1. Kelenjar paratiroid adalah 4 organ kecil masing-masing berukuran sebesar


biji apel,terletak pada permukaan posterior kelenjar tiroid dan dipasahkan
dari kelenjar tiroid oleh kapsul-kapsul jaringan ikat.
2. Dari sisi histologi ada dua jenis sel yang menyusun kelenjar paratiroid:
a) Principal (chief cells),berbentuk poligonal kecil dengan inti bulat
,sitoplasma sedikit dan pucat.Selain ini menghasilkan PTH untuk
mengatur kalsium,magnesium dan fosfat.
b) Sel oksifil,terkadang dijumpai dalam jumlah sedikit,berukuran lebih besar
dengan sitoplasma asidofilik dan mitokondria abnormal.Beberapa sel
oksifilik menunjukkan kadar PTH rendah .

7
5.Kelenjar Adrenal

Terletak di kutub atas ginjal berbentuk bulan sabit pipih dengan panjang 4-
6 cm dan lebar 1-2 cm.Berat keduanya 8 gram.Tiap kelenjar ditutup oleh kapsula
jaringan ikat yang padat dan bagian stromanya kaya akan serat retikularis yang
mendukung sel sel sekretorik.

A.Korteks adrenal tersusun atas 3 area /zona yaitu:

1. Pada bagian luar disebut zona glomerulosa yang menghasilkan hormon


mineralokortikoid (aldosteron).Pada zona gromerulosa ini sekitar 15%
yang mana sel tersusun rapat,bulat atau piramid yang dikelilingi oleh
pembuluh darah kapiler.Mempengaruhi reabsorpsi natrium,kalium,dan air
oleh sel epitel.Aldosteron sendiri menstimulasi natrium pada tubulus
kontortus distal.
2. Bagian tengah disebut zona fasikulata yang menghasilkan glukortikoid
(kortisol).Pada zona fasikulata 65-80%,sel berbentuk polyhendral yang

8
tersusun membentuk korda yang panjang,terdiri dari satu atau dua lapisan
yang dipisahkan oleh kapiler sinusoid bertingkat.
3. Lapisan paling dalam adalah zona retikularis yang menghasilkan
dehidroepiandosteron(testosteron).Pada zona retikularis (10%),tersusun
dalam korda yang tidak teratur ,terdiri dari sedikit droplet dan banyak
pigmen lipofuscin.Berfungsi untuk menghasilkan hormon
dehidroepiandrosteron yang dikontrol oleh ACTH yang menghasilkan
hormon testosteron untuk meningkatkan maskulin.

B.Medulla

Medulla berasal dari jenis neuroektodermis sama (sel-sel krista saraf)


menjadi neuron simpatis.Didalam medulla ini terdapat sel-sel kromafin yang
berfungsi merespon rangasangan preganglionik simpatis.Yang menghasilkan
hormon katekolamin,epinefrin,dan norepinefrin.

6.Pankreas

(Pulau langerhans) adalah suatu organ yang terdiri dari jaringan eksokrin
dan endokrin .Pada sel endokrin pulau langerhans membentuk 1-2 % toatal masa
pankreas.Sel endokrin pankrean terdiri dari :

1) sel α :menghasilkan hormon glikogen berfungsi untuk meningkatkan kadar


gula darah 25% dari massa pulau.

9
2) sel β: Mensekresi insulin yang berfungsi menurunkan kadar gula darah
60% dari massa total pulau.
3) Sel D: menyintesis somatostosin untuk menghambat sekresi glukagon dan
insulin
4) Sel F:Menyekresi polipeptida pankreas mengurangi nafsu makan.

Pankreas adalah oragan pipih yang terletak di belakang dan sedikit dibwah
lambung dalm abdomen.

6.Kelenjar Gonad

Terdiri dari ovarium pada waniat dan testis pad laki-laki

7. Kelenjar Timus

Timus terletak dibagian posterior toraks terhadap sternum dan melapisi


bagian atas jantung.Kelenjar ini ukurannya besar dimasa kanak-kanak dan

mengecil sering pertamabahan usia.

10
8.Kelenjar Pineal

A.Morfologi

1. Kelenjar pineal terbentuk dari jaringan saraf dan terletak dilangit-langit


ventrikel ketga otak
2. Kelenjar ini terdiri dari dua sel yaitu:
a) pinealosit: basofilik berukuran besar,inti ireguler,banyak mitokondria
menghasilkan hormon melatonin berfungsi untuk antioksidan
b) sel Astroglia:Memiliki prosesus sitoplasmatik yang panjang pada area
perivaskuler dan diantara pinealosit.

11
2.2 Fisiologi Sistem Endokrin

a. Pankreas
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin.
Fungsinya sebagai organ endokrin didukung oleh pulau-pulau langerhans.
Pulau-pulau langerhans terdiri dari 3 jenis sel yaitu:
1. Sel Alpha : menghasilkan glukagon
2. Sel Betha : menghasilkan insulin
3. Sel Deltha : menghasilkan somatostatin
Organ sasaran hormon insulin dan glukagon ini adalah hepar, otot,
dan jaringan lemak. Glukagon dan insulin memegang peranan penting
dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Bahkan keseimbangan
kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Insulin
menurunkan kadar gula darah, sebaliknya untuk glukagon meningkatkan
kadar gula darah. Perangsangan glukagon bila kadar gula darah rendah,
dan asam amino darah meningkat. Efek glukagon ini juga sama dengan
efek kortisol, GH dan epinefrin.
Dalam meningkatkan kadar gula darah, glukagon merangsang
glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan
transportasi asam otot serta meningkatkan glukogenesis (pembentukan
glukosa dari yang bukan karbohidrat) dan metabolisme lemak, glukagon
meningkatkan lipolisis ( pemecahan lemak).
Dalam menurunkan kadar gula darah, insulin sebagai hormon
anabolik terutama akan meningkatkan difusi ghlukosa melalui membran
sel di jaringan. Efek anabolik penting lainnya dari hormon insulin:
1. Efek pada hepar

 Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa


 Menghambat glikogenesis, glukoneogenesis, dan ketogenesis
 Meningkatkan sintesa trigliserida dan asam lemak bebas di
hepar

12
2. Efek pada otot

 Meningkatkan sintesis protein


 Meningkatkan transportasi asam amino
 Meningkatkan glikogenesis

3. Efek pada jaringan lemak

 Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas


 Meningkatkan penyimpanan trigliserida
 Menurunkan lipolisis

b. Hipofisis
Hipofisis menghasilkan hormon tropik dan nontropik. Hormon
tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran
sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran.
Kemampuan hipofifisa dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung
aktivitas kelenjar endokrin lain menjadikan hipofisis dijuluki “master of
gland”.
Secara fisiologis, kelenjar hipofisis dapat dibagi menjadi dua
bagian yang berbeda . hipofisis anterior yang juga dikenal sebagai
neurohipofisis. Diantara bagian ini, terdapat daerah kecil yang relatif
avaskuler yang disebut sebagai pars intermedia.
Enam hormon peptida yang penting ditambah beberapa hormon
yang kurang penting diekskresikan oleh hipofisis anterior, dan dua hormon
peptida penting di sekresikan oleh hipofisis posterior. Hormon yang
dieksresikan oleh hipofisis anterior berperan penting dalam pengaturan
fungsi metabolik di seluruh tubuh.
Hormon hipofisis posterior di sintesis oleh badan sel di dalam
hipotalamus. Badan sel yang menyekresi hormon hipofisis posterior tidak
terletak didsalam kelenjar hipofisis posterior itu sendiri tetapin dalam
neuron besar, disebut neuron magnoselular yang terletak di nukleus
supraoptik dan paraventrikular hipotalamus.

13
c. Tiroid & Paratiroid
 Fungsi hormon tiroid :

1. Mengatur laju metabolisme tubuh


2. Pertumbuhan testis,saraf ,dan tulang
3. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
4. Menambah kekuatan kontraksi otot dan irama jantung
5. Merangsang pembentukan sel darah merah
6. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernafasan,sebagai kompensasi
tubuh terhadap kebutuhan Oksigen akibat metabolisme
7. Antagonis insulin.

 Fungsi hormon Paratiroid :


Kelenjar paratiroid tumbuh di dalam endoderm menempel pada
bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid yang berjumlah 4
buah terdiri dari chief cells dan oxyphill cells. Kelenjar paratiroid berwarna
kekuningan dan berukuran kurang lebih 3 x 3 x 2 mm dengan berat
keseluruhan sampai 100 mg.
Kelenjar paratiroid mensintesa dan mengeluarkan hormon paratiroid
(Parathyroid Hormon,PTH). Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium
dalam plasma. Sintesis PTH dihambat apabila kadar kalsium rendah.PTH
bekerja pada tiga sasaran utama dalam pengendalian homeostasis
kalsium,yaitu di ginjal, tulang dan usus. Di dalam ginjal PTH meningkatkan
reabsorbsi kalsium. Di tulang PTH merangsang aktifitas osteoplastik
sedangkan di usus PTH meningkatkan absorbsi kalsium.

d. Adrenal
Kelenjar adrenal terletak di kutub atas kedua ginjal. Kelenjar suprarenal
atau kelenjar anak ginjal menempel pada ginjal. Terdiri dari dua lapis yaitu
bagian korteks dan medula.

14
Korteks adrenal mensintesa 3 hormon,yaitu :

1. Mineralokortikoid (aldosteron)
2. Glukokortikoid
3. Androgen

Mineralokortikoid (aldosteron) berfungsi mengatur keseimbangan


elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium dan eksresi kalium. Membantu
dalam mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung.

Glukokortikoid (kortisol) berfungsi dalam metabolisme glukosa


(glukosaneogenesis) yang meningkatkan kadar glukosa darah, metabolisme
cairan dan elektrolit, inflamasi dan imunitas terhadap stressor.

Hormon seks (androgen dan estrogen). Kelebihan pelepasan androgen


mengakibatkan virilisme (penampilan sifat laki-laki secara fisik dan mental
pada wanita) dan kelebihan pelepasan estrogen mengakibatkan ginekomastia
dan retensi natrium dan air.

2.3 Hormon yang di keluarkan sistem endokrin

1. Kelenjar Pineal
 Hormon melatonin : warna/pigmen kulit melanin. Hormon ini dapat
juga mengatur rasa kantuk pada diri seseorang. Pada remaja hormon
ini dihasilkan lebih banyak bila dibandingkan dengan orang dewasa.
 Hormon vasotocin (Mammalia) : mirip fungsinya dengan vasopresin
dan oksitosin.
2. Kelenjar Hipofisis
 LOBUS ANTERIOR/ADENOHYPOPHYSIS :
Hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior lebih di dominasi oleh
hormon yang mengatur mengenai pertumbuhan, reproduksi dan masalah stress.

15
Macam hormon yang dihasilkan :

1. STH (Somatotrof Hormone)/GH (Growth Hormon)/Somatotropin :


Hormon ini berfungsi :
a. Memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi, pada cakraepifise
b. Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat.
2. LTH (Luteotropic Hormone)/PROLACTIN/Lactogenic Hormone :
Hormon ini berfungsi :
a. Merangsang Kelenjar mammae/kelenjar susu untuk menghasilkan air susu
b. Memacu ovarium untuk menghasilan hormon estrogen dan progresteron
Mempunyai symbol PRL
3. TSH (Thyroid Stimulating Hormone)/TREOTROP/Thyrotropin :
Hormon ini berfungsi :
 Merangsang sekresi kelenjar thyroid.
4.ACTH (AdrenocorticotropicHormone)/ADRENOTROPIN/Corticotropin:
Hormon ini berfungsi :
a. Merangsang kerja kelenjar adrenal.
5. GONADOTROPIC/HORMON KELAMIN :
a. FSH/Folicle Stimulating Hormone : memengaruhi pembentukan folikel sel
ovum dan proses spermatogenesis.
b. LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating
Hormone) :Berfungsi untuk memacu sekresi hormon testosteron pada sel
Leydig dan proses ovulasi sel ovum.

 LOBUS INTERMEDIA
1. MSH (Melanotropin Stimulating Hormone) atau INTERMEDIN:
Hormon ini berfungsi :
a. Memacu pembentukan pigmen melanin kulit.
b. Mengatur penyebaran pigmen melanin

16
 LOBUS POSTERIOR/NEUROHIPOPHYISIS
1. OKSITOSIN/OXYTOCIN :
Hormon ini berfungsi :
a. Merangsang kontraksi otot polos dinding uterus saat persalinan.
b. Merangsang kontraksi sel-sel kontraktil kelenjar susu.
2. VASOPRESIN :
Hormon ini berfungsi :
 _ Mengatur tekanan darah dengan cara
menyempitkan/pembesaran pembuluh darah (Vasodilatasi).
3. ADH :
Hormon ini berfungsi :
a. Mengatur pengeluaran urine.
b. Mengatur reabsorpsi air dari tubulus ren.

3. kelenjar Tiroid
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang kaya akan pembuluh darah dan
merupakan sepasang kelenjar yang terletak berdampingan di sekitar leher.
Macam hormon yang dihasilkan :
1. Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3)
Hormon ini berfungsi :
 Mengatur metabolisme karbohidrat.
 Memengaruhi perkembangan mental.
 Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel.
 Memengaruhi kegiatan sistem saraf.
2. Hormon Calsitonin.
Hormon ini berfungsi :
 Menurunkan kadar Ca (Calsium) darah.
 Mengatur absorpsi Calcium oleh tulang.

17
4. kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang menempel pada kelenjar Thyroid.
Setiap kelenjar thyroid mempunyai sepasang kelenjar Parathyroid, sehingga
semuanya berjumlah 4 buah kelenjar parathyroid.
Hormon yang dihasilkan Hormon PTH (Parathormon).
Berfungsi :
a. Mengatur metabolisme Ca 2+ (Calcium) dan PO4 3+ (phosphat).
b. Mengendalikan pembentukan tulang.

5. Kelenjar Thymus
 Merupakan penimbunan dari hormon somatotrof dalam tubuh.
 Hormon ini dihasilkan selama masa pertumbuhan sampai dengan masa
pubertas, setelah melewati mas pubertas, secara perlahan hormon ini akan
berkurang sedikit demi sedikit.
 Hormon ini berfungsi :
1. Mengatur proses pertumbuhan.
2. Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran.
3. Memacu pertumbuhan dan pematangan sel Limfosit yang menghasilkan
Lymphocyte cell/T Cell.

6. Kelenjar Adrenal
 BAGIAN KORTEX
1. Hormon Cortison atau antiadison
Berfungsi sebagai anti peradangan dan membantu pembentukan formasi
karbohidrat.
2. Hormon Glukokortikoid
Berfungsi : merangsang kenaikan jumlah kadar gula darah.
3. Hormon Cortisol
Berfungsi :
a. Memacu metabolisme karbohidrat.
b. Meningkatkan respon imunitas tubuh.
4.Hormon Aldosterone
Berfungsi :

18
a. Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren.
b. Membuang kelebihan Kalium.
5. Hormon Corticosterone
Berfungsi :
a. Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lipid.
b. Meningkatkan respon imunitas tubuh.
6. Hormon Mineralokortikoid
Berfungsi :
a. Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh.
b. Merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal.

 BAGIAN MEDULLA
1. Hormon Adrenalin/Epinefrin
Hormon ini secara umum berfungsi :
a. Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.
b. memicu reaksi terhadap efek lingkungan, seperti suara yang tinggi,
intensitas cahaya dll.
2. Hormon Androgen
Berfungsi :
a. Menentukan sifat kelamin sekunder pada pria dan wanita.

9. Kelenjar Pankreas
1. Hormon Insulin
Bersifat antagonis dengan hormon adrenalin. Hormon ini berfungsi :
a.Mengatur kadar glukosa dalam darah.
b. Membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar danotot.
2. Hormon Glukagon
Hormon ini mempunyai sifat kerja yang sinergis dengan hormon
adrenalin. Hormon ini berfungsi :
a. Meningkatkan kadar gula dalam darah.
b. Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis.

19
10. Kelenjar Gonad
Menghasilkan hormon dan sel kelamin. Macamnya ada 2 sel kelamin :
1. Sel Testis
Menghasilkan Hormon Androgen, Ex : Hormon Testosteron, merupakan
satu hormon yang terpenting dalam pembentukan sel spermatozoa.
Fungsi Hormon Testosteron :
a. Mengatur ciri kelamin sekunder.
b. Mempertahankan proses spermatogenesis.
2. Sel Ovarium
Menghasilkan 3 hormon penting dalam seorang wanita :
a. Hormon Estrogen
Hormon ini berfungsi untuk : memperlihatkan ciri-ciri kelamin
sekunder wanita.
b. Hormon Progesteron
Hormon ini berfungsi :
 Mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan dinding uterus.
 Menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan air susu.
c. Hormon Relaksin
Hormon ini berfungsi untuk membantu proses persalinan
dalamkontraksi otot.

2.4 Proses pembentukan energi menjadi glukosa

Glikolisis adalah pemecahan glukosa dan gula lain secara sistematis


untuk menghasilkan energi yang akan digunakan pada proses respirasi
selular. Glikolisis adalah reaksi biokimia yang terjadi dalam setiap organisme baik
uniseluler maupunmultiseluler, baik aerobik ataupun anaerobik.
Ada jalur metabolik di mana proses ini terjadi. Tahap glikolisis yang
sayasampaikan di sini merujuk pada jalur tertentu yang disebut jalurembden-
Meyerhof-Parnus. Proses ini merupakan bagian kecil dari siklus respirasi seluler
dan metabolisme tubuh secara keseluruhan, fungsinya adalah untuk untuk

20
menciptakan ATP (Adenosine Triphosphate) yang merupakan sumber energi bagi
tubuh.
Glikolisis secara harfiah berarti pemecahan glukosa atau dekomposisi.
Melalui proses ini, satu molekul glukosa sepenuhnya dipecah untuk menghasilkan
dua molekul asam piruvat, dua molekul ATP dan dua NADH (Reduced
nikotinamida adenin dinukleotida) radikal yang membawa elektron yang
dihasilkan. Butuh waktu bertahun-tahun penelitian melelahkan dalam biokimia
yang mengungkapkan tahap-tahap glikolisis yang membuat respirasi selular
mungkin.
Berikut adalah berbagai tahap yang disajikan dalam urutan awal
terjadinya dengan glukosa sebagai bahan baku utama. Seluruh proses melibatkan
sepuluh tahap dengan membentuk produk pada setiap tahap dan setiap tahap
diatur oleh enzim yang berbeda. Produksi berbagai senyawa di setiap tahap
menawarkan entry point yang berbeda ke dalam proses. Itu berarti, proses ini
dapat langsung mulai dari tahap peralihan jika senyawa yang reaktan pada tahap
yang langsung tersedia.

Tahap1: Fosforilasi Glukosa


Tahap pertama adalah fosforilasi glukosa (penambahan gugus fosfat).
Reaksi ini dimungkinkan oleh heksokinase enzim, yang memisahkan satu
kelompok fosfat dari ATP (Adenosine Triphsophate) dan menambahkannya ke
glukosa, mengubahnya menjadi glukosa 6-fosfat. Dalam proses satu ATP
molekul, yang merupakan mata uang energi tubuh, digunakan dan akan
ditransformasikan ke ADP (Adenosin difosfat), karena pemisahan satu kelompok
fosfat. Reaksi keseluruhan dapat diringkas sebagai berikut:
Glukosa (C6H12O6) + + ATP heksokinase → Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) +
ADP

Tahap 2: Produksi Fruktosa-6 Fosfat


Tahap kedua adalah produksi fruktosa 6-fosfat. Hal ini dimungkinkan oleh
aksi dari enzim phosphoglucoisomerase. Kerjanya pada produk dari tahap
sebelumnya, glukosa 6-fosfat dan berubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang

21
merupakan isomer nya (Isomer adalah molekul yang berbeda dengan rumus
molekul yang sama tetapi susunan berbeda dari atom). Reaksi seluruh diringkas
sebagai berikut:
Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + Phosphoglucoisomerase (Enzim) → Fruktosa
6-Fosfat (C6H11O6P1)

Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat


Pada tahap berikutnya, Fruktosa isomer 6-fosfat diubah menjadi fruktosa
1, 6-difosfat dengan penambahan kelompok fosfat. Konversi ini dimungkinkan
oleh fosfofruktokinase enzim yang memanfaatkan satu molekul ATP lebih dalam
proses. Reaksi ini diringkas sebagai berikut:
Fruktosa 6-fosfat (C6H11O6P1) + fosfofruktokinase (Enzim) + ATP → Fruktosa
1, 6-difosfat (C6H10O6P2)

Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat


Pada tahap keempat, adolase enzim membawa pemisahan Fruktosa 1, 6-
difosfat menjadi dua molekul gula yang berbeda yang keduanya isomer satu sama
lain. Kedua gula yang terbentuk adalah gliseraldehida fosfat dan fosfat
dihidroksiaseton. Reaksi berjalan sebagai berikut:
Fruktosa 1, 6-difosfat (C6H10O6P2) + Aldolase (Enzim) → gliseraldehida fosfat
(C3H5O3P1) + Dihydroxyacetone fosfat (C3H5O3P1)

Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa


Fosfat dihidroksiaseton adalah molekul hidup pendek. Secepat itu dibuat,
itu akan diubah menjadi fosfat gliseraldehida oleh enzim yang disebut fosfat
triose. Jadi dalam totalitas, tahap keempat dan kelima dari glikolisis menghasilkan
dua molekul gliseraldehida fosfat.
Dihidroksiaseton fosfat (C3H5O3P1) + Triose Fosfat → gliseraldehida fosfat
(C3H5O3P1)

22
Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Diphoshoglyceric
Tahap keenam melibatkan dua reaksi penting. Pertama adalah
pembentukan NADH dari NAD + (nicotinamide adenin dinukleotida) dengan
menggunakan enzim dehydrogenase fosfat triose dan kedua adalah penciptaan
1,3-diphoshoglyceric asam dari dua molekul gliseraldehida fosfat yang dihasilkan
pada tahap sebelumnya. Reaksi keduanya adalah sebagai berikut:
Fosfat dehidrogenase Triose (Enzim) + 2 NAD + + 2 H-→ 2NADH (Reduced
nicotinamide adenine dinucleotide) + 2 H + Triose fosfat dehidrogenase
gliseraldehida fosfat + 2 (C3H5O3P1) + 2P (dari sitoplasma) → 2 molekul asam
1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2)

Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam


Tahap ketujuh melibatkan penciptaan 2 molekul ATP bersama dengan dua
molekul 3-fosfogliserat asam dari reaksi phosphoglycerokinase pada dua molekul
produk 1,3-diphoshoglyceric asam, dihasilkan dari tahap sebelumnya.
2 molekul asam 1,3-diphoshoglyceric (C3H4O4P2) + + 2ADP
phosphoglycerokinase → 2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + 2ATP
(Adenosine Triphosphate)

Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor


Tahap delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang melibatkan
relokasi dari atom fosfor dalam 3-fosfogliserat asam dari karbon ketiga dalam
rantai untuk karbon kedua dan menciptakan 2 - asam fosfogliserat. Reaksi seluruh
diringkas sebagai berikut:
2 molekul 3-fosfogliserat acid (C3H5O4P1) + phosphoglyceromutase (enzim) →
2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1)

Tahap 9: Penghapusan Air


The enolase enzim datang ke dalam bermain dan menghilangkan sebuah
molekul air dari 2-fosfogliserat acid untuk membentuk asam yang lain yang
disebut asam phosphoenolpyruvic (PEP). Reaksi ini mengubah kedua molekul 2-
fosfogliserat asam yang terbentuk pada tahap sebelumnya.

23
2 molekul asam 2-fosfogliserat (C3H5O4P1) + enolase (enzim) -> 2 molekul
asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + H2O 2

Tahap 10: Pembentukan piruvat Asam & ATP


Tahap ini melibatkan penciptaan dua molekul ATP bersama dengan dua
molekul asam piruvat dari aksi kinase piruvat enzim pada dua molekul asam
phosphoenolpyruvic dihasilkan pada tahap sebelumnya. Hal ini dimungkinkan
oleh transfer dari atom fosfor dari asam phosphoenolpyruvic (PEP) untuk ADP
(Adenosin trifosfat).
2 molekul asam phosphoenolpyruvic (PEP) (C3H3O3P1) + + 2ADP kinase
piruvat (Enzim) → 2ATP + 2 molekul asam piruvat.

Seperti yang Anda lihat, semua tahap sebagian besar melibatkan


manipulasi kelompok fosfat dan kemudian atom fosfor yang dimungkinkan oleh
berbagai enzim dalam sitoplasma. Enzim seperti katalis yang membuat reaksi
mungkin dan kemudian melepaskan diri.
Seluruh proses melibatkan pemecahan satu molekul glukosa dan
menghasilkan 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, 2 molekul air dari air dan 2
molekul asam piruvat. Produk-produk dari glikolisis selanjutnya digunakan dalam
asam sitrat atau siklus Krebs yang merupakan bagian dari respirasi selular.
Glukosa (C6H12O6) + 2 [NAD] + + 2 [ADP (Adenosin difosfat)] + 2 [P] i ---> 2
[C3H3O3] - (Piruvat) + 2 [NADH] (Reduced nicotinamide adenine dinucleotide)
+ 2H + + 2 [ATP] (Adenosine Triphosphate) + 2 H2O

Setiap tahap adalah perubahan energi halus dimungkinkan oleh berbagai


enzim hadir dalam sitoplasma yang bekerja dalam koordinasi. Presisi dengan
masing-masing reaksi pergi ke depan dalam mode disinkronkan sangat
menakjubkan. Ketika Anda pergi lebih dalam dan lebih dalam biokimia, Anda
semakin dapat menghargai keajaiban bahwa hidup.

24
2.5 Element nutrisi terdiri atas karbohidrat, protein lemak, vitamin, mineral
dan air.

1. Karbohidrat
Merupakan sumber energy utama tubuh. Karbohidrat akan terurai
dalam bentuk glukosa yang kemudian dimanfaatkan tubuh dan kelebihan
glukosa akan diserap dihati dan jaringan otot dalam bentuk glikogen.
a. Jenis jenis karbohidrat
1) Monosakarida
Merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan
merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuik ini karbohidrat
dapat diserap oleh pembuluh darah di usus. Jenis monosakarida ini
adalah glokosa, dektosa yang terdapat pada buah buahan dan sayuran.
2) Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrosa, maltose dan laktosa. Sukrosa dan
maltose banyak terdapat pada makanan nabati, sedangkan laktosa
merupakan jenis gula dalam air susu.
3) Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa melekul monosakarida. Jenis
polisakarida adalah zat pati, glikogen dan selulosa.
b. Fungsikarbohidrat
1) Sumber energy yang murah
2) Sumber energy utamabagiotakdansaraf
3) Cadangan untuk tenaga tubuh
4) Pengaturan metabolism lemak

2. Protein
Merupakan unsure zat gizi yang sangat berperan dalam
penyusunan senyawa-senyawa penting seperti enzim, hormone dan
antibody.

25
a. Fungsi protein
1) Dalam bentuk albumin berperan dalam keseimbangan cairan
yaitu meningkatkan tekanan osmotic keloid sarta keseimbangan
asam basa.
2) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
3) Sumber energy disamping karbohidrat dan lemak
4) Pengaturan metabolism dalam bentuk enzim dan hormone
b. Sumber protein
1) Protein hewani, yaitu protein yang berasal dari hewan seperti
susu, daging, telur, hati, udang, kerang, ayam dan sebagainya.
2) Protein nabati, yaitu merupakan protein yang berasal dari
tumbuhan seperti jagung, kedelai, kacang-kacangan tepung
terigu dan sebagainya.

3. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber yang menghasilkan jumlah
kalori lebih besar daripada karbohidrat dan protein.
a. Jenis lemak
1) Lemak murni, yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan
gliserol. Asal lemak bebas dapat dengan mudah menembus
membrane sel melalui proses difusi.
2) Lemak yang berikatan dengan unsure lain seperti fosfolipid
merupakan senyawa ikatan lemak dengan garam fospor.
b. Fungsi lemak
1) Sebagai sumber energy, memberikan kalori didalam 1 gr lemak.
Pada peristiwa oksidasi dan menghasilkan kalori sebanyak 9
kkal.
2) Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh usus.
3) Merupakan aktivitas enzim seperti fospolipid.

26
c. Sumber lemak
Sumber lemak berasal dari nabati dan hewani, lemak nabati
mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti kacang-
kacangan. Dan lemak hewani mengandung asam lemak jenuh.

4. Vitamin
Merupakan komponen organic yang dibutuhkan tubuh dalam
jumah kecil dan tidak dapat diproduksi di tubuh. Vitamin sangat berperan
dalam proses metabolism karena fungsinya sebagai katalisator.
a. Jenis vitamin
1) Vitamin yang larutdalam air seperti vitamin B kompleks, B1,
B2, B3, B4, B6, B12.
2) Vitamin yang tidaklarut air tetapilarutdalamlemakadalah A, D, E
dan K.

5. Mineral
Mineral adalah ion organic esensial untuk tubuh karena peranannya
sebagai katalisator dalam reaksi biokimia. Mineral dan vitamin tidak
menghasilkan energy tetapi merupakan elemen kimia yang berperan dalam
mempertahankan proses tubuh.

6. Air
Merupakan media transport nutrisi dan sangat penting dalam kehidupan
sel-sel tubuh.

 Status nutrisi

Karakteristik Status nutrisi ditentukan oleh adanya indeks masa


tubuh (body mass index - BMI) dan berat tubuh ideal (ideal body weight -
IBW)

27
1. Body mass index – BMI
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan
tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh
dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (Over
Weight) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan :
BB (Kg) Per TB (M) atau BB (Pon) X 704,5 Per TB (Inchi)
2. Ideal Body weight (IBW)
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh
yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam cm
dikurang 100 dan ditambah 10% dari jumlah tersebut.
(TB - 100) + 10%

28
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan


memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling
berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Sistem
endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membatu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan,
pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual
dan reproduksi.

29
Daftar Pustaka

1. Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, ed. 8.


Jakarta: EGC
2. Tarwoto. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahsiswa Keperawatan.
Jakarta : Trans Info Media
3. Sherwood, Lauralee. 2013. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem. Jakarta;
EGC
4. Guyton. 2014. Fisiologi Kedokteran. Jakarta;EGC
5. Rumahorba, Hotma. 2008. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan
sistem endokrin. Jakarta : EGC
6. Anonim,http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23200/4/Chapter%2
0II.pdf
7. Syaifuddin, 2006 . Antomi dan Fisiologi. Jakarta. EGC.

30

Anda mungkin juga menyukai