Anda di halaman 1dari 21

Makalah Motor Listrik

Tugas Peralatan Mekanika Industri

Rusli Nurdin
1506674886
Teknik Metalurgi dan Material FTUI
Depok
Maret 2019
PENDAHULUAN

Motor listrik sudah menjadi bagian dari kebutuhan kita sehari-hari untuk menggerakkan
berbagai peralatan dan mesin untuk membantu pekerjaan. Motor listrik merupakan salah satu
peralatan pengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Energi mekanis ini dalam
penerapannya digunakan sebagai mesin untuk proses produksi seperti mesin angkat, mesin
angkut, mesin peniup, mesin penghisap dan mesin penggetar. Bebagai manfaat yang dapat kita
rasakan dari motor listrik adalah untuk memutar baling-baling pada kipas angin, berbagai
peralatan rumah tangga seperti, hair dryer, blender, pompa air, mesin cuci,mesin jahit, bor
listrik dll. Mesin-mesin pertanian terutama mesin pengolahan hasil pertanian dan mesin-mesin
di industri pun banyak yang menggunakan tenaga putarnya dari motor listrik.
Pada motor mekanik/bakar, motor listrik digunakan sebagai motor starter. Pada traktor
pertanian, motor listrik digunakan pada motor starter dan wiper. Pada saat ini pemakaian atau
penggunaan dari motor listrik semakin banyak dan berkembang. Penggunaan motor listrik ini
semakin berkembang karena memiliki keunggulan dibandingkan motor bakar atau motor
mekanik, misalnya kebisingan dan getaran lebih rendah, kecepatan putaran motor bisa diatur,
lebih bersih, lebih kompak dan hemat dalam pemeliharaan. Karena motor bakar berperan
penting dalam pertanian, maka dibutuhkan penjelasan lebih rinci tentang motor listrik.
➢ Motor Listrik
Motor Listrik adalah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Motor listrik banyak ditemui pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin,
mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi
tenaga mekanik. Perubahan energi dilakukan dengan mengubah energi listrik menjadi magnet
yang disebut sebagai elektromagnet. Kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-
menolak dan kutub-kutub tidak senama, akan tarik-menarik. Dapat memperoleh gerakan jika
kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang
lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Motor listrik termasuk ke dalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan sebuah
perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Kegunaan
dari energi mekanik ini antarai lain untuk memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakkan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga pada
peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik, kipas angin). Motor listrik kadang
kala disebut “kuda kerja” nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan
sekitar 70% beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja dari motor listrik secara umum adalah sama yaitu dengan cara arus listrik
dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan
menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet,
akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga
putar/ torsi untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya
untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Gambar Motor Listrik


➢ Jenis Jenis Motor Listrik

Motor listrik dapat dibedakan dari suplai tegangan kerja yang didapatkan. Berdasarkan
sumber tegangan kerjanya motor listrik dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1. Motor listrik arus bolak-balik AC (Alternating Current)


2. Motor listrik arus searah DC (Direct Current).

Jenis jenis motor listrik

Motor Listrik AC
Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC) adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan
sumber tegangan arus listrik bolak-balik (AC /Alternating Current). Baik motor listrik AC
maupun motor listrik DC memiliki dua komponen utama yaitu stator dan rotor. Stator adalah
bagian pada motor listrik atau dinamo listrik yang berfungsi sebagai stasioner dari sistem rotor.
Jadi penempatan stator biasanya mengelilingi rotor, stator bisa berupa gulungan kawat tembaga
dan dapat membentuk medan magnet untuk mengatur perputaran rotor. Rotor adalah bagian
dari motor listrik atau generator listrik yang berputar pada sumbu rotor. Perputaran rotor di
sebabkan karena adanya medan magnet dan lilitan kawat email pada rotor. Sedangkan torsi
dari perputaran rotor di tentukan oleh banyaknya lilitan kawat dan juga diameternya. Motor
listrik arus bolak-balik AC ini dapat dibedakan lagi menjadi dua berdasarkan sumber dayanya
sebagai berikut:
a. Motor sinkron
Motor Sinkron merupakan motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada sistem
frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan
memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan
awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor.
Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistem, sehingga sering digunakan pada
sistem yang menggunakan banyak listrik.

Gambar Konstruksi Motor Sinkron

Seperti yang disebutkan diatas, bahwa komponen penting dari motor adalah stator dan
rotor, yang mana komponen ini adalah komponen umum atau dasar pada sebuah motor. Motor
sinkron adalah motor AC yang memiliki kecepatan konstan, namun kecepatan dapat diatur
karena kecepatannya berbanding lurus dengan frekuensi. Motor sinkron secara khusus sangat
baik digunakan untuk kecepatan rendah. Kelebihan dari motor sinkron ini antara lain, dapat
dioperasikan pada faktor daya lagging maupun leading, tidak ada slip yang dapat
mengakibatkan adanya rugi-rugi daya sehingga motor ini memiliki efisiensi tinggi. Sedangkan
kelemahan dari motor sinkron adalah tidak mempunyai torka mula, sehingga untuk starting
diperlukan cara-cara tertentu. Bila metode starting telah dapat dikembangkan kemudian hari,
maka motor ini akan lebih unggul dibandingkan motor listrik yang lain.
Motor AC sinkron memiliki rumusan matematis melalui persamaan sebagai berikut :

Ns = 120 f / P

di mana :
Ns = kecepatan serempak, dalam rpm
f = frekuensi daya AC
P = jumlah kutup per lilitan phase

b. Motor asinkron (induksi)


Motor asinkron (induksi) merupakan motor listrik AC yang bekerja berdasarkan
induksi medan magnet antara rotor dan stator. Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi
dua kelompok utama sebagai berikut:
1) Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan
pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat
untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling
umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan
pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.

Gambar konstruksi motor induksi satu fasa

Prinsip kerja dari motor induksi satu fasa adalah sebagai berikut. Misalkan kita
memiliki sebuah motor induksi 1 fasa dimana motor ini disuplai oleh sebuah sumber AC
1 fasa. Ketika sumber AC diberikan pada stator winding dari motor, maka arus dapat
mengalir pada stator winding. Fluks yang dihasilkan oleh sumber AC pada stator winding
tersebut disebut sebagai fluks utama. Karena munculnya fluks utama ini maka fluks medan
magnet dapat dihasilkan oleh stator.

Gambar dampak adanya arus pada stator

Misalkan lagi rotor dari motor tersebut sudah diputar sedikit. Karena rotor berputar
maka dapat dikatakan bahwa konduktor pada rotor akan bergerak melewati stator winding.
Karena konduktor pada rotor bergerak relatif terhadap fluks pada stator winding, akibatnya
muncul tegangan ggl (gaya gerak listrik) pada konduktor rotor sesuai dengan hukum
faraday. Anggap lagi motor terhubung dengan beban yang akan dioperasikan. Karena
motor terhubung dengan beban maka arus dapat mengalir pada kumparan rotor akibat
adanya tegangan ggl pada rotor dan terhubungnya rotor dengan beban. Arus yang mengalir
pada rotor ini disebut arus rotor. Arus rotor ini juga menghasilkan fluks yang dinamakan
fluks rotor. Interaksi antara kedua fluks inilah yang menyebabkan rotor didalam motor
dapat berputar sendiri. Perlu diingat bahwa pada kondisi awal diasumsikan rotor sudah
diberi gaya luar untuk menggerakkan konduktor pada rotor, karena jika tidak maka rotor
akan diam terhadap fluks pada kumparan stator sehingga tidak terjadi tegangan ggl pada
kumparan rotor, sesuai dengan hukum faraday.

Gambar putaran pada rotor akibat fluks. Dimisalkan Rotor sudah berputar sedikit
Sebelumnya telah dibahas mengenai adanya arus stator yang mengakibatkan
munculnya arus pada rotor karena hukum faraday. Masing-masing arus menghasilkan
fluks yang mempengaruhi rotor. Bagaimana fluks tersebut mempengaruhi kecepatan
putaran rotor akan dibahas pada paragraf ini. Arus stator akan menghasilkan fluks utama,
sedangkan arus pada rotor menghasilkan fluks pada rotor. Masing-masing fluks ini akan
mempengaruhi arah putaran rotor, hanya saja arah keduanya berlawanan. Sesuai hukum
lorentz, apabila kita memiliki sebuah kabel yang dialiri arus dan terdapat fluks medan
magnet disekitar kabel tersebut maka akan terjadi gaya pada kabel tersebut. Karena
besarnya fluks pada stator dan rotor relatif sama maka gaya yang dihasilkan juga sama.
Namun karena arah gaya yang berbeda mengakibatkan rotor tidak berputar akibat kedua
gaya yang saling menghilangkan. Hal ini juga yang mengakibatkan motor induksi perlu
diputar sedikit, agar salah satu gaya yang dihasilkan oleh fluks lebih besar daripada yang
lainnya sehingga rotor dapat berputar.

Gambar saat rotor tidak berputar, total Gambar saat rotor sudah berputar sedikit,
gaya akibat masing-masing fluks ialah 0 total gaya akan memiliki perbedaan
sehingga terjadi putaran

2) Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase
yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki
kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan
penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis
ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik, dan grinder.
Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.
Gambar konstruksi pada motor induksi 3 fasa

Motor Induksi 3 Fasa bekerja sebagai berikut. Misalkan kita memiliki sumber AC 3
fasa yang terhubung dengan stator pada motor. Karena stator terhubung dengan sumber
AC maka arus dapat masuk ke stator melalui kumparan stator. Sekarang kita hanya melihat
1 kumparan stator saja. Sesuai hukum faraday bahwa apabila terdapat arus yang mengalir
pada suatu kabel maka arus itu dapat menghasilkan fluks magnet pada kabel tersebut,
dimana arahnya mengikuti kaidah tangan kanan.

Gambar arus pada kabel menghasilkan fluks

Setiap fasa dalam kumparan stator akan mengalami hal yang sama karena setiap fasa
dialiri arus, namun besarnya fluks yang dihasilkan tidak sama di setiap waktu. Hal ini
disebabkan besarnya arus yang berbeda-beda pada tiap fasa di tiap waktunya. Misalkan
fasa-fasa ini diberi nama a, b, dan c. Ada kalanya arus pada fasa a maksimum sehingga
menghasilkan fluks maksimum dan arus fasa b tidak mencapai makismum, dan ada
kalanya arus pada fasa b maksimal sehingga menghasilkan fluks maksimum dan arus pada
fasa a tidak mencapai maksimum. Hal ini mengakibatkan fluks yang dibangkitkan lebih
cenderung pada fasa mana yang mengalami kondisi arus paling tinggi. Secara tidak
langsung dapat dikatakan bahwa medan magnet yang dibangkitkan juga ikut “berputar”
seiring waktu. Kecepatan putaran medan magnet ini disebut kecepatan sinkron.

Gambar berputarnya medan magnet akibat arus 3 fasa pada rangkaian


Sekarang ditinjau kasus rotor sudah dipasang dan kumparan stator sudah dialiri arus.
Akibat adanya fluks pada kumparan stator maka arus akan terinduksi pada rotor. Anggap
rotor dibuat sedemikian sehingga arus dapat mengalir pada rotor (seperti rotor tipe squirrel
cage). Akibat munculnya arus pada rotor dan adanya medan magnet pada stator maka rotor
akan berputar mengikuti hukum lorentz. Hal yang menarik disini ialah kecepatan putaran
rotor tidak akan pernah mencapai kecepatan sinkron atau lebih. Hal ini disebabkan karena
apabila kecepatan sinkron dan rotor sama, maka tidak ada arus yang terinduksi pada rotor
sehingga tidak ada gaya yang terjadi pada rotor sesuai dengan hukum lorentz. Akibat tidak
adanya gaya pada rotor maka rotor jadi melambat akibat gaya-gaya kecil (seperti gaya
gesek dengan sumbu rotor atau pengaruh udara). Namun saat rotor melambat kecepatan
sinkron dan kecepatan rotor jadi berbeda. Akibatnya pada rotor akan terinduksi arus
sehingga rotor mendapatkan gaya berdasarkan hukum lorentz. Dari gaya itulah motor
dapat menambah kecepatannya kembali. Fenomena perbedaan kecepatan ini dikenal
sebagai slip.

Gambar gaya akibat fluks pada stator dan rotor


Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa motor ini memiliki 3 fasa pada masing-
masing kumparan statornya. Karena besarnya arus yang dibangkitkan dari masing-masing
fasa berbeda tiap waktunya, maka fluks yang dihasilkan juga berbeda-beda, seolah-olah
medan magnet yang dihasilkan juga ikut “berputar” seiring waktu. Sehingga jika ada rotor
yang diam dipasang diantara medan magnet ini maka rotor akan mengalami gaya karena
terjadi perbedaan kecepatan antara rotor dan medan magnet ini. Berbeda dengan motor
induksi 1 fasa yang medan magnetnya juga diam. Karena rotor dan medan magnet sama-
sama diam maka rotor tidak mengalami gaya, atau lebih tepat dikatakan resultan gayanya
nol karena gaya yang dihasilkan fluks sama dengan gaya yang dihasilkan arus induksi pada
rotor.

Motor Listrik DC
Motor Listrik Arus Searah DC adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan
sumber tegangan arus listrik searah (Direct Current). Motor DC digunakan pada
penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang
tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. Motor dc atau sering disebut motor arus searah
lebih sering digunakan untuk keperluan yang membutuhkan pengaturan kecepatan
dibandingkan dengan mesin AC. Alasan utama penggunaan mesin DC terutama pada
industri-industri modern adalah karena kecepatan kerja motor-motor DC mudah diatur
dalam suatu rentang kecepatan yang luas, disamping banyaknya metode-metode
pengaturan kecepatan yang dapat digunakan.
Motor DC memerlukan suplai tegangan searah pada kumparan medan untuk diubah
menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor DC disebut stator (bagian yang
tidak berputar), dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika terjadi
putaran pada kumparan jangkar didalam medan magnet, maka akan timbul tegangan
(GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran. Prinsip kerja dari arus searah
adalah membalik fasa tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan
menggunakan komutator, maka dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal
tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut
dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan
pada dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan
pada kedua terminal menentukan kecepatan motor.
Gambar motor DC sederhana

Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas
di antara kutub-kutub magnet permanen. Catu tegangan motor DC berasal dari baterai
menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung
dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo
atau biasa disebut rotor. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di
antara medan magnet. Berikut adalah bagian-bagian utama dari motor DC :
a) Kutub medan
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan
perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo
yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana
memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi
membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang
lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet
menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.
b) Dinamo
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang
berbentuk silinder, dihubungkan ke penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus
motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-
kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya
berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dynamo
c) Komutator
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor dc. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Komutator juga membantu dalam transmisi
arus antara dinamo dan sumber daya.
Motor listrik arus DC memiliki prinsip kerja sebagai berikut, Jika arus lewat pada
suatu konduktor, akan timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan magnet
ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.

Gambar medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor

Aturan genggaman tangan kanan bisa digunakan untuk menentukan arah garis fluks
di sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah
pada arah aliran arus, maka jari-jari akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar diatas
pada nomor 2 menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah
arah karena berbentuk U. Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika
ada arus mengalir pada konduktor tersebut. Jika konduktor berbentuk U (rotor) diletakkan
di antara kutub utara dan selatan, maka kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi
dengan medan magnet kutub.

Gambar reaksi garis fluks

Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan


(looped conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B.
Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan
menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha
bergerak ke atas untuk keluar dari medan magnet. Medan konduktor B yang berlawanan
arah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat
di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari
medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat rotor berputar searah
jarum jam.
Pada motor DC, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan
medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari
energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui
medan magnet, dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat
untuk menyimpan energi, medan magnet juga berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
proses perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar prinsip kerja motor listrik arus DC

Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka
tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi.
Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka
menimbulkan perputaran pada motor. Mekanisme kerja untuk motor DC:
1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet,
akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan
Karakteristik yang dimiliki suatu motor dc dapat digambarkan melalui kurva daya
dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasan-batasan kerja
dari motor serta daerah kerja optimum dari motor tersebut.
Gambar kurva torsi dan kecepatan

Dari gambar di atas terlihat hubungan antara torsi dan kecepatan suatu motor DC
tertentu. Dari grafik terlihat bahwa torsi berbanding terbalik dengan kecepatan putaran.
Dengan kata lain terdapat tradeoff antara besar torsi yang dihasilkan motor dengan
kecepatan putaran motor. Dua karakteristik penting terlihat dari grafik yaitu :
1. Stall torque, menunjukkan titik pada grafik dimana torsi maksimum tetapi tidak ada
putaran pada motor.
2. No load speed, menunjukkan titik pada grafik dimana terjadi kecepatan putaran
maksimum tetapi tidak ada beban pada motor

Motor listrik arus searah DC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya
sebagai berikut :

a. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited. Adalah jenis motor DC yang
sumber arus medan disupply dari sumber terpisah, sehingga motor listrik DC ini
disebut motor DC sumber daya terpisah (separately excited).
b. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited. Adalah jenis motor DC yang sumber
arus medan disupply dari sumber yang sama dengan kumparan motor listrik, sehingga
motor listrik DC ini disebut motor DC sumber daya sendiri (self excited). Motor DC
sumber daya sendiri / self exited ini dibedakan lagi menjadi 3 jenis berdasarkan
konfigurasi supply medan dengan kumparan motornya sebagai berikut:
1) Motor DC shunt, Pada motor DC shunt gulungan medan (medan shunt)
disambungkan secara paralel dengan gulungan motor listrik. Oleh karena itu total
arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
Gambar karakteristik motor DC shunt

Berikut adalah karakteristik kecepatan motor shunt :


❖ Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque
tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan oleh karena itu
cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti
peralatan mesin.
❖ Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri
dengan kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau dengan memasang
tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).
2) Motor DC Seri, Pada motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan
secara seri dengan gulungan kumparan motor (A). Oleh karena itu, arus medan sama
dengan arus dinamo. Karakteristik dari kecepatan motor DC seri adalah :
❖ Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
❖ Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.

Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal
yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar berikut :
Gambar karakteristik motor DC seri

3) Motor DC Kompon/Gabungan, Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri


dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara
paralel dan seri dengan gulungan motor listrik. Sehingga, motor gabungan memiliki
torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri),
makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh,
penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan
derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok

Gambar karakteristik motor DC gabungan


➢ Alat-alat yang menggunakan motor listrik
Cara kerja motor listrik adalah aliran listrik ke lilitan yang berada di dalam
dinding bagian dalam dan akan membentuk suatu medan magnet, sementara itu lilitan
(yang bersatu dengan poros/as) yang berada di tengah akan dialiri listrik juga sehingga
menghasilkan medan magnet yang berkutub sama dengan medan magnet yang
dihasilkan oleh lilitan yang berada pada dinding bagian dalam mesin, dengan
bertemunya medan magnet yang berkutub sama maka kedua lilitan tersebut akan saling
menolak/menjauh, maka yang terjadi adalah putar poros/as beserta lilitan. Berikut ini
contoh beberapa peralatan rumah tangga yang memanfaatkan prinsip kerja motor
listrik:
a) Mesin Cuci
Motor listrik akan dihubungkan dengan vbelt ke gearbox untuk selanjutnya
memutar pulsator agar dapat memutar pakaian yang sedang berada di dalam tabung
pencuci, selain itu motor listrik dipakai juga bagian tabung pengering, pada bagian
ini poros/as motor listrik langsung terhubung dengan tabung pengering tanpa
bantuan vbelt.
b) Kipas angin
Di dalam kipas angin terdapat sebuah motor listrik yang berperan untuk memutar
baling-baling kipas, di sini as/poros pada motor listrik langsung terhubung dengan
baling-baling yang berfungsi menggerakkan udara sehingga menjadi angin yang
terhembus ke satu arah.

Gambar motor listrik pada kipas angin

c) Pompa air listrik


As atau poros motor listrik pada mesin pompa air listrik yang berputar akan
terhubung dengan roda gigi yang berfungsi menyedot/menarik air dari pipa
penyedot dan sekaligus mengalirkan/mendorong air tersebut ke pipa
pengeluaran. As tersebut juga akan terhubung dengan kipas yang berfungsi
mendinginkan motor
d) Vacum Cleaner
Motor listrik yang berada di dalam vacuum cleaner akan memutar baling-
baling/kipas/blower yang akan menyedot partikel kecil seperti debu melalui selang
fleksibel, kemudian partikel kecil tersebut akan melewati sebuah saringan /filter dan
akan terperangkap/nyangkut pada filter tersebut, maka udara yang didorong oleh
kipas akan dialirkan ke lubang pembuangan.
e) Mixer
Di dalam mixer terdapat dua buah motur listrik yang berfungsi memutar dua buah
pengaduk yang nantinya akan mencampur adonan yang ada di dalam suatu wadah.
Sama halnya dengan blender, pada mixer terdapat pula pilihan putaran motor listrik
yang yang memiliki perbedaan putaran motor mulai dari putaran pelan-sedang-
cepat, dan ada pula tombol khusus yang digunakan untuk memutar pengaduk
dengan kecepatan penuh.
➢ Kesimpulan

Berikut ini adalah beberapa kesimpulan yang diperoleh dari penyusun makalah
Motor listrik :
1) Motor Listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik
2) Berdasarkan sumber tegangan kerjanya motor listrik dapat dibedakan menjadi
dua jenis yaitu : Motor listrik arus bolak-balik AC (Alternating Current) dan Motor
listrik arus searah DC (Direct Current).
3) Motor listrik arus bolak-balik AC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber
dayanya sebagai berikut : Motor listrik Motor sinkron dan induksi
4) Motor listrik arus searah DC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber
dayanya sebagai berikut : Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited dan
Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited
5) Berikut ini contoh beberapa peralatan rumah tangga yang memanfaatkan prinsip
kerja motor listrik : Mesin cuci, Pompa air listrik, Kipas angin, vacuum cleaner dan
mixer .
Referensi

❖ http://web.ipb.ac.id/%7Etepfteta/elearning/media/Bahan%20Ajar%20Motor%20dan%
20Tenaga%20Pertanian/Motor%20Listrik.htm
❖ http://poweruai.wordpress.com/about
❖ http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-1-fasa/
❖ https://brainly.co.id/tugas/4941444
❖ http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-3-fasa/
❖ http://digilib.unila.ac.id/9241/15/BAB%20II.pdf
❖ http://eprints.polsri.ac.id/4649/4/BAB%20II%20%20LA.pdf

Anda mungkin juga menyukai