Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejarah pendidikan Islam mempunya manfaat bagi umat Islam dalam
meneladani proses pendidikan Islam semenjak masa Rasulullah SAW, masa sahabat,
para ulama-ulama besar. Secara akademis sejarah pendidikan Islam bermanfaat untuk
mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam
sehingga dapat untuk memecahkan problematika pendidikan Islam dimasa kini karena
kemajuan IPTEK.
Kemajuan IPTEK pada zaman sekarang merupakan salah satu proses
perkembangan pendidikan dari masa lampau. Dimana juga para ilmuwan banyak
berasal dari para ilmuwan muslim.
Mempelajari sejarah pendidikan islam sangat penting bagi kita semua. Karena
dengan begitu kita para pelajar dan para pemimpin bisa mengetahui bagaimana
sejarah perkembangan kemajuan dan kemunduran dari islam dan pendidikan pada
zaman Rasulullah SAW. Dan juga bisa menumbuh kembangkan wawasan untuk
generasi mendatang.
Allah SWT mengutus seorang Rosul yaitu Muhammad Rasulullah SAW untuk
merubah prilaku jahiliyah Bangsa Arab Salah satu usaha keras beliau adalah
menanamkan proses pendidikan yang sangat baik. Pendidikan masa Rasulullah SAW
sesuai dengan kondisi sosial politik pada masa itu melalui tahapan yang terbagi pada
periode mekkah dan periode madinah.
Pada periode Mekkah, Nabi Muhammad lebih menitik beratkan pembinaan
moral dan akhlak serta tauhid kepada masyarakat Arab yang bermukim di Mekkah
dan pada periode di Madinah Nabi Muhammad SAW melakukan pembinaan di
bidang sosial politik. Disinilah pendidikan Islam berkembang pesat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Studi Islam Pada Zaman Rasulullah SAW


Sejarah pendidikan Islam hakekatnya tidak terlepas dari sejarah Islam. Sejarah
dalam bahasa Arab disebut Tarikh yang berarti keterangan yang telah terjadi di
kalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yag masih ada.[2]
Secara terminologi sejarah berarti keterangan yang telah terjadi dikalangan
masyarakat dimasa lampau atau masa sekarang. Sejarah mengungkapkan peristiwa-
peristiwa masa silam, baik peristiwa sosial, politik, ekonomi maupun Agama dan
budaya dari suatu bangsa, negara atau dunia.
Perkembangan dunia pendidikan yang sekarang kita rasakan, merupakan hasil
dari proses perkembangan pendidikan yang terjadi di masa lampau. Dimana sejarah
pendidikan sudah ada sejak Islam diturunkan oleh Allah di muka bumi ini, yakni sejak
nabi Adam As diutus oleh Allah untuk menjadi khalifah yang pertama di dunia.
Proses atau pendidikan pada masa Rasulullah tepatnya adalah ketika beliau diutus
Allah menjadi Nabi sekaligus Rasul yaitu untuk mengemban risalah Islam.
Pendidikan yang ada pada masa Rasulullah tidaklah jauh berbeda dengan pendidikan
yang ada pada masa sekarang. Dimana Nabi Muhammad Saw dalam menyebarkan
Islam sudah dapat menggunakan metode-metode yang sesuai dengan perkembangan
masa itu. Sehingga apa yang menjadi tujuan dari setiap pendidikannya tersebut
terlaksana dengan prestasi yang memuaskan. Namun, sarana pendidikan pada zaman
Rasulullah SAW sangat berbeda dengan sekarang. Seperti sekarang sudah banyak
gedung sekolah serta sarana penunjang lainnya, dibandingkan dengan pada zaman
Rasulullah SAW. Tetapi, tujuan pendidikan justru lebih berhasil ketika masa Nabi
Saw dibandingkan dengan keberhasilan pendidikan yang diharapkan pada masa
sekarang. Keberhasilan pendidikan yang diterapkan oleh Rasulullah Saw bukan saja
dirasakan oleh masyarakat Makkah dan Madinah, namun sudah menyebar hampir di
seluruh jazirah arab.
Nabi Muhammad Saw sudah membawa misinya ke Arab dan dunia, dan sudah
menghasilkan pembaharuan dalam bidang keagamaan dan social yang sudah
menggegerkan dunia dan menarik manusia di dunia. Ajaran kepercayaan ini sudah
diadopsi oleh lebih dari 300 juta manusia (Hasan Ibrahim, 1989).

2
B. Perkembangan Pendidikan Islam Pada Zaman Rasulullah SAW

1. Kondisi Pendidikan Masyarakat Arab Pra-Islam


Dalam bidang pendidikan, masyarakat Arab sebelum Islam menerapkan pola
pendidikan keluarga yang diarahkan pada pemberian pembiasaan, keterampilan, sifat,
dan karakter yang harus dimiliki oleh seseorang dalam kehidupan keluarga.
Pendidikan dalam arti mencerdaskan masyarakat dengan memberikan ilmu
pengetahuan dan ketrampilan. Pendidikan dalam arti yang kedua ini hanya menjadi
milik kaum elit, itulah sebabnya, pada masa itu jumlah orang yang cerdas, dapat
membaca, menulis dan menghitung jumlahnya masih dapat dihitung dengan jari. Oleh
sebab itulah masyarakat Arab dimasa itu disebut dengan masyarakat jahiliyah.
Pengertian jahiliah yang tersebar luas diantara kita perlu diluruskan, karena
pengertian yang tepat untuk masa jahiliyah bukanlah masa kebodohan dan
kemunduran, tetapi masa yang tidak mengenal agama tauhid yang menyebabkan
minimnya moralitas, dan peradaban yang hanya berdasarkan pada nilai-nilai
materialistik.

a. Jenis-jenis Pembelajaran Arab Pra-Islam

Menurut Munir Mursyi [3] pendidikan di negeri Arab pra Islam dilaksanakan
melalui peniruan dan cerita. Anak – anak tumbuh dan berkembang meniru dan
mendengar hikayat orang dewasa. Kaum Arab mengekspresikan dan membanggakan
nilai- nilai kemasyarakatan dalam kabilahnya melalui syair –syair. Ilmu yang mereka
kenal terbagi menjadi tiga bidang ilmu pengetahuan yaitu :
1. Ilmu tentang nasab : keturunan, sejarah dan perbandingan Agama
2. Ilmu ru’ya : mimpi
3. Ilmu tenung : sihir
Kaum Arab dikenal tidak bisa baca tulis (ummi), mereka hanya mengandalkan
otak dalam menghafal dan meriwayatkan syair. Oleh karena itu mereka tidak
memiliki buku untuk mewariskan ilmu pengetahuan kecuali dengan menghafal.
Masyarakat Arab sebelum Islam menerapkan pola pendidikan keluarga yang

3
diarahkan pada pemberian pembiasaan, keterampilan, sifat dan karakter yang harus
dimiliki oleh seseorang dalam kehidupan keluarga.

2. Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah SAW

Rasulullah SAW diberikan wahyu pertama di Gua Hira di Mekkah pada tahun
610 M, yang artinya: “Bacalah (ya Muhammad) dengan nama Tuhanmu yang telah
menjadikan (semesta alam). Dia menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmu maha pemurah. Yang mengajarkan dengan pena. Mengajarkan kepada
manusia apa yang belum diketahuinya.”
Kemudian disusul oleh lagi wahyu yang artinya: “Hai orang yang berkemul
(berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan
pakaianmu bersihkanlah. dan perbuatan dosa tinggalkanlah. dan janganlah kamu
member (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. dan untuk
(memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.”
Dengan turunnya wahyu tersebut maka, Rasulullah SAW telah diberi tugas
oleh Allah SWT, supaya bangun, melemparkan kain selimut dan menyingsingkan
lengan baju untuk memberi peringatan dan pengajaran kepada seluruh umat manusia,
sebagai tugas suci, tugas mendidik dan mengajarkan Islam.
Pendidikan islam pada masa Rasulullah dapat dibedakan menjadi 2 periode:
1. Periode Makkah
2. Periode Madinah

A. Periode Mekkah

Rasulullah SAW meneriima wahyu dari Allah SWT untuk mendidik dan
mengajarkan islam. Dan semuanya itu disampaikan dan diajarkan oleh Nabi, mula-
mula kepada karib kerabatnya dan teman sejawatnya dengan sembunyi-sembunyi.
Setelah banyak orang masuk/memeluk islam, lalu Nabi menyediakan rumah Al-
Arqam bin Abil Arqam untuk tempat pertemuan sahabat-sahabat dan pengikut-
pengikutnya. Di tempat itulah pendiikan islam pertama dalam sejarah pendidian
islam. Nabi mengajarkan dasar-dasar atau pokok-pokok agama islam kepada sahabat-
sahabatnya dan membacakan wahyu-wahyu (ayat-ayat) alqur’an kepada para
pengikutnya serta Nabi menerima tamu dan orang-orang yang hendak memeluk
agama islam atau menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan agama islam.
Bahkan disanalah Nabi beribadah (sholat) bersama sahabat-sahabatnya.
Kemudian turunlah firman Allah SWT yang artinya : “Maka sampaikan
olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan(kepadamu) dan
berpalinglah dari orang musyrik ( QS.Al Hijr : 94 )” kepada Nabi untuk menyiarkan
agama islam secara terang-terangan kepada seluruh penduduk jazirah Arab. Nabi
Muhammad SAW menjalankan tugas ituu dengan sebaik-baiknya. Ketika Nabi
Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya menjalankan tugas banyak sekali rintangan
dan tantangan yang dihadapi oleh beliau dan sahabatnya. Tetapi, Nabi tetap
menjalankan tugas dan tetap mengajarkan para sahabat-sahabatnya.

4
Dalam masa pembinaan pendidikan agama islam di Makkah Nabi Muhammad
juga mengajarkan alqur’an, karena al-qur’an merupakan inti sari dan sumber pokok
ajaran islam. Disamping itu Nabi Muhamad SAW, mengajarkan tauhid kepada
umatnya.
Intinya pendidikan dan pengajaran yang diberikan Nabi selama di Makkah
ialah pendidikan keagamaan dan akhlak serta menganjurkan kepda manusia, supaya
mempergunakan akal pikirannya memperhatikan kejadian manusia, hewan, tumbuh-
tumbuhan dan alam semesta seagai anjuran pendidikan ‘akliyah dan ilmiyah.
Mahmud Yunus dalam bukunya Sejarah Pendidikan Islam, menyatakan bahwa
pembinaan pendidikan islam pada masa Makkah meliputi:
1. Pendidikan Keagamaan
Yaitu hendaklah membaca dengan nama Allah semata jangan dipersekutukan
dengan nama berhala.
2. Pendidikan Akliyah dan Ilmiah
Yaitu mempelajari kejadian manusiadari segumpal darah dan kejadian alam
semesta.
3. Pendidikan Akhlak dan Budi pekerti
Yaitu Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada sahabatnya agar berakhlak
baik sesuai dengan ajaran tauhid.
4. Pendidikan Jasmani atau Kesehatan.
Yaitu mementingkan kebersihan pakaian, badan dan tempat kediaman.

B. Periode Madinah

Berbeda dengan periode di Makkah, pada periode Madinah islam merupakan


kekuatan politik. Ajaran islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak
turun di Madinah. Nabi Muhammad SAW juga mempunyai kedudukan, bukan saja
sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala Negara. Cara Rasulullah SAW
melakukan pengajaran dan pembinaan islam di Madinah :
1. Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru
a. Memperkokoh persatuan kaum muslimin
b. Menciptakan usaha mandiri untuk memenuhi kebutuhan sehari hari
c. Membentuk tatanan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur
d. Mengembangkan sarana komunikasi efektif melalui masjid sebagai pusatnya.
e. Perjanjian persahabatan dengan kaum yahudi antara lain toleransi beragama.
2. Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan
Materi pendidikan sosial dan kewarnegaraan Islam pada masa itu adalah
pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam konstitusi Madinah, yang dalam
prakteknya diperinci lebih lanjut dan disempurnakan dengan ayat-ayat yang
turun selamaperiode Madinah.
Tujuan pembinaan adalah agar secara berangsur-angsur, pokok-pokok pikiran
konstitusi Madinah diakui dan berlaku bukan hanya di Madinah saja, tetapi luas, baik
dalam kehidupan bangsa Arab maupun dalam kehidupan bangsa-bangsa di seluruh
dunia.

5
3. Pendidikan anak dalam islam
Dalam islam, anak merupakan pewaris ajaran islam yang dikembangkan oleh
Nabi Muhammad saw dan gnerasi muda muslimlah yang akan melanjutkan misi
menyampaikan islam ke seluruh penjuru alam. Oleh karenanya banyak peringatan-
peringatan dalam Al-qur’an berkaitan dengan itu. Diantara peringatan-peringatan
tersebut antara lain:
a. Pada surat At-Tahrim ayat 6 terdapat : peringatan agar kita menjaga diri dan anggota
keluarga (termasuk anak-anak) dari kehancuran (api neraka).
b. Pada surat An-Nisa ayat 9, terdapat : agar jangan meninggalkan anak dan keturunan
dalam keadaan lemah dan tidak berdaya menghadapi tantangan hidup.
c. Pada surat Al-Furqan ayat 74, Allah SWT memperingatkan bahwa orang yang
mendapatkan kemuliaan antara lain adalah orang-orang yang berdo’a dan memohon
kepada Allah SWT, agar dikaruniai keluarga dan anak keturunan yang menyenangkan
hati.
Adapun garis-garis besar materi pendidikan anak dalam islam yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang diisyaratkan oleh Allah
SWT dalam Luqman ayat 13-19 adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Tauhid
2. Pendidikan Shalat
3. Pendidikan adab sopan dan santun dalam bermasyarakat
4. Pendidikan adab dan sopan santun dalam keluarga
5. Pendidikan kepribadian
6. Pendidikan kesehatan
7. Pendidikan akhlak

C. Perbedaan Ciri Pokok Pembinaan Pendidikan Islam Periode


Makkah dan Madinah

 Periode Mekkah : Pokok pembinaan pendidikan islam di Makkah adalah pendidikan


tauhid, titik beratnya adalah menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap
individu muslim, agar jiwa mereka terpancar sinar tauhid dan tercermin dalam
perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
 Periode Madinah : Pokok pembinaan pendidikan islam di kota Madinah dapat
dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik. Yang merupakan kelanjutan dari
pendidikan tauhid di Makkah, yaitu pembinaan di bidang pendidikan sosial dan
politik agar dijiwai oleh ajaran , merupakan cermin dan pantulan sinar tauhid tersebut.

6
BAB III

KESIMPULAN

1. Pendidikan masa Rasulullah SAW, sesuai dengan kondisi sosial politik pada masa
itu, dimana terbagi menjadi 2 periode yaitu :
a. Periode Mekkah
b. Periode Madinah
2. Sesuai karakteristik perkembangan pendidikan Islam, maka tahapan pendidikan Islam
periode Mekkah terbagi menjadi :
a. Tahapan sembunyi
b. Tahapan terang-terangan
3. Perbedaan ciri pokok pembinaan pendidikanIIslam masa Rasulullah pada :
Periode kota Mekkah: Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Mekkah
adalah menitik beratkan menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap individu
muslim agar tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Periode kota Madinah: Pokok pembinaan pendidikan Islam di kota Madinah dapat
dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik. Yang merupakan kelanjutan dari
pendidikan tauhid di Mekkah.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sumber internet :

file:///D:/Documents/Sejarah%20Pendidikan%20Islam%20pada%20Masa%20Rasulullah%20
Saw.html
http://desbayy.blogspot.co.id/2015/11/-pendidikan-masa-rasulullah.html
http://teratakhijau11.blogspot.co.id/2013/07/sejarah-pendidikan-islam-masa_21.html
http://makalahe19.blogspot.co.id/2015/12/makalah-sejarah-pendidikan-islam.html
file:///D:/Documents/Sejarah%20Pendidikan%20Islam%20Pada%20Masa%20Nabi%20Muh
ammad%20SAW%20_%20SOSIO%20AKADEMIKA.html

Anda mungkin juga menyukai