Anda di halaman 1dari 10

REFLEKSI KASUS

SEORANG WANITA BERUSIA 41 TAHUN DENGAN


F25.0 SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK
DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

Dokter Pembimbing Klinik :


dr. Adriesthi Herdaetha, Sp.KJ, MH

Diajukan Oleh :
Patricia Dissy Andrea (42170159)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA


RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN DUTA
WACANA YOGYAKARTA
2019
STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN
A. Nama : Ny. N
B. Jenis Kelamin : Perempuan
C. Umur : 41 tahun
D. Alamat :
E. Agama : Islam
F. Suku : Jawa
G. Status Pernikahan : Cerai Mati
H. Pendidikan terakhir : SD
I. Tanggal MRS : 14 Maret 2019
J. Tanggal pemeriksaan : 02 April 2019

II. RIWAYAT PSIKIATRI


Riwayat psikiatri diperoleh dari autoanamnesis dari pasien dan alloanamnesis yang
dilakukan terhadap Ny. Y, 57 tahun, ibu tiri pasien.
A. Keluhan Utama
Marah-marah dan memukul orang
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Autoanamnesis
Pada tanggal 02 April 2019 wawancara psikiatri dilakukan di Bangsal Sembodro
RSJD Surakarta. Pasien wanita berusia 41 tahun, berpakaian seragam hijau RSJD, rawat
diri cukup, penampilan sesuai usia. Ny. D diantar oleh ibu tirinya ke RSJD dengan
alasan sering marah-marah dan memukul orang. Pasien berdiri di pintu bangsal sambil
menyapa orang-orang yang lewat dengan penuh gembira dan tampak membawa sisir
kemana-mana. Beliau tampak antusias saat hendak dianamnesis dan bertanya kepada
pemeriksa “Dok saya cantik nggak?”. Sepanjang pemeriksaan, pasien tampak bahagia
dan menyisir rambutnya sambil sesekali menyapa orang-orang yang lewat.
Saat ditanya mengenai pekerjaannya, pasien mengaku menjadi seorang dokter
bedah di RS Panti Waluyo dan dosen di FK UNS dengan gaji 25 juta rupiah sekali
operasi. Pasien mengatakan memiliki seorang kakak laki-laki dan 6 orang adik. Kakak

1
laki-laki pasien memiliki kondisi yang sama dengan pasien. Pasien telah menikah akan
tetapi suaminya meninggal pada tahun 2014 karena operasi di RS Mawardi. Pasien
menyimpan dendam terhadap RS tersebut karena telah mengoperasi suaminya tanpa
seizin pasien. Semenjak suaminya meninggal, pasien sering menangis dan teriak-teriak
sehingga diikat di pohon oleh anak ketiga pasien. Beliau mengaku memiliki 3 anak yaitu
Dewi Ambarasari berprofesi sebagai pramugari Garuda Indonesia, Mageta Ayu Hesaria
sebagai dosen di Kupang, dan Fariz yang memiliki toko sprei Pasar Klewer.
Pasien berkata bahwa ia adalah anak dari Jokowi dan memiliki mantan kekasih
Roger Danuarta, Zumi Zola, dan Raffi Ahmad akan tetapi putus karena tidak direstui
orangtua. Beliau mengaku akan menikah pada tanggal 20 April 2019 di Aula RSJD
dengan Mas Bagas dan mengundang Inul Daratista. Saat pemeriksa menanyakan apakah
pikiran pasien pernah disedot keluar dan disisipi oleh pikiran lain, pasien tidak
menyangkal. Pasien mengaku pernah melihat 3 sosok laki-laki tampan yang
menyuruhnya untuk bunuh diri dengan melompat dari atas angkot ke rel kereta api.
Kejadian ini meninggalkan luka di pipi kiri. Pasien mengaku tidak mau pulang dan lebih
betah di RSJD karena memiliki banyak teman dan tidak harus mengerjakan pekerjaan
rumah.
Alloanamnesis
Informasi didapatkan dari Ny. Y, ibu tiri pasien yang mengantarkan pasien ke
RSJD. Beliau mengatakan bahwa pasien sering marah-marah saat minta uang dan
memukul orang-orang. Keluhan sudah dirasakan hilang timbul sejak 15 tahun yang lalu.
Pasien sempat mendapatkan obat rutin dari RS Panti Waluyo akan tetapi tidak patuh
diminum. Bahkan menurut penuturan keluarga pasien, obat sempat dijual ke pengamen.
Pekerjaan pasien sehari-hari merupakan pengamen. Terkadang pasien mengambil
barang orang lain tanpa izin.
Suami pasien telah meninggal dunia dan dikarunai seorang anak laki-laki. Anak
pasien dititipkan di sebuah yayasan yatim piatu. Pasien tinggal sendiri di rumah,
terkadang bersama kakaknya yang juga ODGJ. Ny. N merupakan pribadi yang tertutup
dan jarang bersosialisasi dengan tetangga sekitar. Perilaku pasien membuat resah
keluarga dan masyarakat. Pasien paling sering melukai istri kakaknya dengan memukul
kepalanya. Keluarga termasuk ayah pasien sudah tidak ingin mengurus pasien lagi dan

2
memilih untuk memasukkan pasien ke RSJD. Ibu tiri pasien mengatakan bahwa luka di
pipi pasien bukan karena jatuh dari angkot, akan tetapi akibat dipukul oleh kakaknya.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya


1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sudah beberapa kali dirawat inap di RSJD Surakarta dengan keluhan serupa sejak
tahun 2003 dan mendapat obat rutin dari RS Panti Waluyo namun setelahnya tidak
kontrol dan tidak minum obat secara rutin.
2. Riwayat Gangguan Medik
1. Riwayat Asma : Disangkal
2. Riwayat HT : Disangkal
3. Riwayat DM : Disangkal
3. Riwayat Gangguan Psikosomatik : Disangkal
4. Riwayat Gangguan Neurologik
a. Riwayat sakit kepala lama : Disangkal
b. Riwayat trauma kepala : Disangkal
c. Riwayat kejang : Disangkal
5. Riwayat Penggunaan Zat
a. Riwayat Merokok : Disangkal
b. Riwayat Alkohol : Disangkal
c. Riwayat NAPZA : Disangkal

D. Riwayat Gangguan Pribadi


I. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Tidak diketahui.
II. Riwayat Masa Anak Awal (0-3 tahun)
Tidak diketahui.
III. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-11 tahun)
Pasien merupakan tamatan SD dan tidak ada masalah saat sekolah.
IV. Riwayat Masa Anak Akhir (pubertas sampai remaja)
Tidak diketahui.
V. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
3
Pasien merupakan seorang pengamen jalanan.
b. Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SD.
c. Riwayat Perkawinan
Pasien adalah seorang janda yang ditinggal mati suaminya dan memiliki 1 orang
anak laki-laki dari pernikahannya.
d. Agama
Pasien beragama Islam.
e. Aktivitas Sosial
Pasien menutup diri dan jarang bersosialisasi dengan tetangganya.
f. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien memiliki riwayat pelanggaran hukum berupa mencuri akan tetapi
berurusan dengan aparat hukum.
g. Persepsi keluarga tentang sakitnya
Ibu tiri pasien tidak mengetahui penyebab perubahan perilaku pasien sejak 15
tahun terakhir. Keluarga inti pasien menolak untuk merawat pasien karena
meresahkan masyarakat sekitar.
h. Persepsi pasien tentang dirinya
Pasien merasa bahwa dirinya sakit karena keturunan akan tetapi beliau tidak
mengetahui apa penyakitnya.
i. Situasi Hidup Sekarang
Pasien tinggal di rumah sendiri terkadang bersama kakaknya yang juga ODGJ.
Hubungan pasien dengan keluarga dan tetangga sekitar kurang baik, cenderung
meresahkan banyak orang. Pasien sering marah-marah dan menyakiti orang lain.
Beliau lebih nyaman tinggal di RSJD daripada di rumahnya.

III. Riwayat Keluarga

Pasien merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara. Saudara pasien sudah menikah
dan kadang tinggal bersama pasien. Ibu kandung pasien sudah meninggal dunia.
Keluarga pasien ada yang memiliki riwayat gangguan psikiatri yaitu kakak pasien.

4
GENOGRAM

Keterangan Gambar :

: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan


: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: pasien
: keluarga pasien yang sudah meninggal
: tinggal serumah dengan pasien
// : bercerai
: ODGJ

Kesimpulan : Terdapat riwayat gangguan jiwa pada keluarga pasien.

III. Pemeriksaan Status Mental


A. Deskripsi Umum
I. Penampilan
Seorang wanita usia 41 tahun, berpakaian seragam RSJD, perawatan diri cukup,
sikap aktif, penampilan sesuai dengan usia.
II. Pembicaraan
Kuantitas : cukup
Kualitas : intonasi jelas, volume cukup, artikulasi jelas, spontan

5
III. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Normoaktif
IV. Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
B. Kesadaran
1. Kuantitatif : CM, E4 V5 M6
2. Kualitatif : Tidak Berubah
C. Alam Perasaan
1. Mood : hipomanik
2. Afek : luas
3. Keserasian : serasi
4. Empati : dapat diraba rasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : auditorik (+), visual (+)
2. Ilusi :-
3. Depersonalisasi : -
4. Derealisasi :-
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : non realistik
2. Arus pikir : flight of idea, asosiasi bunyi, logorrhea, irrelevansi.
3. Isi pikir : Thought insertion, thought withdrawal, waham kebesaran
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
- Orang : baik
- Tempat : baik
- Waktu : baik
- Situasi : baik
2. Daya Ingat
- Jangka Segera : baik
- Jangka Pendek : baik
- Jangka Panjang : baik
3. Kemampuan Abstrak : baik

6
4. Kemampuan Visuospasial : baik
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
- Konsentrasi : baik
- Perhatian : terganggu
6. Kemampuan Menolong Diri : baik
G. Daya Nilai
- Nilai Sosial : baik
- Uji Daya Nilai : baik
- Penilaian Realita : terganggu
H. Tilikan Diri Derajat :3
I. Taraf Kepercayaan : dapat dipercaya

DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik : Tidak didapatkan
2. Psikologik : Gangguan mood, gangguan persepsi, gangguan proses pikir dan
gangguan penilaian realita
3. Lingkungan dan Sosial Ekonomi : Dikucilkan masyarakat, ditinggal mati suami

Ikhtisar Penemuan Bermakna


- Pasien wanita usia 41 tahun, penampilan sesuai usia, dibawa ke RS dengan keluhan
marah-marah dan memukul orang. Perilaku pasien meresahkan masyarakat sekitar.
- Pasien pernah mendengar bisikan dan melihat 3 sosok laki-laki tampan yang
menyuruhnya untuk bunuh diri dengan melompat dari atas angkot ke rel kereta api.
(Halusinasi visual dan auditorik)
- Pasien mengaku bahwa dirinya adalah dokter bedah dan memiliki banyak mantan
kekasih seperti Roger Danuarta, Zumi Zola, dan Raffi Ahmad (Waham Kebesaran).
- Pasien pernah merasa bahwa pikirannya tersedot keluar dan disisipi oleh pikiran
lain (Thought insertion, thought withdrawal)
- Pada status mental didapatkan penampilan sesuai usia, rawat diri cukup, mood
hipomanik, afek luas, mood dan afek serasi, empati dapat diraba-rasakan, halusinasi
auditorik dan visual, bentuk pikir non realistik, isi pikir berupa Thought insertion,

7
thought withdrawal, waham kebesaran, perhatian terganggu, penilaian realita
terganggu, tilikan diri derajad 3, dapat dipercaya.

VI. DIAGNOSIS MULTIAXIAL


Axis I : F20.0 Skizoafektif Tipe Manik
Axis II : Belum ada diagnosis
Axis III : Tidak ada diagnosis
Axis IV : Masalah dengan primary support group (keluarga)
Axis V : GAF 60-51

VII. DIAGNOSIS BANDING


F30.2 Mania dengan Gejala Psikotik
F20 Skizofrenia

VIII. TERAPI
a. Psikofarmaka
Risperidone 2 x 2 mg tab
Clorpromazine 1x100 mg tab
Triheksifenidil 2x2 mg tab
b. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
 Memberikan pemahaman pasien terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan,
cara pengobatan, dan efek samping
 Motivasi pasien agar minum obat teratur dan tidak menjualnya pada orang
lain
 Membantu pasien merubah pandangan hidupnya dan memberikan motivasi
dan sugestif pada kemampuan dirinya dalam menghadapi masalah
 Memotivasi pasien untuk banyak beribadah, mau lebih terbuka apabila
merasakan perasaan yang mengganggu, ataupun gejala lain yang menganggu
aktivitasnya
 Memotivasi pasien untuk tidak melakukan tindakan kekerasan apabila
merasa tidak senang akan suatu hal

8
2. Terhadap keluarga
 Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai gangguan yang
diderita pasien
 Menyarankan keluarga untuk lebih menerima dan mendukung kesembuhan
pasien
 Menyarankan keluarga untuk memberi pendampingan lebih terhadap pasien.
 Menyarankan keluarga untuk pelan-pelan memberikan pengertian tentang
pentingnya kepatuhan minum obat, membuat jadwal teratur dan diawasi
selama pasien minum obat.

IX. PROGNOSIS
Prognosis Baik Y Prognosis Buruk Y
Onset Lambat √ Onset lebih muda √
Faktor Presipitasi Jelas x Tidak ada faktor Presipitasi -
Awitan eksaserbasi Akut √ Awitan eksaserbasi tidak jelas -
Riwayat Sosial, seksual, pekerjaan x Riwayat Sosial, seksual, pekerjaan √
premorbid baik premorbid buruk
Gejala gangguan mood (terutama √ Perilaku autistic/ menarik diri √
gangguan manik)
Punya pasangan x Lajang, cerai √
Riwayat keluarga dengan gangguan mood - Riwayat keluarga dengan skizofrenia √
Sistem pendukung baik x Sistem pendukung buruk √
Gejala Positif √ Gejala negative x
Tanda dan gejala neurologis -

Riwayat trauma perinatal -


Tanpa remisi dalam 3 tahun -
Relaps berulang √
Riwayat melakukan tindakan √
penyerangan

 Qua ad vitam : bonam


 Qua ad sanam : dubia ad bonam
 Qua ad fungsionam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai