Tugas Akhir Bahasa Indonesia Final Review Literatur Konvensional Vs Modernn
Tugas Akhir Bahasa Indonesia Final Review Literatur Konvensional Vs Modernn
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonsia adalah negara yang mempunyai banyak kekayaan pada Sumber Daya
Alamnya. Bisa di ibaratkan bila kita menanam tongkat pun nantinya akan tumbuh
menjadi sebuah tanaman. Itulah anugerah yang diberikan Sang Maha Pencipta bagi
negeri Indonesia, sehingga tidak aneh Indonesia memiliki banyak tanaman-tanaman
dengan berbagai variasi dan manfaatnya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Salah satu tanaman yang bermanfaat adalah daun sirih. Daun sirih ini banyak kita
temukan disekitar kita dan mempunyai banyak manfaat. Salah satu dari manfaat yang
dimiliki daun sirih ini adalah dapat dijadikan pengobatan pada iritasi mata. Daun
sendiri merupakan tanaman yang tumbuh dengan merambat dan biasanya bersandar
pada tanaman lainnya 2.
Seiring berkembangnya jaman, dunia kesehatan pun terkena dampak
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Yang dahulunya kita menggunkan
bahan-bahan yang ada di alam untuk menyembuhkan penyakit, namun sekarang kita
banyak beralih ke obat-obat praktis yang diproduksi oleh pabrik yang bisa kita beli di
apotek maupun di toko-toko swalayan disekitar kita. Salah satunya adalah banyak
orang yang tidak lagi menggunakan daun sirih sebagai obat iritasi pada mata.
Kebanyakan orang sekarang lebih memilih obat tetes mata sebagai obat untuk iritasi
mata . Obat tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang
digunakan dengan meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak dan
bola mata 7.
Maka dari itu, disini saya akan membahas mengenai peran antara daun sirih
sebagai obat konvensional atau tradisional dan obat tetes mata sebagai obat non
konvensioanal atau modern yang bisa kita gunakan untuk pengobatan pada iritasi
mata yang sering kita alami.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Iritasi Mata
Iritasi mata terjadi akibat masuknya benda asing ke dalam mata yang
4
mengakibatkan mata mengalami peradangan atau memerah, nyeri dan berair .
Benda asing tersebut bisa berupa zat padat, zat cair, maupun zat gas. Sebenernya
warna memerah pada mata saat benda asing masuk kedalam mata merupakan
sebuah reaksi atas datangnya rangsangan dari luar yang mengganggu mata kita.
Warna memerah itu merupakan pembuluh pada mata yang melebar 5. Jadi iritasi
itu bisa kita sebut sebagai usaha alamiah oleh mata kita untuk menolak adanya zat
atau benda asing yang masuk kadalam mata kita 5.
Cara mengobati iritasi mata itu sendiri bisa kita lakukan dengan berbagai cara.
Bisa kita memakai cara konvensional atau tradisioanal yaitu dengan menggunakan
daun sirih ( Piper betle ) atau bisa juga kita memakai cara modern atau non
konvensional yaitu dengan menggunakan obat tetes mata.
B. Cara Konvensioal Dengan Daun Sirih
Sirih atau Suruh, sedah ( jawa ) atau seureuh ( sunda ) adalah tanaman
merambat yang bisa mencapai tinggi 15 cm yang mempunyai batang berwarna
coklat kehijauan, berbentuk bulat, beruas, dan merupakan tempar keluarnya akar 2.
Tanaman ini banyak sekali kita temukan di sekitar kita dan memilki banyak
maanfaat yang dapat kita ambil. Salah satu manfaatnya bisa jadikan sebagai obat.
Biasanya bagian yang dapat kita gunakan adalah daunnya. Daun sirih merupakan
daun tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling,
bertangkai dan mengeluarkan bau sedap bila diremas serta daunnya memiliki
panjang sekitar 5 sampai 8 cm dan lebar sekitar 2 sampai 5 cm 2.
Banyak kandungan yang terdapat di dalam daun sirih. Beberapa penelitian
menyebutkan bahwa Daun sirih mengandung minyak terbang ( betlephenol ),
seskuiterpen, pati, diatase, gula, zat samak, dan kavikol 2. Selain mengandung
bahan-bahan yang bermanfaat bagi pengobatan, daun sirih pun bisa kita dapatkan
dengan mudah karena terdapat disekitar kita dan dapat kita dapatkan pula secara
gratis karena itu adalah hasil dari kekayaan alam.
Berbagai penyakit yang bisa disembuhkaan dengan daun sirih adalah sakit
mata atau iritasi mata, pendarahan pada gusi, bau badan, keputihan dan mimisan 2.
Penggunaan tetes mata pada etiketnya, tidak boleh digunakan lebih dari satu
bulan setelah tutup dibuka, karena penggunaan dengan tutup terbuka
kemungkinan terjadi kontaminasi dengan bebas. Selain obat tetes mata digunakan
untuk mengobati berbagai penyakit dan kondisi pada mata, dapat juga digunakan
untuk menghilangkan ketidaknyamanan pada mata menurut penelitian oleh
American Academy of Ophthalmology pada tahun 2011 7.
Kita juga perlu memerhatikan penggunaan kembali obat tetes mata, misal anda
memberikan obat tetes mata yang pernah anda pakai saat anda sakit mata kepada
orang lain yang lain yang sakit mata, padah hal tersebut tidak baik karena obat
tetes mata yang masih tersisa untuk infeksi sebaiknya janga dipaki lagi karena
selain sudah tidak ampuh, berubah kepekatannya, obat sudah tercemar oleh bibit
penyakit sebelumnya 3.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cara mengobati iritasi mata bisa kita lakukan dengan cara konvensiaonal atau
tradisional yaitu dengan menggunakan daun sirih dan dengan cara non
konvensiaonal atau modern degan menggunakan obat tetes mata. Dengan daun
sirih bisa kita lakukan dengan meresbusnya terlebih dahulu dan setelah
didinginkan lansung bisa kita gunakan dengan cara merambang mata. Biasanya
efek mata akan terasa pedih atau perih namun hanya sesaat saja namun hal
tersebut wajar tapi kita perlu memperhatikan kebutuhan mata yang sakit.
Sedangkan dengan menggunakan obat tetes mata bisa kita lakukan dengan
langsung menestaskan cairan obat tetes mata ke mata kita namun harus sesuai
dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter. Biasanya efek samping yang
ditimbulkan oleh tetes mata bersifat lokal, seperti mata merah, iritasi, dan
penglihatan yang kabur namun dapat pula befek pada bagian tubuh diantaranya
adalah: denyut jantung melemah, rasa pusing, dan sakit kepala. Walaupun
demikian, umumnya obat tetes mata memiliki resiko efek samping yang lebih
kecil daripada jenis obat-obatan lain yang dikonsumsi secara oral.
B. Saran
Setelah membaca uraian tentang cara konvesional dan modern dalam
mengobati iritasi mata ini,diharapkkan kita menjadi lebih tahu bagaimana cara
yang baik untuk menyembuhkan iritasi mata yang kita alami. Diharapkan pula kita
menjadi lebih bijak untuk mengatasi masalah iritasi mata serta dapat megetahui
dampak-dampak pada pengobatan menggunakan daun sirih atau obat tetes mata.
Sehingga kita tidak salah memilih pengobatan serta bisa menggukan obat dengan
prosedur yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Djing, Oei Gin. Terapi Mata Dengan Pijat Dan Ramuan. Jakarta. Niaga Swadaya.
2006: 48.
2. Hidayat, Ir. R. Syamsul, M.Si, Rodame M. Napitupulu, S.P., M.M.. Kitab Tumbuhan
Obat. Bogor. Agriflo ( Penebar Swadaya Grup ). 2015: 363.
3. Wahjuni, dr. Florentia R. Kontroversi 101 MitosKesehatan. Cetakan Pertama. Jakarta.
Penebar Plus. 2012: 10.
4. Ayudhitya, dr. Dhiana, dr, Inggriana Tjuatja. Anda Dokter Keluaraga Anda. Cetakan
Pertama. Jakarta. Penebar Plus ( Penebar Swadaya Grup ). 2012: 20.
5. Indriasari, Devi S.Gz. 100 % Sembuh tanpa Dokter. Cetakan Pertama. Yogyakarta.
Pustaka Grhatama. 2009: 48.
6. Jurnalsehat. 2015. diakses pada 27 Desember 2015. Diambi dari
http://jurnalsehat.com/obat-tetes-mata/2015.
7. Syarifah, U. Latar Belakang Masalah. 2013. Diakses pada 27 Desember 2015.
Diambil dari repository.usu.ac.id/bitstream/.../5/Chapter%20I.pdf