Anda di halaman 1dari 12

Nama : Mirza Fakhrul Abdalla Muttaqin

Nim : 160521610471

PERENCANAAN TANGGUL

A. Banjir Dan Dampaknya

Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya kering)
karena volume air yang meningkat.

Dampak fisik dari Banjir adalah kerusakan pada sarana-sarana umum, kantor-kantor
pelayanan publik antara lain:

a. Dampak sosial mencakup kematian, risiko kesehatan, trauma mental,


menurunnya perekonomian, terganggunya kegiatan pendidikan (anak-anak
tidak dapat pergi ke sekolah), terganggunya aktivitas kantor pelayanan publik,
kekurangan makanan, energi, air , dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya.
b. Dampak ekonomi mencakup kehilangan materi, gangguan kegiatan ekonomi
(orang tidak dapat pergi kerja, terlambat bekerja, atau transportasi komoditas
terhambat, dan lain-lain).
c. Dampak lingkungan mencakup pencemaran air (oleh bahan pencemar yang
dibawa oleh banjir) atau tumbuhan disekitar sungai yang rusak akibat terbawa
banjir.

B. Penanggulangan Banjir

Salah satu cara penanggulangan banjir adalah dengan membangun infrastruktur


yaitu tanggul. Tanggul dapat digunakan untuk menahan aliran air. Penjelasan
pengertian tanggul, manfaat dan analisis pembuatannya sebagai berikut:

1. Pengertian Tanggul
Tanggul adalah suatu konstruksi yang dibuat untuk mencegah banjir di dataran
yang dilindungi dipergunakan untuk mengatur muka air.. Bagaimanapun,
tanggul juga mengungkung aliran air sungai, menghasilkan aloran yang lebih
dan muka air lebih tinggi.Tanggul juga dapat ditemukan di sepanjang pantai,
dimana gumuk / gundukan pasir pantainya tidak cukup kuat, di sepanjang
sungai untuk melindungi banjir, di sepanjang danau
Tanggul juga dibuat untuk tujuan empoldering / membentuk batasan
perlindungan untuk suatu area yang tergenang serta suatu perlindungan
militer.Tanggul bisa jadi pekerjaan tanah yang permanen atau hanya konstruksi
darurat, biasanya terbuat dari kantong pasir sehingga secara cepat saat banjir.

C. Kriteria Desain Bangunan Tanggul


1. Persyaratan
1.1 Data dan informasi
Untuk membuat perencanaan teknis tanggul pada sungai lahar diperlukan
a. Parameter desain, meliputi parameter desain topografi, hidrologi dan
geoteknik yang merupakan hasil analisi data
b. Data lain diperlukan adalah data atau informasi bahan bangunan dan
banhan timbunan tanggul yang tersedia, sarana dan prasarana serta
tenaga kerja yang tersedia.
1.2 Fungsi
Tanggul yang direncanakan harus dapat berfungsi untuk :
1. Membatasi penyebaran aliran
2. Mengarahkan aliran di hilir
3. Keperluan lain asal tidak menganggu fungsi utamanya
1.3 Keamanan dan stabilitas
tanggul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Stabil terhadapa gaya-gaya yang berkerja
b. Aman terhadap gerusan, rembesan dan erosi buluh, abrasi, benturan,
limpasan dan longsoran
c. Stabil terhadap penurunan/settlement

1.4 Tanggung Jawab


tanggul direncanakan harus dapat dipertanggung jawabkan secara teknis
terhadap :
a. Fungsi

b. Keamanan dan stabilitas

c. ekonomis
2. Ketentuan-ketentuan
2.1 Ketentuan Umum
Terpenuhinya parameter dan data lain guna perencanaan teknis tanggul pada
sungai
2.2 Ketentuan teknik
a. Tata letak
 Harus terletak di daerah yang dimungkinkan terjadinya pelimpasan
aliran lahar
 Tanggul terletak pada lokasi dengan biaya pembuatan yang murah

3. Bentuk dan dimensi

1) Tanggul dapat dibuat tunggal dan ganda


2) Talud tanggul bagian dalam harus diberi perkuatan pasangan batu/beton
kedap air
3) Talud tanggul bagian luar dilapis tanah liat dan ditanami rumput dan apabila
diperlukan diberi pasangan batu kosong dengan ijuk setebal 10 cm
4) Bila tanggul lebih dari 3m, ketinggian tanggul 3m harus dibuat bahu dengan
lebar minimal 1m, baik dalam maupun luar tanggul
5) Kemiringan arah memanjang tanggul sama dengan kemiringan dasar sungai
rencana
6) Tinggi tanggul ditentukan nerdasrkan elevasi
7) Tinggi jagaan tanggul ditentukan dengan syarat tinggi jagaan
8) Lebar puncak minimal 4m
9) pada talud luar dan dalam dibuat tangga pasangan batu dengan
jarak maksimum 40 m;
10) talud tanggul bagian dalam harus tahan terhadap abrasi dan benturan akibat
aliran lahar,dengan ketentuan minimum perkuatan tanggul jika diuji
di laboratorium seperti padaTabel B2.

3.1 Bahan bangunan


Bahan bangunan yang dipergunakan untuk membuat tanggul sungai adalah:
1) tanah nonkohesif;
2) pasangan batu kali atau beton;
3) pasangan batu kosong;
4) ijuk dan suling-suling;
5) gebalan rumput.
3.2 Gaya-gaya yang bekerja
Gaya-gaya yang bekerja pada tanggul sungai laharadalah sebagai berikut.
1. berat sendiri;
2. tekanan air;
3. tekanan sedimen;
4. benturan akibat aliran.

D. Pembuatan Rancangan Tanggul


a. Persiapan
1) Pemilihan tempat pembangunan tanggul
a) Pemilihan lokasi tanggul dipilih pada lokasi yang kedap air
b) Arah trase tanggul

Dalam menentukan arah trase tanggul agar diperhatikan hal-hal sebagai


berikut :

1. Pilihlah penampang sungai yang paling efektif dengan kapasitas


pengaliran maksimum.
2. Agar trase searah dengan arah arus sungai dan dihindarkan
terjadinya belokan yang tajam.
3. Diusahakan agar arah trase tanggul kiri dan tanggul kanan
separalel mungkin dengan alur sungai.
4. Pada sungai-sungai yang arusnya tidak besar, diusahakanagar
kurva alirannya stabil.
2) Orientasi lapangan yakni penyesuaian antara tempat yang memenuhi
kriteria dengan lokasi sebenarnya.
3) Konsultasi. Konsultasi dengan berbagai pihak yang terkait baik formal
maupun non formal untuk memperoleh masukan sebelum lokasi dan tipe
tanggul ditetapkan.

b. Pengumpulan data dan informasi lapangan.


1. Data primer
Data primer diperoleh dengan cara survey dan pengukuran lapangan,
meliputi sebagai berikut :
 Topografi lokasi bangunan
 Penutupan lahan dan pola tanam
 Tanah (jenis, tekstur, permeabilitas)
 Luas DTA
 Jumlah, kepadatan dan pendapatan penduduk dan tingkat
harga/upah disekitar lokasi
2. Data sekunder
Data sekunder, dapat diperoleh dengan cara pengumpulan data yang
telah ada/tersedia baik di instansi pemerintah, swasta dsb meliputi :
a) Administrasi wilayah
b) Curah hujan (jumlah, intensitas dan hari hujan)
c) Erosi dan sedimentasi
d) Adat istiadat masyarakat disekitar lokasi
3. Pengolahan dan analisa data/informasi
Dari hasil pengumpulan data dan informasi di lapangan dilakukan
pengolahan dan analisa, sebagai berikut :
1. Dari data tanah, erosi/sedimentasi, topografi, curah hujan dan
luas DTA kita bisa mendapatkan :
2. lokasi tanggul yang tepat yang memenuhi standar kriteria yang
telah kita tetapkan sebelumnya.
4. Desain hidraulikUntuk perencanaan teknis tanggul pada
sungai,persamaan yang dipakai didasarkankan tinjauanterhadap gaya-
gaya yang bekerja, sifat-sifat bahanyang dipergunakan, dan stabilitas
tanggul.Tinggi tanggul

4.1 Tinggi tanggul dihitung dengan persamaan sebagaiberikut.


(h = hd + hs + hu + hf )
1. Tinggi endapan (hd).
Tinggi endapan pada kantong sedimen (sediment pocket)
ditentukansesuai dengan perencanaan pengendalian sedimen.
Jika tanggulterletak di luar kantong sedimen, tinggi endapan
dapat diabaikan (hd =0).
2. Tinggi aliran lahar (hs)
Tinggi aliran lahar dapat dihitung dengan tahap-tahap sebagai
berikut.
a. Menghitung besar debit rencana (Qp)
Qp = (1 + C*)Q0
dengan:
Qp adalah debit sediment rencana (m3/dt);
C* adalah konsentrasi butiran dalam volume material de
rispada dasar sungai sebelum bergerak (unconsolidated
materialdeposit);Q0 adalah debit banjir rencana (m3/dt
b. Menghitung lebar rata-rata sungai (Br)
Br = kw.Qp^1/2
dengan:
Br adalah lebar rata-rata aliran (m);
kw adalah koefisien lebar sungai (Tabel B.4);
Qp adalah debit sediment rencana (m3/dt).
c. Menghitung tinggi aliran dengan (hs)
Menentukan jenis aliran
Adapun tipe aliran sedimen berdasarkan kemiringan
dasar sungai dapatdikelompokkan menjadi :
Aliran debris tan θ ≥ tan θd
Aliran hiperkonsentrasi tanθd > tan θ ≥ tan θh
Aliran individu/traktif tan θ < tan θh
dimana:
d. Menentukan kecepatan aliran lahar (U)
Untuk aliran debris digunakan rumus kecepatan berikut.

e. Menghitung debit aliran dengan:

Q adalah debit aliran (m3/dt);


U adalah kecepatan aliran lahar (m/dt);
Br adalah lebar rata-rata aliran (m);
hs adalah tinggi aliran lahar (m).
Dalam perhitungan tinggi aliran terlebih dahulu diambil
suatu nilai hasebagai asumsi awal dan dengan metode
trial and error dilakukan perhitungan di atas hingga
diperoleh nilai debit aliran (Q) yang samadengan nilai
debit rencana (Qp).
3. Tinggi loncat aliran (hu)
Tinggi loncatan aliran lahar dihitung dengan rumus :

3.1.2. Sudut datang (β)


Sudut datang adalah besarnya sudut yang dihitung dari as
tanggulterhadap as aliran lahar menurut arah jarum jam.
3.1.3. Tinggi jagaan (hf)
Tinggi jagaan ditentukan seperti pada Tabel B.1.
3.2. Abrasi dan bentur3.2.1. Koefisien abrasi (CA)
Koefisien abrasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut.

dengan:
CA adalah koefisien abrasi (mm3/cm2);
V adalah volume beton yang mengalami abrasi (mm3);
Ab adalah luas bidang permukaan yang mengalami abrasi (cm2).
Besarnya koefisien abrasi disyaratkan sebagai berikut :
a) Untuk kuat bentur beton, E = 27,54 kg.m2/dt2 : CA = 0,43
b) Untuk kuat bentur beton, E = 32,44 kg.m2/dt2 : CA = 0,33
c) Untuk kuat bentur beton, E = 29,99 kg.m2/dt2 : CA = 0,18

3.3. Stabilitas
3.3.1. Stabilitas fondasi
Tegangan yang terjadi akibat berat sendiri, tekanan air,
tekanansedimen, pukulan akibat aliran, dan gaya seret yang
bekerja padatanggul tidak boleh melebihi daya dukung tanah
pondasi yangdiizinkan, yaitu 2 kPa.
3.3.2. Rembesan tanggul
Rembesan yang terjadi harus lebih kecil dari rembesan
yangdiizinkan yaitu 0.0003 cm/dt seperti pada tabel B.6.
3.3.3. Stabilitas terhadap geser
Stabilitas tanggul dihitung dengan persamaan :
3.3.4 Longsoran permukaan
Longsoran permukaan lereng tanggul dapat dihitung
denganpersamaan
FLOW CHART PERENCANAAN TANGUL

Anda mungkin juga menyukai