Tata Ruang Kota BJM
Tata Ruang Kota BJM
Drs. Saifudin,M.Hum
Disusun oleh
1610413210015
2018
`
TRIBUN BANJARMASIN
Terkendala Jalur Utama di Dua Kelurahan,
Ini Penjelasan Dinas PUPR Banjarmasin
istimewa
ilustrasi/ Truk melewati satu sudut Jalan Trikora yang sedang diperbaiki
Agar terhindar dari kepadatan, warga justru memilih berangkat lebih pagi.
BahkanSungai Andai, menjadi kelurahan terpadat di Kecamatan Banjarmasin Utara.
Jumlah ini jauh lebih besar dari kelurahan lainnya. Bahkan, kelurahan terpadat kedua
di Banjarmasin Utara adalah Alalak Utara. Namun, jumlah penduduk di Alalak Utara
hanya 19.814 orang. Yang paling sedikit yakni Kelurahan Antasan Kecil Timur yang
hanya 6.014 jiwa saja.
`
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin, Joko
Pitoyo, membenarkan jika Kelurahan Sungai Andai cukup padat.
Untuk Sungai Andai, ia menyadari diperlukan adanya jalur utama yang memadai.
Selain itu juga peningkatan kualitas lingkungan. “Sungai Andai dan Sungai Lulut
masalahnya sama, yakni jalur utama kurang memadai,” jelasnya.
Selain itu, persoalan Sungai Lulut, bukan hanya masalah Kota Banjarmasin. Untuk
pelebaran jalan di sana, pemko sudah berkoordinasi dengan Pemprov Kalimatan
Selatan dan Kabupaten Banjar.
(banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)
KOMENTAR
Penataan kembali daerah padat sering kali terkendala oleh berbagai faktor salah
satunya izi dari penduduk setempat maupun pemerintah daerah lainnya
TRIBUN BANJARMASIN
Pengembangan Pelabuhan Terpadu
Ditawarkan Pemko Banjarmasin
Senilai Rp 10 Triliun
Jumat, 10 Agustus 2018 20:50
“Awalnya mereka berencana menggandeng investor dari Dubai, tapi ditunda,” kata
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina.
Kini, melalui Pelindo III, Pemerintah Kota Banjarmasin bakal menawarkan dari
Mantuil Industrial Park and Port kepada investor dari Singapura.
`
“Jadi kawasan terpadu itu juga untuk industri, negara lain yang ingin melaksanakan
investasi ke Banjarmasin akan kami sambut,” katanya.
Jumat (10/8/2018), pembahasan tindak lanjut MoU antara Pelindo III Banjarmasin
dengan Pemerintah Kota Banjarmasin di Balai Kota.
Bahkan, rencana pengembangan kawasan Mantuil yang awalnya hanya 400 hektare
bakal dikembangkan menjadi 1000 hektare.
Jelas untuk mengembangkan kawasan pelabuhan terpadu seluas 1.000 hektare tak
murah. Investasi yang ditawarkan Pemerintah Kota Banjarmasin pun mencapai Rp 10
triliun.
Tak hanya pelabuhan dengan peti kemas saja di sana, nantinya juga akan ada industri
yang masuk di kawasan tersebut.
“Kalau mau menjadi pelabuhan terpadu sekelas Surabaya ya harus luas,” bebernya.
“400 hektare yang sudah tersedia. Sisanya akan masuk dalam RTRW, Mantuil masih
luas, lahan 600 hektare masih cukup,” terang dia.
(banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)
KOMENTAR
Penataan ruang pda akses pelabuhan sangat penting untuk meningkatkan pendapatan
daerah karena pelabuhan yang baik semakin menodrong investor untuk menginvestasi
ke kota Banjarmasin, yan telah didukung dengan penataan pelabuhan yang sudah
dalam satu kompleks lengkap
BANJARMASIN POST
Selatan, Hervita Liana, menilai akses trotoar tak hanya tak ramah bagi difabel, tapi
juga orang normal.
“Kalau pemerintah ingin menjadikan Banjarmasin sebagai kota ramah, harus ada
anggaran buat tata ruang kota ramah difabel,” katanya.
Meski demikian, ia menilai sudah ada peningkatan 30 persen dalam kepedulian dan
perhatian terhadap penyandang cacat dari pemerintah.
KOMENTAR
Penataan tata ruang perkotaan dibanajrmain tidak hanya untuk masyarakat normal
saja tetapi juga untuk masyaraka berkebutuhan khusus, dengan adanya perencanaan
terhadap ususlan banjarmasi menjadi kota ramah bagi penyandang difabel maka
Banjarmasin sudah satu langkah untuk menjadi kota yang lebih baik khususnya untuk
kaum difabel