Anda di halaman 1dari 7

`

POLITIK DAN HUKUM


AGRARIA
KLIPING TATA RUANG KOTA BANJARMASIN
Dosen Pengampu

Drs. Saifudin,M.Hum

Ellisa Vikalista, SH, M.IP

Disusun oleh

Muhammad Husin Akbar

1610413210015

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2018
`

TRIBUN BANJARMASIN
Terkendala Jalur Utama di Dua Kelurahan,
Ini Penjelasan Dinas PUPR Banjarmasin

istimewa
ilustrasi/ Truk melewati satu sudut Jalan Trikora yang sedang diperbaiki

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Jalan di Sungai Lulut dan


Sungai Andai, menjadi kawasan terpadat saat pagi dan sore hari.

Agar terhindar dari kepadatan, warga justru memilih berangkat lebih pagi.
BahkanSungai Andai, menjadi kelurahan terpadat di Kecamatan Banjarmasin Utara.

Berdasarkan data dari website resmi Banjarmasin Utara,


yakni utara.banjarmasinkota. go.id luas Banjarmasin Utara 17.750 meter persegi yang
terdiri dari 10 kelurahan, jumlah penduduk Sungai Andai mencapai 30.655 orang.

Jumlah ini jauh lebih besar dari kelurahan lainnya. Bahkan, kelurahan terpadat kedua
di Banjarmasin Utara adalah Alalak Utara. Namun, jumlah penduduk di Alalak Utara
hanya 19.814 orang. Yang paling sedikit yakni Kelurahan Antasan Kecil Timur yang
hanya 6.014 jiwa saja.
`

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin, Joko
Pitoyo, membenarkan jika Kelurahan Sungai Andai cukup padat.

Namun, berdasarkan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Banjarmasin,


Sungai Andai memang diperuntukan untuk kawasan pengembangan pemukiman.
Begitu pula dengan Kelurahan Sungai Lulut.

Untuk Sungai Andai, ia menyadari diperlukan adanya jalur utama yang memadai.
Selain itu juga peningkatan kualitas lingkungan. “Sungai Andai dan Sungai Lulut
masalahnya sama, yakni jalur utama kurang memadai,” jelasnya.

Selain itu, persoalan Sungai Lulut, bukan hanya masalah Kota Banjarmasin. Untuk
pelebaran jalan di sana, pemko sudah berkoordinasi dengan Pemprov Kalimatan
Selatan dan Kabupaten Banjar.

“Jalan di Sungai Lulut wewenang pemerintah provinsi. Sedangkan jalur di Sungai


Andai masih menunggu revisi Perda RTRW, insya Allah selesai tahun ini,” bebernya.

(banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

KOMENTAR

Penataan kembali daerah padat sering kali terkendala oleh berbagai faktor salah
satunya izi dari penduduk setempat maupun pemerintah daerah lainnya

diakses pada 1 desember 2018 pukul 23.30 WITA


http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/08/26/terkendala-jalur-utama-di-dua-
kelurahan-ini-penjelasan-dinas-pupr-banjarmasin.
`

TRIBUN BANJARMASIN
Pengembangan Pelabuhan Terpadu
Ditawarkan Pemko Banjarmasin
Senilai Rp 10 Triliun
Jumat, 10 Agustus 2018 20:50

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Setelah kunjungan 16


pengusaha asal Korea ke Banjarmasin pada Februari lalu, hingga sekarang rencana
pengembangan Kawasan Indsutri Terpadu Mantuil atau Mantuil Industrial Park and
Port, belum ada kabar lanjutan.

Konon, calon investor dari Korea tersebut menunda pelaksanaan investasi di


Banjarmasin.

“Awalnya mereka berencana menggandeng investor dari Dubai, tapi ditunda,” kata
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina.

Kini, melalui Pelindo III, Pemerintah Kota Banjarmasin bakal menawarkan dari
Mantuil Industrial Park and Port kepada investor dari Singapura.
`

“Jadi kawasan terpadu itu juga untuk industri, negara lain yang ingin melaksanakan
investasi ke Banjarmasin akan kami sambut,” katanya.

Jumat (10/8/2018), pembahasan tindak lanjut MoU antara Pelindo III Banjarmasin
dengan Pemerintah Kota Banjarmasin di Balai Kota.

Bahkan, rencana pengembangan kawasan Mantuil yang awalnya hanya 400 hektare
bakal dikembangkan menjadi 1000 hektare.

Jelas untuk mengembangkan kawasan pelabuhan terpadu seluas 1.000 hektare tak
murah. Investasi yang ditawarkan Pemerintah Kota Banjarmasin pun mencapai Rp 10
triliun.

Tak hanya pelabuhan dengan peti kemas saja di sana, nantinya juga akan ada industri
yang masuk di kawasan tersebut.

“Kalau mau menjadi pelabuhan terpadu sekelas Surabaya ya harus luas,” bebernya.

2019 medatang, Barenlitbang Kota Banjarmaslin bakal membuat perencanaan dan


master plan untuk ring satu pembangunan pelabuhan seluas 200 hektare. “Setelah itu,
pengembangan pelabuhan akan diintegrasikan dengan Pelindo,” ujarnya.

Persoalan perluasan lahan sampai 1.000 hektare, Pemerintah Kota Banjarmasin


berencana akan memasukan dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota
Banjarmasin.

“400 hektare yang sudah tersedia. Sisanya akan masuk dalam RTRW, Mantuil masih
luas, lahan 600 hektare masih cukup,” terang dia.
(banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

KOMENTAR

Penataan ruang pda akses pelabuhan sangat penting untuk meningkatkan pendapatan
daerah karena pelabuhan yang baik semakin menodrong investor untuk menginvestasi
ke kota Banjarmasin, yan telah didukung dengan penataan pelabuhan yang sudah
dalam satu kompleks lengkap

Eka Pertiwi http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/08/10/pengembangan-


pelabuhan-terpadu-ditawarkan-pemko-banjarmasin-senilai-rp-10-triliun. Di akses
pada 1 desember 2018, pukul 23.54 WITA
`

BANJARMASIN POST

Banjarmasin Menuju Kota Ramah


Difabel, Pemerintah Dituntut
Membenahi Fasilitas ini
Senin, 6 Agustus 2018 11:16

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - KETUA Organisasi Disabilitas


DPD Pusat Pemilihan Umum Akses Penyandang Cacat (PPUA) Provinsi Kalimantan
`

Selatan, Hervita Liana, menilai akses trotoar tak hanya tak ramah bagi difabel, tapi
juga orang normal.

“Banyak penghalangnya, ya pohon, sampah, dan lain-lain,” katanya.

Ia menganggap fasilitas umum difabel dari pemerintah belum terpenuhi.

Ia berharap pemerintah memperhatikan difabel apalagi Banjarmasin menuju kota


ramah difabel.

“Kalau pemerintah ingin menjadikan Banjarmasin sebagai kota ramah, harus ada
anggaran buat tata ruang kota ramah difabel,” katanya.

Meski demikian, ia menilai sudah ada peningkatan 30 persen dalam kepedulian dan
perhatian terhadap penyandang cacat dari pemerintah.

“Karena sudah banyak difabel yang menyosialisasikan hak-hak mereka kepada


pemerintah,” katanya.

KOMENTAR

Penataan tata ruang perkotaan dibanajrmain tidak hanya untuk masyarakat normal
saja tetapi juga untuk masyaraka berkebutuhan khusus, dengan adanya perencanaan
terhadap ususlan banjarmasi menjadi kota ramah bagi penyandang difabel maka
Banjarmasin sudah satu langkah untuk menjadi kota yang lebih baik khususnya untuk
kaum difabel

Diakses pada 1 desember 2018 pukul 23.58 WITA


http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/08/06/banjarmasin-menuju-kota-ramah-
difabel-pemerintah-dituntut-membenahi-fasilitas-ini.

Anda mungkin juga menyukai