PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2
BAB II
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang
terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di
payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker
bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi
pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu
sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit.
(Erik T, 2005)
2.2 Etiologi
3
dari satu sel menjadi massa. Hormone steroid yang dihasilkan oleh ovarium juga
berperan dalam pembentukan kanker payudara (estradisol dan progesterone
mengalami perubahan dalam lingkungan seluler) (Brunner & Suddarth,2002).
2. Usia
Pada orang Eropa barat dan Amerika Utara mengalami peningkatan kasus
ca.mammae lebih dari 6-10 kali orang keturunan Amerika, perempuan Afrika -
Amerika sebelum usia 40 tahun. iv. Bentuk tubuh Orang yang obesitas setiap
penambahan 10 kg berat badan maka 80% lebih besar terkena kanker payudara. v.
Sosial ekonomi dan status perkawinan Perempuan tidak menikah 50% lebih sering
terkena kanker payudara dan kelompok sosial ekonomi menengah keatas.
4. Paparan radiasi
Peningkatan resiko untuk setiap radiasi pada perempuan muda dan anak-
anak,bermanifestasi setelah usia 30 tahun,periode laten minimun 10-15 tahun.
5. Kanker primer
4
kedua Orang dengan kanker ovarium primer memiliki resiko kanker
payudara 3-4 kali lebih besar. Orang dengan kanker endometrium primer memiliki
resiko kanker payudara 2 kali lebih besar. Orang dengan kanker kolorektal
mempunyai resiko 2 kali lebih besar terhadap kanker payudara (Price, A Sylvia.
2006).
6. Menarke dini.
7. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama. x.
Menopouse.
8. Riwayat penyakit payudara jinak.
9. Obesitas resiko terendah diantara wanita pascamenopouse.
10. Kontrasepsi oral lebih dari 7 tahun meningkatkan terjadinya ca.mammae
(Depkes RI,2007).
11. Terapi pergantian hormone.
12. Masukan alkohol (Brunner & Sudarth,2002)
1. Nyeri.
Nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi saat
menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit payudara jinak. Nyeri yang
jelas pada bagian yang ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker payudara pada
kasus lebih lanjut. Biasanya nyeri timbul jika kanker sudah bermetastase ke tulang
(Brunner & Sudarth,2002).
Benjolan ini mula-mula kecil makin lama semakin membesar, lalu melekat
pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu.
5
Kulit atau puting susu tertarik kedalam (retraksi) berwarna merah muda
atau kecoklat-coklatan sampai menjadi edema, hingga kulit terlihat seperti jeruk
(peau d’orange) mengkerut atau timbul borok (ulkus pada payudara). Ulkus itu
semakin lama semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan
payudara, sering berbau busuk dan mudah berdarah.
4. Timbul pembesaran kelenjar getah bening ketiak bengkak pada lengan dan
penyebaran kanker diseluruh tubuh.
5. Penglupasan papilla payudara
6. Keluar cairan abnormal dari puting susu berupa nanah darah, cairan encer
padahal ibu tidak sedang hamil ataupun menyusui.
7. Klasifikasi TNM Kanker Payudara dan Harapan Hidup
1. Karsinoma duktal menginfiltrasi Kanker ini terasa jelas sangat keras saat
dipalpasi, biasanya kanker ini bermetastasis ke nodus aksila.
2. Karsinoma Lobular menginfiltrasi Tipe kanker ini dapat terjadi penebalan
disalah satu area atau kedua area payudara. Karsinoma duktal biasanya
menyebar ketulang, paru, hepar atau otak, sementara karsinoma lonular
biasanya bermetastasis kepermukaan meningeal atau tempat-tempat tidak
lazim lainnya.
3. Karsinoma medular Ini tubuh didalam kapsul dalam tubuh, tipe tumor ini
dapat menjadi besar tetapi meluas dengan lambat.
4. Kanker musinus Penghasil lendir, tumbuh dengan lambat, mempunyai
prognosis yang lebih baik.
5. Kanker duktal-tubular Bermetastasis ke aksilaris secara histologi tidak
lazim, maka prognosisinya sangat baik.
6. Karsinoma inflamatori Tumor setempat ini terasa nyeri tekan dan sangat
nyeri, payudara secara abnormal keras dan membesar, kulit diatas tumor
6
ini merah dan agak kehitaman, sering terjadi edema retraksi puting susu.
Penyakit menyebar dengan cepat pada bagian tubuh lainnya.
1. Non Invasif
a. Mammografi
b. USG (Ultrasonografi)
USG dilakukan untuk membedakan kista yang berisi cairan dengan jenis
lesi lainnya. Teknik ini 95% sampai 99% akurat dalam mendiagnosisi kista tetapi
tidak secara definitif menyingkirkan lesi (Brunner & Sudarth,2002).
c. MRI
2. Invasif
a. Biopsi bedah
7
b. Biopsi eksisional
d. Biopsi stereotaktik
2.7 Komplikasi
2.8 Penatalaksanaan
2. Terapi Non-Medis
a. Lintas Metabolisme Asam bifosfonat merupakan senyawa penghambat
aktivitas osteoklas dan resorpsi tulang yang sering digunakan untuk
melawan osteoporosis yang diinduksi oleh overian suppression,
8
hiperkalsemia dan kelainan metabolisme tulang, menunjukkan
efektivitas untuk menurunkan metastasisi sel kanker pudara menuju
tulang. Walaupun penggunaan dalam jangka panjang dapat
menimbulkan efek samping seperti osteonerkrosisi dan turunnya
fungsi ginjal.
b. Radiasi
c. Kemoterapi Kemoterapi Adjuvant Neoadjuvant Chemotheraphy
d. Terapi anti-estrogen
e. Terapi antibodi anti-HER 2/neu
2.9 Pengobatan
2.10 Pencegahan
2. Melakukan pemetaan peserta wanita sudah menikah dan wanita berisiko dengan
ketentuan:
b. Berisiko tinggi Kanker Payudara, antara lain: riwayat keluarga ada yang
menderita Kanker Payudara, menstruasi dini, wanita yang mempunyai anak
pertama diatas usia 30 tahun, tidak pernah menyusui, menopause usia lanjut,
riwayat tumor jinak payudara, terapi hormon, pajanan radiasi, kontrasepsi oral
terlalu lama, alkohol dan trauma terus menerus
10
1) Apakah ada keluarga anda yang menderita kangker payu dara?
2) Pada umur berapakah anda mulai menstruasi?
3) Pada usia berapa anda melahirkan anak pertama?
4) Apakah anda memberikan ASI kepada anak anda?
5) Apakah anda masih menstruasi setiap bulannya? Kapan terkahir
menstruasi?
6) Apakah sebelumnya anda mempunyai riwayat tumor jinak payudara?
7) Apakah anda pernah melakukan terpai hormon?
8) Apakah anda berada di lingkungan yang terpapar radiasi?
9) Apakah anda mengkonsumsi pik KB? Berapa lama anda
mengkonsumsinya?
10) Apakah anda pernah mengkonsumsi alkohol?
11) Apakah anda pernah mengalami trauma yang terus-menrus?
11
BAB III
3.1 Pengkajian
1. Geografi
2. Demografi
3. Vital Statistik
4. Kelompok Etnis
12
5. Nilai dan Keyakinan
1. Lingkungan fisik
2. Pelayanan Kesehatan
5. Pendidikan
6. Rekreasi
14
7. Ekonomi
a. Apakah warga memiliki pekerjaan yang tetap?
b. Berapa jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan?
c. Berapa jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan?
d. Berapa jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga, dan lanjut usia?
a. Gaya hidup monoton b.d kurang pengetahuan tentang keuntungan olahraga bagi
kesehatan : suatu kebiasaan hidup yang dicirikan dengan aktivitas fisik yang
rendah.
Kriteria hasil :
15
1. Faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku kesehatan : dipertahankan
pada 2 ditingkatkan ke 5.
NIC :
16
a) Merasakan dukungan dari tetangga :dipertahankan pada 3 ditingkatkan ke 5.
NIC :
1. Modifikasi perilaku.
3. Peningkatan koping.
Kriteria hasil :
17
b) Tanda dan gejala kanker : dipertahankan pada 2 ditingkatkan ke 4.
NIC :
5. Fasilitasi pembelajaran.
18
Dx. 4 Defisiensi kesehatan komunitas b.d ketidakcukupan akses pada
pemberi layanan kesehatan
Kriteria hasil :
a) Tingkat imunisasi sama dengan atau lebih besar dari standar dipertahankan
pada 2 ditingkatkan ke 4.
NIC :
3. Skrining kesehatan.
Kriteria hasil :
1. Perilaku patuh
NIC :
2. Modifikasi perilaku.
20
3. Peningkatan koping.
4. Konseling.
5. Dukungan emosional.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
yang berarti karena pasien dan keluarganya kooperatif sehingga pasien mau
4.2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8
volume 2. Jakarta : EGC.
Gray, Huon H, dkk, 2002. Lucture Notes : Kardiologi (Edisi Keempat). Erlangga
Medical Series. Jakarta.
Guyton AC, JE Hall. Buku Ajar Fisiologi. Ed. 9. Alih Bahasa: Setiawan I,
Santoso A. Jakarta: EGC; 2006.
23