Anda di halaman 1dari 8

Antroposfer berasal dari kata latin antropos yang berarti manusia dan spaira

yang berarti lingkungan. Jadi, antroposer artinya lingkungan bagian dari bumi yang
dihuni manusia. Pengertian penduduk adalah semua orang yang berdomisili di
wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan mereka yang
berdomisili kurang dari 6 bulan, tetapi bertujuan untuk menetap.
Jumlah penduduk suatu negara diketahui dengan berbagai cara, yaitu dengan
sensus penduduk, registrasi, dan survei.

A. Sumber Data Kependudukan


Proses pengumpulan data kependudukan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain sensus penduduk, regestrasi dan survey.
1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah keseluruhan pengumpulan, menghimpin dan
menyusun serta menerbitkan data-data kependudukan (demografi), ekonomi
dan social yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu
Negara atau wilayah tertentu. Sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun
sekali.
Pelaksanaan sensus di Indonesia menjadi 3.
a. Berdasarkan jenis sensusnya.
Sensus jenis ini dilaksanakan meliputi sensus penduduk, sensus
perumahan, sensus pertanian dan industry.
b. Berdasarkan tempat tinggalnya. Sensus ini debedakan menjadi 2 jenis
yaitu
1) Sensus de jure
2) Sensus de facto
c. Berdasarkan cara pengumpulan datanya. Berdasarkan cara
pengumpulannya, sensed dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Metode house holder
2) Metode Canvaser
2. Registrasi atau Pencatatan.
Regestrasi adalah kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa
kelahiran, kematian, migrasi dan segala sesuatu yang penting dan mengubah
status sipil seseorang sejak lahir sampai mati.
3. Survei
Survei adalah pendataan penduduk yang dilakuakan sewaktu waktu sesuai
kebutuhan, sifatnya fleksibel karena tidak terkait priode waktu dan
cakupannya nasional

B. Kuantitas dan Analisis Demografi


Kuantitas penduduk merupakan laju/tingkat pertumbuhan penduduk di suatu
wilayah.
1. Pertumbuhan Penduduk
Merupakan fenomena perubahan jumlah penduduk dalam suatu wilayah.
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian dan
migrasi.
Pertumbuhan penduduk dibedakan menjadi pertumbuhan penduduk
alami dan total.

a. Pertumbuhan penduduk alami


Adalah pertumbuhan penduduk yang hanya memperhatikan kelahiran
dan kematianya saja , Dapat dihitung dengan rumus:

T=L–M

Ket :
T = Pertumbuhan penduduk
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian

b. Pertumbuhan penduduk total


Adalah pertumbuhan penduduk yang memerhatikan kelahiran, kematian,
dan migrasi . Dapat dihitung dengan rumus :

T = (L – M) + (I – E)

Ket : T = Pertumbuhan Penduduk


L = Jumlah Kelahiran
M = Jumlah KeMatian
I = Jumlah Imigrasi
E = Jumlah Emigrasi

2. Angka Imigrasi dan Emigrasi


a. Angka Imigrasi
Menunjukkan jumlah imigran setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun.
I = i/P x k
i = jumlah imigramselama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
K = konstanta (1000)
b. Angka Emigrasi
Menunjukkan jumlah imigran setiap 1.000 penduduk dalam satu
tahun.
E = e/Px k
e = jumlah imigran selama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
K = konstanta (1000)
3. Kepadatan Penduduk
Banyaknya jumlah penduduk per satuan unit wilayah. Kepadatan penduduk
ini menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap km2 . Pengukuran
kepadatan penduduk suatu wilayah dapat dibedakan menjadi empat, yaitu
sebagai berikut.

a. Kepadatan penduduk aritmatik ialah kepadatan penduduk per satuan


luas, dihitung dengan rumus sebagai berikut.

b. Kepadatan fisiologis ialah jumlah penduduk tiap kilometer persegi


tanah pertanian. dihitung dengan rumus sebagai berikut.

c. Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani tiap km2


tanah pertanian. dihitung dengan rumus sebagai berikut.

4. Komposisi Penduduk
Komposisi Penduduk ialah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-
kriteria tertentu sesuai dengan tujuan. penggambaran komposisi penduduk
biasanya diwujudkan dalam piramida penduduk, Dibedakan menjadi 3 yaitu:

a. Piramida Penduduk Muda (Expansive)


Digambarkan seperti Limas. Pemahamanya mudah, jadi di suatu daerah
terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah
yang menyebabkan penduduk yang berumur muda banyak.
Biasanya terdapat di negara berkembangseperti Indonesia, Malaysia,
Filipina, India

b. Piramida Penduduk Stasioner (Granat)

Piramida Stasioner itu merata, sehingga ada yang menyebutnya sebagai


bentuk granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan kematian
seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negara
maju seperti : Singapura, Jepang

c. Piramida Penduduk Tua (Constructive)

Kebalikanya dari Piramida Penduduk Muda, bentuknya lebih seperti


Batu Nisan. Piramida ini menunjukan tingkat kelahiran yang rendah dan
tingkat kematian sangat tinggi, jadinya pertumbuhan penduduknya
rendah. Contoh negaranya : Jerman, Swiss dan Belgia

Rumus – rumus Komposisi Penduduk:


a. Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin (sex ratio) merupakan angka perbandingan antara
jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan di
suatu daerah. Rasio jenis kelamin dapat diketahui dengan
menggunakan rumus berikut ini.
SR = M/F x 100

SR = Sex Ratio atau rasio jenis kelamin


M = Male atau jumlah penduduk laki-laki
F = Female atau jumlah penduduk perempuan

b. Rasio Beban Ketergantungan


Rasio beban ketergantungan (dependency ratio) adalah perbandingan
antara jumlah penduduk yang belum produktif (usia < 14 tahun) dan
tidak produktif (usia > 64 tahun) dengan jumlah penduduk produktif
(usia 14 - 64 tahun).

Rasio beban ketergantungan dapat dirumuskan berikut ini.

5. Menghitung Angka Kelahiran dan Kematian


Kelahiran dan kematian penduduk merupakan suatu hal alami yang terjadi
dalam kehidupan. Tingkat pertumbuhan kelahiran da kematian dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Dalam ilmu kependudukan, untuk menghitung angka
kelahiran kasar dan kematian kasar dapat digunakan rumus berikut :
a. Angka Kelahiran
1) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)/ CBR
Angka kelahiran kasar menunjukkan jumlah kelahiran per 1000
penduduk tiap tahun. Rumus CBR adalah :

CBR = B x 1000
P

Keterangan:
B = jumlah kelahiran dalam tahun tertentu
P = total penduduk pada pertengahan tahun
1000 = angka konstanta

2) Angka Kelahiran Khusus = Age Spesific Birth Rate (ASBR)


Angka kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate (ASBR)
menunjukkan banyaknya bayi lahir setiap 1.000 orang wanita pada
usia tertentu dalam waktu satu tahun. Untuk mengetahui ASBR
digunakan rumus sebagai berikut:

ASBR = Lx/Px*1000
ASBR = angka kelahiran dari wanita pada umur tertentu
Lx = jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
Px = jumlah wanita pada kelompok umur tertentu

b. Angka kematian
1) Angka kematian kasar (Crude Death Rate)/ CDR
Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian
per 1000 penduduk setiap tahun. Rumus CDR adalah :

CBR = D x 1000
P

Keterangan:
B = jumlah kematian dalam tahun tertentu
P = total penduduk pada pertengahan tahun
1000 = angka konstanta

2) Angka kematian khusus


Angka kematian khusus menurut umur atau Age Spesific Death Rate
(ASBR) menunjukkan banyaknya orang yang meninggal tiap 1.000 orang
penduduk pada usia tertentu dalam setahun. Di mana:

ASBR = Lx/Px

ASBR = angka kematian pada umur tertentu


Lx = jumlah kematian pada umur tertentu dalam setahun
Px = jumlah penduduk umur tertentu

C. Proyeksi Jumlah Penduduk


Dalam perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan kesejahteraan
rakyat sering dibutuhkan data jumlah penduduk pada waktu mendatang. Untuk
mengetahui jumlah penduduk suatu wilayah pada waktu mendatang dapat
diperoleh dengan menggunakan metode matematika yang dikenal dengan rumus
proyeksi jumlah penduduk.
1. Rumus Aritmatika
Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menganggap pertumbuhan
penduduk setiap tahun adalah sama.
2. Rumus Geometrik
Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menggunakan dasar bunga
majemuk pertumbuhan penduduk (bunga berbunga).
Dimana 1 = bilangan konstanta geometris

Keterangan:
Pn = penduduk pada tahun n
Po = penduduk pada tahun awal
1 = angka konstanta
r = angka pertumbuhan penduduk (dalam persen)
n = jumlah rentang tahun dari awal hingga tahun n

3. Rumus Eksponensial
Laju pertumbuhan penduduk eksponensial menggunakan asumsi bahwa
pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus akibat adanya kelahiran
dan kematian di setiap waktu.
Rumus laju pertumbuhan penduduk eksponensial adalah sebagai berikut.

atau

Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan penduduk
e = bilangan eksponensial yang besarnya 2,718281828

D. Kualitas Penduduk
Tingkat/taraf kehidupan penduduk yang berkaitan dengan kemampuan dalam
pemenuhan kebutuhan, seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan,
pendidikan.
Kualitas penduduk dipengaruhi oleh :
1. Tingkat pendidikan
2. Tingkat kesehatan penduduk
3. Tingkat kesejahteraan penduduk
E. Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk merupakan gejala dan fenomena sosial yang sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu gerak perpindahan penduduk dari satu unit
geografis (wilayah) ke dalam unit geografis lainnya.

Gejala mobilitas penduduk pada dasarnya bukanlah suatu proses biologis, tetapi
merupakan bentuk respon manusia terhadap situasi dan kondisi yang sedang
dihadapi. Misalnya, desakan ekonomi, situasi politik, kebutuhan pendidikan,
gangguan keamanan, terjadinya bencana alam di daerah asal, ataupun alasan-
alasan sosial lainnya

Cara – cara menanggulanginya :


1. Perbaikan ekonomi di daerah asal
2. Memperluas lapangan kerja
3. Mengendalikan industri – industri di kota besar
4. Membangun daerah – daerah dengan memusatkan perhatian pada kota
sedang dan kecil sebagai pusat pengembangan

F. Permasalahan Kependudukan di Indonesia


1. Masalah Penduduk yang bersifat Kuantitatif
a. Jumlah penduduk besar
negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu nomor 4 di dunia
menghadapi masalah yang cukup rumit
b. Pertumbuhan penduduk cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat,
walaupun ada kecenderungan menurun.
c. Persebaran penduduk tidak merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran
antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan.

2. Masalah Penduduk yang bersifat Kualitatif


a. Tingkat kesehatan yang rendah
b. Tingkat pendidikan yang rendah
c. Tingkat pendapatan (kemakmuran) yang rendah

Anda mungkin juga menyukai