Anda di halaman 1dari 29

Kota Baru 

2050
sebagai Pusat 
Kawasan Transit 
diYogyakarta  
Transit Oriented Development District

F.e.r.d.y S.a.b.o.n.o 1 1 / 3 2 4 4 5 2 / P T K / 0 7 7 0 9 . S t u d i o D K B 0 1. T u g a s 03
Kawasan transit adalah sebuah distrik
dengan tujuan khusus diciptakan untuk tujuan penyediaan transportasi umum dalam
suatu wilayah tertentu.

Sebuah Kawsan transit diciptakan untuk memberikan kekuasaan pemerintah dalam berurusan
dengan pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah transit. Ini termasuk
domain untuk mendapatkan ruang untuk hak-hak dari jalan (misalnya untuk kereta atau
busway), kemampuan untuk menerapkan cukai, pendapatan, properti, dan / atau pajak
penjualan untuk mendanai subsidi biaya operasi transportasi lokal.
Pada Kawasan transit biasanya ditempati transportasi publik seperti bus, kereta api
atau jenis transportasi lainnya termasuk layanan feri, atau mungkin mengoperasikan
fasilitas lainnya.
Sumber: wikipedia.org/transit_distric.html
Transit-Oriented Development (TOD) is defined as “a mixed-use
community within an average 2,000-foot walking distance
of a transit stop and core commercial area. TODs mix
residential, retail, office, open space, and public uses in
a walkable environment.
(Source: DANBURY BRANCH IMPROVEMENT PROGRAM TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT)
Kawasan kota baru
dalam konteks kota
Yogyakrta
•  Kawasan kota baru berada di
tengah-tengah kota joga

•  Merupakan kawasan yang


berbatasan langsung dengan
jalur kereta api antar kota
(terdapat stasiun lempuyangan
yang sangat aktiv dan ramai)

•  Sangat dekat dengan beberapa


magnet aktivitas kota (pusa
hiburan dan pariwisata)seperti:
Maloboro, keraton, UGM,
Bandara, Candi dan lain
sebagainya.
Kawasan kota baru
site konteks
•  Kawasan kota baru memiliki
potensi sebagai kawasan
transit di Jogjakarta yang
berbasis TOD

•  Kawasan kota baru memiliki


fasilitas kawasan seperti green
koridor, lingkage, open sapce
(kridosono) yang berpotensi
untuk dikembangkan sebagai
suatu sistem kawasan transit
Analysing
Public Transport
and bike routes
And paths
• Pengembangan path atau
jalur baru

• Perencanaan route bus dan


halte sebagai moda interen
maupun exchnage moda
accses to train station

• Perencanaan rute sepeda


sebagai alternatif kendaraan
hemat lingkungan dan
sebagai exchage moda.
Analysing
The Greenspace
system
• Pemetaan green koridor
existing yang masih kuat dan
dipertahankan sehingga menjadi
potensi ruang hijau bagi
kawasan

• Potensi lapangan olahraga


KRIDOSONO sebagai public
open space atau community
park.

• Adanya potensi penambahan


jalur green koridor

• Adanya kelemahan berupa


hilangnya green connection
pada beberapa lokasi
Analysing pedestrians
accessibility
• Penataan jalur pedestrian
sebagai suatu sistem jaringan
pedesetrian kawasan

• Pemetaan magnet atau point


interst bagi kawasan maupun
sebagai tujuan dari pergerakan
aktivitas

• Perencanaan kawasan yang


walkable dengan menciptakan
jalur pedestrian yang baik, dari
segi pencapaian, fasilitas dan
kejelasan
Land Use Pattern
• Penataan pembagian land use
berdasarkan fungsi kawasan
yang disominasi oleh fungsi mix-
used: Komersial, hunian,
pendidikan, peribadatan.

• Pemetaan land use untuk


public space yang dapat
dikembangkan menjadi public
open space atau community
park yang menyatu dengan
kawasan yang mberbasis TOD

• Khusus komersial aktifitas,


akan dikembangkan menjadi
kawasan yang berupa shopping
street.
Density Gradient
• Penataan gradiasi kepadatan
bangunan ditentukan
berdasarkan ruang jalan dan
pusat kegiatan ( centre
neighbourhood)

• Semakin dekat dengan ruang


jalan utama maka tingat
kepadatan bangunan makin
tinggi

• Kepadatan bangunan yang


tinggi pada fungsi bangunan
komersial, sedangkan fungsi
hunian, pendidikan dan lain
sebagainya memiliki kepadatan
sedang
Building Types Plan
•  Jenis Tipologi bangunan fungsi mix-use ( commercial and rental
office) lebih dominan ketinggiannya (8-12 lantai) dan berada
dekat dengan jalan utama karena berfungsi sebagai bagian
generator kawasan.

•  Tipologi Hunian (residental) terdiri dari R1(Residental+Komersial) dan


R2(Full Residental) tentunya dengan kepadatan ketinggian yang
berbeda
• Bangunan pendidikan (Sekolah
dan Universitas) akan
berkembang ke arah vertikal
dikarenakan keterbatasan lahan
dan kelebihan pelayanan.

• Berlaku juga dengan fungsi


Rumah sakit yang dalam
perkembangannya lebih ke arah
Vertical redevelopmnet
SECTION PLAN
CONCEPT PLAN BY LAYERS
Concept Plan
Walk Area Radius

400 meter, 12 Menit 200 meter, 6 Menit


R o ad
Main
Bike Parking Area
Halte Bus
Bus Stop area
Lempuyangan
Train Station
Shopping street
in Suroto Street
Shopping street
in Suroto Street
Shopping street
in Suroto Street
Innercourtyard
appartment
Kridosono Park

Anda mungkin juga menyukai