Anda di halaman 1dari 22

SINERGI UNTUK KETAHANAN

DAN PERTUMBUHAN

PERTEMUAN TAHUNAN
BANK INDONESIA
JAKARTA, 27 November
Daftar Isi

Salam Pembuka ....................................................................................................................................................... 1

Pendahuluan ............................................................................................................................................................. 2

Ekonomi Global Tumbuh Tidak Merata dan Penuh Ketidakpastian ....................................................... 3

Kinerja Ekonomi Indonesia 2018 Cukup Baik ................................................................................................ 4

Bauran Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2018 ............................................................................................. 9

Tiga Pelajaran Penting ............................................................................................................................................ 12

Prospek Ekonomi Indonesia ke Depan Akan Semakin Membaik ............................................................ 13

Arah Bauran Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2019 .................................................................................... 14

Sinergi Bauran Kebijakan Ekonomi Nasional .................................................................................................. 17

Penutup ........................................................................................................................................................................ 19
Sinergi Untuk Ketahanan
Dan Pertumbuhan

Sambutan Gubernur Bank Indonesia


Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2018

Jakarta, 27 November 2018

Yang kami muliakan dan kami banggakan,


● Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo,

Yang kami hormati,


● Pimpinan dan Anggota DPR dan DPD RI,
● Para Pimpinan Lembaga Negara,
● Para Menteri Kabinet Kerja RI,
● Para Gubernur Kepala Daerah dari Seluruh Indonesia,
● Para Pendahulu kami sebagai Gubernur dan rekan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia,
● Para Pimpinan Perbankan, Korporasi, dan Media Nasional,
● Undangan yang berbahagia.

1
PERTEMUAN TAHUNAN
BANK INDONESIA
2018

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena hanya atas rahmat dan karunia-Nya pada hari ini kita dapat bertemu dan bersilaturahmi
dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2018. Dengan segala kerendahan hati, kami
menghaturkan terima kasih kepada Bapak Presiden yang berkenan hadir beserta seluruh para
undangan sekalian.

Kami sampaikan selamat dan terima kasih kepada perbankan, korporasi, dan perorangan yang
menerima Bank Indonesia Awards 2018 sejumlah 40 penghargaan dalam 4 area dan 14
kategori di bidang pengelolaan stabilitas moneter dan sistem keuangan, sistem pembayaran dan
pengelolaan uang Rupiah, pendukung kebijakan Bank Indonesia, dan kontribusi perorangan.
Secara khusus, kami sampaikan penghargaan kepada para pelaku UMKM dari berbagai daerah
yang telah berkontribusi besar dalam pengendalian inflasi. Penghargaan ini dilakukan secara
tahunan, yang tahun ini disatukan dengan acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, sebagai
apresiasi dan sekaligus pengakuan nasional kepada para mitra kerja yang telah mendukung
pelaksanaan tugas-tugas Bank Indonesia.

Dalam kesempatan yang baik ini, perkenankan kami menyampaikan evaluasi kinerja ekonomi
tahun 2018 serta prospek ekonomi dan arah kebijakan Bank Indonesia tahun 2019 yang kami
rangkum dalam satu tema “Sinergi untuk Ketahanan dan Pertumbuhan”. Di tengah kondisi
ekonomi dan keuangan global yang tidak menentu, sinergi merupakan kunci bagi kita semua
untuk mampu memperkuat ketahanan dalam menghadapi dampak rambatan global dan
menjaga momentum pertumbuhan ekonomi menuju negara maju yang sejahtera. Paparan kami
ini sekaligus sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi Bank Indonesia sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Bank Indonesia.

2
Ekonomi Global Tumbuh Tidak Merata dan Penuh Ketidakpastian

Kedua, kenaikan suku bunga bank sentral


Ekonomi Global Tumbuh Tidak Merata
AS, the Fed, akan diikuti oleh normalisasi
dan Penuh Ketidakpastian
kebijakan moneter di Eropa dan sejumlah
negara maju lainnya. Meningkatnya tekanan
Tahun 2018 merupakan tahun yang penuh
inflasi dan aktivitas ekonomi yang semakin
tantangan. Perekonomian global tumbuh
kuat telah menyebabkan stance kebijakan
tidak merata dan penuh ketidakpastian.
moneter AS yang semakin ketat. Setelah
Kondisi ini kemungkinan masih akan berlanjut
menaikkan Fed-Fund Rate (FFR) yang akan
pada tahun 2019 dan tahun berikutnya.
sebanyak 4 (empat) kali sebesar 100 basis
Setidaknya ada 3 (tiga) hal penting yang perlu
point pada tahun ini, the Fed AS kemungkinan
kita cermati.
akan menaikkan lagi suku bunganya 3 (tiga)
kali sebesar 75 basis point pada 2019.
Pertama, pertumbuhan ekonomi dunia
European Central Bank (ECB) yang mulai
yang pada tahun 2018 diperkirakan sekitar
melakukan normalisasi kebijakan moneternya
3,73% kemungkinan akan melandai ke
melalui pengurangan injeksi likuiditas ke
3,70% pada 2019. Ekonomi Amerika Serikat
pasar diprakirakan akan mulai memberikan
(AS) yang tahun ini tumbuh tinggi
sinyal arah kenaikan suku bunga pertengahan
diprakirakan akan menurun pada 2019.
tahun 2019, meskipun realisasi kenaikannya
Ekonomi Uni Eropa dan Tiongkok akan
mungkin baru akan terjadi pada akhir 2019
tumbuh melandai dari tahun 2018 ke 2019
atau awal 2020.
(Tabel 1). Perkembangan tersebut mendorong
volume perdagangan dan harga komoditas
Arah kenaikan suku bunga di negara-negara
dunia yang tetap rendah, dan karenanya
maju tersebut memberikan tantangan bagi
menjadi tantangan bagi upaya kita untuk
bank-bank sentral Emerging Markets, termasuk
menjadikan ekspor sebagai sumber
Indonesia, dalam merumuskan respons
pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara
kebijakan moneternya untuk memperkuat
itu, tekanan inflasi mulai tinggi di AS dan
ketahanan eksternal ekonominya dalam
cenderung akan meningkat di Uni Eropa dan
memitigasi dampak rambatan keuangan
sejumlah negara lain.
global.

Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Global


Ketiga, ketidakpastian di pasar keuangan
global mendorong tingginya premi risiko
Wilayah 2017 2018* 2019* investasi ke negara Emerging Markets. Pada
Dunia 3,7 3,73 3,70
awal tahun 2018 kita dikejutkan dengan
Negara Maju 2,3 2,3 2,1
Amerika Serikat 2,2 3,0 2,5 munculnya ketegangan perdagangan yang
Euro area 2,4 2,0 1,9 dilancarkan Pemerintah AS terhadap sejumlah
Jepang 1,7 1,0 0,9
Negara Berkembang 4,7 4,7 4,8
negara, termasuk Kanada, Meksiko, Uni Eropa,
Tiongkok 6,9 6,6 6,5 dan Tiongkok. Hingga kini perundingan
India 6,7 7,5 7,6 perdagangan antara AS dan Tiongkok masih
Volume Perdagangan Dunia 5,2 4,1 4,1
berlangsung, dan kemungkinan masih akan
Sumber: World Economic Outlook Database Oktober 2018.
berlanjut pada tahun 2019.
Keterangan: *proyeksi

3
PERTEMUAN TAHUNAN
BANK INDONESIA
2018

Krisis ekonomi yang terjadi di Argentina dan Indonesia, aliran investasi portofolio yang
hampir terjadi di Turki semakin memperburuk pada tahun 2017 masuk sangat besar hingga
persepsi risiko di pasar keuangan global, 24,7 miliar dolar AS kemudian mendadak
termasuk sentimen negatif ke sejumlah keluar hingga Juni 2018.
negara Emerging Markets. Tingginya
ketidakpastian di pasar keuangan global juga Dengan langkah-langkah stabilisasi yang
didorong oleh sejumlah risiko geopolitik, dilakukan Bank Indonesia bersama
seperti keberlanjutan perundingan Brexit Pemerintah, aliran portofolio asing kemudian
antara Inggris dan Uni Eropa, permasalahan berangsur-angsur kembali masuk menjadi
ekonomi di Italia dan sejumlah perkemban- sekitar 7,6 miliar dolar AS untuk keseluruhan
gan politik lainnya, yang perlu terus kita 2018. Kondisi perekonomian global yang
cermati ke depan. masih tidak menentu tersebut semakin
mempertegas perlunya sinergi untuk
Ketiga perkembangan global tersebut memperkuat ketahanan dalam menghadapi
berdampak pada kuatnya mata uang dolar dampak rambatan global sambil menjaga
AS dan pembalikan modal asing dari momentum pertumbuhan ekonomi dalam
negara Emerging Markets, termasuk negeri.
Indonesia. Indeks mata uang dolar AS yang
pada tahun 2017 meningkat ke 92,12 naik Kinerja Ekonomi Indonesia 2018
tajam pada tahun 2018 menjadi 96,84 dewasa Cukup Baik.
ini. Suku bunga obligasi Pemerintah AS tenor
10 tahun meningkat dari 2,41% pada awal Di tengah perkembangan ekonomi global
tahun 2018 menjadi 3,06% dewasa ini (Grafik yang tidak kondusif tersebut, kinerja
1). Aliran modal asing ke Emerging Markets perekonomian Indonesia pada tahun 2018
yang pada 2017 masuk sangat besar, yaitu cukup baik dengan stabilitas yang tetap
101,16 miliar dolar AS, turun tajam menjadi terjaga dan momentum pertumbuhan
hanya sekitar 6,54 miliar dolar AS pada tahun yang berlanjut (Grafik 3). Pertumbuhan
2018 (Grafik 2). Demikian pula untuk ekonomi kami perkirakan mencapai sekitar

Grafik 1. Yield US Treasury Bond dan US Dollar Index Grafik 2. Aliran Investasi Portofolio Negara Berkembang

Indeks Yield Miliar USD


105 4 60
50
100 40
3
30
95
20
2
10
90
0
1 -10
85
-20

80 0 -30
Aug-16

Aug-17

Aug-18
Nov-1 6

Nov-1 7

Nov-1 8
Dec-16

Dec-17
Jul-16

Jan-17

Jul-17

Jan-18

Jul-18
Oct-16

Oct-17

Oct-18
Jun-16

Jun-17

Jun-18
Apr-16

Sep-16

Apr-17

Sep-17

Apr-18

Sep-18
Feb-17

Feb-18
May-16

May-17

May-18
Mar-16

Mar-17

Mar-18

Jan-16

Mar-16

May-16

Jul-16

Sep-16

Nov-16

Jan-17

Mar-17

Jul-17

Sep-17

Nov-17

Jan-18

Mar-18

May-18

Jul-18

Sep-18

Nov-18
May-17

US Dollar Index US Treasury Bond 10 tahun Aliran Saham Aliran Utang Total

Sumber: Bloomberg, diolah. Sumber: The Institute of International Finance


. , diolah

4
Kinerja Ekonomi Indonesia 2018 Cukup Baik

5,1% ditopang oleh kuatnya permintaan 9,7%, didukung oleh sektor pertambangan.
domestik yang tumbuh sekitar 5,5%. Investasi Sementara itu, ekonomi wilayah Bali dan
tumbuh kuat, yaitu sekitar 6,8%, didukung Nusa Tenggara tumbuh 2,6% serta wilayah
oleh tingginya investasi nonbangunan yang Kalimantan tumbuh 3,6% pada tahun 2018. Di
tumbuh sekitar 10,0% dan berlanjutnya samping faktor ekspor dan harga komoditas,
kenaikan investasi bangunan sekitar 5,7%. perbedaan pertumbuhan ekonomi di
Konsumsi rumah tangga juga tumbuh relatif berbagai wilayah dipengaruhi pula oleh
tinggi, yaitu sekitar 5,2%, didukung oleh intensitas investasi, khususnya infrastruktur.
terjaganya daya beli dan meningkatnya
program sosial Pemerintah. Ekspor secara riil Perbaikan kinerja perekonomian nasional
tumbuh sekitar 6,9%. Akan tetapi tingginya disertai oleh upaya penurunan defisit
impor yaitu sekitar 12,3% menyebabkan transaksi berjalan ke tingkat yang aman.
permintaan eksternal berkontribusi negatif Sejumlah kebijakan telah ditempuh, baik dari
terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun sisi fiskal, sektor riil, maupun moneter,
2018. meskipun masih memerlukan waktu untuk
membuahkan hasil yang nyata.
Secara spasial, kinerja pertumbuhan
ekonomi yang membaik tercatat di Defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan
sejumlah wilayah NKRI (Grafik 4). III 2018 masih relatif tinggi sejalan dengan
Pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa tahun menguatnya permintaan domestik, tercatat
2018 diperkirakan mencapai 5,7% didukung sebesar 8,8 miliar dolar AS (3,37% PDB), lebih
oleh kuatnya investasi dan konsumsi, serta tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan
membaiknya kinerja sektor manufaktur. sebelumnya sebesar 8,0 miliar dolar AS (3,02%
Ekonomi wilayah Sumatera diperkirakan PDB) (Grafik 5). Kenaikan defisit transaksi
tumbuh 4,6% dengan dukungan ekspor berjalan antara lain dipengaruhi kenaikan
khususnya kelapa sawit. Ekonomi di wilayah impor yang berkaitan dengan proyek
Sulawesi serta Maluku dan Papua diperkirakan infrastruktur Pemerintah yang diyakini dapat
tumbuh tinggi, yaitu masing-masing 6,8% dan meningkatkan produktivitas perekonomian
ke depan. Sementara itu, surplus neraca
Grafik 3. Path Pertumbuhan Ekonomi transaksi modal dan finansial pada triwulan III
2018 cukup besar, yakni 4,2 miliar dolar AS,
Persen (yoy)
5,7
didukung oleh meningkatnya aliran masuk
5,5 investasi asing. Secara keseluruhan tahun
5,3 2018, defisit transaksi berjalan diperkirakan
5,1
tetap berada di level yang aman, yakni di
4,9
bawah 3% dari PDB.
4,7

4,5
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2013 2014 2015 2016 2017 2018

Pertumbuhan PDB Rata-rata Bergerak 6 Periode

Sumber: BPS, diolah.

5
PERTEMUAN TAHUNAN
BANK INDONESIA
2018

Grafik 4. Pertumbuhan Ekonomi Regional Triwulan III 2018

ACEH 4,03
Sumatera (22%) Kalimantan (7,9%)
4,62 KALIMANTAN
4,66 4,72 3,30 3,45 4,63
4,45 UTARA
SUMATERA 5,43
UTARA

III'17 II'18 III'18 III'17 II'18 III'18

KEPULAUAN 3,74
RIAU 2,98 RIAU
5,01 KALIMANTAN KALIMANTAN
BARAT TIMUR
1,78

5,24 SUMATERA
BARAT
JAMBI 4,77
KEPULAUAN 6,48 KALIMANTAN
BANGKA BELITUNG 7,09 TENGAH

KALIMANTAN 5,16
SELATAN
4,98 BENGKULU SUMATERA 6,14
SELATAN

LAMPUNG 5,19

DKI JAKARTA 6,41

JAWA BARAT 5,58


JAWA TENGAH 5,25

5,89 BANTEN JAWA TIMUR 5,40


BALI 6,24

Jawa (58,5%) 6,03 DI YOGYAKARTA

5,74
5,68

III'17 II'18 III'18

PDRB ≥ 7,0% 6,0% ≤ PDRB < 7,0% 5,0% ≤ PDRB < 6,0%

Sumber: BPS, diolah.


Keterangan: angka dalam (...) merupakan pangsa PDRB wilayah terhadap nasional.

Nilai tukar Rupiah bergerak sesuai Grafik 5. Neraca Transaksi Berjalan


mekanisme pasar dan mendukung proses Miliar USD %
penyesuaian sektor eksternal dalam 8 8
6 6
menopang kesinambungan perekonomian. 4 4
2 2
Tekanan depresiasi Rupiah tidak terlepas dari 0 0

kuatnya mata uang dolar AS dan pembalikan -2


-4
-2
-4

aliran modal asing seiring dengan tingginya -6


-8
-6
-8

ketidakpastian perekonomian global. Akan -10


-12
-10
-12
tetapi, responss kebijakan moneter dan I II III IV I II III IV I II* III* IV* I* II* III**

langkah stabilisasi oleh Bank Indonesia dengan 2015 2016 2017 2018

koordinasi erat Pemerintah dapat meredakan Neraca Barang Neraca Jasa


Neraca Pendapatan Primer Neraca Pendapatan Sekunder
tekanan depresiasi Rupiah. Bahkan Rupiah Transaksi Berjalan Rasio TB/PDB (skala kanan)

Sumber: Bank Indonesia.


kemudian bergerak stabil dan cenderung Keterangan: *angka sementara, **angka sangat sementara.

6
Kinerja Ekonomi Indonesia 2018 Cukup Baik

Sulawesi (6%) NASIONAL


6,93
6,76 6,74 5,27
5,17
5,06
SULAWESI 5,66
III'17 II'18 III'18 UTARA

MALUKU 8,17
UTARA
5,24 GORONTALO
III'17 II'18 III'18

6,46 SULAWESI
TENGAH PAPUA 6,89
BARAT

7,90 SULAWESI PAPUA 6,76


BARAT
6,34 MALUKU

SULAWESI 6,62
TENGGARA

7,17 SULAWESI
SELATAN

NUSA TENGGARA
13,99 BARAT NUSA TENGGARA
5,14
TIMUR

Bali-Nusa Maluku-Papua (2,5%)


Tenggara (3,1%) 18,30

5,31 6,87
3,74 4,39
0,65

III'17 II'18 III'18 III'17 II'18 III'18

4,0% ≤ PDRB < 5,0% 0% ≤ PDRB < 4,0% PDRB < 0%

menguat seiring dengan kembali masuknya Inflasi sepanjang tahun 2018 tetap rendah
aliran investasi portofolio asing, akselerasi dan karenanya mendukung peningkatan
kebijakan pendalaman pasar uang, tetap daya beli masyarakat. Dengan
kondusifnya ekonomi domestik, serta mulai perkembangan hingga bulan Oktober, inflasi
meredanya ketegangan perdagangan AS dan pada akhir tahun 2018 diperkirakan sekitar
Tiongkok. 3,2%, di bawah titik tengah kisaran sasaran
3,5+1% (Grafik 7). Semua kelompok inflasi,
Secara year-to-date (ytd) sampai dengan 19 baik inflasi inti (core inflation), harga pangan
November 2018, Rupiah terdepresiasi sekitar (volatile food) dan komoditas yang harganya
7% atau lebih rendah dari negara-negara diatur Pemerintah (administered prices),
Emerging Markets lain seperti India, Afrika terkendali.
Selatan, Brasil, Rusia, dan Turki (Grafik 6).
Stabilitas nilai tukar Rupiah juga didukung Rendahnya inflasi didukung oleh terjaganya
oleh posisi cadangan devisa yang cukup ekspektasi inflasi, minimalnya tekanan
tinggi sebesar 115,2 miliar dolar AS pada akhir permintaan, dan terbatasnya dampak
Oktober 2018. depresiasi Rupiah. Terkendalinya inflasi,

7
PERTEMUAN TAHUNAN
BANK INDONESIA
2018

Grafik 6. Depresiasi Nilai Tukar Beberapa Negara Grafik 8. Ketahanan Likuiditas Perbankan

Persen Triliun Rp
%
30 28,5
1,500 25
23
25
1,300 21

20 19
1,100 17
15 15
11,9 11,6
10,9 900 13
10 7,0 11
5,4 5,1 8,5%
700 9
5 3,4 2,7
7
0,9
0 500 5

Sep-12

Sep-13

Sep-14

Sep-15

Sep-16

Sep-17

Sep-18
Jan-13

Jan-14

Jan-15

Jan-16

Jan-17

Jan-18
May-12

May-13

May-14

May-15

May-16

May-17

May-18
TRY BRL ZAR INR IDR KRW PHP MYR SGD THB

AL AL/DPK (skala kanan) Batas AL/DPK (skala kanan)


Sumber: Reuters, Bloomberg, diolah.
Keterangan: data sampai dengan 19 November 2018. Sumber: OJK, diolah.

khususnya kelompok volatile food dan Performing Loan/NPL) tetap rendah yaitu
administered prices, juga sebagai hasil nyata sebesar 2,7% (gross) atau 1,2% (net) (Grafik 9).
koordinasi yang erat antara Bank Indonesia Dari fungsi intermediasi, pertumbuhan kredit
dan Pemerintah melalui Tim Pengendalian pada September 2018 meningkat sebesar
Inflasi (TPI) baik di Pusat maupun di daerah. 12,7% (yoy), baik kredit modal kerja, investasi,
maupun konsumsi, seiring dengan
Stabilitas sistem keuangan terjaga membaiknya kondisi perekonomian nasional.
ditopang oleh permodalan perbankan Pembiayaan ekonomi melalui pasar modal,
yang kuat, risiko kredit yang terkendali, yaitu penerbitan saham (IPO dan rights issue),
meningkatnya penyaluran kredit, dan obligasi korporasi, Medium Term Notes (MTN),
likuiditas yang cukup. Rasio kecukupan dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
modal (Capital Adequacy Ratio/ CAR) hingga September 2018 tercatat sebesar
perbankan relatif tinggi mencapai 22,9%, Rp168,1 triliun (gross). Perkembangan
rasio likuiditas (AL/DPK) terjaga cukup sebesar tersebut menunjukkan semakin membaiknya
19,2% (Grafik 8), rasio kredit bermasalah (Non

Grafik 7. Realisasi dan Sasaran Inflasi Nasional Grafik 9. Pertumbuhan Kredit dan Rasio NPL

Persen (yoy) Persen yoy Persen


17,1
18
14 3.5
16 13

14 12 3.0

12 11,1 11
10 2.5
10 8,4 8,4
9
8 6,6 6,6 7,0
8 2.0
6 4,3
3,8 7
3,4 3,6 3,2
4 2,8 3,0
6 1.5
2 5

0 4 1.0
Sep-15

Sep-16

Sep-17

Sep-18
Jan-15

Jan-16

Jan-17

Jan-18
Jul-15

Jul-16

Jul-17

Jul-18
Nov-15

Nov-16

Nov-17
May-15

May-16

May-17

May-18
Mar-15

Mar-16

Mar-17

Mar-18
2018*
2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

Sasaran Inflasi Realisasi Inflasi


Pertumbuhan Kredit NPL gross (skala kanan)
Sumber: BPS, Bank Indonesia, diolah. Sumber: OJK, diolah.

8
Bauran Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2018

pembiayaan korporasi dari sumber-sumber menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem


domestik baik dari perbankan maupun pasar keuangan, khususnya stabilitas nilai tukar
modal. Rupiah dan penurunan defisit transaksi
berjalan. Pada waktu bersamaan, berbagai
Perekonomian domestik yang tetap baik langkah kebijakan reformasi struktural
ditopang kelancaran sistem pembayaran diperkuat untuk menjaga momentum
yang tetap terpelihara, baik dari sisi tunai pertumbuhan ke arah yang lebih tinggi dalam
maupun nontunai. Dari sisi pembayaran jangka menengah-panjang.
tunai, posisi Uang Yang Diedarkan (UYD)
tumbuh 10,7% (yoy) hingga triwulan III 2018. Di sisi Bank Indonesia, kebijakan moneter
Dari sisi sistem pembayaran nontunai kami fokuskan untuk menjaga stabilitas
wholesale, rata-rata harian nominal transaksi makroekonomi, terutama nilai tukar Rupiah.
BI Real Time Gross Settlement (RTGS) menurun Kenaikan suku bunga kebijakan moneter,
sebesar 2,3% (yoy). Sementara pada sistem BI 7 Day Reverse-Repo Rate (BI7DRR), sebesar
pembayaran ritel, rata-rata harian nominal 175 basis point menjadi 6,00% ditempuh
kliring melalui Sistem Kliring Nasional Bank untuk memperkuat daya tarik aset keuangan
Indonesia (SKNBI) tumbuh 7,3% (yoy). Adapun domestik sebagai langkah pre-emptive dan
transaksi masyarakat menggunakan ahead-the curve terhadap tren kenaikan suku
ATM-debit, kartu kredit, dan uang elektronik bunga global ke depan. Kenaikan suku bunga
tumbuh 12,1% (yoy) pada triwulan III 2018. tersebut juga sebagai bagian upaya
Transaksi uang elektronik tumbuh sebesar koordinatif untuk menurunkan defisit
300,4% (yoy) pada triwulan III 2018, terutama transaksi berjalan ke dalam batas yang aman.
didorong menguatnya preferensi masyarakat
bertransaksi melalui platform teknologi Kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai
finansial (tekfin) dan e-commerce. nilai fundamentalnya dilakukan melalui
intervensi ganda di pasar valas dan pembelian
Bauran Kebijakan Bank Indonesia SBN dari pasar sekunder, khususnya pada
Tahun 2018 waktu pembalikan ke luar modal asing. Agar
langkah stabilisasi moneter ini tetap konsisten
Kinerja positif ekonomi Indonesia tidak dengan stabilitas sistem keuangan, dan
terlepas dari sinergi kebijakan yang kuat sekaligus untuk meningkatkan fleksibilitas
oleh Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas dan distribusi likuiditas di perbankan, Bank
Jasa Keuangan (OJK), dan berbagai otoritas Indonesia menaikkan porsi pemenuhan GWM
lainnya dalam suatu bauran kebijakan Rupiah Rerata (konvensional dan syariah) dari
ekonomi nasional. Dukungan dan optimisme 2% menjadi 3% dari Dana Pihak Ketiga (DPK).
perbankan, dunia usaha, dan investor juga
semakin kuat. Kebijakan stabilisasi moneter diperkuat
dengan akselerasi pendalaman pasar
Dengan kondisi perekonomian global yang keuangan. Di pasar valas, kebijakan
penuh gejolak, prioritas kebijakan jangka terobosan ditempuh melalui penyediaan swap
pendek diarahkan untuk memperkuat valas yang lebih efisien dan transaksi
ketahanan ekonomi eksternal dengan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).

9
PERTEMUAN TAHUNAN
BANK INDONESIA
2018

Kebijakan ini ditujukan untuk semakin eksternal dalam kerangka Chiang-Mai


mendukung bekerjanya mekanisme pasar Initiative Multilateralism (CMIM).
dalam penentuan nilai tukar Rupiah dan
sekaligus memperluas instrumen lindung nilai Sementara kebijakan moneter difokuskan
(hedging) bagi korporasi dan investor baik pada stabilisasi, kebijakan yang akomodatif
domestik maupun asing. ditempuh di bidang makroprudensial, sistem
pembayaran, pendalaman pasar keuangan,
Untuk mendorong lebih lanjut pendalaman serta pengembangan ekonomi keuangan
pasar uang Rupiah, Bank Indonesia syariah untuk mendorong momentum
menerbitkan aturan baru transaksi derivatif pertumbuhan ekonomi.
suku bunga Rupiah, yaitu Interest Rate Swap
(IRS) dan Overnight Index Swap (OIS). Aturan Di bidang kebijakan makroprudensial,
tersebut dapat memperkaya alternatif pelonggaran ketentuan rasio Loan-to-Value
instrumen lindung nilai terhadap perubahan (LTV) ditempuh untuk mempermudah
suku bunga domestik dan mendukung kepemilikan rumah bagi pembeli pertama
pembentukan yield curve yang lebih maupun untuk mendorong investasi di sektor
transparan di pasar uang dan pasar utang. perumahan. Pelonggaran juga dilakukan
Kami meyakini kebijakan ini akan terhadap ketentuan Financing to Funding Ratio
memperkuat transmisi kebijakan moneter (FFR), yang kemudian disebut Rasio
serta mendorong berkembangnya pasar surat Intermediasi Makroprudensial (RIM), dengan
utang, baik yang diterbitkan Pemerintah memperluas fungsi intermediasi perbankan
maupun korporasi. melalui pembiayaan ekonomi dari kredit ke
Kecukupan cadangan devisa juga dijaga arah pembelian surat-surat berharga
untuk mendukung kebijakan stabilisasi berkualitas yang diterbitkan oleh korporasi
nilai tukar Rupiah. Posisi cadangan devisa (wholesale), setelah sebelumnya dilakukan
saat ini sebesar 115,2 miliar dolar AS lebih dari perluasan pendanaan ritel berdasar DPK ke
cukup untuk membiayai 6,2 bulan impor dan arah pendanaan besar (wholesale) pada tahun
pembayaran utang luar negeri Pemerintah, 2015.
serta sebagai langkah antisipatif terhadap
kemungkinan pembalikan modal asing ke luar Fleksibilitas manajemen likuiditas perbankan
negeri. Lebih dari itu, dewasa ini Bank diperkuat melalui ketentuan Penyangga
Indonesia telah menjalin kerja sama swap Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 4%
dengan bank-bank sentral yang berjumlah dari DPK dalam bentuk kepemilikan surat-
sekitar 80 miliar dolar AS, yaitu dengan surat berharga yang kesemuanya dapat
Tiongkok senilai 30 miliar dolar AS, Jepang direpokan ke Bank Indonesia. Kebijakan
senilai 22,76 miliar dolar AS, Korea Selatan permodalan dalam bentuk Countercyclical
senilai 10,7 triliun Korea Won, Australia senilai Capital Buffer (CCB) tetap dipertahankan
10 miliar dolar Australia, dan Singapura senilai sebesar 0% dan surveilans terhadap sistem
10 miliar dolar AS. Kerja Sama swap bilateral keuangan diperkuat, khususnya terhadap
ini di luar kerja sama keuangan di kawasan bank-bank besar dan korporasi, berkoordinasi
untuk pencegahan dan penangan krisis dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

10
Bauran kebijakan Bank Indonesia tahun 2018

Di bidang sistem pembayaran, kebijakan keuangan untuk mendukung pengembangan


terus diarahkan untuk memperkuat berbagai instrumen keuangan untuk
kelancaran, keamanan dan efisiensi pembiayaan infrastraktur, yang hasilnya
mekanisme pembayaran berbagai transaksi antara lain ditandatanganinya pembiayaan 21
ekonomi dan keuangan. Infrastruktur kliring proyek infrastruktur strategis senilai 13,6
dan penyelesaian transaksi baik nilai besar miliar dolar AS pada bulan Oktober 2018.
melalui Real Time Gross Settlement (RTGS)
maupun ritel melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia terus mendorong
Bank Indonesia (SKNBI) dan Gerbang pengembangan ekonomi dan keuangan
Pembayaran Nasional (GPN) terus diperkuat. Syariah baik dilakukan sendiri maupun dalam
Lebih dari itu, kebijakan sistem pembayaran koordinasi Komite Nasional Keuangan Syariah
juga diarahkan untuk mempercepat (KNKS). Di bidang moneter, sejumlah
elektronifikasi pembayaran nontunai di instrumen syariah diterbitkan seperti Sukuk
berbagai area seperti elektronifikasi Bank Indonesia (SUKBI), NCD dan CPs syariah,
penyaluran program sosial Pemerintah, moda dan instrumen lindung nilai berbasis syariah.
transportasi, dan operasi keuangan Di bidang makroprudensial, relaksasi
Pemerintah khususnya di berbagai provinsi. ketentuan RIM dan PLM syariah ditempuh
Dukungan terhadap ekonomi dan keuangan bersamaan dengan ketentuan serupa yang
digital ditempuh melalui penerbitan berlaku secara konvensional.
ketentuan uang elektronik dan
pengembangan teknologi finansial (TekFin) Bank Indonesia juga memprakarsai
khususnya di bidang sistem pembayaran. pengembangan core-principles dan instrumen
keuangan sosial seperti Zakat Infaq Shodaqoh
Akselerasi pendalaman pasar keuangan (ZIS) dan Wakaf untuk mendukung
ditempuh untuk memperkuat efektivitas pemberdayaan ekonomi. Pengembangan
transmisi kebijakan Bank Indonesia serta rantaian ekonomi halal (halal economic chains)
memperluas alternatif pembiayaan ekonomi. ditempuh melalui pemberdayaan ekonomi
Berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan pesantren maupun di sejumlah sektor dan
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Strategi komoditas seperti pariwisata, makanan,
Nasional Pendalaman Pasar Keuangan fashion, dan UMKM.
(SN-PPK) telah diluncurkan Oktober 2018. Di
pasar uang, di samping transaksi swap, Edukasi dan kampanye pengembangan
Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), ekonomi-keuangan syariah dan gaya hidup
Overnight Index Swap (OIS) dan Interest Rate halal digiatkan melalui penyelenggaraan
Swap (IRS) seperti disebutkan di atas, sejumlah secara rutin Festival Ekonomi Syariah (FeSyar)
ketentuan baru terkait instrumen keuangan di tiga wilayah Indonesia dan Indonesia Sharia
seperti Negotiable Certificate Deposits (NCDs) Economic Festival (ISEF) bertaraf internasional.
dan Commercial Papers (CP) diterbitkan.
Kami menyadari betul bahwa sinergi adalah
Bank Indonesia juga berkoordinasi dengan kunci dari efektivitas berbagai kebijakan yang
Pemerintah, OJK, dan sejumlah lembaga ditempuh untuk memperkuat ketahanan dan

11
PERTEMUAN TAHUNAN
BANK INDONESIA
2018

mendorong momentum pertumbuhan Dengan analogi seperti ini, sinergi yang telah
ekonomi. Sejalan dengan itu, Bank Indonesia kita lakukan selama tahun 2018 perlu semakin
terus menjalin sinergi dengan Pemerintah, kita pererat pada tahun 2019 dan tahun-tahun
OJK, dan berbagai pemangku kepentingan. berikutnya.
Untuk itu, kami menyampaikan apresiasi
kepada Pemerintah atas langkah-langkah Pertama, stabilitas dan ketahanan
konkrit dalam pengendalian inflasi melalui TPI perekonomian perlu terus kita perkuat.
maupun dalam pengendalian defisit transaksi Sejarah perekonomian kita sejak
berjalan. Apresiasi juga kami sampaikan kemerdekaan menunjukkan periode boom
kepada Pemerintah Daerah atas berbagai dan burst sering berkaitan erat dengan tidak
program pengendalian inflasi melalui TPID. prudennya kebijakan moneter, perbankan
dan fiskal, naik turunnya ekspor yang
Sinergi dalam menjaga stabilitas sistem beriringan dengan siklus harga komoditas
keuangan diperkuat melalui Komite Stabilitas dunia, ataupun tidak terkendalinya
Sistem Keuangan (KSSK) maupun secara perkembangan sektor properti dan utang luar
bilateral antara Bank Indonesia dengan OJK negeri. Karena itu, kita harus memastikan
dan LPS. Apresiasi kepada perbankan dan inflasi tetap rendah, nilai tukar Rupiah stabil,
berbagai lembaga keuangan kami sampaikan defisit fiskal rendah, dan stabilitas sistem
dalam akselerasi pendalaman pasar keuangan terjaga. Lebih dari itu, defisit
keuangan. Berbagai kebijakan Bank Indonesia transaksi berjalan perlu kita turunkan dan
juga dirumuskan dari berbagai masukan dari kendalikan ke dalam batas yang aman, yaitu
para pengusaha, investor, dan Komisi XI DPR tidak lebih dari 3% PDB.
RI. Media masa juga berperan penting dalam
mengkomunikasikan secara baik kebijakan Kedua, daya saing dan produktivitas harus
Bank Indonesia. terus kita tingkatkan untuk mendorong
momentum pertumbuhan ke tingkat yang
lebih tinggi. Kita harus mampu beralih dari
Tiga Pelajaran Penting ketergantungan pada ekspor komoditas
primer ke manufaktur dan pariwisata,
Perjalanan ekonomi pada 2018 memberikan meningkatkan kemampuan produksi dalam
beberapa pelajaran yang dapat kita petik negeri untuk menekan impor, serta
untuk memperkuat sinergi dalam mendorong lebih banyak investasi langsung
memperkuat ketahanan dan mendorong baik dari dalam maupun luar negeri.
pertumbuhan ekonomi ke depan di tengah Penguatan struktur ekonomi nasional perlu
kondisi ekonomi global yang masih akan terus dilakukan melalui hilirisasi industri untuk
kurang kondusif. Sebagai layaknya dalam peningkatan nilai tambah dari pengolahan
kehidupan sehari-hari dalam menghadapi sumber daya alam, baik sektor pertambangan,
tiupan angin kencang, tiga langkah penting perkebunan, pertanian maupun perikanan.
yang perlu kita lakukan adalah: pastikan Industri manufaktur di bidang otomotif,
badan kita kuat, lakukan diet yang elektronika, tekstil, dan alas kaki perlu kita
diperlukan dan giatkan olahraga untuk dorong untuk peningkatan ekspor dengan
tumbuh sehat, dan perbanyak teman untuk memanfaatkan global and regional supply
bersama menghadapi tiupan angin tersebut. chains.

12
Prospek Ekonomi Indonesia Ke Depan Akan Semakin Membaik

Ketiga, sinergi kebijakan antar otoritas sasaran 3,5+1% dengan terjaganya tekanan
menjadi kunci dalam upaya untuk harga dari sisi permintaan, volatile food dan
memperkuat struktur ekonomi nasional. administered prices, ekspektasi inflasi, dan
Sementara kebijakan moneter, fiskal dan stabilnya nilai tukar Rupiah. Defisit transaksi
sektor keuangan diarahkan untuk menjaga berjalan 2019 akan turun menjadi sekitar 2,5%
stabilitas makroekonomi dan sistem dari PDB dengan langkah-langkah
keuangan, kebijakan reformasi stuktural di pengendalian impor serta peningkatan
sektor riil perlu terus diperluas dan dipercepat ekspor dan pariwisata. Fungsi intermediasi
untuk peningkatan lebih lanjut daya saing, perbankan dan pembiayaan ekonomi dari
produktivitas, investasi, perdagangan, pasar modal akan terus meningkat.
ketenagakerjaan, dan kepastian hukum. Pertumbuhan kredit pada 2019 diprakirakan
Perbaikan iklim usaha dan iklim investasi perlu mencapai 10-12%, sementara pertumbuhan
didorong melalui On-line Single Submission DPK perbankan mencapai 8-10% dengan
(OSS) dan akselerasi efisiensi birokrasi di pusat kecukupan likuiditas yang terjaga.
maupun daerah. Pembangunan infrastruktur
yang telah berhasil meningkatkan Dalam jangka menengah, kami
konektivitas selama ini perlu diperluas dan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi
diarahkan pula untuk mendorong akan lebih tinggi lagi yaitu mencapai kisaran
pengembangan kawasan ekonomi dan 5,5-6,1% pada tahun 2024. Percepatan
pariwisata. Potensi bonus demografi perlu pembangunan infrastruktur dan serangkaian
dimanfaatkan dengan pengembangan kebijakan deregulasi yang ditempuh selama
kewirausahaan, demikian pula ekonomi dan ini akan meningkatkan produktivitas
keuangan digital perlu diarahkan untuk perekonomian ke depan. Pertumbuhan
pengembangan UMKM dan keuangan inklusif. ekonomi yang lebih tinggi juga didorong oleh
serangkaian kebijakan reformasi struktural
Prospek Ekonomi Indonesia Ke Depan yang difokuskan pada peningkatan: (1) daya
Akan Semakin Membaik saing perekonomian, terutama aspek modal
manusia dan produktivitas, (2) kapasitas dan
Ke depan, prospek ekonomi Indonesia akan kapabilitas industri untuk meningkatkan
semakin membaik dengan pertumbuhan ekspor dan mengurangi defisit transaksi
yang lebih tinggi dan stabilitas yang tetap berjalan, (3) pemanfaatan ekonomi digital
terjaga. Di tengah perkiraan ekonomi global untuk mendorong pemberdayaan ekonomi
yang tumbuh melandai, pertumbuhan secara luas dan merata. Dengan akselerasi
ekonomi Indonesia pada 2019 diperkirakan reformasi struktural di berbagai bidang
tetap meningkat hingga mencapai kisaran tersebut, pertumbuhan ekonomi dapat
5,0-5,4%. Membaiknya pertumbuhan mencapai 6,1% pada tahun 2024 dengan
ekonomi didukung oleh tetap kuatnya defisit transaksi berjalan akan menurun di
permintaan domestik baik konsumsi maupun bawah 2% dari PDB. Pendapatan per kapita
investasi, sementara kinerja net ekspor meningkat dari sekitar 3.500 dolar AS dewasa
membaik dengan berlanjutnya peningkatan ini menjadi lebih dari 4.800 dolar AS pada
ekspor dan menurunnya pertumbuhan impor. tahun 2024 sehingga meningkatkan
Indonesia menjadi negara berpendapatan
Inflasi 2019 tetap terkendali pada kisaran menengah atas (upper middle income).

13
PERTEMUAN TAHUNAN
BANK INDONESIA
2018

kawasan. Kecukupan likuiditas pasar uang dan


Arah Bauran Kebijakan Bank perbankan akan tetap dijaga baik melalui
Indonesia Tahun 2019 operasi moneter maupun asesmen dari waktu
ke waktu mengenai ketersediaan likuiditas
Dengan kondisi perekonomian global yang baik di pasar uang maupun di ekonomi.
belum kondusif, bauran kebijakan Bank
Indonesia yang telah ditempuh pada 2018 Kebijakan makroprudensial yang
akan semakin kami perkuat pada tahun akomodatif akan ditempuh untuk
2019 mendatang. Ketahanan ekonomi mendorong intermediasi perbankan dalam
nasional perlu terus diperkuat dalam pembiayaan ekonomi. Rasio Intermediasi
menghadapi risiko dampak rambatan Makroprudensial (RIM) akan ditinjau dari
ekonomi global. Karenanya, kebijakan waktu ke waktu untuk mendorong penyaluran
moneter akan tetap difokuskan pada kredit perbankan dan sekaligus
stabilitas, khususnya pengendalian inflasi memperluas pendanaan dan pembiayaan
sesuai sasaran 3,5+1% dan stabilitas nilai tukar ekonomi melalui penerbitan surat-surat
Rupiah sesuai fundamentalnya. Sementara berharga. Demikian pula, ketentuan
itu, kebijakan yang akomodatif akan terus Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM)
ditempuh dan diperluas di bidang makro- akan dipantau agar mendukung fleksibilitas
prudensial, sistem pembayaran, pendalaman manajemen likuiditas perbankan. Kebijakan
pasar keuangan, serta pengembangan makroprudensial yang akomodatif juga akan
ekonomi keuangan syariah untuk mendorong ditempuh untuk penguatan intermediasi
momentum pertumbuhan ekonomi ke depan. perbankan dalam mendukung
pengembangan UMKM dan sektor prioritas,
Stance kebijakan moneter yang antara lain ekspor dan pariwisata, melalui
pre-emptive dan ahead-the curve akan penyempurnaan rasio pembiayaan UMKM
dipertahankan pada tahun 2019. Kebijakan dan pengembangan rasio pembiayaan sektor
suku bunga akan terus dikalibrasi sesuai prioritas. Kebijakan makroprudensial juga
perkembangan ekonomi domestik dan global kami arahkan untuk menjaga ketahanan
untuk memastikan inflasi terkendali sesuai sistem keuangan dengan memperkuat
sasaran dan nilai tukar Rupiah stabil sesuai surveilans terhadap bank-bank besar dan
fundamentalnya. Stabilisasi nilai tukar Rupiah korporasi yang sistemik, khususnya di sektor
dilakukan dengan terus mendorong semakin komoditas primer, properti, dan mempunyai
efisiennya mekanisme pasar, tanpa utang luar negeri yang tinggi.
mengurangi keperluan intervensi ganda
apabila diperlukan khususnya dalam kondisi Kebijakan sistem pembayaran akan terus
pasar yang mendapat tekanan. Kecukupan dikembangkan untuk kelancaran, efisiensi,
cadangan devisa akan terus dijaga, dan kerja dan keamanan transaksi pembayaran
sama bilateral dengan bank sentral dan kerja nontunai maupun tunai, termasuk dalam
sama keuangan regional akan terus diperkuat. mendukung ekonomi dan keuangan
Termasuk kerja sama dalam memperluas digital. Pada sistem pembayaran nontunai,
penggunaan mata uang lokal dalam transaksi pengembangan infrastruktur, instrumen, dan
perdagangan dan investasi bilateral di

14
Arah Bauran Kebijakan Bank Indonesia Tahun 2019

mekanisme penyelenggaraan akan terus instrumen repo dan Interest Rate Swap (IRS)
dilakukan baik dari sisi wholesale maupun ritel. terus didorong untuk meningkatkan likuiditas,
Infrastruktur sistem pembayaran wholesale efisiensi dan market conduct di pasar uang
dikembangkan untuk mendorong industri antar bank dalam pembentukan yield curve di
mampu memproses transaksi dalam cakupan berbagai tenor.
valuta yang lebih luas guna mengefisienkan
transaksi cross-border. Kami meyakini kedalaman pasar uang akan
mendukung semakin berkembangnya
Di sisi ritel, industri akan terus kami dorong penerbitan dan transaksi surat-surat berharga
untuk memperluas ketersediaan instrumen jangka panjang dalam pembiayaan ekonomi.
dan kanal pembayaran guna memperkuat Pendalaman pasar uang juga akan diperkuat
efisiensi ekonomi, inklusi keuangan, tumbuh dengan penerbitan regulasi market operator
kembangnya teknologi finansial (TekFin) dan serta pengembangan infrastruktur Electronic
mendukung ekonomi-keuangan digital. Trading Platform (ETP), trade repository, dan
Infrastruktur dan kelembagaan Gerbang pendirian Central Counterparty (CCP) untuk
Pembayaran Nasional (GPN) akan terus transaksi derivatif. Bank Indonesia juga akan
diperkuat dengan memperluas fasilitasi terus berpartisipasi aktif dalam inovasi
interkoneksi dan interoperabilitas pada berbagai instrumen pembiayaan untuk
standardisasi QR-Code, layanan pembayaran pembangunan infrastruktur ke depan.
tagihan elektronis (EBIPP) dan online
payments. Demikian pula, program Kami akan terus mendorong
elektronifikasi akan terus diperluas untuk pengembangan ekonomi dan keuangan
penyaluran bantuan sosial secara nontunai, syariah, baik melalui program-program Bank
pembayaran berbagai moda transportasi, Indonesia maupun sebagai bagian program
serta dukungan operasi keuangan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).
Pemerintah. Di sisi tunai, efisiensi dan Kami meyakini bahwa pengembangan
jangkauan distribusi pengedaran uang terus ekonomi syariah dapat menjadi sumber
ditingkatkan ke berbagai wilayah NKRI, pertumbuhan baru ekonomi Indonesia,
termasuk ke daerah-daerah terpencil, terluar, sekaligus mengejar ketertinggalan dari
dan terdepan. negara-negara lain.

Akselerasi pendalaman pasar keuangan Sebagai pilar pertama, pengembangan


terus didorong untuk mendukung ekonomi syariah akan kami dorong melalui
efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan pengembangan ekosistem halal value chain,
pembiayaan ekonomi secara lebih luas. Di khususnya di sektor makanan, fashion, dan
pasar valas, volume transaksi dan pariwisata, didukung kampanye gaya hidup
penggunaan instrumen spot, swap, dan DNDF halal. Kapasitas usaha syariah di lingkungan
terus didorong untuk meningkatkan likuiditas, pesantren akan kami tingkatkan melalui
efisiensi dan market conduct dalam berbagai linkage usaha antar pesantren,
penentuan nilai tukar Rupiah sesuai termasuk melalui pengembangan virtual
mekanisme pasar. Demikian pula di pasar market.
uang, volume transaksi dan penggunaan

15
PERTEMUAN TAHUNAN
BANK INDONESIA
2018

Di sisi pendalaman pasar keuangan syariah, meningkatkan skala usaha, menjalin


kami akan menerbitkan Sukuk Bank Indonesia hubungan bisnis dengan mitra perbankan
(SUKBI) sebagai instrumen moneter syariah dan dunia usaha, serta meningkatkan ekspor
yang dapat diperdagangkan sehinga sehingga mampu meningkatkan kesejahteran
memperkuat manajemen likuiditas masyarakat.
perbankan syariah dan mendukung
pengembangan instrumen keuangan syariah Kebijakan internasional akan kami arahkan
jangka panjang. Kami juga terus berpartisipasi untuk memperkuat persepsi positif
aktif dalam mendorong pembiayaan ekonomi terhadap Indonesia dan berperan aktif
melalui penerbitan sukuk khususnya untuk dalam perumusan kebijakan di berbagai
pembangunan infrastruktur serta integrasi lembaga internasional. Kesuksesan
keuangan sosial dan komersial syariah, seperti Indonesia dalam penyelenggaran Pertemuan
pemberdayaan zakat dan wakaf produktif. Tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali bulan
Edukasi dan kampanye pengembangan Oktober 2018 telah memperkuat posisi dan
ekonomi-keuangan syariah dan gaya hidup citra Indonesia di dunia internasional. Persepsi
halal digiatkan melalui penyelenggaraan dan minat dari berbagai negara untuk
secara rutin Festival Ekonomi Syariah (FeSyar) menjalin hubungan dagang, investasi, dan
di tiga wilayah Indonesia dan Indonesia Sharia pariwisata dengan Indonesia semakin kuat.
Economic Festival (ISEF) bertaraf internasional. Kami akan fokuskan kebijakan internasional
pada penguatan koordinasi kebijakan
Program-program pengembangan UMKM internasional, perluasan dan penguatan kerja
akan kami perluas dan difokuskan pada sama penggunaan mata uang lokal dalam
pengendalian inflasi dan penurunan defisit setelmen transaksi perdagangan dan Jaring
transaksi berjalan. Keberhasilan pengem- Pengaman Keuangan Internasional (JPKI),
bangan klaster UMKM untuk komoditas peningkatan pembiayaan investasi khususnya
pangan strategis di berbagai daerah, seperti untuk pembangunan infrastruktur,
beras, cabai merah, bawang merah, bawang pengembangan ekonomi dan keuangan
putih, dan sapi, akan diperluas untuk digital, serta ekonomi dan keuangan syariah.
mendukung pengendalian inflasi. Demikian
pula, pengembangan klaster UMKM di bidang Peran aktif dalam berbagai lembaga
kerajinan seperti batik dan industri rumah dan kerja sama internasional (seperti
tangga sesuai keunikan budaya daerah, IMF, Financial Supervisory Board (FSB),
maupun di sektor pertanian, seperti kopi, Bank for International Settlement (BIS),
terus ditingkatkan dan diarahkan untuk G20, Islamic Financial Supervisory Board (IFSB),
ekspor dan pariwisata. International Islamic Liquidity Management
(IILM), kerja sama regional (seperti ASEAN dan
Kami juga terus mendorong UMKM binaan CMIM), maupun kerja sama antar bank sentral
kami melalui UMKM go digital dan integrasi akan terus diperkuat. Demikian pula, berbagai
dengan usaha syariah. Melalui keikutsertaan program untuk mendorong investasi dan
dalam berbagai pameran bertaraf nasional pariwisata Indonesia terus diperluas baik
dan internasional yang secara rutin kami melalui kegiatan Investor Relation Unit (IRU)
selenggarakan, UMKM binaan kami mampu maupun bekerja sama dengan Pemerintah.

16
Sinergi Bauran Kebijakan Ekonomi Nasional

Untuk mendukung bauran kebijakan tersebut, koordinasi TPI dan TPID akan difokuskan pada
efektivitas dan efisiensi organisasi Bank program 4K (Ketersediaan pasokan,
Indonesia kami tingkatkan. Strategi dan Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi,
bauran kebijakan tersebut telah dijabarkan ke dan Komunikasi yang efektif ).
dalam program-program strategis untuk
mewujudkan visi Bank Indonesia yang baru, Untuk memperbaiki struktur perekonomian,
yaitu berkontribusi secara nyata terhadap kami terus memperkuat koordinasi dengan
perekonomian nasional dan menjadi Pemerintah antara lain melalui Rapat
terbaik diantara Emerging Markets. Koordinasi dengan Pemerintah Pusat-Daerah
Penyempurnaan organisasi dilakukan dengan (Rakorpusda) secara triwulanan yang
mengedepankan end to end process, agar difokuskan pada perbaikan defisit transaksi
proses kerja menjadi lebih efisien dan efektif, berjalan melalui pengembangan industri
dan termasuk di dalamnya adalah penguatan manufaktur berorientasi ekspor, pariwisata,
Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN). pembiayaan investasi khususnya infrastruktur,
Kami juga mengakselerasi penguatan SDM dan pengembangan ekonomi-keuangan
Bank Indonesia yang profesional, digital.
berkompetensi tinggi, berkepribadian luhur,
dan memiliki kepemimpinan yang kuat. Tata Untuk menjaga stabilitas sistem keuangan,
kelola infrastruktur teknologi informasi terus koordinasi diperkuat dalam upaya
kami perkuat. Kami juga akan pencegahan dan penanganan krisis melalui
mengembangan konsep modern work place kerangka Komite Stabilitas Sistem
sehingga dapat tercipta lingkungan kerja Keuangan (KSSK) yang diselenggarakan
yang mendukung kreativitas dan inovasi secara triwulanan. Koordinasi bilateral
sehingga meningkatkan engagement, serta untuk harmonisasi antara kebijakan
efektifitas dan efisiensi kerja. makroprudensial Bank Indonesia dengan
kebijakan mikroprudensial OJK juga berjalan
Sinergi Bauran Kebijakan Ekonomi erat. Demikian pula koordinasi antara Bank
Nasional Indonesia dengan LPS. Penguatan riset, data,
dan informasi dalam rangka meningkatkan
Kami akan terus memperkuat sinergi efektivitas dan harmonisasi kebijakan juga
kebijakan dengan Pemerintah, OJK, dan dilakukan melalui kerja sama Bank Indonesia,
otoritas lainnya. Penguatan sinergi kebijakan OJK, dan LPS dalam bentuk kajian bersama
sangat penting tidak saja untuk mendukung dan Integrasi Pelaporan Bank.
keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas kami
tetapi juga untuk memperkuat ketahanan dan Koordinasi dalam akselerasi pendalaman
mendorong pertumbuhan ekonomi. Sinergi pasar keuangan dilakukan melalui Forum
dengan Pemerintah dilakukan untuk Koordinasi Pendalaman Pasar Keuangan
memperkuat koordinasi kebijakan Bank (FK-PPK) antara Kementerian Keuangan,
Indonesia dengan kebijakan fiskal dan Bank Indonesia, dan OJK. Koordinasi
reformasi struktural Pemerintah dalam suatu difokuskan untuk inovasi berbagai instrumen
bauran kebijakan ekonomi nasional yang untuk pembiayaan ekonomi melalui pasar
lebih kuat. Dalam pengendalian inflasi, keuangan, pengembangan infrastruktur

17
PERTEMUAN TAHUNAN
BANK INDONESIA
2018

dan perluasan basis investor, maupun finansial (TekFin) dalam sistem pembayaran.
harmonisasi regulasi dan kerja sama Kami terus memperkuat sinergi dengan OJK
internasional. agar pengembangan keuangan digital yang
kami lakukan di bidang sistem pembayaran
Kami juga akan memperkuat koordinasi lintas dapat saling mendukung dengan
kementerian dan lembaga untuk membangun pengembangan keuangan digital dalam
ekosistem ekonomi dan keuangan digital. mendorong intermediasi keuangan bagi
Kami meyakini bahwa ekonomi dan keuangan perekonomian. Demikian pula, sinergi
digital dapat kita manfaatkan untuk pengembangan TekFin diperkuat dengan
mendorong perdagangan ritel dan pengembangan e-commerce dan start-up
pengembangan UMKM sehingga untuk mendorong UMKM. Karenanya,
memperkuat ketahanan dan mendorong penyusunan strategi dan pembentukan
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seperti komite nasional untuk pengembangan
telah dikemukakan sebelumnya, kebijakan ekonomi-keuangan digital agar bermanfaat
kami di bidang sistem pembayaran diarahkan maksimal bagi perekonomian nasional dan
pula untuk mendukung ekonomi-keuangan sekaligus menghindari terjadinya
digital melalui perluasan program shadow-banking di sektor keuangan.
elektronifikasi dan pengembangan teknologi

18
Penutup

Sebagai penutup, Indonesia telah menunjukkan ketahanan dalam menghadapi dampak


rambatan global dengan stabilitas yang terjaga dan momentum pertumbuhan ekonomi yang
terus berlanjut. Ke depan, prospek ekonomi Indonesia akan lebih baik pada tahun 2019 dan akan
semakin lebih baik lagi dalam jangka menengah panjang. Kuncinya adalah sinergi kebijakan
ekonomi nasional antara Pemerintah, Bank Indonesia dan berbagai otoritas lain. Optimisme dan
persepsi positif perlu terus kita perkuat untuk menyongsong masa depan ekonomi Indonesia
yang lebih baik. Ketahanan akan semakin kuat dan pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi
sehingga membawa negara kita menuju negara maju dan masyarakat yang semakin sejahtera.

Sekian, terima kasih.

Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,

Perry Warjiyo
Gubernur Bank Indonesia

19

Anda mungkin juga menyukai