Anda di halaman 1dari 23

KLIPING CERPEN

OLEH KELOMPOK 4

Baim

Icha

Fadhil

Fania

Siska

SDN KARANGAN KIDUL II


Janji Nelayan Dengan Ikan Koki

Seorang nelayan pergi ke laut untuk mencari ikan. Ia mengayunkan jaringnya ke tengah laut.
Olala... ia mendapat ikan koki yang sangat cantik. Rupanya ikan koki itu bisa bicara."Tolong
lepaskan aku. Jika kau melepaskanku, maka hidupmu tidak akan miskin lagi," ucap ikan koki.

Nelayan itu pun Iangsung melepaskan si ikan koki. Si ikan koki kemudian meminta agar nelayan
tak menceritakan hal itu kepada siapa pun.

"Berjanjilah untuk tidak menceritakan kejadian ini kepada siapa pun. Jika kau melanggar
janjimu, maka kekayaan yang aku berikan kepadamu akan lenyap," ujar Ikan Koki.

"lya, aku berjanji akan merahasiakan hal ini," balas Nelayan.

Nelayan pulang dengan Kati gembira. Saat tiba di rumah, ia kaget dengan keadaan rumahnya.
Rumah kecil miliknya telah menjadi rumah yang mewah. Istri dan anaknya juga sudah
berpakaian dengan pakaian yang sangat indah.
Istrinya menanyakan apa yang sudah nelayan itu lakukan. Ia terus saja bertanya, kenapa mereka
tiba-tiba menjadi orang kaya.

"Pasti kau telah melakukan sesuatu. Ayo beri tahu aku. Aku tidak akan menceritakannya kepada
siapa.” ujar Istri Nelayan.

"Berjanjilah kau tidak akan bercerita kepada siapa pun," pinta Nelayan.

"Aku berjanji," ujar istrinya.

Nelayan lalu bercerita tentang ikan koki yang ditemuinya. Istrinya senang mendengar rahasia itu.
Olala... rupanya para tetangga juga ingin mengetahui rahasia Nelayan. Para tetangga kemudian
mendekati istri nelayan. Mereka terus saja menanyakan rahasia menjadi orang kaya.

"Aku akan memberi tahu kalian," ujar istri nelayan.

Istri nelayan lalu memberitahukan rahasia ikan koki itu kepada tetangganya. Mereka semua jadi
tahu. Karena telah melanggar janjinya, akhirnya nelayan itu kembali miskin. Seketika
kekayaannya hilang.

Jika saja nelayan itu tak melanggar janjinya, pasti ia akan tetap hidup kaya. Janji memang harus
selalu ditepati. Apa pun alasannya, melanggar janji adalah hal yang tak baik.

Pesan moral dari Kumpulan Cerpen Anak Sekolah Dasar : Janji Nelayan Dengan Ikan Koki
(Jerman) adalah jangan pernah melanggar janji. Sekali melanggar janji, maka kau akan sulit
dipercaya lagi. Tepatilah janji yang sudah diucapkan.
Kisah Dua Ekor Tikus
Ada dua ekor tikus yang bersahabat. Namun, mereka tinggal di tempat yang sangat berbeda.
Tikus putih tinggal di rumah orang kaya sehingga hidupnya, selalu tercukupi. Sedangkan tikus
hitam hidup di salah satu ladang, namun ia memiliki rumah sendiri.

Hari itu, Tikus Putih berkunjung ke rumah Tikus Hitam. Hidup Tikus Hitam memang sangat
sederhana. Makanan yang tersedia di rumahnya merupakan hasil menanam sendiri.Tikus Putih
lalu berkisah tentang hidupnya yang cukup mewah.

"Kau tahu, di tempat tinggalku, semua serba tercukupi. Makanannya enak-enak, dan aku tak
perlu menanamnya sendiri. Lebih baik kau ikut aku.Tinggal bersamaku lebih enak,"ajakTikus
Putih.

Tikus Hitam mulai tergoda. Ia membayangkan kehidupan Tikus Putih yang serba enak dan
mewah.

"Baiklah, aku akan ikut bersamamu,"ucapTikus Hitam.

Hari itu Tikus Hitam ikut ke tempat tinggal saia, tinggal di rumah Tikus Putih sungguh enak.
Ada banyak makanan lezat yang tersedia. Ternpat tidur Tikus Putih pun sangat nyaman.
Beberapa hari tinggal di rumah Tikus Putih, Tikus Hitam mulai merasa tak nyaman. Rupanya
Tikus Putih selalu mengambil makanan milik orang kaya. Pantas saja makanan yang dia makan
selalu enak. Di rumah itu juga Tikus Putih harus berhadapan dengan seekor kucing yang selalu
siap rnenerkam. Oh, sungguh berbahaya.

"Aku akan pulang saja, temanku. Rupanya hidup di rumahku lebih nyaman," ucap Tikus Hitam.

"Kenapa?" tanya Tikus Putih.

"Meskipun hidup sederhana, tapi aku tak mencuri milik siapa pun. Di rumahku juga tak ada
bahaya yang mengancam seperti di rumahmu. Aku lebih nyaman tinggal di rumahku," ucap
Tikus Hitam.

Tikus Putih yang mendengar itu menjadi malu. Rupanya, tak semua pandangan yang ia miliki
sama dengan temannya. Tikus Hitam pun pulang ke rumahnya. Sejak saat itu, ia tak mau lagi
pindah ke rumah hewan lain.

Tikus Hitam kembali bercocok tanam dan makan apa yang dia tanam. Ia tak mau makan dari
hasil mencuri seperti Tikus Putih.

Pesan moral dari adalah mencuri adalah perbuatan yang tak baik. Jadilah anak yang jujur
agar kau disayang oleh semua orang.
Hapuslah Kesalahan, Jangan Hapus Kebaikan

Ada dua pemuda yang bersahabat. Pemuda pertama bertubuh kurus, sedangkan temannya
bertubuh gembul. Meskipun begitu, mereka tak mempermasalahkannya.

Suatu hari, dua pemuda itu pergi berjalan-jalan. Mereka akan menghabiskan waktu liburan
mereka dengan bersenang-senang. Seperti biasanya, mereka asyik bercanda. Terkadang candaan
mereka keterlaluan, namun mereka tak saling tersinggung.

Plak! Si Gembul menampar si Kurus. Itu karena si Kurus menertawakan tingkah laku si Gembul.
Si Kurus lalu mengambil sebuah ranting, kemudian menulis sesuatu di atas pasir dengan
menggunakan ranting itu.

"Hari ini sahabat terbaikku menamparku." tulis si Kurus.

si Gembul memperhatikan itu. Ia hanya tersenyum melihat hal itu. Kemudian mereka pun
melanjutkan perjalanan.

"Lebih baik kita ke sungai. Hari ini terasa panas. Bagaimana kalau kita berenang saja," ucap si
Kurus.

"Baiklah. Ayo kita pergi ke sungai!" balas si Gembul.

Meskipun sering bertengkar, tetapi mereka tetap menjadi sahabat baik. Mereka tak pernah
berlama-lama bertengkar.

Sampailah mereka di sebuah sungai. Mereka menceburkan diri ke sungai yang jernih itu. Si
Kurus rupanya tak bisa berenang. Sungainya terlalu dalam untuknya. Si Kurus hampir saja
tenggelam, tapi untunglah si Gembul berhasil menolongnya.

"Hampir saja aku mati." ucap si Kurus. "Kau belum mati, kan?" balas si Gembul.
Mereka pun tertawa bersama. Saat itulah si Kurus mengambil sebuah batu. Ia mengukir sesuatu
di batu tersebut.

Sampailah mereka di sebuah sungai. Mereka menceburkan diri ke sungai yang jernih itu. Si
Kurus rupanya tak bisa berenang. Sungainya terlalu dalam untuknya. Si Kurus hampir saja
tenggelam, tapi untunglah si Gembul berhasil menolongnya.

"Hampir saja aku mati." ucap si Kurus. "Kau belum mati, kan?" balas si Gembul.

Mereka pun tertawa bersama. Saat itulah si Kurus mengambil sebuah batu. Ia mengukir sesuatu
di batu tersebut.

"Temanku baru saja menolongku," ukir si Kurus.

Temannya, si Gembul memperhatikan. Ia menjadi bingung. Saat ia menampar si Kurus, si Kurus


menuliskannya di pasir. Namun saat ia menolongnya, si Kurus mengukirnya di batu.
"Kenapa seperti itu?" tanya si Gembul, penasaran.

"Jika teman kita melakukan sebuah kebaikan, maka ukirlah di batu agar tak hilang tertiup angin.
Tapi saat teman kita berbuat kesalahan, tulislah di pasir agar hilang tersapu ombak," ucap si
Kurus.

Si Gembul tersenyum mendengar hal itu. Memang benar, jika seseorang berbuat salah kepada
kita, lupakanlah kesalahan itu. Namun, jika seseorang berbuat kebaikan kepada kita, maka
ingatlah selalu kebaikannya.

Pesan moral dari Cerpen Untuk Anak SD Yunani adalah lupakanlah kesalahan teman kita.
Sebaliknya, ingatlah selalu kebaikannya. Itu akan membuatmu selalu menyayangi temanmu
Ikan Kecil Dan Nelayan

Ada seorang nelayan miskin yang tinggal di dekat pantai. Ia menggantungkan hidupnya dari
hasil melaut. Terkadang ia bisa mendapatkan banyak ikan. Namun, ia juga sering tak
mendapatkan ikan sama sekali.

Pagi-pagi sekali ia pergi ke laut dengan membawa peralatan menangkap ikan. Kemudian ia pun
mendayung perahu kecilnya ke tengah laut.

Nelayan itu lalu melemparkan jaringnya. Setelah beberapa lama, ia kembali menarik jaring itu.
Ah! Hari ini sepertinya ia kurang beruntung. Tak ada satu ikan pun yang tertangkap di jaringnya.

Ia kembali melemparkan jaringnya ke laut. Kemudian ia menarik jaring tersebut. Olala... tetap
saja tak ada ikan yang ia dapatkan.

"Oh, sungguh hari ini aku tak beruntung," keluh nelayan itu.

Matahari semakin terik. Hal itu membuat nelayan sangat lelah. Sebenarnya ia ingin kembali saja.
Tetapi, bagaimana nasibnya hari ini. Kalau tak mendapatkan ikan, itu artinya ia tak bisa makan.

"Lebih baik aku mencoba sekali lagi.

Barangkali aku bisa mendapatkan ikan," ucap Nelayan. Kemudian ia pun kembali melemparkan
jaringnya. Berhasil! Ada ikan kecil yang tersangkut di jaringnya itu. Nelayan pun segera
mengambil ikan kecil tersebut.

"Nelayan, tolong lepaskan aku. Aku hanya ikan kecil. Kau tangkaplah aku saat aku sudah besar
nanti." ucap ikan itu.

Namun, Nelayan tak memedulikan perkataan si ikan. Baginya, itu hanyalah alasan ikan untuk
melepaskan diri.

"Nelayan, kau dengar aku?" seru ikan kecil itu.


"Iya, aku medengarmu. Tetapi, aku akan tetap membawamu pulang. Sekecil apa pun kau, kau
adalah rezeki yang harus aku syukuri. Seharian aku berusaha menangkap ikan, jika aku pulang
tak membawa apa pun, itu akan lebih buruk, bukan," balas Nelayan.

Ikan itu tertunduk lesu. Ia tak bisa berkata apa-apa lagi. Akhirnya Nelayan pun membawanya
pulang.

Pesan moral dari kumpulan cerita pendek anak adalah lebih baik mendapatkan sedikit hasil
daripada tak mendapatkan sama sekali.
Anjing Pemalas

Seorang pandai besi memiliki seekor anjing. Namun, anjing itu sangatlah malas. Setiap hari
tuannya bekerja keras untuk mendapatkan uang. Tetapi, si anjing hanya tidur meringkuk di sudut
rumah tuannya.

"Lebih baik aku tidur saja. Tuanku pasti akan memberikan makan untukku nanti," pikir si anjing
pemalas.

Seperti itulah setiap hari. Anjing itu kerjanya hanya tidur, tidur, dan tidur. Sungguh tak berguna
sama sekali.

Suatu hari, pandai besi itu memperhatikan anjingnya. Ia berpikir, selama ini anjing yang
dirawatnya tak pernah sekali pun membantunya.
Seharian si pandai besi itu bekerja keras. Keringat bercucuran. Terlihat wajahnya sangat
kelelahan. Tetapi, anjing itu sama sekali tak merasa kasihan pada tuannya.

Suatu ketika, si Pandai Besi duduk beristirahat, hendak makan siang. Ia mengambil makanan
yang sudah ia siapkan. Kemudian anjingnya yang suka bermalas-malasan itu menghampiri
tuannya dengan girang. Sebenarnya si Pandai Besi sangat jengkel. Saat tiba waktunya makan,
anjing itu datang padanya. Tetapi saat pandai besi itu bekerja, ia hanya tidur meringkuk di sudut
rumahnya.

"Ini tulang untukmu," dengus si Pandai Besi.

Anjing itu sangat senang menerima tulang itu. Ia sama sekali tak memikirkan perasaan si Pandai
Besi. Harusnya anjing itu bisa membantu, tetapi ia terlalu malas untuk itu.

"Kau ini malas sekali. Aku menyesal telah merawatmu," ujar si Pandai Besi.

Anjing itu hanya diam. Usai makan, ia kembali lagi ke tempat semula ia tidur. Sungguh kesal
hati si Pandai Besi.

"Esok aku tidak akan memberimu makan jika kau terus-terusan malas," ucap si Pandai Besi. Si
Pandai Besi pun kembali bekerja, sementara anjingnya yang malas itu kembali meringkuk dan
tidur di sudut rumah. Si anjing pemalas sama sekali tak menghiraukan ucapan si Pandai Besi. Si
Pandai Besi selalu berkata seperti itu, jadi bagi si anjing, itu semua hanya gertakan saja.

Pesan moral dari Contoh Cerpen Anak Anak : Anjing Pemalas (Yunani) adalah sifat malas
akan membuat seseorang merugi bahkan tak disukai oleh orang lain.
Ide Cemerlang

Malam ini kelompok tikus membuat perkumpulan. Mereka sedang membahas tentang kucing.
Selama ini yang mereka takuti memang kucing.

Tikus-tikus itu tinggal di salah satu rumah manusia. Untuk bertemu, mereka harus menghadapi
bahaya kucing. Mereka selalu diburu. Hal itu membuat semua tikus geram.

"Bagaimana agar kucing-kucing itu berhenti mengejar kita?" tanya salah satu tikus.

Beberapa tikus mulai berpikir. Rasanya untuk membuat kucing berhenti mengejar mereka
sungguh tak mungkin. Kecuali jika mereka meninggalkan rumah itu jauh-jauh. Tapi, para tikus
tak mau pergi dari rumah itu. Di mana lagi tempat yang nyaman selain rumah tersebut.

"Kalau meninggalkan rumah ini, justru kita akan menghadapi lebih banyak bahaya," ucap Tikus
Tua.

"Ya, malah bahayanya melebihi kucing di sini," balas tikus lainnya.

Salah satu tikus terlihat termenung, sepertinya ia memiliki ide yang bagus. "Kalau begitu,
bagaimana kalau kita menghindar saja dari kucing itu?" ucapnya, tiba-tiba.

"Bagaimana caranya?" tanya Tikus Tua.

"Kita harus tahu apakah kucing itu ada di dekat kita atau tidak. Misalnya dengan menaruh
lonceng di leher kucing itu," jawabnya tenang.

"Itu ide yang cemerlang! Kalau di leher kucing ada loncengnya, kita akan tahu dari bunyi
lonceng itu, apakah kucing itu ada di dekat kita atau tidak." timpal tikus lainnya.

"Wah, keren sekali idemu." sahut tikus lain.

Semua tikus setuju dengan ide itu. Namun mereka tak berpikir, siapa tikus yang akan meletakkan
lonceng itu ke leher kucing.
"Lalu apakah kau yang akan menaruh loncengnya?" tanya Tikus Tua.

Kucing itu tersenyum pahit. Tentu saja, ia tak mau menjadi santapan kucing yang ganas. Ia
menggeleng pelan. Teman-teman tikus lain pun tak ada yang mau melakukan hal itu. Mereka
memang setuju dengan ide tersebut, namun itu terlalu membahayakan jiwa mereka.

"Tak ada yang mau memasang lonceng ini, jadi percuma saja ide cemerlangmu," ucap salah satu
tikus.

Akhirnya ide yang dianggap cemerlang itu tak dilaksanakan juga. Sampai sekarang, kucing terus
memburu dan mengintai tikus.

Pesan moral dari cerpen dongeng anak bergambar : Ide Cemerlang Yunani adalah pikirlah
matang-matang sebelum memutuskan sesuatu. Ide yang dianggap cemerlang pun, jika tak
dilakukan, maka tak ada gunanya.
Pengorbanan Awan

Ada sebuah awan kecil yang cantik. Ia naik ke atas langit dan melihat banyak hal. Ia melihat
banyak orang yang kelaparan akibat kekeringan. Ia juga melihat para petani yang mengeluh
karena tanah yang mereka garap kering kerontang. Para binatang juga tak bisa menikmati rumput
yang hijau. Hal itu membuat awan sedih.

"Jika aku besar nanti, aku akan menolong mereka." ucap Awan.

"Aku ingin memberikan kalian makan. Aku ingin memberikan kesejukan kepada kalian. Aku
ingin kalian tak sedih lagi," gumam Awan.

Semakin hari tubuh awan semakin besar. Keinginannya untuk menolong manusia pun semakin
besar. Ia memang tak tega jika melihat orang kelaparan.

Awan pun turun ke bumi. Ia ingin segera membuat manusia bahagia. Tetapi, awan ingat betul
perkataan ibunya.

"Ingatlah, jika kau terlalu dekat dengan bumi, maka kau akan mati," ucap ibunya dulu.

Awan jadi semakin sedih. Ia bingung, apakah harus mengorbankan dirinya untuk kebaikan
manusia, ataukah tetap hidup tetapi tak menolong para manusia yang kelaparan.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Awan.

Awan termenung. Ia lalu mengambil keputusan yang amat berani. Ia akan menolong manusia
meskipun ia harus mati. Meskipun tubuhnya harus hancur.

"Aku harus menolong kalian, apa pun yang terjadi," ucap Awan.

Awan lalu meluncur ke bumi. Tiba-tiba, sebuah cahaya terang muncul dari hati awan. Kilatan
petir dan guntur saling menyapa. Lalu, turuniah hujan yang deras. Itu artinya awan telah mati
untuk kehidupan manusia di bumi. Cinta yang besar ditunjukkan oleh awan melalui hujan yang
datang.

"Wah, akhirnya kita bisa menggarap sawah dengan mudah," seru petani, kegirangan.

"Akhirnya sungai-sungai tak kering lagi," seru penduduk, bahagia.

"Akhirnya semua binatang bisa menikmati rumput yang hijau," ujar binatang, senang.

Akhirnya pengorbanan awan tak sia-sia. Semua makhluk di bumi merasakan manfaat yang besar
atas pengorbanan awan.

Lalu, setelah turun hujan, muncullah pelangi. Itu adalah kado terindah atas pengorbanan awan.
Hingga kini, masih banyak awan-awan yang mengorbankan dirinya untuk kehidupan manusia.
Jadi, berterimakasihlah kepada awan yang telah mengorbankan dirinya untuk kehidupan
makhluk di bumi.

Pesan moral dari Cerita Dongeng Anak Bergambar : Pengorbanan Awan Jerman adalah
untuk berbuat baik, terkadang ada yang perlu dikorbankan. Tetapi, jika bermanfaat untuk
banyak orang, kenapa tidak? Yuk, semangat berbuat kebaikan!
Gadis Kecil Yang Suka Membantah

Ada seorang gadis kecil yang selalu membantah perkataan ibunya. Ibunya sering marah
dibuatnya. Suatu hari, gadis kecil itu mendengar kisah tentang seorang penyihir tua. Penyihir itu
hidup di dalam hutan. Banyak anak-anak yang takut pada penyihir itu.

"Aku tak takut pada penyihir itu. Aku akan menemuinya," seru sang Gadis Kecil.

Peri itu adalah orang yang jahat. Kau akan disihir jika bertemu dengannya nanti," ujar ibunya.

"Aku tetap ingin menemuinya, Ibu," gadis kecil itu terus memaksa.

"Kalau kau menemuinya, berarti kau bukan anak ibu lagi," ucap sang Ibu. Ia takut jika gadis itu
menemui penyihir, maka gadis itu akan disihir.

Tetapi, gadis kecil tersebut tak menghiraukan perkataan ibunya. Diam-diam ia pergi ke rumah
penyihir. Ia pergi ke dalam hutan sendirian. Hingga sampailah ia di tengah hutan. Di sana ada
satu rumah tua yang terlihat menakutkan.
"Pasti itulah rumah penyihir itu," gumam si Gadis Kecil.

Kemudian ia berjalan ke rumah tua itu. Ia mengintip dari balik jendela. Di dalam rumah itu
terdapat hal-hal yang menyeramkan. Gadis kecil itu melihat sesosok makhluk hitam yang sedang
duduk di tangga rumah penyihir. Ia juga melihat makhluk merah besar seperti monster. Olala...
gadis itu juga melihat manusia berkepala api.

"Seram sekali rumah penyihir ini," ucapnya.

Saat gadis kecil itu hendak pergi, Penyihir memergokinya. Si penyihir lalu mengajak gadis kecil
masuk kedalam rumahnya.

"Apakah kau seorang penyihir?" tanya gadis kecil itu.

"Ya, akulah penyihir yang kau cari. Aku sudah menunggumu sangat lama," balas Penyihir.

"Maaf, apakah aku boleh tahu, makhluk apa yang aku lihat dari batik jendela? Aku melihat
makhluk hitam yang mengerikan," tanya Gadis Kecil.

"Itu adalah anjing dari neraka. Itu anjing kesayanganku," kata Penyihir.

Gadis kecil itu bergidik mendengar jawaban Penyihir. Ia lalu bertanya tentang makhluk merah
seperti monster.

"Itu adalah penjagal di rumahku," jawab Penyihir.

"Lalu siapakah manusia berkepala api yang aku lihat?" ujar Gadis Kecil.

"Hahaha... rupanya kau melihat wujudku yang asli," si Penyihir terkekeh.

"Lalu kau bilang sudah menungguku lama. Apa maksudmu?" si Gadis Kecil kembali bertanya.

"Ya, aku sudah menunggumu sejak lama. Kau akan menjadi penghangatku. Selama ini aku
merasa kedinginan," ujar Penyihir.
Penyihir itu langsung mengubah gadis kecil itu menjadi balok kayu. Ia lalu melemparkan balok
kayu itu ke dalam perapian.

"Sungguh, tubuhku jadi semakin hangat sekarang," ujar si Penyihir.

Gadis kecil itu tak pernah kembali lagi ke rumah. Itu karena ia tak pernah mengindahkan
perkataan dan nasihat ibunya.

Pesan moral dari Kumpulan Cerpen Anak Sd : Gadis Kecil Yang Suka Membantah
(Skotlandia) adalah Patuhilah perkataan orangtua. Setiap nasihat dari orangtua pastilah
untuk kebaikanmu.

Kumpulan Cerpen Anak SD : Kendi Berisi Uang Perak


(Afganistan)
Ada seorang petani yang hidupnya miskin. Setiap hari ia berdoa kepada Tuhan agar Tuhan
memberikan uang perak kepadanya.

Hingga suatu hari, petani itu pergi ke ladangnya. Celananya robek terkena pohon berduri. Lelaki
itu lalu mencabut tanaman berduri itu. Hal itu dilakukannya agar duri di pohon itu tak mengenai
orang lain yang lewat. Saat petani mencabut tanaman itu, ia melihat sebuah kendi berisi uang
perak yang tertanam di hawah tanaman tersebut. Alangkah senang hati petani itu.

"Tetapi, sepertinya ini bukan uang untukku. Ini milik orang lain." ujar si Petani. Ia pun
meninggalkan kendi berisi uang perak itu di tempat semula.

Sesampainya di rumah, si Petani menceritakan hal itu pada istrinya. Sang istri pun memarahinya.

"Harusnya kau membawa uang perak itu ke rumah! Itu rezeki kita," seru istrinya.

"Kalau memang rezeki kita, pasti uang itu akan kembali pada kita," jawab si Petani.
Istrinya menceritakan hal itu kepada tetangganya. Tetangganya mau mengambil uang perak itu,
asalkan uang itu dibagi dua dengannya. Istri petani pun menyetujuinya.

Tetangganya pergi ke ladang milik petani. Di sana ada sebuah kendi. Namun, kendi itu bukan
berisi uang perak, tetapi berisi ular yang sangat besar. Tetangganya berpikir bahwa istri petani
ingin mencelakainya.

"Rupanya istri petani itu membodohiku." ujar si Tetangga.

"Akan aku lemparkan kendi ular ini ke rumah petani itu," dengusnya.

Si Tetangga lalu membawa kendi berisi ular tersebut. Sesampainya di rumah Petani, ia
melemparkan kendi itu ke rumah tersebut. Kendi itu masuk ke cerobong perapian rumah petani.
Petani dan istrinya kaget mendengar sesuatu yang jatuh di perapian rumahnya. Mereka pun
memeriksanya.

"Apa yang terjadi dengan perapian kita?" tanya Istri Petani.

"Sepertinya ada yang melempar sesuatu ke rumah kita," jawab Petani.

Petani itu langsung memeriksa perapiannya. Alangkah kagetnya ia saat menemukan kendi yang
ia tinggalkan di ladangnya.
"Ini adalah kendi yang ada di ladangku. Tetapi kenapa kendi ini bisa berada di sini?" ujar Petani,
bingung. Ia melihat ke dalam kendi. Ada banyak uang perak di sana, bukan ular.

"Itu berarti kendi berisi uang perak itu adalah rezeki kita," jawab Istri Petani.

Petani itu setuju dengan istrinya. Dia dan istrinya sangat senang. Dengan uang perak itu, mereka
tidak akan hidup kesusahan lagi.

"Terima kasih,Tuhan. Engkau telah mengabulkan doaku selama ini," ucap Petani.

Pesan moral dari Kumpulan Cerpen Anak SD : Kendi Berisi Uang Perak adalah Tuhan
menyayangi orang-orang yang selalu berdoa kepada-Nya.

Kumpulan Cerita Anak Sekolah Dasar : Setan Dan Petani (Kongo)

Petani sangat geram. Ladang miliknya lagi-lagi rusak. Itu akibat ulah binatang yang ada di hutan.
Setiap malam, binatang-binatang itu bisa dengan leluasa mengambil buah yang ditanam petani.

"Aku harus membuat jebakan untuk menangkap binatang-binatang itu," ucap Petani.

Petani lalu menggali sebuah lubang yang dalam. Saat sedang bekerja, ada setan yang
mendatanginya. Setan lalu menawarkan diri untuk membantu Petani, tetapi dengan sebuah
syarat.

"Aku akan membantumu, tetapi kita bagi dua binatang yang masuk ke dalam perangkapmu." ujar
Setan.

"Baiklah, aku akan membagi dua denganmu," jawab Petani. Ia menyetujui usul Setan. Ia takut
dengan Setan.
"Tidak, akulah yang akan membuat peraturan. Binatang betina yang masuk perangkap ini akan
menjadi milikku, sedangkan binatang jantan yang masuk ke dalam perangkap ini akan menjadi
milikmu," ucap Setan.

Petani tak bisa menolak permintaan Setan. Setan akan sangat marah jika keinginannya tak
dipenuhi. Akhirnya mereka pun sepakat dengan syarat tersebut.

Keesokan harinya, sudah ada beberapa binatang yang masuk perangkap. Binatang yang masuk
perangkap rupanya binatang jantan semua. Hal itu membuat petani senang. Itu artinya akan ada
banyak persediaan daging di rumahnya. Sementara Setan tak mendapatkan apa-apa hari itu.

Hari berikutnya pun sama. Lagi-lagi hanya binatang jantan yang masuk perangkap. Hal itu
membuat Petani senang.

"Tentu raja hanya binatang jantan yang masuk perangkap. Binatang jantanlah yang mencari
makan, sementara binatang betina menunggunya di sarang mereka," gumam Petani.

Petani sangat senang dengan apa yang ia dapatkan. Tanaman miliknya kini tak ada yang rusak
lagi. Selain itu, ia mendapatkan persediaan makanan yang cukup banyak.

Hingga suatu hari, musim panen tiba. Petani mengajak istrinya pergi ke ladang. Istrinya tak tahu
bahwa di ladang terdapat lubang jebakan untuk binatang. Istri petani itu terperosok masuk ke
dalam jebakan. Setan sangat girang.
"Akhirnya aku mendapatkan hewan betina," ujar Setan.

"Itu bukan hewan, itu adalah manusia! Dia adalah istriku." seru Petani.

"Aku tak peduli! Dia adalah hewan betina," balas Setan.

Sungguh sedih hati Petani. Ia bingung bagaimana cara menyelamatkan istrinya dari Setan.

Dari dalam lubang, sang Istri berseru, "Bapak, biarkan Setan mendapatkan haknya."

"Kau dengar apa yang dia katakan?" ujar Setan.

Setan sangat senang. Ia langsung masuk ke dalam lubang itu untuk mengambil Istri Petani.
Tetapi, tiba-tiba Istri Petani berseru,

"Bapak, ada binatang jantan yang masuk ke dalam perangkap! Jadi dia adalah milikmu!"

Setan tak mau menjadi budak Petani. Akhirnya ia pun melepaskan istri petani itu. Kecerdikan
istri petani membuatnya selamat dari Setan.

Pesan moral dari kumpulan dongeng anak Sekolah Dasar : Setan Dan Petani (Kongo) adalah
Jangan pernah takut dengan masalah yang kamu hadapi. Hadapilah dengan tenang agar
mendapatkan solusi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai