DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
ABSTRACT
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Kimia
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Sintesis Hidrogel Antibakteri Berbasis Karboksimetil
Selulosa-Asam Suksinat-AgNO3
Nama : Dyah Permata Sari
NIM : G44100039
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya ilmiah yang berjudul “Sintesis Hidrogel Antibakteri Berbasis Karboksimetil
Selulosa-Asam Suksinat-AgNO3”. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan
penelitian yang dilakukan penulis di Laboratorium Kimia Fisik, Departemen
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB dan
Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat-Institut Pertanian Bogor (LPSB LPPM-IPB) dari Maret
sampai Juli 2014.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Betty Marita Soebrata, SSi, MSi
dan Ibu Dr Henny Purwaningsih, SSi, MSi selaku pembimbing yang telah
memberi saran, bimbingan, serta nasihat sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan. Di samping itu, penghargaan dari penulis disampaikan kepada Ibu
Nunuk selaku staf Laboratorium Mikrobiologi LPSB IPB dan segenap staf
Laboratorium Kimia Fisik, Departemen Kimia, FMIPA IPB yang telah membantu
selama penelitian ini berlangsung. Ungkapan terima kasih juga disampaikan
kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Tak lupa rasa terima kasih juga disampaikan kepada Candra Perangin-angin,
Alfian Hadi, Oki Defrimika, Nanda Yuditya, dan seluruh teman-teman Kimia 47
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan semangat,
nasihat, dan bantuannya selama penelitian ini berlangsung.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
METODE 2
Alat dan Bahan 2
Metode Penelitian 3
HASIL DAN PEMBAHASAN 6
Karboksimetil Selulosa 6
Karboksimetil Selulosa-Asam Suksinat-AgNO3 7
Pencirian CMC Hasil Sintesis 8
Kemampuan Pembengkakan (Swelling) 9
Identifikasi Gugus Fungsi 11
Morfologi CMC-AS-AgNO3 12
Aktivitas Antibakteri 14
SIMPULAN DAN SARAN 16
Simpulan 16
Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
LAMPIRAN 19
RIWAYAT HIDUP 24
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Gugus hidroksil yang banyak terdapat pada CMC dapat berikatan silang
melalui reaksi esterifikasi dengan senyawa yang memiliki gugus karboksil. Asam
karboksilat seperti asam sitrat, asam malat, dan asam suksinat dapat digunakan
sebagai agen pengikat silang pada preparasi hidrogel CMC (Hashem et al. 2013).
Ikatan silang yang dihasilkan ini menyebabkan paduan CMC-asam karboksilat
memiliki kemampuan menyerap air atau cairan biologis. Menurut Hashem (2013)
asam suksinat (AS) (Gambar 2) merupakan agen pengikat silang yang paling baik
dibandingkan dengan asam sitrat dan asam malat. Hidrogel dengan agen pengikat
silang asam suksinat menghasilkan derajat swelling mencapai 40 kali bobot
hidrogel kering.
2
Hidrogel memiliki sifat yang ideal sebagai penutup luka karena bersifat
moist wound healing, yang berarti dapat mempertahankan kelembapan lingkungan
di sekitar luka sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka (Perwitasari et al.
2012). Penutup luka yang baik harus memiliki zat antibakteri (antibiotika) untuk
mencegah tumbuhnya bakteri penyebab infeksi. Infeksi dapat memperberat
kerusakan jaringan sehingga luka menjadi sukar pulih. Impregnasi antibakteri ke
dalam penutup luka dapat memberikan hasil yang baik karena zat antibakteri yang
ada dapat dilepaskan secara perlahan-lahan ke tempat luka untuk membunuh
bakteri yang ada pada luka tersebut (Darwis et al. 2005).
Penelitian yang mengarah pada pengembangan hidrogel sebagai penutup
luka dan sekaligus bersifat antibakteri telah banyak dilakukan. Istiqomah et al.
(2012) telah meneliti pembuatan hidrogel kitosan-glutaraldehida untuk aplikasi
penutup luka secara in vivo. Perwitasari et al. (2012) telah mencirikan secara in
vitro dan in vivo komposit alginat-polivinil alkohol-ZnO berukuran nano sebagai
penutup luka antibakteri. Hashem et al. (2013) telah meneliti pembuatan hidrogel
dari CMC dan ZnO yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram
positif dan negatif.
Pada penelitian ini dibuat hidrogel menggunakan CMC dan asam suksinat
serta penambahan zat antibakteri berupa logam perak. Perak telah dikenal luas
sebagai senyawa yang dapat membunuh mikrob dengan efektif, seperti bakteri
gram positif maupun negatif, dan bakteri super resisten (Ashe 2011). CMC-AS-
AgNO3 diuji aktivitas antibakterinya terhadap Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus untuk mengetahui besarnya penghambatan yang
ditimbulkan terhadap kedua bakteri tersebut.
Penelitian ini bertujuan menyintesis hidrogel CMC-AS-AgNO3 dengan
penambahan asam suksinat sebagai agen pengikat silang, menentukan pengaruh
nisbah komposisinya, serta ciri-ciri dan potensinya sebagai zat antibakteri.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret hingga Juli 2014 di Laboratorium
Kimia Fisik, Departemen Kimia, FMIPA IPB dan Laboratorium Pusat Studi
Biofarmaka, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat-Institut
Pertanian Bogor (PSB LPPM-IPB).
METODE
inkubator, ruang laminar (Aneka Lab), autoklaf, penangas air, oven, ultrasonik,
desikator, neraca analitik, blender, ayakan 100 dan 400 mesh, kertas alumunium,
kempa hidraulik, mikropipet, dan alat-alat kaca. Bahan-bahan yang digunakan
adalah nata de coco, isopropanol p.a (Merck), NaOH 35% (b/v) (Merck), asam
monokloroasetat p.a (Merck), metanol 80%, metanol absolut p.a (Merck), asam
suksinat p.a (Merck), asam asetat teknis (Bratachem), AgNO3 p.a (Merck), NaOH
0.3 M (Merck), HCl 0.3 M (Merck), induk bakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus (IPB Culture Centre Lab Mikrobiologi), agar hara (NA),
kaldu hara (NB), agar soya tripton (TSA), kaldu soya tripton (TSB),
kloramfenikol 1000 ppm, tetrasiklin 1000 ppm, akuabides, dan akuades.
Metode Penelitian
Pembuatan CMC
Sebanyak 5.5 g serbuk selulosa bakteri direndam selama 15 menit dengan
100 mL isopropanol, kemudian ditambahkan 40 mL NaOH 35% (b/v) sedikit
demi sedikit selama 30 menit. Setelah 1 jam, 18 g asam monokloroasetat
ditambahkan sedikit demi sedikit selama 30 menit. Campuran diaduk selama 4
jam pada suhu 55 °C, lalu disaring dan ditambahkan metanol 80%, kemudian
dinetralkan dengan asam asetat pada suhu kamar. Campuran disaring kembali,
lalu CMC dicuci dengan metanol absolut dan dikeringkan pada suhu 55 °C hingga
kering. CMC yang diperoleh dihaluskan hingga berukuran 100 mesh (Awalludin
2004).
Pembuatan CMC-AS-AgNO3
Sebanyak 3 g CMC, 1.5 g asam suksinat, dan AgNO3 (0.2, 0.4, 0.6% (b/v))
dilarutkan dalam 20 mL akuabides dengan pengadukan terus-menerus hingga
menghasilkan campuran yang homogen. Proses ultrasonikasi kemudian dilakukan
hingga diperoleh pasta yang bebas dari gelembung. Pasta yang terbentuk
dituangkan pada permukaan pelat kaca sehingga berbentuk lembaran, kemudian
lembaran hidrogel dikeringkan di dalam oven pada suhu 55 °C hingga kering
(modifikasi Hashem et al. 2013).
4
( )
Kandungan Karboksimetil (%CM) =
DS = ( )
Keterangan:
V0 = Volume HCl yang digunakan saat titrasi blangko (mL)
Vn = Volume HCl yang digunakan saat titrasi sampel (mL)
M = Molaritas HCl yang digunakan (M)
m = Massa sampel (g)
162 g/mol = Massa molar dari satu unit anhidroglukopiranosa (AGU)
59 g/mol = Massa molar dari –CH2COOH
Karboksimetil Selulosa
Reaksi samping berupa NaCl dan asam glikolat dapat dipisahkan melalui
pencucian dengan metanol dan penetralan menggunakan asam asetat (Aprilia
2009). Asam monokloroasetat yang ditambahkan secara berlebih pada polimer
selulosa menghasilkan CMC sebesar 3-4 kali berat selulosa awal. Hal ini
menunjukkan bahwa gugus-gugus hidroksil yang terdapat pada selulosa telah
bereaksi dengan gugus-gugus karboksimetil menghasilkan rantai eter antara
selulosa dan karboksimetil. Hasil sintesis CMC diperoleh berupa serbuk padatan
halus berwarna putih kekuningan yang ditunjukkan oleh Gambar 5.
Hasil sintesis CMC ditentukan kadar airnya. Kadar air yang diperoleh dari
CMC hasil sintesis sebesar 8.99% (Lampiran 2). Menurut SNI 06-3736-1995,
CMC yang memenuhi standar mutu 1 adalah yang memiliki kadar air kurang dari
9
10.00%. Bahan organik tersebut dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama
karena lebih tahan terhadap kontaminan mikrob. Menurut SNI 06-3736-1995,
CMC merupakan senyawa yang memiliki rentang pH antara 6-8.5. Berdasarkan
hasil pengukuran, CMC hasil sintesis memiliki pH sebesar 4.57 (Lampiran 3),
hasil ini tidak berada pada rentang pH CMC berdasarkan literatur, hal ini mungkin
disebabkan proses penetralan yang tidak sempurna. Proses penetralan dilakukan
pada CMC hasil sintesis yang belum murni. Hasil sintesis masih berupa campuran
antara CMC, asam glikolat, dan NaCl (Aprilia 2009). Campuran ini dapat
dipisahkan dengan melakukan pencucian hasil sintesis menggunakan metanol dan
penetralan dengan asam asetat, namun pada penelitian ini proses pemurnian CMC
tersebut belum maksimal. Menurut Aprilia (2009) CMC stabil pada rentang pH 2-
10. Tabel 1 menunjukkan pencirian dari CMC hasil sintesis dibanding dengan
CMC mutu 1.
sifat tersebut hidrogel sangat ideal digunakan sebagai penutup luka, karena
hidrogel yang telah menyerap air maupun cairan biologis lain dapat
mempertahankan kelembaban sekitar luka sehingga mempermudah pembentukan
sel-sel dan jaringan baru sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka.
Kemampuan pembengkakan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya adalah banyaknya ikatan silang yang terbentuk dan banyaknya
komposit atau zat lain yang ditambahkan. Ikatan silang dalam polimer
menghasilkan struktur tiga dimensi, struktur inilah yang membuat hidrogel dapat
mempertahankan bentuknya walaupun banyak molekul air yang masuk. Namun,
peningkatan ikatan silang dapat menurunkan absorbsi air ke dalam rongga-rongga
polimer, hal ini disebabkan karena semakin banyak ikatan silang yang terbentuk
maka struktur polimer akan semakin rapat sehingga kemampuan difusi air ke
dalam jaringan polimer berkurang dan menyebabkan derajat swelling hidrogel
relatif turun. Komposisi CMC dan asam suksinat yang digunakan merupakan
komposisi yang relatif baik karena menghasilkan hidrogel dengan ikatan silang
yang cukup untuk mempertahankan struktur tiga dimensi hidrogel. Penambahan
komposit berupa logam perak dapat menaikkan kemampuan pembengkakan
hidrogel, hal ini disebabkan karena kemampuan dari logam perak yang dapat
menempel pada hidrogel sehingga dapat meningkatkan porositas dan ruang
kosong di antara jaringan hidrogel yang berakibat dapat menyerap lebih banyak
air (Hebeish et al. 2013). Derajat swelling CMC-AS dan CMC-AS-AgNO3
disajikan pada Gambar 8.
160,00
140,00 134,18
117,45
Derajat Swelling (%)
120,00
100,00 88,69
80,00 64,83
60,00
40,00
20,00
0,00
CMC- CMC- CMC- CMC-
AS AS- AS- AS-
AgNO3 AgNO3 AgNO3
0.2% 0.4% 0.6%
Jenis Contoh
yang digunakan tidak larut sempurna di dalam air sehingga ikatan silang yang
terbentuk belum maksimal.
yang diidentifikasi sebagai gugus C=O dan pada daerah bilangan gelombang
1415.75 cm-1 yang diidentifikasi sebagai –CH2. Hal tersebut menunjukkan bahwa
selulosa telah memiliki gugus karboksimetil. Spektrum IR yang dihasilkan pada
pengukuran CMC hasil sintesis menunjukkan adanya kemiripan gugus fungsi
yang ada pada CMC standar (Mohkami & Talaeipour 2011) (Lampiran 7).
Pengukuran spektrum IR CMC-AS memperlihatkan adanya gugus –OH
yang ditunjukkan oleh pita serapan pada panjang gelombang 3387 cm-1. Pada
panjang gelombang 2931.80 cm-1 adalah vibrasi C-H. Pita serapan pada panjang
gelombang 1701.22 cm-1 merupakan vibrasi dari gugus karbonil. Pergeseran
gugus karbonil pada CMC dan CMC-AS dari pita serapan pada panjang
gelombang 1593.20 cm-1 ke panjang gelombang 1701.22 cm-1 menunjukkan
adanya ikatan silang yang terbentuk antara CMC dengan asam suksinat (Hashem
et al. 2013). Gugus fungsi yang dimiliki oleh spektrum IR sampel CMC-AS
menyerupai gugus fungsi yang dimiliki spektrum IR CMC-AS menurut penelitian
yang dilakukan oleh Hashem et al. 2013. Hal ini mengindikasikan bahwa proses
ikatan silang antara CMC dan asam suksinat telah berhasil dilakukan.
Morfologi CMC-AS-AgNO3
Analisis lebih jauh mengenai morfologi film yang dihasilkan tidak dapat
dilakukan karena permukaan film dengan perbesaran 1000× sebagian besar
menunjukkan distribusi kristal, oleh karena itu pori-pori dari film yang dihasilkan
tidak dapat diamati. Hebeish et al. (2013) melaporkan morfologi dari CMC yang
ditambahkan komposit berupa nanopartikel perak menghasilkan penampang
nanopartikel perak yang berbentuk bola (Gambar 10c).
Difraktogram CMC-AS-AgNO3
Aktivitas Antibakteri
Gambar 13 Hasil uji aktivitas antibakteri a) pada bakteri uji E. coli, b) pada
bakteri uji S. aureus
Simpulan
CMC berhasil disintesis dari bahan dasar selulosa bakteri. CMC yang
dihasilkan merupakan CMC kualitas 2 yang memiliki derajat substitusi sebesar
0.2368 dan pH sebesar 4.57. Hidrogel yang berpotensi sebagai penutup luka dapat
dibuat dari campuran CMC, asam suksinat, dan AgNO3. Paduan CMC-AS-AgNO3
berpotensi sebagai penutup luka yang baik karena memiliki aktivitas antibakteri
dan bersifat dapat mempertahankan kelembaban sekitar luka. CMC-AS-AgNO3
dengan penambahan AgNO3 sebesar 0.6% menunjukkan kemampuan
pembengkakan terbaik sebesar 134.16% dan aktivitas antibakteri terbaik dengan
zona inhibisi sebesar 17.27 mm untuk bakteri E. coli dan 11.94 mm untuk bakteri
S. aureus.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Adji K. 2008. Evaluasi kontaminasi bakteri pathogen pada ikan segar diperairan
teluk semarang [tesis]. Semarang (ID): Program Pasca Sarjana, Universitas
Diponegoro.
Aprilia L. 2009. Preparasi produk nata de pina dan aplikasi pengikatannya
terhadap logam kobalt (II) [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Ashe B. 2011. A detail investigation to observe the effect of zinc oxide and silver
nanoparticles in biological system [tesis]. Orissa (IN): Fakultas Teknologi,
Institut Teknologi Nasional.
Awaluddin A. 2004. Karboksimetilasi selulosa bakteri [skripsi]. Bogor (ID):
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Darwis D, Erlinda T, Hardiningsih L, Chosdu R. 2005. Uji daya antimikroba dan
sifat fisiko-kimia penutup luka hidrogel steril radiasi yang mengandung
ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.). J. Ilmiah AI & R 1(1):38-47
Darwis D, Hardiningsih L, Nurlidar F. 2010. Modifikasi penutup luka hidrogel
hasil iradiasi sinar gamma dengan madu: karakteristik sifat fisika-kimia
hidrogel PVP madu. Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan
Lingkungan VI; 2010 Jun 15-16; Jakarta, Indonesia.
Defader NC, Ganguli S, Sattar MA, Haque ME, Akhtar F. 2009. Synthesis of
superabsorben acrylamide/kappa-carrageenan blend hydrogel by gamma
radiation. Malay Polym J 4(2): 27-45.
Fessenden RJ, Fessenden JS. 1986. Kimia Organik Jild 2. Pudjaatmaka AH,
penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari Organic Chemistry Part 2.
Garriga M, Hugas M, Aymerich T, Monfort JM. 1993. Bacteriocinogenic activity
of Lactobacilli from fermenter sausages. J App Bact 75:142-148.
Gulrez SKH, Al-Assaf S, Phillips GO. 2011. Hydrogels: methods of preparation,
characterisation, and aplications, progress in molecular and environmental
bioengineering - Dari Analysis and Modeling to Technology Applications,
Prof. Angelo Carpi (Ed.), ISBN: 978-953-307-268-5, InTech, Tersedia
pada: http://www.intechopen.com/books/progress-in-molecular-and-
environmental-bioengineeringfrom-analysis-and-modeling-to-technology-
applications/hydrogels-methods-of-preparation-characterisationand-
applications
Hadi A. 2014. Sintesis hidrogel antibakteri berbasis karboksimetil selulosa-ZnO
[skripsi], siap terbit. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Hashem M, Sharaf S, El-Hady MMA, Habeish A. 2013. Synthesis and
characterization of novel carboxymethylcellulose hydrogels and
carboxymethylcellulose-hydrogel-ZnO-nanocomposites. Carbohyd Polym
94(2013): 421-427.
Heibeish A, Hashem M, Abd El-Hady MM, Sharaf S. 2013. Development of cmc
hydrogels loaded with silver nan0-particles for medical applications.
Carbohyd Polym 92(2013): 407-4013.
Hong KM. 2013. Preparation and characterization of carboxymethyl cellulose
from sugarcane bagasse [tesis]. Kuala Lumpur (ML): Fakultas Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Tuanku Abdul Rahman.
18
LAMPIRAN
+ Asam Monokloroasetat
0.2 % CMC
0.6 % Hidrogel
Contoh Perhitungan
(( ) ( ))
Kadar air = × 100%
(( ) ( )
( ) ( )
= × 100%
( ) ( )
= 8.67%
Contoh Perhitungan
Rerata pH CMC =
=
= 4.57
Contoh Perhitungan
M=
=
= 10.1699 M
HCl 0.3 M
V1M1 = V2M2
100 mL × 0.3 M = V2 × 10.1699 M
V2 = 2.94 mL
Rerata DS =
=
= 0.2368
Contoh Perhitungan
RIWAYAT HIDUP