PENGUKURAN KECERAHAN PERAIRAN DI KOLAM PERPUSTAKAAN,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hasil
Gambar 1. Lokasi Pengukuran Kecerahan
Hasil Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil dari pengukuran kecerahan di Danau Perpustakaan bagian Timur
Stasiun H1 H2 Hasil (cm) I 20 24 22 II 62 45 63.5 III 50 30 40 IV 34 19 26.5 V 30 20 25 VI 40 20 30 Pembahasan Dari praktikum yang dilakukan, diketahui bahwa kondisi perairan pada danau Perpustakaan Universitas Sumatera Utara cukup keruh yang disebabkan oleh banyaknya penumpukan sedimen, dan cara sederhana dalam mengukur kecerahan pada perairan tersebut adalah dengan menggunakan secchi disk. Hal ini sesuai dengan Smartinvest (2015) yang menyatakan bahwa konsentrasi sedimen di sungai erat kaitannya dengan tingkat kekeruhan air. Semakin keruh air sungai, maka semakin banyak sedimen yang melayang yang ada di dalam air. Oleh karena itu tingkat kekeruhan air dapat menjadi salah satu indikator banyaknya sedimen. Tingkat kekeruhan air dapat diukur menggunakan alat sederhana yang disebut secchi disk. Pada saat pengukuran kecerahan alat yang digunakan adalah Secchi Disk. Cara pengukurannya dengan cara masukkan Secchi Disk menggunakan tali secara perlahan sampai tidak terliat lagi, kemudian dicatat hasilnya sebagai hasil tidak tampak dan untuk hasil yang tampak angkat Secchi Disk sampai terlihat yang berwarna putihnya lalu dicatat. Hal ini sesuai dengan Zaharuddin et al (2010) Sechi disc dimasukkan perlahan kedalam perairan sampai tidak terlihat lagi, lalu catat berapa meter panjang tali ketika sechi disc mulai tidak terlihat lagi. Setelah itu masukkan kembali sechi disc kedalam perairan sampai benar-benar tidak terlihat dan kemudian ditarik keatas dengan perlahan sampai sechi disc mulai terlihat, lalu catat berapa panjang tali tersebut. Setelah itu buat rata-rata dari panjang tali yang telah diukur tadi. Pengukuran kecerahan dilakukan setiap pengamatan lapangan. Dari hasil praktikum yang didapatkan, diketahui bahwa nilai kecerahan terendah adalah pada stasiun 1, yaitu dengan nilai 22 cm. Sebagaimana diketahui bahwa pada lokasi tersebut air mengandung materi tersuspensi/terlarut yang cukup banyak yang dapat menghalangi masuknya cahaya matahari sehingga jarak pandang dalam air menjadi terbatas. Hal ini sesuai dengan Asaf et al (2016) yang menyatakan bahwa Kecerahan perairan adalah suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman tertentu. Pada perairan alami kecerahan sangat penting karena erat kaitannya dengan aktifitas fotosintesa dan produksi primer dalam suatu perairan. Pada lokasi pengambilan sampel di stasiun 5 nilai kecerahan air cukup rendah, yaitu dengan nilai 25 cm, ini berarti perairan tersebut tergolong dalam kategori keruh. Kekeruhan air kolam perpustakaan disebabkan oleh benyaknya pertikel tersuspensi salah satunya lumpur dan pasir serta mikroorganisme lainnya. Semakin tinggi nilai padatan tersuspensi, nilai kekeruhan juga semakin tinggi. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi: tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik yang tersebar secara baik dan partikel-partikel kecil yang tersuspensi lainnya. Hal ini sesuai dengan Hamuna et al (2018) yang mengatakan bahwa rendahnya tingkat kecerahan disebabkan karena banyaknya suplai sedimen dan partikel yang terlarut, bahan organik dan anorganik melalui aliran run off dari daratan dan menyebabkan tingkat kekeruhan perairan yang tinggi. Diketahui bahwa nilai kecerahan tertinggi terdapat pada stasiun 3 yaitu dengan nilai 40 cm. Kecerahan yang tinggi menunjukkan daya tembus cahaya matahari yang jauh ke dalam perairan .Hal ini sesuai dengan Asaf et al (2016) yang menyatakan bahwa Kecerahan perairan adalah suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman tertentu. Pada perairan alami kecerahan sangat penting karena erat kaitannya dengan aktifitas fotosintesa dan produksi primer dalam suatu perairan. Kecerahan air berkisar antara 40-85 cm. tidak menunjukkan perbedaan yang besar. DAFTAR PUSTAKA