Anda di halaman 1dari 131

Hubungan Lingkungan Sosial Dengan Gaya Hidup Wanita

Dewasa Dalam Mewarnai Rambut

Disusun oleh

ESYA PUJI ANGGINI

5535128501

Skripsi Ini Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS


JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
LEMBAR PERNYATAAN

saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya dengan judul :

HUBUNGAN LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN GAYA HIDUP WANITA

DEWASA DALAM MEWARNAI RAMBUT

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi sebagian pernyataan menjadi Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik,

Universitas Negeri Jakarta. Skripsi ini bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari

skripsi yang telah dipublikasi dan pernah dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana

di lingkungan perguruan tinggi atau instansi manapun kecuali bagian yang di

cantumkan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Februari 2017

Esya Puji Anggini


No.Reg 5535128601

ii
ABSTRAK

ESYA PUJI ANGGINI; Hubungan Lingkungan Sosial Dengan Gaya Hidup


Wanita Dewasa Dalam Mewarnai Rambut. Skripsi. Jakarta: Program Studi Tata
Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta,2017.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris dan fakta-fakta yang
tepat, sahih, valid, serta dapat dipercaya dan diandalkan mengenai hubungan
lingkungan sosial dengan gaya hidup.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan


korelasional. Populasi penelitian ini adalah wanita dewasa yang melakukan
pewarnaan rambut yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling sebanyak 30 orang.

Persamaan regresi yang dihasilkan adalah Ŷ = 26,55+0,57X. Uji persyaratan


analisis yaitu uji normalitas dengan uji Liliefors menghasilkan Lhitung = 0,1371
sedangkan Ltabel = 0,161. Karena Lhitung < Ltabel maka galat taksiran Y atas X
berdistribusi normal. Uji linieritas regresi menghasilkan Fhitung = 1,12 < Ftabel =
2,42, sehingga disimpulkan bahwa persamaan regresi tersebut linier. Dari uji
keberartian regresi menghasilkan Fhitung = 12,41 >Ftabel = 4,20 artinya persamaan
tersebut signifikan. Koefisien korelasi Product Moment Pearson menghasilkan rxy
= 0,556, selanjutnya dilakukan uji keberartian koefisien korelasi dengan
menggunakan uji t dan dihasilkan thitung = 3,539 > ttabel = 2,048 terdapat hubungan
yang signifikan antara lingkungan sosial dengan gaya hidup wanita dewasa dalam
mewarnai rambut. Koefisien determinasi yang diperoleh sebebsar 30,91% yang
menunjukkan bahwa 30,91% variabel gaya hidup ditentukan oleh lingkungan
sosial.

Kata Kunci : Gaya Hidup, Lingkungan Sosial

iii
ABSTRACT

ESYA PUJI ANGGINI: The Correlation Between Social Environtment With


Lifestyle Adult Women In Hair Coloring. Jakarta : Cosmetology Courses,
Engineering Faculty, State University of Jakarta, 2017.

This study aimed to obtain the right data (authentic, true, valid) and trust worthy
(reliable). The research method used is survey method with the correlational
approach. The population in this research is adult women who color the hair
which is a State University of Jakarta student. The sampling technique used in this
study is purposive sampling. The result regression equation is Ŷ = 26,55+0,57X.
test requirements analysis of normality produce Lcount Lieliefors test =0,1371
while the Ltable = 0,161, because the Lcount < Ltable an error estimated of Y on
X is normally distributed. Testing linierity of regression produce Fcount = 1,12 <
Ftable = 2,42, so it is conclude that the linearequation regression. Hypothesis
testing from test significance regression produce Fcount =12,41 >Ftable = 4,20,
meaning that regression equation is significant. Correlation coefficient of pearson
product moment generating rxy=0,556, next test significance correlation
coefficient using t test and the result tcount = 3,539 > ttable= 2,048. It can be
concluded that the correlation coefficient is significant. The coefficient of
determination obtain for is 30,91%, which show that 30,91% of the variation of
lifestyle decision is social environtment.

Keywords : Lifestyle, Social Environtment

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT,


atas berkat rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul “Hubungan Lingkungan Sosial Dengan Gaya Hidup Wanita
Dewasa Dalam Mewarnai Rambut”.

Tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) bagi mahasiswa S-1 di Program Studi Pendidikan Tata Rias,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak, sehingga
pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat
penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang
telah memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, terutama kepada yang
Penulis hormati:

1. Drs. Riyadi, ST, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri


Jakarta.
2. Dr. Jenny Sista Siregar, M. Hum, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Tata Rias Universitas Negeri Jakarta.
3. Dra. Mari Okatini, M.KM, selaku Dosen Pembimbing I Penulis yang telah
memberikan kritik dan saran bimbingan maupun arahan yang sangat berguna
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dr. Dwi Atmanto, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II Penulis yang telah
memberikan kritik dan saran bimbingan maupun arahan tentang metodologi
penelitian yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Lilies Yulastri, M.Pd Selaku Penasehat Akademik Penulis Program
Studi Pendidikan Tata Rias angkatan 2012.

v
6. Seluruh dosen Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga, umumnya serta para
dosen Program Studi Tata Rias, khususnya yang telah mendidik penulis,
meluangkan waktunya untuk mengerjakan berbagai hal dari awal perkuliahan
sampai selesai perkuliahan.
7. Teristimewa kepada orang tua Penulis, Syamsir dan Erma Santi (Alm) yang
selalu mendoakan, memberikan motivasi dan pengorbanannya baik dari segi
moril, materi kepada penulis dan tak lupa pula kepada adik laki-laki Penulis
Alif Gema Aprillah serta adik perempuan Anisa Mutia Ananda yang selalu
memberikan semangat kepada Penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
8. Terimakasih pula buat sahabat seperjuangan selama menempuh kuliah
(Wayan Novi D, Restika Damayanti dan Rizkia Amini) serta sahabat dekat
Penulis Hannardi Fitrah yang selalu memberikan motivasi dan semangat
kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Terima kasih juga juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua dan
menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan yang ingin melakukan penelitian
selanjutnya serta berguna bagi dunia pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita.

Jakarta, Maret 2017

Penulis

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrument Variabel Y ...................................................... 41

Tabel 3.2 Bobot Nilai Pernyataan .................................................................... 42

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Variabel Gaya Hidup ..................................... 43

Tabel 3.4 Anava ............................................................................................... 48

Tabel 4.1 Deskripsi Data Gaya Hidup ............................................................. 52

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Gaya Hidup ..................................................... 53

Tabel 4.3 Rata-Rata Hitung Skor Indicator Gaya Hidup ................................. 54

Tabel 4.4 Deskripsi Data Lingkungan Sosial ................................................... 55

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Lingkungan Sosial .......................................... 56

Tabel 4.6 Rata-Rata Hitung Skor Indikator Lingkungan Sosial ...................... 57

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Galat Taksiran ................................................ 59

Tabel 4.9 Anava Untuk Uji Keberartian Regresi ............................................. 60

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Signifikan Koefisien Korelasi ............................. 60

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Rambut ........................................................................... 16

Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir ............................................................ 27

Gambar 3.1 Variabel Penenlitian ..................................................................... 40

Gambar 4.1 Grafik Histogram Gaya Hidup ..................................................... 53

Gambar 4.2 Grafik Histogram Lingkungan Sosial .......................................... 56

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Lingkungan Sosial Dengan Gaya Hidup Persamaan
Regresi Ŷ = 26,55+0,57x.............................................................. 58

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji Coba Intsrumen Variabel X .................................................... 71

Lampiran 2 Uji Coba Instrument Variabel Y ................................................... 72

Lampiran 3 Langkah Perhitungan Uji Validitas Variabel X ........................... 73

Lampiran 4 Langkah Perhitungan Uji Validitas Variabel Y ............................ 74

Lampiran 5 Reliabilitas Instrument Lingkungan Sosial (X) ............................ 75

Lampiran 6 Reliabilitas Instrument Gaya Hidup (Y) ....................................... 76

Lampiran 7 Instrument Penenlitian .................................................................. 77

Lampiran 8 Perhitungan Varians Dan Uji Reliabilitas Variabel X ................. 82

Lampiran 9 Perhitungan Varians Dan Uji Reliabilitas Variabel Y .................. 83

Lampiran 10 Data Mentah Variabel Lingkungan Sosial (X) ........................... 84

Lampiran 11 Data Mentah Variabel Gaya Hidup (Y) ...................................... 85

Lampiran 12 Data Mentah Nilai X Dan Y ....................................................... 86

Lampiran 13 Rekapitulasi Skor Total Instrument Hasil Penenlitian ............... 87

Lampiran 14 Proses Perhitungan Grafik Histogram Variabel X ..................... 88

Lampiran 15 Proses Perhitungan Grafik Histogram Variabel Y ..................... 89

Lampiran 16 Proses Perhitungan Skor Indikator Gaya Hidup ......................... 90

Lampiran 17 Proses Perhitungan Skor Indikator Lingkungan Sosial .............. 91

Lampiran 18 Perhitungan Rata-Rata, Varian Dan Simpangan Baku ............... 92

Lampiran 19 Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana .................... 93

Lampiran 20 Tabel Perhitungan Persamaan Regresi ....................................... 94

Lampiran 21 Perhitungan Rata-Rata, Varian, Simpangan Baku Regresi ........ 95

Lampiran 22 Perhitungan Uji Normalitas ........................................................ 96

Lampiran 23 Tabel Perhitungan Normalitas .................................................... 97

Lampiran 24 Perhitungan JK ........................................................................... 98

Lampiran 25 Perhitungan Uji Keberartian Regresi .......................................... 99

xii
Lampiran 26 Perhitungan Uji Keliniearan Regresi .......................................... 100

Lampiran 27 Perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment ...................... 101

Lampiran 28 Perhitungan Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji T)............ 102

Lampiran 29 Perhitungan Koefisien Determinasi ............................................ 103

Lampiran 30 Daftar Nama Responden Uji Final ............................................. 104

Lampiran 31 Tabel Z Nilai Minus ................................................................... 105

Lampiran 32 Tabel Z Nilai Positif ................................................................... 106

Lampiran 33 Tabel Nilai Kritis Uji Liliefors ................................................... 107

Lampiran 34 Tabel Distribusi F ....................................................................... 108

Lampiran 35 Tabel Distribusi T ....................................................................... 109

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pada zaman Mesir kuno yang diperintah oleh Dinasti Firaun,

ditemukan tulisan sejarah berupa gambar yang berhubungan dengan

kecantikan dan cara-cara perawatan tubuh. Pada situs sejarah tersebut juga

ditemukan „obat-obat‟ dan bahan kosmetik (Tranggono, 2007:4). Bahan

kosmetik tersebut digunakan oleh Cleopatra yang merupakan ratu Mesir

kuno yang namanya melegenda sebagai primadona kecantikan dan

menjadi simbol dewi kecantikan pada masa itu. Temuan-temuan tersebut

menjadi bukti bahwa kecantikan telah menjadi bagian dari kebutuhan

hidup wanita sepanjang masa.

Bagi seorang wanita, kecantikan adalah sesuatu yang sangat dijaga dan

diupayakan sebisa mungkin dengan berbagai cara yang dilakukan di rumah

atau salon. Kecantikan merupakan hal yang relatif dan abstrak sehingga

setiap orang bisa mendefinisikan kecantikan menurut dirinya. Ketika

seseorang mengatakan bahwa wanita yang dilihatnya cantik, maka belum

tentu orang lain mengatakan hal yang sama. Kecantikan seseorang

ditentukan oleh banyak faktor selain kehalusan kulit yaitu, sikap, perilaku

dan tutur bahasa. Oleh karena itu kecantikan seseorang merupakan

perpaduan antara fisik dan perilaku.

1
2

Secara fisik kecantikan dapat diupayakan dengan menggunakan

bahan kosmetik. Kosmetik dapat memberi pengaruh positif namun juga

pengaruh negatif bagi seseorang, dikatakan demikian apabila kosmetik

tidak mengandung bahan berbahaya yang secara farmakologis aktif

mempengaruhi kulit, maka penggunaan kosmetik memberi manfaat dan

menguntungkan bila digunakan (Tranggono, 2007:7).

Wanita cenderung tampil cantik dengan mengubah tatanan

rambutnya, karena bagi wanita rambut merupakan mahkota yang tidak

ternilai harganya. Rambut sekarang tidak lagi identik dengan warna hitam.

Sudah banyak tren warna rambut yang telah dikeluarkan.

Tren gaya rambut 2015 yang pernah berlaku salah satunya yang

diluncurkan oleh hairdresser asal Pekalongan, Rudy Hadisuwarno. Penata

rambut dan salah satu pendiri RH Education itu meluncurkan kreasi tata

dan warna rambut tren 2015 dengan empat macam gaya rambut berwarna,

yaitu Indie, Bliss, Muse, dan Passion untuk tren tata dan warna rambut

yang terangkum dalam Liberte The Book Of Style 2015 (Hadisuwarno,

2015:5). Tata rambut yang diluncurkan oleh Rudy Hadisuwarno

menggunakan warna rambut kecoklatan, perpaduan pink dan lavender,

golden beige, dan platinum matt (Hadisuwarno, 2015:4)

Pewarnaan rambut tidak mengubah bentuk asli rambut, melainkan

hanya merubah warna dari rambut asli. Berdasarkan hasil penelitian Usage

and Attitude Urban Indonesia oleh Research International tahun 2008,

sebanyak 16% wanita dan 14% pria, yakni sekitar 600 perempuan dan 200

laki-laki di Indonesia menggunakan pewarna rambut (Amelia:2015:1).


3

Perubahan warna ini dilakukan untuk menutupi warna asli rambut,

mendapatkan suasana rambut baru serta penampilan yang menarik. Wanita

mengubah penampilan, baik dari segi pakaian maupun rambut, hal ini

dilakukan agar dapat berbaur dengan lingkungan sosialnya.

Lingkungan sosial tercipta dari pengelompokan sosial, namun

seiring dengan perubahan zaman terjadi perubahan lingkungan sosial,

yakni adanya ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial dalam kehidupan

sosial sehingga menghasilkan pola kehidupan baru (Maryati dan

Suryawati,2006:20). Setiap manusia mengalami perubahan, perubahan itu

terjadi karena hakikat manusia yang tidak puas dengan apa yang telah

dicapai (Ruhimat dkk,2006:94) sehingga selalu mengadakan perubahan

dan mencari sesuatu yang baru.

Perubahan sosial bersifat umum meliputi berbagai aspek dalam

kehidupan manusia, sampai pada perubahan gaya hidup seseorang. Gaya

hidup adalah sebuah ruang plural dengan kata lain ada pelbagai gaya hidup

yang membangun ruang dan eksistensinya masing-masing

(Hujatnikajennong,2006:72). Gaya hidup memiliki 3 sifat umum yakni,

gaya hidup dilakukan secara berulang-ulang, gaya hidup memiliki

pengikut, gaya hidup mempunyai daur hidup (ada masa kelahiran, tumbuh,

puncak, surut dan mati) (Hujatnikajennong,2006:81). Ada beberapa

macam gaya hidup diantaranya gaya hidup mandiri, gaya hidup sehat,

gaya hidup hemat, gaya hidup bebas, gaya hidup modern dan gaya hidup

hedonis (Kresdianto,2014:16). Gaya hidup dalam penenlitian ini termasuk


4

dalam pembahasan gaya hidup hedonis yang merupakan pola hidup yang

selalu mencari kesenangan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian.

Salah satu yang memegang peran dalam pembentukan diferensiasi

gaya hidup pada tahun 2000 yang dikenal dengan segmen gaya hidup

MTV (Hujatnikajennong,2006:112) yang merupakan salah satu saluran

televisi, MTV merupakan satsiun televisi di Amerika Serikat. Berbagai hal

baru ditawarkan, seperti gaya hidup para VJ (Video Jockey) atau selebritis

yang sedang “naik daun” yang kemudian dijadikan panutan gaya hidup

pada saat itu (Nurlailah,2011:65) seperti salah satu gaya hidup VJ MTV

Nirina Zubir, meliputi gaya berpakaian, cara bicara, hingga potongan

rambut yang mengisnpirasi banyak untuk menirunya.

Gaya hidup selalu mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan

era globalisasi banyak memberi pengaruh dalam pola kehidupan manusia,

manusia sekarang cenderung terpengaruh oleh budaya barat, sehingga

banyak yang berpola hidup mengikuti budaya barat, sebagai contoh gaya

hidup yang selalu mengganti-ganti warna rambut yang dipengaruhi oleh

budaya barat. Pengaruh budaya barat ini diikuti oleh kaum muda maupun

dewasa.

Istilah dewasa sudah umum digunakan dalam kehidupan sehari-

hari. Secara teori dewasa dibedakan menjadi tiga tahap, yakni dewasa

awal, dewasa madya dan dewasa akhir. Masa dewasa awal dimulai pada

umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun. Seseorang dikatakan

dewasa bila sudah berusia 18 hingga 40 tahun. Seseorang yang telah


5

dewasa dan memiliki pekerjaan tentu bisa memenuhi kebutuhannya, baik

kebutuhan jasmani maupun rohani.

Kebutuhan jasmani seseorang tentu berbeda-beda, mendapatkan

penampilan yang menarik merupakan salah satu kebutuhan jasmani.

Kebutuhan ini dapat terpenuhi dengan cara tertentu. Bila individu ingin

mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar maka dapat diperoleh dengan

berolahraga secara rutin, bila individu ingin mendapatkan penampilan

rambut yang berbeda maka dapat diperoleh dengan melakukan pewarnaan

rambut.

Sebuah penelitian mengenai pewarna rambut di Inggris

mengatakan, Almost a third of people colouring at the salon in the last 12

months (higher amongst those aged 16-34 (Khanom,2015) Sepertiga dari

orang yang mewarnai rambut di salon di antaranya yang berusia 16-34

tahun. Hal ini membuktikan bahwa seseorang yang telah dikatakan dewasa

yakni dalam rentang usia 18-40 tahun, juga melakukan pewarnaan rambut,

khususnya bagi kaum wanita.

Dari paparan terdapat sebuah hubungan lingkungan sosial dengan

gaya hidup wanita dewasa melakukan pewarnaan rambut. Inilah yang

menjadi alasan penulis melakukan penilitian mengenai “ Hubungan

Lingkungan Sosial Dengan Gaya Hidup Wanita Dewasa Dalam Mewarnai

Rambut” sebagai judul skripsi.


6

1.2.Identifikasi Masalah

1. Adanya ketidaksesuaian lingkungan sosial dalam kehidupan sosial

sehingga menghasilkan gaya hidup yang baru.

2. Timbulnya rasa ketidakpuasan terhadap penampilan diri sehingga

melakukan pewarnaan rambut.

1.3.Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada hubungan lingkungan sosial dengan gaya

hidup wanita dewasa dalam mewarnai rambut. Lingkungan sosial yang

menjadi fokus penelitian adalah lingkungan keluarga dan teman bergaul.

Gaya hidup wanita dewasa dalam mewarnai rambut yang dimaksud adalah

yang berusia 18-30 tahun yang mewarnai rambut selain pewarna rambut

hitam yang dilakukan lebih dari satu kali.

1.4.Perumusan Masalah

Adakah hubungan lingkungan sosial dengan gaya hidup wanita dewasa

dalam mewarnai rambut ?

1.5.Kegunaan Penilitian

1. Manfaat teoritis

Dapat memberi masukan berupa konsep lingkungan sosial dan gaya

hidup.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti, meningkatkan pengetahuan tentang pewarnaan

rambut.
7

b. Memberikan informasi dan masukan bagi masyarakat khususnya

wanita dewasa yang mewarnai rambut.

c. Tambahan referensi atau kepustakaan di Universitas Negeri

Jakarta, khususnya Ilmu Kesejahteraan Keluarga program studi

Tata Rias dalam pengembangan materi kuliah pewarnaan.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Deskripsi Teori

2.1.1. Hakikat Gaya Hidup Wanita Dewasa Dalam Mewarnai


Rambut

2.1.1.1.Gaya Hidup

Gaya hidup menurut Assael (diacu dalam Yuniarti,2015:26)

adalah A mode of living that is identified by how people spend their time

(activities), what they consider important in their environment (interest),

and what they think of themselves and the world around them (opinions).

Pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat,

dan opininya, gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang”

dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup seseorang dapat

dilihat dari aktivitas dan minatnya. Gaya hidup selalu berkaitan dengan

upaya membuat diri eksis dalam cara tertentu dan berbeda dari yang lain,

karena sudah hasrat manusia untuk terus mencari identitas yang

membedakannya dengan yang lain (Hujatnikajennong,2006:108). Bila

seseorang berminat pada suatu hal kemudian hal ini akan menjadi gaya

hidupnya, seperti seseorang yang suka mengkonsumsi sayur dan

berolahraga maka gaya hidup adalah gaya hidup sehat. Menurut Minor

dan Mowen (diacu dalam Hakim, 2010:30) gaya hidup menunjukkan

bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan

bagaimana mengalokasikan waktu. Selain itu, gaya hidup menurut

8
9

Suratno dan Rismiati (diacu dalam Hakim, 2010:30) adalah pola

hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan

dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan..

Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi

dan berinteraksi di dunia. Menurut Hindelang, Gottfredson dan Garafalo

(diacu dalam Yuniarti, 2015:27) gaya hidup sangat berpengaruh pada

frekuensi orang berinteraksi dengan jenis gaya hidup tertentu. Teori

serupa dikemukakan oleh Sampson dan Wooldrege (diacu dalam

Yuniarti, 2015:28) menyatakan bahwa seserang dapat menjadi korban

terhadap sebuah gaya hidup apabila mereka terus menerus berinteraksi

dengan kelompok tersebut. Dengan kata lain jika seseorang berinteraksi

dengan lingkungan atapun individu yang memiliki gaya hidup tertentu

akan meberikan pengaruh pada gaya hidupnya pula, gaya hidup seseorang

tersebut akan mengikuti gaya hidup individu yang berinteraksi

dengannya.

Dari beberapa paparan teori dapat ditarik kesimpulan gaya hidup

adalah pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang

pada hal yang diminatinya dan diekspresikan melalui sebuah aktivitas.

Gaya hidup sebagai identitas diri seseorang yang membedakan dirinya

dengan yang lain. Interaksi seseorang dengan lingkungan atau individu

akan memberikan pengaruh pada gaya hidupnya, seseorang tersebut akan

mengikuti gaya hidup lingkungan atau individu yang berinteraksi

dengannya hal ini dipertegas kembali oleh pendapat Amstrong (diacu

dalam Sihotang, 2015:15) yang menyatakan bahwa faktor faktor yang


10

mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu faktor yang

berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari

luar (eksternal). Faktor yang berasal dari luar antara lain seperti

lingkungan sosial dimana individu tersebut berada.

Menurut Hawkins (diacu dalam Yuniarti, 2015:29) gaya hidup

seseorang mempengaruhi kebutuhan, keinginan serta perilaku termasuk

perilaku membeli. Gaya hidup sering dijadikan pedoman dalam membeli

sesuatu. Hal ini membuktikan dalam membeli sesuatu individu selalu

mengacu pada kebutuhan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang dapat

dilihat dari penampilan dirinya, seperti gaya berpakaian, dan mengikuti

sebuah tren, hal ini sesuai dengan pendapat Brandon dan Forney (diacu

dalam Yuniarti, 2015:29) yang menyatakan gaya hidup seseorang dapat

direfleksikan melalui perilaku konsumen dengan mengikuti sebuah trend

dan gaya berpakaian tertentu dari individu tersebut.

Dengan berkembangnya zaman maka terjadi perubahan sosial.

Berkembangnya zaman ini meningkatkan kebutuhan manusia. Salah satu

perubahan sosial yang marak terjadi adalah membeli suatu produk atau

jasa tidak berdasarkan kebutuhan melainkan kepentingan gengsi agar

tidak ketinggalan zaman, perilaku demikian disebut perilaku konsumtif,

Perilaku konsumtif didefinisikan sebagai perilaku membeli barang atau

jasa yang berlebihan, walaupun tidak dibutuhkan (diacu dalam Kemala,

2008:24) kemudian perilaku konsumtif ini lama-kelamaan menjadi

kebiasaan yang menjadi sebuah gaya hidup.


11

Sifat konsumtif dan gaya hidup saling berkaitan erat. Demi

memenuhi gaya hidup yang dianut seseorang akan bersifat konsumtif

(membeli produk atau jasa bukan berdasarkan kebutuhan). Faktor

lingkungan memberikan peranan besar dalam pembentukan perilaku

konsumtif (diacu dalam Yuniarti, 2015:33).

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup

seseorang mempengaruhi kebutuhan, keinginan serta perilaku termasuk

perilaku membeli. Gaya hidup yang menjadi pedoman dalam membeli

melahirkan perilaku konsumtif, yakni perilaku konsumen yang membeli

produk atau jasa tidak berdasarkan kebutuhan melainkan kepentingan

gengsi agar tidak ketinggalan zaman yang kemudian perilaku konsumtif

ini menjadi kebiasan dan menjadi gaya hidup seseorang. Faktor yang

sangat berperan dalam perilaku konsumtif adalah lingkungan, dengan

kata lain gaya hidup seseorang dipengaruhi oleh faktor lingkungannya.

2.1.1.2.Wanita Dewasa

Secara etimologis, istilah dewasa berkaitan erat dengan istilah

“adult‟ yang berasal dari bahasa latin yang berarti tumbuh menjadi

kedewasaan (Marliani,2015:183). Masa dewasa terbagi menjadi tiga

tahap yakni, dewasa awal atau dewasa dini, dewasa madya dan dewasa

lanjut. Masa dewasa awal dimulai pada usia 18 sampai sekitar umur 40

tahun dan biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan

berkembangnya organ kelamin sehingga mampu berproduksi

(Marliani,2015:181). Hurlock (diacu dalam Marliani,2015:189)


12

menyebutnya sebagai masa penyesuaian diri terhadap pola kehidupan dan

sosial yang baru.

Pada masa ini (dewasa awal) mereka membandingkan pola

kehidupan lama dengan yang baru (Marliani,2015:202), apakah pola

kehidupan yang lama memberikan kepuasan seperti dahulu ataukah tidak,

jika tidak mereka akan mengganti pola kehidupannya dengan yang baru.

Dewasa awal mendambakan hubungan yang akrab, ingin berbaur

dan mencari pasangan hidup. Dengan demikian pada masa ini terjadi

perubahan pada perilakunya, perubahan terbesar adalah pengurangan

keragaman minat. Minat pribadi pada dewasa dini meliputi perhatian

pada penampilan, pakaian dan tata rias (Marliani,2015:185). Kesempatan

ini digunakan mereka untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan yang

memberikan kepuasan yang sebesar-besarnya.

Dari uraian teori dapat disimpulkan bahwa, dalam rentang usia 18-

40 tahun seseorang dapat dikatakan telah beranjak dewasa. Dalam usia ini

mereka menyesuaikan diri dengan cara hidup yang baru, berusaha

berbaur dengan lingkungan. Pada masa ini mereka memiliki minat

terhadap penapilan diri, berpakaian dan tata rias. Pada tahap ini mulai

terjadi kematangan fisologis, yaitu siap melakukan reproduksi, yakni

mulai mencari pasangan hidupnya.

Usaha yang dilakukan oleh dewasa muda khususnya kaum wanita

untuk mencari pasangan adalah membuat penampilan menjadi semenarik

mungkin. Pendapat umum mengatakan bahwa dasar utama yang

menjadikan seseorang tertarik dengan orang lain yang belum saling


13

mengenal adalah hal-hal yang tampak (apprearance) (Ahmadi,

2009:209).

Bukti yang paling kuat bahwasannya hal-hal yang tampak saja

yang mempengaruhi ketertarikan, adalah hasil penelitian yang dilakukan

di Universitas Minnesota dengan 752 orang pria dan wanita (Ahmadi,

2009:209). Mereka diberi pernyataan untuk kemudia dijawab, dari

jawaban mereka menunjukkan hasil bahwa laki-laki lebih tertarik pada

hal-hal yang tampak (fisik) pasangannya.

Survey yang dilakukan Synovate juga menyatakan hasil yang

menyerupai dari penelitian diatas. Hasil survey Synovate dibagi menjadi

lima kelompok psikografis, yaitu Aspirational, Conformist, Conservative,

Nester dan Funkster. Kelompok Aspirational jumlahnya mencapai 24%

dari jumlah populasi, kelompok ini merupakan kelompok yang senang

bergaul, menghabiskan waktu diluar rumah dan selalu berusaha tampil

menarik. Sebagian besar uang saku mereka gunakan untuk memperindah

penampilan, seperti membeli kosmetik, pakaian,dan aksesoris. Penelitian

ini melibatkan lebih dari 1.000 responden dengan rentang usia 15-24

tahun (Suryani,2013:61).

Penelitian lain juga dilakukan diindonesia oleh Lowe Indonesia,

menyimpulkan 8 cluster konsumen, diantaranya tipe Gaul-Glam

(Networking Pleasure Seeker) kelompok ini jumlahnya mencapai 16%

dari populasi. Kelompok ini kebanyakan menggejala di kalangan wanita.

Kelompok ini sangat menikmati pergaulan dan membangung jejaring,

mereka mengedepankan uang daripada keberhasilan atau kebersamaan.


14

Mereka menyukai produk-produk fashion dan lebih memilih produk-

produk yang mendukung penampilannya. Mereka sangat perhatian pada

produk yang berkualitas, sedang tren, berani dalam corak dan warna

(Suryani,2013:65).

Dari uraian teori dapat disimpulkan usaha yang dilakukan wanita

dewasa untuk menarik perhatian lawan jenisnya adalah dengan

memperindah penampilannya hal ini dibuktikan dari tiga hasil survey

yang dilakukan oleh Universitas Minnesota, Synovate, dan Lowe

Indonesia. Hasil survey menyatakan bahwa kaum wanita selalu menjadi

konsumen pada bidang fashion yang sedang tren untuk memperindah

penampilannya.

Trend yang sedang digemari saat ini adalah rambut berwarna atau

mewarnai rambut. Seorang wanita dewasa untuk melakukan pewarnaan

rambut tentulah memiliki alasan masing – masing, alasan seseorang

melakukan pewarnaan rambut yakni : a). Sektor warna mode atau fashion

b). Sektor anti kelabu atau rambut kusam c). Sektor rambut putih atau

uban. Penggunaan pewarna rambut untuk tujuan memperindah warna asli

dan mengikuti mode (sektor warna mode) mencapai 66% dari pengguna

pewarna rambut secara keseluruhan. Pengguna pewarna rambut untuk

tujuan menutupi warna kelabu (sektor anti kelabu) rambut karena ketuaan

usia atau faktor-faktor lain yang menyebabkan rambut kehilangan pigmen

warna aslinya, mencapai 33% dari penggunaan pewarna rambut secara

keseluruhan. Penggunaan pewarna rambut oleh mereka yang memiliki

rambut putih (sektor rambut putih) dan ingin tampak berwarna pastel,
15

mencapai 1% saja dari penggunaan pewarna rambut secara keseluruhan

(Ralph G. Harry, 1975, diacu dalam Okatini dan Ayuningtyas, 2014: 88).

Menurut Clow&Back perempuan pada tahap tersebut adalah

perempuan aktif yang cenderung mengikuti mode dan memperhatikan

penampilannya (dalam Nevi dan Nurdjajadi, 2005: 176). Dalam jurnal

Phronesis (dalam Nevi dan Nurdjajadi, 2005) terdapat beberapa pendapat

mengenai prilaku wanita, kaum wanita cenderung lebih memperhatikan

segala sesuatu yang berkaitan dengan penampilan agar terlihat menarik

(Paludi, 1998). Menurut Saraswati (dalam Utami,2007:8) kelompok

konsumen terbesar di Indonesia adalah perempuan khususnya usia 18

sampai 30 tahun.

Pendapat beberapa ahli diatas dipertegas oleh sebuah penelitian

mengenai pewarna rambut di Inggris yang mengatakan sepertiga dari

orang yang mewarnai rambut di salon di antaranya yang berusia 16-34

tahun. Hal ini sesuai dengan pernyataan Clow&Back yang menyatakan

bahwa perempuan pada tahap dewasa awal (18-40 tahun) adalah

perempuan aktif yang cenderung mengikuti mode dan memperhatikan

penampilannya (dalam Nevi dan Nurdjajadi, 2005: 176). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa salah satu alternatif yang dilakukan

oleh wanita dewasa untuk memaksimalkan penampilan rambutnya yakni

dengan melakukan pewarnaan rambut.

Dari beberapa teori dapat disimpulkan bahwa wanita dewasa dalam

rentang usia 18-40 tahun yang dapat dikatakan telah beranjak dewasa

dimana mereka sedang menyesuaikan diri, berusaha berbaur dengan


16

lingkungan, wanita pada tahap ini adalah wanita aktif yang cenderung

mengikuti mode dan memperhatikan penampilannya.

2.1.1.3.Mewarnai Rambut

Rambut adalah sesuatu yang tumbuh dari akar rambut yang ada

dalam lapisan dermis dan melalui saluran folikel rambut keluar dari kulit.

Bagian rambut yang keluar dari kulit dinamakan batang rambut

(Tranggono dan Latifah,2007:68). Batang-batang rambut menrupakan

penempatan sel sel tanduk yang berada dalam panjang, tebal, dan

warnanya. Rambut tidak mempunyai saraf perasa sehingga tidak terasa

sakit bila dipangkas (Bariqina dan Ideawati, 2001:12)

Warna rambut ditentukan oleh pigmen melanin di dalam rambut

yang ada dalam lapisan korteks. Melanosit adalah sel-sel yang

menghasilkan pigmen (zat warna rambut) yang menyebabkan rambut asli

dapat memiliki bermacam- macam warna (Bariqina dan Ideawati,

2001:16). Rambut tumbuh hamper diseluruh bagian tubuh, bagian tubuh

yang tidak di tumbuhi oleh rambut adalah telapak tangan, telapak kaki,

dan organ intim. Susunan rambut terdiri dari 3 bagian, yang pertama

yakni kandung rambut yang menyerupai tabung terdiri dari akar rambut

dan umbi rambut, akar rambut adalah bagian yang tertanam sedangkan

umbi rambut adalah bagian yang melebar tempat berkumpuknya saraf dan

pembuluh darah. Bagian ke dua yaitu batang rambut merupakan bagian

yang berada diatas permukaan kulit, lalu bagian terakhir adalah otot

penegak rambut. Berikut gambar struktur rambut :


17

Sumber : Google

Gambar 2.1 Struktur Rambut

Ada berbagai macam warna rambut manusia. Namun untuk warna

alami rambut terbagi menjadi 6 klasifikasi besar yakni, hitam, coklat,

pirang, coklat kemerahan (auburn), merah, dan kelabu-putih. Untuk warna

rambut kelabu- putih hanya ditemukan pada orang yang telah lanjut usia,

penderita albino, dan dalam beberapa kasus yang merupakan kelainan

pada rambut. Zat melanin yang merupakan penentu warna rambut terbagi

menjadi 2 macam, yaitu melanin hitam dan melanin coklat, disebut dengan

Eumelanin yang artinya melanin sejati. Penggunaan pewarna rambut sudah

ada dan digunakan oleh budaya kuno di banyak bagian dunia. Awalnya

pewarna rambut ini dibuat dari ekstrak tanaman, senyawa logam atau

campuran dari keduanya yang digunakan di Eropa dan asia, sebelum


18

munculnya pewarna modern. Tanaman yang dapat digunakan sebagai

pewarna antara lain tanaman indigo yang menghasilakan warna biru alami,

chamomile yang berasal dari tumbuh-tumbuhan chamomile menghasilkan

warna kuning, pohon brazilwood yang menghasilkan warna merah.

Mewarnai rambut merupakan tindakan mengubah warna rambut.

Dari prosesnya pewarna rambut dibedakan menjadi 3 yaitu, penambahan

warna (hair tinting), pemudaan warna (hair lightening) dan penghilangan

warna (bleaching) yang termasuk dalam pewarnaan artistik

(Tritanti,2013:17). Penambahan warna digunakan untuk menutupi rambut

kelabu yang terjadi karena rambut telah kehilangan pigmen warna asli

rambut. Pemudaan warna digunakan untuk tindakan korektif, sedangkan

penghilangan warna merupakan proses dasar yakni menghilangkan warna

asli rambut kemudian memasukkan warna baru yang dikehendaki. Dalam

penelitian ini, peneliti membahas mengenai pewarnaan rambut One

Aplication atau pewarnaan rambut satu aplikasi, yang termasuk dalam

jenis pewarnaan artistik.

Pewarnaan rambut dapat diklasifikasikan berdasrakan daya lekat

zat warna pada rambut dibagi menjadi tiga golongan (Hayati, 2010:8),

yakni:

1. Pewarna rambut temporer

Pewarna rambut yang bersifat sebentar dan mudah dihilangkan dengan

menggunakan sampo. Bahan pewarna jenis ini mengandung senyawa

azo atau antrakuinon yang tidak mempu masuk ke dalam batang


19

rambut dan mudah terlepas. Molekul pada pewarna rambut sementara

berukuran besar sehingga tidak dapat masuk kedalam lapisan kulit

batang rambut. sehingga pewarna ini hanya bekerja melapisi batang

rambut, pewarna rambut ini tidak akan merusak rambut karena

molekulnya tidak dapat masuk kedalam batang rambut (Okatini dan

Ayuningtyas, 2012:101)

2. Pewarna rambut semipermanen

Pewarna rambut ini memiliki daya lekat yang tidak terlalu lama hanya

berkisar 4-8 minggu. Pewarna jenis ini akan luntur jika berulang kali

keramas. Bahan aktif pewarna rambut ini berasal dari bahan alami,

seperti tumbuhan henna. Molekul pewarna rambut semi permanen

berukuran lebih kecil dari molekul pewarna rambut sementara,

sehingga molekul ini dapat masuk kedalam lapisan kutikula

rambut.untuk membuka kutikula rambut dilakukan pemansan terlebih

dahulu (Okatini dan Ayuningtyas, 2012:99)

3. Pewarna permanen

Pewarna permanen dapat bertahan lebih lama. Pewarna masuk hingga

ke dalam batang rambut. Pewarna permanen disebut juga pewarna

oksidasi karena sebelum melakukan pewarnaan terlebih dahulu

melakukan proses oksidasi di dalam batang rambut, terdiri dari 2

bagian, yaitu bagian yang memutihkan melanin korteks (bleaching)

rambut dengan larutan hydrogen peroksida 2-5% dan bagian

intermediate color atau mengisi warna pada rambut yang telah putih.
20

pewarna rambut permanen melalui 2 proses yakni penghilangan warna

asli rambut, kemudian menambahkan warna baru. Proses penghilangan

warna rambut ini disebut bleaching. Melanin pada rambut tetap ada

namun sudah teroksidasi oleh hydrogen peroksid menjadi tidak

berwarna. Pada proses bleaching inilah yang dapat merusak rambut,

setelah melakukan bleaching rambut akan terasa kering, pecah-pecah

dan akan terlihat lebih ringan (Okatini dan Ayuningtyas, 2012:96).

Berdasarkan proses pewarna rambut dibagi dalam dua golongan

(Hayati, 2010:9) :

a. Pewarna rambut langsung

Sediaan pewarna ini telah mengandung pewarna, tanpa harus

dibangkitkan dengan pembangkit warna.

b. Pewarna rambut tidak langsung

Sediaan pewarna ini disajikan dalam dua kemasan, jika hendak

digunakan harus mencampurkan keduanya. Pewarna rambut tidak

langsung dapat dilakukan dengan pewarna senyawa logam ataupun

dengan pewarna oksidatif.

Dari paparan teori dapat disimpulkan bahwa berdasarkan

ketahanannya pewarna rambut dibagi menjadi tiga bagian yakni

bersifat sementara, semi permanen, dan permanen. Proses

pewarnaan secara permanen yang paling banyak digunakan, dan

mewakili 80% pewarna rambut dipasaran (Erni,2011:12).

Berdasarkan prosesnya pewarna rambut dibedakan menjadi dua

macam, pewarna rambut yang langsung dapat digunakan tanpa


21

harus mencampur dengan bahan lainnya dan pewarna rambut tidak

langsung yang membutuhkan pembangkit warna, dapat dilakukan

dengan pewarna senyawa logam ataupun pewarna oksidatif.

2.1.1.4.Bahan Berbahaya Pewarna Rambut

Pewarna rambut tidak langsung mengandung senyawa

logam, contohnya timbal asetat, nikel sulfat, perak nitrat, dan

tembaga sulfat. Logam sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh

apabila kandungannya tinggi. Keberadaan senyawa logam yang

berlebihan dalam pewarna rambut dapat menyebabkan senyawa

logam tersebut terakumulasi di kulit kepala. Menurut Darmono

(1995, diacu dalam Hayati 2010:2)

Jika kandungan logam dalam tubuh telah melibihi normal,


maka perlu dicurigai terjadinya keracunan pada manusia.
Awal dari keracunan timbal adalah terjadinya penurunan
jumlah sel darah merah (anemia) dan apabila kadar timbal
dalam darah melebihi 120ug/100g akan mengakibatkan
keusakan otak dan kematian.

Toksisitas logam pada manusia menyebabkan timbulnya

kerusakan jaringan, terutama untuk jaringan detoksifikasi dan

ekskresi (hati dan ginjal) (Hayati, 2010:11). Selain itu efek

samping dari kosmetika rambut berupa kerontokan rambut,

kerusakan rambut dan perubahan warna rambut juga menyebabkan

reaksi pada kulit disekitar (Wasitaatmadja, 1997:51). Dampak

negatif dari pemakaian kosmetika rambut ini terjadi karena adanya

absorpsi kosmetik, melalui celah folikel rambut dan celah antarsel

saluran kelenjar keringat (Wasitaatmadja, 1997:22).


22

Menurut Darmono (diacu dalam Hayati, 2010:12) Timbal

merupakan senyawa logam yang juga berbahaya jika masuk ke

dalam tubuh. Senyawa timbal dapat masuk ke dalam tubuh baik

melalui makanan atau penentrasi pada selaput kulit.

Pada tingkat keracunan akut (yang jarang terjadi),


keracunan timbal ditandai dengan muntah, kolik usus, suhu
tubuh yang rendah, dan penurunan tekanan darah.
Sedangkan pada keracunan timbal kronis akan lebih sering
terjadi (pada absorsi per hari lebih dari 1 mg dalam jangka
waktu yang lama akan terjadi akumulasi akibat eliminasi
yang lambat) secara perlahan akan timbul gangguan
komponen darah dan sumsum tulang, system saraf, otot
polos (terutama saluran cerna), ginjal, serta kulit dan
mukosa (Hayati, 2010:12).

Tembaga digolongkan kedalam logam berat esensial.

Gejala keracunan akut tembaga ditandai dengan diare, muntah,

kram perut, pendarahan pada jalur gastrointestinal (Hayati,

2010:13).

Berdasarkan penelitian Hayati (2010:44) mengenai analisis

kandungan logam timbal dan tembaga pada pewarna rambut

diperoleh hasil bahwa sampel rambut yang tidak menggunakan

pewarna rambut mengandung logam tembaga dan timbal dalam

kadar yang lebih kecil dibandingkan dengan sampel rambut yang

memakai pewarna rambut. Hal ini disebabkan oleh logam tembaga

dan timbaldari pewarna rambut diabsorpsi oleh tubuh. jika kadar

logam tembaga dan timbal melebihi batas normal akan berbahaya

bagi kesehatan tubuh.

Mewarnai rambut merupakan salah satu cara yang

dilakukan untuk memperbaiki penampilan seseorang. The


23

Cosmetic, Toiletry, and Fragrance Association menyatakan sekitar

2 dari 5 wanita di Amerika menggunakan pewarna rambut (Hayati,

2010:1). Dari hasil survey peneliti pada tiga salon kecantikan,

salon A menyatakan mereka mendapat pelanggan untuk pewarnaan

rambut lebih dari 100 orang perbulannya, salon B menyatakan

mendapat pelanggan kurang lebih 30 orang setiap bulannya dan

salon C menyatakan mendapat pelanggan untuk pewarnaan rambut

5-15 orang setiap bulannya.

2.1.2. Hakikat Lingkungan Sosial

Dalam tahapan hubungan manusia dengan lingkungan, ditunjukkan

bahwa seluruh aspek budaya, perilaku bahkan nasib manusia dipengaruhi

dan ditentukan bahkan tunduk pada lingkungan. Lingkungan menentukan

dan membentuk kepribadian hingga pola hidup manusia (Susilo,

2014:32). Namun lingkungan bukan faktor utama, melainkan ada faktor

lainnya yakni intensitas interaksi manusia dengan lingkungannya atau

interaksi sosial (Susilo, 2014:45). Tempat individu berinteraksi disebut

lingkungan sosial (Anwar dan Adang, 2013:198).

Ilmu lingkungan sosial dibahas dalam cabang ilmu psikologi,yakni

psikologi lingkungan. Psikologi lingkungan adalah ilmu tentang saling-

hubungan antara tingkah laku dengan lingkungan buatan maupun alamiah

definisi ini dikemukakan oleh Bell dan Fisher (diacu dalam

Sarwono,1922:33). Pendapat lain yang tidak berbeda jauh dikemukakan

oleh Holahan yakni psikologi lingkungan adalah psikologi yang menenliti


24

khusus saling-hubungan antara lingkungan fisik dengan tingkah laku dan

pengalaman manusia (Sarwono,1992:33).

Terdapat beberapa teori mengenai psikologi lingkungan, salah satu

teori yang mendukung penelitian ini adalah teori jaringan sosial. Dimana

teori ini menjelaskan mengenai interkasi manusia dengan jaringan

sosialnya. Jaringan sosial merupakan bentuk perilaku manusia yang

menghubungkan manusia dengan objek jaringan sosialnya, dimana objek

jaringan sosial dapat berupa teman, sahabat, keluarga, tetangga, teman

kantor, relasi bisnis, tempat yang biasa dikunjungi dan tempat rekreasi

yang sering dikunjungi. Interaksi antara seseorang dengan objek jaringan

sosial menyebabkan ia berperilaku seperti jaringan sosialnya (Whitten

dan Wolfe, diacau dalam Iskandar,2012:55).

Psikologi lingkungan membahas interaksi manusia dengan

lingkungan fisik dan sosial. Lingkungan sosial dibedakan menjadi dua

bentuk yakni lingkungan sosial primer dan lingkungan sosial sekunder.

Lingkungan sosial primer yaitu lingkungan yang memiliki hubungan

sangat erat antar anggotanya, sedangkan lingkungan sekunder memiliki

hubungan yang agak longgar antar anggotanya (Anwar dan Adang,

2013:198). Primary group atau lingkungan primer dikatakan demikian

karena lingkungan tersebut merupakan kelompok kecil yang memiliki

hubungan yang sangat erat, dimana anggota kelompok saling mengenal

secara akrab, kelompok primer seperti keluarga dan teman bergaul.

Didalam kelompok primer anggota saling menyatakan harapan,


25

kecemasan, berbagi pengalaman, gosip dengan senang dan saling

memenuhi kebutuhan (Syarbaini dkk,2012:89).

Keluarga berperan sangat penting dalam mempengaruhi perilaku

individu, hal ini dikarenakan anggota keluarga yang saling berinteraksi,

sehingga secara tidak langsung perilaku yang dihasilkan merupakan hasil

interaksi tersebut. Keluarga mempengaruhi pembelajaran, persepsi, dan

perilaku orang-orang yang ada didalamnya (Suryani,2013:177). Proses

sosialisasi dan interaksi berpengaruh terhadap pola hidup anggota

keluarga, dimana pola hidup anak-anak cenderung mengikuti pola hidup

orang tuanya. Orang tua menanamkan nilai-nilai, membiasakan perilaku,

dan menciptakan situasi sehingga terbentuk minat yang kemudian

berkembang menjadi pola hidup setiap anggota keluarga

(Suryani,2013:180).

Keluarga adalah suami istri yang menikah dan tinggal bersama

anak-anak (baik anak kandung ataupun anak adopsi), dari segi legalitas

keluarga dipandang sebagai berkumpulnya dua orang atau lebih yang

saling berinteraksi yang memiliki suatu ikatan perkawinan ataupun adopsi

(Suryani,2013:178). Para ahli mendefinikan keluarga, Burgess dkk (diacu

dalam Suryani, 2013:179) mendefinisikan keluarga berdasarkan pada

orientasi terhadap tradisi, yakni :

1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan

perkawinan, darah dan ikatan adopsi.

2. Para anggota sebuah keluarga hidup bersama ataupun terpisah.


26

3. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama

lain dalam peran sosial seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak

laki-laki dan perempuan, saudara dan saudari.

4. Keluarga menggunakan kultur yang sama.

Primary group atau kelompok primer selanjutnya adalah teman.

Teman atau pertemanan adalah hasil dari suatu hubungan formal dan

suatu tingkat permulaan di dalam perkembangan suatu persahabatan.

Persahabatan adalah suatu hubungan antar pribadi yang akrab atau intim

yang melibatkan setiap individu sebagai kesatuan. Definisi teman dan

persahabatan ini dinyatakan oleh Suzzane Kurth (diacu dalam

Ahmadi,2009:215) yang merupakan seorang ahli psikologi. Indikator

terbaik untuk melihat apakah dua orang saling berteman atau tidak adalah

melihat kedekatan jarak yang sangat tipis antara satu dengan lainnya

(Myers,2012:157).

Dari paparan teori dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial

adalah tempat individu melakukan interaksi, lingkungan sosial dibahas

dalam ilmu psikologi lingkungan. Psikologi lingkungan adalah ilmu

mengenai hubungan antara tingkah laku manusia dengan lingkungan,

dimana perilaku manusia ditentukan oleh lingkungannya teori ini disebut

teori stimulus-respon. Teori lainnya yang mendukung penelitian ini

adalah teori jaringan sosial. Jaringan sosial merupakan bentuk perilaku

manusia yang menghubungkan manusia dengan objek jaringan berupa

teman, sahabat, keluarga, relasi bisnis bahkan tempat yang sering


27

dikunjungi. Interaksi individu dengan jaringan sosialnya dapat

menyebabkan ia berperilaku seperti jaringan sosialnya.

Perilaku manusia ditentukan oleh lingkungan, teori dasar yang

mengawali bagaimana hubungan manusia dengan lingkungann

dikemukankan oleh Kurt Lewin, dimana dalam teori ini digambarkan

bahwa perilaku atau tingkah laku yang dilakukan oleh manusia

dipengaruhi oleh lingkungan (Iskandar, 2012:10). Teori ini disebut teori

stimulus-respon. Stimulus merupakan rangsangan dari luar atau hal-hal

yang dapat mempengaruhi manusia sedangkan respon merupakan perilaku

atau tingkah laku yang terjadi pada manusia setelah mendapatkan

stimulus.

Manusia merupakan mahluk sosial, mahluk yang hidup bergaul

dan berinteraksi, interaksi sosial berupa hubungan pengaruh yang tampak

dalam pergaulan hidup bersama.tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada

kehidupan masyarakat. Secara teoritis setidaknya ada dua syarat terjadinya

interaksi sosial, yakni adanya kontak sosial dan komunikasi (Syarbaini

dkk, 2012:59). Kontak sosial merupakan usaha pendekatan pertemuan

fisik dan rohaniah yang berlangsung berulang-ulang, misalnya dalam

konteks pergaulan seorang individu yang selalu bertemu teman-temannya

untuk menghabiskan waktu bersama pada saat tertentu dan tempat tertentu,

dapat disebut sebagai interaksi sosial. Kontak sosial bersifat primer apabila

individu bertemu secara langsung dalam suatu tempat tanpa di wakilkan,

bila melalui perantara media tertentu maka kontak sosial bersifat

sekunder.
28

Apabila dua individu bertemu namun tidak melakukan komunikasi,

interaksi sosial tetap terjadi sebab masing-masing sadar akan keberadaan

dan kehadiran pihak lain yang dapat menyebabkan perubahan dalam

perasaan ataupun syaraf mereka masing-masing (Haryanto dan

Nugrohadi, 2011:215) dengan kata lain apabila dua individu bertemu

walaupun tidak berbicara interaksi sosial diantara individu tetap terjadi

karena kesadaran dari masing-masing mereka akan keberadaan individu

lainnya.

Maryati dan Suryawati (diacu dalam Anwar dan Adang, 2013:194)

menyatakan dengan adanya interaksi sosial menyebabkan goyahnya cara-

cara hidup yang telah ada. Tindakan ini disebut tindakan sosial yang

merupakan unsur dari interaksi sosial. Tindakan sosial adalah hal-hal

yang dilakukan individu didalam interaksi sosial sedangkan interaksi

sosial adalah prosesnya. Manusia melakukan tindakan kerena mempunyai

orientasi. Orientasi di sini berarti tindakan tersebut selalu diarahkan

untuk mencapai suatu tujuan.

Orientasi yang menjadi latar belakang tindakan manusia dibagi

menjadi dua, yaitu Orientasi motivasional dan orientasi nilai (Syarbaini

dkk 2012:62). Orientasi motivasional adalah orientasi yang berkaitan

dengan keinginan individu untuk memperbesar kepuasan. Misal, seorang

individu yang merasa kurang percaya diri dengan tatanan rambutnya

sehingga mewarnai rambutnya untuk mendapatkan penampilan yang

lebih menarik. Sedangkan orientasi nilai adalah orientasi yang berkaitan

dengan standar normatif yang mempengaruhi dan mengendalikan


29

individu dalam mencapai tujuannya, dengan kata lain tindakan individu

yang dibatasi dengan norma dan nilai yang berlaku.

Dari paparan teori dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia

ditentukan oleh lingkungan, lingkungan membentuk pribadi hingga pola

hidup seseorang. Lingkungan sosial adalah tempat individu melakukan

interaksi (Anwar dan Adang,2013:198). Interaksi sosial adalah hubungan

timbal balik antar individu, antar kelompok atau antar individu dengan

kelompok. Dengan adanya interaksi sosial menyebabkan goyahnya pola

hidup yang telah ada kemudian pola hidup tersebut akan menyesuaikan

dengan lingkungan sosialnya. Melalui interaksi sosial terjadi tindakan

sosial, dimana tindakan ini didasari oleh sebuah orientasi, yakni orientasi

yang berkaitan dengan keinginan individu untuk mendapatkan kepuasan.

Lingkungan sosial Menurut Woodworth (diacu dalam Gerungan,

2004:59) pada dasarnya terdapat empat jenis hubungan antara individu

dengan lingkungannya, yakni individu dapat bertentangan dengan

lingkungan, individu menggunakan lingkungan, individu berpartisipasi

(ikut serta) dengan lingkungan dan individu dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan. Dalam usaha individu menyesuaikan diri dengan

lingkungannya terjadi perubahan sosial.

Setiap manusia tentu menginginkan perubahan dalam

kehidupannya, perubahan-perubahan ini dapat mengenai norma sosial,

organisasi, susunan lembaga , interaksi sosial hingga pola-pola perilaku.

Menurut Mac Iver (diacu dalam Anwar dan Adang, 2013:246) perubahan

sosial adalah ekspresi dari jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup dan
30

berpikir, pergaulan hidup, seni kesusatraan, agama rekreasi dan hiburan.

Perubahan ini terjadi karena cara-cara hidup tersebut telah diterima. Hal

yang sama juga dikemukakan oleh Selo Soemardjan (diacu dalam Anwar

dan Adang, 2013:246) yang menyatakan bahwa perubahan sosial adalah

segala perubahan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk

didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola-pola perilaku. Apabila dilihat

dengan seksama sebab terjadinya suatu perubahan mungkin karena

adanya sesuatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan.

Dari uraian teori dapat disimpulkan bahwa individu selalu

menyesuaikan diri dan ikut serta dalam lingkungannya, dalam usaha

menyesuaikan diri terjadi perubahan, perubahan ini mengenai pola

perilaku manusia dengan kata lain pola hidup atau gaya hidup, perubahan

ini terjadi karena telah diterima oleh individu, perubahan tersebut

dilakukan karena adanya sesuatu yang dianggap sudah tidak lagi

memuaskan, yang berarti perubahan pola hidup yang diterima individu

dari lingkungannya dilakukan karena ia tidak lagi merasakan kepuasan

dari pola hidup yang lama.

Dari uraian teori mengenai lingkungan dan interaksi sosial maka

dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial adalah tempat dimana

mahluk hidup melakukan interaksi adanya hubungan timbal balik antar

individu, antar kelompok dengan kelompok, atau antar individu dengan

kelompok contohnya seperti komunikasi antar teman sepergaulan,

komunikasi antara dua organisasi atau komunikasi seorang anak dengan

kedua orang tua.


31

2.2. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini juga pernah diangkat sebagai topic penelitian oleh

bebebrapa penenliti sebeblumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk

mempelajari penelitian-penelitian terdahulu atau sebelumnya yang dapat

dijadikan sebagai acuan bagi penenliti dalam melakukan penelitian ini.

1. Dana tom, tahun 2015 dengan judul “Hubungan Antara Gaya Hidup

Dengan Keputusan Pembelian Smartphone Samsung E5 Pada

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi

Di Universitas Negeri Jakarta”. Jurusan Ekonomi dan Administrasi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Identifikasi masalah

penelitian ini adalah :

1) Harga produk yang tinggi

2) Kualitas produk kurang baik

3) Pelayanan purna jual yang kurang baik

4) Gaya hidup yang berlebihan.

Perumusan masalah penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan

antara gaya hidup dengan keputusan pembelian smartphone Samsung

E5. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah asosiatif.

Metode penelitian yang dipakai adalah metode survey dengan

pendekatan korelasional. Populasi penelitian ini adalah semua

mahasiswa program studi Pendidikan Tata Niaga. Populasi terjangkau

adalah mahasiswa program studi Pendidikan Tata Niaga angkatan

2013 dan angkatan 2014 yang berjumlah 40 orang. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik acak


32

sederhana (simple random sampling). Teknik analisis data dilakukan

dengan uji regresi dan korelasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah

terdapat hubungan yang positif antara gaya hidup dengan keputusan

pembelian smartphone Samsung Galaxy E5 pada mahasiswa

Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Di Universitas Negeri

Jakarta.

2. Muthi khairunisa, 2016 dengan judul “Perilaku Konsumen Dalam

Melakukan Tanam Benang (Thread Lift) Untuk Perawatan Wajah

Ditinjau Dari Aspek Kebutuhan Dan Lingkungan Sosial”. Program

Studi Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.

Perumusan masalah penelitian ini adalah :

1) Bagaimanakah gambaran tentang perilaku konsumen dalam

melakukan tanam benang (thread lift) untuk perawatan menurut

aspek kebutuhan dan lingkungan soisal

2) Adakah hubungan aspek kebutuhan dengan perilaku konsumen

dalam melakukan tanam benang

3) Adakah hubungan aspek lingkungan dengan perilaku

konsumen dalam melakukan tanam benang.

Jenis penelitian ini adalah deskrptif kuantitatif, yakni penelitian

yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

terjadi sekarang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey

dengan alat pengumpulan data pokok berupa kuesioner. Populasi

penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung ke klinik Zahira

untuuk melakukan perawatan wajah tanam benang. Teknik


33

pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik boring sampel

(total sampling) dengan sampel sebanyak 30 orang konsumen wanita

berusia 20-50 tahun. Hasil penelitian terhadap aspek kebutuhan

adalah terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku konsumen

dalam melakukan tanam benang dengan aspek kebutuhan. Hasil

penelitian terhadap aspek lingkungan sosial adalah terdapat hubungan

yang signifikan antara perilaku konsumen dalam melakukan tanam

benang dengan aspek lingkungan sosial.

3. Muhaiminah , tahun 2015 dengan judul “Kosmetik Dan Gaya Hidup

(Studi Pada Lima Perempuan Pengguna Kosmetik Eyes Lips Face Di

Jakarta). Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui lebih dalam

mengenai konstruksi pemaknaan penggunaan kosmetik oleh

perempuan dangan membagi lima kalangan berdasarkan profesi

sebagai pemetaan adanya perbedaan penggunaan kosmetik pada

masing-masing profesi perempuan yang berada di perkotaan. 2. Untuk

menelaah lebih lanjut mengenai perempuan yang mereprentasi

ataupun mengkonstruksi status dan kelas sosialnya melalui

penggunaan kosmetik. Manfaat dari penelitian diharapkan menjadi

sumbangsih ilmu mengenai gaya hidup dan pencitraan yang

dikonstruksikan untuk merepresentasikan status sosial dan kelas sosial

tertentu pada kaum perempuan. Metodologi penelitian ini adalah


34

penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data

melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

Kesimpulan dari hasil analisis akan konstruksi pemaknaan

penggunaan kosmetik adalah bahwa pemaknaan kosmetik merupakan

hasil kosntruksi dari luar maupun dalam diri perempuan perkotaan.

Seperti adanya pengaruh dari lingkungan dalam lingkup terkecil

adalah keluarga, teman sepermainan hingga media.

Melalui penelitian ini dapat terlihat bahwa kosmetik bukan hanya

sekedar digunakan untuk mempercantik diri, penggunaan merk

kosmetik tertentu juga mempresentasikan status dan kelas sosial kaum

perempuan. Meskipun beberapa kaum perempuan tidak memiliki

kelas dan status sosial yang tinggi, hal ini dapat dicapai dengan

bagaimana ia menggunakan kosmetik dan bergaya dengan

mempresentasikan suatu tingkatan kelas dan status sosial.

Secara garis besar, penelitian ini menyimpulkan bahwa kosmetik

saat ini bukan hanya sekedar barang yang digunakan oleh perempuan,

namun juga berhubungan dengan gaya hidup, pencitraan dan

menentukan kedudukan seorang perempuan dalam masyrakat atau

suatu kelompok tertentu.

2.3.Kerangka Berpikir

Gaya hidup adalah pola dimana orang hidup dan menghabiskan

waktu serta uang pada hal yang diminatinya dan diekspresikan melalui

sebuah aktivitas. Interaksi seseorang dengan lingkungan atau individu

akan memberikan pengaruh pada gaya hidupnya, seseorang tersebut akan


35

mengikuti gaya hidup lingkungan atau individu yang berinteraksi

dengannya. Hal ini dipertegas kembali oleh pendapat yang menyatakan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2

faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan

faktor yang berasal dari luar (eksternal).

Gaya hidup seseorang mempengaruhi kebutuhan, keinginan serta

perilaku termasuk perilaku membeli, gaya hidup yang menjadi pedoman

dalam membeli melahirkan perilaku konsumtif, yakni perilaku konsumen

yang membeli produk atau jasa tidak berdasarkan kebutuhan melainkan

kepentingan gengsi agar tidak ketinggalan zaman yang kemudian perilaku

konsumtif ini menjadi kebiasan dan menjadi gaya hidup seseorang. Faktor

yang sangat berperan dalam perilaku konsumtif adalah lingkungan, dengan

kata lain gaya hidup seseorang dipengaruhi oleh faktor lingkungannya.

Perilaku manusia ditentukan oleh lingkungan, teori dasar yang

mengawali bagaimana hubungan manusia dengan lingkungann

dikemukankan oleh Kurt Lewin, dimana dalam teori ini digambarkan

bahwa perilaku atau tingkah laku yang dilakukan oleh manusia

dipengaruhi oleh lingkungan.

Lingkungan sosial adalah tempat individu melakukan interaksi.

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antar individu, antar

kelompok atau antar individu dengan kelompok. Dengan adanya interaksi

sosial menyebabkan goyahnya pola hidup yang telah ada kemudian pola

hidup tersebut akan menyesuaikan dengan lingkungan sosialnya.


36

Individu selalu menyesuaikan diri dan ikut serta dalam

lingkungannya, dalam usaha menyesuaikan diri terjadi perubahan,

perubahan ini mengenai pola perilaku manusia dengan kata lain pola hidup

atau gaya hidup, perubahan ini terjadi karena telah diterima oleh individu,

perubahan tersebut dilakukan karena adanya sesuatu yang dianggap sudah

tidak lagi memuaskan, yang berarti perubahan pola hidup yang diterima

individu dari lingkungannya dilakukan karena ia tidak lagi merasakan

kepuasan dari pola hidup yang lama.

Dalam rentang usia 18-40 tahun seseorang dapat dikatakan telah

beranjak dewasa. Dalam usia ini mereka menyesuaikan diri dengan cara

hidup yang baru, berusaha berbaur dengan lingkungan. Pada masa ini

mereka memiliki minat terhadap penampilan diri, berpakaian dan tata

rias. Pada tahap ini mulai terjadi kematangan fisologis, yaitu siap

melakukan reproduksi dan mulai mencari pasangan hidupnya. Secara

sederhana hubungan hubungan lingkungan dengan manusia dapat dilihat

pada bagan berikut:

GAYA HIDUP WANITA DEWASA


LINGKUNGAN
DALAM PEWARNAAN RAMBUT :
SOSIAL :
1.Minat
1. Keluarga
2.Opini Perwarnaan Rambut
2. Teman bergaul
3. Aktivitas

Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir


37

2.4.Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskriptif teoritis yang diturunkan ke dalam kerangka

berpikir maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut : terdapat

hubungan lingkungan sosial dengan gaya hidup wanita dewasa dalam

mewarnai rambut.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah memperoleh data

secara empirik mengenai hubungan lingkungan sosial dengan gaya hidup

wanita dewasa dalam mewarnai rambut.

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Jakarta yang beralamat di Jl.

Raya Rawamangun Muka, Jakarta Timur. Waktu penelitian 8 bula terhitung

sejak bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Januari 2017.

3.3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survey. Penelitian survey pada

umumnya adalah penelitian korelasi (Sugiono,2013:35). Metode survey

adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data

yang terjadi pada masa lampau atau saat ini mengenai hubungan variabel

untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis

dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data

dengan kuesioner (Sugiyono,2013:24). Semua anggota sampel atau responden

dalam penelitian survey menjawab pertanyaan yang sama.

38
39

3.4. Pengambilan Sampel

3.4.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi pada

penelitian ini merupakan wanita dewasa yang melakukan pewarnaan

rambut yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta di

kelurahan Rawamangun kecamatan Pulogadung, Jakarta timur.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Teknik

pengambilan sampel yaitu nonprobability sampling dengan purposive

sampling. Sampel yang diambil adalah wanita yang berumur 18-30 tahun

yang melakukan pewarnaan rambut lebih dari satu kali dengan minimal

pendidikan SMA yang sedang menempuh pendidikan sarjana di

Universitas Negeri Jakarta. Untuk jumlah sampel sebanyak 30 orang, hal

ini berdasarkan saran oleh Roscoe (diacu dalam Sugiyono,2010:131)

untuk meneliti hubungan lingkungan sosial dan gaya hidup wanita

dewasa melakukan pewarnaan rambut.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data

primer atau data yang diperoleh langsung dari sumbernya, pengumpulan

data melalui angket. Angket diberikan kepada responden yang kemudian

diisi sesuai dengan pilihan jawaban yang telah tersedia.


40

3.6. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi pengamatan

penelitian. Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi

sebab atau mempengaruhi timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel

terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

adanya variabel bebas.

Variabel bebas (X) yakni Lingkungan sosial, variabel terikat (Y) Gaya

hidup. Kerangkanya dapat dilihat sebagai berikut :

Variabel terikat ( Y )
Variabel bebas ( X )
Gaya hidup wanita dewasa
Lingkungan Sosial dalam mewarnai rambut

Gambar 3.1 Variabel Penelitian

3.6.1. Variabel Bebas

3.6.1.1. Definisi Konseptual


Lingkungan sosial adalah tempat di mana mahluk hidup melakukan

interaksi adanya hubungan timbal balik antar individu, antar kelompok

dengan kelompok, atau antar individu dengan kelompok, seperti keluarga

dan teman bergaul.

3.6.1.2. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan lingkungan sosial

adalah jumlah skor yang diperoleh dari pengisian kuesioner lingkungan

sosial sebanyak 25 pernyataan dengan aspek keluarga dan teman bergaul.


41

3.6.1.3 Kisi-Kisi Instrument

Kisi – kisi instrument digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti yakni lingkungan sosial dalam mewarnai rambut dan memberikan

gambaran sejauh mana instrument ini mencerminkan indikator variabel

lingkungan sosial dalam mewarnai rambut. Dari variabel tersebut diberikan

definisi operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur

(Sugiyono,2013:73). Aspek dari variabel lingkungan sosial adalah keluarga

dan teman bergaul. Kisi-kisi instrument berbentuk checklist (√), responden

memberikan tanda check pada kolom sesuai dengan yang diinginkan.

Tabel 3.1 Kisi Kisi Instrument Variabel X (Lingkungan Sosial)

Uji Coba Final


Aspek Indikator Drop
(+) (-) (+) (-)
1. Keluarga 1.1.Keadaan 1,5,7,24 20 1,5,7,21, 24 20
ekonomi 25
individu
1.2.Interaksi 3,14,15 2 3,14,15 2
keluarga
1.3.Keharmonisan 4,8,12 6,23 4,8,12 6,23
keluarga
2. Teman 2.1.Solidaritas 11,13 22,25 11,13 22
yang terjalin
diatara teman
2.2.Kesempatan 9,16 18 9,16 18
berjumpa
2.3.Interaksi antar 10,17 19,21 10,17 19
teman

3.6.1.4. Jenis Instrument

Untuk mengisi tiap butir pernyataan dalam instrument penilitian, telah

disediakan alternatif jawaban dari setiap butir pernyataan dan responden dapat

memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan empat alternatif jawaban yang

disediakan. Dari empat alternatif jawaban tersebut diberi nilai 1 sampai


42

dengan 4 sesuai dengan tingkat jawaban. Penilaian instrument menggunakan

skala likert.

Tabel 3.2 Bobot Nilai Pernyataan

Pilihan jawaban Bobot nilai pernyataan Bobot nilai pernyataan


positif negative
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4

3.6.1.5.Pengujian Validitas dan Perhitungan Reliabilitas

Suatu alat ukur data dari sebuah penelitian harus memiliki validitas

dan reliabilitas yang tinggi. Suatu alat ukur diharapkan dapat mengukur

dengan baik apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui apakah alat ukur

tersebut tepat perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur

tersebut.

1. Validitas Alat Ukur

Validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur atau

instrument penelitian berfungsi dengan tepat, sehingga dapat memberikan

hasil ukur atau gambaran yang sesuai dengan maksud dari penilitian yang

dilakukan. Suatu alat ukur dikatakan baik atau tepat jika memiliki validitas

yang tinggi.

Validitas sebuah instrument penelitian dapat diketahui dengan

menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai

berikut :
43

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y


n : jumlah sampel
X : skor tiap item
Y : jumlah skor total item
∑X² : jumlah kuadrat skor setiap butir item
∑XY : jumlah hasil kali antara skor butir X dengan skor
total butir Y
Kriteria batas minimum pernyataan yang diterima adalah rtabel =

0.374, jika rhitung > rtabel, maka butir pernyataan dianggap valid. Sedangkan jika

rhitung < rtabel, maka butir pernyataan dianggap tidak valid, yang kemudian butir

pernyataan tersebut tidak digunakan atau harus di drop. Berdasarkan

perhitungan dari 25 pernyataan, setelah divalidasi terdapat 5 pernyataan yang

drop, sehingga yang valid dan tetap digunakan sebanyak 20 pernyataan.

1. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas adalah keajegan pengukuran, digunakan untuk mengetahui

sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Alat ukur yang

dikatakan reliabel harus memiliki tingkat konsistensi yang tinggi. Alat ukur

yang dikatakan reliabel adalah alat ukur yang memiliki hasil pengukuran yang

relatif konsisten bila digunakan dua kali. Pengujian reliabilitas alat ukur

menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach dengan rumus sebagai

berikut:
44

Keterangan :
α : reliabilitas instrument
k : banyak butir pertanyaan
∑σb² : jumlah varians butir
σ²t : jumlah varians total

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil Ʃ Si2 = 0,6207 St2 = 53,799

dan rii sebesar 0,8219 (proses hitung terdapat pada lampiran 8 hal. 83). Hal

ini menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas termasuk dalam kategori

andal. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen yang

berjumlah 20 butir pernyataan inilah yang akan digunakan sebagai

instrument final untuk mengukur lingkungan sosial.

3.6.2. Variabel Terikat

3.6.2.1. Definisi Konseptual

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang

diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya, dimana gaya hidup

menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan

uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu.

3.6.2.2. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan gaya hidup adalah hasil

isiian kuesioner berupa pernyataan yang menyatakan ativitas gaya hidup

wanita dewasa yang berumur 18-30 tahun yang melakukan pewarnaan


45

rambut lebih dari satu kali. Aspek-aspek variabel gaya hidup adalah

aktivitas, minat, dan opini dalam melakukan pewarnaan rambut.

3.6.2.3. Kisi-Kisi Instrument

Kisi – kisi instrument digunakan untuk mengukur variabel gaya hidup

melakukan pewarnaan rambut dan memberikan gambaran sejauh mana

instrument ini mencerminkan indikator variabel gaya hidup dalam

mewarnai rambut. Dari definisi operasional maka dapat ditentukan

indikator penelitian (Sugiyono,2013:75). Kisi-kisi berbentuk checklist (√),

responden memberikan tanda check pada kolom sesuai dengan yang

diinginkan.

Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrument Yang Diperlukan Untuk Mengukur


Variabel Gaya Hidup

Uji coba Final


Aspek Indikator Drop (+) (-)
(+) (-)
1. Minat 1.1. Kesukaan 35,38,46 43 26,33,34 35,38,46 43
dalam 37,48
mewarnai
rambut
1.2.Keinginan 30,31 37,47,49 30,31 47,49
dalam
mewarnai
rambut
2. Opini 2.1. Konsep 36,44 29,33 36,44 29
diri
2.2.Persepsi 32,41 39,48 32,41 39
terhadap
pewarnaan
rambut
3. Aktivitas 3.1. Kegiatan 28,42 45,34 28,42 45
di waktu
luang
3.2.Kegiatan 26,27,50 40 27,50 40
rutin
46

3.6.2.4.Pengujian Validitas dan Perhitungan Reliabilitas

Suatu alat ukur data dari sebuah penelitian harus memiliki validitas

dan reliabilitas yang tinggi. Suatu alat ukur diharapkan dapat mengukur

dengan baik apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui apakah alat ukur

tersebut tepat perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur

tersebut.

1. Validitas Alat Ukur

Validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur atau

instrument penelitian berfungsi dengan tepat, sehingga dapat memberikan

hasil ukur atau gambaran yang sesuai dengan maksud dari penilitian yang

dilakukan. Suatu alat ukur dikatakan baik atau tepat jika memiliki validitas

yang tinggi.

Validitas sebuah instrument penelitian dapat diketahui dengan

menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

n : jumlah sampel

X : skor tiap item

Y : jumlah skor total item

∑X² : jumlah kuadrat skor setiap butir item


47

∑XY : jumlah hasil kali antara skor butir X dengan skor

total butir Y

Kriteria batas minimum pernyataan yang diterima adalah rtabel =

0.374, jika rhitung > rtabel, maka butir pernyataan dianggap valid. Sedangkan jika

rhitung < rtabel, maka butir pernyataan dianggap tidak valid, yang kemudian butir

pernyataan tersebut tidak digunakan atau harus di drop. Berdasarkan

perhitungan dari 25 pernyataan, setelah divalidasi terdapat 5 pernyataan yang

drop, sehingga yang valid dan tetap digunakan sebanyak 20 pernyataan.

2. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas adalah keajegan pengukuran, digunakan untuk mengetahui

sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Alat ukur yang

dikatakan reliabel harus memiliki tingkat konsistensi yang tinggi. Alat ukur

yang dikatakan reliabel adalah alat ukur yang memiliki hasil pengukuran yang

relatif konsisten bila digunakan dua kali. Pengujian reliabilitas alat ukur

menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach dengan rumus sebagai

berikut:

Keterangan :

α : reliabilitas instrument

k : banyak butir pertanyaan

∑σb² : jumlah varians butir

σ²t : jumlah varians total


48

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil Ʃ Si2 = 0,8782 St2 = 47,459

dan rii sebesar 0,7875 (proses hitung terdapat pada lampiran 9 hal. 84). Hal

ini menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas termasuk dalam kategori

andal. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen yang

berjumlah 20 butir pernyataan inilah yang akan digunakan sebagai

instrument final untuk mengukur gaya hidup.

3.7.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan uji regresi dan korelasi dengan

langkah-langkah berikut :

1. Mencari Persamaan Regresi

Mencari persamaan regresi dengan rumus :

Ŷ = α + bX

Dimana koefisien α dan b dapat dicari dengan rumus berikut :

b = Ʃ xy
Ʃx

α = Ῡ -bẊ
dimana :

Ʃ x2 = Ʃ X2 – (Ʃ X)2
n

Ʃ y2 = Ʃ y2 – (Ʃ y)2
n

Ʃ xy = Ʃ XY - (Ʃ X)( Ʃ Y)
n
keterangan :
49

Ŷ = persamaan regresi

α = konstanta

b = koefisien arah regresi

2. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y Atas X

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan

menggunakan uji Liliefors dengan taraf signifikan (α) 0,05.

Dengan hipotesis statistik :

H0 : galat taksiran regresi Y atas X berdistribusi normal

H1 : galat taksiran regresi Y atas X tidak berdistribusi normal.

Kriteria pengujian :

Terima H0 jika Lhitung < Ltabel berarti galat taksiran regresi Y atas X

berdistribusi normal.

Tolak H0 jika Lhitung > Ltabel berarti galat taksiran regresi Y atas X tidak

berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

Uji regresi liniear dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang liniear. Uji ini dilakukan sebagai persyaratan

analisis korelasi.

Dengan hipotesis statistika:

H0 : Y = α+βX

H1 : Y≠ α+βX

Kriteria pengujian :
50

Terima H0 jika Fhitung < Ftabel, maka persamaan regresi dinyatakan liniear.

3.Uji hipotesis

a. Uji Keberartian Regresi

Uji keberartian regresi ini digunakan untuk mengetahui apakah

persamaan regresi yang diperoleh berarti atau tidak, dengan kriteria

pengujian bahwa regresi sangat berarti bila Fhitung > Ftabel.

Dengan hipotesis statistika :

H0 : β = 0

H1 :β ≠ 0

Kriteria pengujian :

Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel, maka regresi berarti

Terima H0 jika Fhitung < Ftabel, maka regresi tidak berarti

Untuk mengetahui keberartian dan liniearitas persamaan regresi

digunakan tabel ANAVA pada Tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.4 Anava


Sumber Derajat Jumlah Rata-rata Fhitung Ftabel
varians bebas kuadrat jumlah
(db) (JK) kuadrat
(RJK)
Total N ΣY2 - - -
Regresi α L (ΣY)2 - - -
N
Regresi(b/α) L b(Σxy) JK (b) *) F0> Ft maka
db(b) RJK(b) regresi
RJK(s) berarti
Sisa (s) n-2 JK(T)- JK(s) - -
JK(α)- db (s)
JK(b/α)
Tuna cocok k-2 JK(s)- JK (TC) ns) F0 < Ft
(TC) JK(G) db(TC) RJK(TC) Maka
RJK(G) regresi
liniear
Galat (G) n-k JK(G) = JK (G) - -
ΣY2 db (G)
Keterangan : *) persamaan refresi berarti
: ns) persamaan regresi liniear/not significant
51

b.Perhitungan Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel X terhadap

variabel Y (besar kecilnya pengaruh antara kedua variabel), maka

menghitung rxy dapat menggunakan rumus product moment pearson,

dengan rumus sebagai berikut :

rxy = Σxy
√ (Σx2).( Σy2)

Dimana :

rxy : tingkat keterkaitan hubungan

Σx : jumlah skor dalam sebaran X

Σy : jumlah skor dalam sebaran Y

c. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji-t)

Untuk mengetahui keberartian pengaruh antara kedua variabel

digunakan uji-t dengan rumus sebagai berikut :

thitung = rxy √n-2


√1- r2

thitung : skor signifikan koefisien korelasi

rxy : koefisien korelasi product moment

n : banyaknya sampel

Dengan Kriteria pengujian

Tolah H0 jika thitung > ttabel , maka koefisien korelasi signifikan.

Terima H0 jika thitung < ttabel , maka koefisien korelasi tidak signifikan.
52

Koefisien korelasi dilakukan pada taraf signifikan (α=0,05) dengan

derajat kebebasan (dk) = n-2. Jika H0 ditolak maka koefisien korelasi

signifikan, sehingga dapat disimpulkan antara variabel X dan variabel Y

terdapat hubungan.

d. Perhitungan Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi yaitu penentu untuk mengetahui

besarnya persentase variasi variabel Y oleh variabel X dengan menggunakan

rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

KD = rxy2 x 100%

Dimana :

KD : koefisien determinasi

rxy : koefisien korelasi product moment

3.8.Hipotesis Statistika

H0: tidak ada hubungan antara variabel lingkungan soisal dengan gaya hidup

H1: terdapat hubungan antara variabel lingkungan sosial dengan gaya hidup

Dengan hipotesis statistik :

H0 : ρ = 0

H1 : ρ ≠ 0
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Deskripsi Data

Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan

gambaran umum mengenai hasil pengolahan data yang didapat dari dua

variabel penelitian, yakni lingkungan sosial dengan gaya hidup yang

diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh 30 responden yang berasal dari

mahasiswa Universitas Negeri Jakarta. Pengolahan skor dalam penelitian

ini menggunakan statistik deskriptif yaitu skor rata-rata dan simpangan

baku atau standar deviasi.

Berdasarkan jumlah variabel dan merujuk pada masalah penelitian,

maka deskrpsi data dikelompokkan menjadi dua bagian sesuai dengan

jumlah variabel penelitian, yakni lingkungan sosial sebagai variabel bebas

dan gaya hidup sebagai variabel terikat.

4.1.1. Gaya Hidup (Variabel Y)

Gaya hidup memiliki 20 pernyataan dalam instrument penelitian

yang telah melalui proses validasi dan reliabilitas. Instrument terbagi ke

dalam tiga aspek, yaitu aspek pertama minat dengan indikator pertama

yaitu kesukaan dalam mewarnai rambut dan indikator kedua yaitu

keinginan dalam mewarnai rambut. Aspek kedua adalah opini dengan

indikator pertama konsep diri dan indikator kedua persepsi terhadap

pewarnaan rambut. Aspek ketiga adalah aktivitas dengan indikator

53
54

pertama yaitu kegiatan di waktu luang dan indikator kedua yaitu

kegiatan rutin. Data gaya hidup diperoleh melalui pengisian instrument

penelitian , berupa kuesioner dengan menggunakan skala Likert yang diisi

oleh 30 orang responden.

Berdasarkan pengolahan data diperoleh skor terendah adalah 49

dan skor tertinggi adalah 68, jumlah skor adalah 1763. Sehingga rata-rata

skor gaya hidup (Y) sebesar 531.9 varians (S2) sebesar 32,599 dan

simpangan baku (S) sebesar 5,710. Data hasil perhitungan dapat diliat

pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Deskripsi Data Gaya Hidup

No. Jenis perhitungan Hasil perhitungan


1. Mean 58,77
2. Median 58,00
3. Mode 55
4. Std. Deviasi 5,61
5. Varian 31,51
6. Range 19
7. Minimum 49
8. Maximum 68
9. Sum 1763
Valid = 30
N
Missing = 0

Distribusi frekuensi gaya hidup dapat dilihat pada Tabel 4.2

dimana rentang skor adalah 22 banyak kelas adalah 5 dan panjang interval

adalah 5 (proses hitung terdapat pada lampiran 15 hal 89).


55

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Gaya Hidup


Frek. Frek.
Kelas interval Batas bawah Batas atas
Absolut Relatif
49-52 48,5 52,5 4 13,33%
53-56 52,5 56,5 9 30%
57-60 56,5 60,5 7 23,34%
61-64 60,5 64,5 4 13,33%
65-68 64,5 68,5 6 20%
Jumlah 30 100%

Dari Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa frekuensi kelas tinggi variabel

gaya hidup, yaitu 9 yang terletak pada interval kedua dan ketiga, yakni

antara 52-56 dengan frekuensi relatif sebesar 30%. Sementara frekuensi

terendahnya, yaitu 4 yang terletak pada interval pertama, yakni antara 49-

52 dan interval keempat yakni antara 61-64 dengan frekuensi relatif

13,33%.

Untuk mempermudah penafsiran data frekuensi absolut gaya

hidup, maka data ini digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut :

10
8 Gaya Hidup
Frekuensi

6
4
2
0
48,5 52,5 56,5 60,5 64,5 68,5
Batas Kelas

Gambar 4.1 Grafik Histogram Gaya Hidup


56

Berdasarkan hasil rata-rata hitung skor masing-masing indikator

dari variabel gaya hidup terlihat bahwa indikator yang memiliki skor

tertinggi adalah indikator kegiatan di waktu luang, yaitu sebesar 17,9%

yang merupakan indikator dari aspek aktivitas. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Rata-Rata Hitung Skor Indikator Gaya Hidup


Jumlah Jumlah Rata-rata
Presentase
No Aspek Indikator Skor Butir Skor
(%)
Indikator Pertanyaan Indikator
1 Minat Kesukaan dalam
344 4 86 16,2%
mewarnai rambut
Keinginan dalam
324 4 81 15,2%
mewarnai rambut
2 Opini Konsep diri 273 3 91 17,1%
Persepsi terhadap
281 3 93,6 17,6%
pewarnaan rambut
3 Aktivitas Kegiatan di waktu
289 3 96,3 18,1%
luang
Kegiatan rutin 252 3 84 15,8%
Total 1763 20 531,9 100

Pemaparan diatas menunjukkan bahwa kegiatan di waktu luang

memiliki skor rata-rata paling tinggi, ini berarti bahwa aspek aktivitas

menjadi hal yang paling dominan dalam gaya hidup. Disisi lain, indikator

keinginan dalam mewarnai rambut memiliki skor terendah (proses hitung

terdapat pada lampiran 16 hal.90)

4.1.2. Lingkungan Sosial (Variabel X)

Lingkungan sosial memiliki 20 pernnyataan yang telah melalui

proses validitas dan reliabilitas. Instrument terbagi kedalam dua aspek.

Aspek pertama adalah keluarga, memiliki tiga indikator. indikator


57

pertama keadaan ekonomi individu, indikator kedua interaksi keluarga

dan indikator ketiga keharmonisan keluarga. Aspek kedua adalah teman,

juga memiliki tiga indikator yakni solidaritas yang terjalin diantara teman

sebagai indikator pertama, indikator kedua yakni kesempatan berjumpa

dan indikator ketiga interaksi antar teman.

Data lingkungan sosial diperoleh melalui pengisian instrument

penelitian, berupa kuesioner dengan model skala Likert yang diisi oleh 30

orang responden. Berdasarkan pengolaaan data diperoleh skor terendah

adalah 47 dan skor tertinggi adalah 67, jumlah skor adalah 1696 Sehingga

rata-rata skor lingkungan sosial (X) sebesar 495,2 varians (S2) sebesar

31,085 dan simpangan baku (S) sebesar 5,575. Data hasil perhitungan

dapat diliat pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Deskripsi Data Lingkungan Sosial


No. Jenis perhitungan Hasil perhitungan
1. Mean 56,53
2. Median 57,00
3. Mode 58
4. Std. Deviasi 5,52
5. Varian 30,42
6. Range 20
7. Minimum 47
8. Maximum 67
9. Sum 1696
Valid = 30
N
Missing = 0

Distribusi frekuensi gaya hidup dapat dilihat pada Tabel 4.5 dimana

rentang skor adalah 20 banyak kelas adalah 5 dan panjang interval adalah 5. Dari

Tabel 4.5, dapat dilihat bahwa frekuensi kelas tinggi variabel lingkungan sosial,

yaitu 10 yang terletak pada interval ketiga, yakni antara 57-61 dengan frekuensi
58

relatif sebesar 33,3%. Sementara frekuensi terendahnya, yaitu 2 yang terletak pada

interval kelima, yakni antara 67-71 dengan frekuensi relatif 6,7%. (proses hitung

terdapat pada lampiran 14 hal. 90).

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Lingkungan Sosial


Frek. Frek.
Kelas interval Batas bawah Batas atas
Absolut Relatif
47-51 46,5 51,5 7 23,3%
52-56 51,5 56,5 8 26,7%
57-61 56,5 61,5 10 33,3%
62-66 61,5 66,5 3 10%
67-71 66,5 71,5 2 6,7%
Jumlah 30 100%

Untuk mempermudah penafsiran data frekuensi absolut

lingkungan sosial, maka data ini digambarkan dalam grafik histogram

sebagai berikut :

12
10
Lingkungan Sosial
Frekuensi

8
6
4
2
0
46,5 5615 56,5 61,5 66,5 71,5
Batas Kelas

Gambar 4.2 Grafik Histogram Lingkungan Sosial


Berdasarkan hasil rata-rata hitung skor masing-masing indikator

dari variabel lingkungan sosial terlihat bahwa indikator yang memiliki

skor tertinggi adalah indikator kesempatan berjumpa, yaitu sebesar 19,7%


59

yang merupakan indikator dari aspek teman. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Rata – Rata Hitung Skor Indikator Lingkungan Sosial


Jumlah Jumlah Rata-rata
Presentase
No Aspek Indikator Skor Butir Skor
(%)
Indikator Pertanyaan Indikator
1 Keluarga Kondisi biaya
174 2 87 17,6%
bulanan
Interaksi keluarga 256 4 64 12,9%
Keharmonisan
432 5 86,4 17,4%
keluarga
2 Teman Solidaritas yang
251 3 83,6 16,9%
terjalin
Kesempatan
292 3 97,6 19,7%
berjumpa
Interaksi antar teman 230 3 76,6 15,5%
Total 1635 20 495,2 100

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa kesempatan berjumpa

memiliki skor rata-rata paling tinggi, ini berarti bahwa aspek teman

menjadi hal yang paling dominan dalam gaya hidup. Di sisi lain, indikator

interaksi keluarga memiliki skor terendah (Proses hitung terdapat pada

Lampitan 17 hal.91).

4.2.Pengujian Persyaratan Analisis Data

4.2.1. Persamaan Garis Regresi

Analisis regresi linear sederhana terhadap data penelitian antara

lingkungan sosial dengan gaya hidup menghasilkan koefisien arah regresi

sebesar 0,57 dan menghasilkan konstanta 26,55 dengan demikian bentuk

hubungan antara variabel lingkungan sosial dengan gaya hidup memiliki

persamaan regresi Ŷ = 26,55+0,57X. Selanjutnya, persamaan regresi


60

tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor lingkungan sosial

(X) akan mengakibatkan kenaikan gaya hidup (Y) sebersar 0,57 pada skor

konstanta 26,55 (proses perhitungan terdapat di lampiran 19 hal. 93).

80
70
y = 26.55+0,57X
60
50
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Lingkungan Sosial Dengan


Gaya Hidup Persamaan Regresi Ŷ = 26,55+0,57X
4.2.2. Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y Atas X

Pengujian persyaratan analisis dilakukan untuk menguji apakah

galat taksiran regresi Y atas X berdistribusi normal atau tidak. Pengujian

normalitas dilakukan dengan uji Liliefors pada taraf signifikan (α =

0,05), untuk sampel sebanyak 30 orang responden dengan kriteria

berdistribusi normal apabila Lhitung<Ltabel dan jika sebaliknya, maka galat

taksiran regresi Y atas X tidak berdistribusi normal.

Hasil perhitungan uji Liliefors menyimpulkan bahwa taksiran

regresi Y atas X berdistribusi normal. Hal ini dapat dibuktikan dengan

hasil perhitungan Lhitung = 0,1371 sedangkan Ltabel = 0,161 Ini berarti

Lhitung<Ltabel. Data hasil perhitungan dapat di lihat pada Tabel 4.7

(proses hitung ada di lampiran 22 hal. 98).


61

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Galat Taksiran


No. Galat Lhitung Ltabel Keputusan Keterangan
taksiran (0.05)
1. Y atas X 0,1371 0.161 Terima H0 Data
berdistribusi
normal
.

4.2.3. Uji Liniearitas Regresi

Uji linearitas regresi dilakukan untuk melihat apakah

persamaan regresi tersebut liniear atau non linear, dengan kriteria

pengujian Fhitung<Ftabel maka terdapat hubungan yang liniear.

Untuk tabel distribusi F yang digunakan untuk mengukur

linearitas regresi dengan dk pembilang (k-2) = 12 dan dk penyebut

(n-k) = 16, dengan α = 0.05 diperoleh Fhitung = 1,12 sedangkan Ftabel

= 2,42. Maka Fhitung<Ftabel berarti regresi linear (perhitungan

terdapat pada lampiran 26 hal. 100).

4.3. Pengujian Hipotesis

Dalam uji hipotesis terdapat uji keberartian regresi yang bertujuan

untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan berarti atau

tidak. Kriteria pengujian , yaitu H0 diterima jika Fhitung< Ftabel dan H0

ditolak jika Fhitung > Ftabel diamana H0 adalah model regresi tidak berarti

dan Ha adalah model regresi berarti atau signifikan, maka dalam hal ini

H0 ditolak.

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai Fhitung=12,41

dan untuk Ftabel= 4,20, oleh karena itu Fhitung>Ftabel, maka H0 ditolak dan
62

Ha diterima, maka sampel dinyatakan memiliki regresi berarti (proses

hitung terdapat pada lampiran 25 hal.99). Pengujian dilakukan dengan

tabel ANAVA untuk lebih jelas uji keberartian dapat dilihat pada Tabel

4.9

Tabel 4.9 Anava Untuk Uji Keberartian Regresi

Sumber Derajat Jumlah Rata-rata Fhitung Ftabel


varians bebas kuadrat jumlah
(db) (JK) kuadrat
(RJK)
Total 30 104559
Regresi α 1 103605,63
Regresi(b/α) 1 292,8318 292,8318 12,41 4,20
residu (s) n-2 660,5387 23,59 - -
Tuna cocok k-2 302,1687 25,18 1,12 2,42
(TC)
Galat (G) n-k 358,37 22,39

Pengujian koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui besar

atau kuatnya hubungan variabel X dan variabel Y. penelitian ini

menggunakan koefisien korelasi Product Moment Pearson. Hasil

perhitungan koefisien korelasi antara lingkungan sosial dengan gaya

hidup diperoleh koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Signifikan Koefisien Korelasi

Koefisien Koefisien Koefisien


thitung ttabel
antara X korelarsi determinasi
dan Y 0.556 30,91% 3,539 2,048
Keterangan : koefisien korelasi signifikan (thitung > ttabel) = 3,539>2,048

Berdasarkan nilai signifikan dari tabel di atas diketahui antara

variabel lingkungan sosial dengan gaya hidup sebagaimana yang terlihat

pada tabel 4.10, diperoleh thitung = 3,539 > ttabel = 2,048. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi sederhana rxy = 0,556 adalah


63

signifikan. Artinya, dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara

lingkungan sosial dengan gaya hidup. Koefisien determinasi rxy = 0,5562

= 0.3091 berarti sebesar 30,91% terdapat hubungan lingkungan sosial

dengan gaya hidup wanita dewasa dalam mewarnai rambut (proses

perhitungan dapat dilihat pada lampiran 29 hal. 103).

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dijelaskan sebelumnya

diketahui adanya hubungan positif antara lingkungan sosial dengan gaya

hidup wanita dewasa dalam mewarnai rambut. Dengan demikian

berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan

berhasil menguji hipotesis. Karena, hasil perhitungan nilai signifikan

koefisien korelasi sederhana menyatakan nilai rxy = 0,556. Dari hasil

perhitungan keberartian koefisiensi korelasi (uji-t) diperoleh thitung = 3,539

> ttabel = 2,048 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan. Dari hasil itu

pula, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi lingkungan sosial,

maka semakin tinggi gaya hidup pada wanita dewasa dalam mewarnai

rambut.

Dari hasil perhitungan normalitas galat taksiran Y atas X regresi Ŷ =

26,55+0.57X, dengan kriteria pengujian Lhitung = 0,1371 < Ltabel = 0,161

dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji

keberartian regresi (uji F) diperoleh nilai Fhitung = 12,41 dan Ftabel = 4,20

sehinggan Fhitung > Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan

regresi adalah signifikan. Hasil perhitungan uji kelinearan regresi

diperoleh nilai Fhitung = 1,12 < Ftabel = 2,42, dengan kriteria pengujian jika
64

Fhitung < Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi

adalah linier.

Hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar

30,91%, maka gaya hidup ditentukan oleh lingkungan sosialnya sebesar

30,91%, hal ini membuktikan bahwa terdapat hubungan antara

lingkungan sosial dengan gaya hidup hal ini sesuai dengan teori yang telah

dipaparkan bahwa lingkungan sosial yaitu tempat individu melakukan

interaksi sosial menentukan dan membentuk kepribadian hingga pola

hidup manusia. Lingkungan sosial merupakan salah satu faktor eksternal

dari gaya hidup seseorang. Selain lingkungan sosial yang menjadi faktor

gaya hidup, ada faktor-faktor lainnya seperti, kebutuhan dan keinginan.

Aktivitas yang dilakukan para responden umumnya selalu

berkumpul atau bertemu dengan teman atau keluarga yang rambutnya

diwarnai, responden juga mencari informasi mengenai trend rambut

berwarna, beberapa responden telah melakukan pewarnaan rambut sejak

usia 14 tahun, namun sebagian besar responden tidak melakukan

perawatan yang rutin terhadap rambut yang telah diwarnai sehingga

rambut dari beberapa responden mengalami kerusakan berupa rambut

kering dan bercabang.

Sebagian kecil dari responden tidak mengetahui perawatan yang

tepat untuk rambut berwarna hal ini dikarenakan responden yang kurang

memahami manfaat dan fungsi dari kosmetika perawatan rambut yang ada.

Adapula responden yang melakukan perawatan rambut berwarna namun

menggunakan kosmetik yang kurang tepat.


BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis data simpulkan bahwa data

berdistribusi normal dan memiliki hubungan yang sgnifikan antara

variabel lingkungan sosial dengan variabel gaya hidup. Dari hasil

perhitungan diperoleh nilai thitung = 3,539 > ttabel = 2,048 dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi sederhana rxy =

0,556 adalah signifikan, dapat dikatan bahwa terdapat hubungan antara

lingkungan sosial dengan gaya hidup wanita dewasa dalam mewarnai

rambut.

5.2 Implikasi

Hasil penelitian ini memiliki peranan bagi berbagai pihak, antara

lain pihak Program Studi Tata Rias, mahasiswa Program Studi Tata

Rias, Ilmu sosial, dan masyarakat umum. Peran tersebut antara lain :

1. Program Studi Tata Rias

Dengan membaca penelitian ini mahasiswa program studi tata rias

lebih memahami mengenai pewarnaan rambut. Terutama

mengenai bahan-bahan berbahaya yang terkandung didalam

pewarna rambut.

65
66

2. Ilmu Sosial

Dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan

dibidang Ilmu Sosial terutama lingkungan sosial.

3. Ma syarakat Umum

Dengan membaca penelitian ini masyarakat umum akan

menyadari dampak negatif dari pewarnaan rambut.

5.3 Saran

Saran-saran yang dapat menjadi pertimbangan berdasarkan hasil

penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Program Studi Tata Rias

Melakukan penenlitian riset dan pengembangan mengenai Hair

Coloring mengingat terbatasnya sumber yang membahas mengenai

pewarnaan rambut.

2. Ilmu Sosial

Memperluas penenlitian mengenai lingkungan sosial untuk

menambah wawasan masyarakat mengenai lingkungan sosial, serta

dapat memberikan solusi terhadap pengaruh dari lingkungan sosial.

3. Masyarakat Umum

Hendaknya melakukan pewarnaan rambut sesuai dengan

kebutuhan dan melakukan perawatan rambut terhadap rambut yang

telah diwarna mengingat bahwa mewarnai rambut dapat

menyebabkan rambut menjadi rusak bila tidak diimbangi oleh

perawatan.
67

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta

Amelia, Nunki. 2015. Analisis Frekuensi Sitogenetik Mikronukleus Pada Sel

Epitel Bukal Penggunaa Cat Rambut Di Yogyakarta. Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada

Anwar, Yesmil dan Adang. 2013. Sosiologi Untuk Universitas. Bandung: PT

Refika Aditama

Bariqina, E & Ideawati, Z. 2001. Perawatan Dan Penataan Rambut. Yogyakarta:

Adi Cita Karya Nusa.

Erni. 2011. Pengaruh The Hitam (Camellia Sinesis Linn) Dalam Formulasi

Sediaan Krim Terhadap Efektivitas Pacar Kuku (Lawsonia Inermis Linn)

Sebagai Pewarna Rambut Dan Stabilitas Fisik Krim. Jakarta : UI Press

Hadisuwrno, Rudy. 2015. Liberte The Book Of Style 2015. Jakarta: Rudy

Hadisuwarno.

Hakim, Maulana. 2010. Pengaruh Gaya Hidup Dan Respon Atas Iklan Terhadap

Preferensi Merek (Studi Kasus Pada Pengguna Sepeda Motor Yamaha di

Perumahan Karyawan PTPN IV Pabatu, Tebing Tinggi). Medan: USU Press

Haryanto, Dani dan Nugrohadi, G. Edwi. 2011. Pengantar Sosiologi Dasar.

Jakarta: Prestasi Pustaka

Hayati, Salmi. 2010. Analisis Kandungan Logam Timbal Dan Tembaga Pada

Pewarna Rambut Dan Rambut Pemakai Pewarna Rambut Secara

Spektrofotometri Serapan Atom. Jakarta : UI Press


68

Hujatnikajennong, Agung, dkk. 2006. Resistensi Gaya Hidup : Teori Dan

Realitas. Yogyakarta : Jalasutra

Iskandar, Zulrizka. 2012. Psikologi Lingkungan:Teori dan Konsep. Bandung :PT

Refika Aditama

Kemala, Anita.2008. Perilaku Konsumtif Pria Metroseksual Di Kota Medan.

Medan : USU Press

Marliani, Rosleny. 2015. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia

Maryati, Kun., & Suryawati, Juju. 2006. Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X.
Jakarta:Erlangga

Mayers, G David. 2012. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Nevi, L & R, D. Nurdjajadi. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Burnout

pada Tenaga Penjual. Jurnal Phronesis. Jakarta : Vol 7, No 2, Desember

2005.

Okatini, Mari & Ayuningtyas, Nurina. 2014. Diktat Pewarnaan Rambut. Jakarta :

UNJ

Ruhimat, Mamat., dkk. 2006. Ilmu Penegetahuan Sosial. Jakarta : Grafindo Media
Pratama

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1992. Psikologi Lingkungan. Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia

Sihotang, Devi.2015. Gaya Hidup Dan Pemilihan Lembaga Bimbingan Belajar

Bagi Siswa SMA. Medan : USU Press

Sugiyono. 2010. Metode Penenlitian Pendidika. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, Dan Disertasi. Bandung:

Alfabeta

Suryani, Tatik.2013. Perilaku Konsumen di Era Internet.Yogyakarta: Graha Ilmu


69

Susilo, Rachmad K. Dwi. 2014. Sosiologi Lingkungan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Syarbaini, Syahrial dkk. 2012. Konsep Dasar Sosiologi dan Antropologi: Teori

dan Aplikasi. Jakarta : Hartomo Media Pustaka

Tranggono, Retno Iswari & Latifah, Fatma 2007. Buku pegangan ilmu

pengetahuan kosmetik. Jakarta:Gramedia pustaka utama

Tritanti, Asi. 2013. Hand Out Pewarnaan Artistik. Yogyakarta : UNY Press

Utami, Dyah. 2007. Pengaruh Penggunaan Daya Tarik Emosional Dan Rasional

Secara Bersamaan Dalam Iklan Cetak Terhadap Citra Merek Pada Remaja

Akhir Perempuan. Semarang : Universitas Diponegoro

Wasiataatmadja, Sjarif M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI

Press

Yuniarti, Vinna Sri.2015. Perilaku Konsumen. Bandung: Pustaka Setia

Nurlailah, Suzy Azeharie. 2011. Jurnal Komunikasi Universitas Taruma Negara

(http://journal.tarumanagara.ac.id/index.php/FIKOM/article/view/1141

diakses tanggal 23 Januari 2017)

Kresdianto, Dwi. 2014. Hubungan Gaya Hidup Hedonis Dengan Perilaku

Konsumtif Fashion Pakaian Pada Mahasiswa Di Fakultas Psikologi UIN

Maliki Malang (http://etheses.uin-

malang.ac.id/view/creators/Kresdianto=3ADwi=3A=3A.html diakses

tanggal 23 Januari 2017)


70

Khanom, Rhosida. 2015. Hair Today Gone Tomorrow : UK Sales Of Temporary

Hair Colour Triples (http://www.mintel.com/press-centre/beauty-and-

personal-care/hair-today-gone-tomorrow-uk-sales-of-temporary-hair-colour-

triples diakses tanggal 23 januari 2017)


UJI COBA INSTRUMEN VARIABEL X

RES Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 X total X²
Lampiran 1

1 1 1 2 2 2 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 63 3969
2 1 1 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 4 2 3 2 3 4 2 2 3 3 4 1 2 60 3600
3 1 1 4 2 1 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 67 4489
4 4 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 4 69 4761
5 2 2 2 2 2 4 2 3 4 4 2 4 4 1 1 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 75 5625
6 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 66 4356
7 2 1 3 3 2 4 4 3 4 3 1 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 76 5776
8 2 2 2 4 2 3 3 4 4 2 2 4 4 2 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 75 5625
9 4 4 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 2 86 7396
10 2 1 2 2 2 3 4 3 4 2 2 2 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 67 4489
11 2 2 3 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 74 5476
12 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 1 3 3 4 3 84 7056
13 4 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 70 4900
14 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 62 3844
15 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 65 4225
16 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 62 3844
17 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 64 4096
18 2 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 63 3969
19 2 2 2 2 3 2 2 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70 4900
20 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 61 3721
21 1 3 2 4 2 2 2 2 4 4 4 2 4 2 2 3 4 3 3 3 1 3 3 2 3 68 4624
22 2 3 2 4 2 3 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 1 3 3 3 73 5329
23 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 60 3600
24 2 3 2 4 2 2 2 2 4 4 4 2 4 2 2 3 4 3 3 3 1 3 3 2 3 69 4761
25 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 62 3844
26 2 2 3 2 3 3 3 2 4 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 77 5929
27 2 2 3 2 2 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 67 4489
28 2 1 3 3 2 4 4 3 4 3 1 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 79 6241
29 1 1 1 1 2 4 4 2 3 2 2 2 2 2 4 1 1 4 4 1 4 3 4 3 4 62 3844
30 1 2 3 1 2 1 3 1 4 4 2 3 3 1 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 69 4761
Σxi 68 60 79 76 62 82 83 74 103 85 75 79 96 64 78 90 87 99 96 86 80 96 97 83 87 2065 143539
x² 180 138 227 214 136 242 249 196 369 259 213 225 328 146 222 288 271 333 318 268 232 320 329 253 267
x.Xtotal 4733 4206 5498 5310 4262 5717 5697 5162 7186 5948 5224 5543 6727 4442 5438 6316 6095 6850 6683 5951 5439 6631 6702 5797 5982
rhitung 0.275187 0.479069 0.369472 0.454076 -0.05403 0.459763 -0.09825 0.497993 0.656078 0.609678 0.325706 0.682811 0.697808 0.318708 0.421133 0.762728 0.658642 0.37825 0.610337 0.180861 -0.41885 0.171927 0.171695 0.463809 -0.04534
rtabel 0,361
keterangan drop valid valid valid drop valid drop valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid drop valid valid valid drop
71
UJI COBA INSTRUMEN VARIABEL Y

responden Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q39 Q40 Q41 Q42 Q43 Q44 Q45 Q46 Q47 Q48 Q49 Q50 Y TOTAL Y²
Lampiran 2

1 4 2 3 1 3 2 3 2 4 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 67 4489
2 4 2 3 2 2 2 4 2 4 2 4 2 4 3 2 2 4 3 3 2 4 3 1 3 3 70 4900
3 4 1 1 1 3 1 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 63 3969
4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 2 58 3364
5 4 3 3 3 3 2 3 3 1 2 4 2 2 2 4 2 4 3 2 4 4 1 1 4 4 70 4900
6 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 2 4 64 4096
7 4 1 3 2 3 2 3 2 1 4 4 1 4 3 2 3 3 2 4 1 4 2 2 3 3 66 4356
8 3 2 3 1 4 2 3 3 2 3 4 1 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 1 3 4 67 4489
9 4 4 4 3 4 4 4 1 1 4 4 1 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 2 1 4 78 6084
10 4 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 62 3844
11 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2 63 3969
12 3 3 4 3 4 4 4 1 1 3 4 1 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 1 4 4 80 6400
13 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 1 2 3 64 4096
14 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 64 4096
15 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 67 4489
16 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 65 4225
17 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 67 4489
18 3 2 3 3 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 2 68 4624
19 4 3 4 3 2 3 3 2 1 2 4 1 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 1 3 3 71 5041
20 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 60 3600
21 4 4 4 3 2 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 2 3 77 5929
22 3 4 4 3 3 4 4 2 1 3 4 2 3 2 3 4 2 1 4 4 4 4 3 1 4 76 5776
23 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 59 3481
24 4 4 4 3 2 4 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 2 3 77 5929
25 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 65 4225
26 3 3 4 3 3 4 4 2 1 4 3 1 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 2 1 3 77 5929
27 4 2 3 2 4 2 3 3 2 3 4 1 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 3 4 68 4624
28 4 1 3 2 4 1 4 2 1 4 4 1 4 4 2 3 4 1 4 1 4 2 4 4 2 70 4900
29 3 1 4 4 2 1 4 4 2 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 1 1 4 1 74 5476
30 1 4 4 4 3 1 3 1 1 1 4 1 3 3 4 4 3 1 4 4 3 4 1 3 4 69 4761
X 102 76 94 72 82 74 98 72 57 80 95 58 95 91 80 86 94 71 98 82 95 75 56 75 88 2046 140550
X² 360 218 310 190 242 210 328 188 127 230 317 130 315 283 230 262 312 185 328 248 313 217 126 209 278
x.Xtotal 6967 5263 6514 4986 5626 5138 6753 4886 3839 5501 6530 3913 6514 6232 5536 5943 6504 4860 6738 5665 6530 5125 3814 5118 6055
Rhitung 0.091676 0.496884 0.824555 0.57279 0.249779 0.546802 0.777503 -0.19666 -0.35169 0.346359 0.398564 -0.31668 0.292195 0.307146 0.615749 0.621612 0.700727 0.135788 0.609455 0.466959 0.459433 0.057853 -0.03527 0.02033 0.376458
Rtabel 0,361
Keterangan drop valid valid valid valid valid valid drop drop valid valid drop valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid drop valid valid
72
73

Lampiran 3

Langkah-langkah perhitungan uji validitas disertai butir no 2


Variabel Lingkungan Sosial (X)
1. Kolom SXt = Jumlah skor total = 2065

Kolom SXt
2
2. = Jumlah kuadrat skor total = 143539

2 2
(SXt) 2065
Kolom Sxt SXt
2 2
3. = = 143539 = 1398.17
n 30

4. Kolom SX = Jumlah skor tiap butir = 60

5. Kolom SX2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir


= 12 + 12 + 12 +…… + 22
= 138

(SX)2 60 2
6. Kolom Sx2 = SX2 = 138 = 18.00
n 30

7. Kolom SX.Xt = Jumlah hasil kali skor tiap butir dengan skor total yang
berpasangan
= (1 x 63) + (1 x 63) + (1 x 67) + ….+ (2 x 69)
= 4206

(SX) (SXt) 60 x 2065


8. Kolom Sx.xt = SX.Xt = 4206
n 30
= 76.00

Sx.xt 76.00
9. Kolom rhitung = = = 0.479
Sx2.Sxt2 18.00. 1398.17

10. Kriteria valid adalah 0,361 atau lebih, kurang dari 0,361 dinyatakan drop.
74

Lampiran 4

Langkah-langkah perhitungan uji validitas disertai butir no 2


Variabel Gaya Hidup (Y)

1. Kolom SYt = Jumlah skor total = 2046

Kolom SYt
2
2. = Jumlah kuadrat skor total = 140550

(SYt)2 2046 2
3. Kolom Syt2 = SYt2 = 140550 = 1012.80
n 30

4. Kolom SY = Jumlah skor tiap butir = 76

5. Kolom SY2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir


= 22 + 22 + 12 +…… + 42
= 218

(SY)2 76 2
6. Kolom Sy2 = SY2 = 218 = 25.47
n 30

7. Kolom SY.Yt = Jumlah hasil kali skor tiap butir dengan skor total yang
berpasangan
= (2 x 67) + (2 x 70) + (1 x 63) + ….+ (4 x 69)
= 5263

(SY) (SYt) 76 x 2046


8. Kolom Sy.yt = SY.Yt = 5263
n 30
= 79.80

Sy.yt 79.80
9. Kolom rhitung = = = 0.497
Sy .Syt
2 2
25.47 . 1012.80
.

10. Kriteria valid adalah 0,361 atau lebih, kurang dari 0,361 dinyatakan drop.
RELIABILITAS INSTRUMEN LINGKUNGAN SOSIAL (X)
RES Q2 Q3 Q4 Q6 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q22 Q23 Q24 XTOTAL X²
1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 51 2601
Lampiran 5

2 1 2 2 2 3 4 2 2 2 4 2 3 2 3 4 2 2 3 4 1 50 2500
3 1 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 1 54 2916
4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 53 2809
5 2 2 2 4 3 4 4 2 4 4 1 1 4 4 4 3 2 4 4 4 62 3844
6 2 1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 2 55 3025
7 1 3 3 4 3 4 3 1 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 63 3969
8 2 2 4 3 4 4 2 2 4 4 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 62 3844
9 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 75 5625
10 1 2 2 3 3 4 2 2 2 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 54 2916
11 2 3 2 3 2 4 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 59 3481
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 3 4 73 5329
13 2 3 3 3 3 4 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 56 3136
14 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 48 2304
15 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 52 2704
16 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 49 2401
17 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 51 2601
18 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 49 2401
19 2 2 2 2 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 57 3249
20 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 48 2304
21 3 2 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 59 3481
22 3 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 1 3 3 62 3844
23 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 47 2209
24 3 2 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 59 3481
25 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 48 2304
26 2 3 2 3 2 4 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 63 3969
27 2 3 2 3 2 4 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 55 3025
28 1 3 3 4 3 4 3 1 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 66 4356
29 1 1 1 4 2 3 2 2 2 2 2 4 1 1 4 4 1 3 4 3 47 2209
30 2 3 1 1 1 4 4 2 3 3 1 4 4 3 3 4 3 4 4 4 58 3364
x 60 79 76 82 74 103 85 75 79 96 64 78 90 87 99 96 86 96 97 83 1685 96201
ITEM VALID 20
VARIAN TOTAL 53.79885
VARIAN BUTIR 0.62069 0.654023 0.74023 0.616092 0.464368 0.529885 0.626437 0.87931 0.585057 0.717241 0.326437 0.662069 0.62069 0.644828 0.217241 0.372414 0.74023 0.441379 0.529885 0.805747
JUMLAH VAR.BUTIR 11.79425
ALPHA CRONBACH 0.821865

Nilai Alpha
Kesimpulan : Dari perhitungan di atas menunjukkan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,82 dimana nilai tersebut termasuk ke dalam kategori >80- Tingkat Keandalan
Cronbach
100. Maka Istrumen memiliki tingkat keandalan yang sangat andal.
0.0 - 0.20 Kurang Andal
>0.20 – 0.40 Agak Andal
>0.40 – 0.60 Cukup Andal
>0.60 – 0.80 Andal
>0.80 – 1.00 Sangat Andal
75
RELIABILITAS INSTRUMEN GAYA HIDUP (Y)
responden Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q35 Q36 Q38 Q39 Q40 Q41 Q42 Q43 Q44 Q45 Q46 Q47 Q49 Q50 Y total Y²
1 2 3 1 3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 52 2704
2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 3 2 2 4 3 3 2 4 3 3 3 57 3249
Lampiran 6

3 1 1 1 3 1 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 50 2500
4 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 46 2116
5 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 4 2 4 3 2 4 4 1 4 4 59 3481
6 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 1 2 4 53 2809
7 1 3 2 3 2 3 4 4 4 3 2 3 3 2 4 1 4 2 3 3 56 3136
8 2 3 1 4 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 57 3249
9 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 1 4 69 4761
10 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 50 2500
11 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 53 2809
12 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 73 5329
13 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 52 2704
14 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 52 2704
15 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 55 3025
16 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 53 2809
17 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 54 2916
18 2 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 55 3025
19 3 4 3 2 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 62 3844
20 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 46 2116
21 4 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 63 3969
22 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 1 4 4 4 4 1 4 65 4225
23 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 45 2025
24 4 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 63 3969
25 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 54 2916
26 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 1 3 68 4624
27 2 3 2 4 2 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 57 3249
28 1 3 2 4 1 4 4 4 4 4 2 3 4 1 4 1 4 2 4 2 58 3364
29 1 4 4 2 1 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 1 60 3600
30 4 4 4 3 1 3 1 4 3 3 4 4 3 1 4 4 3 4 3 4 64 4096
X 76 94 72 82 74 98 80 95 95 91 80 86 94 71 98 82 95 75 75 88 1701 97823
ITEM VALID 20
VARIAN TOTAL 47.45862
VARIAN BUTIR 0.878161 0.533333 0.593103 0.616092 0.947126 0.271264 0.574713 0.557471 0.488506 0.24023 0.574713 0.533333 0.602299 0.585057 0.271264 0.822989 0.41954 1.017241 0.741379 0.685057
JUMLAH VAR. BUTIR 11.95287
ALPHA CRONBACH 0.787517

Nilai Alpha
Kesimpulan : Dari perhitungan di atas menunjukkan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,78 dimana nilai tersebut termasuk ke dalam kategori >60-80. Tingkat Keandalan
Cronbach
Maka Istrumen memiliki tingkat keandalan yang andal.
0.0 - 0.20 Kurang Andal
>0.20 – 0.40 Agak Andal
>0.40 – 0.60 Cukup Andal
>0.60 – 0.80 Andal
>0.80 – 1.00 Sangat Andal
76
77

Lampiran 7
Kuesioner Penelitian

Hubungan Lingkungan Sosial Dengan Gaya Hidup Wanita Dewasa Dalam

Mewarnai Rambut

Kuesioner penelitian ini berisi pernyataan mengenai hubungan lingkungan sosial

dengan gaya hidup wanita dewasa dalam mewarnai rambut.

Data responden

a. Nama responden :
b. Usia :
c. Pekerjaan :
d. Status : Menikah Belum Menikah
e. Biaya hidup perbulan : 1.000.000-2.000.000
2.000.000-3.000.000
> 3.000.000
f. Pendidikan terakhir : SMA D3 S1

Petunjuk pengisian :

1. Bacalah dengan teliti setiap butir pernyataan ini secara jujur dan terbuka.
2. Pililah salah satu (1) dari empat jawaban yang tersedia dengan
memberikan tanda checklist (√) pada kolom jawaban yang Anda pilih
sesuai dengan pendapat Anda. Ada 4 (empat) alternatif jawaban yang
tersedia : setuju (S) ; sangat setuju (SS); tidak setuju (TS); sangat tidak
setuju (STS)
3. Jawablah pernyataan atau pertanyaan menurut penilaian, pengamatan yang
Anda rasakan secara jujur tanpa ada paksaan. Informasi dan data yang
diberikan sangat berguna bagi penelitian ini.
4. Terima kasih atas kerja sama Anda.
78

NO. PERNYATAAN SS S TS STS


1. Saya mendapat biaya bulanan dari
orang tua untuk mewarnai rambut
2. Saya selalu mengatasi masalah
rambut yang diwarnai tanpa
bantuan dari anggota keluarga
3. Saya memilih warna rambut atas
dukungan anggota keluarga
4. Saya tinggal dalam satu rumah
dengan anggota keluarga yang
rambutnya juga diwarnai
5. Saya mendapat dana dari saudara
kandung untuk mewarnai rambut
6. Orang tua saya tidak mendukung
bila rambut diwarnai
7. Saya mewarnai rambut
menggunakan biaya dari
penghasilan sendiri
8. Saya memiliki hubungan sangat
dekat dengan anggota keluarga
yang rambutnya diwarnai
9. Saya sering bertemu dengan teman
yang rambutnya diwarnai
Rambut saya diwarnai mengikuti
10.
ajakan teman
11. Rambut saya diwarnai agar terlihat
kompak dengan teman
12. Saya membantu anggota keluarga
dalam memilih pewarna rambut
Saya memiliki banyak teman yang
13.
rambutnya diwarnai
14. Rambut saya diwarnai mengikuti
79

ajakan anggota keluarga


15. Saya mewarnai rambut di rumah
dibantu oleh anggota keluarga
16. Saya bertemu dengan teman yang
rambutnya diwarnai diwaktu
senggang
17. Saya mengetahui mengenai tren
warna rambut dari teman
18. Saya tidak suka berkumpul bersama
teman-teman yang rambutnya
diwarnai
19. Tidak ada manfaat saat saya bergaul
dengan teman yang rambutnya
diwarnai
20. Biaya bulanan yang diberikan orang
tua tidak mencukupi jika digunakan
untuk mewarnai rambut
21. Dengan rambut diwarnai saya lebih
mudah bergaul
22. Saya senang bila rambut teman
yang telah diwarnai menjadi kering
dan rusak
23. Saya memiliki hubungan yang tidak
baik dengan anggota keluarga yang
rambutnya diwarnai
24. Saya mewarnai rambut dirumah
untuk menghemat biaya
25. Saya tidak suka bila teman memiliki
warna rambut yang sama seperti
saya
26. Saya menggunakan vitamin rambut
untuk Menjaga kelembapan rambut
yang diwarnai
27. Saya melakukan pewarnaan rambut
80

di salon sekurang-kurangnya 3
bulan sekali
28. Saya mencari informasi mengenai
tren warna rambut yang sedang
berlaku
29. Saya memilih menabung daripada
melakukan perawatan rambut yang
diwarnai
30. Saya melakukan toning agar
rambut yang telah diwarnai terlihat
lebih berkilau
31. Saya memilih produk pewarna
rambut dengan harga yang mahal
32. Saya memilih pewarna rambut yang
bonafit
33. Saya tidak mengikuti tren yang
berlaku dalam mewarnai rambut
untuk menjaga kesehatan rambut
34. Saya mencari informasi mengenai
dampak negatif pewarna rambut
bagi kesehatan tubuh
35. Saya menutupi warna rambut yang
baru tumbuh dengan warna yang
sama
36. Rambut saya diwarnai agar terlihat
menarik
37. Saya mewarnai rambut di salon
yang berbeda setelah melihat hasil
yang tidak memuaskan
38. Saya menggunakan merk pewarna
rambut yang sama setiap kali
mewarnai rambut
39. Rambut yang diwarnai memberikan
persepsi negatif terhadap diri saya
81

40. Saya tidak menggunakan produk


perawatan khusus untuk rambut
yang diwarnai ketika mandi
41. Penampilan seseorang dengan
rambut yang diwarnai terlihat lebih
cantik
42. Saya mencari referensi warna
rambut di internet
43. Mengikuti tren warna rambut yang
berlaku tidak baik bagi kesehatan
rambut
44. Saya merasa percaya diri dengan
rambut yang diwarnai
45. Saya tidak pernah mencari
informasi mengenai perawatan
untuk rambut yang telah diwarnai
46. Saya suka bila rambut saya
diwarnai
47. Saya ingin menghitamkan kembali
rambut yang telah diwarnai
48. Rambut yang diwarnai menjadi
kering dan bercabang
49. Saya tidak mewarnai rambut di
salon setelah melihat hasil yang
tidak memuaskan
50. Saya melakukan perawatan hair
mask khusus rambut berwarna di
salon sekurang-kurangnya 2
minggu sekali
82

Lampiran 8

Perhitungan Varians Butir, Varians Total Dan Uji Reliabilitas

Variabel Lingkungan Sosial (X)

1. Menghitung varians tiap butir dengan rumus (contoh soal no.2)

Si2 = ΣX2 – (Ʃ X)2


n
n

= 138 – 3600
30
30
= 0,6207
2. Menghitung varian total

St2 = ΣX2 – (Ʃ X)2


n
n

=143538 – 4264225
30
30

= 53,799

3. Menghitung reliabilitas

Nilai Alpha
Tingkat Keandalan
2 Cronbach
rii = k 1- Si
k-1 St2 0.0 - 0.20 Kurang Andal
>0.20 – 0.40 Agak Andal
= 20 ( 0,781) >0.40 – 0.60 Cukup Andal
19 >0.60 – 0.80 Andal
>0.80 – 1.00 Sangat Andal
= 1,052 (0,781) = 0,8219
83

Lampiran 9

Perhitungan Varians Butir, Varians Total Dan Uji


Reliabilitas
Variabel Gaya Hidup (Y)
1. Menghitung varians tiap butir dengan rumus (contoh soal no.2)

Si2 = ΣY2 – (Ʃ Y)2


n
n

= 218 – 5776
30
30
= 0,8782

2. Menghitung varian total

St2 = ΣY2 – (Ʃ Y)2


n
n

=140550 – 418616
30
30

= 47,459

3. Menghitung reliabilitas

Nilai Alpha
Tingkat Keandalan
Cronbach
rii = k 1- Si2
k-1 St2 0.0 - 0.20 Kurang Andal
>0.20 – 0.40 Agak Andal
= 20 ( 0,749) >0.40 – 0.60 Cukup Andal
19 >0.60 – 0.80 Andal
>0.80 – 1.00 Sangat Andal
= 1,052 (0,749) = 0,7875
DATA MENTAH
LINGKUNGAN SOSIAL (VARIABEL X)
Lampiran 10

RES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ΣXt
1 1 4 4 4 4 3 2 1 3 3 2 4 3 2 4 4 3 4 4 3 62
2 2 2 4 4 3 4 1 2 3 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 2 62
3 2 3 2 3 2 4 2 2 2 4 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 54
4 1 2 2 4 2 4 2 1 2 4 2 2 3 2 4 3 2 3 3 2 50
5 3 2 4 3 4 3 2 1 1 2 1 3 2 2 4 2 3 4 4 3 53
6 2 1 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 47
7 1 2 1 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 48
8 2 2 2 1 2 4 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 48
9 1 1 4 4 4 2 1 1 2 3 1 4 1 2 2 3 3 4 4 4 51
10 1 3 4 4 4 4 3 1 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 67
11 3 4 4 4 4 3 1 1 3 2 2 4 3 2 3 3 3 4 4 3 60
12 1 2 3 4 3 4 2 2 3 4 2 2 3 2 4 3 4 3 3 4 58
13 3 4 2 3 2 3 1 1 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 58
14 1 3 4 3 3 4 1 1 1 1 2 3 3 1 4 4 3 4 4 1 51
15 1 3 3 3 4 3 1 1 3 3 3 1 3 2 4 4 2 3 4 3 54
16 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 56
17 1 1 2 3 3 4 1 1 4 4 1 1 4 3 4 3 4 4 4 1 53
18 2 2 2 3 3 4 2 2 3 4 1 3 3 2 4 4 2 3 3 4 56
19 2 2 2 3 2 3 1 1 2 3 1 2 2 2 3 4 3 3 4 4 49
20 2 3 2 3 3 3 1 2 2 4 2 2 2 2 3 4 3 4 4 2 53
21 2 3 2 3 2 4 3 4 2 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 65
22 1 2 4 3 3 4 2 2 3 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 2 58
23 1 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 3 56
24 2 3 2 4 2 2 2 2 2 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 58
25 2 3 2 2 3 3 2 2 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 61
26 3 2 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 61
27 2 3 2 4 2 4 3 2 2 4 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 61
28 2 2 3 2 3 4 2 2 4 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 4 58
29 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 67
30 1 4 2 3 3 4 2 2 2 4 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 61
Σx 52 73 81 93 83 101 55 51 74 100 56 75 91 77 100 98 91 100 101 83 1696
84
DATA MENTAH
Lampiran 11

GAYA HIDUP (VARIABEL Y)


RES 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Σyt
1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 56
2 2 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 58
3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 57
4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 1 4 64
5 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 2 3 2 60
6 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 53
7 2 3 3 2 3 3 2 2 2 4 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 53
8 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 52
9 2 3 4 3 2 3 3 4 3 1 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 59
10 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 1 4 1 4 3 4 3 67
11 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 2 3 55
12 2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 55
13 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 55
14 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2 52
15 2 4 3 2 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 67
16 3 3 2 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 1 1 4 60
17 3 4 3 4 4 3 2 3 4 2 2 3 3 2 4 3 4 4 4 3 64
18 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 58
19 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 51
20 3 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 49
21 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 1 4 4 4 3 1 3 67
22 4 4 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 55
23 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 53
24 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 2 2 4 2 3 2 4 3 2 3 59
25 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 1 4 66
26 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 1 4 4 4 4 1 4 68
27 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 1 4 3 4 3 2 4 64
28 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 1 3 62
29 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 1 4 4 4 2 2 4 68
30 2 4 1 2 4 4 4 2 2 4 3 2 4 1 4 3 4 3 1 2 56
Σy 76 101 78 86 88 95 80 96 89 98 84 88 101 69 99 87 106 81 69 92 1763
85
86

Lampiran 12

Data mentah nilai X dan Y

No x y
1 62 56
2 62 58
3 54 57
4 50 64
5 53 60
6 47 53
7 48 53
8 48 52
9 51 59
10 67 67
11 60 55
12 58 55
13 58 55
14 51 52
15 54 67
16 56 60
17 53 64
18 56 58
19 49 51
20 53 49
21 65 67
22 58 55
23 56 53
24 58 59
25 61 66
26 61 68
27 61 64
28 58 62
29 67 68
30 61 56
JUMLAH 1696 1763
87

Lampiran 13

REKAPITULASI SKOR TOTAL INSTRUMEN HASIL PENELITIAN


No x y X-Ẋ Y-Ẏ (X-Ẋ)² (Y-Ẏ)² x² y² xy
1 62 56 5.47 -2.77 29.88 7.65 3844 3136 3472
2 62 58 3.23 -0.77 10.45 0.59 3844 3364 3596
3 54 57 -2.53 -1.77 6.42 3.12 2916 3249 3078
4 50 64 -6.53 5.23 42.68 27.39 2500 4096 3200
5 53 60 -3.53 1.23 12.48 1.52 2809 3600 3180
6 47 53 -9.53 -5.77 90.88 33.25 2209 2809 2491
7 48 53 -8.53 -5.77 72.82 33.25 2304 2809 2544
8 48 52 -8.53 -6.77 72.82 45.79 2304 2704 2496
9 51 59 -5.53 0.23 30.62 0.05 2601 3481 3009
10 67 67 10.47 8.23 109.55 67.79 4489 4489 4489
11 60 55 3.47 -3.77 12.02 14.19 3600 3025 3300
12 58 55 1.47 -3.77 2.15 14.19 3364 3025 3190
13 58 55 1.47 -3.77 2.15 14.19 3364 3025 3190
14 51 52 -5.53 -6.77 30.62 45.79 2601 2704 2652
15 54 67 -2.53 8.23 6.42 67.79 2916 4489 3618
16 56 60 -0.53 1.23 0.28 1.52 3136 3600 3360
17 53 64 -3.53 5.23 12.48 27.39 2809 4096 3392
18 56 58 -0.53 -0.77 0.28 0.59 3136 3364 3248
19 49 51 -7.53 -7.77 56.75 60.32 2401 2601 2499
20 53 49 -3.53 -9.77 12.48 95.39 2809 2401 2597
21 65 67 8.47 8.23 71.68 67.79 4225 4489 4355
22 58 55 1.47 -3.77 2.15 14.19 3364 3025 3190
23 56 53 -0.53 -5.77 0.28 33.25 3136 2809 2968
24 58 59 1.47 0.23 2.15 0.05 3364 3481 3422
25 61 66 4.47 7.23 19.95 52.32 3721 4356 4026
26 61 68 4.47 9.23 19.95 85.25 3721 4624 4148
27 61 64 4.47 5.23 19.95 27.39 3721 4096 3904
28 58 62 1.47 3.23 2.15 10.45 3364 3844 3596
29 67 68 10.47 9.23 109.55 85.25 4489 4624 4556
30 61 56 4.47 -2.77 19.95 7.65 3721 3136 3416
jumlah 1696 1763 -2.23 0.00 882.04 945.37 96782 104551 100182
88

Lampiran 14
Proses Perhitungan Menggambar Grafik Histogram

Lingkungan Sosial (Variabel X)

1. Menentukan rentang (range)


Rentang = data maksimal – data minimal
= 67 - 47
= 20

2. Banyaknya Interval Kelas (aturan Struges)


K = 1+(3,3) log n
= 1+(3,3) log 30
= 1+(3,3) 4,8745001406
= 1+ 4,8745001406
= 5,8745 (dibulatkan menjadi 5)

3. Panjang kelas interval


Rentang
P= Kelas

= 20
5
= 4 (dibulatkan 5)

Frek. Frek.
Kelas interval Batas bawah Batas atas
Absolut Relatif
47-51 46,5 51,5 7 23,3%
52-56 51,5 56,5 8 26,7%
57-61 56,5 61,5 10 33,3%
62-66 61,5 66,5 3 10%
67-71 66,5 71,5 2 6,7%
Jumlah 30 100%
89

Lampiran 15

Proses Perhitungan Menggambar Grafik Histogram

Gaya Hidup (Variabel Y)

1. Menentukan rentang (range)


Rentang = data maksimal – data minimal
= 68 - 49
= 19

2. Banyaknya Interval Kelas (aturan Struges)


K = 1+(3,3) log n
= 1+(3,3) log 30
= 1+(3,3) 4,8745001406
= 1+ 4,8745001406
= 5,8745 (dibulatkan menjadi 5)

3. Panjang kelas interval


Rentang
P= Kelas

= 19
5
= 3,8 (dibulatkan 4)

Frek. Frek.
Kelas interval Batas bawah Batas atas
Absolut Relatif
49-52 48,5 52,5 4 13,33%
53-56 52,5 56,5 9 30%
57-60 56,5 60,5 7 23,34%
61-64 60,5 64,5 4 13,33%
65-68 64,5 68,5 6 20%
Jumlah 30 100%
90

Lampiran 16

Proses Perhitungan Rata-Rata Skor Total Indikator Variabel


Gaya Hidup

1. Jumlah skor indikator adalah jumlah total nilai dari jawaban responden.

2. Jumlah butir pertanyaan adalah jumlah banyaknya pertanyaan

perindikator.

3. Rata – rata skor indikator :

Jumlah skor indikator


Jumlah butir pertanyaan

Contoh indikator 1

344 = 86
4

4. Persentase :

Rata-rata skor indikator x 100%

Total rata-rata skor indikator

Contoh indikator 1

86 x 100% = 16,2%
531,9
91

Lampiran 17

Proses Perhitungan Rata-Rata Skor Total Variabel Lingkungan


Sosial

1. Jumlah skor indikator adalah jumlah total nilai dari jawaban responden.

2. Jumlah butir pertanyaan adalah jumlah banyaknya pertanyaan

perindikator.

3. Rata – rata skor indikator :

Jumlah skor indikator


Jumlah butir pertanyaan

Contoh indikator 1

174 = 87
2

4. Persentase :

Rata-rata skor indikator x 100%

Total rata-rata skor indikator

Contoh indikator 1

87 x 100% = 17,6%
495,2
92

Lampiran 18

Perhitungan Rata-Rata, Varians Dan Simpangan Baku

1. Rata – rata (X) 1. Rata – rata (Y)


X= ΣX Ῡ = ΣY
n n

= 1696 = 1763
30 30

= 56,53 = 58,77

2. Varian (X) 2. Varian (Y)

S2 = Ʃ (X-X) S2 = Ʃ (Y- Ῡ )
n-1 n-1

= 882,30 = 945,37
29 29

= 30,42 = 31,51

3. Simpangan baku (X) 3. Simpangan baku


(Y)

S = √ S2 S = √ S2

= √ 30,42 = √ 31,51

= 5,52 = 5,61
93

Lampiran 19
Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana
Ŷ= α + bX
n = 30
Ʃ XY = 100182
ƩX = 1696
ƩY = 1763
Ʃ X2 = 96782
Ʃ Y2 = 104551

Ῡ = ƩY = 1763 = 58,77
n 30

Ẋ = ƩY = 1696 = 56,53
n 30

Ʃ xy = Ʃ XY - (Ʃ X)( Ʃ Y)
n
= 100182 - (1696)(1763)
30
= 513,74

Ʃ x2 = Ʃ X2 – (Ʃ X)2
n
= 96782 – (1696)2
30
= 901,47

Ʃ y2 = Ʃ y2 – (Ʃ y)2
n
= 104551 – (1763)2
30
= 945,37

b = Ʃ xy α = Ῡ -bẊ
Ʃ x2
= 513,74 = 58,77 – (0,57 x 56,53)
901,47 = 58,77-32,221
= 0,57 = 26,55

Jadi persamaan regresi adalah Ŷ= 26,55+0,57X


94

Lampiran 20

TABEL UNTUK MENGHITUNG Ŷ = 26,55+0,57X

n X Ŷ = 26,55+0,57X Ŷ
1 62 26.55 ₊ 0.57 . 47 53.34
2 62 26.55 ₊ 0.57 . 48 53.91
3 54 26.55 ₊ 0.57 . 48 53.91
4 50 26.55 ₊ 0.57 . 49 54.48
5 53 26.55 ₊ 0.57 . 50 55.05
6 47 26.55 ₊ 0.57 . 51 55.62
7 48 26.55 ₊ 0.57 . 51 55.62
8 48 26.55 ₊ 0.57 . 53 56.76
9 51 26.55 ₊ 0.57 . 53 56.76
10 67 26.55 ₊ 0.57 . 53 56.76
11 60 26.55 ₊ 0.57 . 54 57.33
12 58 26.55 ₊ 0.57 . 54 57.33
13 58 26.55 ₊ 0.57 . 56 58.47
14 51 26.55 ₊ 0.57 . 56 58.47
15 54 26.55 ₊ 0.57 . 56 58.47
16 56 26.55 ₊ 0.57 . 58 59.61
17 53 26.55 ₊ 0.57 . 58 59.61
18 56 26.55 ₊ 0.57 . 58 59.61
19 49 26.55 ₊ 0.57 . 58 59.61
20 53 26.55 ₊ 0.57 . 58 59.61
21 65 26.55 ₊ 0.57 . 60 60.75
22 58 26.55 ₊ 0.57 . 61 61.32
23 56 26.55 ₊ 0.57 . 61 61.32
24 58 26.55 ₊ 0.57 . 61 61.32
25 61 26.55 ₊ 0.57 . 61 61.32
26 61 26.55 ₊ 0.57 . 62 61.89
27 61 26.55 ₊ 0.57 . 62 61.89
28 58 26.55 ₊ 0.57 . 65 63.6
29 67 26.55 ₊ 0.57 . 67 64.74
30 61 26.55 ₊ 0.57 . 67 64.74
95

Lampiran 21
Perhitungan Rata-Rata, Varian, Simpangan Baku
Regresi Ŷ = 26,55+0.57X

1. Rata-rata = Y- Ŷ = Ʃ (Y- Ŷ)
n
= -0,22
30
= -0,007

2. Varians S2= = Ʃ {(Y- Ŷ)-( Y- Ŷ)}2


n
= Ʃ 652,5988
30
= 21,57

3. Simpangan baku (S) = √S2

=√21,57

= 4,66
96

Lampiran 22

Langkah Perhitungan Uji Normalitas Galat Taksiran


Regresi Ŷ = 24,51+0.60X

1. Kolom Y-Ŷ
Data diurutkan dari data terkecil sampai yang terbesar.

2. Kolom (Y- Ŷ)-( Y- Ŷ)


Mengikuti kolom (Y- Ŷ)

3. Kolom Zi
Zi = {(Y- Ŷ)-( Y- Ŷ)}
S

= -7,76
4,66

= - 1,6652

4. Kolom F(Zi)
Nilai F(Zi) dilihat pada daftar Z, missal :
Zi = -1,66 maka diperoleh nilai F(Zi) = 0.0485

5. Kolom S(Zi) = Nomor responden


Jumlah responden

= 1
30

= 0,0333

6. Kolom F(zi)-S(zi)
Nilai mutlak antara F(zi)-S(zi)
= 0,0485 – 0,0333
= 0,0152
97

Lampiran 23

PERHITUNGAN NORMALITAS GALAT TAKSIRAN Y ATAS X


REGRESI Ŷ = 26,55+0.57X

No (Y-Ŷ) (Y- Ŷ)-( Y- Ŷ) Zi F(zi) S(zi) F(zi)-S(zi)


1 -7.76 -7.76 -1.6652 0.0485 0.0333 0.0152
2 -5.89 -5.89 -1.2639 0.1038 0.0667 0.0371
3 -5.75 -5.75 -1.2339 0.1093 0.1000 0.0093
4 -5.47 -5.47 -1.1738 0.1210 0.1333 0.0123
5 -5.32 -5.32 -1.1416 0.1271 0.1667 0.0396
6 -4.61 -4.61 -0.9893 0.1635 0.2000 0.0365
7 -4.61 -4.61 -0.9893 0.1635 0.2333 0.0698
8 -4.61 -4.61 -0.9893 0.1635 0.2667 0.1032
9 -3.89 -3.89 -0.8348 0.2033 0.3000 0.0967
10 -3.62 -3.62 -0.7768 0.2206 0.3333 0.1127
11 -3.48 -3.48 -0.7468 0.2296 0.3667 0.1371
12 -1.91 -1.91 -0.4099 0.3446 0.4000 0.0554
13 -0.91 -0.91 -0.1953 0.4247 0.4333 0.0086
14 -0.61 -0.61 -0.1309 0.4483 0.4667 0.0184
15 -0.47 -0.47 -0.1009 0.4602 0.5000 0.0398
16 -0.34 -0.34 -0.0730 0.4721 0.5333 0.0612
17 -0.33 -0.33 -0.0708 0.5000 0.5667 0.0667
18 1.53 1.53 0.3283 0.6255 0.6000 0.0255
19 2.26 2.26 0.4850 0.6844 0.6333 0.0511
20 2.39 2.39 0.5129 0.6950 0.6667 0.0283
21 2.68 2.68 0.5751 0.7157 0.7000 0.0157
22 3.24 3.24 0.6953 0.7549 0.7333 0.0216
23 3.26 3.26 0.6996 0.7549 0.7667 0.0118
24 3.38 3.38 0.7253 0.7642 0.8000 0.0358
25 3.4 3.4 0.7296 0.7642 0.8333 0.0691
26 4.68 4.68 1.0043 0.8413 0.8667 0.0254
27 6.68 6.68 1.4335 0.9236 0.9000 0.0236
28 7.24 7.24 1.5536 0.9394 0.9333 0.0061
29 8.95 8.95 1.9206 0.9726 0.9667 0.0059
30 9.67 9.67 2.0751 0.9808 1.0000 0.0192

dari perhitungan didapat nilai Lhitungterbesar = 0,1371


dan Ltabel dari n =30 dengan taraf signifikan 0,05 adalah 0,161
dengan demikian Lhitung<Ltabel, maka data berdistribusi Normal.
PERHITUNGAN JK (G)

No k n X Y Y² XY ƩY² (ƩY) (ƩY)² (ƩY)²/nk ƩY² - (ƩY)²/nk


Lampiran 24

1 I 1 47 53 2809 2491
2 II 2 48 53 2809 2544 5513 105 11025 5512.5 0.5
3 48 52 2704 2496
4 III 1 49 51 2601 2499
5 IV 1 50 64 4096 3200
6 V 2 51 56 3136 2856 6617 115 13225 6612.5 4.5
7 51 59 3481 3009
8 VI 3 53 60 3600 3180 10097 173 29929 9976.33 120.67
9 53 49 2401 2597
10 53 64 4096 3392
11 VII 2 54 57 3249 3078 7738 124 15376 7688 50
12 54 67 4489 3618
13 VIII 3 56 53 2809 2968 9773 171 29241 9747 26
14 56 58 3364 3248
15 56 60 3600 3360
16 IX 5 58 55 3025 3190 15976 282 79524 15904.8 71.2
17 58 55 3025 3190
18 58 59 3481 3422
19 58 62 3844 3596
20 58 51 2601 2958
21 X 1 60 55 3025 3300
22 XI 4 61 64 4096 3904 16212 254 64516 16129 83
23 61 66 4356 4026
24 61 68 4624 4148
25 61 56 3136 3416
26 XII 2 62 56 3136 3472 6500 114 12996 6498 2
27 62 58 3364 3596
28 XIII 1 65 67 4489 4355
29 XIV 2 67 68 4624 4556 9113 135 18225 9112.5 0.5
30 67 67 4489 4489
98

Ʃ 14 30 1696 1763 104559 100154 358.37


99

Lampiran 25
Perhitungan Uji Keberartian Regresi
1. Mencari jumlah kuadrat total JK (T)
JK (T) = Ʃ Y2
= 104559
2. Mencari jumlah kuadrat regresi JK (α)
JK(α) = (Ʃ Y)2
n
=17632
30
= 3108169
30
= 103605,63
3. Mencari jumlah kuadrat regre b JK (b/α)
JK(b/α) = b.Ʃ xy
= 0,57 . 513,74
= 292,8318
4. Mencari jumlah kuadrat residu JK (S)
JK (S) = JK (T) – JK (α) – JK (b/α)
= 104559 – 103605,63 – 292,8318
= 660,5387
5. Mencari derajat kebebasan
dk(T) = n = 30
dk(α) = 1
dk(b/α) = 1
dk(res) = n-2 = 28
6. Mencari rata-rata jumlah kuadrat

RJK(b/α) = JK(b/α)
dk(b/α)
=292,8318
1
= 292,8318
RJK(res) = JK(res)
dk (res)
= 660,5387
28
= 23,59

7. kriteria pengujian
Terima H0 jika Fhitung < Ftabel, maka regresi tidak berarti
Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel, maka regresi berarti
8. Pengujian

Fhitung = RJK (b/α) = 292,8318 = 12,41


RJK(res) 23,59

9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan Fhitung = 12,41
Berdasarkan taraf signifikan 0,05, pada tabel distribusi F dengan menggunakan dk
pembilang 1 (k-1) dan dk penyebut n-2 = 28 dihasilkan Ftabel = 4,20.
Sehingga Fhitung > Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi adalah
signifikan.
100

Lampiran 26

Perhitungan Uji Kelinieran Regresi

1. Mencari jumlah kuadrat error JK (G)

JK (G) = Ʃ Ʃ Yk2 - Ʃ Yk2


nks

= 358,37

2. Mencari jumlah kuadrat Tuna cocok JK (TC)


JK (TC) = JK (S) – JK (G)
= 660,5387– 358,37
= 302,1687

3. Mencari derajat kebebasan


k = 14
dk(TC) = k-2 = 12
dk(G) = n-k = 16

4. Mencari rata-rata jumlah kuadrat


RJK(TC) = JK(TC)
dk(TC)
= 302,1687
12
= 25,18

5. RJK(G) = JK(G)
dk(G)
= 358,37
16
= 22,39

6. Kriteria pengujian
Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel, maka regresi tidak linier
Terima H0 jika Fhitung < Ftabel, maka regresi linier

7. Pengujian

Fhitung = RJK(TC) = 25,18 = 1,12


RJK(G) 22,39

8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan Fhitung = 1,12
Berdasarkan taraf signifikan 0,05, pada tabel distribusi F dengan
menggunakan dk pembilang 12 dan dk penyebut 16 dihasilkan Ftabel sebesar
2,42 sehingga Fhitung < Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan
regresi adalah linier.
101

Lampiran 27

Perhitungan Koefisien Korelasi


Product Moment

Mencari keofisien korelasi dengan rumus Product Moment

Diketahui:
Σx2 = 901,47
Σy2 = 945,37
Σxy = 513,74

rxy = Σxy
√ (Σx2).( Σy2)

= 541,07
√ (901,47).( 945,37)

= 513,74
923,15

= 0,556

Kesimpulan :
Pada perhitungan product moment diatas diperoleh nilai rhitung (rxy) = 0,556
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
variabel X terhadap variabel Y.
102

Lampiran 28

Perhitungan Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji t)

thitung = rxy √n-2


√1- r2

= 0,556√30-2
√1- 0,5562

=0,556 √28
√1- 0,3091

= 2,942
0,831

= 3,539

Kesimpulan :
Tabel pada taraf signifikan 0,05 dengan dk (n-2) = 28 sebesar 2,048

Kriteria pengujian :
H0 ditolak jika thitung > ttabel
H1 diterima jika thitung< ttabel

Dari hasil pengujian :


thitung 3,539 > ttabel (2,048), maka terdapat hubungan yang signifikan antara
variabel X dengan variabel Y.
103

lampiran 29

Perhitungan Koefisien Determinasi

Untuk mencari seberapa besar variasi variabel Y yang ditentukan oleh


variabel X, maka digunakan Koefisien Determinasi dengan rumus :

KD = rxy2 x 100%

= 0,5562

=0,3091

= 30,91 %

Dari hasil tersebut diinterprestasikan bahwa lingkungan sosial ditentukan


oleh gaya hidup sebesar 30,91%.
104

Lampiran 30

DAFTAR NAMA RESPONDEN FINAL

No Nama Responden Usia Fakultas


1. Lovely Grace 18 FIS
2. Anggit Iwandari 21 FT
3. Oktavianita Maulina 19 FBS
4. Difa Azia 20 FT
5. Bunga P 22 FIP
6. Mahda Nur Laili 19 FT
7. Annisa Rahcmayanti 19 FBS
8. Nadia Chairunisa 20 FBS
9. Casa Bilqis 18 FIS
10. Adinda 22 FIP
11. Dinty Intan P 18 FBS
12. Almiera Larasati 20 FT
13. Dyah Intan 19 FBS
14. Sella Yolanda 19 FBS
15. Adinda 24 FE
16. Syifa Aulia Adela 18 FT
17. Elena 18 FE
18. Tia Amanda 18 FBS
19. Dwi Kusuma Rani 19 FBS
20. Fauziah R 23 FT
21. Istrela 22 FBS
22. Dyah Inten 19 FBS
23. Tiara Denis Utami 18 FBS
24. Syarifiza 22 FBS
25. Rika 22 FE
26. Erda Betty 22 FBS
27. Eka Wulandari 22 FT
28. Ayu Lestari 18 FT
29. Susan 22 FBS
30. Restu Darwa Putri 20 FBS
105

Lampiran 31
Tabel Z nilai minus
106

Lampiran 32

Tabel Z nilai positif


107

Lampiran 33
108

Lampiran 34
109

Lampiran 35
110
111
112
113
114
115
116
117

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ESYA PUJI ANGGINI, merupakan wanita keturunan


Melayu yang lahir pada tanggal 29 Maret 1994 di kota Dumai,
Riau dari pasangan suami istri bernama Syamsir, S.Sos dan
Erma Santi, S.Pd. Penulis merupakan anak perempuan pertama
dari tiga bersaudara. Jenjang pendidikan formal yang telah
dilalui penulis, antara lain SD Negeri 004 Tanjung Pinang tahun
2000-2006, SMP Negeri 4 Tanjung Pinang tahun 2006-2009, SMK Negeri 2
Tanjung Pinang tahun 2009-2012, Penulis diterima sebagai mahasiswa program
studi Pendidikan Tata Rias di Universitas Negeri Jakarta melalui jalur beasiswa
Kemitraan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau dengan Universitas Negeri
Jakarta tahun 2012-2016.

Semasa kuliah, penulis telah mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
provinsi Banten tepatnya di desa Kamasan selama satu bulan pada tahun 2015.
Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Trans7 di acara Hitam Putih
kurang lebih selama dua bulan pada tahun 2015. Penulis melakukan Praktek
Keterampilan Mengajar (PKM) di SMK 27 Jakarta kurang lebih selama empat
bulan pada tahun 2016. Sebagai sarana komunikasi penulis dapat dihubungi
melalui email essyahy@gmail.com.
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………………….ii
ABSTRAK ……………………………………………………………………….iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………....v
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….....vii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………..x
DAFTAR GAMBAR………………………..…………………………………. ..xi
DAFTAR LAMPIRAN …………….……………………………………….......xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6
1.3. Pembatasan Masalah ................................................................................ 6
1.4. Perumusan Masalah .................................................................................. 6
1.5. Kegunaan Penilitian ................................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 8
2.1. Deskripsi Teori ......................................................................................... 8
2.1.1. Hakikat Gaya Hidup Wanita Dewasa Dalam Mewarnai Rambut ..... 8
2.1.1.1.Gaya Hidup ........................................................................... 8
2.1.1.2.Wanita Dewasa.................................................................... 11
2.1.1.3.Mewarnai Rambut ............................................................... 16
2.1.2. Hakikat Lingkungan Sosial ............................................................. 23
2.2. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................... 31
2.3. Kerangka Berpikir .................................................................................. 34
2.4. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 38
3.1.Tujuan Penelitian ......................................................................................... 38
3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................................... 38
3.3. Metode Penelitian ....................................................................................... 38
3.4. Pengambilan Sampel .................................................................................. 39

vii
3.4.1. Populasi ........................................................................................... 39
3.4.2. Sampel ............................................................................................. 39
3.5. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 39
3.6. Variabel Penelitian ................................................................................. 40
3.6.1. Variabel Bebas ................................................................................ 40
3.6.1.1. Definisi Konseptual............................................................ 40
3.6.1.2. Definisi Operasional........................................................... 40
3.6.1.3 Kisi-Kisi Instrument ............................................................ 41
3.6.1.4. Jenis Instrument ................................................................. 41
3.6.1.5.Pengujian Validitas dan Perhitungan Reliabilitas ............... 42
3.6.2. Variabel Terikat ............................................................................. 44
3.6.2.1. Definisi Konseptual............................................................ 44
3.6.2.2. Definisi Operasional........................................................... 44
3.6.2.3. Kisi-Kisi Instrument ........................................................... 45
3.6.2.4.Pengujian Validitas dan Perhitungan Reliabilitas ............... 46
3.7. Teknik Analisis Data .............................................................................. 48
3.8. Hipotesis Statistika ................................................................................. 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 53
4.1. Deskripsi Data ........................................................................................ 53
4.1.1. Gaya Hidup (Variabel Y) ................................................................ 53
4.1.2. Lingkungan Sosial (Variabel X) ..................................................... 56
4.2. Pengujian Persyaratan Analisis Data ...................................................... 59
4.2.1. Persamaan Garis Regresi................................................................. 59
4.2.2. Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y Atas X ........................... 60
4.2.3. Uji Liniearitas Regresi .................................................................... 61
4.3. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 61
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................. 63
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ......................................... 65
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 65
5.2 Implikasi ...................................................................................................... 65
5.3 Saran ............................................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67

viii
LAMPIRAN………………………………………………………………….......71

DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………….........117

ix

Anda mungkin juga menyukai