Anda di halaman 1dari 7

MODUL PERKULIAHAN

MENULIS

Mengajak Mahasiswa untuk


mampu menulis dalam
berbagai karya

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

06
Fakultas Teknik Teknik Mesin RINA KURNIAWATI, SHI, MH

Abstract Kompetensi
Menulis merupakan salah tugas Mahasiswa mampu menulis karya
mahasiswa, sehingga diperlukan dalam berbagai bentuk tulisan
kemampuan sendiri untuk
mengembangkannya
MENULIS
Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa diakui oleh umum. Menulis merupakan
keterampilan yang mensyaratkan penguasaan bahasa yang baik. Dalam belajar bahasa, menulis
merupakan kemahiran tingkat lanjut. Semi (1995: 5) berpendapat bahwa pengajaran menulis merupakan
dasar untuk keterampilan menulis.

Penulis sendiri berpandangan bahwa untuk menulis, pembelajar harus menguasai kaidah tata
tulis, yakni ejaan, dan kaidah tata bahasa, morfologi dan sintaksis. Di samping itu, penguasaan kosakata
yang banyak diperlukan pula.

Menulis sebagaimana berbicara, merupakan keterampilan yang produktif dan ekspresif.


Perbedaannya, menulis merupakan komunikasi tidak bertatap muka (tidak langsung), sedangkan
berbicara merupakan komunikasi tatap muka (langsung) (Tarigan , 1994: 2). Menurut Azies dan
Alwasilah (1996: 128), keterampilan menulis berhubungan erat dengan membaca. Hal ini diakui pula
oleh Semi (1995: 5). Semakin banyak siswa membaca, cenderung semakin lancar dia menulis.

Dalam kelas reguler pada jenjang-jenjang pertama, keterampilan menulis biasanya memperoleh
porsi yang lebih sedikit. Sebaliknya, pada jenjang yang lebih tinggi materi menulis bisa memperoleh
porsi yang sama dengan berbicara, bahkan bisa lebih, apalagi jika ada materi lain yang berkaitan dengan
menulis. Pada jenjang yang lebih tinggi, cara berkomunikasi siswa dengan lingkungan bisa cenderung
lebih bervariasi, tidak hanya menggunakan bahasa ragam lisan, tetapi juga menggunakan bahasa ragam
tulis karena mereka sudah lebih mahir berbahasa Indonesia.

Materi menulis biasanya berkaitan dengan paragraf atau wacana. Sebelum pembelajar
mendalami wacana secara luas, alangkah baiknya memahami paragraf dahulu. Jika ada materi
mengarang (komposisi), materi paragraf haruslah menjadi dasar pemahaman komposisi. Artinya,
pengajaran menulis, sebagaimana juga materi lain, disajikan secara bertahap. Untuk berlatih menulis,
pembelajar bisa ditugasi membuat surat, konsep monolog (pidato) atau konsep dialog, atau iklan.

Dalam kaitan dengan menulis, pembelajar harus memiliki kemampuan dalam menggunakan
ejaan, sebagai kaidah tata tulis. Ejaan ynag sifatnya sangat teknis tidak perlu secara khusus diajarkan,

2013 Ragam Bahasa dari Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id
mereka cukup mempelajarinya di rumah dengan dibekali buku pedoman. Sekali-sekali bisa juga
pembelajar dilatih menggunakan ejaan. Pelatihan menulis paragraf atau karangan yang lebih kompleks
merupakn sarana untuk melatih menggunakan ejaan. Ejaan hanya merupakan bagian dari materi
menulis. Seharusnyala sejak dini pembelajar diperkenalkan dengan kaidah tata tulis ini walaupun bukan
sebagai materi tersendiri.

Rusdatan (2006:1) menyatakan, menulis pada dasarnya kerja mental. Untuk menulis seseorang
memerlukan stamina yang kuat. Purwanto (2009) mengatakan, menulis itu adalah sa-ucaping
pangucap, sakrenteng-ing ati bukti. Artinya menulis itu sama seperti berbicara dengan seseorang yang
lahir langsung dari pikiran. Menulis itu adalah kehendak hati dan jiwa yang tidak bisa diatur untuk
merencanakan apa dan kapan mulai menulis.

Menulis proposal penelitian

Yang dimaksud dengan proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan
kerja. Proposal adalah karangan ilmiah yang berisi rancangan kerja. Penelitian merupakan kegiatan
ilmiah yang dilaksanakan melalui metode ilmiah yang menghasilkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula. Menurut Jauhari (2008) proposal merupakan suatu bentuk
pengajuan penawaran, baik berupa ide, gagasan, pemikiran, maupun rencana kepada pihak lain untuk
mendapatkan dukungan, izin, persetujuan, dana dan sebagainya.
Sistematika yang umum digunakan dalam menyusun proposal penelitian yaitu :
1. Latar belakang
2. Identifikasi masalah
3. Rumusan masalah
4. Tujuan penelitian
5. Kegunaan penelitian
6. Tinjauan pustaka
7. Kerangka berpikir
8. Hipotesis
9. Metode dan teknik penelitian
Sistematika penulisan proposal penelitian yang menggunakan metode kualitatif berbeda dengan
penelitian kuantitatif. Pada umumnya sistematika proposal penelitian kualitatif adalah sebagai berikut :
1. PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
1.2 fokus penelitian
1.3 rumusan masalah
1.4 tujuan penelitian
1.5 manfaat penelitian

2013 Ragam Bahasa dari Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id
2. STUDI KEPUSTAKAAN
2.1 ......
2.2 ......
2.3 ......
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 metode penelitian
3.2 tempat penelitian
3.3 instrumen penelitian
3.4 sampel sumber data
3.5 teknik pengumpulan data dan daftar pustaka
3.6 teknik analisa data
sistematika penulisan proposal penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut :
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Identifikasi masalah
1.3 Batasan masalah
1.4 Rumusan masalah
1.5 Tujuan penelitian
1.6 Kegunaan penelitian
2. LANDASAN TEORI
2.1 deskripsi teori
2.2 kerangka berpikir
2.3 hipotesis
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 metode penelitian
3.2 populasi dan sampel
3.3 instrumen penelitian
3.4 teknik pengumpulan data
3.5 teknik analisis data
daftar pustaka

Menulis Makalah

Makalah adalah karya ilmiah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif (Nasucha dkk, 2006: 68). Makalah disusun untuk memenuhi tugas-tugas mata kuliah
tertentu. Makalah merupakan bentuk karya ilmiah paling singkat dengan jumlah halaman 15-25
halaman. Makalah biasanya terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.

2013 Ragam Bahasa dari Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id
Bagianawal terdiri dari halaman sampul, daftar isi, dan daftar tabel atau daftar gambar. Bagian isi terdiri
dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, pembahasan, kesimpulan dan saran.
Bagian akhir terdiri dari daftar referensi dan lampiran.
Makalah dapat dibedakan menjadi dua jenis :
1. makalah dari hasil berpikir deduktif yaitu makalah yang membahas masalah atas dasar kajian
teori tertentu atau menerapkan teori tertentu untuk memecahkan masalah yang dipilih.
2. Makalah dari hasil berpikir induktif yaitu makalah yang membahas masalah yang menyajikan
deskripsi gejala, fakta dan data dari pengamatan di lapangan. Makalah induktif diawali oleh
pengamatan empiris, pembahasan hasil pengamatan, penarikan simpulan, dilanjutkan dengan
pembandingan teori yang relevan

Menulis Ringkasan Buku

Beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan benar :

1. Membaca naskah asli ; baca naskah sekali atau dua kali agar mengetahui kesan umum tentang
karangan tersebut secara menyeluruh.
2. Mencatat gagasan utama ; yang menjadi sasaran pencatatan adalah judul-judul bab, judul anak
bab dan alinea, kalau perlu gagasan bawahan alinea yang betul-betul esensial untuk
memperjelas gagasan utama tadi.
3. Mengadakan reproduksi ; pakailah kesan umum dan hasil pencatatan untuk membuat ringkasan.
Urutan isi disesuaikan dengan naskah asli, tapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yangdibuat
adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya
4. Ketentuan tambahan

Menulis Resensi

Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku , ulasan buku (majalah itu
memuat), (buku-buku yang baru terbit). Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan
bahwa secara bahasa sebagai bahan pertimbangan atas perbincangan tentang sebuah buku yang menilai
kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi
dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli.
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan
resensi adalah menyampaikan kepada pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat
sambutan masyarakat atau tidak (Keraf, 1993:274)
Pokok-pokok yang dapat dijadikan sasaran penilaian sebuah buku atau karya yaitu :
a. Latar belakang
b. Jenis buku

2013 Ragam Bahasa dari Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id
c. Keunggulan buku

Menulis Artikel

Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas suatu masalah tertentu yang
sifatnya aktual dan kontroversial dengan tujuan untuk memberitahu (informatif), mempengaruhi dan
meyakinkan (persuasif argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (Sumadirta, 2004:2). Artikel
disebut tulisan lepas karena siapa pun boleh menulis artikel dengan topik bebas sesuai dengan minat
dan keahlian masing-masing.

Adapun fungsi artikel yang didalamnya berisi opini adalah untuk menjelaskan,
menginterprestasikan atau memberi konteks kepada publik, menganalisis, memberikan alternatif solusi,
dan memberi makna dari sebuah peristiwa yang sedang berlangsung. Berdasarkan fungsi tersebut maka
untuk kualitas bahasa menjadi faktor yang sangat penting dalam penulisan artikel untuk menarik minat
pembaca. Ada beberapa jenis artikel :

a. Artikel praktis
b. Artikel ringan
c. Artikel halaman opini
d. Artikel analisis ahli

Untuk memberikan pemahaman tentang artikel, ada beberapa karakteristik artikel, sebagai berikut :

a. Ditulis dengan atas nama ( by name story)


b. Mengandung gagasan aktual atau kontroversial
c. Gagasan yang diangkat menyangkut kepentingan sebagian besar khalayak pembaca
d. Ditulis secara referensial dengan visi intelektual
e. Orisinal
f. Singkat dan tuntas
g. Artikel disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer dan komunikatif

Menulis Laporan

Laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada
seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya ( Keraf, 1993:284).
Laporan merupakan suatu jenis dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah
yang tengah atau telah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan
tindakan yang harus diambil.

Tujuan laporan biasanya berupa hal-hal berikut yaitu untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil
suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah, untuk

2013 Ragam Bahasa dari Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id
mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menemukan teknik-teknik baru dan sebagainya. Adapun
jenis-jenis laporan sebagai berikut :

a. Laporan berbentuk formulir isian


b. Laporan berbentuk surat
c. Laporan berbentuk memorandum
d. Laporan perkembangan dan laporan keadaan
e. Laporan berkala
f. Laporan laboratoris
g. Laporan formal dan semi formal

DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar. 2000. Politik Bahasa dan Pendidikan. Cet. II. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Azies, Furqanul dan Alwasilah, A. Chaedar. 1996. Pengajaran Bahasa Komunikatif Teori dan Praktek.
Cet. I. Bandung: Remaja Rosdakarya. Semi, M. Atar. 1995. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis.
Bandung: Mugantara.

Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

· Yacub Nasucha, Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Media Perkasa, 2010),
Cet 2

2013 Ragam Bahasa dari Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Rina Kurniawati, SHI, MH http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai