Anda di halaman 1dari 10

Volume 15, Nomor 2, Hal.

11-20 ISSN:0852-8349
Juli – Desember 2013

KOMPARASI EFISIENSI PASAR, KERAGAMAN HARGA, SURPLUS


PEMBELI-PENJUAL PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
DAN PASAR MONOPOLI
(SUATU APLIKASI METODE EKONOMI PERCOBAAN)

Amril
Fakultas Ekonomi Universitas Jambi
Kampus Pinang Masak Mendalo – Darat, Jambi 36361

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis efisiensi pasar, keragaman harga, surplus
pembeli-penjual pada pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli; (2) Menganalisis
perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam kaitannya dengan efisiensi pasar, keragaman
harga, surplus pembeli-penjual antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli
Penelitian menggunakan metode percobaan ekonomi dengan pelaku percobaan sebanyak
15 orang mahasiswa. Pasar disimulasi dalam bentuk pasar persaingan sempurna dengan
sistem transaksi double auction dan sistem desentralisasi; b) pasar monopoli dengan
sistem transaksi double auction dan sistem desentralisasi. Data yang diperoleh dari hasil
percobaan dianalisis pada aspek-aspek efisiensi pasar, keragaman harga, surplus pembeli,
surplus penjual. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian
menemukan bahwa: a) Harga keseimbangan empiris relatif lebih tinggi pada pasar
monopoli dibandingkan pasar persaingan sempurna dan lebih tinggi pada sistem transaksi
double action dibandingkan sistem desentralisasi; b) Keragaman harga lebih rendah pada
pasar monopoli dibandingkan pasar persaingan sempurna; c) Tingkat efisiensi pasar
monopoli lebih baik dibandingkan pasar persaingan sempurna dan d) Surplus pada pasar
monopoli hampir seluruhnya dinikmati oleh penjual. Sebaliknya pada pasar persaingan
sempurna, meskipun surplus relatif lebih banyak dinikmati oleh pembeli, tetapi dengan
selisih yang tidak terlalu besar dibandingkan dengan surplus yang dinikmati oleh penjual;
e) Sistem desentralisasi cenderung lebih memberikan surplus kepada pembeli.

Kata Kunci: Pasar monopoli, Pasar persaingan sempurna, Sistem Transaksi

PENDAHULUAN pasar ekstrim tersebut terdapat pasar


monopolistis dan pasar ologipoli.
Struktur pasar memiliki pengertian Pasar persaingan sempurna
penggolongan produsen kepada beberapa merupakan struktur pasar yang ideal
bentuk pasar berdasarkan konsentrasi, karena dianggap sistem pasar ini akan
differensiasi produk, ukuran perusahaan, menjamin terwujudnya kegiatan
hambatan masuk, dan integrasi vertikal memproduksi barang-barang dan jasa-
serta diversifikasi. Berdasarkan ciri-ciri jasa yang sangat tinggi efisiensinya
tersebut, analisa ekonomi membedakan dibandingkan dengan struktur pasar yang
struktur pasar atas dua jenis pasar ekstrim lain. Karena sifatnya menguntungkan
yaitu pasar persaingan sempurna dan bagi penjual pembeli, seringkali para
pasar monopoli, serta diantara kedua jenis ekonom mengharapkan terciptanya pasar

11
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

persaingan sempurna. Namun demikian, pembeli(bids) dan harga yang disepakati


syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi (contract price) tidak diketahui oleh
terbentuknya pasar persaingan sempurna semua pelaku pasar atau publik.
relatif sulit terwujud dalam dunia nyata. Selanjut-nya sistem double auction
Hal ini menyebabkan sulitnya menguji merupakan sistem pelelangan dua arah,
berbagai teori ekonomi yang terkait yaitu semua penjual dan pembeli sama-
dengan pasar persaingan sempurna ini. sama melakukan tawar-menawar harga
Oleh karenanya, penelitian akan terhadap suatu barang sehingga semua
mencoba menerapkan metode percobaan informasi diketahui oleh publik atau
ekonomi dalam menguji teori ekonomi semua penjual dan pembeli dalam
pada pasar persaingan sempurna. pelelangan tersebut. Sedangkan sistem
Metode percobaan dalam ekonomi transaksi posted-offer merupakan sistem
adalah salah satu cara terbaik untuk transaksi yang biasa ditemui dalam
membangkitkan data yang jika dilihat bidang usaha retail dan industri yaitu
dari kualitasnya kemungkinan dapat harga yang telah dipasang oleh penjual
lebih baik daripada data yang tersedia di kemudian ditawarkan kepada pembeli
publikasi. Melalui metode percobaan (posted-offer price) dan pembeli tinggal
ekonomi juga dapat dibangun syarat- memilih barang yang diinginkan sesuai
syarat yang harus dipenuhi pada dengan anggaran yang dimilikinya.
persaingan sempurna, selain itu juga Dalam konteks sistem transaksi,
dapat dikontrol faktor-faktor lain yang penelitian ini membatasi pengujian
mungkin mempengaruhinya. hanya pada sistem desentralisasi dan
Aspek teori yang diuji mencakup sistem double auction, baik pengujian
pembentukan harga keseimbangan, pada pasar persaingan sempurna
keragaman harga, efisiensi pasar, serta maupun pada pasar monopoli.
surplus pembeli dan penjual. Kajian
aspek-aspek tersebut selanjutnya METODE PENELITIAN
dibandingkan antara struktur pasar
persaingan sempurna sebagai suatu Data yang dipergunakan dalam
bentuk ekstrim pasar dengan pasar penelitian ini adalah data yang
monopoli sebagai bentuk ekstrim dikumpulkan dari hasil percobaan
lainnya. ekonomi dengan melibatkan 15 orang
Analisis terhadap aspek-aspek mahasiswa sebagai pelaku percobaan
tersebut juga akan dibedakan (experimental unit).
berdasarkan sistem transaksi yang Pasar yang disimulasikan pada
terjadi di pasar. Jika mengamati sistem percobaan ekonomi ini adalah pasar
transaksi dalam kehidupan sehari-hari, pena. Dalam konteks simulasi,
ada berbagai transaksi pasar yang biasa dilakukan beberapa tahapan sebagai
ditemui, diantaranya adalah berikut:
desentralisasi (DT), double auction 1. Melakukan simulasi percobaan ekonomi
(DA), dan posted-offer (PO). (Juanda, pasar persaingan sempurna dengan
2010) aturan sistem double auction, sebanyak
Davis dan Holt (1993) mengemuka- 3 kali (periode).
kan dalam sistem desentralisasi, 2. Melakukan simulasi percobaan ekonomi
pembeli dan penjual bebas dan aktif pasar persaingan sempurna dengan
mencari pasangannya untuk melakukan aturan sistem desentralisasi, sebanyak 3
tawar-menawar harga atas suatu barang kali (periode).
dagangan. Sistem transaksi ini bersifat 3. Melakukan simulasi percobaan .ekono
tertutup, karena semua informasi tentang mi pasar monopoli dengan aturan sistem
penawaran penjual (offers), permintaan double action,sebanyak 3 kali (periode).

18
Amril: Komparasi Efisiensi Pasar, Keragaman Harga, Surplus Pembeli-Penjual pada Pasar
Persaingan Sempurna dan Pasar Monopoli

4. Melakukan simulasi percobaan ekonomi N

pasar monopoli dengan aturan sistem (p k  pe ) 2


desentralisasi, sebanyak 3 kali (periode). A2  k 1

N
Data yang diperoleh dari hasil
percobaan dianalisis pada masing- CV  ( A / Pe ) x 100%
masing simulasi struktur pasar (pasar dengan,
persaingan sempuna dan pasar A2 = keragaman harga yang terjadi di
monopoli) dan pada masing-masing pasar terhadap harga keseimbangan
sistem transaksi (desentralisasi dan empiris
double auction). Analisis mencakup P = harga keseimbangan empiris (rata-
aspek-aspek efisiensi pasar, keragaman rata contract price)
harga, surplus pembeli, surplus penjual. N = banyaknya contract price
Data yang diperoleh dianalisis secara Pk = contract price ke-k
deskriptif. K = 1,2,3, ……..N
Konsep dan definisi mengenai 6. Surplus pembeli merupakan persentase
respons dan cara menghitungnya dalam kelebihan penerimaan yang disebelah
simulasi percobaan ini adalah sebagai bawah dibatasi contract price dan
berikut: disebelah atas dibatasi oleh kurva
1. Unit value, merupakan nilai maksimum permintaan.
dari suatu barang yang bersedia dibayar 7. Surplus penjual merupakan persentase
oleh pembeli (maximum willingness to kelebihan penerimaan yang disebelah
pay), dalam hal ini disebut juga secara bawah dibatasi oleh kurva penawaran
ringkas sebagai anggaran. dan disebelah atas dibatasi oleh contract
Profit pembeli = unit value - contract price.
price. 8. Harga keseimbangan pasar teoritis
2. Unit cost merupakan nilai minimum dari (HKT) adalah harga yang terjadi akibat
suatu barang yang bersedia dijual oleh perpotongan kurva permintaan dan
penjual (minimum willingness to penawaran teoritis.
accept).
Profit penjual = contract price - unit HASIL DAN PEMBAHASAN
cost.
3. Contract price adalah harga yang Simulasi Pada Pasar Persaingan
disepakati oleh penjual dan. pembeli di Sempurna
pasar simulasi. Percobaan ekonomi untuk menguji
4. Efisiensi pasar (EF) menunjukkan keseimbangan pasar pada pasar
seberapa besar persentase profit yang persaingan sempurna menggunakan
dapat diserap oleh penjual dan pembeli prosedur simulasi sebagai berikut:
selama proses transaksi dari total 1. Sebanyak 10 orang dari 15 orang peserta
maksimum yang mungkin. percobaan dipilih secara acak siapa yang
EF = (TPB + TPJ) /(Profit Maksimum) x menjadi penjual (5 orang) dan siapa
100 % yang menjadi pembeli (5 orang).
dengan, 2. Masing-masing penjual mendapat tiga
TPB = Total Profit Pembeli buah pena (secara imajiner) dan masing-
TPJ = Total Profit Penjual masing pena memiliki unit cost yang
5. Koefisien keragaman (CV) yang diamati berbeda. Masing-masing penjual
adalah koefisien keragaman harga yang dilarang bekerjasama dan saling
terjadi di pasar terhadap harga memberitahukan unit cost pena yang
keseimbangannya. mereka miliki. Penjual juga tidak boleh
memberitahukan unit cost pena tersebut
kepada pembeli.

13
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

3. Masing-masing pembeli mendapat tiga peneliti, penjual dipersilakan


unit value yang berbeda untuk 3 buah menyebutkan harga jual untuk sebuah
pena. Masing-masing pembeli dilarang pena (pena ke-1) yang ingin ditawarkan
bekerjasama dan saling memberitahukan kepada semua pembeli.
unit value pena masing-masing. Pembeli 2. Setelah penjual menawarkan harga
juga tidak boleh memberitahukan unit penanya, pembeli dipersilakan mulai
value pena tersebut kepada penjual. melakukan penawaran dengan cara
4. Unit value pada pembeli dan unit cost mengangkat tangan. Setelah ditunjuk
pada penjual dirancang sedemikian rupa peneliti, pembeli dipersilakan untuk
pada tingkat harga keseimbangan teoritis menyebutkan harga beli pena (pena ke
pada pasar persaingn sempurna sebesar 1) yang diinginkan.
Rp 12.000 3. Sebagai penjual, setelah berhasil
5. Sebagai penjual dilarang untuk menjual menjual pena ke -1 (atau penjual
pena di bawah nilai unit cost. Supaya memang tidak ingin lagi menjual pena
mendapatkan untung, penjual ke-1 karena tidak ada kesepakatan
diharuskan menetapkan harga jual untuk harga), penjual mulai menawarkan pena
sebuah pena dengan harga di atas unit ke-2 kepada para pembeli.
cost pena yang bersangkutan. Penjual 4. Sebagai pembeli, setelah berhasil
mendapatkan keuntungan (profit) dari membeli pena ke-1 (atau memang tidak
selisih contract price (harga yang terdapat kesepakatan harga pada pena
disepakati antara penjual dengan ke-1 dan memutuskan untuk tidak
pembeli) dikurangi dengan unit cost. membeli), pembeli mulai menawar pena
6. Pena yang pertama kali yang dijual oleh ke-2.
penjual adalah pena ke-1. Setelah 5. Proses tawar menawar ini terus
berhasil menjual pena ke-1 (atau berlangsung untuk satu periode sampai
memang tidak terdapat kesepakatan tidak ada aktivitas transaksi lagi.
harga pada pena ke-1), penjual Masing-masing pembeli dan penjual
melanjutkan menjual pena ke-2. Setelah menuliskan harga yang disepakati
berhasil menjual pena ke-2 (atau (contract price) pada lembar keputusan
memang tidak terdapat kesepakatan yang diberikan. Semua nilai penawaran
harga pada pena ke-2), penjual di tulis di papan tulis sehingga semua
melanjutkan menjual pena ke-3. pembeli dan penjual bisa melihatnya.
7. Sebagai pembeli dilarang untuk 6. Percobaan ini diulang untuk periode
membeli pena di atas unit value. Supaya berikutnya sampai periode ketiga.
mendapatkan untung, pembeli Simulasi Pasar Persaingan Sempurna
diharuskan menetapkan harga beli untuk Sistem Transaksi Desentralisasi
sebuah pena dengan harga di bawah unit Prosedur untuk sistem transaksi
value pena yang bersangkutan. Pembeli desentralisasi dapat diberikan sebagai
mendapatkan keuntungan (profit) dari berikut:
selisih unit value dikurangi contract 1. Masing-masing penjual dipersilakan
price (harga yang disepakati antara memilih pembeli yang akan menjadi
penjual dengan pembeli). pasangannya. Setelah semua pasangan
Simulasi Pasar Persaingan Sempurna terbentuk, masing-masing pasangan
Sistem Transaksi Double auction mengambil tempat yang agak berjauhan.
Prosedur untuk sistem transaksi 2. Masing-masing penjual terlebih dahulu
double auction dapat diberikan sebagai mulai membuka penawaran dengan
berikut: menyebutkan harga jual untuk sebuah
1. Penjual dipersilahkan terlebih dahulu pena (pena ke-1) yang ingin ditawarkan
mulai membuka penawaran dengan cara kepada pembeli pasangan Anda.
mengangkat tangan. Setelah ditunjuk 3. Sebagai pembeli, setelah penjual

18
Amril: Komparasi Efisiensi Pasar, Keragaman Harga, Surplus Pembeli-Penjual pada Pasar
Persaingan Sempurna dan Pasar Monopoli

menawarkan harga penanya, mulai pada penjual dirancang sedemikian rupa


melakukan penawaran dengan cara pada tingkat harga keseimbangan teoritis
menyebutkan harga beli pena (pena ke sebesar Rp 12.000
1) yang diinginkan. 5. Sebagai penjual dilarang untuk menjual
4. Sebagai penjual setelah berhasil menjual pena di bawah nilai unit cost. Supaya
pena ke -1 (atau memang tidak ingin lagi mendapatkan untung, penjual
menjual pena ke-1 karena tidak ada diharuskan menetapkan harga jual untuk
kesepakatan harga), mulai menawarkan sebuah pena dengan harga di atas unit
pena ke-2 kepada pembeli pasangannya. cost pena yang bersangkutan. Penjual
5. Sebagai pembeli, setelah berhasil mendapatkan keuntungan (profit) dari
membeli pena ke-1 (atau memang tidak selisih contract price (harga yang
terdapat kesepakatan harga dengan pena disepakati antara penjual dengan
ke-1 dan memutuskan untuk tidak pembeli) dikurangi dengan unit cost.
membeli), mulai menawar pena ke-2. 6. Pena yang pertama kali yang dijual oleh
6. Proses tawar menawar ini terus penjual adalah pena ke-1. Setelah
berlangsung untuk satu periode sampai berhasil menjual pena ke-1 (atau
tidak ada aktivitas transaksi lagi. memang tidak terdapat kesepakatan
Masing-masing pembeli dan penjual harga pada pena ke-1), penjual
menuliskan harga yang disepakati melanjutkan menjual pena ke-2. Setelah
(contract price) pada lembar keputusan berhasil menjual pena ke-2 (atau
yang diberikan. Sebagai penjual, harus memang tidak terdapat kesepakatan
mencatat semua nilai penawaran yang harga pada pena ke-2), penjual
diajukan pembeli ataupun penjual melanjutkan menjual pena ke-3.
sendiri selama transaksi pada lembar 7. Sebagai pembeli dilarang untuk
penawaran yang disediakan. membeli pena di atas unit value. Supaya
7. Percobaan ini diulang untuk periode mendapatkan untung, pembeli
berikutnya sampai periode ketiga. diharuskan menetapkan harga beli untuk
sebuah pena dengan harga di bawah unit
Simulasi Pada Pasar Monopoli value pena yang bersangkutan. Pembeli
Percobaan ekonomi untuk menguji mendapatkan keuntungan (profit) dari
keseimbangan pasar pada pasar selisih unit value dikurangi contract
monopoli menggunakan prosedur price (harga yang disepakati antara
simulasi sebagai berikut: penjual dengan pembeli).
1. Sebanyak 6 orang dipilih dari 15 orang
peserta percobaan secara acak siapa Simulasi Pada Pasar Monopoli Sistem
yang menjadi penjual (1 orang) dan Transaksi Double auction
siapa yang menjadi pembeli (5 orang). Prosedur untuk sistem transaksi
2. Penjual mendapat tiga buah pena (secara double auction dapat diberikan sebagai
imajiner) dan masing-masing pena berikut:
memiliki unit cost yang berbeda. Penjual 1. Penjual dipersilakan terlebih dahulu
dilarang tidak boleh memberitahukan mulai membuka penawaran dengan cara
unit cost pena tersebut kepada pembeli. menyebutkan harga jual untuk sebuah
3. Masing-masing pembeli mendapat tiga pena (pena ke-1) yang ingin ditawarkan
unit value yang berbeda untuk 3 buah kepada semua pembeli.
pena. Masing-masing pembeli dilarang 2. Setelah penjual menawarkan harga
bekerjasama dan saling memberitahukan penanya, pembeli dipersilakan mulai
unit value pena masing-masing. Pembeli melakukan penawaran dengan cara
juga tidak boleh memberitahukan unit mengangkat tangan, dan setelah ditunjuk
value pena tersebut kepada penjual. peneliti, pembeli dipersilakan untuk
4. Unit value pada pembeli dan unit cost menyebutkan harga beli pena (pena ke

15
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

1) yang diinginkan. harga beli yang diinginkan.


3. Bagi penjual, setelah berhasil menjual 4. Bagi penjual, setelah menuliskan semua
pena ke -1 (atau memang tidak ingin lagi nilai penawarannya dan penawaran
menjual pena ke-1 karena tidak ada pembeli lembar penawaran yang telah
kesepakatan harga), mulai menawarkan disediakan selama bertransaksi dengan
pena ke-2 kepada para pembeli. pembeli ke-1, kemudian mendatangi
4. Bagi pembeli, setelah berhasil membeli pembeli ke-2 dan melakukan transaksi
pena ke-1 (atau memang tidak terdapat sebagaimana halnya dengan pembeli ke-
kesepakatan harga untuk ke-1 dan 1, demikian seterusnya sampai pembeli
memutuskan untuk tidak membeli), ke-5.
mulai menawar pena ke-2. 5. Bagi penjual, setelah transaksi dengan
5. Proses tawar menawar ini terus pembeli ke-5 selesai, dipersilakan
berlangsung untuk satu periode sampai menyepakati harga pena yang paling
tidak ada aktivitas transaksi lagi. Penjual besar yang merupakan hasil transaksi
dan masing-masing pembeli menuliskan dengan para pembeli.
harga yang disepakati (contract price) 6. Bagi penjual, setelah berhasil menjual
pada lembar keputusan yang diberikan. pena ke-1 (atau jika tidak ingin menjual
6. Semua nilai penawaran ditulis di papan pena ke-1 karena tidak ada kesepakatan
tulis sehingga semua peserta bisa harga), mulai menawarkan pena ke-2
mengetahuinya dan seterusnya sampai pena terjual atau
7. Percobaan ini diulang untuk periode tidak. Begitu seterusnya sampai pena
kedua. ke3.
7. Bagi pembeli, setelah berhasil membeli
Simulasi Pada Pasar Monopoli Sistem pena ke-1 (atau jika memang tidak ingin
Transaksi Desentralisasi membeli), mulai menawar pena ke-2.
Prosedur untuk sistem transaksi Begitu seterusnya sampai pena ke-3
double auction dapat diberikan sebagai 8. Proses tawar menawar ini terus
berikut: berlangsung untuk satu periode sampai
1. Pembeli dipersilakan mengambil tempat tidak ada aktivitas transaksi lagi. Penjual
yang agak berjauhan dengan pembeli dan pembeli menuliskan harga yang
lainnya sehingga hasil transaksinya disepakati (contract price) pada lembar
dengan penjual tidak didengar oleh keputusan yang diberikan.
pembeli lainnya. 9. Percobaan ini diulang untuk periode
2. Penjual dipersilakan terlebih dahulu kedua.
mulai membuka penawaran dengan cara Berdasarkan simulasi-simulasi yang
mendatangi setiap pembeli dan dilakukan pada pasar persaingan
menawarkan harga pena untuk sebuah sempurna dan pasar monopoli serta
pena (pena ke 1) yang ingin ditawarkan dengan dua sistem transaksi yaitu double
kepada pembeli. auction dan desentralisasi, maka dapat
3. Bagi pembeli, setelah penjual diperbandingkan hasil yang diperoleh
menawarkan harga penanya, yang dirangkum pada table berikut:
dipersilakan mulai melakukan
penawaran dengan cara menyebutkan

18
Amril: Komparasi Efisiensi Pasar, Keragaman Harga, Surplus Pembeli-Penjual pada Pasar
Persaingan Sempurna dan Pasar Monopoli

Tabel 1 Perbandingan Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Monopoli


Pasar Persaingan
Pasar Monopoli
Sempurna
Uraian
Double Desen- Double Desen-
auction tralisasi auction tralisasi
Harga keseimbangan teoritis 12.000 12.000 12.000 12.000
Harga keseimbangan empiris 11.181 11.067 12.800 12.650
Koefisien keragaman (%) 8,39 14,11 5,69 1,56
Efisiensi pasar (%) 90,67 59,89 80,45 96,97
% Surplus penjual 47,30 40,63 92,66 87,50
% Surplus pembeli 52,70 59,37 7,35 12,50

Dari Tabel 1 terlihat bahwa harga adalah pasar persainan sempurna dengan
keseimbangan teoritis (rata-rata sistem transaksi double auction yaitu
Contract Price) pada pasar persaingan 90,67 persen, diikuti oleh pasar
sempurna lebih kecil dibandingkan monopoli double auction sebesar 80,45
dengan pasar monopoli. Selain itu, harga persen dan yang paling rendah adalah
keseimbangan empiris pada pasar pasar persaingan sempurna
persaingan sempurna juga lebih rendah desentralisasi sebesar 59,89 persen.
dibandingkan harga keseimbangan Mengacu pada hal tersebut dapat
teoritisnya, sedangkan harga dikemukakan bahwa secara umum pasar
keseimbangan empiris pada pasar monopoli memiliki tingkat efisiensi
monopoli lebih tinggi dibandingkan pasar yang lebih baik dibandingkan
harga keseimbangan teoritisnya. pasar persaingan sempurna.
Berdasarkan sistem transaksinya, Lebih tingginya efisiensi pada pasar
harga keseimbangan empiris pada sistem monopoli disebabkan adanya kekuasaan
double auction cenderung lebih tinggi yang tinggi dari penjual tunggal untuk
dibandingkan dengan sistem menentukan harga. Dalam kondisi ini,
desentralisasi. Hal ini terlihat baik pada penjual cenderung menetapkan harga
pasar persaingan sempurna maupun yang tinggi, dan di sisi lain karena
pasar monopoli. keterbatasan jumlah barang yang
Dari sisi koefisien keragaman tersedia, pembeli terpaksa menerima
menunjukkan keragaman harga yang harga tinggi tersebut meskipun hanya
lebih rendah pada pasar monopoli mendapatkan surplus yang kecil,
dibandingkan pasar pasar persaingan dibandingkan sama sekali tidak membeli
sempurna. Meskipun demikian, tidak dengan konsekuensi sama sekali tidak
terdapat pola perbedaan koefisien mendapatkan surplus.
keragaman yang jelas antar sistem Hal ini juga menjadi faktor yang
transaksi. menjelaskan relatif tingginya harga
Dari sisi efisiensi pasar, pasar keseimbangan empiris pada pasar
monopoli dengan sistem transaksi monopoli dibandingkan pasar
desentralisasi memiliki tingkat efisiensi persaingan sempurna. Selain itu, hal ini
tertinggi yaitu mencapai 96,97 persen. juga menjadi faktor yang menjelaskan
Ini berarti bahwa 96,97 persen dari total alokasi surplus pada pasar monopoli
profit maksimum mampu diserap yang hampir seluruhnya dinikmati oleh
penjual dan pembeli selama proses penjual. Seperti terlihat pada Tabel 5,
transaksi dalam pasar jenis ini. Di pada pasar monopoli dengan double
tempat kedua dengan efisiensi tertinggi auction, 92,66 persen dari total surplus

17
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

dinikmati oleh penjual dan hanya 7,35 menunjukkan keragaman harga yang
persen dinikmati oleh pembeli. Pada lebih rendah pada pasar monopoli
pasar monopoli dengan desentralisasi, dibandingkan pasar pasar persaingan
87,50 persen dinikmati oleh penjual dan sempurna. Meskipun demikian, tidak
hanya 12,50 persen yang dinikmati oleh terdapat pola perbedaan koefisien
pembeli. keragaman yang jelas antar sistem
Sebaliknya pada pasar persaingan transaksi.
sempurna, meskipun surplus relatif lebih 3. Secara umum pasar monopoli memiliki
banyak dinikmati oleh pembeli, tetapi tingkat efisiensi pasar yang lebih baik
dengan selisih yang tidak terlalu besar dibandingkan pasar persaingan
dibandingkan dengan surplus yang sempurna.
dinikmati oleh penjual. Pada pasar 4. Alokasi surplus pada pasar monopoli
persaingan sempurna dengan double yang hampir seluruhnya dinikmati oleh
auction, surplus yang dinikmati penjual penjual. Sebaliknya pada pasar
sebesar 47,30 persen dan yang dinikmati persaingan sempurna, meskipun surplus
oleh surplus pembeli sebesar 52,70 relatif lebih banyak dinikmati oleh
persen. Pada pasar persaingan sempurna pembeli, tetapi dengan selisih yang tidak
dengan desentralisasi, surplus yang terlalu besar dibandingkan dengan
dinikmati oleh penjual sebesar 40,63 surplus yang dinikmati oleh penjual.
persen dan yang dinikmati oleh surplus 5. Sistem desentralisasi cenderung lebih
pembeli sebesar 59,37 persen. memberikan surplus kepada pembeli,
Fakta lain yang menarik dari alokasi baik baik pada pasar persaingan
surplus ini adalah bahwa sistem sempurna maupun pasar monopoli.
desentralisasi cenderung lebih Saran
memberikan keuntungan kepada Dari temuan penelitian ini, dapat
pembeli. Hal ini terlihat dari kenyataan disarankan hal-hal sebagai berikut:
relatif tingginya surplus konsumen pada 1. Meskipun pasar monopoli relatif
sistem desentralisasi dibandingkan memiliki tingkat efisiensi pasar yang
sistem double auction, baik pada pasar lebih tinggi dibandingkan pasar
persaingan sempurna maupun pasar persaingan sempurna, namun demikian
monopoli. surplus dalam pasar monopoli lebih
banyak dinikmati oleh penjual
KESIMPULAN DAN SARAN dibandingkan oleh pembeli. Oleh
Kesimpulan karenanya, pengambil kebijakan
Simulasi percobaan ekonomi yang hendaknya dapat merumuskan kebijakan
membandingkan keseimbangan pasar, yang mampu mencegah timbulnya
keragaman harga, efisiensi pasar dan monopoli pada komoditi-komoditi yang
surplus pembeli-penjual antara pasar diperdagangkan agar tidak merugikan
persaingan sempurna dan pasar masyarakat sebagai konsumen.
monopoli pada dua sistem transaksi 2. Pengujian dalam simulasi ini hendaknya
yaitu sistem double auction dan dapat dilanjutkan dengan melakukan
desentralisasi menemukan hal-hal berbagai model simulasi lainnya
sebagai berikut: sehingga dapat memperkuat teori-teori
1. Harga keseimbangan empiris relatif keseimbangan pasar secara empiris.
lebih tinggi pada pasar monopoli
dibandingkan pasar persaingan DAFTAR PUSTAKA
sempurna dan lebih tinggi pada sistem Davis, D.D. And C.A. Holt. 1993.
transaksi double action dibandingkan Experimental Economics.
sistem desentralisasi Princeton University
2. Dari sisi koefisien keragaman Press,.Princeton

18
Amril: Komparasi Efisiensi Pasar, Keragaman Harga, Surplus Pembeli-Penjual pada Pasar
Persaingan Sempurna dan Pasar Monopoli

Friedman, D dan Sunder. 1994. Ekonomi. FEM IPB. 25


Experimental Methods: A September 2010
Premier for Economist. K Rugman, P.dan R. Wells. 2004.
Crambidge University Press. Microeconomics. Worth
Melbourne. Publishers. New York
Hey, J.D. 1991. Experiment in Economics. M As-Colell, A dkk . 1995. Microeconomic
Blackwell. Cambridge Theory. Oxford University Press.
Juanda, B dan R. Sembel.1997. “Percobaan New York
Ekonomi Eksperimental dan Pi Ndyck, R.S dkk. 2009. Microeconomics.
Ekspektasi Rasional.” Buletin Pearson Prentice Hall. New
Ekonomi Vol I, No. 1, FE-UKI Jersey mith, V.L. 1976.
Juanda, B. 2010. “Ekonomi Eksperimental “Experimental Economics:
untuk Pengembangan Teori Induced Value Theory.”
Ekonomi dan Pengkajian American Economic Review 66
Kebijakan”. Orasi Ilmiah Guru (May 1976): 274-279
Besar Tetap Bidang Ilmu

19
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora

18

Anda mungkin juga menyukai