Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HUBUNGAN
SKRIPSI
Oleh:
NIM. 22020114130121
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
i
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Nama : Nur Aas Aisah
Tempat/tanggal lahir : Semarang, 12 Mei 1996
Alamat Rumah : Jl. Mulawarman Timur RT 03 RW 03, Tembalang,
Semarang
No. Telp : 081326155551
Email : nur_aas@ymail.com
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN MOBILISASI DINI PADA
PASIEN PASCA BEDAH MAYOR DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
Telah disetujui sebagai laporan penelitian dan dinyatakan telah memenuhi syarat
untuk di-review
Pembimbing,
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN MOBILISASI DINI PADA
PASIEN PASCA BEDAH MAYOR DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
Dipersiapkan dan disusun oleh :
Nama : Nur Aas Aisah
NIM : 22020114130121
Telah diuji pada tanggal 18 September 2018 dan dinyatakan telah memenuhi
Penguji I,
Penguji II,
Penguji III,
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
penelitian dengan judul “Hubungan antara Efikasi Diri dan Mobilisasi Dini
skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
efikasi diri dan mobilisasi dini pada pasien pasca bedah mayor. Efikasi diri
merupakan salah satu upaya yang dapat diterapkan pada pasien pasca bedah,
efikasi diri merupakan keyakinan seseorang dalam melakukan sesuatu. Efikasi diri
keras seseorang mencoba dan bertahan. Kondisi pasca bedah mayor merupakan
kondisi pasien akan mengalami respon fisiologis maupun psikologis. Respon ini
dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan latihan mobilisasi dini, hal ini
perlu dilakukan untuk menghindari komplikasi pasca bedah yang mungkin terjadi.
Mobilisasi dini merupakan upaya untuk memandirikan pasien pada kondisi seperti
sebelum proses pembedahan. Skripsi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca terkait efikasi diri dan
vi
UCAPAN TERIMAKASIH
dari bimbingan dan bantuan oleh banyak pihak. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
4. Ns. Niken Safitri Dyan K, S. Kep., MSi. Med dan Ns. Sri Padma Sari,
7. Orang tua saya tercinta Bapak Darto dan Ibu Cucu Aim yang tidak
ini. Peneliti berharap laporan penelitian ini dapat diterima dan bermanfaat bagi
vii
DAFTAR ISI
viii
D. Hubungan Efikasi Diri dan Mobilisasi Dini pada Pasien Pasca Bedah Mayor
79
BAB V PEMBAHASAN ...................................................................................... 80
A. Gambaran Efikasi Diri ................................................................................. 80
B. Gambaran Mobilisasi Dini........................................................................... 84
C. Hubungan antara Efikasi Diri dan Mobilisasi Dini pada Pasien Pasca Bedah
Mayor .................................................................................................................. 87
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 90
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 92
A. Kesimpulan .................................................................................................. 92
B. Saran ............................................................................................................ 92
1. Bagi Perawat atau Tenaga Kesehatan ................................................. 92
2. Bagi Institusi Pendidikan .................................................................... 93
3. Bagi Pasien ......................................................................................... 93
4. Bagi Peneliti Selanjutnya .................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 94
ix
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul Tabel Halaman
Tabel
1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala
53
Pengukuran
2 Kisi-Kisi Kuesioner Efikasi Diri GSE (General Self
58
Efficacy Scale)
3 Kisi-Kisi Kuesioner Mobilisasi Dini CAS (Cumulated
59
Ambulated Score)
4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi Pasien
74
Pasca Bedah
5 Gambaran Efikasi Diri Pasien Pasca Bedah Mayor di
ruang Anggrek dan Amarilis RSUD Tugurejo Semarang 75
Tahun 2018
6 Gambaran Pernyataan Efikasi Diri Pasien Pasca Bedah
Mayor di ruang Anggrek dan Amarilis RSUD Tugurejo 75
Semarang Tahun 2018
7 Gambaran dan Pernyataan Frekuensi Mobilisasi Dini
Pasien Pasca Bedah Mayor di ruang Anggrek dan 78
Amarilis RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2018
8 Hubungan Efikasi Diri dan Mobilisasi Dini Pasien Pasca
Bedah Mayor di ruang Anggrek dan Amarilis RSUD 79
Tugurejo Semarang Tahun 2018
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul Gambar Halaman
Gambar
1 Kerangka Teori 46
2 Kerangka Konsep Penelitian 47
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Keterangan Lampiran
Lampiran
1 Izin Penggunaan Kuesioner General Self-Efficacy Scale (GSE)
2 Izin Penggunaan Kuesioner Cumulated Ambulation Score (CAS)
(CAS)
3 Surat Permohonan Dan Persetujuan Sebagai Responden Penelitian
4 Kuesioner penelitian : Data demografi responden
5 Kuesioner penelitian : Efikasi Diri
6 Kuesioner penelitian : Mobilisasi Dini
7 Surat Permohonan Izin Pengkajian Data Awal di RSUD Tugurejo
Semarang
8 Surat Rekomendasi Permohonan Izin Pengkajian Data Awal dari
RSUD Tugurejo Semarang
9 Surat Permohonan Alih Bahasa Kuesioner Cumulated Ambulation Score
(CAS)
10 Surat Permohonan Backward Translate Cumulated Ambulation Score
(CAS)
11 Surat Permohonan Izin Penelitian Kesbangpol Semarang
12 Tanda Terima Pemberitahuan Penelitian Kesbangpol Semarang
13 Surat Permohonan Ethical Clearance RSUD Tugurejo Semarang
14 Surat Keterangan Ethical Clearance RSUD Tugurejo Semarang
15 Surat Permohonan Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner di
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang
16 Surat Keterangan Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner dari
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro
17 Surat Permohonan Izin Penelitian di RSUD Tugurejo Semarang
18 Surat Keterangan Izin Penelitian dari RSUD Tugurejo Semarang
19 Tabulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian
20 Tabulasi Hasil Penelitian
21 Hasil Uji Normalitas Data
22 Hasil Analisa Data
23 Jadwal Konsultasi
24 Catatan Hasil Konsultasi
25 Jadwal Penelitian
xii
DAFTAR SINGKATAN
Hb : Hemoglobin
xiii
Departemen Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Oktober, 2018
ABSTRAK
xiv
Department of Nursing Science
Faculty of Medicine
Diponegoro University
October, 2018
ABSTRACT
Nur Aas Aisah
Correlation between Self-Efficacy and Early Mobilization Major Post-Surgical
Patients in RSUD Tugurejo Semarang
xv + 99 page + 8 Tables + 2 figures + 25 appendixes
xv
1
BAB I
P ENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dunia pada tahun 2011 mencapai angka 140 juta jiwa. Angka tersebut
pada tahun 2012 mencapai 1,2 juta jiwa. Kementerian Kesehatan Republik
1
2
akibat salah satunya adalah trombosis vena, komplikasi pasca bedah akibat
mobilisasi dini juga akan menyebabkan otot kehilangan daya tahan tubuh,
kecacatan.12
pasien.12
pasien ragu untuk melakukan latihan mobilisasi dini. Salah satu hal yang
pembedahan pertama bagi pasien dan alat yang terpasang pada pasien
perubahan posisi lateral kanan dan kiri setelah dua hari dan dapat duduk
dengan bantuan keluarga setelah tiga hari pasca bedah. Beberapa pasien
menyatakan dapat mengubah posisi lateral setelah tiga hari pasca bedah.
bedah mayor adalah jenis anestesi general dan anestesi spinal. Waktu
pasca bedah dengan kondisi fisik yang mendukung. Pasien yang menjalani
ditempat tidur setelah 24 jam pasca bedah. Namun tidak terdapat prosedur
abdomen, bedah saluran kemih dan bedah onkologi. Pasien diberi arahan
B. Rumusan Masalah
atau pengaruh fisiologis pada pasien pasca bedah. Mobilisasi dini menjadi
pada motivasi dan arah tindakan yang akan dipilih pasien. Efikasi diri
pasien rendah disertai dengan perasaan ragu dan takut bertindak akan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
bedah mayor
D. Manfaat Penelitian
mobilisasi dini pada pasien pasca bedah mayor dan menjadi materi
kesehatan.
diri dengan mobilisasi dini pada pasien pasca bedah mayor, dengan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1) Efikasi Diri
a. Pengertian
tidak cocok.11
1. Magnitude
8
9
2. Generality
3. Strength
tertentu.11
10
pada masa lanjut usia yang semakin sulit terbentuk karena terbatas
adalah:
1. Budaya
diri.11
2. Jenis kelamin
dan pria memiliki efikasi yang berbeda pada setiap bidang tertentu.
bekerja.11
menyelesaikannya.11
4. Insentif eksternal
pula.11
1. Mastery Experience
2. Vicarious Experience
dalam hal usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, ras dan social
3. Verbal Persuasion
yang dirasakan.
1. Proses Kognitif
kehidupan mereka.11
2. Proses Motivasional
efikasi diri, semakin besar motivasi maka semakin kuat pula upaya
3. Proses Afektif
4. Proses Seleksi
kegiatan yang dinilainya tidak mampu dilakukan. Hal ini lah yang
aktivitas tersebut.11
hidup sehat dan strategi koping yang dipilih oleh sampel. Skala
kesehatan.16
terbatas (tidak dalam suasana hati yang baik, cuaca yang tidak
Kuesioner ini terdiri dari empat skala pada lima pertanyaan dengan
sampai 120 menit atau lebih, (2) menaiki tangga untuk jarak yang
ini digunakan untuk mengukur efikasi diri pada pasien pasca bedah
maksimal 150 poin. Data efikasi diri diambil dengan cara mengisi
bawah.18
2) Mobilisasi Dini
a. Pengertian
dan pneumonia hipostatik secara relatif tidak sering terjadi jika pasien
jarang terjadi bila pasien diperbolehkan untuk turun dari tempat tidur
pada prabedah.21
c. Dampak Imobilisasi
1. Perubahan Metabolik
pasien.2
4. Pengaruh Otot
5. Pengaruh Skelet
pelvis ginjal lalu masuk kedalam ureter dan kandung kemih akibat
gaya gravitasi. Jika pasien berada pada posisi datar ginjal dan
urin masuk kedalam ureter. Kondisi ini disebut stasis urin yang
sebagai berikut:
1) Gerakan Pasif
2) Gerakan Aktif
dalam posisi yang sama dapat mengarah pada luka dekubitus atau
pergantian posisi dari sisi satu ke sisi yang lainnya setiap 2 jam. Posisi
pasien perlu diubah ketika rasa tidak nyaman terjadi akibat berbaring
diantaranya adalah:
29
1. Posisi Supinasi
yang membatasi gerakan ibu jari kaki dan telapak kaki pasien.21
2. Posisi Lateral
fleksi pada paha dan lutut. Kepala pasien disangga dengan bantal,
dan sirkulasi.21
3. Posisi Fowler
pasien pascabedah:
30
a. Tahap 1
b. Tahap 2
c. Tahap 3
d. Tahap 4
e. Tahap 5
f. Tahap 6
sepanjang 20 cm langkah).25
31
g. Tahap 7
diantaranya adalah:
karena merasa nyeri pada luka sayatan bedah maupun luka bekas
atau pingsan.27
2. Emosi
rasa takut.27
3. Gaya Hidup
4. Dukungan Sosial
latihan.30
5. Pengetahuan
1. IPAQ
ukur ini memiliki dua versi kuesioner (IPAQ versi pendek dan
diskriminatif.34
Shields dkk yang digunakan pada total populasi total hip and knee
pasien TKA.36 Kuesioner ini digunakan pada pasien total hip and
36
dengan hasil nilai kisaran 0-1, koefisien yang lebih besar dari 0,80
dianggap baik.37
3. FIM
pergi dan menuju ke tempat tidur, duduk dan berdiri dari kursi
dihitung dalam skor dari 0-2 dengan hasil berkisar antara 0-6
a. Pengertian
Jenis pembedahan dibagi menjadi dua yakni bedah mayor dan bedah
ekstraksi gigi.2
b. Komplikasi Pascabedah
1. Sistem pernapasan
satu atau lebih lobus paru. Tanda dan gejala meliputi dipsnea,
darah.2
2. Sistem Sirkulasi
urin.2
40
dirasakan, nyeri dank ram. Vena terasa keras seperti tali dan
3. Sistem Gastrointestinal
yang tidak tepat atau adanya stimulasi kimia dari pusat muntah.
penuh.2
4. Sistem Genitourinaria
5. Sistem Integumen
hangat. Materi purulent dapat keluar dari drain atau tepi luka
yang terpisah. Materi purulent ini muncul dalam waktu 3-6 hari
pascabedah.2
6. Sistem Syaraf
c. Faktor Risiko
1. Usia
rentang normal, hal ini berlaku pada bayi yang sensitif terhadap
2. Nutrisi
3. Radioterapi
Pasca Bedah
kontrol nyeri karena menyangkut fungsi kognisi. Satu hal yang penting
digestif.13
membuat stres berkurang dan efikasi diri pasien akan lebih baik
Hal ini selanjutnya didukung oleh temuan bahwa efikasi diri pasca
B. Kerangka Teori
2,6,11,38-23,26-30
Gambar 1
47
48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
efikasi diri pasien pasca bedah mayor dan mobilisasi dini pasien pasca bedah
mayor.
Gambar 2
B. Hipotesis
kuantitatif dapat berupa hipotesis satu variabel dan hipotesis dua atau lebih
variabel yang dikenal sebagai hipotesis kausal.43 Hipotesis dari penelitian ini
adalah “Ada hubungan positif antara efikasi diri dengan mobilisasi dini
48
49
tersebut dilakukan pada variabel efikasi diri pasien pasca bedah dan mobilisasi
dini pasien pasca bedah. Hasil studi pendahuluan menyatakan bahwa jumlah
populasi pasien pasca bedah mayor pada bulan November sebesar 131 pasien,
bulan Desember sebesar 105 pasien dan bulan Januari sebesar 140 pasien
maka rata-rata pasien pasca bedah mayor di RSUD Tugurejo Semarang adalah
1. Populasi Penelitian
Populasi dapat berupa benda, gejala atau wilayah yang ingin diketahui
atau ciri yang dapat diteliti.42 Populasi pada penelitian ini adalah pasien
2. Sampel Penelitian
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑑 2
Keterangan :
N = Jumlah Populasi
125
𝑛=
1 + 125. 0,12
n= 55,56
n= 56
Apabila diperkirakan terjadi drop out sebesar 10% maka besar sampel
b. Kriteria Sampel
1) Krieria Inklusi
2) Kriteria Ekslusi
1. Tempat Penelitian
Semarang
2. Waktu Penelitian
1. Variabel penelitian
a. Variabel Bebas
b. Variabel terikat
Definisi Skala
Variabel Alat ukur Hasil ukur
operasional pengukuran
Variabel bebas : Efikasi diri Penilaian Hasil
efikasi diri pasien merupakan efikasi diri pengukuran
pasca bedah keyakinan menggunakan General Self
terhadap General Self Efficacy Scale
kemampuan Efficacy Scale
(GSE)
untuk (GSE) yang
melakukan menilai efikasi menggunakan
suatu tugas diri dengan 10 tendensi sentral
maupun pertanyaan dengan nilai
keyakinan untuk singkat dengan minimal 10 dan
melakukan skala likert 1-4 maksimal 40.
suatu perilaku (1 tidak setuju,
yang 2 agak setuju, 3
mendukung hampir setuju,
kesehatan 4 sangat
berdasarkan setuju). Nilai
tujuan dan minimum 10
harapan yang dan nilai
ingin dicapai. maksimum 40. Interval
Efikasi diri
memiliki tiga
domain,
magnitude,
strength dan
general.
Dimensi
magnitude
menggambarkan
perbedaan
kemampuan
seseorang dalam
menghadapi
sesuatu.
Dimensi
strength
berfokus pada
kekuatan dan
56
1. Alat Penelitian
Semakin besar total skor yang diperoleh maka semakin besar pula
Tabel 2
Kisi-Kisi Kuesioner Efikasi Diri GSE (General Self-Efficacy Scale)
aktivitas dihitung dalam skor dari 0-2 dengan hasil berkisar antara
Tabel 3
Kisi-Kisi Kuesioner Mobilisasi Dini CAS (Cumulated Ambulated Score)
a. Uji Validitas
responden.47
0,444.
kesalahan arti atau makna dari isi item alat ukur tersebut.
sebesar 0,444.
b. Uji Reliabilitas
digunakan.
berikut :
hari.
hari.
Semarang.
ditanda tangani.
1. Pengolahan Data
a. Editting data
b. Coding data
kode pada beberapa variabel yang akan diteliti. Hasil jawaban dari
1) Data demografi
menikah diberi kode “2” janda atau duda diberi kode “3”
67
f) Jenis Pembedahan
diberi kode “1”, bedah onkologi diberi kode “2” dan bedah
c. Scoring data
responden yaitu:
1) Efikasi Diri
Tidak setuju diberi kode “1”, agak setuju diberi kode “2”,
hampir setuju diberi kode “3”, sangat setuju diberi kode “4”.
2) Mobilisasi Dini
d. Tabulating data
e. Entry data
f. Cleaning data
dalam analisis dan data yang tidak sesuai atau diluar range
2. Analisa Data
penelitian :
a) Analisis Univariat
frekuensi (n) dan persen (%).47 Distribusi tiap variabel seperti usia
berikut.
Keterangan:
X = nilai presentase
N = jumlah responden
70
diintepretasikan.
b. Analisis Bivariat
(mobilisasi dini) 0,00 yang mana kurang dari 0,05 yang berarti data
6 ∑ D2
rhoxy = N−(N2−1)
Keterangan :
N = Jumlah responden
I. Etika Penelitian
1. Autonomy
2. Benefience
3. Confidentiality
berpartisipasi.53
73
4. Nonmaleficence
kesehatan.53
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Pasca Bedah Mayor di ruang
Anggrek dan Amarilis RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2018
(n=62)
74
75
Tabel 5
Gambaran Efikasi Diri Pasca Bedah Mayor di ruang Anggrek dan Amarilis
RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2018
(n=62)
Std.
Mean Median Min Max 95% CI
Deviasi
Efikasi 35,76-
36,56 37 3,15 26 40
Diri 37,36
pasca bedah mayor sebesar 36,56 dari nilai maksimal 40 hasil ini
Tabel 6
Gambaran Pernyataan Efikasi Diri Pasien Pasca Bedah Mayor di ruang
Anggrek dan Amarilis RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2018
(n=62)
Std. 95%
Pernyataan Mean Median Min Max
Deviasi CI
13,52-
Domain Magnitude 14,02 14 1,97 7 16
14,52
Dalam situasi yang
tidak terduga saya
3,39-
selalu tahu bagaimana 3,58 4,00 0,73 1,00 4,00
3,77
saya harus bertingkah
laku.
Untuk setiap problem
3,10-
saya mempunyai 3,31 3,00 0,80 1,00 4,00
3,51
pemecahan.
Juga dalam kejadian
yang tidak terduga
saya kira, bahwa saya 3,44-
3,60 4,00 0,61 2,00 4,00
akan dapat 3,75
menanganinya dengan
baik.
76
Std. 95%
Pernyataan Mean Median Min Max
Deviasi CI
Apapun yang terjadi,
3,37-
saya akan siap 3,53 4,00 0,62 2,00 4,00
3,69
menanganinya.
10,25-
Domain Strenght 10,65 11 1,56 6 12
11,04
Pemecahan soal-soal
yang sulit selalu 3,27-
3,44 4,00 0,64 2,00 4,00
berhasil bagi saya, 3,60
kalau saya berusaha.
Jika seseorang
menghambat tujuan
3,49-
saya, saya akan 3,66 4,00 0,68 2,00 4,00
3,83
mencari cara dan jalan
untuk meneruskannya.
Kalau saya
menghadapi kesulitan,
3,39-
biasanya saya 3,55 4,00 0,62 2,00 4,00
3,71
mempunyai banyak ide
untuk mengatasinya.
10,53-
Domain General 10,87 11 1,36 7 12
11,22
Saya tidak mempunyai
kesulitan untuk 3,52-
3,68 4,00 0,62 1,00 4,00
melaksanakan niat dan 3,84
tujuan saya.
Kalau saya akan
berkonfrontasi dengan
sesuatu yang baru, 3,32-
3,52 4,00 0,76 1,00 4,00
saya tahu bagaimana 3,71
saya dapat menanggu-
langinya.
Saya dapat
menghadapi kesulitan
dengan tenang, karena 3,51-
3,68 4,00 0,67 2,00 4,00
saya selalu dapat 3.85
mengandalkan
kemampuan saya.
nilai rata-rata 14,02 dari nilai maksimal 16, hasil ini menyatakan bahwa
besar adalah saat pasien menjawab pernyataan “Juga dalam kejadian yang
77
tidak terduga saya kira, bahwa saya akan dapat menanganinya dengan baik”
dengan nilai rata-rata 3,60 dari nilai maksimal 4. Diyakini sebanyak 95%
Berikutnya pada domain strength, memiliki nilai rata-rata 10,65 dari nilai
cara dan jalan untuk meneruskannya” dengan nilai 3,66 dari nilai maksimal
Selanjutnya pada domain general, memiliki nilai rata-rata 10,87 dari nilai
yang memiliki nilai rata-rata paling besar adalah saat pasien menjawab
tujuan saya” dan “Saya dapat menghadapi kesulitan dengan tenang, karena
saya selalu dapat mengandalkan kemampuan saya” dengan nilai 3,68 dari
Tabel 7
Gambaran Mobilisasi Dini dan Pernyataan Mobilisasi Dini Pasien Pasca
Bedah Mayor di ruang Anggrek dan Amarilis RSUD Tugurejo Semarang
Tahun 2018
(n=62)
Std.
Mean Median Min Max 95% CI
Deviasi
Mobilisasi
2,02 0 2,53 0 6 1,37-2,66
Dini
Std.
Jenis Aktivitas Mean Median Min Max 95% CI
Deviasi
Naik ke atau
beranjak dari 0,69 0,00 0,86 0,00 2,00 0,48-0,91
tempat tidur.
Duduk-berdiri
0,69 0,00 0,86 0,00 2,00 0,48-0,91
pada kursi
Berjalan 0,63 0,00 0,83 0,00 2,00 0,42-0,84
kemampuan mobilisasi dini pasca bedah mayor dari nilai maksimal 6 hasil
pada kursi sebesar 0,69 dari nilai maksimal 2 hasil ini menyatakan bahwa
D. Hubungan antara Efikasi Diri dan Mobilisasi Dini pada Pasien Pasca Bedah
Mayor
Tabel 8
Hubungan antara Efikasi Diri dan Mobilisasi Dini Pasien Pasca Bedah
Mayor di ruang Anggrek dan Amarilis RSUD Tugurejo Semarang Tahun
2018
(n=62)
Variabel P value r
Efikasi Diri
0,172 0,181
Mobilisasi
Dini
Tabel 8 menunjukkan bahwa hasil analisa hubungan antara efikasi diri dan
mobilisasi dini pada pasien pasca bedah mayor didapatkan nilai p value =
0,172 (p > 0,05) yang menunjukkan bahwa nilai p value lebih besar
daripada nilai α. Nilai p-value > 0,05 maka pada penelitian ini H0 gagal
ditolak yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara efikasi diri
dan mobilisasi dini pada pasien pasca bedah mayor RSUD Tugurejo. Nilai
koefisien korelasi (r) didapatkan hasil yaitu 0,181. Nilai r hitung (0,181) <r
tabel (0,25) yang menunjukkan bahwa hubungan efikasi diri dan mobilisasi
BAB V
PEMBAHASAN
mobilisasi dini pada pasien pasca bedah mayor di RSUD Tugurejo. Bab ini
hubungan antara antara efikasi diri dan mobilisasi dini pada pasien pasca
bedah mayor.
bedah mayor di RSUD Tugurejo Semarang tinggi dari nilai maksimal. Hasil
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi yang menyatakan
bahwa efikasi diri pasien pasca bedah digestive sebagian besar tinggi.13 Hal
ini juga didukung oleh penelitian Brembo yang menyatakan bahwa efikasi
diri yang dimiliki pasien pasca THR (Total Hip Replacement) memiliki rata-
rata tinggi.14 Efikasi memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan
Individu yang memiliki efikasi diri tinggi akan berusaha lebih keras dan
Efikasi diri juga membuat seseorang lebih aktif dalam berusaha daripada
orang yang mempunyai efikasi diri rendah dan akan lebih berani menetapkan
target atau tujuan yang akan dicapai. Efikasi diri rendah dikaitkan dengan
80
81
ini bukan disebabkan oleh ancaman tapi karena merasa tidak memiliki
Efikasi diri memiliki tiga domain yang terdiri dari magnitude, strength dan
menghadapi kejadian yang tidak terduga dengan baik. Hal ini menunjukkan
tinggi dari nilai maksimal. Dimensi strength berfokus pada kekuatan dan
keyakinan untuk mencari jalan keluar saat ada seseorang yang menghambat
tertentu.11
Domain ketiga adalah domain general yang memiliki nilai rata-rata tinggi
lebih banyak pengalaman operasi maka efikasi diri yang dimunculkan dapat
meningkat.
Pernyataan terakhir berasal dari domain general yang memiliki nilai rata-
rata paling besar adalah saat pasien menjawab pernyataan terkait keyakinan
penguasaan diri yang baik akan mampu melakukan tujuan yang ingin dicapai
mengahalangi tujuannya.11
83
maksimal masing-masing domain efikasi diri. Efikasi diri dengan nilai selisih
paling rendah atau yang memiliki peran paling tinggi diantara tiga domain
pengalaman.11 Pengalaman pasien yang menjalani operasi lebih dari satu kali
akan terlihat lebih tenang dan memahami kondisi pasca bedah yang mereka
kekuatan dan keyakinan dari diri seseorang.11 Kekuatan diri yang ditunjukkan
oleh pasien dapat disebabkan oleh kondisi fisiologis pasca bedah pada hari
Domain dengan selisih paling tinggi diantara tiga domain adalah domain
efikasi diri pada pasien dengan jenis pembedahan yang tidak spesifik
bahwa seseorang akan memiliki efikasi diri yang berbeda dengan lainnya saat
Semarang menyatakan bahwa nilai rata-rata mobilisasi dini rendah dari nilai
maksimal. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Dewi yang menyatakan bahwa mobilisasi dini pada pasien pasca bedah
pembedahan.3
Penelitian ini menilai mobilisasi dini meliputi tiga aktivitas seperti naik ke
atau beranjak dari tempat tidur, duduk-berdiri pada kursi dan berjalan. Nilai
rata-rata dari setiap aktivitas ini berbeda dan memiliki peran terhadap hasil
rata-rata mobilisasi dini pasien pada aktivitas naik ke atau beranjak dari
tempat tidur rendah dari nilai maksimal. Aktivitas ini dinilai sejak pasien
tempat tidur, kemudian berdiri atau pindah duduk di kursi yang ditempatkan
rata-rata rendah dari nilai maksimal. Aktivitias ini dinilai pada posisi duduk
85
sampai berdiri sampai duduk kembali. Aktivitas ketiga yang dinilai adalah
pada saat pasien melakukan aktivitas berjalan nilai rata-rata yang ditampilkan
rendah dari nilai maksimal. Aktivitas ini dinilai saat pasien mampu berjalan
didalam ruangan.39
ketiga aktivitas yang dinilai, aktivitas duduk-berdiri pada kursi dan duduk-
berdiri pada kursi memiliki nilai rata-rata paling tinggi. Jenis anestesi yang
berbeda tergantung jenis pembedahan yang dijalani dapat menjadi salah satu
sama. Jenis pembedahan yang paling banyak dilakukan oleh pasien pasca
beberapa teknik yang dapat dilakukan yaitu dengan teknik intravena anestesi dan
anestesi general dengan inhalasi yaitu dengan face mask (sungkup muka) dan
anestesi general dianjurkan untuk dapat makan dan minum setelah 4 jam pasca
jika tidak merasa pusing. Apabila kondisi pasien semakin membaik maka pasien
dapat dipulangkan. 55
86
umbilikus. Jenis anestesi ini tidak disarankan pada jenis pembedahan yang
pertama pada tahap pertama seperti naik dan beranjak dari tempat tidur adalah
Hipotensi dapat terjadi dengan blok yang lebih tinggi dan dokter anestesi
harus tahu bagaimana mengelola situasi ini dengan obat-obatan resusitasi dan
akan membantu mengurangi insiden sakit kepala. Pasien dapat bangun setelah
yang akan berpengaruh pada kemampuan mobilisasi dini pasca bedah hari
pertama dimana pada jenis anestesi ini pasien akan memulai aktivitas setelah
setiap individu.
Aktivitas terakhir yang memiliki nilai rata-rata paling rendah berada pada
kekuatan lebih untuk berjalan. Aktivitas berjalan akan lebih sulit dilakukan
87
pada pasien pasca bedah hari pertama. Pasien pasca bedah hari pertama
seperti duduk pada 24 jam pasca bedah. Setelah pasien dapat duduk,
C. Hubungan antara Efikasi Diri dan Mobilisasi Dini pada Pasien Pasca
Bedah Mayor
Hasil penelitian yang dilakukan pada pasien pasca bedah mayor di RSUD
antara efikasi diri dan mobilisasi dini pasien pasca bedah mayor. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan
mobilisasi dini pasien pasca bedah digestive.13 Perbedaan yang terdapat jika
jenis pembedahan yang dilakukan pada penelitian ini adalah spesifik pada
satu jenis pembedahan yaitu bedah digestive, kriteria inklusi pada penelitian
bedah yang sebelumnya diberikan melalui media leaflet. Penelitian ini juga
tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wu. Perbedaan yang
Sumber efikasi diri terdiri dari lima sumber meliputi mastery experience,
paling otentik apakah seseorang dapat melakukan apa pun yang diperlukan
satu kali akan memiliki penguasaan pengalaman yang lebih baik dari pasien
yang belum menjalani pembedahan sehingga dapat terlihat lebih tenang dan
menilai. Efikasi diri tinggi dapat terjadi pada individu dengan kemampuan
kognitif dan kemampuan fisik yang baik.11 Terdapat lebih banyak responden
belajar. Pasien yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi cenderung lebih
pasca bedah.58,59 Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
terkait mobilisasi dini dengan media leaflet.13 Berbeda dengan penelitian ini
pasien hanya mendapat arahan untuk melakukan mobilisasi dini pasca bedah.
89
Pasien tidak menerima media edukasi mobilisasi dini sehingga pasien tidak
Efikasi diri dapat ditingkatkan dengan persuasi verbal atau pendapat orang
untuk memberikan peran dukungan kepada pasien pasca bedah agar mampu
ataupun membantu pasien untuk melakukan mobilisasi dini karena takut akan
orang dalam menghadapi suatu masalah berbeda.11 Hal ini dapat berkaitan
dengan tugas perkembangan usia. Pada penelitian ini terdapat lebih banyak
usia dewasa awal yang menjalani bedah mayor. Semakin cukup umur
pemberian arahan terkait mobilisasi dini pada usia pasien yang masih
90
produktif akan lebih mudah. Oleh sebab itu usia pasien sangat mempengaruhi
kecemasan, mood dan ketakutan dapat mempengaruhi efikasi diri. Hal ini
akan membuat seseorang menjadi lebih yakin bahwa dirinya akan gagal
merupakan keadaan ketika tekanan darah menurun saat pasien berubah posisi.
dan hampir pingsan atau pingsan.27 Hal ini sejalan dengan penelitian yang
kemampuan rendah dalam aktivitas fisik yang disebabkan oleh kelelahan dan
D. Keterbatasan Penelitian
BAB VI
A. Kesimpulan
Efikasi Diri dan Mobilisasi Dini pada Pasien Pasca Bedah Mayor di RSUD
maksimal.
Semarang.
B. Saran
dini pasca bedah sesuai dengan jenis anestesi yang diberikan pada pasien.
92
93
khususnya mengenai efikasi diri dan mobilisasi dini pasien pasca bedah.
3. Bagi Pasien
Pasien dapat meningkatkan faktor lain selain efikasi diri seperti motivasi,
DAFTAR PUSTAKA
114 p.
31. Wolk S, Meißner T, Linke S, Müssle B, Wierick A, Bogner A, et al. Use of
activity tracking in major visceral surgery — the enhanced perioperative
mobilization ( epm ) trial : study protocol for a randomized controlled trial.
Trials. 2017;18(77):1–7.
32. Mannocci A, Thiene D Di, Cimmuto A Del, Masala D, Boccia A, Vito E
De, et al. International physical activity questionnaire: validation and
assessment in an italian sample. Ital J Public Health [Internet].
2012;7(4):369–76. Available from: http://ijphjournal.it/article/view/5694
33. Craig CL, Marshall AL, Sjostrom M, Bauman AE, Booth ML, Ainsworth
BE, et al. International physical activity questionnaire: 12-Country
reliability and validity. Med Sci Sports Exerc. 2003;35(8):1381–95.
34. The IPAQ Group. International physical activity questionnaire. IPAQ
Website [Internet]. 2015; Available from:
https://sites.google.com/site/theipaq/home
35. Bakirhan S, Unver B, Karatosun V. The effect of femoral stem length on
inpatient rehabilitation outcomes. Am J Clin Med Res [Internet].
2013;1(1):9–14. Available from:
http://pubs.sciepub.com/ajcmr/1/1/4/index.html
36. Bakırhan S. Effects of two different continuous passive motion application
protocols on total knee arthroplasty patients’ functional activities during
their stay in the hospital. ACTA Orthop Traumatol Turc [Internet].
2015;49(5):497–502. Available from:
http://www.aott.org.tr/index.php/aott/article/view/3122/3946
37. Benedetti MG, Franchignoni F, Morri M, Franchini N, Natali E, Giordano
A. Rasch analysis of the iowa level of assistance scale in patients with total
hip and knee arthroplasty. Int J Rehabil Res. 2014;37(2):118–24.
38. Kristensen MT, Jakobsen TL, Nielsen JW, Jorgensen LM, Nienhuis RJ,
Jonsson LR. Cumulated ambulation score to evaluate mobility is feasible in
geriatric patients and in patients with hip fracture. Dan Med J. 2012;59(7).
39. Tange M, John D. Cumulated ambulation score (CAS), english version ,
98
Semarang, ………..2018
Saksi :
(………………………..) (………………………..)
Nama terang : Nama terang :
Alamat : Alamat :
Lampiran 4. Kuesioner penelitian : Data demografi responden
KUESIONER
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MOBILISASI DINI
PASIEN PASCA BEDAH MAYOR DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
Petunjuk Umum :
Kuesioner terdiri dari 3 bagian meliputi :
a. Karakteristik Responden merupakan data diri pengisi kuesioner
b. Kuesioner Efikasi Diri yaitu berisi tentang pernyataan-pernyataan yang
menggambarkan efikasi diri responden
c. Kuesioner Mobilisasi Dini yaitu berisi tentang pernyataan yang
menggambarkan kemampuan mobilisasi dini
d. Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom yang mendeskripsikan
jawaban anda
Karakteristik Responden
a. Umur :
b. Jenis Kelamin :
c. Status Pernikahan : Laki-laki Perempuan
Menikah
Janda/Duda
SD D3
d. Pendidikan :
SMP S1
SMA Lainnya……..
PNS Karyawan
f. Jenis Pembedahan :
Wiraswasta Lainnya……
Bedah Onkologi
Lampiran 5. Kuesioner penelitian : Kuesioner Efikasi Diri
Petunjuk :
Bacalah setiap pernyataan dan beri tanda centang (√) di sebelah kanan pernyataan
yang sesuai dengan bagaimana perasaan Anda saat Ini
No Pertanyaan Tidak Agak Hampir Sangat
Setuju Setuju Setuju Setuju
1. Pemecahan soal-soal yang sulit
selalu berhasil bagi saya, kalau
saya berusaha.
2. Jika seseorang menghambat tujuan
saya, saya akan mencari cara dan
jalan untuk meneruskannya.
3. Saya tidak mempunyai kesulitan
untuk melaksanakan niat dan tujuan
saya.
4. Dalam situasi yang tidak terduga
saya selalu tahu bagaimana saya
harus bertingkah laku.
5. Kalau saya akan berkonfrontasi
dengan sesuatu yang baru, saya
tahu bagaimana saya dapat
menanggulanginya.
6. Untuk setiap problem saya
mempunyai pemecahan.
7. Saya dapat menghadapi kesulitan
dengan tenang, karena saya selalu
dapat mengandalkan kemampuan
saya.
8. Kalau saya menghadapi kesulitan,
biasanya saya mempunyai banyak
ide untuk mengatasinya.
9. Juga dalam kejadian yang tidak
terduga saya kira, bahwa saya akan
dapat menanganinya dengan baik.
10 Apapun yang terjadi, saya akan
siap menanganinya.
Lampiran 6. Kuesioner penelitian : Mobilisasi Dini
Petunjuk :
Bacalah setiap pernyataan dan beri tanda centang (√) di sebelah kanan pernyataan
yang sesuai dengan bagaimana biasanya perasaan anda atau pada umumnya
Nama: ............... Penyebab Masuk RS: ....................
Rating-scheme for the Cumulated Ambulation Score (CAS)
Skor CAS (0-2 poin) – Lihat petunjuk untuk info lebih detail.
(2) Mampu melakukan dengan aman, tanpa bantuan manusia atau isyarat verbal.
(1) Mampu melakukan dengan bantuan manusia dan / atau isyarat verbal dari satu orang atau
lebih.
(0) Tidak mampu melakukan, meskipun diberikan bantuan manusia dan isyarat verbal
(misalnya tidak dapat meninggalkan tempat tidur).
Tingkat Tanggal / / / / / / / / / / Hari
kemampuan pulang
sebelum masuk dari RS
RS
Naik ke dan beranjak
dari tempat tidur.
Duduk-berdiri pada
kursi
Berjalan
Alat bantu jalan
(walker) tinggi beroda
Alat bantu jalan
(walker)
Rollator / alat bantu
jalan dengan empat
roda
Tongkat / kruk
Berjalan tanpa alat
bantu
Skor CAS harian (0-6)
Berjalan di tangga
Skor harian CAS dalam satu hari (0–6 poin) untuk mobilitas dasar adalah skor yang dihitung
dari tiga aktivitas, yakni naik ke dan beranjak dari tempat tidur (0-2), duduk-berdiri-duduk
pada kursi (0-2) dan skor berjalan (0-2) menggunakan alat bantu jalan (jika diperlukan) yang
memberikan peringkat tertinggi pada suatu hari tertentu.
Selain itu, menaiki / menuruni tangga dapat dinilai dengan sistem yang sama, tetapi tidak
termasuk dalam skor total, karena bukan merupakan bagian dari definisi mobilitas dasar.
Skor CAS dalam tiga hari (0-18 poin) = Hari pasca operasi 1 + 2 + 3 = __________________
Lampiran 7. Surat Permohonan Izin Pengkajian Data Awal
Lampiran 8. Surat Rekomendasi Permohonan Izin Pengkajian Data Awal
Lampiran 9. Surat Permohonan Alih Bahasa Kuesioner Cumulated Ambulation
Score (CAS)
Lampiran 10. Surat Permohonan Backward Translate Cumulated Ambulation Score
(CAS)
Lampiran 11. Surat Permohonan Izin Penelitian Kesbangpol Semarang
Lampiran 12. Tanda Terima Pemberitahuan Penelitian Kesbangpol Semarang
Lampiran 13. Surat Permohonan Ethical Clearance RSUD Tugurejo Semarang
Lampiran 14. Surat Keterangan Ethical Clearance RSUD Tugurejo Semarang
Lampiran 15. Surat Permohonan Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner di
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang
Lampiran 16. Surat Keterangan Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner dari
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro
Lampiran 17. Surat Permohonan Izin Penelitian di RSUD Tugurejo Semarang
Lampiran 18. Surat Keterangan Izin Penelitian dari RSUD Tugurejo Semarang
Lampiran 19. Tabulasi Hasil Uji Valid dan Reliability Kuesioner Penelitian
1. Hasil uji validitas kuesioner penelitian: General Self-Efficacy Scale (GSE)
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 Total
Pearson
1 .730** .697** .554* .757** .601** .771** .253 .207 .788** .660**
Correlation
p1
Sig. (2-tailed) .000 .001 .011 .000 .005 .000 .282 .382 .000 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson
.730** 1 .636** .685** .718** .642** .636** .257 .180 .769** .677**
Correlation
p2
Sig. (2-tailed) .000 .003 .001 .000 .002 .003 .275 .449 .000 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson
.697** .636** 1 .795** .963** .863** .623** .304 .186 .559* .729**
Correlation
p3
Sig. (2-tailed) .001 .003 .000 .000 .000 .003 .192 .431 .010 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson
.554* .685** .795** 1 .825** .919** .502* .295 .206 .613** .778**
Correlation
p4
Sig. (2-tailed) .011 .001 .000 .000 .000 .024 .207 .383 .004 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson
.757** .718** .963** .825** 1 .894** .608** .357 .250 .633** .808**
Correlation
p5
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .004 .122 .288 .003 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson
.601** .642** .863** .919** .894** 1 .553* .383 .176 .558* .802**
Correlation
p6
Sig. (2-tailed) .005 .002 .000 .000 .000 .011 .096 .458 .011 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson
.771** .636** .623** .502* .608** .553* 1 .241 .295 .593** .667**
Correlation
p7
Sig. (2-tailed) .000 .003 .003 .024 .004 .011 .307 .207 .006 .001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson
.253 .257 .304 .295 .357 .383 .241 1 .408 .321 .528*
Correlation
p8
Sig. (2-tailed) .282 .275 .192 .207 .122 .096 .307 .074 .168 .017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson
.207 .180 .186 .206 .250 .176 .295 .408 1 .087 .582**
Correlation
p9
Sig. (2-tailed) .382 .449 .431 .383 .288 .458 .207 .074 .714 .007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson
.788** .769** .559* .613** .633** .558* .593** .321 .087 1 .574**
Correlation
p10
Sig. (2-tailed) .000 .000 .010 .004 .003 .011 .006 .168 .714 .008
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson
.660** .677** .729** .778** .808** .802** .667** .528* .582** .574** 1
Tota Correlation
l
Sig. (2-tailed) .002 .001 .000 .000 .000 .000 .001 .017 .007 .008
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
r tabel = 0,444
2. Hasil uji reliabilitas kuesioner penelitian: General Self-Efficacy Scale (GSE)
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.924 10
1.000 3
Lampiran 20. Tabulasi Data
1. Tabulasi data hasil uji validitas dan relibialitas kuesioner penelitian: General
Self-Efficacy Scale (GSE)
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 38
3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 37
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 36
5 1 2 1 1 1 1 1 3 3 2 30
6 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 36
7 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 37
8 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38
9 4 4 2 2 2 2 4 3 3 4 34
10 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 34
11 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 38
12 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 35
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
15 4 3 3 1 3 2 4 3 4 3 35
16 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 38
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
18 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 36
19 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 37
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38
Jenis Kelamin
Pembedahan
Pernikahan
Pendidikan
Pekerjaan
Status
Jenis
Usia
No
1 1 2 1 3 1 1
2 3 1 2 1 2 3
3 2 1 2 5 4 3
4 1 2 2 3 5 1
5 3 1 2 1 2 3
6 1 1 2 4 4 2
7 2 1 2 1 5 3
8 3 1 2 1 2 1
9 1 1 2 3 5 2
10 1 1 1 3 5 1
11 2 1 2 6 5 1
12 1 1 1 3 4 1
13 1 1 2 3 5 2
14 2 1 2 1 1 3
15 1 2 2 5 5 2
16 1 1 2 4 1 1
17 1 1 2 5 5 1
18 1 1 1 3 5 1
19 1 2 2 3 5 2
20 1 2 1 3 1 1
21 1 2 2 5 1 2
22 1 2 1 5 5 2
23 1 1 1 3 1 1
24 2 1 2 3 4 3
25 2 1 2 3 4 3
26 2 1 2 1 4 3
27 2 1 2 3 4 2
28 1 1 1 3 4 2
29 1 1 2 3 5 2
30 2 1 2 3 4 3
31 2 1 2 3 5 3
32 2 2 2 1 4 3
33 2 1 2 1 2 3
34 1 1 2 3 3 2
Jenis Kelamin
Pembedahan
Pernikahan
Pendidikan
Pekerjaan
Status
Jenis
Usia
No
35 2 2 2 1 2 2
36 2 1 2 1 5 3
37 2 1 2 1 2 3
38 2 2 2 3 1 2
39 1 1 2 2 2 2
40 2 2 2 3 1 3
41 2 1 2 1 5 2
42 2 1 2 1 3 3
43 1 1 1 3 5 1
44 3 1 2 2 2 2
45 3 1 2 1 1 1
46 1 2 2 1 5 1
47 3 2 2 1 1 1
48 1 1 2 5 3 3
49 2 1 2 1 5 1
50 1 2 1 5 5 1
51 3 2 2 1 1 1
52 2 2 2 1 5 2
53 1 1 1 2 5 1
54 2 2 2 1 3 2
55 2 2 2 1 1 1
56 1 1 2 1 3 1
57 1 1 1 3 1 2
58 1 1 1 5 3 1
59 2 1 2 1 5 3
60 1 1 2 3 5 2
61 2 2 2 3 1 1
62 2 1 2 3 3 2
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Dewasa Awal 29 46.8 46.8 46.8
Dewasa Madya 26 41.9 41.9 88.7
Valid
Dewasa Akhir 7 11.3 11.3 100.0
Total 62 100.0 100.0
JenisKelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Laki-laki 43 69.4 69.4 69.4
Valid Perempuan 19 30.6 30.6 100.0
Total 62 100.0 100.0
StatusPernikahan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Belum Menikah 13 21.0 21.0 21.0
Valid Menikah 49 79.0 79.0 100.0
Total 62 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
SD 23 37.1 37.1 37.1
SMP 3 4.8 4.8 41.9
SMA 25 40.3 40.3 82.3
Valid D3 2 3.2 3.2 85.5
S1 8 12.9 12.9 98.4
Lainnya 1 1.6 1.6 100.0
Total 62 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Bekerja 14 22.6 22.6 22.6
Petani/Pedagang 8 12.9 12.9 35.5
Wiraswasta 7 11.3 11.3 46.8
Valid
PNS 10 16.1 16.1 62.9
Lainnya 23 37.1 37.1 100.0
Total 62 100.0 100.0
JenisPembedahan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Bedah Abdomen 23 37.1 37.1 37.1
Bedah Onkologi 21 33.9 33.9 71.0
Valid
Bedah Saluran Kemih 18 29.0 29.0 100.0
Total 62 100.0 100.0
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean .6935 .10929
95% Confidence Interval for Lower Bound .4750
Mean Upper Bound .9121
5% Trimmed Mean .6595
Median .0000
Variance .741
PC1 Std. Deviation .86059
Minimum .00
Maximum 2.00
Range 2.00
Interquartile Range 2.00
Skewness .646 .304
Kurtosis -1.346 .599
Mean .6935 .10929
PC2 95% Confidence Interval for Lower Bound .4750
Mean Upper Bound .9121
5% Trimmed Mean .6595
Median .0000
Variance .741
Std. Deviation .86059
Minimum .00
Maximum 2.00
Range 2.00
Interquartile Range 2.00
Skewness .646 .304
Kurtosis -1.346 .599
Mean .6290 .10597
95% Confidence Interval for Lower Bound .4171
Mean Upper Bound .8409
5% Trimmed Mean .5878
Median .0000
Variance .696
PC3 Std. Deviation .83438
Minimum .00
Maximum 2.00
Range 2.00
Interquartile Range 1.00
Skewness .800 .304
Kurtosis -1.084 .599
Mean 2.0161 .32153
95% Confidence Interval for Lower Bound 1.3732
Mean Upper Bound 2.6591
5% Trimmed Mean 1.9068
Median .0000
Variance 6.410
TOTALPC Std. Deviation 2.53171
Minimum .00
Maximum 6.00
Range 6.00
Interquartile Range 5.00
Skewness .689 .304
Kurtosis -1.273 .599
Jadwal Konsultasi
Paraf
Hari/Tanggal : Jumat, 27 April 2018
Catatan : Perbaikan BAB I-III, sitasi, daftar pustaka
Paraf
Paraf
Paraf
Paraf
Paraf
Lampiran 25. Jadwal Penelitian
NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER
NO KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penentuan topik
3 Penentuan judul
4 Bimbingan proposal
5 Seminar proposal
6 Perbaikan proposal
8 Pembuatan ethical
clearance
reliabilitas
10 Pengajuan izin
penelitian
11 Pengambilan data
12 Bimbingan laporan
hasil penelitian
13 Seminar hasil
penelitian
14 Perbaikan laporan
hasil penelitian
15 Artikel penelitian