Dengan banyaknya persaingan dalam perusaan kapitalis modern membuat persaingan yang

sangat sengit dibidang industri transportasi, dalam rohani keagamaan, Pejabat keagamaan yang
ada sebagai bagian dari kelas negara yang merupakan bagian fungsionaris keagamaan, terdapat
pula yang bukan merupakan bagian dari staff pegawai namun memainkan fungsi yang penting
dalam masyarakat, Murid yang menuntut ilmu agama atau santri, guru agama yang biasanya
dinamakan kyai dan yang kembali menunaikan ziarah ke makkah atau biasa disebut haji, disitu
akan mendapat peranan yang sangat penting dan berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat,
singkatnya Kyai elite di desa dianggap sebagai orang yang terdidik dalam bidang keagamaan
karena biasanya Kyai tersebut adalah orang-orang lulusan pondok dan sekolah yang kasta
tinggi, pengetahuan mereka dianggap sebagai pedoman oleh masyarakat setempat. Kyai
dikelompokkan menjadi tiga bagian, yang pertama adalah guru ngaji, yang tugasnya adalah
mengajarkan Al-Qur’an, guru Tarkeat, yang memimpin Tarekat yang berlaku, dan yang ketiga
adalah guru ngaji, yang meberikan pedoman juga tuntunan bagi para masyarakat setempat, dan
ketiganya ini terdapat di Madura tetapi distribusi mereka tidak diketahui dalam menjalankan
keagamaan