Anda di halaman 1dari 49

OSMOREGULASI

Ardana Kurniaji (c151140261)


Ismarica (c151140260)
PENDAHULUAN
Osmoregulation
Endocrine regulation
Thermal regulation
Mekanisme tubuh untuk Immune Response
menjaga kondisi idealnya
melalui kerja fungsi sistem
fisiologis

Osmoregulasi adalah upaya mengontrol keseimbangan air dan ion – ion


antara tubuh dan lingkungannya atau suatu proses pengaturan tekanan osmotik.
”konsentrasi zat terlarut (solute homeostasis) dan kadar air (water homestasis)”
PENTINGNYA?
Untuk keseimbagan substansi tubuh &
?
lingkungan

Perbedaan tekanan osmotic cairan tubuh


& ingkungan

Membran sel yang permeable


PENDAHULUAN

1. Isosmotik (mendekati isoionik,


osmoconformer)
2. Isosmotik dengan spesifik ion
3. Hyperosmotic (Ikan air tawar)
4. Hyposmotic (Ikan Air Laut)
Stenohaline
Toleransi?
(Kisaran Toleransi Salinitas Sempit)

Euryhaline
(Kisaran Toleransi Salinitas Luas)

• Periode Singkat (Muara 10-32 ppt dan


Intertidal 25-40 ppt)
• Periode Panjang (Ikan Diadromus -
Salmon
PENDAHULUAN

Perbedaan
tekanan osmotik ENERGI

dikontrol oleh penyerapan selektif ion-ion


melewati insang dan beberapa bagian
tubuh lainnya dikontrol oleh
Osmoconformer pembuangan yang selektif terhadap
garam-garam
PERBEDAAN MEKANISME

HEWAN AIR TAWAR


KONSUMSI
OKSIGEN
HEWAN ESTUARI
Titik perbedaan pada besaran proses osmoregulasi yang terjadi
sehingga berpengaruh terhadap laju metabolisme dasar yang
terkait dengan kebutuhan konsumsi oksigennya.

HEWAN AIR LAUT Upaya menahan garam – garam internal dan kelarutan material
yang lain membutuhkan konsumsi oksigen yang berbeda
tergantung besarnya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dan
lingkungannya
Salinity effects on osmoregulation and growth of the
PERBEDAAN SALINITAS
euryhaline flounder Paralichthys orbignyanus

Luı´s Andre´ Sampaio a, Adalto Bianchini b, 2002

Osmoregulation in decapod crustaceans: implications to aquaculture


productivity, methods for potential improvement and interactions with
elevated ammonia exposure (Romano et al. 2012)
OSMOREGULASI:
IKAN AIR TAWAR
Trans. Aktif
Difusi pasif
Ikan Tawar
• Cairan tubuh ikan
tawar mempunyai H2O
tekanan osmotic
yang lebih besar Tidak
dari pada Minum Na+, Cl-
lingkungannya,
garam-garam
cenderung ke luar.

Air dari
Na+, Cl- Ginjal
Pompa pergantin ion
(sel beta clorida)
OSMOREGULASI:
IKAN AIR LAUT
Ikan Laut Trans. Aktif
Difusi pasif
• ikan yang hidup di H2O
laut mempunyai
tekanan osmotik yang
lebih kecil dari pada
lingkunganya, minum
sehingga terdapat
kecenderungan
garam-garam masuk
ke dalam tubuh dan
air keluar. Na+, Cl- Mg++, SO4=
Na+, Cl-
Ginjal
Mg++, SO4=
ORGAN OSMOREGULASI
• Pada insang, sel-sel
yang berperan INSANG
dalam osmoregulasi
adalah sel-sel FUNGSI INSANG:
chloride yang terletak -Pertukaran
pada dasar Oksigen dan CO2
lembaran-lembaran - Osmoregulasi
insang. Studi
mengenai fungsi dari
biokimiawi insang
NaCl
teleostei
mengindikasikan
bahwa insang
teleostei merupakan Ikan Tawar:
pompa ion untuk Cl, Pengambilan Aktif
Ikan Laut:
Na, K Eksresi Penetralan
Ionik
ORGAN OSMOREGULASI
• Ginjal akan memompa keluar kelebihan air
GINJAL
tersebut sebagai air seni. Ginjal mempunyai

glomerulus dalam jumlah banyak dengan

diameter besar (sebaliknya pada ikan laut).

Ini dimaksudkan untuk lebih dapat

menahan garam-garam tubuh agar tidak

keluar dan sekaligus memompa air seni


MgSO4 dan Ca
sebanyak-banyaknya.

• Ketika cairan dari badan malpighi

memasuki tubulus ginjal, glukosa akan

diserap kembali pada tubulus proksimal dan Ikan Tawar:


Ekresi Kelebihan
garam-garam diserap kembali pada tubulus Ikan Laut: Air & sisa produk
distal. Dinding tubulus ginjal bersifat Eksresi metabolit
Penetralan Ionik
impermiable (kedap air).
ORGAN OSMOREGULASI
USUS
• Pada ikan air laut, ikan
banyak minum
sehingga usus akan
aktif mengambil ion
monovalen dan
bivalen. Sedangkan
pada ikan air tawar
minum sedikit, dan usus
mengambil ion yang
hilang melalui difusi
dan urine.
USUS
• Setelah air masuk ke dalam usus ikan air laut, dinding usus aktif
mengambil ion-ion monovalen (Na+, K+, dan Cl-) dan air, sebaliknya
membiarkan lebih banyak ion-ion divalen (Mg2+, Ca2+, dan SO42-)
tetap di dalam usus sebagai cairan rektal agar osmolaritas usus sama
dengan darah. Hal ini penting dilakukan untuk menghindarkan air
yang telah diserap usus kembali ke dalam rektal. Proses minum pada
ikan air tawar dibutuhkan oleh usus untuk mengambil kembali ion-ion
yang hilang melalui difusi dan juga melalui urin (Fujaya, 2008).
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
• Kemampuan osmoregulasi bergantung pada:

SUHU KONDISI FISIOLOGIS

MUSIM JENIS KELAMIN

SALINITAS UMUR
UMUR/FASE

• Salinity tolerance, ontogeny of osmoregulation and zootechnical improvement in the larval rearing of the
Caledonian Blue Shrimp, Litopenaeus stylirostris (Decapoda, Penaeidae) (Pham, et al. 2012)
PERBEDAAN SALINITAS PADA IKAN
PATIN

• PENGARUH TEKANAN OSMOTIK MEDIA TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
BENIH IKAN PATIN (Pangasius sp.) PADA SALINITAS 5 PPT (Nugrahaningsih, 2008)
PERAN ENDOKRIN PADA
OSMOREGULASI
1. Meningkatkan Ukuran dan Kelimpahan
Mitokondria pada CC insang Mengurangi permeabilitas ion dan air
2. Meningkatkan Transkripsi dan pada eksophagus dan usus (pada
Kelimpahan Transporter NKA, NKCC aklimitisasai air tawar)
dan CFTR. SEBALIKNYA PADA AIR LAUT
3. Meningkatkan Penyerapan Ion di Usus

Meningkatkan
T3 meningkatkan jumlah mitokondria
Jumlah dan Ukuran Mitokondria
& aktifitas NKA
dalam CC pada insang
T4 dapat meningkatkan aktifitas NKA
Meningkatkan Jumlah NKA, NKCC
PROLAKTIN ACTIVITY

• The Role of Prolactin in Fish


Osmoregulation: A Review (Manzon,
2002)
KORTISOL & METABOLIC

• Tertiary stress responses in Senegalese sole (Solea senegalensis Kaup, 1858) to osmotic challenge:
Implications for osmoregulation, energy metabolism and growth (Arjona et al. 2009)
KORELASI OSMOREGULASI
DAN PERTUMBUHAN
Salinity effects on osmoregulation and growth of the
euryhaline flounder Paralichthys orbignyanus

FW: 0 ppt
SW: 30 ppt

90 Days

Luı´s Andre´ Sampaio a, Adalto Bianchini b, 2002


PERTUMBUHAN, SGR, ATP
• Growth
performance of
gilthead sea
bream Sparus
aurata in
different
osmotic
conditions:
Implications for
osmoregulation
and energy
metabolism
(Carrion et al.
2005)
PERTUMBUHAN IKAN PATIN PADA
SALINITS BERBEDA

• PENGARUH TEKANAN OSMOTIK MEDIA TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN


PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN (Pangasius sp.) PADA SALINITAS 5 PPT (Nugrahaningsih, 2008)
PERTUMBUHAN & ATP-ASE

• Tertiary stress responses in Senegalese sole (Solea senegalensis Kaup, 1858) to


osmotic challenge: Implications for osmoregulation, energy metabolism and growth
(Arjona et al. 2009)
KORELASI OSMOREGULASI
DENGAN LINGKUNGAN
AKUAKULTUR
KARBONDIOKSIDA

OKSIGEN
TERLARUT pH

OSMOREGULASI

AMONIAK ASAM URIKAT

KREATIN
AMONIA

Amonia-N (mgL-2)

• Osmoregulation in decapod crustaceans: implications to aquaculture productivity,


methods for potential improvement and interactions with elevated ammonia
exposure (Romano et al. 2012)
OKSIGEN TERLARUT

• Pengaruh salinitas berbeda terhadap laju konsumsi oksigen ikan gurame


(Osprhonemus gourami) skala laboratorium (Yurisma, 2013)
GANGGUAN OSMOREGULASI
• Pada saat ikan sakit, luka, atau stres proses osmosis akan terganggu sehingga air
akan lebih banyak masuk kedalam tubuh ikan, dan garam lebih banyak keluar dari
tubuh.
• Akibatnya beban kerja ginjal ikan untuk memompa air keluar dari dalam tubuhnya
meningkat. Bila hal ini terus berlangsung bisa sampai menyebabkan ginjal menjadi
rusak sehingga ikan mati.
• Apabila kadar garam dalam air lebih tinggi dari kadar garam darah, efek
sebaliknya akan terjadi, air akan keluar dari tubuh ikan, dan garam masuk kedalam
darah, akibatnya ikan terdehidrasi dan akhirnya mati.
• Dalam keadaan normal ikan mampu memompa air kurang lebih 1/3 dari berat total
tubuhnya setiap hari.
PEMANFAATAN PERBEDAAN
SALINITAS
• Perendaman (Dipping)
digunakan untuk mencegah penyakit
dan meningkatkan nafsu makan. Hasil
penelitian ikan kerapu bebek
Cromileptes altivelis yang diberikan
perlakuan perendaman dalam air
tawar 1x30 hari memberikan pengaruh
terbaik terhadap kinerja pertumbuhan
ikan kerapu bebek. Dengan Parameter
bobot rata-rata akhir sebesar 64,85 ±
0,44 gram, laju pertumbuhan harian
1,41 ± 0,07 %, retensi protein 17,42 ± 0,42
%, dan efisiensi pakan sebesar 47,86 ±
2,88 % (Oktarina, 2009).
PEMANFAATAN PERBEDAAN
SALINITAS
• NILA SALIN
THANKS!!
active
passive
sea water

pavement
PC accessory
cell Cl- Na+ PC
cell
Cl- Cl- Na+
Na+

Na+, Cl- +
carrier Na+ Na+
pump
Na+ K+ ATPase
Cl- K+
gut
chloride cell mitochondria
internal tubular system
freshwater interior
Na+
active
ATP
pump
NH4+ or H+

Cl-
active
ATP
pump
HCO3
-

gill membrane
SEL KLORIDA

Transporter Utama: NKA, NKCC, CFTR


MEKANISME
• Keseimbangan Limbah Nitrogen : Mekanisme Transportasi Ion pada Ikan Air
Tawar). Klorida berubah menjadi HCO3- pada permukaan apical dan
meninggalkan membran basoteral berpindah turun pada gradient elektrik
(sel klorida mulai bersifat lebih negative dibandingkan dengan darah).
Sodium bisa masuk ke epithelium insang karena pertukaran dengan H+, atau
melalui apical Na+ yang berpasangan dengan H+-ATPase, dan masuk ke
dalam peredaran darah di permukaan insang basoteral melalui NKA. Ada
beberapa spesies ikan yang memiliki Na+ / Cl- yang juga dapat digunakan
sebagai pengangkut pada permukaan dan dalam pengambilan ion. Ada
beberapa ion yang diambil pada ikan teleostei.
FW TO SE

• Preparativephysiologicaladaptationandseawater(SW)ionocytesinanadromoussea lampreys.
(A)Inbothlaboratory-heldandriver-capturedsealampreys,metamorphosiswas
accompaniedbyamarkedincreaseinNa+/K+-ATPase (NKA)activityinfreshwater(FW),and further
increasesoccurredin 25 pptSW(25).(B)NKAprotein(red)andH+-ATPase protein (green) were
immunolocalized in ammocoeteionocytesonthelamellaeinFW(upperpanel),but
immunofluorescencewasrestrictedtoionocytesintheinterlamellarspacesinSW-acclimated
(metamorphosing)animals(lowerpanel).Differentialinterferencecontrastimagesofmerged
CRUSTACEAN
OSMOREGULATION

• Osmoregulation in decapod crustaceans: implications to aquaculture productivity, methods for potential


improvement and interactions with elevated ammonia exposure (Romano et al. 2012)
• Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut dari
larutan encer menuju ke larutan yang lebih pekat
OSMOSIS
melalui selaput semipermeabel. Selaput
semipermeabel adalah selaput yang dapat
dilewati molekul kecil, tetapi tidak dapat dilalui
molekul besar.Selaput semipermeabel banyak
terdapat pada makhluk hidup. Contoh selaput
semipermeabel yang terdapat pada makhluk
hidup yaitu ada di selaput usus. Selaput usus
dapat dilalui oleh air tetapi tidak dapat dilalui oleh
molekul berukuran besar. Pengertian osmosis
dapat diartikan sebagai berikut.
• Jika dua jenis larutan yang memiliki
konsentrasi berbeda dipisahkan oleh selaput
semipermeabel, pelarut dari pelarut encer akan
mengalir ke larutan pekat. Dengan kata lain ada
perembesan molekul pelarut dari larutan encer
menuju larutan pekat. Hal itu akan terus terjadi
sampai konsentrasi pelarut di kedua larutan sama.
• Osmosis dapat dicegah dengan cara
memberi tekanan kepada permukaan larutan.
Tekanan yang diperlukan untuk menghentikan
osmosis disebut tekanan osmotik larutan.
ISO, HIPO, HIPER

• Dua larutan yang memiliki tekanan osmotik sama


disebut isotonik.
• Larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih besar
daripada larutan lain disebut hipertonik.
• Larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih kecil
daripada larutan lainnya disebut hipotonik.
OSMOREGULASI AIR TAWAR
• Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara
osmosis, terjadi sebagai akibat dari kadar garam dalam tubuh ikan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan lingkungannya.
• Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam
tubuh dan ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni.
• Ikan air tawar harus selalu menjaga dirinya agar garam tidak melarut dan lolos ke
dalam air. Dalam hal ini ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan
diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh
agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya.
LANJUTAN
• Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap
kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli
distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat
ditembus) terhadap air.
• Ikan mempertahankan keseimbangannya dengan tidak banyak minum air, kulitnya
diliputi mucus, melakukan osmosis lewat insang, produksi urinnya encer, dan
memompa garam melalui sel-sel khusus pada insang.
• Secara umum kulit ikan merupakan lapisan kedap, sehingga garam di dalam
tubuhnya tidak mudah bocor kedalam air. Satu-satunya bagian ikan yang
berinteraksi dengan air adalah insang.
OSMOREGULASI AIR LAUT
• Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya.
• Ikan air laut cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena
proses osmosis melalui kulit. Untuk itu, insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam
dari tubuhnya.
• Untuk mengatasi kehilangan air, ikan ‘minum’air laut sebanyak-banyaknya. Dengan
demikian berarti pula kandungan garam akan meningkat dalam cairan tubuh.
• Organ dalam tubuh ikan menyerap ion-ion garam seperti Na+, K+ dan Cl-, serta air
masuk ke dalam darah dan selanjutnya disirkulasi.
• Kemudian insang ikan akan mengeluarkan kembali ion-ion tersebut dari darah ke
lingkungan luar
LANJUTAN
• Karena ikan laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk mempertahankan air, volume
air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar.
• Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air. Jumlah glomeruli ikan laut
cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil daripada ikan air tawar. Urine
yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi.
• Ikan air laut minum air dalam jumlah yang banyak dan mengeluarkan sedikit urin.
• Ikan air tawar, garam akan memasuki insang dan dalam jumlah yang banyak air
akan masuk lewat kulit ikan dan insang. Hal ini karena kadar garam di dalam tubuh
ikan (mendekati 0.5%) yang lebih tinggi daripada konsentrasi air di mana ikan
tersebut hidup. Karena tubuh ikan akan berusaha agar proses difusi antara air
kedalam tubuh ikan tetap berlangsung, sejumlah besar air dikeluarkan oleh ginjal.
Sebgai hasilnya bahwa konsentrasi garam pada urine sangat rendah
PERBEDAAN ION PADA INSANG
Perbedaan utama yaitu bahwa Na+, NH4+, Cl-, dan HCO3-
semuanya bergerak keluar pada ikan air laut,
sedangkan pada ikan air tawar Na+ dan Cl-,
keduanya masuk dan keluar yang disebabkan oleh
suaatu perubahan difusi. Pada ikan diadromus,
selama migrasi antara air tawar dan air laut,
membran dan mitokondria sel mengalami perubahan besar
dalam struktur, menyebabkan
beberapa aktivitas transpor ion berubah, yakni seperti
pada ikan air laut dan ikan air tawar bila di air tawar.
MEKANISME DI GINJAL AIR TAWAR
• Menurut Tridjoko (2009), Ginjal akan memompa keluar kelebihan air tersebut,
sebagai air seni. Glomerulus sebagai penyaring mempunyai jumlah banyak dengan
diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh
agar tidak keluar dan sekaligus dapat memompa air seni sebanyak-banyaknya.
Ketika cairan dari badan Malphigi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap
kembali pada tubuh proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuh
distalis. Dinding tubuli ginjal bersifat impermeable terhadap air. Air seni yang
dikeluarkan ikan sangat encer dan mengandung sejumlah kecil senyawa nitrogen
seperti asam urikat (urio acid),creatine dan ammonia. Meskipun air seni
mengandung sedikit garam, keluarnya air yang berlimpah menyebabkan jumlah
kehilangan garam cukup berarti. Garam-garam juga hilang karena difusi dari tubuh.
Kehilangan garam ini diimbangi oleh garam-garam yang terdapat pada makanan
dan penyerapan yang aktif melalui insang. Pada golongan ikan teleotei terdapat
gelembung air seni (Urinary bladdder) untuk menampung air seni. Disini dilakukan
penyerapan kembali terhadap ion-ion, dindingnya impermeable terhadap air.
MEKANISME DI GINJAL AIR LAUT
• Menurut Tridjoko (2009), berkebalikan dengan ikan air tawar, ikan laut hidup pada
lingkungan yang hypertonik terhadap jaringan dan cairan tubuhnya sehingga ikan
laut cenderung kehilangan air melalui kulit dan insang dan kemasukan garam-
garam. Untuk mengatasi, ikan ”minum” air laut dan berarti pula meningkatnya
kandungan garam dalam cairan tubuh. Padahal dehidrasi dicegah dengan proses
ini, kelebihan garam harus dihilangkan. Karena air laut dipaksa oleh kondisi osmotik
untuk mempertahankan air, volume air seni tereduksi sangat besar dibandingkan
dengan air tawar. Tubuli ginjal tampaknya mampu berfungsi sebagai penahan air,
seperti yang terlihat pada famili cottidae, filtrat glomerular mempuyai volume lima
kali volume air seni yang akhirnya dikeluarkan melalui tubuh. Umumnya jumlah
glomeruli ikan laut lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil dari pada ikan air tawar.
Kira-kira 90 % hasil buangan nitrogen dielmenir melalui insang, sebagian besar
berupa amonia dan sejumlah kecil urea, meskipun demikian air seni masih
mengandung sedikit senyawa tersebut. Air seni golongan ikan bertulang sejati
berisikan creatine, creatinine, beberapa senyawa nitrogen yang belum dapat
diidentifikasi dan trimetilamin oksida (TMAO).
MONOVALEN, BIVALEN
ISTILAH
A. Tekanan Osmotik
• Tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk mencegah perpindahan air secara osmosis.
semakin besar perbedaan konsentrasi antar kedua larutan yang dibatasi membran, maka semakin besar
tekanan osmotik yang diperlukan untuk menghambat osmosis.
B. Molaritas (mol/L)
• Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter pelarut.
C. Molalitas (mol/kg)
• Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kilogram pelarut.
D. Osmolaritas
• Osmolaritas adalah konsentrasi suatu larutan (dalam 1 liter) ditinjau dari jumlah partikelnya, dinyatakan
dengan satuan osmol/L. Osmolaritas (osmol/L) = molar x jumlah partikel yang terdisosiasi.
E. Osmolalitas
• Osmolalitas adalah konsentrasi suatu larutan (dalam 1 kilogram) ditinjau dari jumlah ion larutannya,
dinyatakan dg satuan Osmol/kg. Osmolalitas = molal x jumlah ion dalam larutan.

Anda mungkin juga menyukai