S1 2015 312564 Introduction
S1 2015 312564 Introduction
PENDAHULUAN
memiliki kedudukan serta peranan penting bagi kehidupan manusia. Hal ini sejalan
dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 bahwa perlu adanya pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya alam hayati secara lestari, selaras, serasi dan seimbang
bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hewan adalah salah satu sumber daya alam
Manusia membutuhkan hewan untuk dikonsumsi, namun juga untuk beberapa hewan,
sebagai bagian yang penting dalam kehidupan manusia. Pemerintah diharapkan ikut
turut campur tangan untuk membentuk suatu peraturan hukum yang menyangkut
kesejahteraan hewan atau animal welfare dalam beberapa peraturan, salah satunya
Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan jo.
keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu
diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang
1
2
Freedom) yang dicetuskan oleh Inggris sejak tahun 1992. Lima unsur kebebasan
tersebut adalah :2
1. Bebas dari rasa lapar dan haus (Freedom from hunger and thirst)
3. Bebas dari rasa sakit, luka, dan penyakit (Freedom from pain, injury
and diseases)
4. Bebas dari rasa takut dan stress (Freedom from fear and distress)
di masyarakat dan kini hewan telah menjadi salah satu objek jual yang memiliki nilai
tinggi hingga puluhan juta rupiah. Kesejahteraan hewan seperti kebutuhan makanan,
fasilitas perawatan dan kesehatan hewan menjadi kebutuhan pokok utama bagi hewan
dan penyayang hewan. Mulai bermunculan praktik dokter hewan mandiri, praktik
dokter hewan bersama, klinik hewan maupun rumah sakit hewan sangat diperlukan
1
Pasal 1 ayat 42 Undang-Undang Nomor 41 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
2
Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Prinsip-Prinsip Kesejahteraan Hewan (Animal
Welfare) di dalam Penelitian Biomedis, http://fkh.ipb.ac.id/index.php/component/content/article/7-
berita/1275-prinsip-prinsip-kesejahteraan-hewan-animal-welfare-di-dalam-penelitian-biomedis diakses
pada 7 November 2014
3
melalui penanganan dokter hewan yang berkompeten. Dokter hewan adalah orang
Berbeda dengan manusia, hewan tidak dapat menunjukkan rasa sakitnya apabila ia
terkena penyakit. Pemilik hewan memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan
penyakit pada diri hewan peliharaan. Dokter hewan akan memeriksa hewan tersebut
dan mendiagnosis penyakit yang ditemukan dalam diri hewan serta menanganinya
lebih lanjut. Kondisi hewan yang sehat tentu akan menciptakan suasana sehat dan
bahagia bagi pemiliknya, maka meskipun hewan hanya sebagai hewan peliharaan
pelayanan jasa laboratorium veteriner, jasa pemeriksaan dan pengujian veteriner, jasa
medik veteriner, dan/atau jasa di pusat kesehatan hewan atau pos kesehatan hewan.4
Salah satu pelayanan kesehatan hewan ialah operasi bedah veteriner atau operasi
bedah hewan, Bedah atau surgery adalah spesialisasi dalam kedokteran yang
mengobati penyakit atau luka dengan operasi manual dan instrument. 5 Operasi bedah
hewan dalam dunia kedokteran hewan dinamakan Veterinary Surgery atau Operasi
3
Pasal 1 ayat 29 Undang-Undang Nomor 41 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
4
Bab I Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 02/Permentan/OT.140/1/2010 tentang Pedoman
Pelayanan Jasa Medik Veteriner
5
Ns. Indri Permanasari, S.Kep, 2012, Dasar-Dasar Ilmu Bedah,
http://www.slideshare.net/rizmanaji/dasar-dasar-ilmu-bedahedit
4
Bedah Veteriner yang dilakukan oleh dokter hewan untuk kepentingan dan
bedah hewan (veteriner) ini dilakukan oleh dokter hewan dengan terlebih dahulu
hewan disertai dengan informasi yang berkaitan dengan tindakan kedokteran yang
akan dilakukan terhadap hewan tersebut. Informed consent ini sebagai landasan
Rumah Sakit Hewan Jakarta merupakan salah satu rumah sakit hewan yang
cukup besar di DKI Jakarta dan terletak di Jalan Harsono RM No. 28, Kelurahan
Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Rumah Sakit Hewan ini
diresmikan pada tanggal 25 Desember 1993 oleh Ibu Tien Soeharto yang didirikan
oleh yayasan Sapta Nawami Bhakti dan dikelola oleh PT. Pramukarti Semesta.
Rumah Sakit Hewan Jakarta merupakan rumah sakit swasta pertama di Indonesia dan
memiliki fasilitas antara lain yaitu Instalasi Rawat Inap, taman pusara satwa, jasa
ambulance, ruang mayat, petshop, grooming untuk hewan sakit, apotek, akupuntur,
operasi bedah, Instalasi gawat Darurat (IGD) dan melayani selama 24 jam.
Salah satu pelayanan jasa yang sering ditangani oleh Rumah Sakit Hewan
Jakarta adalah operasi bedah hewan (veteriner). Terdapat 2 (dua) jenis dalam operasi
bedah hewan (veteriner) yakni operasi mayor dan operasi minor. Operasi mayor
merupakan operasi besar yang berupa operasi sterelisasi, sistotomi, gastrotomi, dan
lain-lain. Sedangkan operasi minor yakni operasi kecil yang berupa jahit luka, dan
5
operasi kastrasi. Sebelum dilakukannya operasi bedah, dokter hewan terlebih dahulu
consent operasi bedah kepada pemilik hewan. Isi dalam lembar persertujuan tindakan
kedokteran operasi bedah hewan telah dibuat sebelumnya oleh pihak rumah sakit
hewan dan memuat klausula baku yaitu berupa aturan atau ketentuan yang sudah
dipersiapkan dan atau ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha,
yang dituangkan dalam perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh
konsumen.6 Pertanyaan yang kemudian timbul adalah apakah isi dalam perjanjian
operasi bedah hewan telah memberikan perlindungan hukum bagi pemilik hewan
sebagai konsumen dan juga bagi dokter hewan sebagai pemberi jasa pelayanan
kesehatan hewan.
penyembuhan bagi hewan melalui operasi bedah hewan, meskipun hasil operasi
bedah tidak selalu menuai keberhasilan dan memiliki resiko yang besar berupa
kematian pada hewan. Sebelum tindakan operasi bedah dilakukan, pemilik hewan
harus menandatangi lembar persetujuan tindakan medik operasi bedah hewan yang di
biaya tindakan medik operasi bedah hewan. Namun, Pemilik hewan sebagai
pembayaran operasi bedah. Dalam hukum perdata, perilaku konsumen yang tidak
membayar sesuai dengan yang telah diperjanjikan sebelumnya dapat disebut sebagai
6
Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
6
Rumah Sakit Hewan Jakarta yang telah melakukan operasi bedah hewan. Sedangkan,
apabila dokter hewan yang lalai dalam melaksanakan kewajibannya pada saat
melakukan operasi bedah hewan dan memberikan dampak buruk bagi kondisi
kesehatan hewan tersebut, hal ini akan menimbulkan kerugian bagi pemilik hewan
maupun bagi kesehatan hewan itu sendiri. Selain itu peraturan perundang-undangan
Mengenai perlindungan hukum bagi kedua belah pihak yaitu dokter hewan
dan pemilik hewan dalam perjanjian operasi bedah hewan (veteriner) belum ada
pengaturan yang jelas seperti halnya perlindungan hukum bagi kesehatan manusia
sebagai pasien. Maka berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik
B. Rumusan Masalah
Jakarta?
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang dan rumusan
masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dari Penelitian ini
1. Tujuan Subyektif
Penulisan hukum ini dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi salah satu
2. Tujuan Objektif
Tujuan Objektif dalam penulisan hukum ini adalah untuk mengetahui dan
mengkaji masalah yang berhubungan dengan hukum perdata dalam bidang hukum
Jakarta.
D. Keaslian Penelitian
lain yang telah dilaksanakan di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada yang
Yogyakarta
Yogyakarta?7
Perbedaan yang terdapat di dalam penulisan hukum tersebut dengan hal yang
penulis teliti adalah apabila dalam penulisan hukum tersebut membahas mengenai
perlindungan hukum bagi Klien (Pemilik Hewan) dalam perjanjian terapeutik, maka
hal yang penulis bahas yaitu mengenai perlindungan hukum pemilik hewan dan
dokter hewan dengan mengkhususkan pada perjanjian operasi bedah hewan. Selain
itu, perbedaan dalam penulisan hukum tersebut adalah lokasi penelitian yaitu
7
Khilmy Rosyidah, 2013, Perjanjian Terapeutik di Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi Yogyakarta,
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
9
Perbedaan yang terdapat dalam penelitian tersebut dengan yang penulis teliti
hewan, maka hal yang penulis bahas mengenai perlindungan hukum bagi para pihak
yaitu pemilik hewan selaku konsumen dan dokter hewan dalam pelaksanaan operasi
bedah hewan (veteriner). Selain itu lokasi penelitian juga berbeda dengan lokasi yang
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pemilik hewan sebagai konsumen dan dokter hewan terhadap pelaksanaan perjanjian
kedokteran hewan sehingga dapat menjadi bahan masukan bagi penelitian lain.
2. Manfaat Praktis
Rumah Sakit Hewan Jakarta, dan pengembangan ilmu hukum kesehatan hewan pada
khususnya. Selain itu, penulis mengharapkan agar masyarakat luas dapat mengetahui
perlindungan hukum bagi pemilik hewan sebagai konsumen dan dokter hewan