Makalah Arkl Adkl (Revisi)
Makalah Arkl Adkl (Revisi)
DOSEN PENGAMPU :
Rusmiati, SKM., M.Kes
Umi Rahayu, SKM., M.Kes
Fitri Rokhmalia, SST., M.Kes
DISUSUN OLEH :
Fadlillah Fauziah R P27833314006
Oktaviana Krissanti P27833314010
Muhammad Firmansyah P27833314019
Miftahul Hasanah P27833314024
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Khusus
Menganalisa dampak pencemaran timbal (Pb) di udara pada anak sekolah dasar
Pesisir Kota Makasar.
3.2 Kasus
Penelitian dilakukan diwilayah pesisir Kota Makassar pada lima kecamatan yaitu
Tamalate, Mariso, Ujung Tanah, Tallo, dan Biringkanaya. Sampel lingkungan dalam
penelitian ini adalah lima titik lokasi dengan tiga kali pengulangan Pb udara di masing –
masing kecamatan di Kota Makassar. Sedangkan sampel manusia adalah sebanyak 45
orang anak Sekolah Dasar dan bermukim di lima kecamatan di pesisir Kota Makassar.
Sampel udara di ambil pada Sekolah Dasar yang masing-masing di lakukan selama 3 kali
pengulangan waktu pagi, siang, dan sore hari. Rata – rata kandungan timbal (Pb) didalam
udara yang diperoleh di lima kecamatan pesisir di Kota Makassar yaitu 0,810 mg/m3. Laju
asupan terhadap 45 responden berdasarkan inhalasi udara yang mengandung timbal (Pb)
dalam 6 jam yaitu 0,35 m3/ hari. Rata – rata berat badan responden 29,25 kg. Rata – rata
frekuensi paparan adalah 240 hari/ tahun dan rata – rata durasi paparan selama 5 tahun
dengan nilai RfC sebesar 4,93 × 10-4 mg/kg.hari.
Dari hasil penelitian analisis risiko Pb terhadap anak sekolah dasar di pesisir
Makassar menunjukan bahwa paparan timbal di udara telah meningkatkan risiko perilaku
dan penurunan intelektual, tertunda pubertas, mengurangi pertumbuhan postnatal, dan
bahkan menyebabkan nefropati pada anak anak.
3.3 Data yang Didapat
No. Data Keterangan Keterangan
Anak SD di wilayah Pesisir
Responden yang diambil
1. - Kota Makassar yang
untuk Obyek Penelitian
berjumalah 45 anak
Wilayah Pesisir Kota
2. Tempat Penelitian -
Makassar
Rata –rata = 0,810 mg/m3
Konsentrasi agen risiko pada
3. Konsentrasi Pb di udara Minimal = 0,052 mg/m3
udara ambien.
Maksimal = 2,365 mg/m3
Laju konsumsi atau
banyaknya volume udara
4. Laju Asupan (R) 0,015 m3/jam
(m3) atau
masuk tubuh setiap jamnya
Lamanya atau jumlah jam
5. Lamanya Pajanan (tE) 6 jam/hari terjadinya pajanan setiap
harinya
Lamanya atau jumlah
6. Frekuensi Pajanan (tE) 240 hari/tahun hari terjadinya pajanan
setiap tahunnya yang aman
Lama Pajanan dalam Lamanya atau jumlah tahun
7. 5 tahun
tahun (Dt) terjadinya pajanan
Berat badan manusia /
8. Berat Badan Responden 29,25 kg
populasi / kelompok populasi
Untuk agen risiko dengan
Waktu pajanan rata-rata efek non karsinogenik :
9. 2190 hari
(tavg) Periode waktu rata – rata
untuk efek non karsinogenik
3.4 Penerapan Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan
1. Identifikasi Bahaya
Berdasarkan kasus yang terjadi, bahaya yang akan dianalisis adalah Pb di udara
ambien yang diukur sebagai Pb rata-rata dari pengukuran di 5 kecamatan Pesisir Kota
Makassar. Pada kasus tersebut tidak disebutkan adanya bahaya dari agen risiko yang
lain sehingga hanya Pb rata-rata di udara ambien yang akan dianalisis. Untuk lebih
lengkapnya identifikasi bahaya pada kasus tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Media
Sumber Agent Resiko Konsentrasi Organ Sasaran
Lingkungan
Emisi dari
kendaraan
Udara
bermotor di Pb (Plumbum) 0,810 mg/m3 Sistem Syaraf
Ambien
wilayah Pesisir
Kota Makassar
87, 48 mg
Ink(rata − rata) =
64057,5 kg. hari
Ink(rata − rata) =1, 36 × 10-3 mg / kg.hari
5,616 mg
Ink(rata − rata) =
64057,5 kg. hari
Ink(rata − rata) =8,77 × 10-5 mg / kg.hari
255,42 mg
Ink(rata − rata) =
64057,5 kg. hari
Ink(rata − rata) =3,98 × 10-3 mg / kg.hari
4. Karakterisasi Risiko
Untuk karakterisasi risiko yang ditimbulkan agen resiko Pb, maka harus
dihitung RQ, yaitu dengan membagi nilai intake dengan RfC Pb.
Ink 1,36 × 10−3 𝑚𝑔/𝑘𝑔. ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑅𝑄 (𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎) = =
RfC 4,93 × 10−4 𝑚𝑔/𝑘𝑔. ℎ𝑎𝑟𝑖
= 𝟐, 𝟕𝟕
5. Manajemen Resiko
Manajemen resiko dilakukan untuk menghitung variabel konsentrasi, waktu
dan frekuensi yang aman masuk kedalam tubuh.
a. Konsentrasi aman
Rfc × Wb × tavg
Cnk(aman) =
R × tE × fE × Dt
𝑚𝑔
4,93 × 10−4 . ℎ𝑎𝑟𝑖 × 29,25kg × 2190 hari
𝑘𝑔
Cnk(aman) = m3 jam 240hari
0,015 jam × 6 hari × × 5 tahun
tahun
Cnk(aman) = 𝟎, 𝟐𝟗 𝐦𝐠/𝐦𝟑
b. Waktu Pajanan Aman
- Waktu pajanan aman rata – rata
Rfc × Wb × tavg
tEk(aman) =
C × R × fE × Dt
𝑚𝑔
4,93 × 10−4 . ℎ𝑎𝑟𝑖 × 29,25kg × 2190 hari
𝑘𝑔
tEk(aman) = mg m3 240hari
0,810 × 0,015 jam × × 5 tahun
m3 tahun
31,58
tEk(aman) =
14,58
tEk(aman) = 𝟐, 𝟏𝟔 ⇾ 𝟐 𝐣𝐚𝐦/𝐡𝐚𝐫𝐢
31,58
tEk(aman) =
42,57
tEk(aman) = 𝟎, 𝟕𝟓 ⇾ 𝟏 𝐣𝐚𝐦/𝐡𝐚𝐫𝐢
31,58
fEk(aman) =
0,36
31,58
fEk(aman) =
1,06
7. Pengelolaan risiko
Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan dalam upaya pengelolaan risiko
antara lain :
Pengelolaan Alternatif Pendekatan
No
Risiko Teknologi Sosio - ekonomi Institusional
- Penanaman - Pemberian
tanaman yang suplemen yang
Pemantauan nilai
dapat menyerap mengandung
ambang batas
Pb di udara kalsium tinggi
yang telah
seperti tanaman untuk anak SD
Penurunan ditetapkan untuk
gmelina sebagai sehingga proses
konsentrasi konsentrasi timbal
tanaman absorbsi Pb
1. hingga batas di lingkungan,
penghijuan didalam tubuh anak
aman karena
dapat dibatasi.
konsentrasi
- Penggantian
sedikit berpotensi
bahan bakar - Pemeriksaan
menimbulkan
yang ramah kesehatan secara
efek kesehatan
lingkungan berkala untuk anak
misalnya etanol, Sekolah Dasar
hidrogen,
- Melakukan
methanol,
penyuluhan tentang
propana atau
pentingnya
dengan
menjaga kesehatan
menggunakan
lingkungan dan
bensin yang
kesehatan diri
tidak
mengandung
timbal
Pengurangan Penggunaan Pengaturan ulang
waktu dan kendaraan seperlunya waktu/ kegiatan
2. frekuensi - saja untuk belajar mengajar
pajanan hingga meminimalisir risiko
batas aman paparan timbal
Penggunaan
Manajemen Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan
3. masker untuk
Kesehatan penyuluhan kesehatan
perlindungan diri
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pencemaran Pb di udara berasal dari gas pembuangan kendaraan bermotor yang
dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia jika terakumulasi dalam tubuh. Dampak
yang dapat ditimbulkan merupakan gangguan sistem saraf, organ reproduksi, merusak
fungsi organ, dll. Untuk anak-anak dapat menyebabkan menurunkan kecerdasan anak,
tertunda pubertas, dll. Pada prosesnya Pb masuk ke dalam tubuh manusia melalui 2 jalur
yaitu ingesti (sistem pencernaan) dan inhalasi (sistem pernapasan).
Untuk mengetahui tingkat pencemaran udara akibat Pb maka dilakukan
penelitian di 5 kecamatan pesisir Kota Makasar dengan jumlah sampel sebanyak 45
orang anak Sekolah Dasar. Dari hasil pengukuran, rata - rata kandungan timbal di udara
sebesar 0,810 mg/ m3 dimana melebihi ambang batas yaitu 2 µg/ Nm3 (0,002 mg/ m3).
Sedangkan hasil pengukuran ARKL, didapatkan hasil bahwa intake rata – rata yang
didapatkan sebesar 1,36 x 10-3 mg/ kg dengan RfC sebesar 4,93 x10-4 maka nilai RQ
yang diperoleh sebesar 2,77 dimana RQ > 1 sehingga dikatakan “tidak aman”. Hal
tersebut menunjukkan bahwa anak Sekolah Dasar di pesisir Kota Makassar rentan dan
beresiko terkena dampak dari pencemaran akibat Pb karena terkena paparan terus –
menerus.
Berdasarkan hasil tersebut dilakukan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
bahwa sumber pencemar berasal dari timbal (Pb) hasil dari pembuangan kendaraan
bermotor yang melalui udara kemudian masuk kedalam tubuh manusia melalui inhalasi
(sistem pernapasan) dan dapat berdampak pada kesehatan tubuh anak – anak Sekolah
Dasar berupa gangguan sistem syaraf. Selain itu pentingnya pencegahan sejak dini dari
pencemaran Pb di udara pada anak – anak Sekolah Dasar harus dilakukan agar terhindar
dari dampak kesehatan yang ditimbulkan.
5.2 Saran
1. Bagi pemerintah Kota Makasar untuk melakukan pengujian sumber emisi secara
berkala dan mengkomunikasikannya pada masyarakat melalui ISPU di beberapa lokasi
di Kota Makasar
2. Bagi badan lingkungan hidup (BLH) Kota Makasar, perlu melakukan pemantauan dan
pengujian kualitas udara secara berkala di wilayah Kecamatan Tamalate, Mariso,
Ujung Tanah, Tallo dan Biringkanaya sebagai dasar pengukuran pencemaran
lingkungan
3. Menggunakan masker saat berpergian keluar rumah, khususnya anak – anak Sekolah
Dasar pesisir Kota Makasar
4. Dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada anak –anak Sekolah Dasar
5. Penanaman tanaman di sepanjang jalan untuk penghijauan dan mengurangi polusi
udara
DAFTAR PUSTAKA
Briggs, T. And Chmolcr A.M. Biochemistry Third Edition. Spinger Verlag. New York. Berlin
Heidelberg, London. Paris, Tokyo. Barcelona. 1995. P : 25-40
De Roes FJ. Smelters and Metal Reclaimmers in Occupational Industry and Environmental
Toxicology. New York. 1997. Mosby-Year Book, p. 291-3330
Ikhtiar, Muhammad. 2015. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Makassar : Penerbit CV. Social
Politic Genius (SIGn)
KEPMENKES RI No. 876 Tahun 2001 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan
Lingkungan
Librawati, T.P, 2005. Analisis Cemaran Pb pada Bawang Daun (Allium fistulosum L) di
daerah Dieng Wonosobo, Skripsi, Fakultas Biologi Unsoed Purwokerto.
Winarno, F.G, 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen, PT. Gramedia Pusat Utama,
Jakarta