KOMPRES AIR HANGAT DAN BANYAK MINUM AIR PUTIH PADA PASIEN DHF
Oleh :
18123767
2019
Ronde Keperawatan
A. Pengertian
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang
melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh
perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga
B. Tujuan
Masalah Klien.
C. Karakteristik
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang
rasional
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
3. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
Pokok Bahasan : Rebusan daun seledri pada pasien Hipertensi di Ruang Interne RSUD dr.
Rasidin
A. Latar Belakang
darah arteri lebih dari normal. Tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan Diastolik ≥85
mmHg merupakan batas normal tekanan darah (Junaidi, 2010). Hipertensi atau tekanan
darah tinggi sering disebut-sebut sebagai sillent killer karena sesorang yang mengidap
terjadi komplikasi seperti kerusakan organ vital yang cukup berat yang bisa
kesehatan. Sebagian lagi mengalami tanda dan gejala seperti pusing, kencang di tengkuk,
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2017 hipertensi adalah salah
satu yang memegang andil yang penting untuk penyakit jantung dan stroke yang dapat
menjadi penyebab kematian dan kecacatan nomor satu. Hipertensi berkonstribusi hampir
9,4 juta kematian akibat penyakit kardiovaskuler setiap tahunnya. World Health
Organization (WHO) tahun 2008 mencatat sekitar 972 juta orang atau 26,4% penduduk di
seluruh dunia menderita hipertensi. Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi
29,2% di tahun 2025, dari 972 juta penderita hipertensi, 333 juta berada di negara maju
dan 639 juta sisanya berada di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia.
55-64 tahun, 57,6% umur 65-74 tahun dan 63,8% umur >75 tahun. Prevalensi hipertensi di
Indonesia berdasarkan pengukuran tekanan darah pada umur ≥18 tahun adalah sebesar
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Padang (2017) tentang pemeriksaan hipertensi
menurut umur >18 tahun dan jenis kelamin, dari seluruh puskesmas yang ada di Kota Padang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti ronde diharapkan Perawat dan anggota keluarga pasien mengetahui
tentang penerapan rebusan daun seledri untuk penurunan tekanan darah pada pasien
Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti ronde selama 30 menit tentang penerapan rebusan daun seledri
untuk penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi perawat dan keluarga pasien
mampu:
Ronde tentang penerapan rebusan daun seledri untuk penurunan tekanan darah pada
pasien Hipertensi
a. Sasaran
Perawat dan keluarga pasien maupun pengunjung di rawat inap penyakit dalam
b. Target
Perawat dan keluarga pasien yang menjaga pasien saat ronde diadakan, jumlah
3. Metode
Menjelaskan.
- Lembar balik
- Leaflet
6. Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
Ketua Tim :
Perawat Assosiate :-
Setting Tempat
Keterangan :
: Pasien
D. Kegiatan Ronde
Pre-Ronde:
1. pembimbing 2 menit
Ronde:
Hipertensi memperhatikan
- Menggali pengetahuan
- Memberikan reinforcement
Hipertensi
Hipertensi demonstrasi
- Mendemonstarasikan
rebusan daun seledri untuk
yang diberikan
Post-Ronde:
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
a. Mengetahui pengertian metode compres air hangat dan memakai pakaian tipis
b. Mengetahui prinsip metodemetode compres air hangat dan memakai pakaian tipis
c. Mengetahui tujuan metode metode compres air hangat dan memakai pakaian tipis
d. Mengetahui keuntungan metode metode compres air hangat dan memakai pakaian
tipis
e. Mengetahui kriteria bayi untuk metode metode compres air hangat dan memakai
pakaian tipis
f. Mengetahui langkah – langkah metodemetode compres air hangat dan memakai
pakaian tipis
Lampiran Materi
A. Hipertensi
1. Definisi
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung
lebih dari suatu periode (Irianto, 2014). Hal ini terjadi bila arteriol–arteriol
tekanan melawan dinding arteri. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan
arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh
darah sistolik 160 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg (Smeltzer dan
Bare, 2002). Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, infak
hipertensi sering tidak menampakan gejala, Institut Nasional Jantung, Paru dan
Darah memperkirakan separuh orang yang menderita hipertensi tidak sadar akan
Corwin (2009), Irianto (2014), Padila (2013), Price dan Wilson (2006),
beresiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik ini tidak dapat
tinggi.
2) Jenis kelamin dan usia: laki – laki berusia 35- 50 tahun dan wanita
maka tekanan darah meningkat faktor ini tidak dapat dikendalikan serta jenis
3) Diet: konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan
banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa
usia yang tua karena jika garam yang dikonsumsi berlebihan, ginjal yang
bertugas untuk mengolah garam akan menahan cairan lebih banyak dari pada
yang seharusnya didalam tubuh. Banyaknya cairan yang tertahan
lain pembuluh darah membawa lebih banyak cairan. Beban ekstra yang
kadar garam dan kalsium dalam pembuluh darah, namun ketika konsumsi
yang besar sehingga pembuluh darah pada ginjal bisa mengalirkan darah
seperti biasanya. Tekanan darah yang besar dan kuat ini menyebabkan
adalah sebesar 1500 – 2000 mg atau setara dengan satu sendok teh. Perlu
badan dalam keadaan normal atau ideal. Obesitas (>25% diatas BB ideal)
5) Gaya hidup: Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup dengan
pola hidup sehat dengan menghindari faktor pemicu hipertensi itu terjadi yaitu
dalam waktu sehari dan dapat menghabiskan berapa putung rokok dan lama
sering, atau berlebihan dan terus menerus dapat meningkatkan tekanan darah
pasien sebaiknya jika 16 memiliki tekanan darah tinggi pasien diminta untuk
menghindari alkohol agar tekanan darah pasien dalam batas stabil dan
pelihara gaya hidup sehat penting agar terhindar dari komplikasi yang bisa
terjadi
b. Hipertensi sekunder
karena suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau
hypertension).
darah utama penyuplai darah ke kedua organ ginjal. Bila pasokan darah
intravaskuler, luka bakar, dan 17 stress karena stres bisa memicu sistem saraf
pembuluh darah.
a. Sakit kepala
b. Nyeri dada
c. Mudah lelah
A. Pengertian
disebabkan oleh virus dangue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty. Demam
Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Denguedan
ditularkan oleh nyamuk Aedes aegyptidan dapat juga ditularkan oleh Aedes
albopictus, yang ditandai dengan : Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas,
(peningkatan hematokrit ≥ 20%), disertai dengan atau tanpa perbesaran hati. (Depkes
RI, 2014
B. Penyebab
1. Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan
virus dari famili Flaviviridae.Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat
DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang
yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami
infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda.Sistem imun yang sudah terbentuk di
gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang
dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun
jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem
2. Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya,
yaitu nyamuk dari genus Aedesseperti Aedes aegyptibetina dan Aedes albopictus.
Aedes aegyptiadalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan
orang yang telah terinfeksi virus tersebut.Sesudah masa inkubasi virus di dalam
nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus
3. Host Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia akan
mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus dengue
tipe lainnya. Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan terjadi jika seseorang yang pernah
mendapatkan infeksi virus dengue tipe tertentu mendapatkan infeksi ulangan untuk
kedua kalinya atau lebih dengan pula terjadi pada bayi yang mendapat infeksi virus dengue
untuk pertama kalinya jika ia telah mendapat imunitas terhadap dengue dari ibunya
2. Muntah
6. Sakit kepala