Terminalia catappa
Ketapang
Oleh :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Familia : Combretaceae
Genus : Terminalia
Species : Terminalia catappa
Pohon ketapang memiliki ketinggian 25 - 40 m (82-130 kaki), kulit batang berwarna
abu-abu kecoklatan, bunganya berwarna putih dan berukuran kecil, bagian ujung daun bulat
dan tumpul. Daun-daun sebagian besar berjejalan di ujung ranting. Tanaman ini biasanya
dimulai berbunga dan berbuah dari usia muda, misalnya dalam waktu 2-3 tahun penanaman
(Thomson dan Evans, 2006).
B. Morfologi
a. Akar
Ketapang (Terminalia catappa L.) merupakan tumbuhan dikotil karena memiliki akar
tunggang. Akar ketapang (Terminalia catappa L.) termasuk akar tunggang yang
bercabang, yaitu akar tunggang berbentuk kerucut panjang yang tumbuh lurus ke
bawah, bercabang banyak sehingga memberi kekuatan pada batang dan juga dapat
membuat daya serap terhadap air dan zat makanan menjadi lebih besar (Tjitrosoepomo,
2002).
Sumber: http://www.ikancupangku.com/2017/11/manfaat-dan-cara-pengolahan-daun.html
d. Bunga
Ketapang (Terminalia catappa L.) memiliki bunga berukuran kecil, berwarna kuning,
dan terkumpul dalam bulir yang berada dekat ujung ranting dengan panjang 8-25 cm.
Bunga ketapang (Terminalia catappa L.) tidak memiliki mahkota, memiliki kelopak
berjumlah 5 dengan bentuk seperti piring atau lonceng ukuran 4-8 mm dan berwarna
putih atau krem. Benang sari ketapang (Terminalia catappa L.) berada dalam 2
lingkaran yang tersusun masing-masing 5. Buah batu berbentuk bulat gepeng, bersegi
atau bersayap sempit dengan ukuran 2,5-7 x 4-5,5 cm berwarna hijau-kuning-merah
atau ungu kemerahan saat telah masak (Thitrosoepomo, 2002).
Sumber: Budi Wiarawan “Pohon Ketapang atau Pohon Keben”
e. Buah
Ketapang (Terminalia catappa L.) memiliki buah berwarna hijau tetapi ketika sudah tua
maka warna berubah menjadi merah kecoklatan dengan ukuran buahnya kira-kira 4-5,5
cm. kulit terluar dari bijinya licin dan ditutupi oleh serat yang mengelilingi biji tersebut
(Tjitrosoepomo, 2002).