Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BATU

PERENCANAAN STRUKTUR

OLEH :
KELOMPOK 7

Muhammad Fazri 1609025004


Muhammad Sulthan Fajar 1609025031
Ahmad Kusaini 1609025039
Dini Indah Cahyani 1609025051
Alinia Wati 1609025059
Veisal Ridho Harman 1809025063

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam geologi, batu adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral atau
mineraloid. Dalam bangunan batu merupakan salah satu bahan penting yang digunakan
dalam membangun sebuah gedung dan batu merupakan material yang indah untuk
menghias bagian interior dan eksterior pada bangunan.
Batu adalah material yang telah digunakan untuk membangun rumah sejak berabad-
abad yang lalu.Batu juga tidak pernah lepas dari orang-orang yang mempelajari bangunan.
Dalam bangunan batuan biasanya dipakai pada fondasi bangunan dengan ketinggian
kurang dari 10 meter. Di Irlandia misalnya, terdapat bangunan bersejarah berupa dinding
bangunan batu yang pernah dihuni sekitar 5.000 tahun yang lalu. Demikian pula di
Indonesia, material utama dalam bangunan candi adalah batu. Batuan juga digunakan
untuk memperindah fasade bangunan bangunan untuk memberikan warna dan tekstur unik
dari batu alam.

1.2 Rumusan masalah


a. Apa yang dimaksud dengan batuan?
b. Apa saja jenis-jenis batu dan ciri-cirinya?
c. Apa kelebihan dan kekurangan batu?
d. Berapa saja dimensi dan harga batu dipasaran?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengertian batu
b. Untuk mengetahui jenis-jenis batu dan ciri-cirinya
c. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan batu
d. Untuk mengetahui dimensi dan harga batu dipasaran
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Batu

Dalam geologi, batu adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral atau
mineraloid. Dalam bangunan batu merupakan salah satu bahan penting yang digunakan
dalam membangun sebuah gedung dan batu merupakan material yang indah untuk
menghias bagian interior dan eksterior pada bangunan.

2.2 Jenis-jenis Batu

2.2.1 Batu untuk pondasi

a. Batu kali

Batu kali berasal dari kali atau sungai dan jenis batuan yang mengendap
disungai atau kali. Batu kali mempunyai pori yang lebih kecil, sehingga lebih padat
dan lebih keras atau kuat biasanya batu kali banyak digunakan untuk pondasi
bangunan. Batu kali pada pondasi bangunan sangatlah penting karena untuk
menopang atau menahan beban bangunan yang berat terutama pada bangunan rumah
tingkat atau gedung tinggi. Batu kali biasanya berwarna hitam keputih-putihan dan
sangat keras. Batu kali mempunyai bentuk bermacam-macam ada yang masih besar,
sedang dan kecil yang bentuknya agak bulat dan dapat disesuaikan dengan apa
diperlukan saat dilapangan. Bentuk dan ukurannya yang tidak teratur, maka batu kali
biasanya dipakai untuk lapisan dinding ataupun lantai.
b. Batu gunung/pecah/belah

Batu gunung/pecah/belah adalah material alam yang biasa digunakan sebagai


bahan utama dalam suantu konstruksi bangunan. Batu gunung, bat pecah ataupun batu
belah mempunyai poro-pori besar dari pada batu kali namun cukup keras dan kuat.
Batu gunung atau batu pecah juga digunakan untuk pondasi bangunan. Batu
gunung/pecah/belah juga bisa digunakan untuk batu kosong/ aanstamping /lapisan
bawah pembuatan jalan raya. batu belah pada dasarnya berasal dari bongkahan batu
kali yang diproses menggunakan mesin pemecah batu baik secara manual atau dengan
menggunakan alat tertentu, sehingga dapat menghasilkan batu yang masih berukuran
besar-besar dan cukup bagus untuk disusun sebagai material utama pondasi bangunan.

Batu gunung/pecah/belah umumnya berwarna kehitaman, hitam serta coklat


keputihan tergantung dari mana asalnya seperti bukit/pegunungan. Batu
gunung/pecah/belah biasanya lebih banyak pada daerah perbukitan atau gunung aktif,
sehingga tidak memungkinkan terdapat pada aliran sungai /kali yang mana dalam
pengangkutan harus memakai bantuan alat berat yang menyangkut batuan besar. Batu
gunung,pecah,belah merupakan batu yang baik untuk pondasi menerus atau pondasi
umpak.

c. Batu cadas/padas

Batu cadas/padas merupakan jenis batuan plutonik luar dengan tingkat


kekerasan yang sdeang dan banyak di temukan pada daerah pegunungan gamping
sehingga sering digunakan sebagai bahan bangunan, pondasi rumah dan berbagai
macam batu alam lainnya. Batu cadas/padas terdiri dari berbagai macam mineral
kontak seperti kuarsa, mika fesper, kapur dan lempung. Batu ini termasuk batu yang
rapuh. Menurut kekerasannya batu cadas/padas dikatagorikan sebagai batu lunak (4 –
8 kg/cm2). Batu cadas memiliki ciri berwarna hitam, permukaan yang tidak rata dan
bergelombang. Batu cadas/padas digunakan sebagai pondasi rumah non permanen
atau semi permanen.

Contoh Penggunaan Batu dalam Pondasi

Pondasi artinya komponen struktur yg terletak paling bawah serta berhubungan


langsung dengan tanah, sebab pondasi bersinggungan langsung tanah sering terjadi resiko
rembesan air tanah yang naik ke struktur diatasnya sehingga dapat merusak bangunan. Agar
bisa mengatasi rembesan air tanah tadi maka di struktur pondasi perlu diberikan campuran
trasraam yang artinya adukan semen serta pasir tetapi komponen semen dalam adukan
diperbesar yaitu 1 semen : 2 pasir.

Pondasi merupakan bagian dari struktur yg sangat menentukan kekuatan serta


kekokohan sebuah tempat tinggal. Pondasi berfungsi memikul semua beban tempat tinggal
mulai dari beban dinding, plafond, atap, atau bangunan pada atasnya Jika bangunan berlantai
2 atau lebih. Pondasi tempat tinggal umumnya menggunakan pasangan batu belah dengan
perekat adukan semen dan pasir. Buat bangunan rumah 2 lantai, pasangan pondasi batu
kali.perlu dibantu dengan pondasi plat beton pada setiap pojok atau persimpangan tembok
(persis di bawah kolom).

Batu pondasi yang digunakan sebaiknya batu belah berkualitas, sebab jika bukan batu belah
umumnya permukaannya tidak baik terlapisi tanah yg mengeras sebagai akibatnya kurang
bersenyawa dengan perekat adukan. Pada pembangunan suatu bangunan yg umumnya hanya
tediri paling besar sebanyak 2 lantai dimana beban yang dipikul pondasi tidak terlalu
berat maka pada umumnya hanya dikenal tiga jenis pondasi.

1. Pondasi batu kali menerus

Seperti namanya pondasi ini terbuat dari pasangan batu kali yang keras yang diatur satu
sama lain supaya melekat menggunakan adukan semen dan pasir. Dimana posisi pondasi ini
terletak dibawah pasangan dinding yg akan dipasang, karena pondasi ini berfungsi buat
menyangga beban asal konstruksi dinding yg akan dirancang supaya stabil dan kokoh.
Selain menjadi penahan beban dinding pondasi ini juga bisa berfungsi sebagai pelawan
tanah urugan buat peninggian rumah.

Adapun kelebihan dan kekurangan pondasi batu kali yaitu :

Kelebihan Kekurangan
 - Pelaksanaan pondasi mudah  Batu belah di daerah tertentu sulit dicari
-

 - Waktu pengerjaan pondasi cepat  Membuat pondasi ini memerlukan cost besar
-

 - Batu belah mudah didapat, (khususnya pulau (bila sesuai kondisi pertama)
jawa)  Pondasi ini memerlukan biaya lebih mahal jika
-

 - Pembuatan relatif murah, jika menggunakan untuk rumah bertingkat


batu kali
Pondasi batu kali merupakan salah satu jenis pondasi dangkal yang masih sering kita
jumpai untuk pondasi rumah tinggal

2.2.2 Batu untuk beton/cor

a. Batu koral/split

Batu koral/split digunakan untuk pembuatan beton konstruksi. Untuk batuan


yang ukurannya 2x3 cm atau lebih besar biasanya disebut koral, sedangkan untuk
batuan yang ukurannya 2x2 cm atau labih kecil dari tu disebut split. Split yaitu hasil
dari pemecahan atau penggilingan batu pabrikasi, sedangkan koral hasil dari galian
penambangan. koral/kerikil dengan ukuran dan warna yang beraneka ragam. Oleh
karena itu, batu ini bisa digunakan untuk memperindah desain suatu rumah tinggal,
terutama untuk memberikan nuansa alami. Setelah dilakukan proses penyikatan
sedemikian rupa, pesona dari batu ini akan semakin keluar. Batu koral bisa dipasang
dengan menghamparkannya di atas permukaan tanah begitu saja atau ditanamkan
dalam lantai beton supaya posisinya menetap. Batu koral biasanya berbentuk bulat
lonjong dan permukaannya cukup halus. Batu ini bisa Anda temukan dengan mudah
di sepanjang daerah aliran sungai. Penggunaan batu koral sering diaplikasikan untuk
lantai, pagar, kolam, dan taman. Batu ini khususnya lebih banyak dimanfaatkan pada
aspek fungsinya sebagai penghias.
2.2.3 Batu untuk diekspose/hiasan

Batuan yang digunakan untuk mempercantik penampilan rumah berbagai


macam jenis dan penggunaannya. Batuan ini digunakan untuk lantai, dinding, tiang dan
juga taman.
a. Batu alam
Batu alam banyak digunakan sebagai bahan bangunan dalam proses penyelesaian
(finishing). Kesan yang alami serta tampilan yang dekoratif menjadikan batu alam
begitu populer. Keragaman jenis dan cara pemasangannya mampu menghasilkan
berbagai macam pola dan tampilan batu alam menjadi elemen wajib dalam
pembangunan sebuah rumah, mulai dari pagar, taman serta kamar mandi.
Jenis-jenis batu alam :
1. Batu Marmer

Batu alam ini banyak digunakan sebagai penutup finishing lantai atau dinding.
Harga marmer per m2 cukup mahal dan keunikan serta keindahan marmer
membuatnya lebih banyak dipakai pada rumah atau bangunan mewah dengan
biaya pembangunan yang besar.

2. Batu Andesit

Batu andesit adalah batu yang paling keras di antara batu alam lain yang umumnya
dipakai. Batuan desit juga memiliki tingkat porositas kecil karena berpori rapat.
Batu jenis ini berasal dari gunung berapi dan memiliki beberapa ciri yang mudah
dikenali, yaitu berwarna abu-abu atau hitam. Jenis batu ini sudah sangat lama
dipakai sebagai material bangunan.

3. Batu Sabak

Di pasaran, batu sabak atau slate stone lebih dikenal dengan sebutan batu kali.
Selain sangat kuat untuk pondasi, jenis batuan ini dapat dibelah menjadi
lempengan tipis untuk pelapis dinding maupun lantai. Pengaplikasian batu sabak
ini sebagian besar digunakan untuk bagian luar (eksterior) misalnya dinding,
pagar, kolam, pilar (kolom) serta taman kering.

4. Batu Granit

Granit (Granite) adalah salah satu jenis batu alam yang populer di masyarakat.
Granit sangat cocok digunakan sebagai pelapis dinding (Wall veneer),
lantai, serta dinding kamar mandi agar menimbulkan suasana natural dan segar.
Sifatnya yang tahan terhadap susut tinggi membuat batu jenis ini bisa digunakan
di permukaan dapur(countertops).

5. Batu Palimanan
Batu palimanan seperti namanya diproduksi di daerah Palimanan, Cirebon, dan
merupakan salah satu batu favorit. Batu palimanan sangat cocok dipasang pada
bidang eksterior maupun interior suatu bangunan. Batu ini memiliki warna yang
terang dan berpori, maka sangat disarankan apabila setelah selesai dipasang
langsung diberi pelapis batu alam atau coating, untuk menahan laju tumbuhnya
lumut.

6. Batu candi

Sifatnya yang cenderung alami dan terkesan sejuk menjadi salah satu alasan
mengapa batu ini banyak digemari konsumen. Di pasaran batu candi banyak
dijual dalam bentuk lempengan. Batu candi memiliki sifat yang mudah menyerap
air, maka sebaiknya jika ingin diaplikasikan di luar ruangan (eksterior) dilapisi
dengan coating agar tidak ditumbuhi lumut. Jenis batu candi yang populer adalah
Borobudur lava.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Batu

1. Batu Kali

a. Kelebihan :

-Batu kali merupakan batuan yang tergolong kuat, dengan harga relatif tinggi.

b. Kekurangan :

-Ukurannya yang sulit disesuaikan dengan desain.

2. Batu gunung/pecah

a. Kelebihan :

-Pelaksanaan pondasi mudah karena tidak perlu beberapa pengolahan yang rumit.

- Waktu pengerjaan pondasi relatif lebih cepat karena tidak memerlukan tahapan proses
yang panjang. Beton cor perlu pemasangan bekisting dan besi.

- Biaya pelaksanaan relatif lebih murah karena baku yang cenderung tidak mahal.

- Batu pecah lebih mudah didapatkan karena tersebar hampir di setiap daerah.
Sedangkan beton cor hanya daerah yang terdekat dengan plant beton saja.
- Lebih tahan terhadap bencana seperti gempa dan angin kencang.

b. Kekurangan :

- Perawatan yang intensif karena musuh batu belah adalah lumut sehingga perlu
menggosoknya dengan rutin agar terjaga kebersihannya dan juga memunculkan nilai
estitika yang tinggi pula. Sedangkan beton tidak perlu adanya perawatan khusus.

-Tidak disarankan untuk bengunan bertingkat karena memakan biaaya lebih dan juga
mengurangi tingkat kekakuan pada bangunan tersebut. Sedangkan beton memang
direkomendasikan untuk pondasi bangunan bertingkat keran sifatnya yang kokoh dan
mengikat.

-Menggunakan lapisan coating pada batu karena rentan terhadap suhu lembab, lapisan
ini sendiri cukup mahal namun terbukti efektif membuat batu lebih tahan dari lumut.
Sedangkan beton tidak perlu.

3. Batu cadas/padas
a. Kelebihan :

- Untuk pondasi pada bangunan, menjernihkan air, menjaga ekosistem, membuat


sumur resapan, pembuatan jalan, tempat bertumbuhnya berbagai tanaman dan bahan
pembuatan batu akik

b. Kekurangan :

- Batu cadas mengandung kapur

- Tidak terlalu tahan untuk jalan raya terutama kendaraan berat dan besar

- Batu cadas mudah rapuh dengan kekerasan batu lunak 4-8 kg/cm2

4. Batu Coral
a. Kelebihan :
- Indah dan menarik, karena batu koral mempunyai banyak pilihan warna.
b. Kekurangan :
- Mudah kotor, tidak mampu menahan beban berat.

5. Batu Marmer
a. Kelebihan
- Rumah jadi terlihat lebih mewah dan elegan
b. Kekurangan :
- Memiliki sifat yang sensitif terhadap perubahan cuaca, maka hindari penggunaan
marmer untuk bagian rumah yang sering terkena hujan dan panas.

6. Batu Andesit
a. Kelebihan :
- Tingkat porositasnya paling kecil karena berpori pori kecil. Maka, batu andesit tidak
mudah kotor.
- Awet dan tahan lama selama batu itu tertempel dengan erat dan tidak bergoyang
apalagi lepas maka kemungkinan pecah akan semakin sedikit. –
- Mudah dalam membersihkannya cukup dengan air saja.

b. Kekurangan :

- Mudah berlumut dan berjamur

7. Batu Sabak

a. Kelebihan :

- Sebagian besar batu sabak yang ditambang di seluruh dunia digunakan untuk
memproduksi atap. Dalam hal ini, batu sabak berkualitas baik dapat dipotong tipis-tipis,
mempunyai kelembaban minimal, serta tahan terhadap cuaca dingin.

b. Kekurangan :

-Biaya pemasangan atap dari bahan ini lebih mahal dibandingkan dengan bahan atap
lainnya.

8. Batu Granit

a. Kelebihan :

- Karena warnanya yang alami dan natural menciptakan tampilan yang terkesan mewah

- Kualitas yang baik. Hal ini ditandai dengan kekuatan dari batu granit yang dapat
bertahan hingga kurun waktu 10 tahun dalam perawatan yang tepat.

- Tidak hanya kuat, granit juga memiliki daya tahan yang baik. Meskipun melalui
musim panas dan hujan, struktur granit yang kuat tidak akan mudah lapuk, retak, pecah
dan berjamur ketika suhu udara di dalam ruangan lembab karena cuaca sedang hujan.

- Granit memiliki permukaan yang cukup halus dengan pori-porinya yang kecil.
Dengan ini, akan tahan terhadap berbagai goresan bahkan noda akan hilang dengan
mudah meggunakan kain basah.

- Perawatan granit terbilang mudah.

b. Kekurangan :

-Kekokohan tekstur granit yang begitu keras dan tebalnya menuntut alat pemotong
khusus jika ingin membaginya menjadi beberapa bagian.

-Bobot nya cukup berat. Untuk memasangnya, anda akan memerlukan tenaga ekstra.

-Karena harganya yang terbilang mahal maka dalam perawatan dan menjaga kualitas
dari granit tersebut mengeluarkan perawatan yang lebih ekstra.
-Lantai granit perlu dipoles (seal) secara berkala, kurang lebih setahun sekali. Hal ini
dilakukan agar granit tetap bersinar dan daya tahannya lebih kuat terhadap cairan kimia,
noda serta goresan

9. Batu Palimanan

a. Kelebihan :

-Memberikan Sentuhan Alami, memiliki kesan hangat, sehingga meningkatkan


tingkat kenyamanan

-Memberikan kesan mewah dan elagan pada rumah sehingga daya beli semakin mahal
cocok untuk yang ingin berinvestasi rumah

b. Kekurangan :

-Corak yang dimilikinya tidak seragam. Disisi lain, ini menjadi sisi unik batu alam,
tetapi disisi lain ini akan memberikan perlakuan ekstra saat memasangnya,

-Memiliki Pori-pori Besar sehingga mudah berlumut karena air dengan mudahnya
meresap ke dalam batu

-Resiko Sulit diperbaiki apabila tercoret selain dengan menggantinya dengan batu
baru. Hal ini akan memberikan masalah lainnya karena perekat pada batu alam
cenderung kuat sehingga anda akan kesulitan jika ingin melepaskannya.

10. Batu Candi

a. Kelebihan :

- Memiliki daya serap air yang tinggi jadi anda perlu memberikan coating jika anda
ingin menempatkan batu jenis ini di dinding. Cara ini juga sangat cocok untuk
menghidari lumut yang menempel di batu candi cincing anda.

- Perawatannya cukup mudah dengan disiram air, kemudian disikat

b. Kekurangan :

- Tidak cocok digunakan sebagai pelapis dinding batu alam di luar ruangan karena
mudah menyerap air.

2.4 Dimensi dan harga batu dipasaran

- Dimensi dan harga batu kali

1. Batu kali m3 = Rp. 185.000,-

- Dimensi dan harga batu gunung/pecah/belah

1. Batu gunung satu truk = Rp. 750.000,-


2. Batu gunung satu pickup = Rp. 400.000,-

3. Batu gunung m3 = Rp. 175.000,-

- Dimensi dan harga batu koral/split

1. Batu koral/split m3 = Rp. 185.000,-

2. Batu koral/split pick up = Rp.260.000,-

3. Batu kotal/split truk = Rp.1.260.000,-

- Dimensi dan harga batu alam

1. Harga Batu Alam Ukuran 10x20cm = Rp.65.000,-/M²

2. Harga Batu Alam Ukuran 15x15cm = Rp.65.000,-/M²

3. Harga Batu Alam Ukuran 15x30cm = Rp.70.000,-/M²

4. Harga Batu Alam Ukuran 20x40cm = Rp. 75.000,-/M²

5. Harga Batu Alam Ukuran 30x30cm = Rp. 85.000,-/M²

- Dimensi dan harga batu alam marmer

1. Dimensi batu marmer 30x40cm = Rp. 500.000,-/M²

2. Dimensi batu marmer 40x40cm = Rp. 500.000,-/M²

3. Dimensi batu marmer 60x60cm = Rp. 600.000,-/M²

- Dimensi dan harga batu alam andesit

1. Dimensi batu andesit 10 x 10 cm = Rp. 65.000,-/M²

2. Dimensi batu andesit 10 x 20 cm = Rp. 70.000,-/M²

3. Dimensi batu andesit 10 x 30 cm = Rp. 75.000,-/M²

4. Dimensi batu andesit 15 x 30 cm = Rp. 85.000,-/M²

5. Dimensi batu andesit 20 x 20 cm = Rp. 80.000,-/M²

6. Dimensi batu andesit 20 x 40 cm = Rp. 90.000,-/M²

7. Dimensi batu andesit 30 x 30 cm = Rp. 95.000,-/M²


8. Dimensi batu andesit 30 x 60 cm = Rp. 100.000,-/M²

9. Dimensi batu andesit 40 x 40 cm = Rp. 110.000,-/M²

10. Dimensi batu andesit 40 x 60 cm = Rp. 130.000,-/M²

11. Dimensi batu andesit 50 x 50 cm = Rp. 150.000,-/M²

12. Dimensi batu andesit 60 x 60 cm = Rp. 180.000,-/M²

- Dimensi dan harga batu alam candi

1. batu candi dimensinya 10 x 20 cm = Rp. 60.000,-/M²

2. batu candi dimensinya 15 x 15 cm = Rp. 60.000,-/M²

3. batu candi dimensinya 15 x 30 cm = Rp. 70.000,-/M²

4. batu candi dimensinya 20 x 20 cm = Rp. 70.000,-/M²


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Batu adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral atau mineraloid.
Dalam bangunan batu merupakan salah satu bahan penting yang digunakan dalam
membangun sebuah gedung dan batu merupakan material yang indah untuk menghias
bagian interior dan eksterior pada bangunan. Untuk pondasi dapat menggunakan
beberapa jenis batu yaitu batu belah, batu kali, dan batu padas. Sedangkan untuk
hiasan dinding dapat menggunakan batu alam yang terdiri dari batu marmer, andesit,
sabk, granit, kalimanan dan candi. Untuk cor beton dapat menggunakan batu
koral/split.
DAFTAR PUSTAKA

http://desainjigi.blogspot.com/2016/03/jenis-jenis-batu-yang-digunakan-untuk.html
diakses pada tanggal 22 september 2018

https://inapex.co.id/mengenal-jenis-batu-pondasi-yang-bikin-rumah-kokoh/ diakses
pada tanggal 22 september 2018

https://manfaat.co.id/manfaat-batu-cadas diakses pada tanggal 22 september 2018

Anda mungkin juga menyukai