Anda di halaman 1dari 3

13.

Struktur APBD :
PENDAPATAN xxx
BELANJA
Belanja Tidak Langsung xxx
Belanja Langsung xxx
xxx
Surplus/Defisit xxx
PEMBIAYAAN
Penerimaan xxx
Pengeluaran xxx
Pembiayaan Neto xxx
xxx
SILPA xxx
Struktur Pendapatan :
1. PENDAPATAN ASLI DAERAH
Hasil Pajak Daerah
Hasil Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Lain-Lain PAD yang Sah
2. DANA PERIMBANGAN
Dana Bagi Hasil
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
Dana Darurat dari Pemerintah
Hibah
Bantuan Keuangan
Bagi Hasil dari Propinsi
Struktur Belanja :
1. BELANJA TIDAK LANGSUNG
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil & Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
2. BELANJA LANGSUNG
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal

1. Proses penyusunan APBN :


Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan berdasarkan capaian kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja,
standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal.
Standar satuan harga sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan dengan keputusan
kepala daerah.
6. Konsep value for money :
Konsep value for money adalah ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan alokasi
sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya dalam arti penggunaannya
diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan (maximizing benefits and minimizing costs) serta
efektif (berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan dan sasaran. Pengukuran value for money
merupakan inti pengukuran kinerja pemerintah. Agar kinerja pemerintah dapat dimaksimalkan
maka harus ada indicator kinerja yang ideal dimana harus terkait pada efisiensi biaya dan
kualitas pelayanan. Secara garis besar konsep value for money yaitu 3E (Ekonomi, Efektif,
Efisiensi). Ekonomi yaitu pembelian barang dan jasa dengan tingkat kualitas tertentu pada harga
terbaik (spending less). Efektif yaitu output tertentu dapat dicapai dengan sumber daya yang
serendah-rendahnya (spending well). Efektivitas yaitu kontribusi output terhadap tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan (spending wisely).
9. Metode penilaian investasi dengan menggunakan discounted cash flow :
Discounted Cash Flow adalah metode perhitungan nilai wajar yang di hitung berdasarkan
konsep bahwa nilai suatu bisnis berasal dari jumlah cash flow (arus uang) yang di dapat selama
masa hidup bisnis tersebut dan di diskontokan kembali terhadap ke nilai uang sekarang. Metode
penilaian investasi dengan menggunakan discounted cash flow misalnya adalah net present value
(NPV) dan internal rate of return (IRR). NPV dihitung dengan cara mengdiskontokan aliran kas
di masa datang (future cash flow) dengan faktor diskonto tertentu yang merefleksikan biaya
kesempatan modal (opportunity cost of capital). NPV diperoleh dengan cara mengurangkan
pengeluaran investasi awal dengan aliran kas di masa depan yang di-present value-kan. Proyek
yang memberikan nilai NPV positif adalah proyek yang memiliki prioritas untuk diterima dan
proyek yang nilai NPV negative adalah proyek yang harus ditolak.

IRR mendiskontokan future cash flow pada tingkat NPV yang masih bernilai nol. Atau dengan
kata lain adalah ukuran yang menyetarakan aliran kas bersih di masa datang (future net cash flow)
dengan pengeluaran investasi awal. IRR dinyatakan dalam presentase, proyek yang memiliki nilai
IRR yang besar adalah proyek yang potensial untuk diterima.

Untuk menganalisis usulan investasi publik, manajer publik dapat menggunakan alat analisis
yang biasa digunakan untuk menilai kelayakan suatu proyek pada sektor swasta, misalnya NPV,
IRR, payback period, dan sebagainya

4. Departemen Dalam Negeri menerbitkan Permendagri No. 21 Tahun 2011 tanggal 23 Mei 2011
tentang Perubahan Kedua Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah. Perubahan Pertama Permendagri No. 13 Tahun 2006 adalah dengan
Permendagri No. 59 Tahun 2007.
AKU GAK TAU PENJELASAN PERUBAHANNYA GIMANA 

Anda mungkin juga menyukai