Anda di halaman 1dari 9

ANATOMI SISTEM ENDOKRIN

DISUSUN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


II

OLEH KELOMPOK 1
Nama Anggota Kelompok :

1. Ni Wayan Wanda Pradnyawati (17C10134)


2. A.A. Istri Citra Adnyanita (17C10135)
3. Putu Ayu Diah Sri Krisnayanti (17C10136)
4. Desak Putu Diah A.P.D. (17C10137)
5. Luh Nita Noviantari (17C10138)
6. Nyoman Wulan Sari (17C10139)
7. Ni Luh Gede Novita Dewi (17C10140)
8. I Dewa Gede Widya Krisnanda (17C10141)
9. Komang Lintang Kumala Dewi (17C10142)
10. Luh Erlina Rahayuni (17C10143)
11. I Komang Gede Putra Adnyana (17C10144)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI
TAHUN 2019
Sistem Endokrin

Hipotalamus Hipofisis

Kelenjar Tiroid Kelenjar Paratiroid

Kelenjar Pankreas Kelenjar Kelamin

Kelenjar Pineal Plasenta

Kelenjar Timus

Sumber: http://cti.itc.virginia.edu Sumber: www.besthealth.com

Anatomi Kelenjar Endokrin


Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri dari
sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan 'endokrin'
karena tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya. Hormon yang
dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran
melalui pembuluh darah bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan
melalui pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.
1. Hipotalamus

Hipotalamus merupakan struktur yang menjadi dasar ventrikel ketiga otak. Struktur
ini tampak pada pembelahan sagital otak, terdiri dari badan mamillari, kiasma opticum,
dan tuber cinereum yang bergabung dengan infundibulum dari hipofisis. Pada bagian
posterior, hipotalamus berbatasan dengan tegmentum mesensefalon. Pada bagian anterior
berbatasan dengan kiasma opticum dan bersatu dengan membran basal area olfaktori. Dan
pada bagian lateral, hipotalamus , berbatasan dengan jaras optic dan crura cerebri serta
bergabung dengan daerah subtalamus tanpa garis batas yang jelas.
Hipotalamus mendapat perdarahan dalam jumlah besar dari arteri-arteri kecil
percabangan dari Sirkulus Willis. Susunan arteri hipotalamus antar individu bervariasi
namun membentuk pola umum yang sama, yaitu membentuk
- Grup anterior, berasal dari arteri karotis interna, cerebral anterior, dan bagian posterior
arteri comunicans
- Grup intermedia, berasal dari bagian posterior arteri comunicans
- Grup posterior, berasal dari arteri serebral posterior, bagian posterior arteri
comunicans, dan arteri basilaris
Bagian infundibulum, eminensia media, dan terusan hipotalamus diperdarahi oleh
arteri hipofisial superior, cabang dari arteri carotis interna. Aliran darah ini selanjutnya
akan memasuki sistem portal hipotalamus-hipofisis yang memperdarahi hipofisis bagian
anterior. Aliran darah arteri ke hipotalamus selanjutnya dialirkann ke vena-vena kecil
yang bermuara ke vena cerebral anterior, vena basalis, atau vena cerebral basalis.
2. Hipofisis

Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali
karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.
Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm. tebalnya sekitar
0,5 cm dengan berat 0,5 gram. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian
tengah (pars intermedia), dan bagian posterior.
Hipofisis mendapat perdarahan dari arteri karotis interna. Arteri hipofisial superior
memperdarahi pars tuberalis, infundibulum, dan membentuk sistem pleksus kapiler primer
pada bagian eminensia media. Arteri hipofisial inferior terutama memperdarahi lobus
posterior walau memberi sedikit cabang ke lobus anterior. Aliran darah dari arteri
hipofisial lalu akan membentuk pleksus kapiler sekunder pada pars distalis dan berlanjut
ke vena portal hipofisial.
Kelenjar ini menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon
perangsang tiroid (TSH), perangsang gonad (FSH), dan lain-lain. Hormon pertumbuhan
banyak dihasilkan selama masa pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai
usia dewasa. Jika hormon itu dihasilkan dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan,
akan didapatkan anak menjadi sangat tinggi (gigantism); tetapi bila produksi itu terjadi
setelah usia dewasa, tumbuh berlebih (dagu,jari, dll.), dinamakan acromegali. Hormon
yang kurang pada masa anak-anak menyebabkan anak tumbuh menjadi orang dewasa yang
kecil dengan tubuh berimbang.
Hormon hipofise lain adalah follicle stimulating hormone yang merangsang produksi
hormon seks, dan prolactin yang mengatur produksi air susu ibu setelah melahirkan.
Kekurangan hormon tiroid (thyroxin) dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan pula.
Seeara fisik dapat dijumpai akibatnya sebagai seorang yang keeil dengan bagian tubuh
yang kurang proporsional. Ada juga yang tumbuh kecil dengan mental terbelakang
(cretin). Produksi hormon tiroid dirangsang oleh hormon hipofise (thyroid stimulating
hormone) dan membutuhkan iodium.

3. Tiroid

Tiroid merupakan kelenjar yang terdiri dari folikel-folikel dan terdapat di depan
trakea. Kelenjar tiroid terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri
dari dua buah lobus. Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4)
dan Triiodontironin (T3). Hormone ini berfungsi mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan dan kegiatan sistem saraf
Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang
mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah.
Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama
mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.

4. Paratiroid

Kelenjar paratiroid berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid.


Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur
konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi
kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang.
Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi
kalsium di ginjal dan dengan cara penginduksian sel–sel tulang osteoklas untuk merombak
matriks bermineral pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada tulang sejati
dan melepaskan kalsium ke dalam darah
Jika kelebihan hormon ini akan berakibat berakibat kadar kalsium dalam darah
meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal. Jika
kekurangan hormon menyebabkan kekejangan disebut tetanus. Kalsitonin mempunyai
fungsi yang berlawanan dengan PTH, sehingga fungsinya menurunkan kalsium darah.
Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah mengatur metabolisme fosfor dan juga mengatur
kadar kalsium darah.

5. Adrenal

Kelenjar adrenal atau suprarenal menempel pada kutub superior ginjal. kelenjar
adrenal kiri dan kanan tidak simetris pada sumbu tubuh, kelenjar adrenal sebelah kanan
lebih inferior, terletak tepat diatas ginjal, dan bentuknya lebih piramid shape. Sementara
kelenjar suprarenal kiri lebih inferior, lebih kearah batas medial ginjal kiri, dan bentuknya
lebih cressent shape. Masing-masing berukuran tebal sekitar 1 cm, lebar apex sekitar 2
cm, lebar basal sekitar 5 cm. beratnya antara 7-10 gram.
Kelenjar ini dibagi menjadi :
a. Bagian korteks yang mencakup 80-90% organ, terletak bagian luar, dan berwarna
kekuningan, dan
b. Bagian medula yang terletak pada bagian dalam, berwarna gelap. Keduanya memiliki
fungsi endokrin, bagian korteks memproduksi kortikosteroid (kortisol, kortikosteron)
dari kolesterol, diregulasi ACTH. Bagian medulla memproduksi epineprin dan
norepineprin, diregulasi saraf simpatis
Kelenjar adrenal terletak retroperitoneal, dibungkus kapsul jaringan ikat dengan banyak
jaringan adiposa. Kapsul jaringan ikat tersebut membentuk septa ke arah parenkim yang
masuk bersama pembuluh darah dan saraf.
Kelenjar suprarenal merupakan salah satu organ yang paling kaya vaskularisasi. tiap
kelenjar mendapat perdarahan dari tiga arteri yang berbeda:
1. Arteri phrenic inferior yang akan membentuk arteri suprarenal superior
2. Aorta yang akan membentuk arteri suprarenal medial
3. Arteri renalis yang akan membentuk arteri suprarenal inferior.
Cabang-cabang ketiga arteri tersebut membentuk pleksus subcapsular. Dari pleksus
tersebut muncul arteri kortikal pendek, selanjutnya membentuk sinusoid berpori, dan
bermuara ke pleksus vena suprarenal di medula. selanjutnya vena suprarenal kiri
bermuara ke vena renal kiri dan vena suprarenal kanan bermuara ke vena cava inferior.
selain arteri kortikal pendek, dari pleksus subcapsular, juga muncul arteri kortikal panjang
yang tidak bercabang. menembus korteks sampai medulla.

6. Pankreas

Pankreas terletak pada bagian dalam peritoneum, strukturnya dibagi menjadi 4 bagian
kaput, kolum, korpus, dan kauda. Ukurannya kurang lebih lebar 5 cm, tebal 1-2 cm,
panjang sekitar 25 cm, dan beratnya sekitar 150 gram. Pankreas memiliki kapsul jaringan
ikat tipis yang membentuk septa, membagi pankreas menjadi lobus. Pembuluh darah dan
persarafan pankreas masuk melalui septa ini.
Pankreas merupakan kelenjar yang memiliki fungsi eksokrin, yaitu menghasilkan
empedu dan fungsi endokrin, yaitu menghasilkan hormon. Bagian endokrin pankreas
tersusun atas aggregasi sel, disebut Pulau Langerhans, jumlahnya sekitar satu juta, tersebar
diantara asinus, dengan kecenderungan lebih banyak pada bagian kauda.
Pulau langerhans tersusun atas sekitar 3000 sel yang terdiri dari :
a. sel alfa (70%) → menghasilkan glukagon
b. sel beta (20%) → menghasilkan insulin
c. sel delta (5%) → menghasilkan somatostatin
d. sel G (1%) → menghasilkan gastrin
e. sel F atau sel PP (1%) → menghasilkan polipeptida pancreas

7. Kelenjar Kelamin
a. Kelenjar kelamin pria
Sel-sel intertistial atau sel Leydig pada kelenjar kelamin laki-laki (testis)
menyeksresikan hormon testoteron. Hormon ini berfungsi merangsang pematangan
sperma dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder laki-laki.
b. Kelenjar Kelamin Wanita
hormon estrogen dan progesteron. Estrogen berfungsi untuk oogenesis
(pembentukan sel telur), pemeliharaan fungsi organ kelamin, merangsang
perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder wanita.
8. Kelenjar Pineal (serebri epifis)
Mensekresikan melatonin. Untuk penghambatan fungsi reproduksi,seperti
spermatogenesis, oogenesis, dan pematangan seksual, sebagai antidioksidan di otak.
9. Plasenta
Pada waktu plasenta berkembang, hormon estrogen dan progesteron dihasilkan.
Plasenta juga menyeskresikan human chorionik gonadotropen (HCG) yang fungsinya
sama dengan FSH dan LH.
10. Kelenjar Timus
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus disebut timosin. Timosin ini
berfungsi merangsang proliferasi dan pematangan limfosit.

Anda mungkin juga menyukai