Anda di halaman 1dari 20

TATALAKSANA

STROKE FASE AKUT


DI EMERGENCY ROOM
ARIEK LESTARININGTYAS
STROKE = Brain Attack
• Kematian ……… no 3

• Kecacatan ……… no 1

(Stroke is the champion)

Stroke adalah suatu gangguan fungsional otak


yang terjadi secara mendadak dengan tanda
dan gejala klinis baik fokal maupun global yang
berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat
menimbulkan kematian, disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak
Apa yang terjadi pada stroke

•BERAT :
1.200 - 1.400 GRAM
OTAK

•(2 % BB)

•PERLU MAKANAN YANG CUKUP


.DAN TERATUR
.TIAP MENIT : 800 CC OKSIGEN
.100 MGR GLUKOSA

TERHENTI
• SEL•

.30 DETIK .TERGANGGU

TERHENTI
• KECACATAN

SEL MATI

.3 MENIT
TERHENTI

• MENINGGAL
.8 MENIT
Pengelolaan
Tujuan : Memperbaiki aliran darah ke otak
secepat mungkin dan melindungi neuron dengan
memotong kaskade iskemik
1. Pengelolaan Umum (5B)
2. Berdasarkan penyebabnya
a. Stroke Iskemik
* Reperfusi
* Anti koagulansia
* Proteksi neuronal
b. Stroke hemoragik
* Konservatif
* Operatif
Pengelolaan umum : 5B

1. Breathing
• Jalan nafas harus bebas, ventilasi
dan oksigenasi harus tetap baik.
• Intubasi bila GCS < 8
• Alih baring miring kiri-kanan tiap
2 jam
Pengelolaan umum : 5B
2. Blood
• Tekanan darah tidak boleh segera
diturunkan, kecuali:
* Iskemik : > 220 / 120
* Hemoragik : >180 / 100
* Obat :Diltiazem, Nitroprusid,
Nitrogliserin, Labetalol & kaptopril
• Jaga komposisi darah yang baik.
Perhatikan Hb, Albumin, Kalium, Natrium
& Gula darah
• Gula darah diturunkan bila > 200 mg/dL
Pengelolaan umum : 5B
3. Brain
• Jaga supaya tidak timbul kejang
• TIK meningkat  manitol
• Cegah hipertermi, kalau mungkin sedikit
hipotermi
4. Bladder
• Perhatikan baik-baik kemungkinan
adanya retensio maupun inkontinensia urine
• Bila perlu pasang kateter
5. Bowel
• Jaga jumlah kalori dan berikan cairan yang
cukup
• Hindari obstipasi
Penatalaksanaan Penderita dengan
Peningkatan Tekanan Intrakranial
1. Tinggikan posisi kepala 20º - 30º
2. Posisi penderita hendaklah menghindari
penekanan Vena Jugular
3. Hindari pemberian cairan glukosa atau hipotonik
4. Hindari Hipertermia (menjaga suhu tubuh normal
< 37,5º C)
5. Jaga Normovolemia
6. Mengusahakan tekanan darah yang optimal
7. Mengatasi kejang
8. Menghilangkan rasa cemas
9. Mengatasi rasa nyeri
Penatalaksanaan Penderita dengan
Peningkatan Tekanan Intrakranial
10. Koreksi kelainan metabolik dan elektrolit
11. Mengatasi hipoksia
12. Pemberian larutan manitol 20% dg dosis
1gr / kg BB selama 20 menit diulang setiap
4 – 6 jam
Komplikasi:
- Hipotensi
- Hipokalemia
- Gangguan fungsi ginjal
- Gangguan Jantung Kongestif
- Hemolisis
13. Intubasi untuk menjaga normo ventilasi (pCO2
35 – 40mmHg)
Penatalaksanaan Penderita dengan
Peningkatan Tekanan Intrakranial

14. Kortikosteroid tidak direkomendasi untuk


mengatasi edema otak dan tekanan tinggi
intrakranial pd stroke iskemik

15. Menghindari hal2 penyebab peninggian


tekanan abdominal: batuk, mengedan dan
penyedotan lendir pernafasan berlebihan
Penatalaksanaan Tekanan Darah
pada Stroke Akut
 Sebagian besar (70 – 94%) penderita stroke akut
mengalami peningkatan tekanan darah sistolik >
140 mmHg.
 Penelitian di Indonesia:
- Hipertensi pada stroke akut ± 73,9%

- 22,5 – 27,6% mengalami peningkatan tekanan


darah sistolik > 180 mmHg
- Study menunjukkan hubungan antara
hipertensi pada stroke akut dg kematian dan
kecacatan
 Penurunan tekanan darah yg tinggi pd stroke
akut sbg tindakan rutin tdk dianjurkan krn dapat
memperburuk keluaran neurologis
•Penatalaksanaan Tekanan Darah
pada Stroke Akut
 Penurunan tekanan darah yg tinggi pd stroke
akut dilakukan secara hati2

 Stroke iskemik akut diturunkan ± 15% (sistolik


maupun diastolik)
dalam 24 jam pertama setelah awitan (TDS >
220mmHg, TDD > 120 mmHg)

 Stroke perdarahan intraserebral akut: TDS > 200


atau MAP > 150 mmHg diturunkan dg obat
antihipertensi IV secara kontinyu dg pemantauan
tekanan darah setiap 5 menit
Penatalaksanaan Tekanan Darah
pada Stroke Akut

 Bila TDS > 180mmHg atau MAP > 130mmHg +


gejala n tanda peningkatan tekanan intrakranial
→ Pemantauan TIK
Tekanan darah diturunkan dg antihipertensi IV
secara kontinyu atau intermitten dg
pemantauan tekanan perfusi serebral
≥ 60mmHg
Penatalaksanaan Tekanan Darah
pada Stroke Akut

 TDS > 180mmHg atau MAP >130mmHg


tanpa gejala n tanda peningkatan TIK, obat
antihipertensi iv kontinyu atau intermitten,
pemantauan 15 menit hingga MAP
110mmHg atau tek.darah 160/90mmHg

Stroke perdarahan intraserebral dg TDS


150-220mmHg, penurunan tekanan darah
dg cepat hingga TDS 140mmHg cukup
aman
Penatalaksanaan Tekanan Darah
pada Stroke Akut

 Pd kondisi tertentu, mengancam


target organ, target penurunan 15-25%
pd jam pertama n TDS 160/90mmHg
dlm 6 jam pertama
Penatalaksanaan Gula Darah pada
Stroke Akut
 Hiperglikemia terjadi pada hampir 60% pasien
stroke akut non diabetes

 Hiperglikemia setelah stroke akut berhubungan dg


luasnya volume infark dan gangguan kortikal dan
berhubungan dg buruknya keluaran

 Hindari kadar gula darah melebihi 180 mg/dL


disarankan infus salin dan menghindari larutan
glukosa dalam 24 jam pertama setelah serangan
stroke akan berperan dalam mengendalikan kadar
gula darah
Penatalaksanaan Gula Darah
pada Stroke Akut
 Hipoglikemia (<50 mg/dL) mungkin
akan memperlihatkan gejala mirip
stroke infark, dapat diatasi dg
pemberian bolus dekstrosa atau infus
glukosa 10 – 20% sampai kadar gula
darah 80 – 110mg/dL
Penatalaksanaan Gula Darah pada
Stroke Akut
 Kontrol gula darah selama fase akut stroke
• Insulin reguler subkutan menurut skala luncur
- Sangat bervariasi dan harus disesuaikan dg
kebutuhan tiap penderita
- Pada hiperglikemia refrakter dibutuhkan IV
insulin
Tabel Skala Luncur Insulin Reguler
Manusia
Dosis insulin subkutan
Gula darah (mg/dL)
(Unit)
150 – 200 2
201 – 250 4
251 – 300 6
301 – 350 8
≥ 351 10
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai