Anda di halaman 1dari 17

P3KM (PENYULUHAN, PENGENALAN DAN PEDULI TERHADAP

KESEHATAN MENTAL) GUNA MENCAPAI TUJUAN SDG`s 30

BIDANG KEGIATAN
PENGABDIAN MASYARAKAT

Diusulkan oleh:
Nida Azizah 01181019 (Angkatan 2018)
Fitriana Maharani F. R 06171033 (Angkatan 2017)

INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN

BALIKPAPAN

2019
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat allah SWT karena berkat dan rahmat-nya saya
dapat menyelesaikan karya ilmiah saya dengan tema Kesehatan Mental. Karya
ilmiah ini disusun sebagai salah satu tugas pada pelatihan karya tulis ilmiah 2019.
Manusia memiliki kesehatan dalam bentuk fisik yang sering dapat terasa dan
terlihat dan juga dalam bentuk mental yang sulit terlihat dan disadari oleh banyak
orang di sekelilingnya. Solusi membantunya masalah kesehatan mental ini biasa
dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung dengan seberat apa buruknya
yang dialami. Demikian semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca pada umumnya. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata dalam karya tulis
ini.

Penulis, 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada SDG 2030 terdapat tujuan yang ditujukan mengenai kesehatan yaitu
memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk
semua usia dengan point nomor ke 4 dimana pada tahun 2030, mengurangi
sepertiga dari kematian dini yang disebabkan oleh penyakit tidak menular, melalui
tindakan pencegahan dan pengobatan serta menaikkan kesehatan mental dan
kesejahteraan. Kesehatan sangat berpengaruh bagi tubuh manusia dari bentuk
kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Kesehatan mental yang terjadi pada
manusia sering dianggap remeh dikarenakan kesehatan pada mental tidak dapat
dilihat oleh mata. Yang dimana permasalahannya merupakan bagian dari proses
interaksi sosial manusia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh terjadinya
kesehatan mental menurut Almeida berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki
seorang individu untuk beradaptasi dengan adanya perubahan bukan hanya sekedar
terbebasnya individu dari macam-macam gangguan psikologis.
Masalah kesehatan mental sebenarnya cukup tinggi dikalangan remaja dan
dewasa untuk pria maupun wanita. Di Indonesia sendiri terdapat 15,8 persen
keluarga memiliki penderita gangguan jiwa berat yang diobati dan tidak
diobati(CNN, 2018). Sedangkan di Kalimantan Timur sendiri berdasarkan laporan
hasil kesehatan dasar pada tahun 2007 terdapat 6,9% dari penduduk mengalami
gangguan emosional. Dari banyaknya jumlah pengidap gangguan mental yang
terjadi di Indonesia, terkhususnya di Kalimantan Timur, terjadi karena banyak
faktor seperti ketakutan akan sesuatu hal, trauma masa lalu, ketidakmampuan dalam
bersosialisasi dan terdapatnya stigma dimasyarakat. Masyarakat cenderung akan
menjauhi orang – orang yang mengidap penyakit mental, padahal seharusnya orng
– orang dengan penyakit mental dirangkul bersama agar mereka tidak melakukan
hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk itu, ditulis lah karya tulis ini untuk membuat
masyarakat mengetahui tentang apa itu penyakit mental dan bagaimana tindakan
yang harus dilakukan terhadap para pengidap gangguan mental.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari karya tulis ilmiah ini dibuat ialah sebagai berikut :
1. Apa penyebab orang dapat memiliki sakit mental?
2. Mengapa seseorang bisa memiliki sakit mental?
3. Bagaimana solusi membantu seseorang yang memiliki sakit mental?

1.3 Tujuan
Tujuan dari karya tulis ilmiah ini dibuat ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penyebab orang dapat memiliki sakit mental.
2. Untuk mengetahui mengapa seseorang bisa memiliki sakit mental.
3. Untuk mengetahui solusi membantu seseorang yang memiliki sakit mental.

1.4 Manfaat
Manfaat dari karya tulis ilmiah ini dibuat ialah sebagai berikut :
1. Untuk warga dapat mengetahui penyebab dan alasan orang bisa memiliki
sakit mental.
2. Untuk warga dapat membantu dan tidak menganggap remeh seseorang yang
memiliki penyakit mental.
3. Untuk warga dapat memahami pentingnya memiliki kesehatan mental yang
sehat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyakit Mental


A. Pengertian Gangguan Mental
Gangguan mental adalah kesulitan yang harus dihadapi oleh seseorang
karena hubungannya dengan orang lain, kesulitan karena persepsinya tentang
kehidupan dan sikapnya terhadap dirinya sendiri-sendiri (Djamaludin, 2001).
Gangguan mental adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive), kemauan
(volition),emosi (affective), tindakan (psychomotor) (Yosep, 2007). Gangguan
mental menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa
yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan
penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial.
Menurut Townsend (1996) gangguan mental adalah respon maladaptive
terhadap stressor dari lingkungan dalam/luar ditunjukkan dengan pikiran,
perasaan, dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma lokal dan kultural
dan mengganggu fungsi sosial, kerja, dan fisik individu.

B. Penyebab Timbulnya Gangguan Mental


Penyebab gangguan jiwa itu bermacam-macam ada yang bersumber dari
berhubungan dengan orang lain yang tidak memuaskan seperti diperlakukan
tidak adil, diperlakukan semena-mena, cinta tidak terbatas, kehilangan
seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain. Selain itu ada juga
gangguan jiwa yang disebabkan faktor organik, kelainan saraf dan gangguan
pada otak (Djamaludin, 2001).
Para ahli psikologi berbeda pendapat tentang sebab-sebab terjadinya
gangguan jiwa. Menurut pendapat Sigmund Freud dalam Maslim (2002),
gangguan jiwa terjadi karena tidak dapat dimainkan tuntutan id (dorongan
instinctive yang sifatnya seksual) dengan tuntutan super ego (tuntutan normal
social). Orang ingin berbuat sesuatu yang dapat memberikan kepuasan diri,
tetapi perbuatan tersebut akan mendapat celaan masyarakat. Konflik yang tidak
terselesaikan antara keinginan diri dan tuntutan masyarakat ini akhirnya akan
mengantarkan orang pada gangguan jiwa.
Manusia bereaksi secara keseluruhan, secara holistik, atau dapat dikatakan
juga, secara somato-psiko-sosial. Gangguan mental artinya bahwa yang
menonjol ialah gejala-gejala yang patologik dari unsur psikis. Hal ini tidak
berarti bahwa unsur yang lain tidak terganggu. Hal-hal yang dapat
mempengaruhi perilaku manusia ialah keturunan, usia dan Jenis Kelamin,
keadaan fisik, keadaan psikologik, keluarga, adat-istiadat, kebudayaan dan
kepercayaan, pekerjaan, pernikahan dan kehamilan, kehilangan dan kematian
orang yang dicintai, agresi, rasa permusuhan, hubungan antar manusia, dan
sebagainya.
Sumber penyebab gangguan mental dipengaruhi oleh faktor-faktor pada ketiga
unsur itu yang terus menerus saling mempengaruhi, yaitu :
Faktor-faktor somatik (somatogenik)
a. Neuroanatomi
b. Neurofisiologi
c. Neurokimia
d. Tingkat kematangan dan perkembangan organik
e. Faktor-faktor pre dan peri – natal
f. Faktor-faktor psikologik ( psikogenik)
g. Interaksi ibu –anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal
berdasarkan kekurangan, distorsi dan keadaan yang terputus (perasaan
tak percaya dan kebimbangan)
h. Peranan ayah
i. Persaingan antara saudara kandung
j. Inteligensi
k. Hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat
l. Kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa
salah
m. Konsep diri : pengertian identitas diri sendiri versus peran yang tidak
menentu
n. Keterampilan, bakat dan kreativitas
o. Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya
p. Tingkat perkembangan emosi
q. Faktor-faktor sosio-budaya (sosiogenik)
r. Kestabilan keluarga
s. Pola mengasuh anak
t. Tingkat ekonomi
u. Perumahan : perkotaan lawan pedesaan
v. Masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka dan fasilitas
kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang tidak memadai
w. Pengaruh rasial dan keagamaan
x. Nilai-nilai

C. Klasifikasi Gangguan Kejiwaan


Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) menyusun
klasifikasi
gangguan kejiwaan sebagai berikut:
Urutan hierarki blok diagnosis (berdasarkan luasnya tanda dan gejala,
dimana urutan hierarki lebih tinggi memiliki tanda dan gejala yang semakin
luas):

F00-09 dan F10-19


F20-29
F30-39
F40-49
F50-59
F60-69
F70-79
F80-89
F90-98
Kondisi lain yang menjadi focus perhatian klinis (kode Z)
F0 Gangguan Mental Organik, termasuk Gangguan Mental Simtomatik
Gangguan mental organic = gangguan mental yang berkaitan dengan
penyakit/gangguan sistemik atau otak. Gangguan mental simtomatik =
pengaruh terhadap otak merupakan akibat sekunder penyakit/gangguuan
sistemik di luar otak. Gambaran utama:
 Gangguan fungsi kongnitif
 Gangguan sensorium – kesadaran, perhatian
 Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang persepsi
(halusinasi), isi pikir (waham), mood dan emosi

i. Fl Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Alkohol dan Zat


Psikoaktif Lainnya
ii. F2 Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham
Skizofrenia ditandai dengan penyimpangan fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar
atau tumpul. Kesadaran jernih dan kemampuan intelektual tetap,
walaupun kemunduran kognitif dapat berkembang kemudian
iii. F3 Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif])
Kelainan fundamental perubahan suasana perasaan (mood) atau afek,
biasanya kearah depresi (dengan atau tanpa anxietas), atau kearah elasi
(suasana perasaan yang meningkat). Perubahan afek biasanya disertai
perubahan keseluruhan tingkat aktivitas dan kebanyakan gejala lain
adalah sekunder terhadap perubahan itu
iv. F4 Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan Terkait
Stres
v. F5 Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis
dan Faktor Fisik
vi. F6 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa dewasa
Kondisi klinis bermakna dan pola perilaku cenderung menetap, dan
merupakan ekspresi pola hidup yang khas dari seseorang dan cara
berhubungan dengan diri sendiri maupun orang lain. Beberapa kondisi
dan pola perilaku tersebut berkembang sejak dini dari masa pertumbuhan
dan perkembangan dirinya sebagai hasil interaksi faktor-faktor konstitusi
dan pengalaman hidup, sedangkan lainnya didapat pada masa kehidupan
selanjutnya.

vii. F7 Retardasi Mental


Keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang
terutama ditandai oleh terjadinya hendaya ketrampilan selama masa
perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara
menyeluruh. Dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau
gangguan fisik lain. Hendaya perilaku adaptif selalu ada.
viii. F8 Gangguan Perkembangan Psikologis
Gambaran umum Onset bervariasi selama masa bayi atau kanak-kanak
Adanya hendaya atau keterlambatan perkembangan fungsi-fungsi yang
berhubungan erat dengan kematangan biologis susunan saraf pusat.
Berlangsung terus-menerus tanpa remisi dan kekambuhan yang khas bagi
banyak gangguan jiwa. Pada sebagian besar kasus, fungsi yang
dipengaruji termasuk bahasa, ketrampilan visuo-spasial, koordinasi
motorik. Yang khas adalah hendayanya berkurang secara progresif
dengan bertambahnya usia
ix. F9 Gangguan Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya Pada Masa
Kanak dan Remaja
Anak dengan gangguan perilaku menunjukkan perilaku yang tidak sesuai
dengan permintaan, kebiasaan atau norma-norma masyarakat (Maramis,
1994). Anak dengan gangguan perilaku dapat menimbulkan kesukaran
dalam asuhan dan pendidikan. Gangguan perilaku mungkin berasal dari
anak atau mungkin dari lingkungannya, akan tetapi akhirnya kedua faktor
ini saling mempengaruhi. Diketahui bahwa ciri dan bentuk anggota tubuh
serta sifat kepribadian yang umum dapat diturunkan dari orang tua
kepada anaknya. Pada gangguan otak seperti trauma kepala, ensepalitis,
neoplasma dapat mengakibatkan perubahan kepribadian. Faktor
lingkungan juga dapat mempengaruhi perilaku anak, dan sering lebih
menentukan oleh karena lingkungan itu dapat diubah, maka dengan
demikian gangguan perilaku itu dapat dipengaruhi atau dicegah.
.
2.2 Penyuluhan
A. Pengertian Penyuluhan
Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang
mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar
dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan
(Setiana. L. 2005). Penyuluhan dapat dipandang sebagai suatu bentuk
pendidikan untuk orang dewasa. Dalam bukunya A.W. van den Ban dkk. (1999)
dituliskan bahwa penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk
melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu
sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang
benar.

B. Metode Penyuluhan
Pendidkan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu usaha/ kegiatan untuk
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.
Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, masyarakat, kelompok,
atau individu memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Dan
dari pengetahuan tersebut diharapkan terjadi perubahan perilaku ke arah yang
lebih positif.
Pendidikan kesehatan merupakan suatu proses yang mempuanyai input dan
output.
Faktor-faktor yang mempengaruhi berhasilnya suatu proses pendidikan yaitu :
1) Isi materi atau pesan
2) Performa pendidik/penyuluh
3) Alat-alat bantu/ peraga.
Agar dicapai hasil yang optimal, maka faktor-faktor tersebut harus dapat
bekerjasama secara harmonis. Hal ini berarti bahwa untuk untuk sasaran
tertentu, harus menggunakan cara tertentu pula, materi juga disesuaikan dengan
sasara, demikian pula dengan alat bantunya. Untuk sasaran kelompok
metodenya harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individu.
a. Metode pendidikan Individu
- Bimbingan dan penyuluhan (Guidance & Counselling)
- Interview
b. Metode Pendidikan kelompok
*Kelompok besar (lebih dari 15 orang)
- Ceramah
- Seminar
*Kelompok kecil
- Diskusi kelompok
- Curah pendapat (brain storming)
*Bola salju (Snow Ball)
*Kelompok keci-kecil (Bruzz group)
*Role Play
*Permainan Simulasi (Simulation game)
c. Metode pendidikan massa (public)
- Ceramah umum (public speaking)
- Pidato-pidato melalui pada saat penyuluhan
- Program-program kesehatan mental

C. Sasaran Penyuluhan
Sasaran Penyuluhan adalah anak – anak sekolahan dilingkup kota
Balikpapan khususnya daerah kampus ITK dan masyarakat-masyarakat
dikawasan kampus ITK, sehingga lokasinya dapat diakses dengan mudah.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir

Metode pelaksanaan program kreativitas mahasiswakarsa cipta ini dapat


digambarkan dengan menggunakan diagram alir sebagai berikut :

Mulai

Studi Literatur

Melihat Kondisi
Lapangan

Perumusan Masalah

Koordinasi Dengan
Pihak Terkait

Pelaksanaan dan
Penyelesaian Izin
berkegiatan

Pelaksanaan kegiatan

Evaluasi Kegiatan

Evaluasi

Gambar 3.1 Diagram Alir


3.2 Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal pelaksanaan program kreativitas mahasiswa pengabdian


kepada masyarakat ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

Bulan Bulan Bulan Bulan


No. Jenis Kegiatan ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Studi Literatur

Melihat Kondisi
2.
Lapangan

Perumusan Masalah
3.

Koordinasi dengan
4.
pihak terkait

Pelaksanaan dan
5. penyelesaian izin
berkegiatan

6. Pelaksanaan kegiatan

7. Evaluasi kegiatan
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Pada karya tulis ilmiah ini yang berjudulkan P3KM (Penyuluhan,


Pengenalan dan Peduli terhadap Kesehatan Mental) guna mencapai tujuan SDG's
30 dengan tujuan untuk mengetahui penyebab orang dapat memiliki sakit mental,
untuk mengetahui mengapa seseorang bisa memiliki sakit mental, dan untuk
mengetahui solusi membantu seseorang yang memiliki sakit mental. Dengan
sasaran penyuluhan adalah anak – anak sekolahan dilingkup kota Balikpapan
khususnya daerah kampus ITK dan masyarakat-masyarakat dikawasan kampus
ITK, sehingga lokasinya dapat diakses dengan mudah, kemudian penyuluhan ini
dilakukan dengan metode pendidikan massa yang bisa berupa ceramah umum atau
public speaking; pidato-pidato pada saat penyuluhan dan melalui program-program
kesehatan mental. Alur kegiatan yang akan dilakukan dalam penyuluhan ini adalah
melihat kondisi lapangan, maksudnya kami akan menentukan dimana tempat untuk
dilakukan penyuluhan; studi literatur, akan dilakukan pencarian informasi yang
tepat untuk disampaikan kepada para masyarakat pada saat penyuluhan; perumusan
masalah; koordinasi dengan pihak terkait; pelaksanaan dan penyelesaian izin
berkegiatan; pelaksanaan kegiatan; evaluasi kegiatan dan yang terakhir evaluasi
akhir, pada saat evaluasi akhir diharapkan semua tujuan dan manfaat dapat
terpenuhi sehingga dapat menjadi tolak ukur keberhasilan dari karya tulis ini. Hasil
yang diharapkan dari dilakukannya penyuluhan ini adalah untuk dapat mengedukasi
masyarakat sekitar kampus ITK untuk dapat mengetahui penyebab dan pengari
seseorang dapat memiliki sakit mental; masyarakat juga diharapkan dapat
membantu dan tidak menganggap remeh seseorang yang memiliki penyakit mental
selain itu juga diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya memiliki
kesehatan mental yang sehat dan pentingnya memberi dukungan terhadap para
pengidap kesehatan mental.
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari dibuatnya karya tulis ilmiah ini adalah
:
a. Untuk memenuhi tujuan SDG’s 30 dalam bidang kesehatan dapat dilakukan
dengan cara melakukan penyuluhan dan pengenalan terhadap kesehatan
mental sehingga dapat membantu orang awam untuk mendapat informasi
tentang kesehatan mental dan bagi pengidap untuk dapat mendapat
pertolongan.
b. Gangguan mental menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan pada
fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang
menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam
melaksanakan peran sosial. Penyebab gangguan mental sendiri tidak
disebabkan oleh satu penyebab, melainkan banyak penyebab. Tidak seperti
gangguan yang terjadi secara fisik pada umumnya dapat diketahui
penyebabnya dengan mudah, tetapi untuk gangguan mental perlu dilakukan
pengamatan dan proses mencari tentang penyebab gangguan mental
tersebut dapat terjadi.
c. Alur kegiatan yang akan dilakukan dalam penyuluhan ini adalah melihat
kondisi lapangan, studi literatur, perumusan masalah, koordinasi dengan
pihak terkait, pelaksanaan dan penyelesaian izin berkegiatan, pelaksanaan
kegiatan, evaluasi kegiatan dan yang terakhir evaluasi akhir
d. Metode yang akan digunakan dalam Penyuluhan dan pengenalan kesehatan
mental ini adalah dengan metode pendidikan massa yang bisa berupa
ceramah umum atau public speaking; pidato-pidato pada saat penyuluhan
dan melalui program-program kesehatan mental.
e. Hasil yang diharapkan adalah Hasil yang diharapkan dari dilakukannya
penyuluhan ini adalah untuk dapat mengedukasi masyarakat sekitar kampus
ITK untuk dapat mengetahui penyebab dan pengari seseorang dapat
memiliki sakit mental; masyarakat juga diharapkan dapat membantu dan
tidak menganggap remeh seseorang yang memiliki penyakit mental selain
itu juga diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya memiliki
kesehatan mental yang sehat dan pentingnya memberi dukungan terhadap
para pengidap kesehatan mental

5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan penyuluhan ditentukan jumlah dari
masyarakat yang akan mengikuti penyuluhan dan ditargetkan untuk daerah mana
saja sehingga dapat membantu pada saat melakukan kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA

Kartini Kartono, Patologi Sosial, jakarta, 2007.

Departemen Kesehatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. Pedoman


penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa di Indonesia III. Jakarta: Departemen
Kesehatan; 1993.

Maslim R. Diagnosis gangguan jiwa, rujukan ringkas PPDGJ-III. Jakarta: PT Nuh


Jaya; 2001.

Yustinus Semiun. 2010, Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius

http://www.scribd.com/doc/55858510/Definisi-Gangguan-Jiwa
http://imron46.blogspot.com/2009/02/faktor-penyebab-gangguan-jiwa.html
http://fransiscakumala.wordpress.com/2010/02/09/definisi-klasifikasi-gangguan-
jiwa-dan-diagnosis-multiaksial/
http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/03/gangguan-jiwa-atau-mental-
disorder.html
http://ww8.yuwie.com/blog/entry.asp?id=932768&eid=602755
https://sundarinita.wordpress.com/2012/05/23/gangguan-jiwa-2/

Anda mungkin juga menyukai