Anda di halaman 1dari 3

Hari TBC(Tuberculosis) sedunia

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa,


mycobacterium bovis serta Mycobacterium avium, tetapi lebih sering disebakan oleh
Mycobacterium tuberculosa. Pada tahun 1993, WHO telah mencanangkan kedaruratan
global penyakit tuberkulosis di dunia, karena pada sebagian besar negara di dunia, penyakit
tuberkulosis menjadi tidak terkendali.

Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim


paru.Tuberculosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, terutama meningens, ginjal,
tulang, dan nodus limfe (Suddarth, 2003).Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksi menular
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dengan gejala yang bervariasi, akibat
kuman mycobacterium tuberkulosis sistemik sehingga dapat mengenai semua organ tubuh
dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer
(Mansjoer, 2000).
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi yang menyerang pada saluran pernafasan yang
disebabkan oleh bakteri yaitu mycobacterium tuberculosis, (Smeltzer, 2002).dapat
menyimpulkan bahwa, TB Paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman
mycobakterium tuberculosis yang menyerang saluran pernafasan terutama parenkim paru.

- Cara Penularan Penyakit Tuberculosis


Cara penularan tuberkulosis paru melalui percikan dahak (droplet) sumber penularan
adalah penderita tuberkulosis paru BTA(+), pada waktu penderita tuberkulosis paru batuk
atau bersin. Droplet yang mengandung kuman TB dapat bertahan di udara selama beberapa
jam, sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak. Umumnya penularan
terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama.Ventilasi dapat
mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman,
percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.
Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernafasan.
Setelah kuman TB masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman TB tersebut
dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, sistem
saluran limfe, saluran nafas atau penyebaran langsung ke bagian tubuh lainnya. Daya
penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari
parunya.Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahaknya maka makin menular
penderita tersebut.Bila hasil pemeriksaan dahaknya negatif maka penderita tersebut dianggap
tidak menular.
- Gejala Penyakit Tuberculosis
1. Batuk : Terjadi karena adanya infeksi pada bronkus. Dimulai dari batuk kering kemudian
setelah timbul peradangan menjadi batuk produktif (menghasilkan sputum). Pada keadaan
lanjut berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan batuk
darah pada ulkus dinding bronkus.
2. Sesak nafas (Dyspnea) : Sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut
dimana infiltrasinya sudah setengah bagian paru.
3. Nyeri dada : Timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura (menimbulkan pleuritis)
4. Demam : Biasanya menyerupai demam influenza. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya
tahan tubuh penderita dengan berat-ringannya infeksi kuman yang masuk.
5. Malaise (keadaan lesu) : Dapat berupa anoreksia (tidak ada nafsu makan), berat badan
menurun, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam.

- Diagnosa Penyakit Tuberculosis


Yang menjadi petunjuk awal dari tuberkulosis adalah foto rontgen dada.Penyakit ini
tampak sebagai daerah putih yang bentuknya tidak teratur dengan latar belakang
hitam.Rontgen juga bisa menunjukkan efusi pleura atau pembesaran jantung (perikarditis).
Pemeriksaan diagnostik untuk tuberkulosis adalah:
Tes kulit tuberkulin, disuntikkan sejumlah kecil protein yang berasal dari bakteri
tuberkulosis ke dalam lapisan kulit (biasanya di lengan). 2 hari kemudian dilakukan
pengamatan pada daerah suntikan, jika terjadi pembengkakand an kemerahan, maka hasilnya
adalah positif.
Pemeriksaan dahak, cairan tubuh atau jaringan yang terinfeksi.Dengan ebuah jarum
diambil contoh cairan dari dada, perut, sendi atau sekitar jantung.Mungkin perlu dilakukan
biopsi untuk memperoleh contoh jaringan yang terinfeksi.
Untuk memastikan diagnosis meningitis tuberkulosis, dilakukan pemeriksaan reaksi
rantai polimerase (PCR) terhadap cairan serebrospinalis.Untuk memastikan tuberkulosis
ginjal, bisa dilakukan pemeriksaan PCR terhadap air kemih penderita atau pemeriksaan
rontgen dengan zat warna khusus untuk menggambarkan adanya massa atau rongga abnormal
yang disebabkan oleh tuberkulosis. Kadang perlu dilakukan pengambilan contoh massa
tersebut untuk membedakan antara kanker dan tuberkulosis.
Untuk memastikan diagnosis tuberkulosis pada organ reproduksi wanita, dilakukan
pemeriksaan panggul melalui laparoskopi.Pada kasus-kasus tertentu perlu dilakukan
pemeriksaan terhadap contoh jaringan hati, kelenjar getah bening atau sumsum tulang.
- Pencegahan Penyakit Tuberculosis
Sebenarnya seseorang bisa terhindar dari penyakit TBCdengan berpola hidup yang
sehat dan teratur. Dengan system pola hidup seperti itu diharapkan daya tubuh seseorang
akan cukup kuat untuk membersihkan perlindungan terhadap berbagai macam penyakit.
Orang yang benar-benar sehat meskipun ia diserang kuman TBC, diperkirakan tidak akan
mempan dan tidak akan menimbulkan gejala TBC.
Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi penyakit tuberkulosis,
mempertahankan status kesehatan dengan asupan nutrisi yang cukup, minum susu yang telah
dilakukan pasteurisasi, isolasi jika pada analisa sputum terdapat bakteri hingga dilakukan
pengobatan, pemberian imunisasi BCG untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
infeksi oleh basil tuberkulosis virulen.

. Pengobatan Penyakit Tuberculosis


Jenis dan dosis OAT (Obat Anti Tuberculosis) :
a. Isoniazid (H)
Isoniazid (dikenal dengan INH) bersifat bakterisid, efektif terhadap kuman dalam
keadaan metabolik aktif, yaitu kuman yang sedang berkembang.Efek samping yang mungkin
timbul berupa neuritis perifer, hepatitis rash, demam Bila terjadi ikterus, pengobatan dapat
dikurangi dosisnya atau dihentikan sampai ikterus membaik.Efek samping ringan dapat
berupa kesemutan, nyeri otot, gatal-gatal.Pada keadaan ini pemberian INH dapat diteruskan
sesuai dosis.
b. Rifampisin (R)
Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman semi-dorman (persisten). Efek samping
rifampisin adalah hepatitis, mual, reaksi demam, trombositopenia.Rifampisin dapat
menyebabkan warnam merah atau jingga pada air seni dan keringat, dan itu harus
diberitahukan pada keluarga atau penderita agar tidak menjadi cemas. Warna merah tersebut
terjadi karena proses metabolism obat dan tidak berbahaya.
c. Pirazinamid (P)
Bersifat bakterisid, dapat membunuh kuman yang berada dalam sel dengan suasana
asam. Efek samping pirazinamid adalah hiperurikemia, hepatitis, atralgia.
d. Streptomisin (S)
Bersifat bakterisid, efek samping dari streptomisin adalah nefrotoksik dan kerusakan
nervus kranialis VIII yang berkaitan dengan keseimbangan dan pendengaran.
e. Ethambutol (E)
Bersifat bakteriostatik, ethambutol dapat menyebabkan gangguan penglihatan berupa
berkurangnya ketajaman penglihatan, buta warna merah dan hijau, maupun optic neuritis.

Anda mungkin juga menyukai