A. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui variasi sifat pada manusia khususnya sifat-sifat genetik.
2. Mengetahui penyebaran sifat-sifat dan melihat persamaan sifat terbanyak dalam
populasi kelas.
B. Landasan Teori
Keanekaragaman merupakan dasar ciri-ciri dari benda hidup. Adanya keanekaragaman
genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap lingkungannya. Manusia
memperlihatkan variasi pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui
fenotipnya. Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau
penyesuaian diri suatu individu dengan lingkungannya. Faktor lingkungan juga
mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu selain ditentukan oleh faktor
genetiknta (genotip) (Yashoon dan Cumings, 2011).
Keragaman genetis dapat diartikan sebagai jumlah keragaman genetis antar individu di
dalam suatu varietas atau populasi suatu spesies. Adanya keragaman tersebut muncul dari
berbagai perbedaan genetis antar individu dan tampak dari perbedaan sekuen DNA, struktur
protein atau enzim, sifat-sifat fisiologis, dan karakter mororfologi. Terdapat empat
komponen dari keragaman genetis yang dapat dianalisis yaitu jumlah alel (bentuk dari gen)
yang berada pada populasi yang berbeda, distribusi alel, pengaruh alel pada karakter yang
tampak, dan ciri khas pada tiap populasi akibat perbedaan genetis tersebut. Adanya
keragaman genetis menjadi dasar untuk kemampuan bertahan hidup dan adaptasi sehingga
dapat mertjaga kclangsungan hidup suatu spesies (Paramita, 2013)
Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang terekpresikan
menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang melibatkan alel-alel pada suatu
lokus tunggal dapat menghasilkan genotip yang homozigot. Keturunan homozigot dapat
dihasilkan dari galur murni. Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda. (Starr
and McMillan, 2010 : 374)
Penyebab timbulnya keaekaragaman variasi adalah :
1. Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat
kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel lainnya
2. Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor
lingkungan seperti: intensitas cahaya, kelembapan, PH, temperature. Variasi lingkungan
tidak diwariskan ke keturunannya (Suryati, 2012).
Pada manusia, setiap sel somatik memiliki 46 kromosom. Dengan mikroskop cahaya,
kromosom- kromosom yang terkondenasi dapat dibedakan satu dengan yang lainnya,
terlihat dari penampilannya. Masing-masing kromosom memiliki suatu garis pola pita/
garis tertentu ketika diberi zat tertentu. Jika kedua kromosom dari satiap pasangan
membawa gen yang mengendalikan karakter warisan yang sama. Sebagai contoh, jika suatu
gen untuk warna mata ditempatkan pada suatu lokus pada kromosom tertentu, maka
homolog dari kromosom tersebut juga akan memiliki gen yang menentukan warna mata
pada lokus yang setara (Prihatna, 2012).
E. Hasil pengamatan
Tabel Indeks Genetika
Nama Mahasiswa
No. Sifat yang Diamati
Helmi Belila Mira
XY XX XX
1. Jenis Kelamin
(laki-laki) (perempuan) (perempuan)
H- H- H-
2. Warna kulit
(Hitam) (Hitam) (Hitam)
mm M- M-
3. Lidah menggulung
(tidak bisa) (bisa) (bisa)
bb bb B-
4. Bulu Mata
(pendek) (pendek) (panjang)
ll ll ll
5. Lesung pipi
(tidak ada) (tidak ada) (tidak ada)
6. Golongan Darah O A AB
Indeks 63 104 116
Keterangan :
XY/XX : Jenis kelamin laki-laki/ perempuan
H-/hh : Warna kulit gelap dominan/warna kulit terang resesif
M-/mm : Lidah menggulung dominan/lidah tidak menggulung resesif
B-/bb : Bulu mata panjang dominan/ pendek resesif
L-/ll : Lesung pipi dominan/tidak lesung pipi resesif
Golongan darah : A, B, AB, dan O
D. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan pengamatan variasi genetik yang dimiliki
oleh anggota kelompok meliputi enam variasi yang diamati antara lain jenis kelamin,
warna kulit, lidah, panjang bulu mata, lesung pipi, dan golongan darah. Setelah
mengamati karakter setiap anggota kelompok, data yang kami peroleh dikonversikan
kedalam sebuah angka yang disebut indeks genetik dengan bantuan cakram genetika.
Dari pengamatan tersebut kami memperoleh indeks genetik masing-masing di
antaranya Helmi mendapat indeks genetik sebesar 63, Belila mendapatkan angka indeks
sebesar 104, dan Mira mendapatkan angka indeks sebesar 116. Perbedaan angka indeks
genetik yang kami peroleh menunjukkan bahwa setiap individu memiliki gen yang
berbeda-beda.
Ciri-ciri dan angka indeks yang kami peroleh tidak menunjukkan sifat yang satu
lebih unggul dari pada sifat yang lain. Akan tetapi, dengan adanya perbedaan fisik dapat
membantu kita membedakan orang yang satu dengan yang lainnya . Kita memiliki ciri
khas yang dapat membuat kita berbeda.
Jawaban permasalahan
1. Variasi sifat yang kami miliki berdasarkan 6 karakter yang kami amati yaitu
a. Helmi berjenis kelamin laki-laki, memiliki kulit gelap, lidah tidak dapat
menggulung, bulu mata yang dimiliki pendek, tidak memiliki lesung pipi,
memiliki golongan darah O. Berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki ia
mendapat angka indeks 69.
b. Belila berjenis kelamin perempuan, memiliki kulit gelap, lidap dapat
menggulung, bulu mata yang dimiliki pendek, tidak memiliki lesung pipi,
memiliki golongan darah B. berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki ia
mendapatkan angka indeks 104.
c. Mira berjenis kelamin perempuan, memiliki kulit gelap, lidap dapat
menggulung, bulu mata yang dimiliki panjang, tidak memiliki lesung pipi,
memiliki golongan darah AB. berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki ia
mendapatkan angka indeks 116.
Mahasiswa lain yang memiliki indeks sama
Daftar Pustaka
Paramita, C., K. 2013. Deteksi Keragaman Tanaman dengan Metode In Vitro. Deteksi
Keragaman Genetis. Yogyakarta : UNY Press
Starr, McMillan. 2010. Human Biology Eighth Edition. USA: Brooks/Cole Cengage
Learning
Yashoon, Ronee dan Cumings, Michael. 2011. Human Genetic and Society. USA:
Cengage Learning
Saefudin. 2017. Genetika. Bandung : UPI Press