Anda di halaman 1dari 13

PROFIL KESEHATAN IBU DI INDONESIA DAN

KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS

OLEH:

KELOMPOK 1
TINGKAT 2.5

NI MADE JULIANI P07120017 165


NI GUSTI AYU MANIK ANGGAN P07120017 176
L. SAELAN JAYADI P07120017 186
I GEDE BENI ARTA P07120017 196
I GUSTI AYU VERA LAKSMI DEWI P07120017 200

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN
2018/2019

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-
Nyalah makalah ini dapat diwujudkan seperti sekarang ini. Makalah yang disajikan ini merupakan
hasil kerja kelompok berdasarkan dari berbagai sumber-sumber yang ada. Kami juga
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Suratiah selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan
Maternitas karena telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Sehingga makalah
dengan judul Profil Kesehatan Ibu di Indonesia dan Konsep Keperawatan Maternitas selesai
dengan tepat waktu.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, demi menghasilkan makalah yang lebih baik, maka
dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, dalam mempelajari mata kuliah Keperawatan Maternitas pada materi
Profil Kesehatan Ibu di Indonesia dan Konsep Keperawatan Maternitas.

Denpasar, 6 Februari 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………......3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..4
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………..4
1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………….........4
1.3. Tujuan Penulisan………………………………………………………………...4
1.4. Manfaat Penulisan……………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………….6


2.1. Profil Kesehatan Ibu di Indonesia…………………………………………………6
2.2. Pengertian Keperawatan Maternitas……………………………………………....7
2.3. Falsafah Keperawatan Maternitas………………………........................................8
2.4. Peran, Fungsi, dan Tugas Perawat Maternitas………………….............................9
2.5. Standar Etik dan Aspek Legal dalam Keperawatan
Maternitas………………………………….................................................................10
2.6. Peran Keluarga dalam Keperawatan Maternitas…………………………………11
BAB III PENUTUP………………………………………………………………….12
3.1. Simpulan…………………………………………………………………………12
3.2. Saran……………………………………………………………………………...12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keperawatan maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa
melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari
beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan
adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Asuhan
keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta
menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.

Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik dan melakukan tindakan
keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilan persalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi
penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai
persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan
kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan
normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian
dan merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi-kondisi yang membutuhkan penanganan
lebih lanjut.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Bagaimana profil kesehatan ibu di Indonesia?
1.2.2. Apa pengertian dari keperawatan maternitas?
1.2.3. Bagaimana falsafah keperawatan maternitas?
1.2.4. Bagaimana peran, fungsi, dan tugas perawat maternitas?
1.2.5. Bagaimana standar etik dan aspek legal dalam keperawatan maternitas?
1.2.6. Bagaimana peran keluarga dalam keperawatan maternitas?

4
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui profil kesehatan ibu di indonesia
1.3.2. Untuk mengetahui pengertian keperawatan meternitas
1.3.3. Untuk mengetahui falsafah keperawatan maternitas
1.3.4. Untuk mengetahui peran, fungsi, dan tugas perawat maternitas
1.3.5. Untuk mengetahui standar etik dan aspek legal dalam keperawatan maternitas
1.3.6. untuk mengetahui peran keluarga dalam keperawatan maternitas

1.4 Manfaat Penulisan

1. Bagi Mahasiswa
Dapat memberikan informasi bagi mahasiswa lainnya mengenai profil kesehatan ibu di
indonesia serta konsep keperawatan maternitas.
2. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan penulis mengenai profil kesehatan ibu di indonesia serta konsep
keperawatan maternitas.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Profil Kesehatan Ibu di Indonesia


Keberhasilan upaya kesehatan ibu, diantaranya dapat dilihat dari indikator angka kematian ibu
(AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas yang
disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-
sebab lain seperti kecelakaaan atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran fidup.
Indicator ini tidak hanya mampu menilai program kesehatan ibu, tetapi juga mampu menilai
derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik
dari sis aksesbilitas maupun kualitas. Secara umum terjadi penurunan kematian ibu selama periode
1991-2005. Terjadi penurunan AKI di Indonesia dari 390 pada tahun 1991 menjadi 305 pada tahun
2015.
Dalam rangka upaya percepatan penurunan AKI maka pada tahun 20012 kementerian kesehatan
meluncurksn program Expanding Maternal and Neonatal survival (EMAS) yang diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu dan neonatal sebesar 25%. Program ini dilaksanakan di Provinsi
dan Kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar, yaitu Sumatra Utara, Banten,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan provinsi tersebut.
Sehingga dengan menurunkan angka kematian ibu di enam provinsi tersebut diharapkan akan
dapat menurunkan angka kematian ibu di Indonesia secara signifikan.
Program Emas berupaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian neonatal melalaui,
yaitu:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan emergency obstetric dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah
sakit PONEK dan 300 puskesmas/Balkesmas PONED).
2. Memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas dan rumah sakit. Upaya
percepatan penurunan Aki dapat dilkakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses
pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca
persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, kemudahan
mendapatkan cuti hamil dan melahirkan, dan pelayanan keluarga berencana.
Pada bagian berikut, gambaran upaya kesehatan ibu yang disajikan terdiri dari:
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil.
2. Pelayanan imunisasi tetanus toksoid wanita usaha subur dan ibu hamil.
3. Pelayanan kesehatan ibu bersalin

6
4. Pelayanan kesehatan ibu nifas
5. Puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil dan program perencanaan
6. Pelayanan kontrasepsi

2.2. Pengertian Keperawatan Maternitas

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang
ditujukan kepada wanita pada masa usia subur yang berkaitan dengan system reproduksi,
kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik
dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.

Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa peristiwa kelahiran
merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial
dari idividu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang kehamilannya sebagai
pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya
sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.

Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat mengakibatkan


krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga yang utuh. Proses kelahiran
merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting. Pelayanan
keperawatan ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan angggota keluarga
lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga. Sikap, nilai dan perilaku setiap
individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga ibu serta individu
yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.

Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan
keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang
sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik dan
melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilan persalinan dan nifas,
7
membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama
kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang
perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong
persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju
kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi-kondisi yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut.

Perawat mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan dan sumber-
sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat; merencanakan dan melaksanakan tindakan
untuk mengatasi masalah-maslah klien, keluarga dan masyarakat; serta memberikan dukungan
pada potensi yang dimiliki klien dengan tindakan keperawatan yang tepat. Keberhasilan penerapan
asuhan keperawatan memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari pasien, keluarga, petugas
kesehatan dan masyarakat.

2.3. Falsafah Keperawatan Maternitas, menurut (Reedar, et.al., 1997)


a. Keperawatan Maternitas memberikan askep yang holistic dengan selalu menghargai klien
dan keluarga serta menyadari bahwa klien dan keluarga berhak menentukan perawatan
yang sesuai untuk dirinya.
b. Semua individu mempunyai hak untuk lahir sehat dan untuk meyakinkan hal itu maka
setiap klien berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
c. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, tetapi juga dapat
mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tersebut tidak merupakan satu
keluarga yang utuh.
d. Keperawatan Maternitas meyakini bahwa peristiwa kelahiran adalah peristiwa normal dan
sehat dalam keluarga yang membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari individu yang
terkait, sehingga pelayanan kesehatan lebih bersifat preventif dan suportif daripada kuratif.
Dalam mempertahankan kesehatan klien dibutuhkan partisipasi aktif dalam keluarga.
e. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang
sangat penting, sehingga askep maternitas mendorong interaksi yang positif antara orang
tua, bayi, dan keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia.

8
f. Sikap, nilai dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social darimana
individu itu berasal, yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang.
g. Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas
generasi penerus

2.4. Peran Perawat Maternitas

• Pemberian asuhan keperawatan dengan memperhatikan kebutuhan dasar manusia, dengan


pengkajian, menentukan diagnose, membantu penerapan, sesuai kebutuhan ibu dan melibatkan
keluarga

• Memberikan pendidikan dalam keperawatan, memberikan informasi dan pengetahuan,


tentang pemenuhan kebutuhan kesehatan ibu dan anak melalui promosi kesehatan, pemantauan
selama kehamilan dan persalinan.

• Perawat sebagai pembela yaitu perawat membantu klien dalam pengambilan persetujuan
atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien.

• Perawat sebagai educator, yaitu perawat meningkatkan pengetahuan kesehatan dan


kemampuan klien mengatasi kesehatan.

• Perawat sebagai Koordinator, yaitu perawat mengatakan dan merencanakan pelayanan


kesehatan dengan tim kesehatan agar pelayanan yang dibentuk dapat teratasi dan sesuai dengan
kebutuhan klien.

• Perawat sebagai konsultan, yaitu perawat sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat diberikan.

• Perawat sebagai pembaharu, yaitu perawat melakukan perencanaan, kerjasama, dan


meningkatkan tindakan pelayanan kesehatan.

1. Fungsi Perawat Maternitas

• Independent: perawat melakukan tugasnya secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan


pasien.

9
• Dependen: perawat melakukan tugas berdasarkan tugas yang diberikan dari perawat
spesialis kepada perawat pelaksana.

• Interdependent: perawat melakukan tindakan dengan cara berkelompok atau tim, yang
bersifat saling ketergantungan antara tim satu dengan yang lainnya.

2. Tugas Perawat Maternitas


• Membantu wanita usia subur dan keluarganya mengatasi masalah reproduksi dan
mempersiapkan diri dalam menghadapi persalinan.
• Membantu calon ibu melihat kehamilan dan proses persalinan sebagai proses fisiologis dan
psikologis yang normal.
• Memberikan dukungan kepada ibu hamil untuk melihat kehamilan dan persalinan sebagai
pengalaman positif.
• Membantu memberi informasi adekuat kepada calon ibu selama kehamilan dan persalinan.
• Memahami keadaan social dan ekonomi dari calon ibu.
• Membantu mendeteksi penyimpangan dini dari keadaan normal yaitu sejak hamil,
persalinan, dan kehamilan.

2.5. Standar Etik dan Aspek Legal dalam Keperawatan Maternitas:

Berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan.


Merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan. Hal yang berhubungan dengan
pertimbangan perawatan yang mengarah ke pertanggungjawaban moral yang mendasar asuhan
keperawatan.

Penerapan Etika Dalam Keperawatan Maternitas:


1. Terhadap Individu:
 Wajib menghormati kepercayaan individu
 Menghormati nilai, adat kebiasaan individu
 Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
2. Terhadap Praktik Keperawatan:
 Bertanggung jawab melaksanakan tugas
 Wajib memelihara standar keperawatan

10
 Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab

3. Terhadap Profesi:
 Membantu perkembangan profesi
 Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan
 Menciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi social dan
ekonomi.
4. Terhadap Profesi Lain:
 Mampu bekerjasama dan membina hubungan baik.

2.6. Peran Keluarga dalam Keperawatan Maternitas

Keluarga merupakan unit terkecil yang ada di masyarakat. Ini berarti keluarga merupakan
kelompok yang secara langsung berhadapan dengan anggota keluarga selama 24 jam penuh.
Adapun peran keluarga dalam keperawatan maternitas, yaitu:

1. Menumbuhkan rasa percaya diri pada ibu hamil dalam menghadapi proses kehamilan,
persalinan, dan masa nifas
2. Mengurangi perasaan cemas, tertekan, pada ibu hamil dalam menjalani masa kehamilan
3. Meningkatkan rasa tenang dan nyaman pada ibu hamil selama kehamilan.

Karena itu, setiap ibu hamil membutuhkan dukungan keluarga dengan bentuk motivasi, dorongan,
empati, maupun bantuan. Dukungan tersebut sebagai bukti perhatian dan kasih sayang keluarga
pada ibu hamil. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi ibu hamil dalam menjalani proses
kehamilannya dengan sehat, aman, tenang, nyaman, dan lancer hingga masa persalinan kelak.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan


yang ditujukan kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan sistem reproduksi,
kehamilan, melahirkan, nifas, antar dua kehamilan dan bayi lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya. Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi
secar fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan
pedekatan proses keperawatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka
setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Disamping itu
asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistic dengan selalu menghargai klien dan
keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatn
yang sesuai untuk dirinya.
3.2. Saran
Diharapkan setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat mengetahui lebih dalam
tentang pembelajaran marternitas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, Dirjen Yanmedik.2005. Pemerdayaan Masyarakat Bidang KIA. Jakarta: EGC

http://perdhaki.org/content/gerakan-kesehatan-ibu-dan-anak-menuju-milenium-development-
goals-mdgs diakses tanggal 22-02-2012
Handout Ns. Ulty Desmarnita, skp., Mkep., sp. Mat. 2010. Konsep- dasar- keperawatan-
maternitas. http://puskesmaskaliwiro.web.id/index.
Reede. 2002 Konsep- Keperawatan- Maternitas. Jakarta: EGC

13

Anda mungkin juga menyukai