PENGAWASAN EKSTERNAL
a. Pengawasan oleh masyarakat (LaPOR)
b. Pengawasan oleh OMBUDSMAN RI
(Kewenangan berdasarkan UU 37 Thn
2008 dan UU 25 Thn 2009]
c. Pengawasan oleh DPR/DPRD
(Pengawasan terhadap pelaksanaan
UU, PP, Perpres, Permen, Qanun,
Pergub, Perbup, Kep Gub, dll)
14.10.2017
Untuk menghindari
kekeliruan/penyimpangan,
termasuk praktik korupsi
Mengapa Pelayanan
dalam penyelenggaraan
pemerintahan (preventif)
Publik Perlu Untuk memperbaiki
Diawasi? kekeliruan/penyimpangan
agar sesuai dengan apa yg
telah direncanakan dan dgn
perUUngan (corektif)
Untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik dan
masyarakat sejahtera sesuai
tujuan bernegara.
14.10.2017
Pengertian dan fungsi
Pengertian
• OMBUDSMAN FUNGSI
REPUBLIK INDONESIA • Ombudsman RI berfungsi
adalah Lembaga negara yang
berfungsi mengawasi
penyelenggaraan pelayanan mengawasi
publik baik yang diselenggarakan
oleh penyelenggara negara dan
pemerintahan termasuk yang
penyelenggaraan
diselenggarakan oleh BUMN, pelayanan publik...
BUMD, dan BHMN serta badan
swasta atau perseorangan yang
diberi tugas menyelegrkn
pelayanan publik tertentu yang
sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari APBN dan/atau
APBD (Ps 1 UU 37/2008).
14.10.2017
Tugas dan Wewenang
TUGAS
Menerima laporan dugaan mal- WEWENANG
admin. • Meminta keterangan para pihak
Memeriksa substansi laporan. • Memeriksa dokumen para pihak
Menindaklanjuti laporan. • Meminta klarifikasi
Melakukan investigasi. • Melakukan investigasi dan
supervisi
Melakukan kordinasi / kerjasama. • Melakukan pemanggilan,
termasuk secara PAKSA
Membangun jaringan kerja.
• Menyelesaikan laporan dgn
Melakukan pencegahan mal-admin. mediasi / konsiliasi.
Dan lain-lain • Membuat rekomendasi
• Mengumumkan hasil temuan.
• Menyampaikan saran kepada
presiden, DPR, pimp lembaga
14.10.2017
negara, DPRD dan kepala daerah
Imunitas dan Sanksi
SANKSI
IMUNITAS Terlapor dan Atasan Terlapor
yang melanggar kewajiban
Dalam rangka pelaksanaan melaksanakan Rekomendasi
tugas dan wewenangnya, OMBUDSMAN dikenakan sanksi
administrasi sesuai ketentuan. Jo
Ombudsman tidak dapat Ps 351 UU 23/2014.
ditangkap, ditahan, Setiap orang yang menghalangi
Ombudsman dalam melakukan
diinterogasi, dituntut, atau pemeriksaan sebagaimana
digugat di muka pengadilan. dimaksud dalam Pasal 28
dipidana dengan pidana penjara
paling lama 2 (dua) tahun atau
denda paling banyak
Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
14.10.2017
Maladministrasi
Maladministrasi =
Penyalahgunaan
Wewenang untuk
Perilaku atau
tujuan lain dari yang
Perbuatan melawan
menjadi tujuan
hukum
tersebut
,, Kelalaian atau
Pengabaian Kewajiban Melampaui
Hukum dalam Wewenang yang
Penyelenggaraan dimiliki.
Pelayanan Publik
1. Penundaan Berlarut
2. Tidak Memberikan Pelayanan
3. Tidak Kompeten
4. Penyalahgunaan Wewenang
5. Permintaan Imbalan Uang
6. Penyimpangan Prosedur
7. Tidak Patut
8. Berpihak
9. Konflik Kepentingan
10. Diskriminasi
Parameter Kualitas
Pelayanan Publik
Standar Pelayanan adalah :
Tolok ukur yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pelayanan
dan acuan penilaian kualitas pelayanan
sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat
dalam rangka pelayanan yang
berkualitas, cepat, mudah, terjangkau
dan terukur. (lihat Pasal 1 (7) UU 25 Tahun 2009)
Latar belakang
• Penilaian kepatuhan dimaksudkan untuk mendorong kepatuhan
terhadap standar pelayanan publik dalam rangka mempercepat
peningkatan kualitas pelayanan publik.
• Tujuan Umum dari penilaian ini adalah perbaikan peningkatan kualitas
pelayanan publik serta pencegahan maladministrasi melalui
implementasi komponen standar pelayanan pada tiap unit pelayanan
publik di Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagaimana telah
diatur dalam UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dalam
rangka pencapaian target RPJMN tahun 2015 – 2019.
Latar belakang 14
Tujuan Khusus
• Teridentifikasinya tingkat kepatuhan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam
memenuhi komponen standar pelayanan sebagaimana telah diatur dalam UU No. 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik.
• Membantu pimpinan penyelenggara pelayanan publik untuk mengidentifikasi komponen
standar pelayanan yang masih perlu dipenuhi oleh unit /satuan kerja pelayanan publiknya
dalam upaya meningkatkan penyelenggaraan pelayanan publik kedepannya.
• Mendorong kepatuhan terhadap komponen standar pelayanan publik menjadi suatu gerakan
yang melembaga yang dapat menggambarkan integritas pemimpin dan para pelaksana yang
bertugas pada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai upaya meminimalkan
potensi terjadinya maladministrasi dan korupsi.
• Sebagai dasar pemberian Predikat Kepatuhan oleh Ombudsman RI kepada Kementerian,
Lembaga dan Pemerintah Daerah yang produk layanannya berhasil mencapai kategori
kepatuhan tinggi dalam memenuhi komponen standar pelayanan publik.
03 Target capaian RJMN 2015-2019, Perpres 2 Tahun 2015
Target RPJMN 2015-2019 yaitu meningkatnya Kepatuhan Kementerian/ Lembaga/ Pemda atas
Pelaksanaan UU 25/2009 ttg Pelayanan Publik.
Target
No. Sasaran
2015 2016 2017 2018 2019
1. Kementerian 70% 80% 90% 100% 100%
Kabupaten/
4. 10% 20% 35% 50% 60%
Kota
15
3 16
Kendala Utama Kualitas Pelayanan Publik :
Rendahnya Kepatuhan Implementasi Standar Pelayanan Publik
Tahapan yang di
Survei oleh
Ombudsman RI
Ket:
*SPP : Standar Pelayanan Publik
18
Fokus yang dinilai pada penelitian ini bertumpu pada tangibilitas atribut standar pelayanan
Pengambilan sampel pada penelitian ini ialah produk layanan yang terdiri dari :
Produk layanan yang termasuk ke dalam 11 urusan Pemerintah Provinsi dan 13 urusan
Pemerintah kabupaten atau Kota.
Produk layanan administrasi di unit pelayanan publik di kementerian, lembaga dan pemerintah
daerah
Produk layanan administrasi di instansi vertikal, yakni di Kantor Imigrasi, Kantor Pertanahan,
Satpas SIM dan Balai Karantina Pertanian.
21
No Variabel Penilaian Komponen Indikator Bobot* No Variabel Penilaian Komponen Indikator Bobot
Kota Prabumulih 90.56 43.9 58.8 39.5 12.5 7.5 11.1 26.7 - - - -
Beberapa Komponen Indikator direvisi agar tercapai azas utilitas, aksesibilitas, dan transparansi serta mengakomodasi
kondisi lapangan
1. Standar Layanan
2. Produk Layanan
a. Indikator standar pelayanan dianggap ADA jika
terangkum di dalam buku SOP yang terdapat pada Untuk komponen indikator PRODUK LAYANAN,
ruang pelayanan (tidak dipegang oleh petugas front
menempel pada unit layanan, bukan lagi per-
office) .
b. Jika standar layanan tertera pada buku berbentuk produk layanan.
Renstra dan atau buku SOP yang tidak terdapat di Jika unit tersebut memiliki lebih dari 1 produk
ruang pelayanan maka dianggap TIDAK ADA sehingga layanan administratif, ketersediaan indikator
sifatnya diartikan untuk kalangan terbatas bukan produk layanan haruslah berisi lebih dari satu
untuk umum.
produk layanan yang berbentuk daftar produk
c. Jika standar layanan tertera dalam bentuk formulir
dan dapat disediakan oleh penyelenggara layanan layanan yang disediakan oleh unit layanan
dianggap ADA. tersebut.
d. Standar layanan yang terdapat pada file PC petugas Bentuk daftar produk layanan bisa divariasikan
secara offline atau tidak tertera pada website dengan menambahkan item standar layanan
dianggap TIDAK ADA.
lainya seperti persyaratan, biaya ataupun
jangka waktu per-tiap produk layanan secara
satu kesatuan.
25
2. Maklumat Layanan
1. Maklumat Layanan harus memenuhi unsur kesiapan
melayani dan kesiapan menerima sanksi (PermenPAN
15 tahun 2014 pedoman standar layanan)
2. Jika tidak terdapat tandatangan kepala unit tetap
dianggap ADA.
5. Pelayanan Khusus
a. Ketersediaan sarana khusus tetap dianggap ada jika
terdapat salah satu saja dari berbagai macam sarana
khusus seperti ram, rambatan, kursi roda, jalur pemandu,
toilet khusus, ruang menyusui, ruang bermain anak, dll.
b. Ketersediaan pelayanan khusus diartikan dalam lingkup
antrian dan loket khusus, pendampingan oleh pegawai
khusus bagi tuna netra, tuna rungu dan lainnya.
Sarana Pengaduan
Informasi Biaya
Informasi Prosedur/Mekanisme Layanan
Informasi Toilet
Ketersediaan ID Card Bagi Petugas Pelayanan
www.ombudsman.go.id