PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis memberikan kesimpulan mengenai laporan seminar kasus
yang membahas mengenai Asuhan Keperawatan yang diberikan pada An. A dengan luka
bakar (Combustio) di Ruang Dahlia BLUD RS Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya,
berdasarkan dari data pengkajian yang didapat pada pasien.
1.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaan proses asuhan keperawatan yang dilakukan pada pada klien
An. A dengan Luka bakar (Combustio) di Ruang Dahlia BLUD RS Dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya, yang dimulai dari tanggal 23 Oktober 2018 yang meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, evaluasi
keperawatan serta dilakukan pengkajian keperawatan
1.1.1 Pengkajian Keperawatan
Pengkajian yang dilakukan pada An. A dilaksanakan secara langsung untuk data
primer melalui pemeriksaan fisik serta wawancara yang ditemukan dengan tanda dan
gejala terdapat luka bakar I-III 75% seluruh tubuh, serta hasil laboratorium yaitu
Glukosa sewaktu total 180 Mg/dl, Ureum 33 Mg/dl, Creatinin 1,27 mg/dl White blood
cell (WBC) 20.49X10 3/UL, Red blood cell ( RBC) 6,51 X10 6/UL, Hemoglobin (HGB)
16.4 g/dL, Plafelet (PLT) 564 X10 3/UL.
1.1.2 Diagnosa Keperawatan Diagnosa
keperawatan yang muncul pada pada An. A dengan Luka bakar (Combustio)
dirumuskan berdasarkan hasil analisis data yang ditemukan pada pasien saat dilakukan
pengkajian dengan kemungkinan penyebab dan masalah yang ditambah uraian teoritis
yang mengdukung. Diagnosa yang muncul pada An. A diantaranya adalah Nyeri akut
berhubungan dengan kerusakan kulit atau jaringan ditandai dengan terdapat luka bakar
I-III 75% seluruh tubuh, gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar
ditandai dengan terdapat luka bakar I-III 75% seluruh tubuh, intoleransi aktivitas
berhubungan dengan luka bakar yang ditandai dengan aktivitas klien terlihat dibantu
oleh keluarga dan terdapat luka bakar I-III 75% seluruh tubuh.
1.1.3 Intervensi Keperawatan
Dalam melakukan intervensi pada An. A, penulis menyesuaikan dengan syarat
yang diberikan dalam penyusunan intervensi keperawatan yaitu observasi, nursing
therapy, edukasi dan kolaborasi. Intervensi dibuat berdasarkan teori yang didapatkan
dimana intervensi dari masing-masing diagnosa keperawatan bertujuan agar Nyeri akut
berhubungan dengan kerusakan kulit atau jaringan ditandai dengan terdapat luka bakar
I-III 75% seluruh tubuh, gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka bakar
ditandai dengan terdapat luka bakar I-III 75% seluruh tubuh, intoleransi aktivitas
berhubungan dengan luka bakar yang ditandai dengan aktivitas klien terlihat dibantu
oleh keluarga dan terdapat luka bakar I-III 75% seluruh tubuh.dapat diatasi.
1.1.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi dilaksanakan berdasarkan intervensi yang telah dilakukan pada An.
A untuk mengatasi tanda dan gejala Nyeri akut, gangguan integritas kulit, intoleransi
aktivitas. Pada tahap implementasi ini, semua rencana tindakan yang diberikan pada
An. A hanya sebagian saja dilakukan, karena adanya penyesuaian situasi dan kondisi
Klien yang belum mendukung untuk melaksanakan semua intervensi tersebut serta
adanya keterbatasan pengetahuan dan keterampilan penulis dalam melakukan tindakan
keperawatan.
1.1.5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dilakukan setelah tindakan keperawatan diberikan kepada An. A dan
tahap evaluasi ini dilaksanakan melalui dua tahap yaitu tindakan dan proses. Hasil
evaluasi melalui tindakan observasi dan wawancara ditemukan data yaitu nyeri pada
daerah luka, TTV dalam batas normal, dan keluarga mengerti tentang penyakit pasien.
Semua masalah tersebut ditemukan pada tiga diagnosa keperawatan pada An. A dan
masalah dari masing-masing diagnosa keperawatan hanya teratasi sebagian sehingga
diperlukannya proses agar masalah dari masing-masing diagnosa keperawatan pada An.
A dapat teratasi, yaitu perlu proses dilanjutkannya intervensi.
1.1.6 Dokumentasi Keperawatan
Penulis melakukan dokumentasi asuhan keperawatan pada An. A saat melakukan
pengkajian dan ditulis dalam format asuhan keperawatan yang telah tersedia. Penulis
melakukan pendokumentasian melalui proses keperawatan yang meliputi pengkajian
keperawatan, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi
keperawatan, dan evaluasi keperawatan. Data tersebut diperoleh dari hasil pemeriksaan
fisik dan pengamatan langsung respon klien, serta tambahan data lainnya seperti catatan
status pasien, hasil pemeriksaan laboratorium, dan hasil wawancara dengan klien
maupun keluarga dan selanjutnya disusun sistematika dalam laporan studi kasus sesuai
buku panduan.
1.1.7 Faktor pendukung
1. Kerjasama yang baik terhadap keluarga klien, sesama perawat dan profesi
kesehatan lainnya.
2. Bimbingan dari dosen pembimbing sangat membantu dalam penyusunan laporan
studi kasus ini.
3. Tersedianya format asuhan keperawatan untuk mempermudah melakukan proses
dokumentasi.
1.1.8 Faktor penghambat
1. Kurangnya komunikasi terapeutik dalam melakukan proses asuhan keperawatan
pada klien.
2. Keterbatasan pengetahuan dan pengetahuan intelektual penulis dalam
mengembangkan pemikiran untuk mengidentifikasi masalah klien.
3. Keterbatasan waktu yang penulis rasakan dalam melakukan proses keperawatan.
1.2 Saran
1.2.1 Bagi institusi
1.2.1.1 Untuk Rumah Sakit
Laporan studi kasus ini dapat dijadikan sebagai masukan dan referensi khususnya
bagi ruangan Dahlia dalam mengelola klien dengan Luka bakar (Combustio) dan
sebaiknya pendokumentasian dilakukan secara berkesinambungan, agar perawat dapat
menentukan intervensi selanjutnya.
1.2.1.2 Akademik
Diharapkan lebih memprioritaskan pengadaan literatur terutama untuk masalah
Asuhan Keperawatan pada klien dengan dengan Luka Bakar (Combustio) sebagai
bahan pembelajaran bagi mahasiswa baik secara teori maupun prektek serta selalu
memberikan bimbingan dan arahan bagi mahasiswa dalam melakukan proses asuhan
keperawatan.