Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014
telah ditetapkan tujuan pembangunan kesehatan pada tahun 2014 adalah meningkatnya Umur
Harapan Hidup (UHH) menjadi 72 tahun, menurun-nya Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi
24 per 1000 kelahiran hidup, menurun-nya Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 118 per
100.000 kelahiran hidup, dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita menjadi <
15%. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu upaya Ke-menterian
Kesehatan RI guna mencapai tujuan pembangunan kesehatan mela-lui RPJMN 2010-2014 dan
mendukung pencapaian Millenium Development Goals(MDGs) tahun 2015.
Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak sangat erat kaitannya dengan upaya pemeriksaan
kehamilan, pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan, upaya peningkatan status gizi ibu,
bayi dan balita, dan upaya peningkatan cakupan imunisasi bagi ibu hamil dan bayi. Peran
promosi kesehatan dalam meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sangatlah penting,
melalui upaya promosi kesehatan yang berkesinambungan akan tumbuh kesadaran, kemauan
dan kemampuan masyarakat akan penting-nya perilaku sehat seperti pemeriksaan kehamilan
secara rutin, melahirkan di fasilitas kesehatan, ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi, ibu
memberikan ASI kepada bayinya, dan ibu membawa bayinya untuk diimunisasi.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral daripelayanan
kesehatan.Setiap dekade fungsi puskesmas terus berkembang yang semulasebagai tempat
untuk pengobatan penyakit dan luka-luka kini berkembang kearahkesatuan upaya pelayanan
untuk seluruh masyarakat yang mencakup aspek promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian puskesmas ?
2. Apakah fungsi dari puskesmas ?
3. Bagaimanakah sejarah puskesmas ?
4. Dimanakah wilayah kerja puskesmas ?
5. Bagaimana struktur organisasi dan tata kerja puskemas ?
6. Bagaimana stratifikasi puskesmas ?
7. Bagaimana perncanaan mikro puskesmas ?
8. Bagaimana lokakarya mini di puskesmas ?

1
9. Bagaimana supervisi puskesmas ?
10. Bagaimana sistem pencatatan dan pelayanan terpadu puskesmas ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yangbertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Pusat Kesehatan
Masyarakat adalah satu kesatuan organisasi fungsionil yanglangsung memberikan pelayanan
secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatuwilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-
usaha kesehatan pokok (Azwar, 1999)
Di Indonesia Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan tulang punggung pelayanankesehatan
tingkat pertama dengan wilayah kerja tingkat kecamatan atau pada suatudaerah dengan jumlah
penduduk 30.000 - 50.000 jiwa (Entjang, 2000).Puskesmas adalahsalah satu alternatif utama dalam
pemilihan pelayanan kesehatan, tetapi sampai saat inipemanfaatan pelayanan puskesmas masih
rendah.

B. Fungsi Puskesmas
1. Puskesmas merupakan pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat
3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama, yang terdiri atas pelayanan
kesehatan individu dan pelayanan kesehatan masyarakat.

C. Sejarah Perkembangan Puskesmas


Sejarah dan perkembangan puskesmas di Indonesia mulai dari didirikannya berbagai
institusi kesehatan seperti balai pengobatan, balai kesejahteraan ibu dan anak, serta
diselenggarakannya berbagai upaya-upaya kesehatan seperti usaha hygiene dan sanitasi
lingkungan yang masing-masinh berjalan sendiri-sendiri. Pada pertemuan Bandung Plan (1951)
dr. J. Leimena mencetuskan pemikiran mengintegrasikan berbagai institusi dan upaya tersebut
dibawah satu pimpinan agar lebih efektif dan efisien.
Konsep ini kemudian diadopsi oleh WHO. Konsep pelayanan yang terintegrasi lebih
berkembang dengan pembentukan team work dan team approach dalam pelayanan kesehatan
(1956). Gagasan ini dirumuskan sebagai konsep pengembangan sistem pelayanan kesehatan
tingkat primer dengan membentuk unit-unit organisasi fungsional dari Dinas Kesehatan
Kabupaten di setiap kecamatan yang mulai dikembangkan sejak tahun 1969/1970.Penggunaan
istilah puskesmas pertama kali dimuat pada Master Plan of Operation for Strenghtening National
Health Service in Indonesia Tahun 1969. Dalam dokumen tersebut disebutkan puskesmas terdiri
atas 3 tipe puskemas (tipe A, tipe B, tipe Kemudian dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional ke III
tahun 1970 menetapkan hanya ada satu tipe puskesmas dengan 6 kegiatan pokok. Perkembangan

3
selanjutnya lebih mengarah pada penambahan kegiatan pokok seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kemampuan pemerintah serta keinginan program ditingkat pusat,
sehingga kegiatan berkembang menjadi 18 kegiatan pokok, bahkan DKI Jakarta mengembangkan
menjadi 21 kegiatan pokok.

D. Wilayah Kerja Puskesmas


Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila di
satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi
antar puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW).
Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.

E. Struktur Organisasi dan Tata Kerja


Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban masing – masing
puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan oleh
dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah.

Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala puskesmas
2. Wakil Kepala (disesuaikan beban kerja dan kebutuhan puskesmas dan yang menetapkan ada
atau tidak adalah Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota).
Unit tata usaha
Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam pengelolaan :
1. Data dan informasi
2. Perencanaan dan penilaian
3. Keuangan
4. Umum dan kepegawaian

Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas:


1. Upaya kesehatan masyarakat termasuk pembinaan terhadap UKBM
2. Upaya kesehatan perorangan

4
Jaringan pelayanan puskesmas :
1. Unit puskesmas pembantu
2. Unit puskesmas keliling
3. Unit bidan di Desa/Komunitas

Tugas Struktur Organisasi Puskesmas


1. Kepala Puskesmas
Bertugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan puskesmas yang dapat
dilakukan dalam jabatan structural, dan jabatan fungsional.
2. Kepala urusan tata usaha
Bertugas dibidang kepegawaian, keuangan perlengkapan dan surat menyurat serta
pencatatan dan pelaporan.
Unit I
Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana dan
perbaikan gizi.
Unit II
Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular khususnya
imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.
Unit III
Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan manula.
Unit IV
Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan
olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.
Unit V
Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya masyarakat dan penyuluhan
kesehatan masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehat.
Unit VI
Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap.
Unit VII
Melaksanakan kegiatan kefarmasian.

5
Tata Kerja Puskesmas
Tata kerja koordinasi fungsional, adalah sebagai berikut:
1. Antara Puskesmas dengan RSU dalam bidang pelayanan medic
2. Antara Puskesmas dengan Camat dan Badan Penyantun Puskesmas dalam bidang
pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan.

F. Stratifikasi Puskesmas
1. Pengertian
Adalah upaya untuk melakukan penilaian prestasi kerja puskesmas, dalam rangka perkembangan
fungsi puskesmas sehingga dalam rangka fungsi puskesmas dapat dilaksanakan lebih terarah.

2. Tujuan
a) Mendapatkan gambaran secara menyeluruh perkembangan puskesmas dalam rangka mawas
diri
b) Mendapatkan masukan untuk perencanaan puskesmas dalam waktu mendatang
c) Mendapatkan informasi tentang masalah dan hambatan pelaksanaan puskesmas sebagai
masukan untuk pembinaan lebih lanjut

3. Pengelompokan Stratifikasi
Pengelompokan Strata dibagi menjadi 3 :
a) Strata I Puskesmas dengan Prestasi kerja Baik (warna hijau)
b) Strata II Puskesmas dengan Prestasi kerja Cukup (warna kuning)
c) Strata III Puskesmas dengan Prestasi kerja Kurang(warna merah)

4. Sasaran dari stratifikasi puskesmas adalah :


a) Puskesmas tingkat kecamatan
b) Puskesmas tingkat Kelurahan ( puskesmas pembantu )
c) Unit-unit kesehatan lain
d) Pembinaan peran serta masyarakat

6
G. Perencanaan Mikro
1. Pengertian
Perencanaan micro tingkat puskesmas adalah penyusunan rencana tingkat puskesmas untuk
5 tahun, termasuk rincian tiap tahunnya.

2. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan pelayanan program prioritas sesuai dengan masalah yang dihadapi
puskesmas sehingga meningkatkan fungsi puskesmas.

3. Tujuan Khusus
a) Tersusunnya rencana kerja puskesmas untuk jangka waktu 5 tahun secara tertulis.
b) Tersusunnya rencana kerja tahunan puskesmas, sebagai penjabaran rencana kerja 5
tahunan.

4. Langkah dalam penyusunan


a) Identifikasi keadaan dan masalah
b) Penyusunan Rencana

5. Perencanaan yang disusun berdasarkan preoritas masalah yang disusun secara sistematis.
a) Penyusunan Rencana Pelaksanaan ( Plan of Action )
b) Penulisan dokumen
c) Pendahuluan
d) Keadaan dan masalah
e) Tujuan dan sasaran
f) Pokok kegiatan dan pentahapan
g) Kebutuhan sumber daya
h) Pemantauan dan penilaian
i) Penutup

H. Lokakarya Mini Puskesmas


1. Definisi
Upaya untuk menggalang kerjasama tim untuk penggerakan dan pelaksanaan upaya
kesehatan puskesmas sesuai dengan rencana yang telah disusun dari tiap-tiap upaya kesehatan

7
pokok puskesmas, sehingga dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan
kegiatannya.

2. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan tenaga puskesmas bekerja sama dengan tim dan membina
kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

3. Tujuan Khusus
a) Terlaksananya kerjasama tim lintas program
b) Terlaksananya kerjasama lintas sektoran dalam rangka pembinaan PSM
c) Terlaksananya rapat kerja bulanan
d) Terlaksananya rapat kerja triwulan dan pembinaan kerjasama lintas Sektoral

4. Ruang lingkup
a) Menggalang kerjasama tim dari masing-masing anggota
b) Meningkatkan kebanggaan dan semangat membela keberhasilan tim

5. Komponen
a) Penggalangan kerjasama dalam tim puskesmas
b) Penggalangan kerjasama lintas sektoral
c) Rapat kerja bulanan puskesmas
d) Rapat kerja triwulan lintas sektoral

I. Supervise Puskesmas
1. Pengertian
Upaya pengarahan dengan cara mendengar alasan dan keluhan-keluhan tentang masalah
dalam pelaksanaan dan memberikan petunjuk serta saran-saran dalam mengatasi permasalahan
yang dihadapi pelaksana, sehingga meningkatkan daya guna dan hasil guna serta kemampuan
pelaksana dalam melaksanakan upaya kesehatan puskesmas.

2. Tujuan Umum
Terselenggaranya upaya kesehatan puskesmas secara berhasil guna dan berdayaguna.

8
3. Tujuan Khusus
Terselenggaranya program upaya kesehatan puskesmas sesuai dengan pedoman pelaksanaan
a) Kekeliruan dan penyimpangan dapat diluruskan
b) Meningkatkan mutu pelayanan
c) Meningkatkan hasil pencapaian puskesmas
d) Meningkatkan hasil pencapaian pelayanan puskesmas

J. Sistem Pencatatan dan Pelayanan Terpadu Puskesmas


1. Pengertian
adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas,
meliputi keadaan fisik, tenaga sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang
dicapai oleh puskesmas.
2. Tujuan
a) Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok
puskesmas secara akurat tepat waktu dan mutakhir
b) Terlaksananya pelaporan data-data secara teratur di berbagai jenjang administrasi sesuai
dengan peraturan yang berlaku
c) Dipergunakan data tersebut untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan
program kesehatan masyarakat melalui puskesmas diperbagai tingkat administrasi
3. Ruang Lingkup
SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas Pembantu dan Puskesmas
Keliling.
Pencatatan dan pelaporan mencakup :
a) Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
b) Data ketenagaan di puskesmas
c) Data Sarana yang dimiliki puskesmas
d) Data kegiatan pokok puskesmas (18 upaya pokok) baik didalam gedung maupun diluar
gedung.

4. Pelaporan dilakukan secara periodik (bulanan, tribulanan, semester dan tahunan)

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Puskesmas dan Pustu sangat berperan penting dalam meningkatkan akses peningkatan
pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan kelarga dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi;
pelayanan kesehatan perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public
goods).
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang
meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif (upaya pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan),
dan Rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Di Indonesia Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan
tulang punggung pelayanankesehatan tingkat pertama dengan wilayah kerja tingkat kecamatan
atau pada suatudaerah dengan jumlah penduduk 30.000 - 50.000 jiwa (Entjang, 2000).Puskesmas
adalahsalah satu alternatif utama dalam pemilihan pelayanan kesehatan, tetapi sampai saat
inipemanfaatan pelayanan puskesmas masih rendah.

B. Saran
Melihat dari sisi pelayanan kesehatan masyarakat utamanya dalam pelayanan di pustu penulis
menyarankan agar peningkatan mutu pelayanan kesehatan khususnya tenaga medis agar dapat
menyeluruh ke pelosok daerah yang terpencil, sehingga pelayanan kesehatan masyarakat merata.
Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman maupun pembaca

10
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito Wiku. 2007. Sistem Kesehatan . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


Departemen Kesehatan RI. 2005. Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003 Menuju Indonesia Sehat
2010.Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai