Pedoman Perencanaan SDM
Pedoman Perencanaan SDM
No : /SK/RSUM/I/2019
Menimbang :
Mengingat :
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 81 tahun 2004
tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM
Kesehatan di tingkat Provinsi, Kabupaten/ Kota, serta
Rumah Sakit.
2. Undang-undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1992 No.100. Tambahan
Lembaran Negara 3495).
3. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan(Lembaran Negara Tahun 1996 No.49.
Tambahan Lembaran Negara 3637).
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.850/Menkes/SK/V/2000
tentang Kebijakan Pengembangan Tenaga Kesehatan
Tahun 2000-2010.
5. PERMENKES Nomor 33 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunaan Perencanaan Kebutuhan SDM.
6. Rencana Strategis dan RBA/ RKA RSU Melati
Perbaungan
7. Hospital By Laws dan Medical Staff By Laws RSU Melati
Perbaungan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu :
Kedua :
Ketiga :
Keempat :
Ditetapkan di : Perbaungan
Direktur
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan
bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia. Negara merupakan institusi yang paling
ideal untuk menyelenggarakan pemenuhan kebutuhan hak asasi tersebut, dimana bentuk
yang paling kongkrit adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang diberikan negara
kepada rakyat. Pasal 28 H Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan. Juga dalam Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Agar kondisi tersebut dapat terwujud diperlukan upaya pemenuhan kesehatan
secara komperhensif yang didukung oleh sumber daya kesehatan. Salah satu sumber
daya di bidang kesehatan yang sangat strategis adalah Sumber Daya Manusia Kesehatan
(SDMK). Tersedianya SDMK yang bermutu dapat mencukupi kebutuhan, terdistribusi
secara adil dan merata, serta termanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna
untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang tinggi-tingginya mutlak diperlukan secara
berkesinambungan. Untuk itu perencanaan kebutuhan SDMK yang mengawali aspek
manjemen SDMK secara keseluruhan harus disusun sebagai acuan dalam menentukan
pengadaan yang meliputi pendidikan dan pelatihan SDMK, pendayagunaan SDMK,
termasuk peningkatan kesejahteraannya, dan pembinaan serta pengawasan mutu
SDMK.
Untuk itu diperlukan suatu pedoman yang dapat dijadikan acuan dalam
menyusun dokumen perencanaan kebutuhan SDMK di tingkat institusi (Rumah Sakit).
B. Tujuan
Tujuan pedoman ini ditujukan sebagai acuan dalam menyusun dokumen perencanaan
kebutuhan SDMK.
C. Pengertian
1. Sumber Daya Manusia Kesehatan yang selanjutnya disingkat SDMK adalah
seseorang yang bekerja secara aktif di bidang kesehatan, baik yang memiliki
pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
3. Institusi Kesehatan adalah lembaga yang bergerak di bidang kesehatan baik yang
memberikan pelayanan kesehatan secara langsung terhadap masyarakat maupun
yang memberikan pelayanan manajerial (Rumah Sakit).
4. Fasilitas Kesehatan adalah sarana kesehatan yang digunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
5. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan
oleh Pemerintah dan / atau masyarakat.
6. Kebutuhan SDMK adalah jumlah SDMK menurut jenisnya yang dibutuhkan
untuk melaksanakan sejumlah beban kerja yang ada.
7. Perencanaan Kebutuhan SDMK adalah proses sistematis dalam upaya
menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi SDMK yang dibutuhkan sesuai
dengan kondisi suatu wilayah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan
kesehatan.
8. Kesenjangan SDMK adalah selisih jumlah SDMK menurut jenisnya antara
kebutuan SDMK dengan jumlah SDMK menurut jenis yang ada.
D. Ruang Lingkup Pedoman
Pedoman penyusunan perencanaan kebutuhan SDMK ini berisi tentang Konsep Dasar
Perencanaan Kebutuhan SDMK termasuk metode perencanaan kebutuhan SDMK dan
Tahapan Penyusunan Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDMK.
BAB II
KONSEP PERENCANAAN KEBUTUHAN SDMK
ICU
1. Apoteker Penanggung
Jawab
D FARMASI APOTIK 2. Apoteker pembantu
3. Asisten Apoteker
E ADMINISTRASI 1. Administrator
F LABORATORIUM 1. Analis
H RADIOLOGI 1. Radiografer
1. dr. Spesialis BU
2. Dokter Anastesi
I RUANG OPERASI
3. Perawat Anastes
4. Perawat
1. Ahli Gizi
J DAPUR
2. Tukang Masak
Lain-lain 1. Supir Ambulance
K
(Ambulance)
Lain-lain 1. Cleaning Service
L
(Cleaning Service)
Lain-lain 1. Security
M
(Security)
N ICU 1. Perawat
O VK 1. Bidan
2. Menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT)
Kode Komponen Keterangan Rumus Jumlah Satuan
A B C D E F
6 hrkerja / mg 52 (mg) 312 hr/th
1 A Hari Kerja
2 B Cuti pegawai Peraturan 12 hr/th
kepegawaian
3 C Libur Dalam 1 th 19 hr/th
Nasional (Kalender)
4 D Mengikuti Rata-2 dalam 1 2 hr/th
Pelatihan th
5 E Absen (Sakit, Rata-2 dalam 1 12 hr/th
dll) th
6 F Waktu Kerja Pasal 77 ayat (2) 40 Jam/mg
(dalam 1 UU
minggu) Ketenagakerjaan
7 G Jam Kerja Permen PAN-RB 70% x 40 Jam 28 Jam/mg
Efektif (JKE) 26/2011
8 WK Waktu kerja 6 hr kerja / mg E7 / 6 4.7 Jam/hr
(dalam 1 Jam/hr
hari)
WKT Waktu Kerja 6 hr kerja / mg E1 - 267 Hari/th
9
Tersedia (E2+E3+E4+E5) Hari/th
(hari)
Waktu Kerja 6 hr kerja / mg E1 - (E6+E7+E8) x 1124.7 Jam/th
10
Tersedia E8 Jam/th
(jam)
Waktu Kerja Tersedia (WKT)…..dibulatkan (dalam jam) 1200 Jam/th
Waktu Kerja Tersedia (WKT)…..dibulatkan (dalam menit) 72000 Mnt/th
JKE (Jam Kerja Efektif) akan menjadi alat pengukur dari beban kerja yang
dihasilkan setiap Faskes.
3. Menetapkan Komponen Beban Kerja dan Norma Waktu
Komponen beban kerja adalah jenis tugas dan uraian tugas yang secara
nyata dilaksanakan oleh jenis SDMK tertentu sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi yang telah ditetapkan.
Norma Waktu adalah rata-rata waktu yang dibutuh kan oleh seorang
SDMK yang terdidik, terampil, terlatih dan berdedikasi untuk melaksanakan
suatu kegiatan secara normal sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku di
fasyankes bersangkutan.
Kebutuhan waktu untuk menyelesaiakan kegiatan sangat bervariasi dan
dipengaruhi standar pelayanan, standar operasional prosedur (SOP), sarana dan
prasarana medik yang tersedia serta kompetensi SDMK itu sendiri.
Rata-rata waktu ditetapkan berdasarkan pengamatan dan pengalaman
selama bekerja dan kesepakatan bersama. Agar diperoleh data rata-rata waktu
yang cukup akurat dan dapat dijadikan acuan, sebaiknya ditetapkan berdasarkan
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap kegiatan pokok oleh SDMK
yang memiliki kompetensi, kegiatan pelaksanaan standar pelayanan, standar
prosedur operasional (SPO) dan memiliki etos kerja yang baik.
1 Wawancara/ Anamnesa.
2 Mengisi berkas Rekam Medik.
3 Melakukan pemeriksaan fisik & mental.
4 Menentukan pemeriksaan penunjang Diagnostik :
Lab, Ro, dll.
5 Menegakkan Diagnosis.
6 Menyusun penatalaksanaan pengobatan.
7 Menulis resep obat dan alkes.
8 Menerbitkan surat keterangan dokter & Nasihat
Kedokteran.
9 Melaksanakan visite di ruang perawatan.
10 Melaksanakan Konsultasi kepada Dokter Spesialis.
11 Menjadi Dokter jaga di UGD sesuai jadwal.
12 Deskripsi kewenangan tugas dokter :
a. Melakukan pengangkatan benda asing di
mata
b. Melakukan pengangkatan benda asing di
telinga
c. Melakukan pembalutan pada daerah luka
d. Melakukan pemberian obat secara
intravenous
e. Melakukan pemberian obat secara
intramuscular
f. Melakukan pemberian obat secara subkutan
g. Memberikan anastesi topical
h. Memberikan anastesi local
i. Melakukan insisi abses
j. Melakukan perawatan luka
k. Melakukan penjahitan luka
l. Melakukan perawatan luka bakar derajat 1
dan 2
m. Memberikan instruksi pemeriksaan
laboratorium yang diperlukan
n. Memberikan instruksi pemeriksaan radiologi
yang diperlukan
o. Melakukan tindakan bantuan hidup dasar
(BHD)
p. Melakukan tindakan pemasangan Laryngeal
Mask Airway
q. Melakukan pemeriksaan EKG
r. Melakukan tindakan Defibrilasi
s. Membuat laporan Visum Et Repertum
13 Melaksanakan tindakan profesi sesuai sertifikat
D. Instalasi Farmasi
E. ADMINISTRASI
NO NORMA SATUAN
KOMPONEN BEBAN KERJA ADMINISTRASI WAKTU
1 Menghitung rekening pasien rawat inap.
2 Menginput tagihan yang harus dibayar oleh pasien.
F. LABORATORIUM
H. RADIOLOGI
I. RUANG OPERASI
J. DAPUR
K. SUPIR AMBULANCE
L. CLEANING SERVICE
No KOMPONEN BEBAN KERJA CLEANING NORMA SATUAN
SERVICE WAKTU
1 Membuang sampah
2 Menyapu lobi, ruang perawat, kantor, semua ruang
rawat inap, ruang OK
3 Mengepel lobi, ruang perawat, kantor, semua ruang
rawat inap, ruang OK
4 Membersihkan kamar mandi (bak mandi, gayung,
tempat sampah)
5 Membersihkan setiap wastafel, kaca, kusen
6 Mengecek dan membersihkan sarang laba-laba
disetiap ruangan
7 Mengecek dan mencuci keset
M. SECURITY
NO NORMA SATUAN
KOMPONEN BEBAN KERJA LINEN & WAKTU
LAUNDRY
N. ICU
O. VK
Standar Beban Kerja (SBK) adalah volume/ kuantitas beban kerja selama
1 tahun untuk tiap jenis SDMK. SBK untuk suatu kegiatan pokok disusun
berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakan setiap kegiatan
(Rata-rata Waktu atau Norma Waktu) dan Waktu Kerja Tersedia (WKT) yang
sudah ditetapkan.
Rumus SBK :
Tujuan:
b. Data Norma Waktu atau Rata-rata Waktu setiap kegiatan pokok diperoleh dari
Langkah 3
1 Tugas 1. Menit/
P pasie
ok n
ok
2.
3.
4.
5.
5. Menghitung Standar Tugas Penunjang (STP) dan Faktor Tugas Penunjang
(FTP)
Standar Tugas Penunjang (STP) adalah proporsi waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan setiap kegiatan persatuan waktu (perhari atau perminggu atau
perbulan atau persemester).
2 Tugas 1.
Penunjang
2.
3.
4.
5.
b. Data Capaian (Cakupan) tugas pokok dan kegiatan tiap ruangan selama kurun
waktu satu tahun.
Capaian (1 th)
A.TugasPokok
Pembulatan
Keterangan :
1) Jumlah kebutuhan SDMK tugas pokok = Jumlah kebutuhan SDMK untuk melaksanakan
seluruh kegiatan tugas pokok.
2) Jumlah kebutuhan SDMK seluruhnya = (Jumlah Kebutuhan SDMK Tugas Pokok x
FTP), kemudian dilakukan pembulatan.
c. Bila mana kekurangan tersebut tidak dipenuhi, maka mutu pelayanan keperawatan
menjadi berkurang karena volume beban