1. Latar Belakang
Kegiatan pengiriman Tim PONEKRSUP Dr. Sardjito ke RSUD Bajawa sudah berjalan sejak bulan April
2011 hingga saat ini 2012. Tugas Tim inti ini adalah melakukan pelayanan PONEK 24 jam dan
melakukan kegiatan pengembangan kapasitas dalam lingkup RSUD Bajawa dalam bentuk fasilitasi
perbaikan tatakelola kamar bersalin, kamar bayi, dan pelayanan operasi. Supervisi dilakukan oleh
dokter spesialis RSUP dr. Sardjito secara regular setiap bulan.
Kegiatan lain yang telah dilaksanakan adalah pengembangan kapasitas di bidang manajemen PONEK
(UPTD, rekam medis, farmasi, elektromedik). Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pengiriman staf
RSUD Bajawa untuk on the job training di RSUP dr. Sardjito diikuti supervisi dari tim RSUP dr.
Sardjito ke Bajawa. Kegiatan telekonferenmerupakan salah satu bentuk kegiatan capacity building
bagi RSUD Bajawa dengan harapan lebih efisien dari segi biaya dan waktu. Bentuk kegiatan ini
berupa diskusi antara Residen Senior atau seluruh staf RSUD Bajawa dengan narasumber RSUP Dr.
Sardjito. Dalam kegiatan telekonferensi ini dimungkinkan pula diikuti oleh para petugas PONED dari
puskesmas yang merupakan jejaring rujukan RSUD Bajawa. Selain itu, kegiatan lain yang sudah
dilaksanakan adalah pengiriman Konsultan Monitoring dan Evaluasi dan Tim Pengelola Program
Sister Hospital RSUP Dr. Sardjito ke RSUD Bajawa.
Kegiatan monev meliputi tingkat RS dalam, hal ini RSUD Bajawa, yangdilakukan secara rutin setiap
tiga bulan dalam rangka mencapai keberhasilan tim PONEK. Kegiatan lain berupa rapat koordinasi
atau monev tingkat propinsi yang dilakukan setiap semester.
Kontrak definitif dengan AIPMNH dalam kegiatan pengiriman Tim PONEK RSUP Dr. Sardjito berakhir
pada bulan Juni 2012 dan akan diperpanjang hingga akhir Desember 2012. Sebelum berakhirnya
kontrak definitif tersebut perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program sister hospital
untuk menghimpun usulan-usulan yang mendorong ke arah kemandirian RSUD Bajawa dan
Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada setelah tidak ada dukungan dana dari AIPMNH.
Untuk itu direncanakan workshop penyusunan exit strategy bagi RSUD Bajawa.
2. Tujuan Kegiatan
Mengevaluasi program sister hospital dan merencanakan serta menghimpun usulan-usulan yang
mendorong kemandirian RSUD Bajawa dan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada setelah program
dari AIPMNH berhenti.
1
Tujuan Khusus :
Mengidentifikasi progres capaian sebagai dampak dari kegiatan Sister Hospital
Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan selama pelaksanaan kegiatan
Mengidentifikasikegiatan-kegiatan yang belum dapat dilaksanakan
Mengidentifikasi kebutuhan anggaran untuk tahapan selanjutnya
Merumuskan Rencana Tindak Lanjut
Menyusun rekomendasi dan Keputusan bersama terkait RTL pasca Program.
3. Narasumber :
Team UGM dan Sarjito
Propinsi (Kadinkes Propinsi dan Program AIPMNH)
Kabupaten (Bupati, Ketua DPRD, Direktur RSUD Bajawa, Kadis Kesehatan Ngada,
Ketua BPKD, Kepala BK-Diklat Ngada)
4. Peserta : 87 orang
Dinkes Propinsi : 5 orang
AIPMNH Propinsi : 2 orang
Bajawa : 80 orang
5. Tempat : Aula SETDA Ngada
6. Waktu : Tanggal 3 – 5 September 2012
7. Pembiayaan
Seluruh Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini adalah bersumber dari AIPMNH.
8. Penutup
Demikian laporan panitia dan kami mohon kesediaan Bapak Wakil Bupati Ngada untuk
memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan ini dengan resmi.
2
3