Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KEGIATAN VCT MOBILE

1. Latar belakang
Kebijakan kelembagaan penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia dimulai
dengan adanya Perpres No 36/1994 tentang KPA, dikuti dengan keluarnya Strategi
Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS tahun 1994. Strategi penanggulangan HIV-
AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan
kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak social dan ekonomi akibat HIV dan
AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi
produktif dan bermanfaat untuk pembangunan.
Situasi epidemi ditahun 2015 menunjukkan prevalensi HIV yang stabil atau
cenderung menurun pada kelompok populasi WPS dan Penasun, namun kecenderungan
meningkat terjadi pada kelompok LSL dan Waria. Sementara itu, prevalensi IMS masih
tetap tinggi dan berpotensi memicu penularan HIV, hal ini dipacu oleh pemakaian
kondom dan penapisan IMS pada populasi kunci belum mencapai target nasional. Dari
sisi pengobatan ada hal yang mengembirakan dimana terjadi peningkatan pelayanan ART,
tetapi jika dibandingkan dengan negara dikawasan Asia Tenggara masih rendah. Pada
tahun 2015 kemarin, upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia difokuskan pada
daerah yang mempunyai permasalah HIV dan AIDS yang tinggi yakni di 141
kabupaten/kota dengan cakupan sekitar 60% populasi kunci.
Sampai saat ini sudah banyak dikeluarkan kebijakan baik di tingkat Nasional
maupun di tingkat Provinsi, Kabupaten / Kota. Program penanggulangan HIV dan AIDS
pun telah berkembang dan sangat dinamis sesuai dengan laju epidemi, perkembangan
kebijakan dan situasi social ekonomi dan politik Indonesia.
Program kerjasama puskesmas dengan LSM atau layanan lain melakukan vct
mobile dilakukan dengan mengumpulkan populasi kunci LSL dan waria di suatu tempat
untuk dilakukan tes vct. Dengan harapan bisa ditemukan penderita untuk segera bisa
diobati.

2. Bentuk kegiatan
Bentuk kegiatan ini adalah pemeriksaan langsung HIV di tempat yang sudah ditentukan
adakalanya disertai dengan penyuluhan dari pihak LSM.

3. Tujuan kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah mencegah penyebaran dan menurunkan angka kesakitan
HIV/AIDS melalui meningkatkan pelayanan konseling dan testing HIV/AIDS sukarela
dan memberikan pengobatan dan perlindungan bagi klien.

4. Hasil yang diharapkan


Layanan VCT dapat memenuhi kebutuhan klien pada saat klien mencari pertolongan
medik dan testing yaitu dengan memberikan layanan dini dan memadai baik kepada
mereka dengan HIV positif maupun negatif.
Layanan ini termasuk konseling, dukungan, akses untuk terapi suportif.
VCT harus dikerjakan secara profesional dan konsisten untuk memperoleh intervensi
efektif dimana memungkinkan klien dengan bantuan konselor terlatih, menggali dan
memahami diri akan resiko terinfeksi HIV, mendapatkan informasi HIV/AIDS,
mempelajari status dirinya dan mengerti tanggungjawab untuk menurunkan prilaku
berisiko dan mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain.
Testing HIV dilakukan secara sukarela tanpa paksaan dan tekanan, segera setelah klien
memahami berbagai keuntungan, konsekuensi dan resiko.

5. Waktu kegiatan
Kegiatan vct mobile dilakukan berdasarkan permintaan dari LSM atau layanan kesehatan
dengan langsung mengunjungi sasaran kelompok masyarakat yang memiliki prilaku
berisiko atau berisiko tertular HIV/AIDS diwilayah tertentu.

6. Agenda kegiatan

NAMA BULAN WAKTU TEMPAT

JANUARI - -

FEBUARI - -

MARET - -

APRIL - -

MEI 25 Mei 2016 Kedai sambal

JUNI - -

JULI - -

AGUSTUS - -

SEPTEMBER 3 September 2016 Tarisa caffe


24 september 2016 La Tampah

OKTOBER

NOVEMBER

DESEMBER

7. Penutup
Demikianlah secara singkat fungsi VCT mobile di tengah masyarakat untuk
menanggulangi masalah HIV/AIDS. Sehingga masyarakat dapat secara mudah
mengakses agar dapat mencegah diri dari penularan infeksi HIV/AIDS dan penularan
pada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai